Tujuh Langkah dalam Menghadapi Kecelakaan

284 Bab 18 Penjelajahan Perbukitan 2 Jika udara tidak mau masuk, atur ulang posisi kepala untuk membuka saluran udara. Jika udara tetap tidak bisa masuk, atur ulang kembali posisi korban hingga telentang sempurna tanpa ada ganjalan di bawah badannya, luruskan kepalanya dan angkat dagunya. Lakukan lagi 2 langkah tersebut sampai udara bisa masuk. d. Memeriksa denyut Untuk memeriksa denyut nadi korban maka lakukanlah langkah- langkah berikut. 1 Periksa denyut nadinya paling tidak 10 detik hingga satu menit jika korban menderita Hypothermia yang cukup parah. 2 Jika ada denyut akan tetapi tidak ada panas, lakukan segera pernapasan buatan. 3 Pernapasan buatan dilakukan dengan selang 2 kali napas setiap 15 detik cara menghitungnya: satu dan dua dan tiga dan tiga dan empat ... dan .... lima belas, napas ..... 4 Jika tidak ada denyut atau napas, lanjutkan ke langkah berikutnya. e. Mencari bagian tengah tulang dada dan menempatkan kedua tangan di atas dada f. Penekanan pada dada dan memberikan pernapasan buatan Langkah ini dapat dilakukan dengan cara berikut. 1 Tekan lurus ke bawah dengan posisi siku lurus. Tekan ke bawah 1,5 hingga 2 cm. 2 Jika yang melakukan satu orang, buat selangnya 15 kali tekanan dan 2 kali hembusan udaranapas cara menghitungnya: satu dan dua dan tiga dan empat dan seterusnya hingga lima belas, kemudian napas, napas ..... 285 Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI Jika yang melakukan dua orang, buat selangnya 5 kali tekanan dan 1 kali hembusan udaranapas cara menghitungnya: satu, dua, tiga ... lima napas.

4. Memindahkan Korban

Ada saatnya korban perlu dipindahkan pada saat akan menolongnya atau saat mengeluarkannya dari situasi yang berbahaya. Pada banyak kasus, kita mungkin akan memberikan perhatian pada kemungkinan cedera tulang punggung. Jadi sangat penting untuk memindahkan korban sebagai suatu kesatuan unit. Jaga tulang punggungnya agar tidak membengkok atau melintir. Saat memindahkan korban, perhatikan beberapa hal berikut. a Pindahkan korban dalam tahapan kecil. b Satu orang harus menahan kepala korban dan mengambil ancang- ancang yang berbarengan. Pastikan saat mengangkatnya semua siap secara bersamaan. c Jika memungkinkan, tempatkan orang pada setiap pusat berat tubuh korban untuk mengontrolnya bahu, pinggang dan kaki. d Jika korban diperkirakan mengalami cedera tulang belakang, jangan pindahkan korban tanpa menggunakan penyangga leher dan dengan dukungan papan penyanggah. Penjelajahan adalah suatu perjalanan kaki yang diikuti dengan permainan atau petualangan. Penjelajahan dapat berbentuk penjelajahan masyarakat, pengembaraan dan penjelajahan mempertahankan hidup. Untuk suatu penjelajahan dibutuhkan perlengkapan yang memadai. Perlengkapan penjelajahan antara lain: 1 sepatu gunung, 2 ransel, 3 pakaian 4 tenda, 5 perlengkapan tidur; perlengkapan makanan, dan 7 perlengkapan tambahan. Kegiatan penjelajahan dilakukan dalam tiga tahapan yaitu: persiapan, pembekalan penjelajahan I, dan penjelajahan II. Keseluruhan waktu pelaksanaan kegiatan penjelajahan yang telah diprogram oleh sekolah hendaknya dapat dilakukan dalam satu hari penuh, dengan ketentuan tidak menjadwal pelajaran di sekolah dan tidak dilakukan pada hari libur keagamaan. Lingkungan perbukitan dan alam bebas dapat menyebabkan kecelakaan dan penyakit-penyakit yang biasa dialami oleh penjelajahsiswa. Dalam kondisi jauh dari pertolongan dan keterbatasan peralatan P3K, kemampuan penjelajah untuk secara saksama memeriksa korban, menemukan masalahnya dan memberikan pertolongan pertama Rangkuman