pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi
PENGHARGAAN
Sebagai hasil dari kinerja yang signiikan, selama tahun 2015 BrISyariah mendapatkan pengakuan dari pihak independen antara lain:
1. Digital Brand of The Year 2015
peringkat II Kategori Tabungan Bank umum Syariah – Infobank – 26 Maret 2015
2. 2015 Banking Services Excellence
a. 3
rd
Best Customer Services Islamic Commercial Bank – Infobank – 04 Juni 2015 b. 3
rd
Best Overall Performance Islamic Commercial Bank – Infobank – 04 Juni 2015
3. Customer Loyalty Award 2015
As The Net Promotor Score npS Excellence for Sharia Banking Category – SWa – 25 Februari 2015
4. Indonesia Middle Class Brand Champion 2015
a. Customer Choice 2015, Product Category Sharia Kpr – SWa, MCI, Inventure – 11 Juni 2015
b. Customer Choice 2015, Product Category Sharia Saving – SWa, MCI, Inventure – 11 Juni 2015
5. Indonesia Wow Brand 2015
Bronze Champion, Category Saving Account Islamic Bank – Markplus – 10 September 2015
6. Indonesia Service Excellence Award 2015
Bronze Champion, Category Islamic Bank Region Sulampapua, Jawa Bali, Kalimantan, Sumatera, – Markplus – 10 September 2015
7. Marketing Award 2015
Predicate Excellent, Category Marketing Campaign – Majalah Marketing
8. 2015 Satria Brand Award
Kategori Bank Syariah – Suara Merdeka
IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan
Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan
proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa
TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn
Membukukan peningkatan laba bersih
setelah pajak sebesar 35,48 menjadi
Rp80,49 miliar
Membukukan peningkatan aset sebesar
30,93 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar
Rp6,39 triliun menjadi Rp8,36 triliun
Rp6,04
triliun Kredit yang disalurkan
tumbuh 28,76 dan mencapai
penghimpunan dana pihak ketiga meningkat 31,80
dan mencapai
Rp6,86
triliun
PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK BRIAGRO
Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi
KEPEMILIKAN SAHAM
pT Bank rakyat Indonesia agroniaga Tbk BrIaGro merupakan entitas anak BrI dengan kepemilikan saham mayoritas oleh BrI sebesar 87,23. Sementara 9,10 dimiliki oleh Dana pensiun perkebunan dan 3,67 dimiliki
oleh publik.
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM
• 1989: pT Bank agroniaga didirikan pada tanggal 27 September dengan pemegang saham mayoritas Dana
pensiun perkebunanDapenbun yang berfokus pada sektor agribisnis.
• 2003: pT Bank agroniaga mencatatkan saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sehingga
menjadi pT Bank agroniaga, Tbk dengan kode perdagangan aGro, dan pada tahun 2006 berhasil meningkatkan status sebagai Bank Devisa.
• 2011: pada 3 Maret, BrI mengakuisisi kepemilikan saham Bank agro, dan menjadi pemegang Saham
pengendali dengan kepemilikan saham sebesar 88,65.
• 2012: pasca proses akuisisi, pada 10 oktober BrI mengukuhkan sinergi dengan Bank agro dan melakukan
pergantian nama menjadi pT Bank rakyat Indonesia agroniaga Tbk disingkat BrIaGro.
PROFIL PERUSAHAAN
BrIaGro adalah salah satu bank umum devisa nasional yang mempunyai visi untuk fokus pada layanan perbankan dan pembiayaan agribisnis seperti perkebunan, perikanan, peternakan dan pengolahan produk terkait.
SUSUNAN MANAJEMEN
KoMISarIS Bambang Soepeno
Komisaris utama Komisaris Independen achmad Fachmi
Komisaris Independen roswita nilakurnia
Komisaris Zainuddin Mappa
Komisaris DIrEKSI
heru Sukanto Direktur utama
Mustari Damopoli Direktur
Zuhri anwar Direktur
Sahala Manalu Direktur
Sudarmin Sjamsoe Direktur
JARINGAN KERJA DAN SUMBER DAYA MANUSIA
Sampai dengan tahun 2015, BrIaGro memiliki jaringan operasi sebanyak 16 kantor cabang dan 17 kantor cabang pembantu yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Surabaya, Medan, pekanbaru, Bandar Lampung, Jambi,
Bandung, Semarang, rantau prapat, Makasar dan Balikpapan. Disamping itu BrIaGro juga memiliki 3 kantor kas dan 34 jaringan aTM yang dikelola sendiri.
Di tahun 2015, BrIaGro memiliki total sumber daya manusia sebanyak 398 orang dengan latar belakang beragam disiplin ilmu yang relevan dalam mendukung kegiatan utama perusahaan.
IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan
Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan
proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa
TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn
STRATEGI PEMASARAN
Meningkatnya persaingan di industri perbankan untuk menarik Dana pihak Ketiga DpK membuat BrIaGro berinisiatif untuk mengembangkan dan mencanangkan strategi pemasaran produk Tabungan dan Deposito yang
tepat untuk nasabah.
BrIaGro mengimplementasikan program “Ayo Bergoyang” yang merupakan program akuisisi dan retensi dari Tabungan dan Deposito Berhadiah. Melalui program tersebut nasabah dapat menerima hadiah langsung tanpa
diundi untuk setiap penempatan dana baru fresh fund sesuai nominal dan jangka waktu yang telah ditetapkan.
PRODUK DAN JASA
Tabungan Ininiti BrIaGro merupakan simpanan yang ditujukan khusus bagi nasabah yang ingin memilih suku bunga yang sesuai kemampuan. Melalui Tabungan Ininiti BrIaGro dirancang khusus agar nasabah
dapat menikmati tingkat pengembalian yang optimal dengan keleluasaan sebuah tabungan. Selain itu, sebagai bentuk sinergi dengan perusahaan induk, BrIaGro juga terus meningkatkan fasilitas, dimana nasabah dapat
memanfaatkan kartu aTMnya di seluruh jaringan aTM BrI.
KINERJA KEUANGAN
pada tahun 2015, BrIaGro membukukan kinerja yang menggembirakan. Di tengah kondisi ekonomi yang kurang kondusif dan sektor agribisnis yang menurun, BrIaGro mampu membukukan peningkatan aset sebesar 30,93
dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp6,39 triliun menjadi rp8,36 triliun. Kredit yang disalurkan BrIaGro juga meningkat 28,76 sehingga mencapai rp6,04 triliun. pertumbuhan kredit tersebut didukung oleh keberhasilan
penghimpunan dana pihak ketiga yang tumbuh 31,80 mencapai rp6,86 triliun. Sehingga BrIaGro mampu membukukan peningkatan laba bersih setelah pajak sebesar 35,48 menjadi rp80,49 miliar.
Dengan peningkatan laba tersebut, BrIaGro mampu mempertahankan roa pada level 1,55. Sementara, dari sisi rasio kecukupan modal, BrIaGro telah mampu memenuhi ketentuan yang berlaku dimana posisi Car berada pada
level 22,12 atau lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 yang berada pada tingkat 19,06, sedangkan tingkat LDr berhasil dijaga pada level 87,15.
3,70 5,13
4,12
2013
4,69 6,39
5,21
2014 2015
rp Triliun
6,04 8,36
6,86
aset Simpanan
Kredit
Kinerja
Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi
rp Miliar
80,49 52,44
59,41
2014
Net Profit
2015 2013
PENGELOLAAN RISIKO
pengelolaan risiko menjadi hal sangat penting bagi BrIaGro agar dapat melaksanakan bisnis dengan tingkat risiko yang terukur. Lingkungan eksternal dan internal perbankan mengalami perkembangan pesat diikuti dengan
semakin kompleks risiko kegiatan usaha perbankan terutama produk dan jasa, sehingga meningkatkan eksposur risiko dan proil risiko bank.
proses penerapan manajemen risiko BrIaGro meliputi identiikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko yang dilakukan berkesinambungan melalui metode three line of defense, yang dilaksanakan menurut
pembagian tugas, yaitu risk taking unit sebagai first line, unit kerja kepatuhan dan manajemen risiko sebagai second line, dan unit internal audit selaku third line.
pada akhir 2015, BrIaGro mencatat peringkat risiko 3 Moderate, yang diperoleh dari hasil penilaian terhadap 8 jenis risiko sesuai ketentuan regulator. hal ini mengindikasikan bahwa BrIaGro telah melakukan penerapan
pengelolaan risiko yang secara umum baik seiring dengan pertumbuhan bisnis dan tantangan makro ekonomi di tahun 2015. BrIaGro akan secara konsisten meningkatan upaya pengelolaan risiko sehingga diharapkan pada
periode mendatang peringkat risiko dapat memperoleh peringkat 1 Low.
IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan
Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan
proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa
TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn
Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi
Transaksi remittance meningkat 48,52
menjadi Rp135,97 miliar dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp91,55 miliar
Juta. juta
miliar
Rp886
Rp5,83
Mencatat pertumbuhan aset sebesar
Total aset sebesar
Membukukan laba bersih sebesar
BRI REMITTANCE CO.LTD
Rp462,18
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi
KEPEMILIKAN SAHAM
paska akusisi pada 11 oktober 2012 dari Dana pensiun BrI, BrI menjadi pemegang Saham pengendali dari BrI Remittance Co. Ltd BrC dengan kepemilikan saham sebesar 100. Sebelumnya proses akuisisi tersebut, BrIngin
Remittance Company Limited didirikan tanggal 7 april tahun 2005 di hong Kong dengan 100 saham dimiliki oleh pT BrIngin Jiwa Sejahtera BJS, anak perusahaan dari Dana pensiun BrI.
