Sonny Keraf Komisaris Independen

pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. LAPORAN MANAJEMEN Dewan Komisaris Adhyaksa Dault Komisaris Independen

A. Sonny Keraf Komisaris Independen

Vincentius Sonny Loho Komisaris .05 .06 .07 Jeffry J. Wurangian Komisaris .08 .02 .06 .07 .08 IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. Laporan ManaJEMEn Laporan Direktur Utama aSMaWI SyaM Direktur utama BRI terus membukukan laba bersih yang positif sehingga rasio profitabilitas Bank tetap berada pada tingkat yang baik. Pada tahun 2015, BRI mencatat Return on Equity ROE sebesar 29,89 dan Return on Asset ROA sebesar 4,19. BRI juga mampu menjaga rasio efisiensi biaya CER dan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO masing- masing sebesar 43,81 dan 67,96. pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. LAPORAN MANAJEMEN Laporan Direktur Utama Asalammualaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan Rahmat-Nya BRI berhasil melalui tahun 2015 yang penuh tantangan dengan sejumlah pencapaian dan kompetensi. Kinerja di tahun ini semakin mengukuhkan komitmen kami untuk mewujudkan strategic objectives dengan mengedepankan fokus pada transformasi teknologi dan inovasi yang berkesinambungan. Hal ini akan memberikan hasil terbaik bagi para pemangku kepentingan serta meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. Mewakili Direksi, perkenankanlah saya melaporkan ringkasan kinerja BRI untuk tahun buku 2015. PARA PEMEGANG SAHAM YANG KAMI HORMATI, Dalam dua tahun terakhir, kondisi perekonomian global membawa banyak tantangan bagi dunia usaha. perekonomian amerika mulai membaik, sedangkan negara di kawasan Eropa masih belum stabil. Di asia, perlambatan ekonomi China memberikan dampak kepada menurunnya permintaan dan harga komoditas. Kondisi tersebut turut mempengaruhi perekonomian domestik dimana mayoritas ekspor merupakan komoditas dan luktuasi nilai tukar yang masih terjadi selama 2015 turut menekan pertumbuhan ekonomi. Selama tahun 2015 rupiah terdepresiasi hingga sempat menyentuh level terendah pada minus 18 dibandingkan posisi awal tahun 2015. pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2015 mencapai 4,79, di atas ekspektasi pasar sebesar 4,75, namun hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia terus mengalami perlambatan dalam lima tahun terakhir. Melihat tren triwulanan, pertumbuhan ekonomi triwulan 4 menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya dengan pertumbuhan sebesar 5,04. peningkatan pada belanja pemerintah dan investasi dapat mengurangi dampak dari penurunan pertumbuhan pada konsumsi domestik dan penurunan pada ekspor akibat permintaan global yang masih lemah dan terus menurunnya harga komoditas. realisasi belanja pemerintah membaik seiring dengan implementasi beberapa proyek infrastruktur dasar yang mulai dilaksanakan sejak pertengahan tahun. Indikator yang membaik lainnya meliputi mulai berkurangnya tekanan deisit neraca perdagangan, sebagai hasil penerapan kebijakan peniadaan subsidi BBM dan tarif listrik. Selain itu, upaya Bank Indonesia BI menerapkan kebijakan makro prudential terbukti mampu mengendalikan nilai tukar rupiah yang tercatat sebesar rp13.788 uSD, atau 11,32 lebih rendah dari rp12.385 pada tahun sebelumnya. Selanjutnya inlasi dapat terjaga pada tingkat 3,35 dan suku bunga BI tercatat pada posisi 7,50, atau menurun dari 7,75 pada tahun 2014. Secara umum, industri perbankan Indonesia masih memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global dan nasional. namun dampak pelemahan ekonomi berpengaruh pada perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit. Selama tahun 2015 pertumbuhan kredit perbankan tumbuh 10,4 lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit tahun 2014 yang sebesar 11,6 dan laba yang diperoleh turun sebesar 6,72 dibandingkan tahun 2014. Kendati secara umum industri perbankan mampu mengendalikan tingkat likuditas, namun kondisi ekonomi yang kurang kondusif membuat biaya pencadangan risiko kredit perbankan meningkat, seiring dengan peningkatan proil risiko. ANALISIS ATAS KINERJA BRI DI TAHUN 2015 Pencapaian Kinerja, Kebijakan Strategis, Hasil dan Target, Serta Kendala yang Dihadapi BRI pada tahun 2015, BrI membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 4,3 menjadi rp25,2 triliun. Kinerja pertumbuhan laba tahun 2015 tersebut masih positif di tengah kurang kondusifnya kondisi ekonomi yang berakibat pada melemahnya daya saing usaha dan meningkatkan proil risiko nasabah . Walaupun menghadapi persaingan usaha yang ketat serta iklim industri yang melemah, rasio proitabilitas Bank tetap berada pada tingkat yang baik. pada tahun 2015, BrI mencatat Return on Equity roE sebesar 29,89 dan Return on IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. Laporan ManaJEMEn Asset roa sebesar 4,19. Dengan pertumbuhan laba yang menurun dibandingkan tahun 2014, BrI masih mampu menjaga rasio eisiensi biaya CEr dan rasio Beban operasional terhadap pendapatan operasional Bopo masing- masing sebesar 43,81 