Perkreditan Pendanaan Pendapatan dan Beban Permodalan

IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. Laporan ManaJEMEn AKTIVITAS PENGAWASAN DAN REKOMENDASI Dalam melakukan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris maupun Komite-Komite dibawah Dewan Komisaris selama tahun 2015 telah melakukan berbagai rapat pembahasan dan kunjungan, antara lain: 1. rapat Bersama Dewan Komisaris dan Direksi dalam rangka melakukan evaluasi atas pencapaian kebijakan strategis dan evaluasi atas pelaksanaan rKaprBB Tahun 2015 minimal setiap triwulan 2. rapat Komite Dewan Komisaris dengan Direktur atau Divisi terkait dalam rangka: a. Evaluasi laporan keuangan pra-publikasi setiap triwulan b. Evaluasi pelaksanaan audit yang dilakukan Kap meliputi pelaksanaan audit keuangan tahun buku 2014, management letter tahun buku 2014 dan audit pKBL tahun buku 2014 c. Evaluasi hasil audit intern setiap triwulan d. pemantauan tindaklanjut yang dilakukan direksi atas hasil audit internal dan eksternal setiap triwulan e. Menelaah rencana pelaksanaan audit Tahunan paT tahun 2015 dan pemantauan tindaklanjut hasil audit internal SKaI f. Evaluasi proil risiko, pelaksanaan fungsi kepatuhan, dan strategi anti fraud setiap triwulan g. Evaluasi tingkat kesehatan bank setiap semester h. Evaluasi GCG dengan melakukan self assessment GCG setiap semester i. Evaluasi Kebijakan umum Manajemen risiko j. Evaluasi kinerja perusahaan anak k. Evaluasi pengelolaan SDM l. Evaluasi kebijakan teknologi informasi, termasuk kebijakan dan pengelolaan satelit BrI BrISat m. Evaluasi kebijakan Manajemen risiko Terintegrasi n. Evaluasi pengelolaan Dana dan Investasi Dana pensiun o. Evaluasi DpLK-BrI p. Evaluasi Wealth Management 3. Kunjungan kerja Dewan Komisaris ke unit kerja di seluruh Kantor Wilayah BrI. Dari hasil rapat dan kunjungan kerja selama tahun 2015 tersebut, Dewan Komisaris memberikan saran dan rekomendasi sebagai berikut:

1. Perkreditan

penyaluran kredit agar dilakukan dengan tetap mempertahankan dan menerapkan prinsip kehati- hatian yang disertai dengan peningkatan kualitas pengendalian internal dan penerapan manajemen risiko perkreditan yang efektif. proporsi penyaluran kredit pada segmen uMKM agar tetap menjadi prioritas dan diperkuat serta didukung dengan strategi trickle down business. Saran-saran dan rekomendasi Dewan Komisaris dalam forum konsultasi kredit, yang dilaksanakan untuk pemberian kredit kepada debitur dalam jumlah tertentu, agar menjadi salah satu bahan pertimbangan Direksi dan risiko yang mungkin muncul dalam pemberian kredit agar dimitigasi dengan baik.

2. Pendanaan

Direksi dan manajemen agar terus mengupayakan peningkatan komposisi dana murah agar BrI dapat memberikan tingkat bunga pinjaman yang lebih kompetitif kepada nasabah dibanding bank pesaing. pencapaian funding selama tahun 2015 agar dipertahankan dan terus ditingkatkan dengan melakukan monitoring secara ketat atas pelaksanaan program-program pemupukan dana yang telah dicanangkan perseroan.

3. Pendapatan dan Beban

Direksi agar terus mengupayakan peningkatan pendapatan yang bersumber dari pendapatan selain bunga antara lain melalui aktiitas e-banking, trade finance, remittance, cash management dan lainnya dengan mengoptimalkan jaringan kerja BrI yang tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan terkait dengan beban, Dewan Komisaris senantiasa memberi saran agar perseroan senantiasa mengupayakan peningkatan eisiensi.

4. Permodalan

pertumbuhan modal perseroan agar tetap dioptimalkan melalui peningkatan laba ditahan. upaya peningkatan sumber pendanaanmodal kerja melalui penerbitan surat berharga, baik dalam bentuk MTn maupun obligasi, Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. LAPORAN MANAJEMEN agar tetap dilaksanakan berlandaskan analisa yang cermat dan mendalam dengan mengupayakan term condition yang paling menguntungkan bagi perseroan, dan pelaksanaannya agar tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan.

5. Sumber Daya Manusia