PROFIL PERUSAHAAN
Bisnis utama yang dijalankan oleh BrC adalah Bisnis Remittance, yaitu perpindahan dana dari pengirim originator ke penerima beneficiary. BrC berkomitmen untuk melayani Tenaga Kerja Indonesia TKI di hong Kong melalui
layanan remittance yang Fleksibel, akurat, aman dan Terpercaya.
BrC telah memiliki beberapa outlet yang terletak di pusat IMW di Causeway Bay, Sugar Street, Tsuen Wan dan yuen Long. BrC telah mengimplementasikan sistem BrIFaST yang dimiliki BrI dan diintegrasikan secara on line ke lebih
dari 10.000 unit kerja BrI. Dengan terintegrasinya sistem BrI Remittance dengan unit kerja BrI akan mempercepat layanan remittance dari dan ke hong Kong, sehingga hal ini akan menjadi keunggulan kompetitif bagi BrI
Remittance.
SUSUNAN MANAJEMEN
DIrEKSI Gigieh perkasa
Executive Director roby Firmansjah
Non-Executive Director
PENGEMBANGAN PRODUK DAN JASA DI TAHUN 2015
• peluncuran Android Aplication BrI Remittance yang dapat didownload melalui Google Play Store pada agustus
2015. •
Kerjasama dengan payment gateway asia Telecom untuk melayani nasabah yang berdomisili jauh dari outlet BrC. Layanan ini dapat dilakukan pada lebih dari 900 outlet 7 Eleven di hong Kong.
• Dengan pengembangan produk tersebut, nasabah dapat dengan mudah melakukan instruksi melalui Android
Aplication BrI Remittance dengan pembayaran melalui outlet 7 Eleven sehingga diharapkan jumlah transaksi remittance akan terus meningkat secara berkelanjutan.
IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan
Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan
proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa
TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn
Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi
KINERJA KEUANGAN
Di tahun 2015, aset BrC tercatat sebesar rp5,83 miliar, atau tumbuh 17,91 dari rp4,95 miliar tahun lalu dengan laba bersih tercatat sebesar rp462,18 juta. pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan transaksi remittance
sebesar 48,52 dari rp91,55 miliar menjadi rp135,97 miliar.
Transaksi
2013 2014
2015
200 150
100 50
rp miliar
Kinerja
aset
PENGELOLAAN RISIKO BRC
risiko likuiditas, suku bunga, dan nilai tukar mata uang melekat pada kegiatan bisnis BrC. oleh karena itu, BrC menerapkan kebijakan manajemen risiko dan mitigasi untuk mengelola risiko yang mencakup proses identiikasi,
pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko yang dilakukan secara berkesinambungan. BrC secara konsisten melakukan proses pengawasan terhadap keseluruhan kegiatan bisnis dalam rangka mencapai target
yang ditetapkan.
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi
Melalui rupS LB tanggal 14 Desember 2015, BrI
mengambil alih saham pT asuransi Jiwa Bringin Jiwa
Sejahtera
book value
1,69 kali
11 kantor
Total nilai pengambilalihan untuk jumlah saham setara
Sampai tahun 2015, mencatat Total aset sebesar
triliun
Sampai tahun 2015, BJS mencatat
41 kantor
penjualan konvensional
penjualan syariah
PT ASURANSI JIWA BRINGIN JIWA SEJAHTERA BJS
Rp5,04
IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan
Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan
proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa
TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn
Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi
KEPEMILIKAN SAHAM
pT asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera didirikan oleh Dana pensiun Bank rakyat Indonesia tanggal 28 oktober 1987. Melalui rupS LB tanggal 14 Desember 2015, Bank BrI mengambil alih saham pT asuransi Jiwa Bringin Jiwa
Sejahtera atau BJS dengan nilai pengambilalihan untuk jumlah saham tersebut setara 1,69 kali book value per Juni 2015.
paska akusisi dari Dana pensiun BrI, BrI menjadi pemegang saham pengendali pT asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera BJS dengan kepemilikan sebesar 91,00 saham dan 9,00 saham oleh yayasan Kesejahteraan pekerja
yKp Bank BrI.
PROFIL
BJS dikenal dengan nama Bringin Life pada awal pendiriannya dibentuk untuk memenuhi kebutuhan serta melengkapi pelayanan kepada nasabah perbankan BrI, khususnya nasabah kredit kecil BrI melalui perlindungan
asuransi Jiwa Kredit. Bringin Life mulai meluaskan pelayanan dan menambah pasar di luar BrI dengan menawarkan dan layanan asuransi kepada masyarakat luas baik individu maupun grup.
SUSUNAN MANAJEMEN
KOMISARIS Ali Mudin
Komisaris Utama M. Ridwan Rizqi R. Nasution
Komisaris Independen Sony Harsono Widyo Santoso
Komisaris DIrEKSI
Nandi Hamaki Plt. Direktur Utama
Sugeng Sudibjo Direktur
JARINGAN KERJA DAN SUMBER DAYA MANUSIA
Di tahun 2015, jumlah kantor penjualan telah mencapai 41 kantor penjualan konvensional dan 11 kantor penjualan syariah yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia antara lain: Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor, Bandung,
Tasikmalaya, Cirebon, Tegal, purwokerto, Semarang, Surakarta, yogyakarta, Surabaya, Kediri, Jember, Sidoarjo, Malang, Denpasar, Gianyar, Lampung, Medan, pekanbaru, Jambi, palembang, Batam, Makassar, Kendari, Manado,
palu, Balikpapan dan Banjarmasin. Selain itu terdapat pula 6 kantor pelayanan SCo di wilayah Jakarta, Bandung, Semarang, yogyakarta, Surabaya dan Malang.
Setelah memasuki usia 27 Tahun, kiprah BJS makin dikenal luas sebagai salah satu asuransi Jiwa dan Kesehatan nasional terdepan, saat ini terdapat 1.875 Tenaga penjualan sebagai konsultan bagi nasabah untuk membantu
merencanakan keuangan sesuai dengan kebutuhan.
PENGEMBANGAN PRODUK DAN JASA DI TAHUN 2015
Beragam produk asuransi BJS yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat meliputi: aJK, Individu, Korporasi, DpLK, Syariah, Bancassurance, dan Mikro. Dengan melihat besarnya peluang pengembangan bisnis asuransi, maka
pada tahun 2015 BJS fokus mengembangkan produknya seperti: asuransi Jiwa, Kesehatan, program Dana pensiun, Kecelakaan Diri, anuitas dan program Kesejahteraan hari Tua.
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi
KINERJA KEUANGAN
Ikhtisar Keuangan rp Juta 2014
2015 YoY
neraca Total aset
4.629.821 5.038.764
8,8 Total Investasi
4.010.172 4.272.640
6,5 Total non Investasi
619.649 766.124
23,64 Liabilitas
3.475.992 3.687.571
6,09 Ekuitas
1.153.829 1.351.193
17,10 Laporan Laba rugi
pendapatan premi asuransi – Gross 1.887.238
2.419.916 28,2
perolehan Investasi 371.671
205.123 44,81
Biaya premi asuransi 1.480.497
1.726.609 16,6
Beban usaha 445.461
386.042 13,34
Laba Bersih 401.809
409.824 1,99
PENGELOLAAN RISIKO
perusahaan telah memiliki sistem manajemen risiko yang diterapkan melalui keberadaan organ dan aktivitas dalam rangka efektivitas pengawasan, serta melakukan berbagai upaya preventif untuk mencegah kerugian yang
berpotensi mengganggu aktivitas bisnisnya. Fungsi Manajemen risiko perusahaan dilakukan melalui:
1. pengawasan atas setiap transaksi-transaksi keuangan melalui penerapan prinsip Know Your Customer. 2. pengawasan pengelolaan kegiatan internal perusahaan oleh Satuan pengawas Intern SpI perusahaan.
3. pembentukan komite dalam hubungannya dengan investasi perusahaan.
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS
Sebagai pemegang saham baru BJS, Bank BrI optimis dalam waktu 3 tahun ke depan akan mampu membawa BJS menuju The Biggest Number of Policy Holder in Indonesia dan menjadikan BJS sebagai The Biggest Micro Insurance
Provider di Indonesia. untuk mencapai tujuan tersebut, Bank BrI akan melakukan implementasi strategi dengan fokus kepada 2 dua hal:
1. Memanfaatkan keunggulan kompetitif Bank BrI, antara lain brand awareness, customer base network, serta model bisnis bancassurance yang telah established.
2. Melakukan pembenahan internal untuk meningkatkan daya saing perusahaan melalui produk yang lebih baik, pemanfaatan IT, dan pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam proses operasional.
IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan
Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan
proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa
TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn
Tinjuan Kinerja Entitas Anak Asosiasi
DAFTAR ALAMAT ENTITAS ANAK
nama perusahaan alamat
1. pT Bank BrISyariah
Jl. abdul Muis no. 2-4 Jakarta pusat 10160, Indonesia Telepon : +6221-3450556, 34502227
Fax : +6221-2316064
Website : www.brisyariah.co.id
2. pT Bank BrI agroniaga Tbk
plaza agro, Jl. hr rasuna Said Blok X2 no. 1, Jakarta 12950, Indonesia Telepon : +6221-5262570
Fax : +6221-5262559, 5262653
Website : www.briagro.co.id
3. BrI Remittance Company Limited
Lippo Centre, Tower 11, 89 Queensway, admiralty, hong Kong Telepon : +852-25271318
Fax : +852-28613693
Website : www.briremittance.com
4. pT asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera
Graha Irama lt.2,5,7,11 15, Jl. hr rasuna Said Blok X-1 Kav 1 2, Jakarta 12950, Indonesia.