dan 67,96. Indikator ini merupakan capaian dari upaya pengembangan bisnis Bank selama tahun 2015, meliputi transformasi teknologi, pengembangan inovasi, perluasan jaringan, penguatan SDM, dan peningkatan kualitas layanan, yang dilaksanakan BrI berdasarkan strategic objectives untuk mencapai tujuan utama Bank menjadi The Biggest National Payment Bank. Target realisasi Tahun 2015 rp triliun Deskripsi realisasi 2014 Target 2015 realisasi 2015 aset 778,05 861,62 846,00 Laba Bersih 24,18 25,10 25,20 Kredit yang Disalurkan 490,40 566,61 558,44 Dana pihak Ketiga 600,40 647,64 642,77 Bopo 65,39 68,38 67,96 LDr 81,68 87,49 86,88 npL Gross 1,69 2,04 2,02 npL nett 0,36 0,52 0,52 nIM 8,51 8,12 8,13 Car 18,31 19,95 20,59 Dari sisi pencapaian, secara umum kinerja BrI tahun 2015 telah mampu mencapai target yang ditetapkan dalam rencana Bisnis Bank tahun 2015. Kendati beberapa indikator kinerja keuangan belum mencapai 100 dari angka target, namun masih dalam rentang toleransi pencapaian yaitu diatas 95. Di tahun 2015, proitabilitas BrI tertekan oleh peningkatan proil risiko seiring dengan kondisi ekonomi yang mengharuskan BrI meningkatkan beban pencadangan guna menjaga kualitas aset khususnya kredit, sehingga beban pencadangan kerugian kredit tercatat naik 52,9. namun demikian, kenaikan tersebut diimbangi dengan upaya eisiensi biaya dana dan optimalisasi produktiitas aset dengan menjaga LDr di kisaran 85 - 92 sehingga laba bersih naik 4.3 diatas target awal tahun. upaya lainnya dalam menjaga tingkat proitabilitas dilakukan dengan meningkatkan kinerja eisiensi operasional pada level 67,96, lebih baik dari target yang ditetapkan sebesar 68,38. Melalui dukungan jaringan pemasaran yang sangat luas, secara konsisten BrI berhasil menjaga pertumbuhan aset dari tahun ke tahun. Ditengah kondisi ekonomi seperti saat ini aset BrI tumbuh 8,73 menjadi rp846 triliun seiring dengan pertumbuhan kredit sebesar 13,9 menjadi rp558 triliun. pertumbuhan kredit tersebut diiringi dengan tetap terjaganya kualitas kredit melalui iimplementasikan program restrukturisasi kredit secara proaktif. Sehingga rasio kredit bermasalah npL Gross tercatat pada 2.02, lebih baik dibanding target awal 2,04 maupun posisi industri perbankan yang mencapai 2,49. Selama tahun 2015 BrI membukukan pertumbuhan Dana pihak Ketiga DpK sebesar 7,1 menjadi rp642,8 triliun dibandingkan tahun 2014. pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan dana murah Giro dan Tabungan sebesar 18,4. Kendati belum mencapai 100, kinerja penghimpunan dana BrI dinilai sangat baik dengan tingkat pencapaian 99,25 dari target tahun 2015. Dalam rangka meningkatkan eisiensi biaya dana, BrI melakukan penyesuaian strategi dengan mengurangi porsi deposito dalam Dana pihak Ketiga sehingga rasio dana murah naik dari 53,3 di tahun 2014 menjadi 59,2 di tahun 2015. Melalui peningkatan komposisi dana murah tersebut, BrI berhasil menurunkan biaya dana dari yang sebelumnya 4,38 tahun 2014 menjadi 4,24 pada tahun 2015. Laporan Direktur Utama pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. LAPORAN MANAJEMEN Laporan Direktur Utama namun demikian, tingginya biaya dana pada Semester 1 2015 dan pertumbuhan kredit yang baru terjadi setelah periode tersebut berdampak pada pencapaian Net Interest Margin BrI sebesar 8,13 atau lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 8,51. Walaupun demikian, pencapaian tersebut masih diatas target yang ditetapkan. Indikator positif lainnya yang dicapai BrI, adalah menguatnya struktur modal yang dimiliki BrI. hingga akhir 2015, BrI mencatat rasio kecukupan modal atau Car Capital Adequacy Ratio sebesar 20,6, jauh diatas batas minimum Bank Indonesia. Sementara rasio LDr Loan to Deposit Ratio Bank BrI tercatat pada level 86,9, yang menunjukkan fungsi intermediary yang optimal. Strategi UMKM sebagai Pondasi Pertumbuhan Selaras dengan sejarah pendiriannya, BrI merupakan Bank yang didirikan untuk menyalurkan kredit guna meningkatkan perekonomian rakyat, suatu ilosoi yang selalu dipegang teguh hingga saat ini. hasilnya, BrI menjadi bank komersial terkemuka yang meraih beragam penghargaan dan pengakuan dari berbagai pihak baik dalam negeri maupun internasional. Guna meningkatkan perekonomian rakyat, BrI tetap fokus pada penyaluran kredit mikro yang merupakan segmen kredit dengan pertumbuhan tinggi baik dari sisi outstanding maupun jumlah rekening. Melalui produk Kupedes, Kupedes rakyat dan Kur Mikro, outstanding kredit mikro tumbuh 16,8 dibandingkan tahun 2014 menjadi rp178,9 triliun. pada periode yang sama jumlah rekening pada segmen mikro tumbuh menjadi 7,9 juta rekening kredit dari posisi tahun 2014 sebanyak 7,3 juta rekening kredit. Selanjutnya jika digabungkan dengan kredit usaha Menengah dan Kecil, BrI membukukan total outstanding kredit usaha Mikro, Kecil, Menengah uMKM sebesar rp402,1 triliun, meningkat 6 dari posisi tahun 2014. Jumlah ini telah memposisikan uMKM sebagai kontributor terbesar kredit BrI dengan komposisi 44,32 dari total kredit. Tingginya pertumbuhan kredit