194
Bab 12
Atletik 2
Akan tetapi, peraturannya kaki diletakkan di belakang sesuai dengan tangan yang menerima tongkat agar kedatangan
pelari jelas. Hal penting adalah pelari pembawa tongkat dalam kecepatan tetap, pergantian dilakukan saat penerima mencapai
kecepatan maksimalnya.
3 Tanggung jawab yang besar ada pada pelari yang datang dan mengetahui saat yang tepat kapan pergantian tongkat dilakukan
sekalipun penerima belum akan mengulurkan tangan di belakang badannya pertanda siap menerima tongkat.
4 Regu estafet yang efektif harus benar-benar dipilih dari pelari yang mewakili tiap-tiap tahapan seperti pelari 100 meter pertama yang
memiliki start yang bagus, pelari 200 meter kedua adalah pelari khusus tikungan, 300 meter ketiga adalah pelari yang tangguh dan
pelari terakhir adalah pelari yang punya daya juang yang tinggi. Mengenai teknik perpindahan tongkatnya dilakukan dengan
cara: tongkat dipegang oleh pelari pertama sambil melakukan start jongkok, sedangkan pelari kedua, pelari ketiga, dan pelari
keempat melakukan start melayang.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada lari sambung 4
u
400 meter adalah sebagai berikut.
1 Pemberian tongkat sebaiknya secara bersilang yaitu pelari pertama dan pelari ketiga memegang tongkat dengan tangan
kanan, kemudian pelari kedua dan keempat dengan tangan kiri. 2 Penempatan pelari disesuaikan dengan keistimewaan masing-
masing. 3 Jarak pergantian bagi pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur
dengan tepat saat latihan. 4 Pengaturan urutan pelari, hendaknya pelari tercepat dan berdaya
juang tinggi sebagai pelari terakhir. 5 Kecepatan regu sangat menentukan tercapai tidaknya prestasi
yang akan diperoleh.
4. Daerah Pergantian Tongkat
Dalam lari sambung atau estafet, daerah pergantian tongkat memiliki peranan yang sangat penting karena daerah ini merupakan daerah
penghubung ke pelari berikutnya. Perpindahan tongkat harus dilakukan di daerah
wissel yang berjarak 20 meter. Berikut ini beberapa cara menempatkan pelari-pelari estafet.
a. Pelari pertama ditempatkan di daerah start pertama dengan lintasan di tikungan.
b. Pelari kedua ditempatkan di daerah start kedua dengan lintasan lurus.
195
Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI
c. Pelari ketiga ditempatkan di daerah start ketiga dengan lintasan di tikungan.
d. Pelari keempat di tikungan di daerah start keempat dengan lintasan lurus dan berakhir di garis finis.
Regu estafet yang efektif harus benar-benar dipilih dari pelari bagi tiap- tiap tahap. Pertimbangan dalam menyusun regu estafet atau lari sambung
antara lain berikut ini. 1 Pelari
pertama a Pelari yang mempunyai start yang baik dan pelari tikungan yang
baik. b Pelari dengan kemampuan kecepatan tinggi, tetapi daya tahannya
kurang dibandingkan dengan pelari lain. 2 Pelari
kedua a Pelari yang bertanggung jawab dan terampil sebab pelari ini
mempunyai tugas ganda yaitu sebagai penerima dan pemberi tongkat.
b Pelari dengan kemampuan daya tahan yang baik karena harus menempuh jarak 120 m sampai 130 m.
c Kemampuan di tikungan baik. 3 Pelari
ketiga Pelari yang mempunyai kemampuan tikungan baik dan kemampuan
lari sama dengan pelari 1 dan 2. 4 Pelari
keempat a Pelari
tercepat b Pelari yang mempunyai semangat juang yang tinggi karena
sebagai penentu kalah menangnya regu.
5. Peraturan Perlombaan
Untuk melaksanakan perlombaan lari sambung atau estafet terdapat beberapa peraturan yang perlu diperhatikan demi mencapai prestasi yang
diharapkan yaitu sebagai berikut. a. Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter, lebar
1,20 meter dan bagi pelari estafet 4 x 100 meter ditambah 10 meter pra-zona. Pra-zona adalah suatu daerah dimana pelari yang akan
berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi di sini tidak terjadi pergantian tongkat.
b. Setiap pelari harus tetap tinggal di jalur lintasan masing-masing, meskipun sudah memberikan tongkatnya kepada pelari berikutnya.
Apabila saat ini tongkat itu terjatuh maka pelari yang menjatuhkannya harus mengambilnya.
196
Bab 12
Atletik 2
c. Tongkat estafet harus berongga, panjang 28–30 cm, diameter garis tengah 38 mm dan beratnya 50 gram.
d. Dalam lari estafet, pelari pertama berlari pada lintasannya masing- masing sampai tikungan pertama, kemudian boleh masuk ke lintasan
dalam, pelari ketiga dan keempat menunggu di daerah pergantian secara berurutan sesuai dengan kedatangan pelari satu regunya.
B. Loncat Tinggi
Tujuan Pembelajaran
Pada pembelajaran ini, Anda diharapkan mampu mempraktikkan teknik loncat tinggi gaya guling perut.
Untuk mencapai loncatan yang maksimal, para peloncat berusaha memperbaiki teknik melalui latihan berulang-ulang, terutama pada awalan.
Tolakan untuk melewati mistar dimanfaatkan seefektif mungkin. Teknik dasar meliputi awalan, tolakan, posisi badan di atas mistar, dan
mendarat.
1. Loncat Tinggi Gaya Guling Perut
a. Awalan Pada mulanya, atlet menggunakan awalan dengan langkah lari
cepat dalam garis lurus, kemudian menuju pertengahan mistar yang dipasang dengan sudut 45° dari sisi sudut kaki lonc at. Ujung kaki
menuju ke luar, pada waktu melakukan awalan 7 – 9 langkah pertama dipercepat. Setelah itu, tiga langkah terakhir, badan agak merendah
sebagai persiapan untuk tolakan dengan kekuatan penekanan lari dengan langkah panjang serta badan lebih direndahkan melenting ke
belakang kaki. Badan yang digunakan untuk menolak diluruskan ke depan. Sementara itu, tungkai yang akan diayunkan menekuk hingga
berat badan berada pada kaki belakang.
Gambar 12.3 Gerakan awalan dalam loncat tinggi