Telepon : +6221- 5261260, 5261261 Fax
: +6221- 5261258, 5261472 Website :
www.bringinlife.co.id
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
Di tahun 2015, BRI dapat mempertahankan posisinya sebagai Bank dengan perolehan laba terbesar sejak tahun 2005. Laba konsolidasi yang
dibukukan BRI di tahun 2015 meningkat 4,9 dari Rp24,23 triliun di tahun 2014 menjadi Rp25,41 triliun.
pada sub-bab ini, Bank BrI menyajikan uraian analisis dan pembahasan mengenai kinerja keuangan sesuai dengan kaidah yang tertuang dalam pernyataan Standar akuntansi Keuangan pSaK Indonesia dan pedoman akuntansi
dan pelaporan untuk Industri perbankan di Indonesia. pada bagian akhir uraian ini, BrI juga menyajikan ringkasan kinerja anak usaha, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari kinerja keuangan perseroan.
Seluruh materi uraian ini disusun berdasarkan pada Laporan Keuangan audit Konsolidasian BrI yang telah diaudit oleh Kantor akuntan publik purwantono, Sungkoro dan Surja pSS-Ey sesuai dengan Laporan auditor Independen
no. rpC-250 pSS2016 tanggal 29 Januari 2016 dengan pendapat bahwa laporan keuangan konsolidasian BrI telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material. Laporan Keuangan audit Konsolidasian BrI tersebut
juga disampaikan sebagai Lampiran dalam Laporan Tahunan ini.
Tinjauan Keuangan
IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan
Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan
proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa
TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn
Tinjauan Keuangan
LAPORAN LABA RUGI
Dalam kondisi ekonomi yang kurang mendukung bagi bisnis perusahaan, BrI masih mencatatkan kinerja keuangan yang sehat. Capaian kinerja tahun 2015 tersebut didukung oleh beberapa hal, antara lain terjaganya kualitas kredit
di atas rata-rata industri perbankan, meningkatnya outstanding kredit, komposisi kredit yang stabil, dan turunnya biaya dana.
Di tahun 2015, BrI dapat mempertahankan posisinya sebagai Bank dengan perolehan laba terbesar sejak tahun 2005. Laba konsolidasi yang dibukukan BrI di tahun 2015 meningkat 4,9 dari rp24,23 triliun di tahun 2014
menjadi rp25,41triliun.
Tabel Laba rugi dalam rp Juta
Growth 2013
2014 2015
2013-2014 2014-2015
pendapatan Bunga 57.720.831
73.065.777 83.007.745
26,58 13,61
pendapatan Bagi hasil - Syariah 1.740.253
2.056.436 2.426.292
18,17 17,99
Dikurangi: Beban Bunga dan Bonus 15.354.813
23.679.803 27.154.270
54,22 14,67
pendapatan Bunga dan Bagi hasil - neto 44.106.271
51.442.410 58.279.767
16,63 13,29
pendapatan operasional Lainnya 8.348.459
9.299.140 12.409.041
11,39 33,44
Beban penyisihan penghapusan Kerugian penurunan nilai atas keuangan dan non-
keuangan - neto 3.947.875
5.721.905 8.891.305
44,94 55,39
Beban pembalikan estimasi kerugian komitmen dan kontijensi - neto
191 175
844 191,62
382,29 pembalikan cadangan beban penyisihan
kerugian penurunan nilai atas aset - non keuangan - neto
1.309 2.721
8.056 107,87
396,07 Dikurangi: Beban operasional lainnya
22.380.778 26.715.275
31.275.696 19,37
17,07 Laba operasional
26.127.557 28.306.916
30.512.907 8,34
7,79 pendapatan non operasional - neto
1.782.489 2.497.196
1.981.111 40,10
20,67 Laba Sebelum pajak
27.910.066 30.804.112
32.494.018 10,37
5,49 Beban pajak
6.555.736 6.577.511
7.083.230 0,33
7,69 Laba bersih sebelum pos luar biasa
21.354.330 24.226.601
25.410.788 13,45
4,89 Laba Bersih
21.354.330 24.226.601
25.410.788 13,45
4,89 Tabel Laba rugi Komprehensif
dalam rp Juta Growth
2013 2014
2015 2013-2014
2014-2015 Laba Bersih
21.354.330 24.226.601
25.410.788 13,45
4,89 pendapatan Komprehensif Lainnya - Bersih
setelah pajak 1.437.676
254.919 538.658
117,73 311,31
Laba Komprehensif Tahun Berjalan 19.916.654
24.481.520 24.872.130
22,92 1,60
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
Tinjauan Keuangan
PENDAPATAN BUNGA
upaya BrI dalam menjaga kualitas dan mempertahankan komposisi portofolio kredit yang tetap didominasi oleh Kredit Mikro turut mendorong tumbuhnya pendapatan bunga termasuk di dalamnya pendapatan bagi hasil
syariah sebesar 13,7 dari rp75,12 triliun di tahun 2014 menjadi rp85,43 triliun di tahun 2015.
pendapatan bunga pinjaman dan Surat Berharga merupakan kontributor utama pendapatan bunga dengan porsi 86,7 dan 7,1. hal ini wajar melihat portofolio pinjaman dan Surat Berharga mendominasi aktiva produktif dengan
komposisi 74,3 dan 25,2. Komposisi pendapatan bunga disajikan lebih rinci dalam tabel berikut:
Tabel rincian pendapatan Bunga dalam rp Juta
Komponen 2013
2014 2015
rp juta rp juta
rp juta pinjaman
52.117.514 87,65
65.930.652 87,76
74.106.341 86,74
obligasi pemerintah obligasi rekap
163.117 0,27
245.878 0,33
242.511 0,28
Efek-efek 2.684.034
4,51 3.458.555
4,60 6.045.007
7,08 penempatan pada Bank Lain dan
BI 1.330.426
2,24 1.372.015
1,83 1.174.692
1,38 Giro pada Bank Indonesia
190.842 0,32
222.584 0,30
247.729 0,29
Lainnya 1.234.898
2,08 1.836.093
2,44 1.191.465
1,39 Syariah
1.740.253 2,93
2.056.436 2,73
2.426.292 2,84
Total pendapatan Bunga 59.461.084
100 75.122.213
100 85.434.037
100
Di tahun 2015, pendapatan bunga yang berasal dari aktiva produktif selain kredit mengalami kenaikan sebesar 23,3, tercatat sebesar rp11,33 triliun. Walaupun terjadi kenaikan yang cukup tinggi pada pendapatan bunga
selain kredit, komposisi pendapatan bunga dari kredit relatif tidak mengalami perubahan yaitu dari 87,8 di tahun sebelumnya menjadi 86,7 di tahun 2015. hal tersebut disebabkan oleh imbal hasil kredit yang lebih tinggi dari
aktiva produktif non kredit serta komposisi kredit dengan yield tinggi yang stabil.
Strategi BrI dalam mempertahankan pertumbuhan pendapatan bunga di tahun 2015 dimana kondisi perlambatan ekonomi sedang terjadi antara lain melalui ekspansi yang konsisten di segmen Mikro, dan memaksimalkan potensi
bisnis Korporasi dengan pemberian kredit yang selektif terutama kepada sektor energi, infrastruktur dan industri agribisnis.
Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang berkelanjutan, BrI menerapkan berbagai strategi, antara lain dengan memperbaiki kualitas aset dengan menerapkan mitigasi risiko kredit yang lebih
ketat dan mempercepat proses penyelesaian kredit yang bermasalah, baik melalui skema restrukturisasi maupun penyelesaian kredit.
BEBAN BUNGA
Di tahun 2015, beban bunga meningkat 14,7 yoy dari rp23,68 triliun di tahun 2014 menjadi rp27,15 triliun, jauh dibawah peningkatan di tahun 2014 lalu sebesar 54,22 yoy.hal ini sejalan dengan pertumbuhan Dana pihak
Ketiga yang turun dari 23,41 di tahun 2014 menjadi 7,50 di tahun 2015.
IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan
Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan
proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa
TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn
Tabel Beban Bunga dalam rp Juta
Komponen 2013
2014 2015
rp miliar rp miliar
rp miliar Deposito
9.435.407 61,45
16.743.689 70,71
18.929.633 69,71
Tabungan 2.255.230
14,69 2.612.080
11,03 2.897.531
10,67 Giro
1.266.686 8,25
1.283.499 5,42
1.260.610 4,64
Simpanan dari Bank lain LK lainnya
188.156 1,23
460.538 1,94
911.961 3,36
Surat Berharga yang diterbitkan 99.948
0,65 212.714
0,90 558.479
2,06 Efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali -
- 83.881
0,35 239.564
0,88 pinjaman yang diterima
222.277 1,45
123.615 0,52
335.113 1,23
pinjaman Subordinasi 220.786
1,44 215.292
0,91 3.225
0,01 Lain lain
901.733 5,87
949.671 4,01
1.004.984 3,70
Beban Syariah 764.590
4,98 994.824
4,20 1.013.170
3,73 Total pendapatan Bunga
15.354.813 100
23.679.803 100
27.154.270 100
Melambatnya pertumbuhan Beban Bunga antara lain didukung
oleh meningkatnya komposisi Dana Murah dari 52,5 ke 57,8,
membaiknya kondisi likuiditas perbankan, dan penurunan BI
rate dari 7,75 menjadi 7,50 pada Februari 2015. hal tersebut
menyebabkan rasio Beban Bunga cost of fund turun dari 4.38 di
tahun 2014 menjadi 4.24 di tahun 2015.
