Digital Brand of The Year 2015 2015 Banking Services Excellence Customer Loyalty Award 2015 Indonesia Middle Class Brand Champion 2015 Indonesia Wow Brand 2015 Indonesia Service Excellence Award 2015 Marketing Award 2015 2015 Satria Brand Award

pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi PENGHARGAAN Sebagai hasil dari kinerja yang signiikan, selama tahun 2015 BrISyariah mendapatkan pengakuan dari pihak independen antara lain:

1. Digital Brand of The Year 2015

peringkat II Kategori Tabungan Bank umum Syariah – Infobank – 26 Maret 2015

2. 2015 Banking Services Excellence

a. 3 rd Best Customer Services Islamic Commercial Bank – Infobank – 04 Juni 2015 b. 3 rd Best Overall Performance Islamic Commercial Bank – Infobank – 04 Juni 2015

3. Customer Loyalty Award 2015

As The Net Promotor Score npS Excellence for Sharia Banking Category – SWa – 25 Februari 2015

4. Indonesia Middle Class Brand Champion 2015

a. Customer Choice 2015, Product Category Sharia Kpr – SWa, MCI, Inventure – 11 Juni 2015 b. Customer Choice 2015, Product Category Sharia Saving – SWa, MCI, Inventure – 11 Juni 2015

5. Indonesia Wow Brand 2015

Bronze Champion, Category Saving Account Islamic Bank – Markplus – 10 September 2015

6. Indonesia Service Excellence Award 2015

Bronze Champion, Category Islamic Bank Region Sulampapua, Jawa Bali, Kalimantan, Sumatera, – Markplus – 10 September 2015