uMKM ini didorong oleh penyaluran Kur pada tahun 2015 dimana BrI berhasil menyalurkan Kur sebesar rp16,2 triliun untuk Mikro dan ritel ke 920 ribu debitur di Indonesia. Berperan Aktif Membangun Kemandirian Ekonomi Bangsa dengan Menggerakkan Sektor- Sektor Strategis Ekonomi Domestik sesuai semangat Nawa Cita dan Trisakti nawa Cita merupakan konsepsi semangat pembangunan bangsa yang terus didengungkan pemerintah saat ini. Tidak hanya dari sisi ekonomi, konsepsi ini mencakup pembangunan seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam bahasa ringkas namun padat makna, nawa Cita merupakan upaya pembangunan karakter bangsa untuk mandiri secara ekonomi, politik, dan sosial budaya sebagai perwujudan bangsa yang besar, berkompetensi, dan berdaya saing tinggi di tingkat domestik maupun internasional. Konsepsi ini selaras dengan konsepsi pembangunan karakter bangsa yang dicetuskan proklamator Kemerdekaan Indonesia, Ir. Sukarno yaitu Trisakti. Seiring dengan dua konsepsi besar pembangunan karakter bangsa, khususnya terkait dengan pembangunan kemandirian ekonomi bangsa yang tercantum dalam nawa Cita dan Trisakti, BrI berupaya turut membangun kemandirian ekonomi bangsa dengan menggerakkan sektor- sektor strategis perekonomian domestik, khususnya pada skala mikro, kecil, dan menengah. Berbagai sektor yang menjadi fokus BrI antara lain sektor pangan, sektor perikanan dan kelautan serta sektor energi. penetapan fokus sektor ekonomi ini sesuai dengan Visi BrI yaitu “Melakukan Kegiatan perbankan yang Terbaik dengan Mengutamakan pelayanan kepada usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk Menunjang peningkatan Ekonomi Masyarakat”. Selain itu dukungan terhadap berbagai program pembangunan ekonomi masyarakat juga dilakukan dalam berbagai aktivitas baik dari sisi bisnis maupun aktivitas diluar bisnis seperti pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Dalam kaitan aktivitas bisnis, sejak pertama kali diluncurkan pada bulan agustus 2015, BrI telah menyalurkan Kredit usaha rakyat Kur sebesar rp16,2 triliun dengan jumlah nasabah sebanyak 920.000. Jumlah ini telah memposisikan BrI sebagai bank penyalur Kur terbesar di industri. Sementara, komposisi debitur Kur BrI yaitu sektor IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. Laporan ManaJEMEn pertanian on farm sebesar 21, perikanan on farm dan industri pengolahan masing-masing 10, dan 69 disalurkan kepada sektor perdagangan terkait pertanian, perikanan, dan hasil pengolahan. Seiring dengan kemampuan BrI dalam menyalurkan kredit uMKM, BrI akan terus mendukung tercapainya program pemerintah dalam membangun kemandirian perekonomian bangsa melalui Kur. Terlebih tahun depan pemerintah menargetkan total penyaluran Kur menjadi sebesar rp100 triliun. BrI optimis mampu menjadi bank yang terdepan dalam segmen ini. Secara intensif dan berkesinambungan sejak tahun 2011, BrI juga menyalurkan Kredit pangan yang merupakan Kredit Modal Kerja danatau Kredit Investasi di sektor produksi, Home Industry, dan perdagangan Sektor pangan yang diberikan dalam rangka mendukung program kedaulatan pangan dan maritim. Sasaran dari Kredit pangan adalah Sektor Ekonomi produksi, Home Industry, dan perdagangan yang bergerak di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Selain itu, BrI juga menyalurkan kredit investasi dan atau modal kerja dalam rangka mendukung pelaksanaan program Ketahanan pangan dan program pengembangan Tanaman Bahan Baku Bahan Bakar nabati melalui produk Kredit Ketahanan pangan dan Energi KppE. Skema dari kredit ini antara lain terdiri dari KKp-E Tebu rakyat, KKp-E pengembangan Tanaman pangan, KKp-E Tanaman hortikultura, KKp-E pengadaan pangan, KKp-E peternakan, KKp-E perikanan, dan KKp-E alat Mesin pertanian. Dalam bidang kemaritiman, BrI berperan aktif dalam program Jaring Jangkau, Sinergi dan Guideline yang diinisiasi oleh oJK dan Kementerian KKp untuk meningkatkan minat perbankan dalam membiayai sektor Kelautan dan perikanan. upaya pembangunan ekonomi masyarakat juga diwujudkan BrI melalui perluasan jaringan BrILink yang merupakan agen kepanjangan BrI untuk menjangkau daerah- daerah yang belum tersentuh layanan perbankan, sekaligus mendukung pemberdayaan masyarakat melalui kesempatan bekerja menjadi agen BrILink. Selaras dengan program otoritas Jasa Keuangan oJK, BrI juga mendorong agen-agen BrILink untuk menjalankan program Laku pandai. Melalui BrILink, BrI mampu berperan aktif membangun perekonomian masyarakat khususnya di daerah-daerah pelosok dengan mayoritas ekonomi dan bisnis masyarakat skala mikro dan skala kecil. pada akhir 2015, jumlah agen BrILink tercatat sebanyak 50.259 agen dan telah melayani lebih dari 65,87 juta transaksi bernilai rp35,85 triliun. Keberhasilan BrI dalam program BrILink diwujudkan dengan kesuksesan dari salah satu agen BrILink Laku pandai dari papua yaitu hamsinah yang mendapatkan penghargaan dari oJK di Istana negara dan penganugerahannya disaksikan oleh presiden Joko Widodo sebagai apresiasi dalam membangun kesadaran masyarakat sekitar