146
Bab 9
Budaya Hidup Sehat
Gambar 9.1 Pastikan jarum suntik yang kita pakai dalam keadaan steril.
c. Ibu Pengidap HIV kepada Bayinya atau Pasangannya
Hasil penelitian membuktikan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang mengidap HIV akan tertular dengan kemungkinan sekitar 30
dan terjadi pada saat masih di dalam kandungan, saat persalinan, atau ketika menyusui.
2. Orang yang Berisiko Tertular HI V AI DS
Setelah mempelajari uraian sebelumnya, kita mendapat gambaran bahwa orang-orang yang berisiko tertular HIV, yaitu:
a. mereka yang suka berganti-ganti pasangan seksual, b. penerima transfusi darah,
c.
pecandu narkoba yang menggunakan jarum suntik, d. pasangan dari pengidap HIV, dan
e. bayi yang lahir dari ibu pengidap HIV. Walaupun demikian, tumbuh kesadaran bahwa HIV tidak begitu saja
menular kepada seseorang melalui pergaulan sehari-hari. Hal tersebut disebabkan:
a. HIV sulit hidup di luar tubuh manusia, b. HIV tidak dapat menembus kulit normal atau pori-pori, dan
c.
HIV tidak menular melalui 1 batuk, bersin, tertawa, bicara, atau berciuman sosial,
2 bersentuhan, 3 makan sepiring, mandi kamar mandi yang sama, berenang di
kolam yang sama, 4 lewat pakaian, dan
5 gigitan serangga.
Sumber: .bp.blogspot.com
147
Penjasorkes untuk SMA dan MA Kelas XI
Gambar 9.2 Gigitan serangga tidak menularkan HIVAIDS
Virus AIDS dapat tinggal dalam kromosom sebuah sel dalam jangka waktu yang sangat lama tanpa menimbulkan gejala. Hal inilah yang
menjelaskan adanya masa tenang laten yang lama antara awal infeksi dan timbulnya gejala penyakit. Umumnya, masa inkubasi waktu antara
saat terinfeksi sampai munculnya gejala infeksi HIV cukup lama, rata-rata 5 tahun baru akan muncul gejala dan tidak sama pada setiap orang.
C. Pencegahan HI V AI DS
Penyakit AIDS memang sangat berbahaya dan dapat menyerang siapa saja. Meskipun begitu, tentunya kita dapat melakukan tindakan-tindakan
pencegahan agar terhindar dari AIDS. Cara yang paling baik untuk mencegah penularan HIVAIDS adalah
dengan selalu hidup dan berperilaku sehat. Berikut beberapa hal penting yang dapat kita lakukan sebagai usaha pencegahan penularan virus HIV
AIDS. 1. Selalu menggunakan jarum suntik yang steril dan baru.
2. Selalu menerapkan kewaspadaan mengenai seks aman artinya:
hubungan seks yang tidak memungkinkan tercampurnya cairan kelamin, menghindari perselingkuhan dan perzinahan karena hal ini
memungkinkan penularan HIV.
3. Bila ibu hamil dalam keadaan HIV positif sebaiknya diberitahu tentang semua risiko dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada
dirinya sendiri dan bayinya sehingga keputusan untuk menyusui bayi dengan ASI sendiri bisa dipertimbangkan.
4. Tidak mengonsumsi obat-obatan terlarang.
Sumber:
¿
manaputra