“Iya, Pak” E3 “Emmm, iya, Pak” E4

D: “Ha, iya, silahkan tapi yang jelas kan ada ceritanya, gitu lho. Penelitian itu ada ceritanya. Penelitian itu tentang apa? Variabel prokarsinas i itu yang diteliti tentang apa aja?” E2 Konteks tuturan: Tuturan terjadi pada saat mahasiswa berkonsultasi kepada dosen dalam penyusunan skripsi. Dosen dan mahasiswa duduk berhadapan di ruang dosen. Dosen menyarankan kepada mahasiswanya untuk membuat rancangan penelitian dengan mendeskripsikan dalam sebuah alur paragraf. Tuturan E2 merupakan maksud tuturan fatis yang dapat dilihat dari konteks tuturannya. Penutur seorang dosen berusia 55 tahun, berjenis kelamin laki-laki. Mitra tutur seorang mahasiswa berusia 21 tahun, berjenis kelamin perempuan. Dosen berusia 55 tahun berjenis kelamin laki-laki. Mahasiswa berusia 21 tahun berjenis kelamin perempuan. Tuturan terjadi ruang dosen. Mahasiswa sedang meminta penjelasan kepada dosen pembimbingnya dengan mengemukakan pernyataan dan pertanyaan. Dosen menyerahkan keputusan kepada mahasiswa dengan memberikan masukkan tambahan. Tuturan E2 yang dituturkan oleh penutur memiliki maksud fatis, yakni penutur ingin memberikan kesempatan kepada mitra tutur untuk menentukan pilihan. Penutur memberikan masukkan tambahan sebagai bahan pertimbangan untuk mitra tutur. Tuturan E3 a1 dan b1 D: “Ndak usah nanti, nek iki dingenekke ya ra pa-pa. Ora baiknya, ora pantasnya, kabeh ki pantas. Begitu ya, dianu, kowe meh ya mung kari iki wae. Dadi aku melihat bahwa bahasamu itu lemah, gitu ya.”

M: “Iya, Pak” E3

D: “Ha, nek bahasamu lemah ki repot, karena hidup itu harus dengan bahasa. Wis apa meneh ki?” Konteks tuturan: Tuturan terjadi pada saat mahasiswa berkonsultasi kepada dosen dalam penyusunan skripsi. Dosen dan mahasiswa duduk berhadapan di ruang dosen. Dosen memberikan penjelasan agar mahasiswa membuat kalimat yang baik dan benar. Tuturan E3 merupakan maksud fatis yang dapat dilihat dari konteks tuturannya. Mitra tutur seorang dosen berusia 55 tahun, berjenis kelamin laki-laki. Penutur seorang mahasiswa berusia 21 tahun, berjenis kelamin perempuan. Tuturan terjadi pada saat mahasiswa berkonsultasi kepada dosen dalam penyusunan skripsi. Dosen memberikan penjelasan agar mahasiswa membuat kalimat yang baik dan benar. Tuturan terjadi di ruang dosen. Maksud tuturan E3 adalah mitra tutur berusaha untuk mempertahankan komunikasi yang sedang berjalan dengan baik. Jika penutur tidak merespons tuturan dari penutur hal itu kan mempengaruhi komunikasi antara keduanya. Selisih umur antara penutur dan mitra tutur memang jauh, hal itu membuat mitra tutur tetap menghargai komunikasi yang sedang terjalin dengan sopan. Kridalaksana 1986: 111 menjelaskan bahwa basa-basi merupakan tuturan yang dipergunakan untuk memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan pembicaraan antara pembicara dan kawan bicara. Tuturan E4 a1 dan b1 D: “Jadi gini lho, satu alinea itu kan satu topik pembicaraan, perbedaan, berarti perbedaan itu kalau mau yang berbeda, kamu ngomongkan perbedaan penelitiannya. Terus di alinea berikutnya, di sisi lain, penelitian yang dilakukan oleh..” M: “Iya Pak.” D: “Di sisi lain atau di samping itu, selain itu pandangan yang ketiga..”

M: “Emmm, iya, Pak” E4

Konteks tuturan: Tuturan terjadi pada saat mahasiswa berkonsultasi kepada dosen dalam penyusunan skripsi. Dosen dan mahasiswa duduk berhadapan di ruang dosen. Dosen memberikan penjelasan bagaimana membuat paragraf yang baik. Mahasiswa berusaha memahami apa yang dijelaskan dosen. Tuturan E4 merupakan maksud fatis yang dapat dilihat dari konteks tuturannya. Mitra tutur seorang dosen berusia 55 tahun, berjenis kelamin laki-laki. Penutur seorang mahasiswa berusia 21 tahun, berjenis kelamin perempuan. Tuturan terjadi pada saat mahasiswa berkonsultasi kepada dosen dalam penyusunan skripsi. Dosen memberikan penjelasan bagaimana membuat paragraf yang baik. Mahasiswa berusaha memahami apa yang dijelaskan dosen. Tuturan terjadi di ruang dosen. Maksud tuturan E4 adalah mitra tutur berusaha untuk mempertahankan komunikasi yang sedang berjalan dengan baik. Jika penutur tidak merespons tuturan dari penutur hal itu kan mempengaruhi komunikasi antara keduanya. Selisih umur antara penutur dan mitra tutur memang jauh, hal itu membuat mitra tutur tetap menghargai komunikasi yang sedang terjalin dengan sopan. Kridalaksana 1986: 111 menjelaskan bahwa basa-basi merupakan tuturan yang dipergunakan untuk memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan pembicaraan antara pembicara dan kawan bicara. Tuturan E5 a4 dan b5 D: “Ya idealnya itu diperbaiki diuji lagi, tapi kan ndak mungkin. Ndak mungkin itu kita maksude, ya, apa namanya, kita fokus pengalaman saja sehingga tidak perlu yang itu kuliah S2 evaluasi, yang penting kan sekarang yang nggak valid buang aja, lalu” M: “Terus nanti, apa saya memberi skor 12345 itu nanti ditulis di pembahasan juga atau? D: “Ndak usah itu langsung di excel, itu kan kamu buat tabelnya di excel atau langsung di word juga boleh. Lalu kalau pun di pembahasan, hanya ditaruh di skripsi saja.”

M: “Oh” E5