Berdasarkan aktivitas mitra tutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturannya, tuturan D5 tersebut termasuk ke dalam kategori tindak tutur
acknowledgements subkategori basa-basi mengundang. Ibrahim 1993: 40 mendefinisikan basa-basi mengundang bid berfungsi untuk mengekspresikan
harapan baik ketika sesuatu yang berhubungan dengan masa depan seseorang akan terjadi. Jadi dapat disimpulkan bahwa basa-basi mengundang adalah suatu
tututuran positif tentang ekspresi harapan baik bagi orang lain untuk menjaga hubungan sosial kea rah yang baik. Hal itu dikarenakan mitra tutur bersedia
menanggapi tuturan dengan didasari dengan harapan baik kepada mitra tutur.Tuturan D5 termasuk dalam basa-basi polar. Wujud basa-basi ini sesuai
dengan teori Arimi 1998: 171 dalam tesisnya yang menjelaskan basa-basipolar yaitu tuturan yang berlawanan dengan realitasnya, dimana orang harus memilih
tuturan yang tidak sebenarnya.
Tuturan D6 a1 dan b2
M: “Karyawan bagian kebersihan itu predikatnya, kan dia menyatakan eh, jadi subjeknya itu Lun, kemudian predikatnya itu karyawan bagian
kebersihan terus objeknya eh sebentar-sebentar, Lun ini eh subjeknya terus eh menyapu itu, eh ini predikatnya menyapu, terus objeknya di
hotel Samarinda.” D: “Sudah ini kalo kamu mbaca gimana? Coba dibaca”
M: membaca dan mencoba
D: “Ini baru dua alinea lho, ini ketok e baru dua halaman lho iki.” D6
M: “Eh subjeknya Lun, kemudian dia predikatnya itu menyapu terus, eh…objeknya lantai yang kotor.”
D: “Lainnya sebagai apa itu?” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Konteks tuturan: Tuturan terjadi pada saat mahasiswa berkonsultasi kepada dosen dalam penyusunan skripsi. Dosen dan mahasiswa duduk berhadapan di
ruang dosen. Dosen menguji mahasiswa untuk menemukan struktur kalimat pada proposal skripsi, namun mahasiswa tidak mampu menguraikan struktur
kalimat dengan baik.
Wujud tuturan D6 adalah penutur meminta mitra tutur dengan tuturan yang mengandung harapan baik. Penutur seorang dosen berusia 55 tahun, berjenis
kelamin laki-laki. Mitra tutur seorang mahasiswa berusia 21 tahun, berjenis kelamin perempuan. Penutur pengucapkan kalimat mengundang dengan
mengekspresikan harapan baik ketika sesuatu yang berhubungan dengan masa depan sesorang yang akan terjadi. Tuturan D6 yang berbu
nyi “Ini baru dua alinea lho ini ketok e baru dua halaman lho iki, udah hampir”. Tuturan tersebut
melibatkan dosen dan mahasiswa. Tuturan terjadi pada saat mahasiswa berkonsultasi kepada dosen dalam penyusunan skripsi. Dosen menguji mahasiswa
untuk menemukan struktur kalimat pada proposal skripsi, namun mahasiswa tidak mampu menguraikan struktur kalimat dengan baik. Tuturan terjadi di ruang dosen.
Tuturan basa-basi D6 dapat diwujudkan dengan adanya partikel fatis yang digunakan oleh mitra tutur, yaitu parti
kel „lho‟. Lho bila terletak di awal kalimat, bersifat seperti interjeksi yang menyatakan kekagetan. Bila terletak di tengah atau
di akhir kalimat, maka lho bertugas menekankan kepastian. Seperti menurut Kridalaksana 1994: 117, kategori fatis adalah kategori yang bertugas memulai,
mempertahankan, atau mengukuhkan pembicaraan antara pembicara dan kawan bicara.
Berdasarkan aktivitas mitra tutur yang dipengaruhi oleh konteks tuturannya, tuturan D6 tersebut termasuk ke dalam kategori tindak tutur
acknowledgements subkategori basa-basi mengundang. Ibrahim 1993: 40 mendefinisikan basa-basi mengundang bid berfungsi untuk mengekspresikan
harapan baik ketika sesuatu yang berhubungan dengan masa depan seseorang akan terjadi. Jadi dapat disimpulkan bahwa basa-basi mengundang adalah suatu
tututuran positif tentang ekspresi harapan baik bagi orang lain untuk menjaga hubungan sosial kea rah yang baik. Hal itu dikarenakan mitra tutur bersedia
menanggapi tuturan dengan didasari dengan harapan baik kepada mitra tutur. Tuturan D5 termasuk dalam basa-basi polar. Wujud basa-basi ini sesuai dengan
teori Arimi 1998: 171 dalam tesisnya yang menjelaskan basa-basipolar yaitu tuturan yang berlawanan dengan realitasnya, dimana orang harus memilih tuturan
yang tidak sebenarnya.
Tuturan D7 a1 dan b2
D: “Gitu loh, kalimat sederhananya kan hanya ini. Ini kan bisa saya kembangkan lagi. Lun yang berbaju merah sebagai karyawan bagian
kebersihan di hotel Samarinda menyapu lantai yang kotor sekali karena macam-macam, tapi pokok kalimatnya itu apa? Pokok kalimatnya
adalah iki lho Mbak. Lun menyapu lantai. Nah sekarang kalau di sini
kalimat utamanya di mana ini? Tiga kata” M: “Emm, orang tua membentuk karakter anak, eh.. emm masih mencoba
menganalisis kalimat utama bagian proposalnya. Eh subjeknya tuh orangtua terus, ”
D: “Masa membuat satu kalimat dengan tiga kata sampe 2-3 menit malah 5 menit