Sebagai strategi jangka panjang dan menengah, BrI berupaya untuk
menjaga rasio dana murah diatas 55 dari total Dana pihak Ketiga,
antara lain dengan menggalakkan bisnis transaction banking yang
terutama menyasar segmen Korporasi Wholesale Funding.
untuk mewujudkan hal tersebut, di akhir tahun 2015, BrI telah
membentuk unit kerja baru yaitu Divisi Transaction Banking.
PENDAPATAN BUNGA BERSIH
pada akhir periode buku tahun 2015, BrI membukukan
pendapatan Bunga Bersih sebesar rp58,28 triliun. Jumlah ini
mengalami peningkatan sebesar 13,3, atau lebih rendah dari
pertumbuhan pendapatan bunga bersih pada tahun 2014 lalu sebesar
16,63. Sebagaimana diuraikan diatas, tingginya pertumbuhan
pendapatan bunga bersih didorong oleh melambatnya pertumbuhan
beban bunga yang disebabkan oleh membaiknya rasio dana murah.
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
pendapatan operasional lainnya di tahun 2015 naik sebesar 33,4
mencapai rp12,41 triliun dari rp9,29 triliun di tahun 2014.
Dilihat dari struktur pendapatan operasional lainnya tersebut,
pendapatan Jasa Fee Based Income masih mendominasi
dengan komposisi sebesar 59,3.
Tinjauan Keuangan
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
Tinjauan Keuangan
Tabel pendapatan operasional Lainnya
dalam rp Juta Komponen
2013 2014
2015 nilai
nilai nilai
Fee Based Income 4.862.438
58,24 6.072.460
65,30 7.355.973
59,28 penerimaan kembali aset yang
telah dihapusbukukan 1.948.158
23,34 2.100.676
22,59 2.341.945
18,87 Keuntungan yang belum
direalisasi atas efek-efek dan obligasi rekap pemerintah- neto
- -
6.400 0,07
- -
Keuntungan dari penjualan efek- efek dan obligasi rekapitulasi
pemerintah - neto 78.252
0,94 121.575
1,31 86.485
0,70 Keuntungan Selisih Kurs - neto
477.524 5,72
237.304 2,55
467.167 3,76
Lain-Lain 982.087
11,76 760.725
8,18 2.157.471
17,39 Total pendapatan operasional
Lainnya 8.348.459
100 9.299.140
100 12.409.041
100
Keterangan :
Komposisi Pendapatan Operasional Lainnya
Fee Based Income penerimaan kembali aset yang
telah dihapusbukukan Keuntungan yang belum
direalisasi atas efek-efek
Keuntungan Selisih Kurs Keuntungan penjualan Efek
Lain-lain
65,30 0,07
1,31 2,55
8,18
22,59
2014
Keterangan :
Komposisi Pendapatan Operasional Lainnya
Fee Based Income penerimaan kembali aset yang
telah dihapusbukukan Keuntungan Selisih Kurs
Keuntungan penjualan Efek Lain-lain
59,28 0,70
3,76 17,39
18,87
2015
IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan
Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan
proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa
TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn
2013 2014
2015
7.4
4.9 3.9
3.2 6.1
rp triliun
Fee Based Income
CA GR = 21.46
2012 2011
Keterangan :
rp miliar
Komposisi Pendapatan Operasional Lainnya
Deposit Adm. Fee e-Banking Related Fee
Trade Finance Credit Card
Payment Service Lain-lain
Loan Adm. Fee
53,3
5,3 10,0
1,8 4.92,6
22.1
1.624,8 388,1
3.921,8 734,9
128,7 360,7
192,6
2015
57,0
5,1 8,9
2,0 5,12,0
19,9
1,208.7 309.8
3,458.9 539.5
120.6 307.8
123.1
2014
PENDAPATAN JASA FEE BASED INCOME
per 31 Desember 2015, BrI mencatat pertumbuhan Fee Based
Income FBI sebesar 21,14 yoy. Sedangkan kontribusi fee based
income terhadap total pendapatan terus meningkat selama lima tahun
terakhir, tercatat pada tingkat 7,63 di tahun 2015 dengan nilai rp7,35
triliun, naik dari posisi 7,37 di tahun 2014 yang sebesar rp6,07
triliun. Kontribusi terbesar FBI di tahun
2015 adalah pendapatan administrasi simpanan dengan
posisi mencapai 53,3, sedikit menurun dari posisi 57,0 di tahun
2014 dari total FBI, senilai rp3,92 triliun. penurunan diimbangi
dengan kenaikan kontribusi e-banking yang mencapai 22,1
sebesar rp1,62 triliun di tahun 2015, dibandingkan dengan posisi
19,9 di tahun 2014 yang senilai rp1,21 triliun.
Dengan proporsi FBI terhadap total pendapatan yang saat ini
masih dibawah 10, dikarenakan pendapatan bunga BrI yang cukup
besar, BrI akan terus berupaya meningkatkan bisnis Jasa Bank
sebagai salah satu sumber pendapatan Bank. Strategi yang
akan ditempuh antara lain tetap fokus dalam meningkatkan bisnis
jasa e-banking di segmen ritel dan mengembangkan bisnis Transaction
Banking di segmen Korporasi Wholesale, seiring dengan misi
untuk menjadi payment bank terkemuka.
Tinjauan Keuangan
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
Tinjauan Keuangan
PENERIMAAN KEMBALI ASSET YANG TELAH DIHAPUSBUKUKAN PENDAPATAN RECOVERY
Meskipun pada tahun 2015, kondisi ekonomi domestik cukup volatile, BrI berhasil meningkatkan pendapatan recovery sebesar 11,5 yoy dari rp2,10 triliun di
tahun 2014 menjadi rp2,34 triliun di tahun 2015. Keberhasilan ini tidak lepas dari peningkatan penghapusbukuan kredit di tahun 2015 sehingga recovery rate masih
terjaga di kisaran 30-33.
Selain pendapatan recovery yang langsung diterima dari nasabah, BrI juga menerima pendapatan recovery dari perusahaan asuransi penjamin Kredit pada
produk Kredit usaha rakyat dan Kupedes rakyat sebesar rp1,45 triliun yang dibukukan pada pendapatan non-operasional.
BEBAN OPERSIONAL LAINNYA
Dengan keterbatasan pertumbuhan bisnis di tahun 2015, BrI senantiasa berusaham menjaga tingkat eisiensi operasional dengan juga menjaga pertumbuhan Beban
operasional. pada akhir tahun 2015, BrI membukukan peningkatan beban operasional lainnya sebesar rp31,27 triliun, meningkat 17,07 dibandingkan
tahun 2014 yang sebesar rp26,72 triliun. peningkatan beban operasional lainnya disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
• penyaluran Kupedes rakyat dan Kredit usaha rakyat Kur, dimana Beban
penjaminan Kerugian Kredit-nya dibukukan pada Biaya operasional Lainnya. premi asuransi Kur baru yang mulai disalurkan pada pertengahan agustus lalu
merupakan beban Bank penyalur.
• peningkatan premi oJK dari 3 bps ditahun 2014 menjadi 4.5 bps ditahun 2015.
• peningkatan Beban Tenaga Kerja terkait Iuran BpJS yang dimulai di tahun 2015
untuk seluruh tenaga kerja baik tetap, kontrak, maupun outsourcing dengan jumlah total lebih dari 130 ribu orang.
Tabel Beban operasional Lainnya
dalam rp Juta Komponen
2013 2014
2015 nilai
nilai nilai
Tenaga Kerja dan Tunjangan
12.231.994 54,65
14.166.422 53,03
16.599.158 53,07
umum dan administrasi 7.518.886
33,60 9.184.155
34,38 10.380.547
33,19 premi program
penjaminan pemerintah 911.957
4,07 1.030.657
3,86 1.296.475
4,15 Kerugian yang belum
direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek dan
obligasi rekapitalisasi pemerintah-neto
13.208 0,06
- -
10.945 0,03
Lain-lain 1.704.733
7,62 2.334.041
8,73 2.988.571
9,56 Total Beban operasional
Lainnya 22.380.778
100 26.715.275
100 31.275.696
100
IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan
Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan
proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa
TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn
Dalam
Komposisi Beban Operasional Lainnya
53,03 3,86
8,73
34,38
2014
Keterangan : Tenaga Kerja Tunjangan
umum administrasi
lain-lain Kerugian yang belum
direalisasi efek-efek premi program penjaminan
pemerintah
53,07 4,15
9,56 0,03
33,19
2015
Tinjauan Keuangan
LABA OPERASIONAL SEBELUM BIAYA PROVISI
PPOP
Laba operasional sebelum Biaya provisi menunjukkan kemampuan
Bank dalam menghasilkan keuntungan operasi rentabilitas.
per 31 Desember 2015, BrI membukukan laba operasi sebelum
Biaya provisi sebesar rp17,07 triliun. Jumlah ini meningkat 15,83
dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp28,36 triliun.