di bidang ekonomi dan perbankan. Perluasan Jaringan Operasional dan Inovasi Menjadi Kekuatan BRI Selaras dengan tujuan strategis Bank menjadi The Biggest National Payment Bank melalui dedikasi teknologi dan inovasi, dalam hal pengembangan jaringan dan mengoptimalkan pelayanan terhadap nasabah keseluruh pelosok negeri, BrI telah memiliki jaringan kantor sebanyak 10.612 kantor kerja konvensional yang terhubung secara real time online, meliputi 1 Kantor pusat, 19 Kantor Wilayah, 467 Kantor Cabang, 603 Kantor Cabang pembantu, 5.360 Kantor unit, 983 Kantor Kas, 2.543 Kantor Teras, 636 Teras Keliling serta jaringan layanan elektronike- channel sebanyak 211.499 unit. Dalam pengembangan teknologi, BrI akan meluncurkan BrISat yang telah dirintis sejak tahun 2014, satelit ini diluncurkan untuk meningkatkan eisiensi dan mendukung jaringan pelayanan berbasis e-channel. pengembangan BrISat didasarkan pada kesadaran bahwa pertumbuhan industri perbankan saat ini sangat bergantung pada infrastruktur sistem dan teknologi informasi. Sampai dengan akhir 2015 perkembangan proyek BrIsat telah mencapai tahap akhir untuk peluncuran. Sesuai dengan perkembangannya, implementasi menyeluruh BrIsat akan dilakukan pada pertengahan tahun 2016. Laporan Direktur Utama pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. LAPORAN MANAJEMEN Selain meningkatkan eisiensi dalam hal penyediaan layanan perbankan elektronik, dapat dipastikan bahwa keberadaan Satelit BrISat secara signiikan akan menunjang kinerja operasional di seluruh jaringan kantor BrI serta jaringan perbankan elektronik BrI. Selama tahun 2015 BrI melakukan penambahan jaringan e-channel antara lain penambahan aTM sebanyak 2.000 unit aTM baru, 500 unit CDM, 56.554 unit EDC, dan 10 Hybrid Machine. Melalui penambahan tersebut, pada akhir tahun 2015 BrI telah memiliki 22.792 Automatic Teller Machine aTM, 187.758 Electronic Data Capture EDC, 892 Cash Deposit Machine CDM, 100 SSB Self- Service Banking, dan 10 Hybrid Machine. Kinerja ini memposisikan BrI sebagai Bank yang memiliki jumlah e-channel khususnya aTM terbesar di Indonesia dengan penempatan tersebar luas hingga ke seluruh pelosok negeri. Strategi ekspansi dan peningkatan kualitas e-channel merupakan driver dari peningkatan jumlah pengguna e-banking. Mendasari strategi ini, BrI membukukan fee based income yang signiikan dari kinerja e-banking sebesar 34,4. porsi fee based income dari e-banking terhadap total fee based income Bank tercatat naik menjadi 22,1 pada tahun 2015 dari 19,9, pada tahun 2014. Dengan total pencapaian fee based income BrI sebesar rp7,4 triliun pada tahun 2015 atau meningkat 21,2 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp6,1 triliun. Selain itu, pada tahun 2015 BrI juga berinovasi dengan meluncurkan Teras BrI Kapal. Fasilitas pelayanan ini bertujuan untuk mengakuisisi nasabah baru di daerah pesisir pantai dan kepulauan yang selama ini mempunyai potensi untuk dioptimalkan. Dengan demikian, keberadaan BrI, secara langsung maupun tidak langsung, benar- benar dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat di Indonesia dan menjadi kebanggaan BrI dalam menjalankan fungsinya sebagai financial intermediary sekaligus sebagai agent of development untuk membangun ekonomi masyarakat. Ekspansi Usaha melalui Langkah Akuisisi Sebagai bagian dari pengembangan bisnis, pada akhir tahun 2015, melalui rapat umum pemegang Saham Luar Biasa, BrI mengakuisisi pT asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera BJS yang sebelumnya dimiliki oleh Dana pensiun Dapen BrI. Melalui akuisisi ini, BrI menjadi pemegang saham mayoritas dengan komposisi kepemilikan saham sebesar 91,00 milik Bank BrI dan 9,00 saham milik yayasan Kesejahteraan pekerja yKp Bank BrI. BrI optimis dalam waktu 3 tahun ke depan akan mampu membawa BJS menuju The Biggest Number of Policy Holder in Indonesia dan menjadikan BJS sebagai The Biggest Micro Insurance Provider di Indonesia. optimisme ini didasarkan pada keunggulan kompetitif Bank BrI, antara lain brand awareness, customer base dan network, serta model bisnis bancassurance yang telah established. Seluruh upaya pengembangan bisnis di atas didasarkan pada tujuan strategis utama Bank untuk menjadi The Biggest National Payment Bank. untuk mencapai tujuan ini, tentunya BrI harus memiliki jangkauan pelayanan yang luas didukung infrastruktur berbasis teknologi canggih, dan inovasi yang terus menerus, sehingga pada akhirnya BrI mampu menjadi mitra kehidupan sehari-hari masyarakat hingga ke pelosok negeri. atas dasar obyektivitas inilah, kami merangkum seluruh upaya yang dilakukan selama tahun 2015 menjadi sebuah tema Laporan Tahunan 2015, yaitu The Biggest National Payment Bank Melalui Dedikasi Teknologi Inovasi. BERPERAN AKTIF MEMBANGUN PASAR MODAL INDONESIA Dalam upaya pengembangan tujuan strategis Bank, BrI juga aktif mendukung industri pasar modal Indonesia. pada semester I 2015, BrI resmi terdaftar sebagai bank administrator rDn rekening Dana nasabah di Bursa, yang berperan membantu melengkapi