7. Marketing Award 2015

Predicate Excellent, Category Marketing Campaign – Majalah Marketing

8. 2015 Satria Brand Award

Kategori Bank Syariah – Suara Merdeka IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn Membukukan peningkatan laba bersih setelah pajak sebesar 35,48 menjadi Rp80,49 miliar Membukukan peningkatan aset sebesar 30,93 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp6,39 triliun menjadi Rp8,36 triliun Rp6,04 triliun Kredit yang disalurkan tumbuh 28,76 dan mencapai penghimpunan dana pihak ketiga meningkat 31,80 dan mencapai Rp6,86 triliun PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK BRIAGRO Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi KEPEMILIKAN SAHAM pT Bank rakyat Indonesia agroniaga Tbk BrIaGro merupakan entitas anak BrI dengan kepemilikan saham mayoritas oleh BrI sebesar 87,23. Sementara 9,10 dimiliki oleh Dana pensiun perkebunan dan 3,67 dimiliki oleh publik. KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM • 1989: pT Bank agroniaga didirikan pada tanggal 27 September dengan pemegang saham mayoritas Dana pensiun perkebunanDapenbun yang berfokus pada sektor agribisnis. • 2003: pT Bank agroniaga mencatatkan saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sehingga menjadi pT Bank agroniaga, Tbk dengan kode perdagangan aGro, dan pada tahun 2006 berhasil meningkatkan status sebagai Bank Devisa. • 2011: pada 3 Maret, BrI mengakuisisi kepemilikan saham Bank agro, dan menjadi pemegang Saham pengendali dengan kepemilikan saham sebesar 88,65. • 2012: pasca proses akuisisi, pada 10 oktober BrI mengukuhkan sinergi dengan Bank agro dan melakukan pergantian nama menjadi pT Bank rakyat Indonesia agroniaga Tbk disingkat BrIaGro. PROFIL PERUSAHAAN BrIaGro adalah salah satu bank umum devisa nasional yang mempunyai visi untuk fokus pada layanan perbankan dan pembiayaan agribisnis seperti perkebunan, perikanan, peternakan dan pengolahan produk terkait. SUSUNAN MANAJEMEN KoMISarIS Bambang Soepeno Komisaris utama Komisaris Independen achmad Fachmi Komisaris Independen roswita nilakurnia Komisaris Zainuddin Mappa Komisaris DIrEKSI heru Sukanto Direktur utama Mustari Damopoli Direktur Zuhri anwar Direktur Sahala Manalu Direktur Sudarmin Sjamsoe Direktur JARINGAN KERJA DAN SUMBER DAYA MANUSIA Sampai dengan tahun 2015, BrIaGro memiliki jaringan operasi sebanyak 16 kantor cabang dan 17 kantor cabang pembantu yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Surabaya, Medan, pekanbaru, Bandar Lampung, Jambi, Bandung, Semarang, rantau prapat, Makasar dan Balikpapan. Disamping itu BrIaGro juga memiliki 3 kantor kas dan 34 jaringan aTM yang dikelola sendiri. Di tahun 2015, BrIaGro memiliki total sumber daya manusia sebanyak 398 orang dengan latar belakang beragam disiplin ilmu yang relevan dalam mendukung kegiatan utama perusahaan. IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn STRATEGI PEMASARAN Meningkatnya persaingan di industri perbankan untuk menarik Dana pihak Ketiga DpK membuat BrIaGro berinisiatif untuk mengembangkan dan mencanangkan strategi pemasaran produk Tabungan dan Deposito yang tepat untuk nasabah. BrIaGro mengimplementasikan program “Ayo Bergoyang” yang merupakan program akuisisi dan retensi dari Tabungan dan Deposito Berhadiah. Melalui program tersebut nasabah dapat menerima hadiah langsung tanpa diundi untuk setiap penempatan dana baru fresh fund sesuai nominal dan jangka waktu yang telah ditetapkan. PRODUK DAN JASA Tabungan Ininiti BrIaGro merupakan simpanan yang ditujukan khusus bagi nasabah yang ingin memilih suku bunga yang sesuai kemampuan. Melalui Tabungan Ininiti BrIaGro dirancang khusus agar nasabah dapat menikmati tingkat pengembalian yang optimal dengan keleluasaan sebuah tabungan. Selain itu, sebagai bentuk sinergi dengan perusahaan induk, BrIaGro juga terus meningkatkan fasilitas, dimana nasabah dapat memanfaatkan kartu aTMnya di seluruh jaringan aTM BrI. KINERJA KEUANGAN pada tahun 2015, BrIaGro membukukan kinerja yang menggembirakan. Di tengah kondisi ekonomi yang kurang kondusif dan sektor agribisnis yang menurun, BrIaGro mampu membukukan peningkatan aset sebesar 30,93 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp6,39 triliun menjadi rp8,36 triliun. Kredit yang disalurkan BrIaGro juga meningkat 28,76 sehingga mencapai rp6,04 triliun. pertumbuhan kredit tersebut didukung oleh keberhasilan penghimpunan dana pihak ketiga yang tumbuh 31,80 mencapai rp6,86 triliun. Sehingga BrIaGro mampu membukukan peningkatan laba bersih setelah pajak sebesar 35,48 menjadi rp80,49 miliar. Dengan peningkatan laba tersebut, BrIaGro mampu mempertahankan roa pada level 1,55. Sementara, dari sisi rasio kecukupan modal, BrIaGro telah mampu memenuhi ketentuan yang berlaku dimana posisi Car berada pada level 22,12 atau lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 yang berada pada tingkat 19,06, sedangkan tingkat LDr berhasil dijaga pada level 87,15. 3,70 5,13 4,12 2013 4,69 6,39 5,21 2014 2015 rp Triliun 6,04 8,36 6,86 aset Simpanan Kredit Kinerja Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi rp Miliar 80,49 52,44 59,41 2014 Net Profit 2015 2013 PENGELOLAAN RISIKO pengelolaan risiko menjadi hal sangat penting bagi BrIaGro agar dapat melaksanakan bisnis dengan tingkat risiko yang terukur. Lingkungan eksternal dan internal perbankan mengalami perkembangan pesat diikuti dengan semakin kompleks risiko kegiatan usaha perbankan terutama produk dan jasa, sehingga meningkatkan eksposur risiko dan proil risiko bank. proses penerapan manajemen risiko BrIaGro meliputi identiikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko yang dilakukan berkesinambungan melalui metode three line of defense, yang dilaksanakan menurut pembagian tugas, yaitu risk taking unit sebagai first line, unit kerja kepatuhan dan manajemen risiko sebagai second line, dan unit internal audit selaku third line. pada akhir 2015, BrIaGro mencatat peringkat risiko 3 Moderate, yang diperoleh dari hasil penilaian terhadap 8 jenis risiko sesuai ketentuan regulator. hal ini mengindikasikan bahwa BrIaGro telah melakukan penerapan pengelolaan risiko yang secara umum baik seiring dengan pertumbuhan bisnis dan tantangan makro ekonomi di tahun 2015. BrIaGro akan secara konsisten meningkatan upaya pengelolaan risiko sehingga diharapkan pada periode mendatang peringkat risiko dapat memperoleh peringkat 1 Low. IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi Transaksi remittance meningkat 48,52 menjadi Rp135,97 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp91,55 miliar Juta. juta miliar Rp886 Rp5,83 Mencatat pertumbuhan aset sebesar Total aset sebesar Membukukan laba bersih sebesar BRI REMITTANCE CO.LTD Rp462,18 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi KEPEMILIKAN SAHAM paska akusisi pada 11 oktober 2012 dari Dana pensiun BrI, BrI menjadi pemegang Saham pengendali dari BrI Remittance Co. Ltd BrC dengan kepemilikan saham sebesar 100. Sebelumnya proses akuisisi tersebut, BrIngin Remittance Company Limited didirikan tanggal 7 april tahun 2005 di hong Kong dengan 100 saham dimiliki oleh pT BrIngin Jiwa Sejahtera BJS, anak perusahaan dari Dana pensiun BrI. PROFIL PERUSAHAAN Bisnis utama yang dijalankan oleh BrC adalah Bisnis Remittance, yaitu perpindahan dana dari pengirim originator ke penerima beneficiary. BrC berkomitmen untuk melayani Tenaga Kerja Indonesia TKI di hong Kong melalui layanan remittance yang Fleksibel, akurat, aman dan Terpercaya. BrC telah memiliki beberapa outlet yang terletak di pusat IMW di Causeway Bay, Sugar Street, Tsuen Wan dan yuen Long. BrC telah mengimplementasikan sistem BrIFaST yang dimiliki BrI dan diintegrasikan secara on line ke lebih dari 10.000 unit kerja BrI. Dengan terintegrasinya sistem BrI Remittance dengan unit kerja BrI akan mempercepat layanan remittance dari dan ke hong Kong, sehingga hal ini akan menjadi keunggulan kompetitif bagi BrI Remittance. SUSUNAN MANAJEMEN DIrEKSI Gigieh perkasa Executive Director roby Firmansjah Non-Executive Director PENGEMBANGAN PRODUK DAN JASA DI TAHUN 2015 • peluncuran Android Aplication BrI Remittance yang dapat didownload melalui Google Play Store pada agustus 2015. • Kerjasama dengan payment gateway asia Telecom untuk melayani nasabah yang berdomisili jauh dari outlet BrC. Layanan ini dapat dilakukan pada lebih dari 900 outlet 7 Eleven di hong Kong. • Dengan pengembangan produk tersebut, nasabah dapat dengan mudah melakukan instruksi melalui Android Aplication BrI Remittance dengan pembayaran melalui outlet 7 Eleven sehingga diharapkan jumlah transaksi remittance akan terus meningkat secara berkelanjutan. IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi KINERJA KEUANGAN Di tahun 2015, aset BrC tercatat sebesar rp5,83 miliar, atau tumbuh 17,91 dari rp4,95 miliar tahun lalu dengan laba bersih tercatat sebesar rp462,18 juta. pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan transaksi remittance sebesar 48,52 dari rp91,55 miliar menjadi rp135,97 miliar. Transaksi 2013 2014 2015 200 150 100 50 rp miliar Kinerja aset PENGELOLAAN RISIKO BRC risiko likuiditas, suku bunga, dan nilai tukar mata uang melekat pada kegiatan bisnis BrC. oleh karena itu, BrC menerapkan kebijakan manajemen risiko dan mitigasi untuk mengelola risiko yang mencakup proses identiikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko yang dilakukan secara berkesinambungan. BrC secara konsisten melakukan proses pengawasan terhadap keseluruhan kegiatan bisnis dalam rangka mencapai target yang ditetapkan. pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi Melalui rupS LB tanggal 14 Desember 2015, BrI mengambil alih saham pT asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera book value 1,69 kali 11 kantor Total nilai pengambilalihan untuk jumlah saham setara Sampai tahun 2015, mencatat Total aset sebesar triliun Sampai tahun 2015, BJS mencatat 41 kantor penjualan konvensional penjualan syariah PT ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA BJS Rp5,04 IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi KEPEMILIKAN SAHAM pT asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera didirikan oleh Dana pensiun Bank rakyat Indonesia tanggal 28 oktober 1987. Melalui rupS LB tanggal 14 Desember 2015, Bank BrI mengambil alih saham pT asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera atau BJS dengan nilai pengambilalihan untuk jumlah saham tersebut setara 1,69 kali book value per Juni 2015. paska akusisi dari Dana pensiun BrI, BrI menjadi pemegang saham pengendali pT asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera BJS dengan kepemilikan sebesar 91,00 saham dan 9,00 saham oleh yayasan Kesejahteraan pekerja yKp Bank BrI. PROFIL BJS dikenal dengan nama Bringin Life pada awal pendiriannya dibentuk untuk memenuhi kebutuhan serta melengkapi pelayanan kepada nasabah perbankan BrI, khususnya nasabah kredit kecil BrI melalui perlindungan asuransi Jiwa Kredit. Bringin Life mulai meluaskan pelayanan dan menambah pasar di luar BrI dengan menawarkan dan layanan asuransi kepada masyarakat luas baik individu maupun grup. SUSUNAN MANAJEMEN KOMISARIS Ali Mudin Komisaris Utama M. Ridwan Rizqi R. Nasution Komisaris Independen Sony Harsono Widyo Santoso Komisaris DIrEKSI Nandi Hamaki Plt. Direktur Utama Sugeng Sudibjo Direktur JARINGAN KERJA DAN SUMBER DAYA MANUSIA Di tahun 2015, jumlah kantor penjualan telah mencapai 41 kantor penjualan konvensional dan 11 kantor penjualan syariah yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia antara lain: Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor, Bandung, Tasikmalaya, Cirebon, Tegal, purwokerto, Semarang, Surakarta, yogyakarta, Surabaya, Kediri, Jember, Sidoarjo, Malang, Denpasar, Gianyar, Lampung, Medan, pekanbaru, Jambi, palembang, Batam, Makassar, Kendari, Manado, palu, Balikpapan dan Banjarmasin. Selain itu terdapat pula 6 kantor pelayanan SCo di wilayah Jakarta, Bandung, Semarang, yogyakarta, Surabaya dan Malang. Setelah memasuki usia 27 Tahun, kiprah BJS makin dikenal luas sebagai salah satu asuransi Jiwa dan Kesehatan nasional terdepan, saat ini terdapat 1.875 Tenaga penjualan sebagai konsultan bagi nasabah untuk membantu merencanakan keuangan sesuai dengan kebutuhan. PENGEMBANGAN PRODUK DAN JASA DI TAHUN 2015 Beragam produk asuransi BJS yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat meliputi: aJK, Individu, Korporasi, DpLK, Syariah, Bancassurance, dan Mikro. Dengan melihat besarnya peluang pengembangan bisnis asuransi, maka pada tahun 2015 BJS fokus mengembangkan produknya seperti: asuransi Jiwa, Kesehatan, program Dana pensiun, Kecelakaan Diri, anuitas dan program Kesejahteraan hari Tua. pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi KINERJA KEUANGAN Ikhtisar Keuangan rp Juta 2014 2015 YoY neraca Total aset 4.629.821 5.038.764 8,8 Total Investasi 4.010.172 4.272.640 6,5 Total non Investasi 619.649 766.124 23,64 Liabilitas 3.475.992 3.687.571 6,09 Ekuitas 1.153.829 1.351.193 17,10 Laporan Laba rugi pendapatan premi asuransi – Gross 1.887.238 2.419.916 28,2 perolehan Investasi 371.671 205.123 44,81 Biaya premi asuransi 1.480.497 1.726.609 16,6 Beban usaha 445.461 386.042 13,34 Laba Bersih 401.809 409.824 1,99 PENGELOLAAN RISIKO perusahaan telah memiliki sistem manajemen risiko yang diterapkan melalui keberadaan organ dan aktivitas dalam rangka efektivitas pengawasan, serta melakukan berbagai upaya preventif untuk mencegah kerugian yang berpotensi mengganggu aktivitas bisnisnya. Fungsi Manajemen risiko perusahaan dilakukan melalui: 1. pengawasan atas setiap transaksi-transaksi keuangan melalui penerapan prinsip Know Your Customer. 2. pengawasan pengelolaan kegiatan internal perusahaan oleh Satuan pengawas Intern SpI perusahaan. 3. pembentukan komite dalam hubungannya dengan investasi perusahaan. STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS Sebagai pemegang saham baru BJS, Bank BrI optimis dalam waktu 3 tahun ke depan akan mampu membawa BJS menuju The Biggest Number of Policy Holder in Indonesia dan menjadikan BJS sebagai The Biggest Micro Insurance Provider di Indonesia. untuk mencapai tujuan tersebut, Bank BrI akan melakukan implementasi strategi dengan fokus kepada 2 dua hal: 1. Memanfaatkan keunggulan kompetitif Bank BrI, antara lain brand awareness, customer base network, serta model bisnis bancassurance yang telah established. 2. Melakukan pembenahan internal untuk meningkatkan daya saing perusahaan melalui produk yang lebih baik, pemanfaatan IT, dan pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam proses operasional. IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi DAFTAR ALAMAT ENTITAS ANAK nama perusahaan alamat 1. pT Bank BrISyariah Jl. abdul Muis no. 2-4 Jakarta pusat 10160, Indonesia Telepon : +6221-3450556, 34502227 Fax : +6221-2316064 Website : www.brisyariah.co.id 2. pT Bank BrI agroniaga Tbk plaza agro, Jl. hr rasuna Said Blok X2 no. 1, Jakarta 12950, Indonesia Telepon : +6221-5262570 Fax : +6221-5262559, 5262653 Website : www.briagro.co.id 3. BrI Remittance Company Limited Lippo Centre, Tower 11, 89 Queensway, admiralty, hong Kong Telepon : +852-25271318 Fax : +852-28613693 Website : www.briremittance.com 4. pT asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera Graha Irama lt.2,5,7,11 15, Jl. hr rasuna Said Blok X-1 Kav 1 2, Jakarta 12950, Indonesia. Telepon : +6221- 5261260, 5261261 Fax : +6221- 5261258, 5261472 Website : www.bringinlife.co.id pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Di tahun 2015, BRI dapat mempertahankan posisinya sebagai Bank dengan perolehan laba terbesar sejak tahun 2005. Laba konsolidasi yang dibukukan BRI di tahun 2015 meningkat 4,9 dari Rp24,23 triliun di tahun 2014 menjadi Rp25,41 triliun. pada sub-bab ini, Bank BrI menyajikan uraian analisis dan pembahasan mengenai kinerja keuangan sesuai dengan kaidah yang tertuang dalam pernyataan Standar akuntansi Keuangan pSaK Indonesia dan pedoman akuntansi dan pelaporan untuk Industri perbankan di Indonesia. pada bagian akhir uraian ini, BrI juga menyajikan ringkasan kinerja anak usaha, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari kinerja keuangan perseroan. Seluruh materi uraian ini disusun berdasarkan pada Laporan Keuangan audit Konsolidasian BrI yang telah diaudit oleh Kantor akuntan publik purwantono, Sungkoro dan Surja pSS-Ey sesuai dengan Laporan auditor Independen no. rpC-250 pSS2016 tanggal 29 Januari 2016 dengan pendapat bahwa laporan keuangan konsolidasian BrI telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material. Laporan Keuangan audit Konsolidasian BrI tersebut juga disampaikan sebagai Lampiran dalam Laporan Tahunan ini. Tinjauan Keuangan IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn Tinjauan Keuangan LAPORAN LABA RUGI Dalam kondisi ekonomi yang kurang mendukung bagi bisnis perusahaan, BrI masih mencatatkan kinerja keuangan yang sehat. Capaian kinerja tahun 2015 tersebut didukung oleh beberapa hal, antara lain terjaganya kualitas kredit di atas rata-rata industri perbankan, meningkatnya outstanding kredit, komposisi kredit yang stabil, dan turunnya biaya dana. Di tahun 2015, BrI dapat mempertahankan posisinya sebagai Bank dengan perolehan laba terbesar sejak tahun 2005. Laba konsolidasi yang dibukukan BrI di tahun 2015 meningkat 4,9 dari rp24,23 triliun di tahun 2014 menjadi rp25,41triliun. Tabel Laba rugi dalam rp Juta Growth 2013 2014 2015 2013-2014 2014-2015 pendapatan Bunga 57.720.831 73.065.777 83.007.745 26,58 13,61 pendapatan Bagi hasil - Syariah 1.740.253 2.056.436 2.426.292 18,17 17,99 Dikurangi: Beban Bunga dan Bonus 15.354.813 23.679.803 27.154.270 54,22 14,67 pendapatan Bunga dan Bagi hasil - neto 44.106.271 51.442.410 58.279.767 16,63 13,29 pendapatan operasional Lainnya 8.348.459 9.299.140 12.409.041 11,39 33,44 Beban penyisihan penghapusan Kerugian penurunan nilai atas keuangan dan non- keuangan - neto 3.947.875 5.721.905 8.891.305 44,94 55,39 Beban pembalikan estimasi kerugian komitmen dan kontijensi - neto 191 175 844 191,62 382,29 pembalikan cadangan beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset - non keuangan - neto 1.309 2.721 8.056 107,87 396,07 Dikurangi: Beban operasional lainnya 22.380.778 26.715.275 31.275.696 19,37 17,07 Laba operasional 26.127.557 28.306.916 30.512.907 8,34 7,79 pendapatan non operasional - neto 1.782.489 2.497.196 1.981.111 40,10 20,67 Laba Sebelum pajak 27.910.066 30.804.112 32.494.018 10,37 5,49 Beban pajak 6.555.736 6.577.511 7.083.230 0,33 7,69 Laba bersih sebelum pos luar biasa 21.354.330 24.226.601 25.410.788 13,45 4,89 Laba Bersih 21.354.330 24.226.601 25.410.788 13,45 4,89 Tabel Laba rugi Komprehensif dalam rp Juta Growth 2013 2014 2015 2013-2014 2014-2015 Laba Bersih 21.354.330 24.226.601 25.410.788 13,45 4,89 pendapatan Komprehensif Lainnya - Bersih setelah pajak 1.437.676 254.919 538.658 117,73 311,31 Laba Komprehensif Tahun Berjalan 19.916.654 24.481.520 24.872.130 22,92 1,60 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Tinjauan Keuangan PENDAPATAN BUNGA upaya BrI dalam menjaga kualitas dan mempertahankan komposisi