BIAYA PROVISI CREDIT COST
BrI menyadari bahwa aspek kualitas kredit masih menjadi
tantangan sampai dengan tahun depan 2016 yang terlihat
dari peningkatan rasio Kredit Bermasalah npL dari 1,78 pada
tahun 2014 menjadi 2,10 di akhir tahun 2015. untuk menjaga tingkat
kehati-hatian, BrI memilih untuk membentuk pencadangan kerugian
penurunan nilai kredit yang lebih besar. oleh karena itu Beban
provisi naik 55,59 dari rp5,72 triliun di tahun 2014 menjadi
rp8,90 triliun di tahun 2015, atau rata-rata Credit Cost tahunan di
kisaran 1,6 sampai dengan 1,7. Dengan peningkatan Beban provisi
tersebut, BrI berhasil menjaga rasio penutupan kerugian kredit
bermasalah npL Coverage ratio di kisaran 150 pada akhir tahun
2015.
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
Seiring dengan peningkatan pendapatan, pada tahun 2015
beban pajak penghasilan BrI meningkat sebesar 7,69 menjadi
rp7,08 triliun. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, BrI telah
memenuhi persyaratan pembayaran tarif pajak tunggal sebesar 20.
LABA TAHUN BERJALAN
Melalui penghitungan beban pajak penghasilan, pada tahun 2015 laba
tahun berjalan tercatat sebesar rp25,41 triliun, meningkat 4,89
dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp24,23 triliun.
LABA BERSIH
pada tahun 2015, BrI membukukan Laba Bersih sebesar rp25,41
triliun, atau meningkat 4,89 dibandingkan tahun 2014
yang sebesar rp24,23 triliun. pertumbuhan Laba Bersih tersebut
menunjukkan kinerja yang sehat mengingat kondisi perekonomian
di tahun 2015 cukup menantang yang diwarnai dengan struktur
anggaran pemerintah yang deisit dan berbagai tekanan dari
perekonomian dunia.
BEBAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF
LAINNYA
pada tahun 2015, BrI membukukan beban komprehensif lain sebesar
rp538,6 miliar. pencatatan ini terutama dikarena pada tahun
tersebut BrI menanggung kerugian yang belum direalisasi atas efek-
efek dan obligasi rekapitalisasi pemerintah yang tersedia untuk
dijual sebesar rp1,26 triliun.
TOTAL LABA KOMPREHENSIF
Dengan memperhitungkan beban komprehensif tersebut, maka total
laba komprehensif BrI di tahun 2015 adalah sebesar rp24,87triliun
atau meningkat 1,60 dari posisi rp24.48triliun di tahun 2014.
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
Tinjauan Keuangan
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Tabel Komposisi aset dalam rp Juta
ringkasan neraca 2013
2014 2015
Growth 2013-2014
2014-2015 Kas
19.171.778 22.469.167
28.771.635 17,20
28,05 Giro pada Bank Indonesia
40.718.495 51.184.429
61.717.798 25,70
20,58 Giro dan penempatan pada bank lain
- netto 45.742.003
72.615.882 58.570.756
58,75 19,34
Surat berharga yang dimiliki - netto 66.039.800
133.700.040 132.999.555
102,45 0,52
obligasi rekapitulasi pemerintah 4.511.419
4.303.596 3.815.958
4,61 11,33
Kredit yang diberikan 448.344.856
510.696.841 581.094.544
13,91 13,78
CKpn Kredit -- 15.418.096
16.162.795 17.514.435
4,83 8,36
penyertaan - netto 222.851
251.573 269.130
12,89 6,98
aset Tetap - netto 3.972.612
5.917.470 8.039.280
48,96 35,86
Tagihan Derivatif - netto 4.981
536 -
89,24 100
Tagihan akseptasi - netto 3.679.684
6.525.688 5.163.471
77,34 20,87
aset pajak Tangguhan 2.188.506
1.688.872 1.983.774
22,83 17,46
aset Lain 7.004.037
8.792.891 13.514.846
25,54 53,70
Total aset 626.182.926
801.984.190 878.426.312
28,09 9,53
pada tahun 2015, aset BrI meningkat 9,5 dibandingkan
tahun 2014 yang sebesar rp801,98 triliun menjadi rp878,43 triliun yang
disertai dengan peningkatan Dana Berbiaya sebesar 8,5.
KOMPOSISI ASET
peningkatan aset terutama didorong oleh peningkatan
outstanding pinjaman sebesar rp510,70 triliun dibandingkan
tahun 2014 menjadi rp581,09 triliun. Dengan pertumbuhan
tersebut, maka komposisi Kredit terhadap Gross aktiva produktif naik
dari 70,1 menjadi 74,3.
hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktiitas asset,
sehingga selain didukung oleh Dana Berbiaya sebesar rp57,8
triliun, kenaikan outstanding pinjaman sebesar rp70,4 triliun
juga bersumber dari realokasi dari aset produktif non-pinjaman.
KREDIT YANG DIBERIKAN
Selama tahun 2015, BrI membukukan peningkatan
outstanding kredit sebesar rp70,40 trilliun atau pertumbuhan tahunan
sebesar 13,8. pertumbuhan Kredit tersebut mayoritas terjadi di segmen
Mikro sebesar rp24,37 triliun dan Korporasi sebesar rp25,05 triliun,
seiring dengan komitmen BrI dalam mengembangkan usaha mikro dan
kecil, serta memaksimalkan potensi pada bisnis yang terkait dengan
pembangunan infrastruktur dalam negeri.
Meskipun pinjaman segmen Korporasi tumbuh cukup tinggi
dengan pertumbuhan tahunan sebesar 19,09. portofolio
pinjaman BrI tidak banyak berubah dibandingkan dengan tahun 2014.
Total proporsi outstanding pinjaman segmen Korporasi dan BuMn
secara total masih dikisaran 27,7 sehingga tidak terjadi penurunan
produktiitas kredit selama tahun 2015, selain itu komposisi portofolio
pinjaman uMKM terhadap total pinjaman masih terjaga dikisaran
72,32
IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan
Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan
proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa
TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn
Tabel Kredit yang Diberikan - Menurut Mata uang dalam rp Juta
Segmen 2013
2014 2015
Growth 2013-2014
2014-2015 Mikro
142.266.742 164.054.180
188.428.179 15,31
14,86 rupiah
142.266.742 164.054.180
188.428.179 15,31
14,86 Valas
- -
- -
- ritel
181.854.338 199.828.590
219.785.772 9,88
9,99 rupiah
171.286.336 190.408.020
212.380.275 11,16
11,54 Valas
10.568.002 9.420.570
7.405.497 10,86
21,39 Korporasi
110.195.386 131.214.518
156.266.587 19,07
19,09 rupiah
72.495.929 85.636.668
105.359.977 18,13
23,03 Valas
37.699.457 45.577.850
50.906.610 20,90
11,69 Total Kredit non pembiayaan
dan piutang Syariah 434.316.466
495.097.288 564.480.538
13,99 14,01
rupiah 386.049.007
440.098.868 506.168.431
14,00 15,01
Valas 48.267.459
54.998.420 58.312.107
13,95 6,03
pembiayaan dan piutang Syariah
14.028.390 15.599.553
16.614.006 11,20
6,50 Total Kredit yang Diberikan
448.344.856 510.696.841
581.094.544 13,91
13,78 KrEDIT BErDaSarKan SEGMEn
2013 2014
2015 Growth
2014-2015 ritel
181.854.338 199.828.590
219.785.772 9,99
Mikro 142.266.742
164.054.180 188.428.179
14,86 Korporasi
110.195.386 131.214.518
156.266.587 19,09
Jumlah Kredit 434.316.466
495.097.288 564.480.538
14,01 CKpn
15.171.736 15.886.145
17.162.183 8,03
Jumlah Kredit setelah dikurangi CKpn
419.144.730 479.211.143
547.318.355 14,21
KrEDIT BErDaSarKan JEnIS 2013
2014 2015
Growth 2014-2015
Kupedes 132.131.803
152.905.930 178.759.239
16,91 Modal Kerja
146.719.136 166.174.398
181.546.071 9,25
Konsumsi 74.649.615
82.118.614 89.621.859
9,14 Investasi
49.859.161 66.629.483
88.058.790 32,16
program 10.594.551
7.259.617 7.064.037
2,69 Sindikasi
20.308.116 19.958.889
19.384.044 2,88
Karyawan kunci 54.084
50.357 46.498
7,66 Jumlah Kredit
434.316.466 495.097.288
564.480.538 14,01
CKpn 15.171.736
15.886.145 17.162.183
8,03 Jumlah Kredit setelah dikurangi
CKpn 419.144.730
479.211.143 547.318.355
14,21
Tinjauan Keuangan
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
Tinjauan Keuangan
CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI
CKPN
Sebagaimana ulasan pada Biaya provisi, BrI masih menjaga rasio
penutupan atas Kredit Bermasalah npL Coverage ratio pada kisaran
150, sehingga nilai beban penyisihan kerugian penurunan
nilai atas aset keuangan CKpn BrI mengalami peningkatan
sebesar rp1,28 triliun atau naik 8,03, mencapai rp17,16 triliun
dibandingkan dengan tahun 2014. peningkatan CKpn ini antara lain
disebabkan oleh peningkatan penyaluran kredit, dan kenaikan
tingkat npL yang juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Indonesia
yang relatif luktuatif.
Metodologi perhitungan pencadangan kerugian atas
penurunan nilai tersebut lebih lanjut dibahas di bagian Manajemen
risiko.
