Tuturan C5 a1 dan b2
D: “Kamu itu banyak yang ndak jelas, kamu itu harus lebih jelas ini ya, nanti  dicek  kemudian  segera  diperbaiki  kemudian  segera  datang  ke
tempat saya. M: ”Iya, Pak,”
D: “Saya harus ngajar jam 8 ini nanti saya terlambat.”
M: “Terima kasih, Pak” C5
D: “Ya.” Konteks tuturan: Tuturan terjadi pada saat mahasiswa berkonsultasi kepada
dosen dalam penyusunan skripsi. Dosen dan mahasiswa duduk berhadapan di ruang  dosen.  Dosen  memberikan  saran  suapaya  mahasiswa  lebih  teliti  dan
cermat  dalam  mengerjakan  skripsinya.  Dosen  terburu-buru  karena  ada  jam mengajar.  Mahasiswa  meninggalkan  ruang  dosen  setelah  mengucapkan
terima kasih.
Wujud  tuturan  C5  adalah  penutur  menyatakan  terima  kasih  kepada  mitra tutur  karena  telah  memberikan  masukan  guna  perbaikan  proposal  skripsinya.
Mitra  tutur  seorang  dosen  berusia  55  tahun,  berjenis  kelamin  laki-laki.  Penutur seorang  mahasiswa  berusia  21  tahun,  berjenis  kelamin  perempuan.  Penutur
mengucapkan  kalimat  terima  kasih  dengan  mengekspresikan  suatu  ungkapan positif yang ditujukan untuk mitra tutur yang telah memberikan bimbingan kepada
penutur. Tuturan C5  berbunyi “terima kasih, Pak”. Tuturan C5 melibatkan dosen dan  mahasiswa  program  studi  pendidikan  akuntansi  yang  sedang  melakukan
pembimbingan skripsi. Tuturan terjadi di ruangan dosen. Berdasarkan  aktivitas  mitra  tutur  yang  dipengaruhi  konteks  tuturannya,
tuturan  C5  tersebut  termasuk  ke  dalam  kategori  tindak  tutur  acknowledgement subkategori  basa-basi  berterima  kasih.  Ibrahim  1993:  39  mendefinisikan  basa-
basi berterima kasih thank berfungsi untuk mengekspresikan ungkapan baik atas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kebaikan atau bantuan dari orang lain. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa basa- basi  terima  kasih  adalah  suatu  tuturan  positif  untuk  mengungkapkan  rasa  terima
kasih kepada orang lain dan mampu menjaga hubungan sosial kea rah yang baik. Dalam  tuturan  basa-basi  C5  ini,  tergolong  basa-basi  murni.Wujud  basa-basi  ini
sesuai dengan teori Arimi 1998: 171 dalam tesisnya yang menjelaskan basa-basi murni  yaitu  ungkapan-ungkapan  yang  dipakai  secara  otomatis  sesuai  dengan
peristiwa tutur yang muncul, maksudnya apa yang diucapkan oleh penutur selaras dengan kenyataan.
4.2.1.4 Wujud Tuturan Fatis Mengundang