portofolio kredit yang tetap didominasi oleh Kredit Mikro turut mendorong tumbuhnya pendapatan bunga termasuk di dalamnya pendapatan bagi hasil syariah sebesar 13,7 dari rp75,12 triliun di tahun 2014 menjadi rp85,43 triliun di tahun 2015. pendapatan bunga pinjaman dan Surat Berharga merupakan kontributor utama pendapatan bunga dengan porsi 86,7 dan 7,1. hal ini wajar melihat portofolio pinjaman dan Surat Berharga mendominasi aktiva produktif dengan komposisi 74,3 dan 25,2. Komposisi pendapatan bunga disajikan lebih rinci dalam tabel berikut: Tabel rincian pendapatan Bunga dalam rp Juta Komponen 2013 2014 2015 rp juta rp juta rp juta pinjaman 52.117.514 87,65 65.930.652 87,76 74.106.341 86,74 obligasi pemerintah obligasi rekap 163.117 0,27 245.878 0,33 242.511 0,28 Efek-efek 2.684.034 4,51 3.458.555 4,60 6.045.007 7,08 penempatan pada Bank Lain dan BI 1.330.426 2,24 1.372.015 1,83 1.174.692 1,38 Giro pada Bank Indonesia 190.842 0,32 222.584 0,30 247.729 0,29 Lainnya 1.234.898 2,08 1.836.093 2,44 1.191.465 1,39 Syariah 1.740.253 2,93 2.056.436 2,73 2.426.292 2,84 Total pendapatan Bunga 59.461.084 100 75.122.213 100 85.434.037 100 Di tahun 2015, pendapatan bunga yang berasal dari aktiva produktif selain kredit mengalami kenaikan sebesar 23,3, tercatat sebesar rp11,33 triliun. Walaupun terjadi kenaikan yang cukup tinggi pada pendapatan bunga selain kredit, komposisi pendapatan bunga dari kredit relatif tidak mengalami perubahan yaitu dari 87,8 di tahun sebelumnya menjadi 86,7 di tahun 2015. hal tersebut disebabkan oleh imbal hasil kredit yang lebih tinggi dari aktiva produktif non kredit serta komposisi kredit dengan yield tinggi yang stabil. Strategi BrI dalam mempertahankan pertumbuhan pendapatan bunga di tahun 2015 dimana kondisi perlambatan ekonomi sedang terjadi antara lain melalui ekspansi yang konsisten di segmen Mikro, dan memaksimalkan potensi bisnis Korporasi dengan pemberian kredit yang selektif terutama kepada sektor energi, infrastruktur dan industri agribisnis. Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang berkelanjutan, BrI menerapkan berbagai strategi, antara lain dengan memperbaiki kualitas aset dengan menerapkan mitigasi risiko kredit yang lebih ketat dan mempercepat proses penyelesaian kredit yang bermasalah, baik melalui skema restrukturisasi maupun penyelesaian kredit. BEBAN BUNGA Di tahun 2015, beban bunga meningkat 14,7 yoy dari rp23,68 triliun di tahun 2014 menjadi rp27,15 triliun, jauh dibawah peningkatan di tahun 2014 lalu sebesar 54,22 yoy.hal ini sejalan dengan pertumbuhan Dana pihak Ketiga yang turun dari 23,41 di tahun 2014 menjadi 7,50 di tahun 2015. IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn Tabel Beban Bunga dalam rp Juta Komponen 2013 2014 2015 rp miliar rp miliar rp miliar Deposito 9.435.407 61,45 16.743.689 70,71 18.929.633 69,71 Tabungan 2.255.230 14,69 2.612.080 11,03 2.897.531 10,67 Giro 1.266.686 8,25 1.283.499 5,42 1.260.610 4,64 Simpanan dari Bank lain LK lainnya 188.156 1,23 460.538 1,94 911.961 3,36 Surat Berharga yang diterbitkan 99.948 0,65 212.714 0,90 558.479 2,06 Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - - 83.881 0,35 239.564 0,88 pinjaman yang diterima 222.277 1,45 123.615 0,52 335.113 1,23 pinjaman Subordinasi 220.786 1,44 215.292 0,91 3.225 0,01 Lain lain 901.733 5,87 949.671 4,01 1.004.984 3,70 Beban Syariah 764.590 4,98 994.824 4,20 1.013.170 3,73 Total pendapatan Bunga 15.354.813 100 23.679.803 100 27.154.270 100 Melambatnya pertumbuhan Beban Bunga antara lain didukung oleh meningkatnya komposisi Dana Murah dari 52,5 ke 57,8, membaiknya kondisi likuiditas perbankan, dan penurunan BI rate dari 7,75 menjadi 7,50 pada Februari 2015. hal tersebut menyebabkan rasio Beban Bunga cost of fund turun dari 4.38 di tahun 2014 menjadi 4.24 di tahun 2015. Sebagai strategi jangka panjang dan menengah, BrI berupaya untuk menjaga rasio dana murah diatas 55 dari total Dana pihak Ketiga, antara lain dengan menggalakkan bisnis transaction banking yang terutama menyasar segmen Korporasi Wholesale Funding. untuk mewujudkan hal tersebut, di akhir tahun 2015, BrI telah membentuk unit kerja baru yaitu Divisi Transaction Banking. PENDAPATAN BUNGA BERSIH pada akhir periode buku tahun 2015, BrI membukukan pendapatan Bunga Bersih sebesar rp58,28 triliun. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 13,3, atau lebih rendah dari pertumbuhan pendapatan bunga bersih pada tahun 2014 lalu sebesar 16,63. Sebagaimana diuraikan diatas, tingginya pertumbuhan pendapatan bunga bersih didorong oleh melambatnya pertumbuhan beban bunga yang disebabkan oleh membaiknya rasio dana murah. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA pendapatan operasional lainnya di tahun 2015 naik sebesar 33,4 mencapai rp12,41 triliun dari rp9,29 triliun di tahun 2014. Dilihat dari struktur pendapatan operasional lainnya tersebut, pendapatan Jasa Fee Based Income masih mendominasi dengan komposisi sebesar 59,3. Tinjauan Keuangan pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Tinjauan Keuangan Tabel pendapatan operasional Lainnya dalam rp Juta Komponen 2013 2014 2015 nilai nilai nilai Fee Based Income 4.862.438 58,24 6.072.460 65,30 7.355.973 59,28 penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan 1.948.158 23,34 2.100.676 22,59 2.341.945 18,87 Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dan obligasi rekap pemerintah- neto - - 6.400 0,07 - - Keuntungan dari penjualan efek- efek dan obligasi rekapitulasi pemerintah - neto 78.252 0,94 121.575 1,31 86.485 0,70 Keuntungan Selisih Kurs - neto 477.524 5,72 237.304 2,55 467.167 3,76 Lain-Lain 982.087 11,76 760.725 8,18 2.157.471 17,39 Total pendapatan operasional Lainnya 8.348.459 100 9.299.140 100 12.409.041 100 Keterangan : Komposisi Pendapatan Operasional Lainnya Fee Based Income penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek Keuntungan Selisih Kurs Keuntungan penjualan Efek Lain-lain 65,30 0,07 1,31 2,55 8,18 22,59 2014 Keterangan : Komposisi Pendapatan Operasional Lainnya Fee Based Income penerimaan kembali aset yang telah dihapusbukukan Keuntungan Selisih Kurs Keuntungan penjualan Efek Lain-lain 59,28 0,70 3,76 17,39 18,87 2015 IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn 2013 2014 2015 7.4 4.9 3.9 3.2 6.1 rp triliun Fee Based Income CA GR = 21.46 2012 2011 Keterangan : rp miliar Komposisi Pendapatan Operasional Lainnya Deposit Adm. Fee e-Banking Related Fee Trade Finance Credit Card Payment Service Lain-lain Loan Adm. Fee 53,3 5,3 10,0 1,8 4.92,6 22.1 1.624,8 388,1 3.921,8 734,9 128,7 360,7 192,6 2015 57,0 5,1 8,9 2,0 5,12,0 19,9 1,208.7 309.8 3,458.9 539.5 120.6 307.8 123.1 2014 PENDAPATAN JASA FEE BASED INCOME per 31 Desember 2015, BrI mencatat pertumbuhan Fee Based Income FBI sebesar 21,14 yoy. Sedangkan kontribusi fee based income terhadap total pendapatan terus meningkat selama lima tahun terakhir, tercatat pada tingkat 7,63 di tahun 2015 dengan nilai rp7,35 triliun, naik dari posisi 7,37 di tahun 2014 yang sebesar rp6,07 triliun. Kontribusi terbesar FBI di tahun 2015 adalah pendapatan administrasi simpanan dengan posisi mencapai 53,3, sedikit menurun dari posisi 57,0 di tahun 2014 dari total FBI, senilai rp3,92 triliun. penurunan diimbangi dengan kenaikan kontribusi e-banking yang mencapai 22,1 sebesar rp1,62 triliun di tahun 2015, dibandingkan dengan posisi 19,9 di tahun 2014 yang senilai rp1,21 triliun. Dengan proporsi FBI terhadap total pendapatan yang saat ini masih dibawah 10, dikarenakan pendapatan bunga BrI yang cukup besar, BrI akan terus berupaya meningkatkan bisnis Jasa Bank sebagai salah satu sumber pendapatan Bank. Strategi yang akan ditempuh antara lain tetap fokus dalam meningkatkan bisnis jasa e-banking di segmen ritel dan mengembangkan bisnis Transaction Banking di segmen Korporasi Wholesale, seiring dengan misi untuk menjadi payment bank terkemuka. Tinjauan Keuangan pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Tinjauan Keuangan PENERIMAAN KEMBALI ASSET YANG TELAH DIHAPUSBUKUKAN PENDAPATAN RECOVERY Meskipun pada tahun 2015, kondisi ekonomi domestik cukup volatile, BrI berhasil meningkatkan pendapatan recovery sebesar 11,5 yoy dari rp2,10 triliun di tahun 2014 menjadi rp2,34 triliun di tahun 2015. Keberhasilan ini tidak lepas dari peningkatan penghapusbukuan kredit di tahun 2015 sehingga recovery rate masih terjaga di kisaran 30-33. Selain pendapatan recovery yang langsung diterima dari nasabah, BrI juga menerima pendapatan recovery dari perusahaan asuransi penjamin Kredit pada produk Kredit usaha rakyat dan Kupedes rakyat sebesar rp1,45 triliun yang dibukukan pada pendapatan non-operasional. BEBAN OPERSIONAL LAINNYA Dengan keterbatasan pertumbuhan bisnis di tahun 2015, BrI senantiasa berusaham menjaga tingkat eisiensi operasional dengan juga menjaga pertumbuhan Beban operasional. pada akhir tahun 2015, BrI membukukan peningkatan beban operasional lainnya sebesar rp31,27 triliun, meningkat 17,07 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp26,72 triliun. peningkatan beban operasional lainnya disebabkan oleh beberapa faktor berikut: • penyaluran Kupedes rakyat dan Kredit usaha rakyat Kur, dimana Beban penjaminan Kerugian Kredit-nya dibukukan pada Biaya operasional Lainnya. premi asuransi Kur baru yang mulai disalurkan pada pertengahan agustus lalu merupakan beban Bank penyalur. • peningkatan premi oJK dari 3 bps ditahun 2014 menjadi 4.5 bps ditahun 2015. • peningkatan Beban Tenaga Kerja terkait Iuran BpJS yang dimulai di tahun 2015 untuk seluruh tenaga kerja