PENGHAPUSAN ASET KREDIT DAN PEROLEHAN
KEMBALI PENDAPATAN RECOVERY
penghapusbukuan kredit dilakukan terhadap kredit yang sudah
dilakukan restrukturisasi dan usaha penyelesaian lainnya akan
tetapi karena kondisi ekonomi yang mengalami penurunan maka
potensi penyelamatan kredit sudah tidak memungkinkan lagi.
Selama tahun 2015, BrI melakukan penghapusan asset kredit sebesar
rp7,82 triliun atau naik 39,07 dibandingkan posisi tahun
2014 sebesar rp5,62 triliun. Dari penghapusan aset kredit tersebut,
sebesar 96,6 berasal dari pinjaman Mikro dan ritel Komersial, seiring
dengan program percepatan restrukurisasi dan penyelesaian
kredit bermasalah yang dimulai sejak awal triwulan 3 di tahun 2015.
Dengan naiknya penghapusan asset kredit bermasalah, tingkat
npL Mikro terjaga di level 1,13 dan ritel Komersial di level 2,90.
Selain itu, pendapatan Recovery yang dihasilkan meningkat dari
rp2,10 triliun di tahun 2014 menjadi rp2,34 triliun di tahun
2015, atau naik 11,5 yoy, sehingga tingkat pengembalian Recovery
Rate terjaga diatas 30. rincian pendapatan Recovery telah dibahas
sebelumnya di bagian Laporan Laba rugi.
Kas dan Giro pada BI
Selaras dengan kinerja pertumbuhan usaha Bank,
didukung berbagai inisiatif penghimpunan dana pihak ketiga,
maka posisi kas di akhir tahun 2015 meningkat 28,05 dari rp22,47
triliun menjadi sebesar rp28,77 triliun. Selain itu, Giro pada BI
naik 20,58 dari rp51,18 triliun di tahun 2014 menjadi rp61,72
triliun di tahun 2015. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, BrI
harus memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum GWM sebesar
7,5. Saldo Giro pada BI tersebut telah mempresentasikan GWM
rupiah sebesar 9,31 dan GWM valas sebesar 8,43, sehingga
telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.
Giro dan Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
Giro pada bank lain dan penempatan pada Bank Indonesia
dan bank lain mengalami penurunan 19,34 dari posisi
tahun 2014 menjadi rp58,57 triliun pada akhir tahun 2015. penurunan
tersebut merupakan bagian dari strategi peningkatan produktivitas
asset melalui realokasi portofolio ke asset yield yang lebih tinggi.
Efek-efek
portofolio efek-efek atau surat berharga yang dimiliki relatif stabil
dengan penurunan sebesar 0,52 dari rp133,7 triliun pada tahun
2014 menjadi rp133,0 triliun pada tahun 2015. Surat Berharga yang
dimiliki BrI mayoritas merupakan obligasi pemerintah dengan
komposisi hold to Maturity hTM sebesar 67 dari total portofolio.
Obligasi Rekap Pemerintah
pada akhir tahun 2015, BrI mencatatkan kepemilikan obligasi
rekap pemerintah sebesar rp3,82 triliun atau mengalami penurunan
sebesar 11,33 dibandingkan posisi tahun 2014 yang sebesar
rp4,30 triliun. penurunan tersebut dikarenakan jatuh tempo sebesar
rp500 miliar dan penilaian wajar berdasarkan harga pasar atau harga
kuotasi perantarapedagang efek.
rincian obligasi rekapitalisasi pemerintah yang dimiliki BrI adalah
sebagai berikut:
IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan
Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan
proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa
TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn
obligasi rekap pemerintah Berdasarkan Suku Bunga dalam rp Juta
Jenis Suku Bunga 2013
2014 2015
Suku Bunga Mengambang Variable rate 4.511.42
4.303.60 3.815.958
Tinjauan Keuangan
Penyertaan Saham
Di tahun 2015, penyertaan saham BrI mencapai rp269,13 miliar,
meningkat 6,98 dari posisi tahun 2014 sebesar rp251,57 miliar.
peningkatan tersebut berasal dari kenaikan nilai tercatat pT BTMu-
BrI Finance dari rp249,63 miliar di tahun 2014 menjadi sebesar
rp262,89 miliar di tahun 2015 sebagai hasil akumulasi atas bagian
laba netto.
rincian penyertaan per 31 Desember 2015, adalah:
• pT BTMu-BrI Finance dahulu
pT uFJ BrI Finance: rp262,89 miliar
• pT Kelola Jasa artha: rp2.560
juta •
pT Bringin Gigantara pihak berelasi: rp1.240 juta
• pT Kustodian Sentral Efek
Indonesia: rp900 juta •
pT Sarana Bersama pembiayaan Indonesia: rp536
juta •
pT Jakarta Kyoei Medical Center: rp220 juta
• pT pemeringkat Efek Indonesia:
rp210 juta •
pT yayasan asuransi Indonesia: rp200 juta
• Bpr Toelongredjo Dasa
nusantara: rp77 juta •
Bpr Tjoekir Dasa nusantara: rp77 juta
• Bpr Toelangan Dasa
nusantara: rp66 juta •
pT Merapi Gelanggang Wisata: rp50 juta
• Bpr Cinta Manis agroloka:
rp35 juta •
pT Sukapraja Golf: rp25 juta •
Bpr Bungamayang agroloka: rp23 juta
• pT aplikanusa Lintasarta: rp20
juta penilaian atas penurunan nilai
penyertaan dilakukan secara individual dengan adanya bukti
obyektif penurunan nilai, dan pada tanggal-tanggal 31 Desember
2015 dan 2014, semua penyertaan diklasiikasikan “Lancar”. Dengan
keyakinan bahwa penyertaan saham dapat diperoleh kembali,
maka tidak dibentuk pencadangan kerugian penurunan nilai.
pada tahun 2015, BrI telah menerima dividen tunai dari pT
Sarana Bersama pembiayaan Indonesia dan pT pemeringkat Efek
Indonesia masing-masing sebesar rp391 juta dan rp3 juta, sedangkan
tahun 2014 dari pT pemeringkat Efek Indonesia sebesar rp21 juta.
Aset Tetap
Guna mewujudkan cita-cita untuk menjadi payment bank
terkemuka di Indonesia, Bri terus melakukan ekspansi jaringan. hal
ini berdampak pada peningkatan jumlah aset tetap BrI tahun 2015
sebesar 26,80 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp11,58
triliun menjadi rp14,69 triliun.
pada akhir tahun 2015, persentase nilai satelit dalam pengembangan
terhadap nilai kontrak adalah sebesar ±74. proyek satelit BrIsat
tersebut telah sampai pada tahap pemasangan tower alignment
yang diikuti serangkaian pengujian diantaranya vibration test, dynamic
test, Compact Antenna Test Range CaTr dan final performance
test. BrIsat dijadwalkan untuk diluncurkan antara tanggal 24 Mei
2016 sampai dengan 24 Juni 2016.
Aset Lain-lain
Jumlah total aset lain-lain bersih tahun 2015 meningkat 53,70
dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp8,79 triliun menjadi
rp13,51 triliun. peningkatan aset lain-lain terutama karena
peningkatan uang muka pajak sebesar 255,05 dari rp724 miliar
pada tahun 2014 menjadi rp2,57 triliun, terutama dikarenakan
adanya selisih perhitungan pada pos beban CKpn yang akan
diselesaikan dengan Direktorat Jenderal pajak.
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
Tinjauan Keuangan
LIABILITAS
Tabel Komponen Liabilitas dalam rp Juta
ringkasan neraca 2013
2014 2015
Growth 2013-2014
2014-2015 Simpanan nasabah
504.281.382 622.321.846
668.995.379 23,41
7,50 Giro
79.336.951 90.052.180
114.367.088 13,51
27,00 Tabungan
212.996.625 236.394.994
272.470.992 10,99
15,26 Deposito
211.947.806 295.874.672
282.157.299 39,60
4,64 Liabilitas Segera
5.065.527 7.043.772
5.138.562 39,05
27,05 Simpanan dari bank lain
3.691.220 8.655.392
11.165.073 134,49
29,00 Efek yang dijual dengan janji dibeli
kembali -
15.456.701 11.377.958
- 26,39
pinjaman diterima 9.084.913
24.986.862 35.480.358
175,04 42,00
pinjaman Subordinasi 2.097.024
77.582 56.468
96,30 27,22
Liabilitas Lainnya 22.306.261
25.736.201 33.085.335
15,38 28,55
Total Liabilitas 546.526.327
704.278.356 765.299.133
28,86 8,66
pada tahun 2015, total Liabilitas BrI mencapai rp765,30 triliun atau meningkat rp61,02 triliun dengan pertumbuhan tahunan sebesar 8,66 dibandingkan tahun 2014. Seperti yang telah dijelaskan dalam pembahasan
pertumbuhan aset, peningkatan Liabilitas terutama didorong oleh kenaikan Simpanan nasabah atau Dana pihak Ketiga sebesar rp46,67 triliun.
