Permainan Bola Voli Berdasarkan Lapangan

168 Bab 10 Permainan Olahraga Bola Besar Lanjutan 2 Mencatat dan mengawasi urutan servis dari masing-masing regu dan mencatat semua teguran dan peristiwa yang terjadi ketika pertandingan berlangsung. d. Linesman penjagapengawas garis 1 Mengawasi bola masuk atau keluar lapangan permainan untuk dilaporkan kepada wasit I dengan kode-kode yang sudah ditentukan. 2 Untuk pertandingan penting, sebaiknya menggunakan empat orang penjaga garis yang ditempatkan pada perpanjangan garis- garis dan mereka harus berdiri dengan membawa bendera kecil. e. Fair Play Nilai-nilai olahraga yang dijelaskan di depan merupakan dasar terbentuknya fair play. Fair play adalah suatu identitas diri yang terlihat dari kejujuran dan rasa keadilan; rasa hormat terhadap lawan, baik dalam kekalahan maupun kemenangan; sikap dan perbuatan tanpa pamrih; sikap tegas dan berwibawa serta kerendahan hati dalam kemenangan dan ketenangan pengendalian diri dalam kekalahan. Fair play juga diartikan sebagai kebesaran hati terhadap lawan sehingga menciptakan hubungan kemanusiaan yang akrab dan hangat. Tugas Cobalah Anda buat regu dalam permainan bola voli, masing-masing regu terdiri dari 6 pemain. Kemudian 2 orang bertindak sebagai wasit 1 dan 2, 1 orang sebagai pencatat nilai, dan 1 orang lagi sebagai penjaga garis. Setelah semuanya terbentuk, masing-masing regu bertanding dengan sistem gugur, sampai akhirnya ditentukan 1 regu pemenang

C. Bola Basket

Tujuan Pembelajaran Pada pembelajaran ini, Anda diharapkan mampu mempraktikkan pola pertahanan pada permainan bola basket.

1. Pola Pertahanan dalam Permainan Bola Basket

a. Pola Pertahanan seorang lawan seorang man to man defence Dalam bermain bola basket, siswa harus dapat menerapkan pola penyerangan dan pola pertahanan agar permainan menjadi efektif 169 Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI dan efisien sehingga mencapai hasil yang maksimal. Pada akhirnya, hal ini akan senantiasa meningkatkan kemampuan teknik maupun taktik dalam bermain bola basket. Dalam pola pertahanan man to man, seorang penjaga bertugas menjaga seorang pemain penyerang. Pola pertahanan man to man ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1 Seorang penjaga secara mutlak harus terus menjaga seorang pemain lawan yang ditugaskan oleh pelatihnya. Misalnya, jika pelatih menugaskan untuk menjaga pemain nomor 7 dari pihak lawan maka ke mana pun pemain nomor 7 bergerak, pemain penjaga harus tetap mengikutinya. 2 Seorang penjaga bisa tukar posisi yaitu apabila penjaga itu di block oleh pemain lawan maka penjaga lawan tersebut boleh bertukar tugas dengan temannya untuk menjaga lawannya. Untuk menjalankan pola bertahan satu lawan satu, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut. a Setiap pemain harus mampu melaksanakan pola tersebut. b Perhatikan pola dan pemainnya. c Cegahlah pengoperan bola yang dapat menghasilkan skor. d Tingkatkan kemampuan rebounding. b. Pola pertahanan daerah zone defence Pola pertahanan pada dasarnya merupakan pola bertahan satu lawan satu, tetapi dengan cara membentuk formasi beregu di daerah pertahanan sendiri. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: 1 menjauhkan pemain penyerang dari daerah bertahan; 2 membuat pihak penyerang kesulitan membuat tembakan; 3 menutup ruang gerak lawan sehingga tidak leluasa untuk menerobos daerah bertahan. Bentuk pola bertahan daerah dilakukan dengan beberapa cara berikut ini. a Screen Switch Defence adalah suatu kombinasi pertahanan daerah Zone Defence dan pertahanan satu lawan satu untuk menghadapi screen lawan. b Press pressing merupakan tekanan pada sistem pertahanan agresif. Pada sistem ini suatu regu melakukan penjagaan yang sangat ketat terhadap lawan. c Full court press merupakan titik bertahan agresif guna mencegah lawan yang sedang menguasai bola bisa bergerak dalam waktu 10 detik agar lawan terkena peraturan 10 detik atau membuat kesalahan lainnya. 170 Bab 10 Permainan Olahraga Bola Besar Lanjutan d Retreating defence atau sistem bertahan mundur dari satu regu saat bola berpindah pada penguasaan lawan. Kelima pemain harus mundur sambil bertahan. Sistem bertahan yang dilakukan secara beregu antara lain berikut ini. a Pola bertahan formasi 2–1–2. Gambar 10.9 Pola bertahan 2–1–2 b Pola bertahan formasi 1–3–1 Gambar 10.10 Pola bertahan 1–3–1 c Pola bertahan dengan formasi 1–2–2. Gambar 10.11 Pola bertahan 1–2–2