264
Bab 17
Pertolongan Kecelakaan di Air
Begitu juga jika Anda lebih suka bernapas ke kiri, yaitu dilakukan ketika tangan kanan sedang diayunkan ke depan untuk masuk kembali ke
dalam air dan tangan kiri akan naik ke permukaan air. Ketika mengambil napas, kepala tidak boleh diangkat ke atas, tetapi
hanya menoleh ke samping kanan atau boleh juga ke kiri pilih salah satu yang menurut Anda lebih nyaman.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut. a. Kaki terus bergerak tidak boleh berhenti, walau ketika sedang
mengambil napas. b. Tangan kanan dan kiri bergerak terus-menerus bergantian tanpa jeda
istirahat. c.
Posisi telapak tangan agak menghadap ke luar ketika akan menyentuh permukaan air. Jadi, seolah-olah ujung ibu jari tangan yang menyentuh
permukaan air lebih dahulu.
d. Ketika kepala menoleh ke kanan atau ke kiri untuk mengambil napas, kemudian langsung secepatnya gerakkkan kembali kepala ke dalam
air. Jangan menunggu gerakan tangan kanan tangan kiri selesai. e. Agar gaya bebas ini bisa lebih cepat dan gerakannya lebih stabil,
pengambilan napas dilakukan setelah 2–3 set gerakan tangan. Jadi, jangan sekali gerakan tangan langsung mengambil napas.
Setelah membahas mengenai keterampilan gerakan renang gaya dada, berikutnya akan dibahas mengenai keterampilan dasar pertolongan
kecelakaan di air.
C. Pertolongan Kecelakaan di Air
Tujuan Pembelajaran
Pada pembelajaran bab ini, Anda diharapkan mampu mempraktikkan teknik pertolongan kepada korban kecelakaan di air.
Ada beberapa hal yang harus diketahui dalam melakukan pertolongan kecelakaan di dalam air. Di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Keamanan di Dalam Air
Kemampuan berperasaan santai dan tenang ketika berada di dalam air adalah ciri seorang perenang yang baik. Keselamatan berarti aman dan
terhindar dari bencana. Kewaspadaan dan berhati-hati dalam segala jenis air diperlukan agar kita dapat menikmati serta merasa aman berenang dan
melakukan kegiatan di air.
265
Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI
Kecelakaan yang terjadi di dalam air dapat berbahaya dan fatal. Oleh karena itu, sebelum melakukan aktivitas di dalam air, kita harus mengetahui
bahaya di sekitar kolam renang dan selalu mengetahui bagaimana kondisi air. Hal pertama yang harus diingat sebelum memasuki air yang belum
dikenal adalah sewaktu-waktu tempat tersebut dapat menimbulkan kesukaran yang tidak terduga.
Kita harus selalu menyelidiki kedalaman kolam renang, telaga, danau atau lautan sebelum memasukinya. Kondisi daerah-daerah ini harus
diketahui. Menjauhlah dari karang-karang, rerumputan liar atau rintangan lainnya di bawah air. Arus kuat atau pasang-menghempas, harus dihindari.
Apabila kita pernah terperangkap dalam arus, kita harus selalu mengingat berenang sejajar dengan pantai. Menghindari rasa panik adalah kunci
pikiran yang harus diingat dalam segala keadaan bahaya.
Dalam setiap peristiwa, jangan berenang sendirian, selalu patuh pada peraturan. Berenanglah dalam daerah yang diawasi dan selalu patuh
pada peraturan. Ketahuilah batas-batasnya, jangan terlalu menilai atas kemampuan kita terutama apabila menggunakan alat bantu buatan untuk
berenang.
Ada sistem keselamatan yang banyak digunakan di berbagai tempat berenang. Sistem ini dinamakan yang banyak digunakan teman baik
buddy system. Dalam sistem ini anak-anak berenang berpasangan dan selalu berada pada jarak yang dekat dengan kawan-kawan
mereka. Pada setiap waktu tertentu, peluit atau terompet dibunyikan, kedua teman baik itu mengacungkan tangan mereka bersama, yang
menyatakan bahwa mereka masih berada dengan yang lainnya, dan bahwa keduanya berada dalam keadaan selamat. Cara ini biasanya
digunakan di danau-danau dan daerah rekreasi yang luas lainnya, dan dapat memberikan hasil yang baik.
Dalam berbagai peristiwa, keselamatan dapat dicapai dengan menerapkan akal sehat. Kita semua mengetahui bahwa kita tidak boleh
berlari di pinggir kolam renang karena biasanya sangat licin dan dapat menimbulkan kecelakaan. Jangan meminta pertolongan dalam air kecuali
jika kita benar-benar memerlukannya biasanya ada orang yang berpura- pura minta tolong, padahal hanya berolok-olok.
Jika kita menderita kram pada kaki atau perut hendaklah kita bersikap tenang dan meminta pertolongan lalu urutlah otot yang kram. Pengetahuan
umum telah menjelaskan kepada kita agar tidak berenang apabila kita sedang merasa kedinginan, sakit, mengalami sakit telinga, ada kilat dan
guntur atau jika kondisi tidak membolehkan berenang.