pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
LAPORAN MANAJEMEN
Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun 2015
pajak yang mencapai rp 25,2 Triliun dan merupakan perolehan laba
terbesar perusahaan di sektor usaha perbankan.
pencapaian kinerja BrI di tahun 2015 tersebut tidak terlepas
dari beberapa langkah penting yang dilakukan Manajemen
dalam memperkokoh landasan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Manajemen secara terus menerus telah melakukan perbaikan dalam
penerapan prudent banking, Good Corporate Governance GCG,
dan manajemen resiko yang efektif melalui penyempurnaan
secara periodik atas kebijakan, infrastruktur, dan kualitas
sumberdaya manusia. Selain itu, Manajemen juga memperkuat
internal kontrol dalam berbagai aspek operasional, termasuk melalui
pengembangan struktur organisasi dengan mengutamakan penguatan
pada span of control. Seluruh perbaikan dan pengembangan
tersebut menjadi pondasi yang kuat dan critical dalam mendukung
bisnis BrI pada semua lini.
1. Profil Risiko
BrI telah menerapkan pengelolaan risiko secara
terpadu enterprise-wide risk management untuk
mengidentiikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan
eksposur risiko di seluruh lini organisasi melalui penerapan
empat pilar, yang terdiri dari pengawasan aktif Dewan
Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur
dan penetapan limit, yang senantiasa di evaluasi dan
diperbaharui secara berkala. Manajemen risiko dalam
organisasi BrI merupakan suatu fungsi yang bersifat
independen terhadap fungsi bisnis dan fungsi audit. Ketiga
fungsi tersebut fungsi risiko, fungsi bisnis dan fungsi audit
telah berperan aktif dalam menerapkan manajemen risiko
dengan kewenangan yang berbeda sebagai first line,
second line dan third line of defense. penerapan konsep
tersebut telah dilaksanakan secara konsisten sehingga
independensi dalam proses pengambilan keputusan dapat
terjaga dengan baik dan tidak memihak, menguntungkan
atau mengabaikan unit kerja operasional tertentu.
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris secara rutin telah
melakukan evaluasi atas implementasi kebijakan
dan strategi manajemen risiko, termasuk di dalamnya
untuk memastikan bahwa seluruh risiko yang material
dan dampaknya telah ditindaklanjuti. Evaluasi yang
dilakukan Dewan Komisaris bertujuan untuk memastikan
bahwa Direksi telah mengelola aktivitas dan risiko-risiko BrI
secara efektif. hal lain yang dilakukan adalah memastikan
bahwa budaya manajemen risiko telah mengakar di BrI
sehingga kesadaran akan risiko telah tumbuh di seluruh
jenjang organisasi BrI.
Dewan Komisaris menilai manajemen risiko BrI telah
dikelola secara efektif, tercermin pada tingkat risiko
komposit Semester II-2015 yang berada pada kategori low
to moderate nilai 2 dengan tingkat risiko low untuk risiko
pasar dan risiko reputasi, serta tingkat risiko low to moderate
untuk risiko kredit, risiko likuiditas, risiko operasional,
risiko hukum, risiko strategik, dan risiko kepatuhan.
2. Good Corporate Governance GCG
Komitmen BrI dalam menerapkan Good Corporate
Governance GCG tertuang dalam misi perseroan.
Dengan misi BrI antara lain: memberikan pelayanan prima
kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar
luas di dukung oleh sumber daya manusia yang profesional
dan Teknologi Informasi yang handal dengan melaksanakan
manajemen risiko yang baik serta praktik Good Corporate
Governance GCG yang sangat baik, maka konsekuensi
dari komitmen tersebut adalah mengimplementasikan prinsip-
prinsip GCG pada seluruh kegiatan usaha perseroan yang
ditunjukkan dengan core value, strategi, kebijakan maupun
implementasi GCG dalam seluruh kegiatan operasional
perusahaan.