baik tetap, kontrak, maupun outsourcing dengan jumlah total lebih dari 130 ribu orang. Tabel Beban operasional Lainnya dalam rp Juta Komponen 2013 2014 2015 nilai nilai nilai Tenaga Kerja dan Tunjangan 12.231.994 54,65 14.166.422 53,03 16.599.158 53,07 umum dan administrasi 7.518.886 33,60 9.184.155 34,38 10.380.547 33,19 premi program penjaminan pemerintah 911.957 4,07 1.030.657 3,86 1.296.475 4,15 Kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah-neto 13.208 0,06 - - 10.945 0,03 Lain-lain 1.704.733 7,62 2.334.041 8,73 2.988.571 9,56 Total Beban operasional Lainnya 22.380.778 100 26.715.275 100 31.275.696 100 IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn Dalam Komposisi Beban Operasional Lainnya 53,03 3,86 8,73 34,38 2014 Keterangan : Tenaga Kerja Tunjangan umum administrasi lain-lain Kerugian yang belum direalisasi efek-efek premi program penjaminan pemerintah 53,07 4,15 9,56 0,03 33,19 2015 Tinjauan Keuangan LABA OPERASIONAL SEBELUM BIAYA PROVISI PPOP Laba operasional sebelum Biaya provisi menunjukkan kemampuan Bank dalam menghasilkan keuntungan operasi rentabilitas. per 31 Desember 2015, BrI membukukan laba operasi sebelum Biaya provisi sebesar rp17,07 triliun. Jumlah ini meningkat 15,83 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp28,36 triliun. BIAYA PROVISI CREDIT COST BrI menyadari bahwa aspek kualitas kredit masih menjadi tantangan sampai dengan tahun depan 2016 yang terlihat dari peningkatan rasio Kredit Bermasalah npL dari 1,78 pada tahun 2014 menjadi 2,10 di akhir tahun 2015. untuk menjaga tingkat kehati-hatian, BrI memilih untuk membentuk pencadangan kerugian penurunan nilai kredit yang lebih besar. oleh karena itu Beban provisi naik 55,59 dari rp5,72 triliun di tahun 2014 menjadi rp8,90 triliun di tahun 2015, atau rata-rata Credit Cost tahunan di kisaran 1,6 sampai dengan 1,7. Dengan peningkatan Beban provisi tersebut, BrI berhasil menjaga rasio penutupan kerugian kredit bermasalah npL Coverage ratio di kisaran 150 pada akhir tahun 2015. BEBAN PAJAK PENGHASILAN Seiring dengan peningkatan pendapatan, pada tahun 2015 beban pajak penghasilan BrI meningkat sebesar 7,69 menjadi rp7,08 triliun. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, BrI telah memenuhi persyaratan pembayaran tarif pajak tunggal sebesar 20. LABA TAHUN BERJALAN Melalui penghitungan beban pajak penghasilan, pada tahun 2015 laba tahun berjalan tercatat sebesar rp25,41 triliun, meningkat 4,89 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp24,23 triliun. LABA BERSIH pada tahun 2015, BrI membukukan Laba Bersih sebesar rp25,41 triliun, atau meningkat 4,89 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp24,23 triliun. pertumbuhan Laba Bersih tersebut menunjukkan kinerja yang sehat mengingat kondisi perekonomian di tahun 2015 cukup menantang yang diwarnai dengan struktur anggaran pemerintah yang deisit dan berbagai tekanan dari perekonomian dunia. BEBAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA pada tahun 2015, BrI membukukan beban komprehensif lain sebesar rp538,6 miliar. pencatatan ini terutama dikarena pada tahun tersebut BrI menanggung kerugian yang belum direalisasi atas efek- efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah yang tersedia untuk dijual sebesar rp1,26 triliun. TOTAL LABA KOMPREHENSIF Dengan memperhitungkan beban komprehensif tersebut, maka total laba komprehensif BrI di tahun 2015 adalah sebesar rp24,87triliun atau meningkat 1,60 dari posisi rp24.48triliun di tahun 2014. pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Tinjauan Keuangan LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET Tabel Komposisi aset dalam rp Juta ringkasan neraca 2013 2014 2015 Growth 2013-2014 2014-2015 Kas 19.171.778 22.469.167 28.771.635 17,20 28,05 Giro pada Bank Indonesia 40.718.495 51.184.429 61.717.798 25,70 20,58 Giro dan penempatan pada bank lain - netto 45.742.003 72.615.882 58.570.756 58,75 19,34 Surat berharga yang dimiliki - netto 66.039.800 133.700.040 132.999.555 102,45 0,52 obligasi rekapitulasi pemerintah 4.511.419 4.303.596 3.815.958 4,61 11,33 Kredit yang diberikan 448.344.856 510.696.841 581.094.544 13,91 13,78 CKpn Kredit -- 15.418.096 16.162.795 17.514.435 4,83 8,36 penyertaan - netto 222.851 251.573 269.130 12,89 6,98 aset Tetap - netto 3.972.612 5.917.470 8.039.280 48,96 35,86 Tagihan Derivatif - netto 4.981 536 - 89,24 100 Tagihan akseptasi - netto 3.679.684 6.525.688 5.163.471 77,34 20,87 aset pajak Tangguhan 2.188.506 1.688.872 1.983.774 22,83 17,46 aset Lain 7.004.037 8.792.891 13.514.846 25,54 53,70 Total aset 626.182.926 801.984.190 878.426.312 28,09 9,53 pada tahun 2015, aset BrI meningkat 9,5 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp801,98 triliun menjadi rp878,43 triliun yang disertai dengan peningkatan Dana Berbiaya sebesar 8,5. KOMPOSISI ASET peningkatan aset terutama didorong oleh peningkatan outstanding pinjaman sebesar rp510,70 triliun dibandingkan tahun 2014 menjadi rp581,09 triliun. Dengan pertumbuhan tersebut, maka komposisi Kredit terhadap Gross aktiva produktif naik dari 70,1 menjadi 74,3. hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktiitas asset, sehingga selain didukung oleh Dana Berbiaya sebesar rp57,8 triliun, kenaikan outstanding pinjaman sebesar rp70,4 triliun juga bersumber dari realokasi dari aset produktif non-pinjaman. KREDIT YANG DIBERIKAN Selama tahun 2015, BrI membukukan peningkatan outstanding kredit sebesar rp70,40 trilliun atau pertumbuhan tahunan sebesar 13,8. pertumbuhan Kredit tersebut mayoritas terjadi di segmen Mikro sebesar rp24,37 triliun dan Korporasi sebesar rp25,05 triliun, seiring dengan komitmen BrI dalam mengembangkan usaha mikro dan kecil, serta memaksimalkan potensi pada bisnis yang terkait dengan pembangunan infrastruktur dalam negeri. Meskipun pinjaman segmen Korporasi tumbuh cukup tinggi dengan pertumbuhan tahunan sebesar 19,09. portofolio pinjaman BrI tidak banyak berubah dibandingkan dengan tahun 2014. Total proporsi outstanding pinjaman segmen Korporasi dan BuMn secara total masih dikisaran 27,7 sehingga tidak terjadi penurunan produktiitas kredit selama tahun 2015, selain itu komposisi portofolio pinjaman uMKM terhadap total pinjaman masih terjaga dikisaran 72,32 IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn Tabel Kredit yang Diberikan - Menurut Mata uang dalam rp Juta Segmen 2013 2014 2015 Growth 2013-2014 2014-2015 Mikro 142.266.742 164.054.180 188.428.179 15,31 14,86 rupiah 142.266.742 164.054.180 188.428.179 15,31 14,86 Valas - - - - - ritel 181.854.338 199.828.590 219.785.772 9,88 9,99 rupiah 171.286.336 190.408.020 212.380.275 11,16 11,54 Valas 10.568.002 9.420.570 7.405.497 10,86 21,39 Korporasi 110.195.386 131.214.518 156.266.587 19,07 19,09 rupiah 72.495.929 85.636.668 105.359.977 18,13 23,03 Valas 37.699.457 45.577.850 50.906.610 20,90 11,69 Total Kredit non pembiayaan dan piutang Syariah 434.316.466 495.097.288 564.480.538 13,99 14,01 rupiah 386.049.007 440.098.868 506.168.431 14,00 15,01 Valas 48.267.459 54.998.420 58.312.107 13,95 6,03 pembiayaan dan piutang Syariah 14.028.390 15.599.553 16.614.006 11,20 6,50 Total Kredit yang Diberikan 448.344.856 510.696.841 581.094.544 13,91 13,78 KrEDIT BErDaSarKan SEGMEn 2013 2014 2015 Growth 2014-2015 ritel 181.854.338 199.828.590 219.785.772 9,99 Mikro 142.266.742 164.054.180 188.428.179 14,86 Korporasi 110.195.386 131.214.518 156.266.587 19,09 Jumlah Kredit 434.316.466 495.097.288 564.480.538 14,01 CKpn 15.171.736 15.886.145 17.162.183 8,03 Jumlah Kredit setelah dikurangi CKpn 419.144.730 479.211.143 547.318.355 14,21 KrEDIT BErDaSarKan JEnIS 2013 2014 2015 Growth 2014-2015 Kupedes 132.131.803 152.905.930 178.759.239 16,91 Modal Kerja 146.719.136 166.174.398 181.546.071 9,25 Konsumsi 74.649.615 82.118.614 89.621.859 9,14 Investasi 49.859.161 66.629.483 88.058.790 32,16 program 10.594.551 7.259.617 7.064.037 2,69 Sindikasi 20.308.116 19.958.889 19.384.044 2,88 Karyawan kunci 54.084 50.357 46.498 7,66 Jumlah Kredit 434.316.466 495.097.288 564.480.538 14,01 CKpn 15.171.736 15.886.145 17.162.183 8,03 Jumlah Kredit setelah dikurangi CKpn 419.144.730 479.211.143 547.318.355 14,21 Tinjauan Keuangan pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Tinjauan Keuangan CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI CKPN Sebagaimana ulasan pada Biaya provisi, BrI masih menjaga rasio penutupan atas Kredit Bermasalah npL Coverage ratio pada kisaran 150, sehingga nilai beban penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan CKpn BrI mengalami peningkatan sebesar rp1,28 triliun atau naik 8,03, mencapai rp17,16 triliun dibandingkan dengan tahun 2014. peningkatan CKpn ini antara lain disebabkan oleh peningkatan penyaluran kredit, dan kenaikan tingkat npL yang juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Indonesia yang relatif luktuatif. Metodologi perhitungan pencadangan kerugian atas penurunan nilai tersebut lebih lanjut dibahas di bagian Manajemen risiko. PENGHAPUSAN ASET KREDIT DAN PEROLEHAN KEMBALI PENDAPATAN RECOVERY penghapusbukuan kredit dilakukan terhadap kredit yang sudah dilakukan restrukturisasi dan usaha penyelesaian lainnya akan tetapi karena kondisi ekonomi yang mengalami penurunan maka potensi penyelamatan kredit sudah tidak memungkinkan lagi. Selama tahun 2015, BrI melakukan penghapusan asset kredit sebesar rp7,82 triliun atau naik 39,07 dibandingkan posisi tahun 2014 sebesar rp5,62 triliun. Dari penghapusan aset kredit tersebut, sebesar 96,6 berasal dari pinjaman Mikro dan ritel Komersial, seiring dengan program percepatan restrukurisasi dan penyelesaian kredit bermasalah yang dimulai sejak awal triwulan 3 di tahun 2015. Dengan naiknya penghapusan asset kredit bermasalah, tingkat npL Mikro terjaga di level 1,13 dan ritel Komersial di level 2,90. Selain itu, pendapatan Recovery yang dihasilkan meningkat dari rp2,10 triliun di tahun 2014 menjadi rp2,34 triliun di tahun 2015, atau naik 11,5 yoy, sehingga tingkat pengembalian Recovery Rate terjaga diatas 30. rincian pendapatan Recovery telah dibahas sebelumnya di bagian Laporan Laba rugi. Kas dan Giro pada BI Selaras dengan kinerja pertumbuhan usaha Bank, didukung berbagai inisiatif penghimpunan dana pihak ketiga, maka posisi kas di akhir tahun 2015 meningkat 28,05 dari rp22,47 triliun menjadi sebesar rp28,77 triliun. Selain itu, Giro pada BI naik 20,58 dari rp51,18 triliun di tahun 2014 menjadi rp61,72 triliun di tahun 2015. