“Masa membuat satu kalimat dengan tiga kata sampe 2-3 menit malah 5 menit

acknowledgements subkategori basa-basi mengundang. Ibrahim 1993: 40 mendefinisikan basa-basi mengundang bid berfungsi untuk mengekspresikan harapan baik ketika sesuatu yang berhubungan dengan masa depan seseorang akan terjadi. Jadi dapat disimpulkan bahwa basa-basi mengundang adalah suatu tututuran positif tentang ekspresi harapan baik bagi orang lain untuk menjaga hubungan sosial kea rah yang baik. Hal itu dikarenakan mitra tutur bersedia menanggapi tuturan dengan didasari dengan harapan baik kepada mitra tutur. Tuturan D5 termasuk dalam basa-basi polar. Wujud basa-basi ini sesuai dengan teori Arimi 1998: 171 dalam tesisnya yang menjelaskan basa-basipolar yaitu tuturan yang berlawanan dengan realitasnya, dimana orang harus memilih tuturan yang tidak sebenarnya. Tuturan D7 a1 dan b2 D: “Gitu loh, kalimat sederhananya kan hanya ini. Ini kan bisa saya kembangkan lagi. Lun yang berbaju merah sebagai karyawan bagian kebersihan di hotel Samarinda menyapu lantai yang kotor sekali karena macam-macam, tapi pokok kalimatnya itu apa? Pokok kalimatnya adalah iki lho Mbak. Lun menyapu lantai. Nah sekarang kalau di sini kalimat utamanya di mana ini? Tiga kata” M: “Emm, orang tua membentuk karakter anak, eh.. emm masih mencoba menganalisis kalimat utama bagian proposalnya. Eh subjeknya tuh orangtua terus, ”