Dewan Komisaris meyakini, penerapan prinsip-prinsip
GCG secara konsisten dan berkesinambungan yang
telah dilakukan selama ini oleh manajemen dan pekerja
akan memaksimalkan nilai tambah perseroan karena
meningkatnya kepercayaan stakeholder. peningkatan
kepercayaan tersebut akan meningkatkan daya saing
perseroan di tingkat nasional
IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan
Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan
proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa
TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
Laporan ManaJEMEn
maupun internasional dan hal ini akan lebih menjamin
kelangsungan usaha dalam jangka panjang sehingga
tujuan perseroan untuk memberikan manfaat yang
maksimal kepada para pemangku kepentingan akan
dapat tercapai.
Dewan Komisaris menilai perseroan telah memiliki
kelengkapan GCG manual yang mencakup Kebijakan
Good Corporate Governance GCG Policy, Kode Etik Code
of conduct, panduan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi
board manual beserta Komite Committee Charter,
serta prosedur dan kebijakan pendukung lainnya seperti
kebijakan Sistem pengaduan pelanggaran Whistle blowing
System, kebijakan Manajemen risiko, Kebijakan Kepatuhan,
Kebijakan audit dan sebagainya. Secara berkala
kelengkapan GCG Manual tersebut di evaluasi dan dikaji
ulang oleh Manajemn dalam rangka pengkinian kebijakan.
Dewan Komisaris menilai selama tahun 2015
perseroan telah menerapkan praktek terbaik GCG
berlandaskan pada lima prinsip dasar yang mencakup
Keterbukaan transparency, akuntabilitas accountability,
pertanggungjawaban responsibility, Independen
independency, dan Kewajaran fairness.
penerapan praktek terbaik GCG di BrI tidak hanya dalam
bentuk mematuhi peraturan perundang-undangan
yang berlaku namun telah berkembang menjadi upaya
untuk melakukan inovasi dan penyempurnaan pengelolaan
secara berkelanjutan guna meningkatkan kualitas
penerapan prinsip-prinsip GCG.
penerapan praktek terbaik GCG di BrI antara lain tercermin
pada:
a. Keterbukaan dalam proses
pengambilan keputusan dan mengemukakan
informasi materiil yang relevan mengenai
perusahaan. hal ini antara lain tercermin dari Laporan
Keuangan publikasi yang disampaikan setiap
triwulan, dan informasi mengenai jumlah saham
yang dimiliki oleh Dewan Komisaris dan Direksi
yang disampaikan dalam laporan tahunan
perseroan.
b. Kejelasan dalam pelaksanaan dan
pertanggungjawaban manajemen perusahaan.
hal ini antara lain tercermin dari penetapan
tanggung jawab yang jelas dari masing-masing organ
dalam struktur organisasi, sistem rekrutmen pegawai
yang fair dan obyektif, serta sistem remunerasi
manajemen dan pekerja yang berbasis kinerja.
c. Kesesuaian dalam
pengelolaan perusahaan terhadap peraturan
perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat. hal ini antara lain tercermin
dari pelaksanaan pelaporan oleh perseroan
kepada regulator dan otoritas berwenang
lainnya sesuai ketentuan yang berlaku.
d. pengelolaan perusahaan secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh tekanan
dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku dan
prinsip korporasi yang sehat. hal ini antara lain
tercermin dari adanya komitmen dari seluruh
pekerja untuk bekerja secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh tekanan dari
pihak manapun.
e. Keadilan dan kesetaraan
dalam memenuhi hak- hak stakeholders yang
timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan
perundangan yang berlaku. hal ini antara lain
tercermin dari pemberian penghargaan reward
atas setiap prestasi dan menjatuhkan hukuman
yang obyektif dan bersifat mendidik bagi setiap
pelanggaran, serta memberikan perlakuan
yang sama bagi seluruh nasabah perseroan.
hasil penilaian sendiri self Assessment atas pelaksanaan
GCG menghasilkan nilai komposit 1,17. nilai komposit
self assessment GCG tersebut lebih baik dibandingkan nilai
komposit tahun sebelumnya 1,12.
Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun 2015
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
LAPORAN MANAJEMEN
3. Rentabilitas