Data dan Sumber Data Metode dan Teknik Pengumpulan Data

sebagai suatu pemahaman terhadap penggunaan komunikasi fatis terutama penggunaan bahasa dalam tindakan komunikasi.

3.2 Data dan Sumber Data

Data yang diteliti adalah tuturan yang di dalamnya terdapat kefatisan, dengan sumber data dari dosen dan mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yaitu Dr. Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si., Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd., Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., dan Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. Mahasiswa yang mengikuti bimbingan skripsi dengan dosen-dosen tersebut, yakni Maria Regina Ayu, Natalia Lun, Christina Cahyaning Apsari, Marselinus Tri, Stella, dan Fransiska. Penelitian ini merupakan studi kasus yang sangat menarik karena komunikasi fatis antara dosen dan mahasiswa pada saat pembimbingan skripsi belum banyak dilakukan. Dengan ini, peneliti akan melakukan penelitian studi kasus dengan judul “Komunikasi Fatis dalam Wacana Konsultatif Pembimbingan Skripsi pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Semester Genap Tahun Akademik 20152016 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ”.

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Peneliti berusaha menggambarkan mengenai suatu variable, gejala atau keadaan secara apa adanya dan tanpa dibuat-buat. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa dan kejadian tersebut. Penelitian deskriptif ini menjadi dasar untuk menguraikan komunikasi fatis karena peneliti akan menguraikan peristiwa tutur dalam wacana konsultatif pembimbingan skripsi pada program studi Pendidikan Akuntansi semester genap tahun akademik 20152016Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode simak dan metode cakap untuk mengumpulkan data. Menurut Mahsun 2007: 92 mengungkapkan, metode simak adalah cara yang digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa. Dalam penelitian ini, peneliti akan menyimak tuturan antara antara dosen dan mahasiswa pada program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dalam proses pembimbingan skripsi semester gasal tahun akademik 20152016. Metode ini memiliki teknik dasar yang berwujud teknik sadap. Teknik sadap disebut sebagai teknik dasar dalam metode simak karena pada hakikatnya penyimakan diwujudkan dengan penyadapan. Dalam hal ini, peneliti berupaya mendapatkan data dengan menyadap penggunaan bahasa pada proses pembimbingan skripsi antara dosen dan mahasiswa program studi pendidikan akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam praktik selanjutnya, teknik sadap ini diikuti dengan teknik lanjutan yang berupa teknik simak libat cakap, simak bebas libat cakap, catat, dan teknik rekam. Teknik simak libat cakap maksudnya si peneliti melakukan penyadapan itu dengan cara berpartisipasi sambil menyimak, berpartisipasi dalam pembicaraan, dan menyimak pembicaraan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sadap diikuti dengan teknik lanjutan berupa teknik catat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode cakap. Metode cakap ialah cara penyediaan data yang berupa percakapan antara peneliti dengan informan Mahsun, 2007: 95. Metode cakap memiliki teknik dasar berupa teknik pancing, karena percakapan yang diharapkan sebagai pelaksanaan metode tersebut hanya dimunculkan jika peneliti memberikan stimulasi pancingan pada informan untuk memunculkan gejala kebahasaan yang diharapkan oleh peneliti. Teknik dasar tersebut dijabarkan dalam dua teknik cakap lanjutan cakap semuka dan cakap tansemuka. Namun pada penelitian ini teknik lanjutan yang digunakan hanya teknik lanjutan cakap semuka saja dengan berbagai pertimbangan yang ada. Pada pelaksanaan teknik cakap semuka, peneliti langsung melakukan percakapan dengan penggunaan bahasa sebagai informan dengan pancingan yang sudah disiapkan berupa daftar tanya atau spontanitas, maksudnya pancingan dapat muncul di tengah-tengah percakapan. Dalam mengaplikasikan teknik ini, peneliti memberikan stimulus pada dosen dan mahasiswa program studi akuntansi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sesuai dengan konteks yang mendukung untuk memperoleh sebuah data tuturan komunikasi fatis. Teknik ini dapat dilengkapi dengan pencatatan atau perekaman, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara terbuka maupun tertutup. Peneliti mengumpulkan data dengan menemui beberapa dosen Pendidikan Akuntansi untuk meminta izin pengambilan data. Kemudian dosen yang bersedia membantu peneliti, memberikan beberapa kontak mahasiswa bimbingannya. Selanjutnya, peneliti menghubungi mahasiswa-mahasiswa yang bersangkutan untuk dimintai bantuan merekam percakapan pada saat mahasiswa bersangkutan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI melakukan proses pembimbingan skripsi. Peneliti menitipkan alat perekam dan tidak memasuki ruangan pada saat proses bimbingan berlangsung supaya percakapan berlangsung secara natural. Setelah merekam proses bimbingan skripsi, kemudian mahasiswa bersangkutan menyerahkan hasil rekaman. Peneliti mentranskrip hasil rekaman dan bertanya jawab dengan mahasiswa yang bersangkutan untuk melengkapidata. Berikut ini kode untuk menandai tuturan fatis yang telah peneliti analisis. Untuk menandai bentuk tuturan fatis berdasarkan 8 subkategori Acknowledgement, peneliti menggunakan kode A kefatisan permintaan maaf, kode B kefatisan memberi salam, kode C kefatisan berterima kasih, kode D kefatisan mengundang, kode E kefatisan menerima, kode F kefatisan menolak. Untuk menandai tuturan fatis, peneliti menggunakan kode a untuk dosen dan b untuk mahasiswa.Kode a1 untuk Dr. Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si., kode a2 untuk Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd., kode a3 untuk Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., dan kode a4 untuk Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. Mahasiswa yang mengikuti bimbingan skripsi ditandai dengan, kode b1 untuk Maria Regina Ayu, kode b2 untuk Natalia Lun, kode b3 untuk Christina Cahyaning Apsari, kode b4 untuk Marselinus Tri, kode b5 untuk Stella, dan kode b6 untuk Fransiska.

3.4 Metode dan Teknik Analisis Data