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, BrI harus memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum GWM sebesar 7,5. Saldo Giro pada BI tersebut telah mempresentasikan GWM rupiah sebesar 9,31 dan GWM valas sebesar 8,43, sehingga telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia. Giro dan Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Giro pada bank lain dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mengalami penurunan 19,34 dari posisi tahun 2014 menjadi rp58,57 triliun pada akhir tahun 2015. penurunan tersebut merupakan bagian dari strategi peningkatan produktivitas asset melalui realokasi portofolio ke asset yield yang lebih tinggi. Efek-efek portofolio efek-efek atau surat berharga yang dimiliki relatif stabil dengan penurunan sebesar 0,52 dari rp133,7 triliun pada tahun 2014 menjadi rp133,0 triliun pada tahun 2015. Surat Berharga yang dimiliki BrI mayoritas merupakan obligasi pemerintah dengan komposisi hold to Maturity hTM sebesar 67 dari total portofolio. Obligasi Rekap Pemerintah pada akhir tahun 2015, BrI mencatatkan kepemilikan obligasi rekap pemerintah sebesar rp3,82 triliun atau mengalami penurunan sebesar 11,33 dibandingkan posisi tahun 2014 yang sebesar rp4,30 triliun. penurunan tersebut dikarenakan jatuh tempo sebesar rp500 miliar dan penilaian wajar berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi perantarapedagang efek. rincian obligasi rekapitalisasi pemerintah yang dimiliki BrI adalah sebagai berikut: IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn obligasi rekap pemerintah Berdasarkan Suku Bunga dalam rp Juta Jenis Suku Bunga 2013 2014 2015 Suku Bunga Mengambang Variable rate 4.511.42 4.303.60 3.815.958 Tinjauan Keuangan Penyertaan Saham Di tahun 2015, penyertaan saham BrI mencapai rp269,13 miliar, meningkat 6,98 dari posisi tahun 2014 sebesar rp251,57 miliar. peningkatan tersebut berasal dari kenaikan nilai tercatat pT BTMu- BrI Finance dari rp249,63 miliar di tahun 2014 menjadi sebesar rp262,89 miliar di tahun 2015 sebagai hasil akumulasi atas bagian laba netto. rincian penyertaan per 31 Desember 2015, adalah: • pT BTMu-BrI Finance dahulu pT uFJ BrI Finance: rp262,89 miliar • pT Kelola Jasa artha: rp2.560 juta • pT Bringin Gigantara pihak berelasi: rp1.240 juta • pT Kustodian Sentral Efek Indonesia: rp900 juta • pT Sarana Bersama pembiayaan Indonesia: rp536 juta • pT Jakarta Kyoei Medical Center: rp220 juta • pT pemeringkat Efek Indonesia: rp210 juta • pT yayasan asuransi Indonesia: rp200 juta • Bpr Toelongredjo Dasa nusantara: rp77 juta • Bpr Tjoekir Dasa nusantara: rp77 juta • Bpr Toelangan Dasa nusantara: rp66 juta • pT Merapi Gelanggang Wisata: rp50 juta • Bpr Cinta Manis agroloka: rp35 juta • pT Sukapraja Golf: rp25 juta • Bpr Bungamayang agroloka: rp23 juta • pT aplikanusa Lintasarta: rp20 juta penilaian atas penurunan nilai penyertaan dilakukan secara individual dengan adanya bukti obyektif penurunan nilai, dan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, semua penyertaan diklasiikasikan “Lancar”. Dengan keyakinan bahwa penyertaan saham dapat diperoleh kembali, maka tidak dibentuk pencadangan kerugian penurunan nilai. pada tahun 2015, BrI telah menerima dividen tunai dari pT Sarana Bersama pembiayaan Indonesia dan pT pemeringkat Efek Indonesia masing-masing sebesar rp391 juta dan rp3 juta, sedangkan tahun 2014 dari pT pemeringkat Efek Indonesia sebesar rp21 juta. Aset Tetap Guna mewujudkan cita-cita untuk menjadi payment bank terkemuka di Indonesia, Bri terus melakukan ekspansi jaringan. hal ini berdampak pada peningkatan jumlah aset tetap BrI tahun 2015 sebesar 26,80 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp11,58 triliun menjadi rp14,69 triliun. pada akhir tahun 2015, persentase nilai satelit dalam pengembangan terhadap nilai kontrak adalah sebesar ±74. proyek satelit BrIsat tersebut telah sampai pada tahap pemasangan tower alignment yang diikuti serangkaian pengujian diantaranya vibration test, dynamic test, Compact Antenna Test Range CaTr dan final performance test. BrIsat dijadwalkan untuk diluncurkan antara tanggal 24 Mei 2016 sampai dengan 24 Juni 2016. Aset Lain-lain Jumlah total aset lain-lain bersih tahun 2015 meningkat 53,70 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp8,79 triliun menjadi rp13,51 triliun. peningkatan aset lain-lain terutama karena peningkatan uang muka pajak sebesar 255,05 dari rp724 miliar pada tahun 2014 menjadi rp2,57 triliun, terutama dikarenakan adanya selisih perhitungan pada pos beban CKpn yang akan diselesaikan dengan Direktorat Jenderal pajak. pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Tinjauan Keuangan LIABILITAS Tabel Komponen Liabilitas dalam rp Juta ringkasan neraca 2013 2014 2015 Growth 2013-2014 2014-2015 Simpanan nasabah 504.281.382 622.321.846 668.995.379 23,41 7,50 Giro 79.336.951 90.052.180 114.367.088 13,51 27,00 Tabungan 212.996.625 236.394.994 272.470.992 10,99 15,26 Deposito 211.947.806 295.874.672 282.157.299 39,60 4,64 Liabilitas Segera 5.065.527 7.043.772 5.138.562 39,05 27,05 Simpanan dari bank lain 3.691.220 8.655.392 11.165.073 134,49 29,00 Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - 15.456.701 11.377.958 - 26,39 pinjaman diterima 9.084.913 24.986.862 35.480.358 175,04 42,00 pinjaman Subordinasi 2.097.024 77.582 56.468 96,30 27,22 Liabilitas Lainnya 22.306.261 25.736.201 33.085.335 15,38 28,55 Total Liabilitas 546.526.327 704.278.356 765.299.133 28,86 8,66 pada tahun 2015, total Liabilitas BrI mencapai rp765,30 triliun atau meningkat rp61,02 triliun dengan pertumbuhan tahunan sebesar 8,66 dibandingkan tahun 2014. Seperti yang telah dijelaskan dalam pembahasan pertumbuhan aset, peningkatan Liabilitas terutama didorong oleh kenaikan Simpanan nasabah atau Dana pihak Ketiga sebesar rp46,67 triliun. Komposisi Liabititas Sebagai bank dengan jumlah jaringan kerja yang terbesar dan tersebar di Indonesia, struktur liabilitas BrI didominasi oleh Dana pihak Ketiga seperti terlihat pada rincian table dibawah ini: Struktur Liabilitas 2013 2014 2015 Dana pihak Ketiga 92,27 88,36 87,42 Liabilitas segera 0,93 1,00 0,67 Simpanan dari Bank Lain 0,68 1,23 1,46 Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali - 2,19 1,49 pinjaman diterima 1,66 3,55 4,64 pinjaman Subordinasi 0,38 0,01 0,01 Liabilitas Lainnya 4,08 3,65 4,32 Total Liabilitas 100 100 100 Dana Pihak Ketiga pada tahun 2015, Dana pihak Ketiga yang berhasil dihimpun BrI tercatat sebesar rp669 triliun. Jumlah ini meningkat rp46,67 triliun atau tumbuh 7,50 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp622,32 triliun. hal menggembirakan pada tahun 2015 adalah pertumbuhan Dana Murah diatas pertumbuhan total Dana pihak Ketiga yang mencapai 18,5. pertumbuhan dana murah tersebut bersumber dari Giro dan Tabungan dengan kenaikan masing-masing rp24.31 triliun dan rp36,08 triliun selama tahun 2015, sehingga komposisi Dana Murah meningkat dari 52,46 ke 57,82. hal ini sejalan dengan strategi perseroan dalam menurunkan Beban Bunga dalam menjaga tingkat proitabilitas bank sehingga rasio Biaya Dana turun dari 52,46 di tahun 2014 ke 57,82 di tahun 2015. IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn Dana pIhaK KETIGa Simpanan nasabah 2013 2014 2015 perubahan Growth Giro 78.666.064 89.430.267 113.429.343 23.999.076 26,84 GiroWadiah 670.887 621.913 937.745 315.832 50,78 Tabungan 210.234.683 232.722.519 268.058.865 35.336.346 15,18 Tabungan Wadiah 2.480.554 3.298.659 3.715.929 417.270 12,65 Tabungan Mudharabah 281.388 373.816 696.198 322.382 86,24 Deposito Berjangka 201.585.766 283.457.544 267.884.404 15.573.140 5,49 Deposito Berjangka Mudharabah 10.362.040 12.417.128 14.272.895 1.855.767 14,95 Total Simpanan nasabah 504.281.382 622.321.846 668.995.379 46.673.533 7,50 Komposisi Giro dan Tabungan CaSa 57,97 52,46 57,82 Komposisi Deposito 42,03 47,54 42,18 Tinjauan Keuangan Deposito turun 4,6 yoy dibandingkan tahun 2014 dari rp295,87 triliun menjadi rp282,16 triliun. Turunnya volume Deposito pada Dana pihak Ketiga tersebut tidak terlepas dari strategi yang diambil oleh perseroan dalam meningkatkan eisiensi Beban Bunga untuk menjaga tingkat proitabilitas Margin Bunga Bersih nIM. BrI masih optimis bahwa penyerapan dana masyarakat melalui Deposito relatif lebih mudah dilakukan seperti yang terjadi pada saat kondisi likuiditas perbankan mengetat, di tahun 2014. hal ini tidak terlepas dari dukungan sebaran unit kerja BrI yang lebih dari 10 ribu outlets diseluruh Indonesia. Liabilitas Segera Liabilitas segera merupakan liabilitas BrI kepada pihak lain yang harus segera dibayarkan sesuai perintah pemberi amanat perjanjian yang telah ditetapkan sebelumnya. Beberapa transaksi yang masuk ke dalam pos ini adalah titipan penyaluran dana siswa, titipan advance payment, titipan aTM kartu kredit, titipan setoran pajak, titipan asuransi, titipan pinjaman kelolaan, titipan setoran kliring, titipan pengiriman uang, dan lain- lain. pada akhir tahun 2015, liabilitas segera BrI mengalami penurunan sebesar 27,05 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp7,04 triliun menjadi rp5,14 triliun. penurunan liabilitas segera tersebut terutama dikarenakan berhentinya penyaluran dana siswa melalui BrI pada tahun 2015 dari saldo akhir tahun 2014 sebesar rp1,83 triliun. Simpanan dari Bank Lain dan Lembaga Lainnya Di akhir tahun 2015, simpanan dari bank lain dan lembaga lainnya adalah sebesar rp11,16 triliun, naik dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar rp8,66 triliun. Simpanan dari bank lain dan lembaga lainnya terdiri dari giro, tabungan, deposito berjangka, interbank call money maupun deposit on call. pos ini digunakan untuk transaksi antar bank dalam rangka operasional dan manajemen likuiditas. Pinjaman yang Diterima pada tahun 2015, saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar rp35,48 triliun. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 42,00 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp24,99 triliun. Kenaikan saldo pinjaman yang diterima antara lain bersumber dari: 1. Fasilitas Club Deal Loan sebesar uSD550 juta 2. pinjaman dari China Development Bank Corporation sebesar uSD1 miliar untuk pembiayaan proyek infrastruktur dan industri di Indonesia yang bersifat jangka panjang serta transaksi lintas batas antara Indonesia dengan China. 3. pinjaman dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi uFJ sebesar uSD100 juta. Pinjaman Subordinasi Total pinjaman subordinasi pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 27,22 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp77,58 miliar menjadi rp56,47 miliar. Jumlah ini merupakan pinjaman two step loan yang didapatkan BrI dari pemerintah yang dananya bersumber dari asian Development BankaDB, International Bank for reconstruction and Development IBrD, International Fund for agricultural Development IFaD, united States agency for International Development uSaID dan Islamic Development Bank IDB. pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Tinjauan Keuangan Liabilitas Lainnya pos ini terdiri dari liabilitas derivatif, liabilitas akseptasi, utang pajak, surat berharga yang diterbitkan, estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi, dan liabilitas lain-lain. pada tahun 2015, BrI menerbitkan obligasi Berkelanjutan I Tahap 1 dengan nilai rp2,99 triliun. Jumlah tersebut merupakan jumlah setelah dikurangi biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi sebesar rp5.321 pada tanggal 31 Desember 2015. pada tahun 2015, nilai liabilitas lainnya naik 60,80 dari rp15,56 triliun di tahun 2014 menjadi 25,02 triliun. EKUITAS Tabel Ekuitas dalam rp Juta Komponen 2013 2014 2015 Growth 2013-2014 2014-2015 Modal Saham 6.167.291 6.167.291 6.167.291 - - Tambahan Modal disetor - bersih 2.773.858 2.773.858 2.773.858 - - Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 82.083 56.468 49.069 31,21 13 Keuntungan kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dan obligasi pemerintah yang tersedia untuk dijual - bersih 727.644 198.888 1.145.471 72,67 475,94 Keuntungan pengukuran kembali program imbalan pasti-neto 375.345 124.147 541.468 66,92 336,15 Modal Saham diperoleh kembali Saham Treasury - - 2.286.375 - 100 Total saldo laba 70.740.908 88.607.774 106.733.021 25,26 20,46 Total ekuitas yang dapat didistribusikan kepada pemilik Induk 79.411.841 97.530.650 112.832.861 22,82 15,69 Kepentingan non pengendali 162.465 175.184 294.318 7,83 68,01 Total Ekuitas 79.574.306 97.705.834 113.127.179 22,79 15,78 pada akhir tahun 2015, proporsi liabilitas dan ekuitas BrI untuk mendanai aset masing-masing sebesar 87,12 dan 12,88. Total aset tumbuh 9,53, sedangkan liabilitas mengalami pertumbuhan 8,66, dan ekuitas tumbuh 15,78. hal tersebut menunjukkan bahwa modal masih menjadi sumber dana utama ekspansi binis BrI. pada tahun 2015, ekuitas meningkat sebesar rp15,42 triliun atau tumbuh 15,8 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp97,71 triliun menjadi rp113,13 triliun. peningkatan tersebut bersumber dari peningkatan laba tahun berjalan sebesar rp18,12 triliun atau 20,5 dibandingkan tahun 2014 menjadi rp106,73 triliun sesuai dengan hasil keputusan rapat umum pemegang Saham Tahunan rupST 2015 mengenai rasio pembayaran deviden Dpo sebesar 30. Selain itu, pada pos Ekuitas juga terdapat pos baru berupa Saham Treasury Treasury Stock dari hasil eksekusi program Share Buyback yang telah dilakukan sepanjang oktober 2015 sampai dengan 31 Desember 2015. program ini akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian Ikhtisar Saham. Saham Treasury tersebut rencananya akan digunakan untuk mendukung program Management and Employee Stock Allocation MESa dengan persetujuan rupST 2016. IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn LAPORAN ARUS KAS Tabel arus Kas Dalam rp Juta Jenis Suku Bunga 2013 2014 2015 Kas Bersih yang diperoleh dari Kegiatan operasi 4.399.086 75.822.636 45.544.908 Kas Bersih yang digunakan untuk Kegiatan Investasi 9.144.971 24.649.614 56.704.530 Kas Bersih yang diperoleh dari digunakan untuk dari Kegiatan pendanaan 2.579.081 9.504.649 1.804.324 Tinjauan Keuangan Jumlah kas dan setara kas pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 5,4 atau rp9,34 triliun dibanding jumlah pada akhir tahun 2014 atau awal tahun 2015 yang sebesar rp172,73 triliun menjadi rp163,39 triliun. penurunan tersebut terjadi pada pos Giro dan penempatan pada bank lain yang konsisten dengan strategi perseroan untuk meningkatkan produkitiitas asset dalam rangka menjaga Margin Bunga Bersih nIM. ARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASI perubahan arus kas dari kegiatan operasi menunjukkan bahwa operasional BrI masih dalam kondisi yang sehat dengan kenaikan arus kas dari operasi sebelum perubahan asset dan liabilitas operasi dari rp31,23 triliun di tahun 2014 menjadi rp38,97 triliun di tahun 2015. pendapatan yang diterima dalam bentuk Kas mencapai rp82,59 triliun yang diakui oleh BrI dalam Laporan Laba rugi. Selain pendapatan bunga, investasi dan syariah, BrI juga menerima pendapatan dalam bentuk Kas yang berupa pendapatan recovery sebesar rp2,35 triliun sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya pada pembahasan CKpn. posisi Kas neto yang diperoleh dari Kegiatan operasi menurun dari rp75,82 triliun di tahun 2014 menjadi rp45,54 triliun di tahun 2015. aktivitas operasi yang paling dominan dalam mempengaruhi arus kas untuk kegiatan operasi adalah penurunan penghimpunan dana dari Deposito Berjangka sebesar rp15,57 triliun. hal ini sejalan dengan strategi BrI dalam meningkatkan rasio dana murah untuk menjaga proitabilitas sebagaimana telah diuraikan sebelumnya pada pembahasan Beban Bunga. ARUS KAS UNTUK KEGIATAN INVESTASI Jumlah kas yang digunakan untuk mendukung aktivitas investasi selama tahun 2015 adalah sebesar rp56,70 triliun, naik 130,0 dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar rp24,65 triliun. Sejalan dengan strategi untuk meningkatkan produktiitas aset, BrI membukukan kenaikan efek- efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo sebesar rp53,44 triliun. Selain itu, BrI juga menggunakan kas untuk membeli aset tetap sebesar rp3,28 triliun. ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN pada aktivitas pendanaan, selama tahun 2015 BrI membukukan pengeluaran kas sebesar rp9,58 triliun. Jumlah tersebut digunakan untuk melakukan pembayaran atas pembayaran deviden sebesar rp7,27 triliun, pembelian kembali saham beredar Treasury Stock sebesar rp2,29 triliun serta membayar pinjaman subordinasi sebesar rp21,11 miliar. Kendati demikian, pengeluaran kas juga diimbangi dengan kas masuk dari penerimaan pinjaman dan proceed atas surat berharga yang diterbitkan sebesar rp11,38 triliun. pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Tinjauan Keuangan RASIO KEUANGAN Tabel rasio Keuangan dalam uraian 2013 2014 2015 Kewajiban penyediaan Modal Minimum KpMM 16,99 18,31 20,59 aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif 1,06 1,09 1,33 aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 1,28 1,26 1,57 Cadangan kerugian penurunan nilai CKpn aset keuangan terhadap aset produktif 2,90 2,40 2,37 npL gross 1,55 1,69 2,02 npL net 0,31 0,36 0,52 return on asset roa 5,03 4,73 4,19 return on Equity roE 34,11 31,19 29,89 net Interest Margin nIM 8,55 8,51 8,13 Biaya operasional terhadap pendapatan operasional Bopo 60,58 65,42 67,96 Capital Eficiency ratio CEr 42,13 43,14 43,81 Loan to Deposit LDr 88,54 81,68 86,88 Kepatuhan Complience 1. a. persentase pelanggaran BMpK i. pihak terkait 0,00 0,00 0,00 ii. pihak tidak terkait 0,00 0,00 0,00 b. persentase pelampauan BMpK i. pihak terkait 0,00 0,00 0,00 ii. pihak tidak terkait 0,00 0,00 0,00 2. Giro Wajib Minimum GWM a. GWM utama rupiah 8,02 8,07 9,31 b. GWM Valuta asing 8,00 8,00 8,43 3. posisi Devisa neto pDn secara keseluruhan 3,15 3,86 2,33 rasio Keuangan secara umum akan dibagi dalam 3 pembahasan yaitu: • Kemampuan membayar Kewajiban • rasio produktiitas • rasio Eisiensi KEMAMPUAN MEMBAYAR KEWAJIBAN Dalam industri perbankan, kemampuan sebuah bank dalam membayar kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang dapat dilihat dari perhitungan rasio Solvabilitas