D: “Masa membuat satu kalimat dengan tiga kata sampe 2-3 menit malah 5 menit

.” D7 Konteks tuturan: Tuturan terjadi pada saat mahasiswa berkonsultasi kepada dosen dalam penyusunan skripsi. Dosen dan mahasiswa duduk berhadapan di ruang dosen. Dosen menguji mahasiswa untuk menemukan struktur kalimat pada proposal skripsi, namun mahasiswa tidak mampu menguraikan struktur kalimat dengan baik. Wujud tuturan D7 adalah penutur meminta mitra tutur dengan tuturan yang mengandung harapan baik. Penutur seorang dosen berusia 55 tahun, berjenis kelamin laki-laki. Mitra tutur seorang mahasiswa berusia 21 tahun, berjenis kelamin perempuan. Penutur pengucapkan kalimat mengundang dengan mengekspresikan harapan baik ketika sesuatu yang berhubungan dengan masa depan sesorang yang akan terjadi. Tuturan D7 yang berbunyi “Mosok membuat satu kalimat dengan tiga kata sampe 2 3 menit malah 5 menit”. Tuturan terjadi pada saat mahasiswa berkonsultasi kepada dosen dalam penyusunan skripsi. Dosen menguji mahasiswa untuk menemukan struktur kalimat pada proposal skripsi, namun mahasiswa tidak mampu menguraikan struktur kalimat dengan baik. Tuturan terjadi di ruang dosen. Berdasarkan aktivitas mitra tutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturannya, tuturan D7 tersebut termasuk ke dalam kategori tindak tutur acknowledgements subkategori basa-basi mengundang. Ibrahim 1993: 40 mendefinisikan basa-basi mengundang bid berfungsi untuk mengekspresikan harapan baik ketika sesuatu yang berhubungan dengan masa depan seseorang akan terjadi. Jadi dapat disimpulkan bahwa basa-basi mengundang adalah suatu tututuran positif tentang ekspresi harapan baik bagi orang lain untuk menjaga hubungan sosial kea rah yang baik. Hal itu dikarenakan mitra tutur bersedia menanggapi tuturan dengan didasari dengan harapan baik kepada mitra tutur.Tuturan D5 termasuk dalam basa-basi polar. Wujud basa-basi ini sesuai dengan teori Arimi 1998: 171 dalam tesisnya yang menjelaskan basa-basipolar yaitu tuturan yang berlawanan dengan realitasnya, dimana orang harus memilih tuturan yang tidak sebenarnya. Tuturan D8 a1 dan b2 D: “Ehm, piye piye gimana ini, punya temen jurusan bahasa Indonesia ndak ?” D8 M: “Ada, Pak.” D: “Siapa?” M: “Emm namanya, Ani sama Song sama Mely sama….” D: “Oke, anak mana mereka, orang mana, asli mana?” M: “Satu beasiswa, Pak.” D: “Satu beasiswa, coba nanti tanyain ya pada temenmu, “eh aku diminta dosen pembimbingku itu untuk membuat kalimat sederhana dari ini, gitu ya kira- kira bagaimana”, itu yang pertama. Kemudian yang kedua ini banyak kalimat yang tidak efektif gitu ya, dan kalimatnya ini membingungkan, gitu ya, sehingga sodara ini perlu memperbaiki itu, gitu loh. Supaya apa? supaya satu alinea itu ada satu pokok pikiran. Kemudian ada misalnya satu kalimat utama dan sebagainya, gitu loh. Sehingga, kamu kalau misalnya ini dilakukan menjadi jelas, ini yang terjadi ini kamu membuat kalimat tetapi itu membingungkan, gitu ya. Sehingga, eh untuk yang kalimat utamanya apa.” Konteks tuturan: Tuturan terjadi pada saat mahasiswa berkonsultasi kepada dosen dalam penyusunan skripsi. Dosen dan mahasiswa duduk berhadapan di ruang dosen. Dosen bertanya apakah mahasiswa bersangkutan memiliki teman jurusan bahasa Indonesia, supaya bisa membantunya belajar membuat kalimat dan bisa menentukan struktur kalimat. Wujud tuturan D8 adalah penutur meminta mitra tutur dengan tuturan yang mengandung harapan baik. Penutur seorang dosen berusia 55 tahun, berjenis kelamin laki-laki. Mitra tutur seorang mahasiswa berusia 21 tahun, berjenis kelamin perempuan.Penutur pengucapkan kalimat mengundang dengan mengekspresikan harapan baik ketika sesuatu yang berhubungan dengan masa depan sesorang yang akan terjadi. Tuturan D8 yang berbunyi “Ehm, piye piye gimana ini, punya temen jurusan bahasa Indonesia n dak?”. Tuturan terjadi pada saat mahasiswa berkonsultasi kepada dosen dalam penyusunan skripsi. Dosen bertanya apakah mahasiswa bersangkutan memiliki teman jurusan bahasa Indonesia, supaya bisa membantunya belajar membuat kalimat dan bisa menentukan struktur kalimat. Tuturan terjadi di ruang dosen. Tuturan basa-basi D8 dapat diwujudkan dengan adanya partikel fatis yang digunakan oleh mitra tutur, yaitu partikel „Ehm‟. Partikel fatis „ehm‟ bertugas untuk mengembalikan perhatian mitra tutur dalam sebuah percakapan . Berdasarkan aktivitas mitra tutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturannya, tuturan D8 tersebut termasuk ke dalam kategori tindak tutur acknowledgements subkategori basa-basi mengundang. Ibrahim 1993: 40 mendefinisikan basa-basi mengundang bid berfungsi untuk mengekspresikan harapan baik ketika sesuatu yang berhubungan dengan masa depan seseorang akan terjadi. Jadi dapat disimpulkan bahwa basa-basi mengundang adalah suatu tututuran positif tentang ekspresi harapan baik bagi orang lain untuk menjaga hubungan sosial kea rah yang baik. Hal itu dikarenakan mitra tutur bersedia menanggapi tuturan dengan didasari dengan harapan baik kepada mitra tutur. Tuturan D8 termasuk dalam basa-basi polar. Wujud basa-basi ini sesuai dengan teori Arimi 1998: 171 dalam tesisnya yang menjelaskan basa-basipolar. Tuturan D9 a2 dan b4 D: “Ya, kan yang tahu Anda ta. Ya, kalo ditanya, ya peerjaaannya seperti ini. Lha Anda mau mngerjakan yang mana. Mengerjakan yang mana. Nih Mas Dimas juga nggak datang.” M: “Ketiduran paling dia, Pak.” D: “Hah?” M: “Biasanya ketiduran.” D: “Kok bisa ketiduran?” D9