seseorang. Dalam tuturan basa basi B3 ini, tergolong basa-basi murni. Hal itu dikarenakan penutur telah mengucapkan suatu salam atau sapaan kepada mitra
tutur agar mendapat perhatian dari mitra tutur, sehingga mitra tutur dapat mengetahui keberadaannya. Wujud basa-basi ini sesuai dengan teori Arimi 1998:
171 dalam tesisnya yang menjelaskan basa-basi murni yaitu ungkapan-ungkapan yang dipakai secara otomatis sesuai dengan peristiwa tutur yang muncul,
maksudnya apa yang diucapkan oleh penutur selaras dengan kenyataan.
4.2.1.3 Wujud Tuturan Fatis Terima Kasih
Tuturan fatis berterima kasih merupakan subkategori berdasarkan kategoriacknowledgment. Wujud tuturan fatis berupa tuturan lisan. Tuturan yang
dimaksud bisa dilihat dalam tabulasi dengan kode C. Berikut ini adalah analisis tuturan yang termasuk dalam kategori tersebut.
Tuturan C1 a1 dan b1
M: “Pak nomer dua benar belum, Pak? Kan kemarin diminta untuk e langkah-langkah. Kalau begini, ini gimana Pak?
D: “Ya tinggal tambahin ini. Wis kono, wis diusir, ndang lunga.”
M: “Makasih, Pak”C1
D: “Dhong ra kowe?” M: “Dhong, Pak.”
Konteks tuturan: Tuturan terjadi pada saat mahasiswa berkonsultasi kepada dosen dalam penyusunan skripsi. Dosen dan mahasiswa duduk berhadapan di
ruang dosen. Dosen memberikan saran kepada mahasiswa untuk perbaikan skripsinya. Mahasiswa berdiri dan meninggalkan ruang dosen setelah
mengucapkan terima kasih.
Wujud tuturan C1 adalah penutur menyatakan terima kasih kepada mitra tutur karena telah bersedia membimbing mahasiswa dalam memperbaiki skripsi.
Mitra tutur seorang dosen berusia 55 tahun, berjenis kelamin laki-laki. Penutur seorang mahasiswa berusia 21 tahun, berjenis kelamin perempuan. Penutur
mengucapkan kalimat terima kasih dengan mengekspresikan suatu ungkapan positif yang ditujukan untuk mitra tutur yang telah memberikan bimbingan kepada
penutur. Tuturan C1 berbunyi “Makasih, Pak”. Tuturan C1 melibatkan dosen dan mahasiswa program studi pendidikan akuntansi yang sedangn melakukan
pembimbingan skripsi. Tuturan terjadi di ruangan dosen, karena dosen terburu- buru, sehingga menyuruh mahasiswa segera meninggalkan ruangannya.
Berdasarkan aktivitas mitra tutur yang dipengaruhi konteks tuturannya, tuturan C1 tersebut termasuk ke dalam kategori tindak tutur acknowledgement
subkategori basa-basi berterima kasih. Ibrahim 1993: 39 mendefinisikan basa- basi berterima kasih thank berfungsi untuk mengekspresikan ungkapan baik atas
kebaikan atau bantuan dari orang lain. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa basa- basi terima kasih adalah suatu tuturan positif untuk mengungkapkan rasa terima
kasih kepada orang lain dan mampu menjaga hubungan sosial kea rah yang baik. Dalam tuturan basa-basi C1 ini, tergolong basa-basi murni. Wujud basa-basi ini
sesuai dengan teori Arimi 1998: 171 dalam tesisnya yang menjelaskan basa-basi murni yaitu ungkapan-ungkapan yang dipakai secara otomatis sesuai dengan
peristiwa tutur yang muncul, maksudnya apa yang diucapkan oleh penutur selaras dengan kenyataan.
Tuturan C2 a3 dan b6
M: “Aku masih bingung sama perhitungannya, takutnya nggak selesai.” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D: “Nggak pa-pa, perhitungannya dipermudah saja.” M: “Mohon bantuannya, ya, Bu, kalau besok ada kesulitan.”
D: “Iya, besok konsul aja kalau ada kesulitan lagi.”
M: “Makasih ya, Bu, atas waktunya.” C2