dan Kolektibilitas. Kedua kelompok rasio tersebut terdiri dari rasio Likuiditas, rasio Kolektibilitas, dan rasio Kecukupan Modal. Rasio Likuiditas Loan to Deposit Ratio LDR BrI merupakan salah satu bank dengan portofolio bisnis yang dominan pada fungsi intermediasi disektor riil. Selain terlihat dari proporsi Kredit yang mendominasi aktiva produktif, rasio pinjaman terhadap Simpanan LDr BrI juga dijaga dilevel optimal yaitu 86,88. Dibandingkan dengan tahun 2014, LDr di tahun 2015 sedikit meningkat. hal ini sesuai dengan strategi BrI dalam meningkatkan tingkat produktiitas mengingat angka LDr tersebut masih berada dalam toleransi dari target internal yang ditetapkan antara 85 sampai dengan 92. IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn Loan to Funding Ratio LFR Melalui peraturan oJK no 42poJK.032015, BrI wajib melaporkan rasio pinjaman terhadap pendaanaan. pendanaan yang dimaksud adalah Simpanan nasabah dan Surat Berharga yang diterbitkan yang dimiliki oleh pihak Ketiga non-Bank dan dapat diperjualbelikan. Tingkat LFr BrI di tahun 2015 mencapai 86.57, angka tersebut sedikit dibawah LDr dikarenakan Surat Berharga yang diterbitkan BrI yang dimiliki oleh pihak Ketiga non-Bank dan dapat diperjualbelikan, yang dimasukkan dalam perhitungan LFr adalah: • Global Bond berdenominasi uSD senilai rp6,85 triliun • obligasi penawaran umum Berkelanjutan Tahap 1 sebesar rp3 triliun Rasio Kredit Bermasalah dan Pengelolaan Tingkat Kolektibilitas rasio Non Performing LoannpL BrI senantiasa menjaga kualitas aset kredit di level yang baik. Impelementasi Manajemen risiko dijalankan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dan senantiasa dilakukan pemantauan. hal ini terlihat dari npL BrI secara total, npL BrI tahun 2015 berada pada level yang terjaga baik yaitu 2,10. pErKEMBanGan npL dalam rp Juta 2013 2014 2015 Total Kredit yang diberikan 448.344.856 510.696.841 581.094.544 Total kredit performing 441.045.021 510.617.269 568.910.408 Total kredit non performing 7.299.835 9.079.572 12.184.136 npL gross 1,63 1,78 2,10 Dari sisi nominal, npL BrI mengalami kenaikan sebesar 34,2 dibandingkan tahun 2014 dan rasio npL naik dari 1,78 menjadi 2,10 di tahun 2015 atau naik 320 bps. namun demikian npL Coverage Ratio masih terjaga di 151,15, sehingga rasio kredit bermasalah masih terjaga ditingkat risiko yang masih dapat ditolerir. pencapaian rasio npL tersebut tidak terlepas dari upaya manajemen dalam menjaga kualitas kredit melalui program The Lower The Better yang dimulai pada awal triwulan 3 2015. program ini dilakukan dengan menerjunkan 100 account oficer khusus di 100 Kantor Cabang dengan tingkat npL terbesar diseluruh Indonesia. Selain melakukan pemantauan dan evaluasi lapangan, tim ini juga bertugas memberikan rekomendasi langkah- langkah yang diperlukan untuk meminimalisir timbulnya risiko kredit, antara lain melalui: • percepatan proses restrukturisasi Kredit. • percepatan proses penyelesaian Kredit Lelang agunan, dll Melihat kesuksesan program tersebut, manajemen berencana untuk melanjutkannya di tahun 2016 dengan cakupan jumlah Kantor Cabang yang lebih banyak. rasio npL Coverage rasio ini menggambarkan kemampuan bank dalam menyerap potensi kerugian yang timbul atas kredit bermasalah. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, npL Coverage Ratio terjaga di posisi 151,15 di tahun 2015. hal ini menggambarkan bahwa setiap rupiah npL dicadangkan sebesar rp1.50. Tinjauan Keuangan pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Tinjauan Keuangan Rasio Kecukupan Modal Capital adequacy ratio Car Berdasarkan proil risiko BrI masing-masing per tanggal 31 Desember 2015 dan 30 Juni 2015, yaitu di level 2 satisfactory, maka minimum Car per 30 Desember 2015 ditetapkan sebesar 9 sampai dengan kurang dari 10. pada tahun 2015, rasio Total keseluruhan kelompok modal BrI tercatat 20,59, naik dari 18,31 pada tahun 2014. Tingkat Car tersebut menunjukkan bahwa BrI telah memenuhi rasio sesuai yang disyaratkan Bank Indonesia untuk rasio kecukupan modal. Kenaikan rasio Car di tahun 2015 tersebut juga menunjukkan bahwa kemampuan BrI dalam menanggung risiko semakin meningkat. Ketentuan yang digunakan dalam perhitungan Capital adequacy ratio Car dan aktiva Tertimbang Menurut risiko aTMr antara lain: • risiko Kredit dihitung menggunakan metode Standardized approach Basel II. yang mengacu kepada SE BI no.136Dpnp tanggal 18 Februari 2011. • risiko pasar dihitung berdasarkan pendekatan Standard sesuai SE BI no.1421Dpnp tanggal 18 Juli 2012. • risiko operasional menggunakan pendekatan Basic Indicator approach sesuai SE BI no.113Dpnp tanggal 27 Januari 2009. • Car dihitung berdasarkan peraturan Bank Indonesia pBI mengenai Kewajiban penyediaan Modal Minimum Bank umum. perhitungan Car pada tanggal 31 Desember 2015 mengacu kepada no. 1512pBI2013 sedangkan perhitungan Car pada tanggal 31 Desember 2014 mengacu kepada pBI no. 1418 pBI2012. • Sejak tanggal 24 agustus 2015, perhitungan aTMr risiko Kredit diselaraskan dengan peraturan otoritas Jasa Keuangan poJK no. 11poJK.032015 Tentang Ketentuan Kehati-hatian Dalam rangka Stimulus perekonomian nasional Bagi Bank umum. Dalam ketentuan tersebut diatur perubahan perhitungan bobot risiko kredit sebagai berikut: • Bobot risiko untuk kredit konsumsi dalam rangka kepemilikan rumah tinggal Kpr atau apartemen Kpa atau kredit konsumsi dengan agunan berupa rumah tinggal atau apartemen dengan syarat tertentu ditetapkan paling rendah sebesar 35 • Bobot risiko untuk Kpr yang merupakan program pemerintah dengan syarat tertentu ditetapkan paling rendah sebesar 20. • Bobot risiko kredit kepada uMKM yang dijamin oleh lembaga penjaminan atau asuransi kredit berstatus BuMD ditetapkan sebesar 50 sepanjang memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Berdasarkan perhitungan tersebut, total aTMr BrI untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional tercatat sebesar rp537,07 triliun, atau naik 14,71 dibandingkan tahun 2014. Kenaikan terbesar berasal dari aTMr risiko Kredit sebesar rp57,23 triliun dimana kenaikan outstanding pinjaman selama tahun 2015 adalah rp68,03 triliun, sehingga rata-rata aTMr Kredit untuk penyaluran tahun 2015 tercatat 84,12. Rasio Profitabilitas net Interest MarginnIM Margin pendapatan Bunga Bersih BrI tahun 2015 mengalami penurunan tipis dibandingkan tahun 2014 yang berada pada level 8,51 menjadi 8,13. penurunan nIM tersebut antara lain disebabkan oleh menurunnya produktiitas portofolio non-pinjaman yang disebabkan oleh kenaikan rata- rata aktiva produktif non-pinjaman yang cukup tinggi di tahun 2015. Meskipun demikian, pencapaian tersebut menunjukkan daya saing BrI di industri perbankan Indonesia. return on asset roa pada akhir tahun 2015, BrI membukukan tingkat imbal hasil rata-rata aset roa sebesar 4,19, sedikit menurun dibandingkan tahun 2014 yang berada di level 4,73. peningkatan beban pencadangan risiko kredit yang naik signiikan di tahun 2015 menjadi faktor dominan dalam penurunan rasio ini. return on Equity roE BrI merupakan salah satu bank yang memiliki roE tertinggi di industri perbankan dengan roE sebesar 29,89. roE tersebut sedikit menurun dibandingkan dengan tahun 2014 di level 31,19. Selain dikarenakan melandainya pertumbuhan Laba Bersih, penurunan roE terutama disebabkan oleh tingginya pertumbuhan Modal Inti BrI dari rp82,11 triliun menjadi rp89,99 triliun yang bersumber dari laba ditahan. IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn Rasio Efisiensi Cost Eiciency ratio CEr pada tahun 2015, rasio CEr BrI mencapai 43,81, sedikit meningkat dibanding tahun 2014 dimana CEr berada di level 43,14. hal ini disebabkan oleh naiknya Beban operasional sebesar 17,07 dibandingkan dengan pendapatan operasional Gross yang naik sebesar 33,44. rasio Beban operasional terhadap pendapatan operasional Bopo rasio Bopo BrI pada tahun 2015 mencapai 67,96 dari 65,42 di tahun 2014. hal ini sejalan dengan kondisi ekonomi yang kurang mendukung yang berdampak pada peningkatan pencadangan risiko kredit CKpn sebesar 7,89. KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL Secara aktif, BrI mengelola struktur modal sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuan utama dari pengelolaan struktur modal adalah untuk memastikan bahwa setiap saat BrI dapat menjaga kecukupan modalnya untuk mengantisipasi risiko-risiko utama yang pada pengelolaan bank, yaitu risiko Kredit, risiko pasar dan risiko operasional. Sehingga, dalam pengelolaan modal, BrI selalu mempertimbangkan keseimbangan antara keuntungan berupa optimalisasi nilai pemegang saham dan mitigasi risiko. uraIan BanK 2013 2014 2015 Modal Inti Tier 1 - - - Modal Inti utama CET 1 - - 89.992.393 Modal Inti Tambahan aT 1 - - - Total Modal Inti 65.964.040 82.108.763 89.992.393 Modal pelengkap Tier 2 3.507.996 3.597.794 20.588.224 Total Modal Tersedia 69.472.036 85.706.557 110.580.617 aTMr untuk risiko Kredit setelah memperhitungkan risiko spesiik 331.161.598 381.065.044 438.295.934 aTMr untuk risiko pasar 2.294.988 3.326.447 2.572.131 aTMr untuk risiko operasional 75.401.807 83.790.585 96.206.873 Total ATMR 408.858.393 468.182.076 537.074.938 rasio Car - - - rasio CET 1 - - - rasio Tier 1 16,13 17,54 16,76 rasio Tier 2 0,86 0,77 3,83 rasio Total 16,99 18,31 20,59 rasio Minimum Tier 1 5,00 6,00 6,00 rasio Minimum CET 1 - 4,50 4,50 Car Minimum Berdasarkan proil risiko 9,00 9,00 9,00 Tinjauan Keuangan pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Tinjauan Keuangan Sesuai dengan peraturan BI, modal bank terdiri atas:

1. Modal Inti