fasilitas penyelesaian transaksi dana di pasar modal. Sebagai bank administrator rDn, BrI telah mendukung kemudahan transaksi pasar modal melalui pemanfaatan jaringan BrI yang luas, sehingga dapat menciptakan peluang pertumbuhan basis investor hingga ke seluruh Indonesia. harga saham perdana BrI yang ditawarkan pada saat Initial Public Offering Ipo di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2003 adalah sebesar rp875 per lembar saham. pada penutupan perdagangan akhir tahun 2015, harga saham Bank BrI tercatat sebesar rp11.400 per lembar, dengan tingkat kapitalisasi Laporan Direktur Utama IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. Laporan ManaJEMEn pasar mencapai rp263,9 triliun. Dengan nilai kapitalisasi ini, BrI menempati urutan kedua terbesar dari 86 emiten di sektor inansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Secara konsisten, kinerja Bank mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sejak tahun perdana Ipo saham. Secara konsisten, kinerja Bank mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sejak tahun perdana Ipo saham. Compound Annual Growth Rate CaGr atau rata-rata pertumbuhan tahunan kinerja Bank BrI sejak Ipo hingga akhir tahun 2015 untuk kinerja aset tercatat tumbuh sebesar 22,09 per tahun, kinerja penyaluran kredit tumbuh sebesar 25.09 per tahun, Dana pihak Ketiga tumbuh 21,38 per tahun, sedangkan laba bersih atau net profit tumbuh hingga 23,03 per tahun. Sejak Ipo, market share BrI tumbuh dari 10,8 menjadi 13,7 di tahun 2015. Sementara market share simpanan meningkat dari 8,6 menjadi 14,6. Dari sisi laba, market share laba bersih BrI berhasil tumbuh hingga mencapai 24,1 dari 11,3 pada 2003. hingga saat ini, saham BrI tetap dominan dimiliki oleh pemerintah sebesar 56,75 sementara 43,25 dimiliki oleh masyarakat umum, dimana 78.12 nya merupakan kepemilikan asing. MEMPERKUAT INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI DAN PENINGKATAN KOMPETENSI SDM BrI memandang Sumber Daya Manusia SDM sebagai modal utama dalam menggerakkan roda bisnis perusahaan. untuk mewujudkan pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkelanjutan. BrI mengimplementasikan Sistem Manajemen Kinerja dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard BSC sebagai alat dalam melakukan pengukuran kinerja dari pekerjanya. BSC BrI terdiri atas peta strategi yang berisi sasaran-sasaran obyektif dan Key Performance Indicator KpI beserta target capaiannya. pengukuran kinerja di dalam BSC tersebut meliputi pegukuran aspek inansial dan aspek non inansial. Di tahun 2015 BrI melakukan rekrutmen pekerja guna memenuhi kebutuhan pengembangan bisnis BrI. rekrutmen dimaksud diperoleh melalui jalur ppS program pengembangan Staf, non staf dan professional hiring. Tercatat pekerja BrI di tahun 2015 berjumlah 92.574 orang tidak termasuk pekerja outsourcing. 92,574 91,364 81,238 72,625 2012 2013 2014 2015 Jumlah Pekerja BRI Guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki agar mampu memenuhi kebutuhan nasabah yang senantiasa berkembang, BrI secara berkala melakukan pengayaan dan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki agar mampu memenuhi kebutuhan nasabah yang senantiasa berkembang, BrI secara berkala melakukan pengayaan dan pembekalan pendidikan kepada seluruh pekerja di semua lapis jabatan. pendidikan kepada pekerja dilakukan oleh BrI baik melalui public course maupun secara in house pada BrI Corporate university dan Sentra pendidikan BrI yang tersebar di 7 tujuh kota di Indonesia. Di tahun 2015, BrI melakukan sekitar 1.000 pelatihan yang diikuti oleh 789 ribu peserta. Disamping itu, BrI secara regular mengirimkan putra – putri terbaiknya untuk menempuh pendidikan pasca Sarjana S2 Luar negeri baik di Eropa, amerika Serikat, dan australia. Di tahun 2015, terdapat 14 pekerja yang mendapatkan beasiswa S2 Ln ini. Kontribusi positif yang ditunjukkan oleh pekerja BrI tercermin dari pencapaian laba yang selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Lebih lanjut, kontribusi pekerja terhadap pencapaian laba tersebut meningkat dari tahun ke tahun. Tercatat di tahun 2015 per pekerja BrI berkontribusi secara positif sebesar rp233 juta terhadap laba yang diperoleh perusahaan. Diharapkan, tren ini akan semakin membaik di masa yang akan datang. Laporan Direktur Utama pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. LAPORAN MANAJEMEN Memperkuat Infrastruktur Organisasi Bisnis dan Learning Centre BrI menyadari bahwa manajemen perubahan menjadi hal yang sangat penting dalam menjaga kesinambungan bisnis. perubahan yang dapat mempengaruhi bisnis Bank tersebut antara lain, perkembangan infrastruktur teknologi, pergeseran demograi baik dari sisi usia maupun migrasi penduduk menuju perkotaan, perubahan gaya hidup dan preferensi masyarakat, serta regulasi yang mengikutinya. Kondisi tersebut menjadi perhatian bagi BrI untuk mendeteksi secara dini pola kompetisi yang baru. Terlebih saat ini persaingan industri perbankan tidak hanya terjadi antar bank, namun juga datang dari sektor industri lainnya. Mencermati kondisi ini, BrI telah membentuk unit kerja Change Management yang bertugas untuk mempersiapkan BrI dalam menghadapi perubahan dan melaksanakan penyesuaian untuk tetap menjadi yang terdepan di industri perbankan. unit kerja tersebut bertanggung jawab untuk menangkap gejala perubahan yang akan mempengaruhi bisnis bank dan mempersiapkan penyesuaian strategi bisnis yang diperlukan. adaptasi tersebut antara lain berupa langkah antisipatif dan upaya transformasi termasuk evolusi bisnis baik dari sisi manusia, proses bisnis, maupun produk serta layanan. Dalam mewujudkan program kerja strategis tersebut, unit Change Management berwenang melakukan koordinasi lintas Direktorat untuk mendukung pencapaian kinerja terbaik Bank. Selama tahun 2015, tim telah berkerja dengan baik dan mengambil peran dalam pertumbuhan bisnis BrI melalui berbagai penyesuaian strategi bisnis, diantaranya optimalisasi potensi existing nasabah melalui pendekatan customer relationship management, trickle down business, serta closed financial system sebagai bentuk pelayanan perbankan yang menyeluruh holistic banking service. Tim Change Management juga berhasil mendorong percepatan pelaksanaan proyek-proyek strategis di BrI dimana pada tahun 2015, terdapat 55 limapuluh lima proyek strategis yang terdiri dari baik IT maupun non-IT dengan total anggaran sebesar rp2,7 triliun. Selain itu, guna mendukung strategi bisnis perusahaan, BrI juga melakukan learning process transformation untuk membentuk SDM yang professional dan kompeten baik hardskill maupun softskill, serta memberikan added value bagi BrI. upaya tersebut dilakukan melalui beberapa inisiatif antara lain dengan membangun BrI Corporate university, Menyusun Digital Learning Infrastructure, mengembangkan Digital Learning System-BrISmart, serta sertiikasi ISo 9001:2008 untuk learning operation BrI Corporate university. Ke depan, BrI akan terus memperkuat infrastruktur organisasi baik dari sisi SDM maupun teknologi dan jaringan operasional. pengembangan organisasi BrI disesuaikan dengan tuntutan perkembangan bisnis dengan tetap memperhatikan pengendalian intern, manajemen risiko, dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik GCG. Laporan Direktur Utama Laba Per Pekerja BRI rp. Juta 225 227 227 233 2012 2013 2014 2015 IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. Laporan ManaJEMEn TATA KELOLA PERUSAHAAN BrI senantiasa berkomitmen menerapkan Good Corporate Governance GCG sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta praktik-praktik terbaik. Komitmen tersebut dimanifestasikan dalam semua aktivitas usaha BrI. Implementasi seluruh prinsip GCG BrI telah sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia no.1515. Dpnp tanggal 29 april 2013 tentang pelaksanaan Tata Kelola perusahaan yang Baik bagi Bank umum. pada tahun 2015, berdasarkan hasil evaluasi otoritas Jasa Keuangan oJK terhadap pelaksanaan GCG tahun 2014, BrI mendapatkan penilaian pK 2 baik yang mencerminkan bahwa penerapan GCG secara umum telah dilakukan dengan baik dan memenuhi semua prinsip-prinsip GCG. Selama tahun 2015, BrI telah merumuskan kebijakan terkait dengan pelaksanaan GCG antara lain: 1. pernyataan Kepatuhan dengan Kode Etik BrI untuk menerapkan Kode Etik yang efektif, pekerja BrI harus membaca dan memahami kode etik, dan harus menandatangani “pernyataan Kepatuhan terhadap Kode Etik”. 2. Komitmen Manajemen dalam mendukung program anti gratiikasi penegasan komitmen manajemen BrI untuk tidak menerima danatau meminta hadiah dalam bentuk apapun untuk alasan apapun dari pelanggan, debitur, mitra bisnis atau pihak ketiga lainnya. 3. pernyataan Benturan Kepentingan BrI telah merumuskan kebijakan tambahan dari Kode Etik BrI dalam bentuk pedoman yang mengatur tentang aktivitas yang mengandung benturan kepentingan. Setiap tahun, pekerja BrI harus mengungkapkan berbagai aktivitas yang mengandung benturan kepentingan. Selain itu, setiap unit kerja harus menyampaikan laporan transaksikeputusan yang mengandung benturan kepentingan setiap triwulan. 4. pakta Integritas penerbitan pakta integritas untuk semua mitra BrI barang danatau penyediaan layanan. 5. Strategi anti Fraud BrI merupakan bentuk komitmen Bank BrI untuk mengawasi penipuan, dengan tidak mentolerir segala bentuk penipuan baik yang berasal dari dalam maupun dari pihak diluar BrI. 6. Sistem Whistleblowing WBS WBS pertama kali dimulai pada tahun 2009. Sistem ini bertujuan untuk menciptakan iklim organisasi yang kondusif dan mendorong pelaporan hal-hal yang mungkin menyebabkan kerugian baik dari sisi keuangan maupun non-keuangan, termasuk yang berpotensi merusak citra organisasi. pelaksanaan GCG BrI memadukan implementasi prinsip tata kelola perusahaan dengan pengendalian intern, serta pengelolaan manajemen risiko Bank secara terukur dan komprehensif. Sistem pengendalian internal Bank mengacu pada pedoman internasional dari CoSo, yang memungkinkan pengawasan yang memadai terhadap penerapan GCG di BrI. PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI Sesuai Keputusan rapat umum pemegang Saham tanggal 19 Maret 2015 dan rupS – Luar Biasa tanggal 12 agustus 2015, terdapat perubahan susunan anggota Direksi. rapat memutuskan menyetujui perubahan susunan anggota Direksi BrI menjadi sebagai berikut: Laporan Direktur Utama pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. LAPORAN MANAJEMEN nama Jabatan asmawi Syam Direktur utama Sunarso Wakil Direktur utama Gatot Mardiwasisto Direktur a. Toni Soetirto Direktur randi anto Direktur Susy Liestiowaty Direktur Zulhei abidin Direktur Donsuwan Simatupang Direktur haru Koesmahargyo Direktur Mohammad Irfan Direktur Kuswiyoto Direktur tahun 2014 yang sebesar rp103,9 miliar. Fokus penyaluran dana pKBL ditujukan kepada sektor pendidikan, kesehatan, pelestarian alam, peningkatan sarana umum, peningkatan sarana dan kegiatan ibadah, bencana alam, dan bantuan sosial dalam rangka pengentasan kemiskinan. PROSPEK BISNIS STRATEGI UMUM Makro Ekonomi 2015 Proyeksi 2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam tiga tahun ke depan diproyeksikan akan lebih baik apabila dibandingkan dengan tahun 2015, yaitu pada kisaran 5,00 - 6,00. Beberapa faktor internal yang mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2016 diantaranya: 1. Komitmen pemerintah untuk menggeser pendorong pertumbuhan ekonomi dari ekspor komoditas ke Industri produktif, seperti: menggeser anggaran yang sebelumnya diperuntukkan untuk subsidi energi seperti BBM, Listrik, dan LpG menjadi anggaran untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur jalan, pelabuhan, irigasi, waduk, pembangkit tenaga listrik, dan infrastruktur lainnya sebagaimana tercermin dalam rapBn 2016; 2. Implementasi paket-paket kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, BI, dan oJK; 3. Kepastian bagi para pengusaha atas formula upah minum dan penyederhanaan dalam pengurusan perizinan akan mendorong pertumbuhan investasi; dan 4. Inlasi yang terjaga seiring dengan mulai membaiknya pasokan bahan pokok dan distribusi barang atau logistik. Sedangkan beberapa faktor eksternal yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi domestik, diantaranya pelemahan ekonomi global sebagai akibat dari melemahnya harga komoditas dunia yang berdampak terhadap kegiatan usaha di Indonesia. Laporan Direktur Utama BrI memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada jajaran Direksi yang terdahulu, atas segala sumbangsihnya baik tenaga maupun pemikiran yang diberikan demi kemajuan BrI. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Masyarakat dan Lingkungan, merupakan dua elemen kunci yang saat ini menjadi fokus sasaran program tanggung jawab sosial BrI yang diimplementasikan melalui program Kemitraan dan Bina Lingkungan pKBL. Sebagai Bank yang berperan dalam menggerakkan roda perekonomian nasional, program pKBL Bank BrI dilaksanakan dengan tujuan membantu meningkatkan kondisi sosial, lingkungan, dan kehidupan ekonomi masyarakat. untuk menunjang terlaksananya tujuan tersebut, Bank BrI dituntut untuk selalu inovatif dalam menyusun program-program pKBL yang berkaitan dengan peningkatan kualitas masyarakat serta lingkungan hidup. Selama tahun 2015, BrI telah menyalurkan dana pKBL sebesar rp126,39 miliar. Jumlah ini mengalami peningkatan dari IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. Laporan ManaJEMEn relaksasi tersebut diterbitkan dalam rangka membantu usaha pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi domestik, sehingga meningkatkan daya saing perbankan nasional. Memperhatikan kondisi-kondisi tersebut di atas, industri perbankan nasional pada tahun 2016 masih menghadapi tantangan yang cukup tinggi dari sisi makro ekonomi. Meningkatnya rasio kredit bermasalah tetap menjadi perhatian sehingga pertumbuhan penyaluran kredit akan dilakukan dengan lebih berhati-hati. namun demikian, potensi pasar nasional yang masih terbuka lebar dan didukung oleh kebijakan regulator akan membantu perbankan nasional dalam mengoptimalkan pertumbuhan bisnisnya. STRATEGI UMUM BRI Dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal yang dapat berdampak terhadap kinerja usahanya, BrI menyusun rencana bisnisnya dengan dilandasi oleh nilai-nilai dan destination statements dalam rencana Jangka panjang 2013 – 2017. Di tahun 2016, BrI akan menerapkan strategi “Selective Growth”. pertumbuhan secara selektif akan difokuskan untuk mengoptimalkan market penetration melalui value chain dan transaction banking, pengembangan pasar secara selektif, melakukan inovasi yang produktif, akselerasi pertumbuhan bisnis mikro, dan melakukan pertumbuhan bisnis secara non organik. Langkah-langkah tersebut akan diimbangi dengan penguatan struktur neraca dan laba – rugi BrI melalui perbaikan kualitas aset, penguatan struktur dana, peningkatan produktivitas jaringan melalui efficiency business process, peningkatan produktivitas pekerja, dan peningkatan kualitas IT Management Information System MIS, serta penyelarasan branding BrI. pembiayaan kepada segmen bisnis Mikro, Kecil dan Menengah MKM tetap menjadi fokus pertumbuhan kredit BrI. namun demikian dengan memperhatikan peluang bisnis di segmen korporasi yang memiliki potensi value chain kepada bisnis MKM, maka Bank juga mengalokasikan sumber daya pada segmen ini terutama pada segmen bisnis BuMn. Disamping itu, BrI juga akan mengimplementasikan konsep transaction banking dalam rangka pemberian layanan perbankan yang terintegrasi bagi nasabah ritel maupun wholesale. Dengan optimalisasi konsep value chain dan transaction banking ini diharapkan ekspansi bisnis pada segmen bisnis MKM dan korporasi serta pelayanan end-to-end banking solution kepada nasabah dapat tumbuh dengan lebih cepat dan berkualitas. Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga, strategi funding mix BrI tetap diutamakan dari penghimpunan dana pihak ketiga, khususnya dana murah giro dan tabungan. Di sisi lain, sektor inansial Indonesia masih memiliki potensi pasar yang luas. hal tersebut tercermin dari rasio loan to GDP Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara lain di kawasan asia Tenggara. posisi 2014, rasio loan to GDP di Indonesia tercatat sebesar 48,41, sementara rasio loan to GDP negara lain seperti Malaysia tercatat sebesar 145,30. hal ini memperlihatkan bahwa Indonesia merupakan lahan potensial yang besar bagi para investor, khususnya sektor perbankan Indonesia, karena sektor inansial di Indonesia didominasi oleh sektor perbankan. Industri perbankan Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di asia Tenggara. Terbukti dari beberapa indikator perbankan seperti npL, Indonesia masuk dalam 3 yang terbaik. rata-rata rasio npL perbankan Indonesia selama 5 tahun terakhir 2010-2014 adalah sebesar 2,04, terendah setelah npL Singapura dengan rata-rata 1,03. hal ini menunjukkan kualitas kredit yang disalurkan perbankan Indonesia masih terjaga dengan baik. Industri perbankan Indonesia dimasa depan diperkirakan akan semakin kompetitif dimana inovasi produk dan layanan akan semakin berperan dalam menghadapi persaingan. Dari sisi regulator, oJK telah mengeluarkan paket kebijakan guna mendukung paket-paket kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Kebijakan maupun Laporan Direktur Utama pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. LAPORAN MANAJEMEN Disamping itu, BrI juga berencana menjajaki alternatif sumber pendanaan lain seperti penerbitan obligasi, Negotiable Certificate of Deposit nCD dan Medium Term Note MTn. Selanjutnya, sumber-sumber pendanaan ini akan digunakan untuk menjalankan fungsi intermediasi dalam penyediaan kredit secara selektif dan berkesinambungan. BrI juga mengembangkan penyediaan jasa-jasa perbankan yang mendukung seluruh aktivitas keuangan nasabah baik dalam pengelolaan keuangannya maupun dalam transaksi dengan rekanannya dengan memanfaatkan jaringan kerja real time online BrI yang tersebar di seluruh Indonesia. Strategi ini dimaksudkan untuk membangun closed financial system yang berbasis pada komunitas nasabah dengan konsep value chain management. Konsep ini berarti memanfaatkan seluruh segmen bisnis yang ada untuk berintegrasi sehingga mampu memberikan layanan bersifat dari hulu ke hilir bagi nasabah. pemanfaatan seluruh produk dan jasa yang berasal dari closed financial system tersebut diharapkan akan meningkatkan perolehan fee based income. untuk menjaga dan meningkatkan pangsa pasar, maka BrI terus melakukan perluasan jangkauan pelayanan perbankan khususnya melalui electronic outlets, seperti penambahan mobile outlet serta melalui kerjasama dengan pihak ketiga. pembukaan unit kerja konvensional akan dilakukan secara selektif terutama di segmen Mikro yaitu lebih diarahkan kepada pembukaan Teras BrI. Selain itu, BrI juga berencana untuk memperluas pasar dengan pembukaan Kantor Cabang di luar negeri untuk mendukung pengembangan Bisnis International BrI. APRESIASI Kinerja optimal BrI selama tahun 2015 merupakan hasil dari kerja keras seluruh Sumber Daya Manusia dan soliditas organisasi yang memberikan kepercayaan, komitmen serta kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan BrI. apresiasi yang tinggi kami berikan kepada seluruh pekerja BrI atas keberhasilan ini. Tidak lupa, ucapan terimakasih yang setulus- tulusnya kami sampaikan kepada Dewan Komisaris atas arahan dan nasihatnya. Serta bagi seluruh pemangku kepentingan BrI, seluruh pemegang saham, nasabah dan mitra usaha BrI, kami juga memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerjasama yang baik. Kami optimis kedepan BrI mampu meraih berbagai potensi bisnis yang ada dan terus mempersembahkan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. Berbekal keunggulan di berbagai bidang, kami yakin BrI akan tumbuh dan berkembang bersama dengan masyarakat Indonesia dan menjadi bagian penting dari penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Wassalamualaikum Wr. Wb. Laporan Direktur Utama aSMaWI SyaM Direktur utama IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. Laporan ManaJEMEn Direksi .02 .05 .06 .07 .09 .11

A. Toni Soetirto Direktur