Komposisi Liabititas
Sebagai bank dengan jumlah jaringan kerja yang terbesar dan tersebar di Indonesia, struktur liabilitas BrI didominasi oleh Dana pihak Ketiga seperti terlihat pada rincian table dibawah ini:
Struktur Liabilitas 2013
2014 2015
Dana pihak Ketiga 92,27
88,36 87,42
Liabilitas segera 0,93
1,00 0,67
Simpanan dari Bank Lain 0,68
1,23 1,46
Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
- 2,19
1,49
pinjaman diterima
1,66 3,55
4,64
pinjaman Subordinasi
0,38 0,01
0,01
Liabilitas Lainnya
4,08 3,65
4,32
Total Liabilitas
100 100
100
Dana Pihak Ketiga
pada tahun 2015, Dana pihak Ketiga yang berhasil dihimpun BrI tercatat sebesar rp669 triliun. Jumlah ini meningkat rp46,67 triliun atau tumbuh 7,50 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp622,32 triliun. hal
menggembirakan pada tahun 2015 adalah pertumbuhan Dana Murah diatas pertumbuhan total Dana pihak Ketiga yang mencapai 18,5.
pertumbuhan dana murah tersebut bersumber dari Giro dan Tabungan dengan kenaikan masing-masing rp24.31 triliun dan rp36,08 triliun selama tahun 2015, sehingga komposisi Dana Murah meningkat dari 52,46 ke 57,82.
hal ini sejalan dengan strategi perseroan dalam menurunkan Beban Bunga dalam menjaga tingkat proitabilitas bank sehingga rasio Biaya Dana turun dari 52,46 di tahun 2014 ke 57,82 di tahun 2015.
IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan
Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan
proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa
TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn
Dana pIhaK KETIGa Simpanan nasabah
2013 2014
2015 perubahan
Growth Giro
78.666.064 89.430.267
113.429.343 23.999.076
26,84 GiroWadiah
670.887 621.913
937.745 315.832
50,78 Tabungan
210.234.683 232.722.519
268.058.865 35.336.346
15,18 Tabungan Wadiah
2.480.554 3.298.659
3.715.929 417.270
12,65 Tabungan Mudharabah
281.388 373.816
696.198 322.382
86,24 Deposito Berjangka
201.585.766 283.457.544
267.884.404 15.573.140
5,49 Deposito Berjangka Mudharabah
10.362.040 12.417.128
14.272.895 1.855.767
14,95 Total Simpanan nasabah
504.281.382 622.321.846
668.995.379 46.673.533
7,50 Komposisi Giro dan Tabungan CaSa
57,97 52,46
57,82 Komposisi Deposito
42,03 47,54
42,18
Tinjauan Keuangan
Deposito turun 4,6 yoy dibandingkan tahun 2014 dari
rp295,87 triliun menjadi rp282,16 triliun. Turunnya volume Deposito
pada Dana pihak Ketiga tersebut tidak terlepas dari strategi yang
diambil oleh perseroan dalam meningkatkan eisiensi Beban
Bunga untuk menjaga tingkat proitabilitas Margin Bunga Bersih
nIM.
BrI masih optimis bahwa penyerapan dana masyarakat
melalui Deposito relatif lebih mudah dilakukan seperti yang terjadi pada
saat kondisi likuiditas perbankan mengetat, di tahun 2014. hal
ini tidak terlepas dari dukungan sebaran unit kerja BrI yang lebih
dari 10 ribu outlets diseluruh Indonesia.
Liabilitas Segera
Liabilitas segera merupakan liabilitas BrI kepada pihak lain yang
harus segera dibayarkan sesuai perintah pemberi amanat perjanjian
yang telah ditetapkan sebelumnya. Beberapa transaksi yang masuk
ke dalam pos ini adalah titipan penyaluran dana siswa, titipan
advance payment, titipan aTM kartu kredit, titipan setoran pajak,
titipan asuransi, titipan pinjaman kelolaan, titipan setoran kliring,
titipan pengiriman uang, dan lain- lain.
pada akhir tahun 2015, liabilitas segera BrI mengalami penurunan
sebesar 27,05 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp7,04
triliun menjadi rp5,14 triliun. penurunan liabilitas segera tersebut
terutama dikarenakan berhentinya penyaluran dana siswa melalui BrI
pada tahun 2015 dari saldo akhir tahun 2014 sebesar rp1,83 triliun.
Simpanan dari Bank Lain dan Lembaga Lainnya
Di akhir tahun 2015, simpanan dari bank lain dan lembaga lainnya
adalah sebesar rp11,16 triliun, naik dari tahun sebelumnya yang
tercatat sebesar rp8,66 triliun. Simpanan dari bank lain dan
lembaga lainnya terdiri dari giro, tabungan, deposito berjangka,
interbank call money maupun deposit on call. pos ini digunakan
untuk transaksi antar bank dalam rangka operasional dan manajemen
likuiditas.
Pinjaman yang Diterima
pada tahun 2015, saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar
rp35,48 triliun. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar
42,00 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp24,99 triliun.
Kenaikan saldo pinjaman yang diterima antara lain bersumber dari:
1. Fasilitas Club Deal Loan
sebesar uSD550 juta 2. pinjaman dari China
Development Bank Corporation sebesar uSD1 miliar
untuk pembiayaan proyek infrastruktur dan industri di
Indonesia yang bersifat jangka panjang serta transaksi lintas
batas antara Indonesia dengan China.
3. pinjaman dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi uFJ sebesar
uSD100 juta.
Pinjaman Subordinasi
Total pinjaman subordinasi pada tahun 2015 mengalami penurunan
sebesar 27,22 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp77,58
miliar menjadi rp56,47 miliar. Jumlah ini merupakan pinjaman
two step loan yang didapatkan BrI dari pemerintah yang dananya
bersumber dari asian Development BankaDB, International Bank for
reconstruction and Development IBrD, International Fund
for agricultural Development IFaD, united States agency for
International Development uSaID dan Islamic Development Bank
IDB.
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
Tinjauan Keuangan
Liabilitas Lainnya
pos ini terdiri dari liabilitas derivatif, liabilitas akseptasi, utang pajak, surat berharga yang diterbitkan, estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi, dan liabilitas lain-lain. pada tahun 2015, BrI menerbitkan obligasi Berkelanjutan
I Tahap 1 dengan nilai rp2,99 triliun. Jumlah tersebut merupakan jumlah setelah dikurangi biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi sebesar rp5.321 pada tanggal 31 Desember 2015.
pada tahun 2015, nilai liabilitas lainnya naik 60,80 dari rp15,56 triliun di tahun 2014 menjadi 25,02 triliun.
EKUITAS
Tabel Ekuitas dalam rp Juta
Komponen 2013
2014 2015
Growth 2013-2014
2014-2015 Modal Saham
6.167.291 6.167.291
6.167.291 -
- Tambahan Modal disetor - bersih
2.773.858 2.773.858
2.773.858 -
- Selisih kurs karena penjabaran laporan
keuangan dalam mata uang asing 82.083
56.468 49.069
31,21 13
Keuntungan kerugian yang belum direalisasi atas efek-efek dan obligasi
pemerintah yang tersedia untuk dijual - bersih
727.644 198.888
1.145.471 72,67
475,94 Keuntungan pengukuran kembali
program imbalan pasti-neto 375.345
124.147 541.468
66,92 336,15
Modal Saham diperoleh kembali Saham Treasury
- -
2.286.375 -
100 Total saldo laba
70.740.908 88.607.774
106.733.021 25,26
20,46 Total ekuitas yang dapat didistribusikan
kepada pemilik Induk 79.411.841
97.530.650 112.832.861
22,82 15,69
Kepentingan non pengendali 162.465
175.184 294.318
7,83 68,01
Total Ekuitas 79.574.306
97.705.834 113.127.179
22,79 15,78
pada akhir tahun 2015, proporsi liabilitas dan ekuitas BrI untuk mendanai aset masing-masing sebesar 87,12 dan 12,88. Total aset tumbuh 9,53, sedangkan liabilitas mengalami pertumbuhan 8,66, dan ekuitas tumbuh 15,78.
hal tersebut menunjukkan bahwa modal masih menjadi sumber dana utama ekspansi binis BrI.
pada tahun 2015, ekuitas meningkat sebesar rp15,42 triliun atau tumbuh 15,8 dibandingkan tahun 2014 yang sebesar rp97,71 triliun menjadi rp113,13 triliun. peningkatan tersebut bersumber dari peningkatan laba tahun
berjalan sebesar rp18,12 triliun atau 20,5 dibandingkan tahun 2014 menjadi rp106,73 triliun sesuai dengan hasil keputusan rapat umum pemegang Saham Tahunan rupST 2015 mengenai rasio pembayaran deviden Dpo
sebesar 30.
Selain itu, pada pos Ekuitas juga terdapat pos baru berupa Saham Treasury Treasury Stock dari hasil eksekusi program Share Buyback yang telah dilakukan sepanjang oktober 2015 sampai dengan 31 Desember 2015. program
ini akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian Ikhtisar Saham. Saham Treasury tersebut rencananya akan digunakan untuk mendukung program Management and Employee Stock Allocation MESa dengan persetujuan rupST 2016.
IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan
Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan
proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa
TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn
LAPORAN ARUS KAS
Tabel arus Kas Dalam rp Juta
Jenis Suku Bunga 2013
2014 2015
Kas Bersih yang diperoleh dari Kegiatan operasi 4.399.086
75.822.636 45.544.908
Kas Bersih yang digunakan untuk Kegiatan Investasi 9.144.971
24.649.614 56.704.530
Kas Bersih yang diperoleh dari digunakan untuk dari Kegiatan pendanaan
2.579.081 9.504.649
1.804.324
Tinjauan Keuangan
Jumlah kas dan setara kas pada tahun 2015 mengalami penurunan
sebesar 5,4 atau rp9,34 triliun dibanding jumlah pada akhir tahun
2014 atau awal tahun 2015 yang sebesar rp172,73 triliun menjadi
rp163,39 triliun. penurunan tersebut terjadi pada pos Giro
dan penempatan pada bank lain yang konsisten dengan strategi
perseroan untuk meningkatkan produkitiitas asset dalam rangka
menjaga Margin Bunga Bersih nIM.
ARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASI
perubahan arus kas dari kegiatan operasi menunjukkan bahwa
operasional BrI masih dalam kondisi yang sehat dengan
kenaikan arus kas dari operasi sebelum perubahan asset dan
liabilitas operasi dari rp31,23 triliun di tahun 2014 menjadi rp38,97
triliun di tahun 2015. pendapatan yang diterima dalam bentuk Kas
mencapai rp82,59 triliun yang diakui oleh BrI dalam Laporan
Laba rugi. Selain pendapatan bunga, investasi dan syariah,
BrI juga menerima pendapatan dalam bentuk Kas yang berupa
pendapatan recovery sebesar rp2,35 triliun sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya pada pembahasan CKpn.
posisi Kas neto yang diperoleh dari Kegiatan operasi menurun
dari rp75,82 triliun di tahun 2014 menjadi rp45,54 triliun di tahun
2015. aktivitas operasi yang paling dominan dalam mempengaruhi
arus kas untuk kegiatan operasi adalah penurunan penghimpunan
dana dari Deposito Berjangka sebesar rp15,57 triliun. hal ini
sejalan dengan strategi BrI dalam meningkatkan rasio dana murah
untuk menjaga proitabilitas sebagaimana telah diuraikan
sebelumnya pada pembahasan Beban Bunga.
ARUS KAS UNTUK KEGIATAN INVESTASI
Jumlah kas yang digunakan untuk mendukung aktivitas investasi
selama tahun 2015 adalah sebesar rp56,70 triliun, naik 130,0
dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar rp24,65 triliun.
Sejalan dengan strategi untuk meningkatkan produktiitas aset,
BrI membukukan kenaikan efek- efek dan obligasi rekapitalisasi
pemerintah yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh
tempo sebesar rp53,44 triliun. Selain itu, BrI juga menggunakan
kas untuk membeli aset tetap sebesar rp3,28 triliun.
ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN
pada aktivitas pendanaan, selama tahun 2015 BrI membukukan
pengeluaran kas sebesar rp9,58 triliun. Jumlah tersebut digunakan
untuk melakukan pembayaran atas pembayaran deviden sebesar
rp7,27 triliun, pembelian kembali saham beredar Treasury Stock
sebesar rp2,29 triliun serta membayar pinjaman subordinasi
sebesar rp21,11 miliar.
Kendati demikian, pengeluaran kas juga diimbangi dengan kas masuk
dari penerimaan pinjaman dan proceed atas surat berharga yang
diterbitkan sebesar rp11,38 triliun.
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
Tinjauan Keuangan
RASIO KEUANGAN
Tabel rasio Keuangan dalam
uraian 2013
2014 2015
Kewajiban penyediaan Modal Minimum KpMM 16,99
18,31 20,59
aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non
produktif 1,06
1,09 1,33
aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 1,28
1,26 1,57
Cadangan kerugian penurunan nilai CKpn aset keuangan terhadap aset produktif
2,90 2,40
2,37 npL gross
1,55 1,69
2,02 npL net
0,31 0,36
0,52 return on asset roa
5,03 4,73
4,19 return on Equity roE
34,11 31,19
29,89 net Interest Margin nIM
8,55 8,51
8,13 Biaya operasional terhadap pendapatan operasional
Bopo 60,58
65,42 67,96
Capital Eficiency ratio CEr 42,13
43,14 43,81
Loan to Deposit LDr 88,54
81,68 86,88
Kepatuhan Complience 1. a. persentase pelanggaran BMpK
i. pihak terkait 0,00
0,00 0,00
ii. pihak tidak terkait 0,00
0,00 0,00
b. persentase pelampauan BMpK i. pihak terkait
0,00 0,00
0,00 ii. pihak tidak terkait
0,00 0,00
0,00 2. Giro Wajib Minimum GWM
a. GWM utama rupiah 8,02
8,07 9,31
b. GWM Valuta asing 8,00
8,00 8,43
3. posisi Devisa neto pDn secara keseluruhan 3,15
3,86 2,33
rasio Keuangan secara umum akan dibagi dalam 3 pembahasan yaitu: •
Kemampuan membayar Kewajiban •
rasio produktiitas •
rasio Eisiensi
KEMAMPUAN MEMBAYAR KEWAJIBAN
Dalam industri perbankan, kemampuan sebuah bank dalam membayar kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang dapat dilihat dari perhitungan rasio Solvabilitas dan Kolektibilitas. Kedua kelompok rasio tersebut
terdiri dari rasio Likuiditas, rasio Kolektibilitas, dan rasio Kecukupan Modal.
Rasio Likuiditas
Loan to Deposit Ratio LDR BrI merupakan salah satu bank dengan portofolio bisnis yang dominan pada fungsi intermediasi disektor riil. Selain
terlihat dari proporsi Kredit yang mendominasi aktiva produktif, rasio pinjaman terhadap Simpanan LDr BrI juga dijaga dilevel optimal yaitu 86,88. Dibandingkan dengan tahun 2014, LDr di tahun 2015 sedikit meningkat. hal ini
sesuai dengan strategi BrI dalam meningkatkan tingkat produktiitas mengingat angka LDr tersebut masih berada dalam toleransi dari target internal yang ditetapkan antara 85 sampai dengan 92.
IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan
Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan
proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa
TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn
Loan to Funding Ratio LFR Melalui peraturan oJK no 42poJK.032015, BrI wajib melaporkan rasio pinjaman terhadap pendaanaan.
pendanaan yang dimaksud adalah Simpanan nasabah dan Surat Berharga yang diterbitkan yang dimiliki oleh pihak Ketiga non-Bank dan dapat diperjualbelikan. Tingkat LFr BrI di tahun 2015 mencapai 86.57, angka tersebut
sedikit dibawah LDr dikarenakan Surat Berharga yang diterbitkan BrI yang dimiliki oleh pihak Ketiga non-Bank dan dapat diperjualbelikan, yang dimasukkan dalam perhitungan LFr adalah:
•
Global Bond berdenominasi uSD senilai rp6,85 triliun •
obligasi penawaran umum Berkelanjutan Tahap 1 sebesar rp3 triliun
Rasio Kredit Bermasalah dan Pengelolaan Tingkat Kolektibilitas
rasio Non Performing LoannpL
BrI senantiasa menjaga kualitas aset kredit di level yang baik. Impelementasi Manajemen risiko dijalankan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dan senantiasa dilakukan pemantauan. hal ini terlihat dari npL BrI secara total,
npL BrI tahun 2015 berada pada level yang terjaga baik yaitu 2,10.
pErKEMBanGan npL dalam rp Juta
2013 2014
2015 Total Kredit yang diberikan
448.344.856 510.696.841
581.094.544 Total kredit performing
441.045.021 510.617.269
568.910.408 Total kredit non performing
7.299.835 9.079.572
12.184.136 npL gross
1,63 1,78
2,10
Dari sisi nominal, npL BrI mengalami kenaikan sebesar 34,2 dibandingkan tahun 2014 dan rasio npL naik dari 1,78 menjadi 2,10 di tahun 2015 atau naik 320
bps. namun demikian npL Coverage Ratio masih terjaga di 151,15, sehingga rasio kredit bermasalah masih terjaga ditingkat risiko yang masih dapat ditolerir.
pencapaian rasio npL tersebut tidak terlepas dari upaya manajemen dalam menjaga kualitas kredit melalui program The Lower The Better yang dimulai pada awal triwulan 3 2015. program ini dilakukan dengan menerjunkan 100
account oficer khusus di 100 Kantor Cabang dengan tingkat npL terbesar diseluruh Indonesia.
Selain melakukan pemantauan dan evaluasi lapangan, tim ini juga bertugas memberikan rekomendasi langkah- langkah yang diperlukan untuk meminimalisir timbulnya risiko kredit, antara lain melalui:
• percepatan proses restrukturisasi Kredit.
• percepatan proses penyelesaian Kredit Lelang agunan, dll
Melihat kesuksesan program tersebut, manajemen berencana untuk melanjutkannya di tahun 2016 dengan cakupan jumlah Kantor Cabang yang lebih banyak.
rasio npL Coverage
rasio ini menggambarkan kemampuan bank dalam menyerap potensi kerugian yang timbul atas kredit bermasalah. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, npL Coverage Ratio terjaga di posisi 151,15 di tahun 2015. hal ini
menggambarkan bahwa setiap rupiah npL dicadangkan sebesar rp1.50.
Tinjauan Keuangan
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
Tinjauan Keuangan
Rasio Kecukupan Modal
Capital adequacy ratio Car
Berdasarkan proil risiko BrI masing-masing per tanggal 31
Desember 2015 dan 30 Juni 2015, yaitu di level 2 satisfactory, maka
minimum Car per 30 Desember 2015 ditetapkan sebesar 9
sampai dengan kurang dari 10. pada tahun 2015, rasio Total
keseluruhan kelompok modal BrI tercatat 20,59, naik dari 18,31
pada tahun 2014. Tingkat Car tersebut menunjukkan bahwa
BrI telah memenuhi rasio sesuai yang disyaratkan Bank Indonesia
untuk rasio kecukupan modal. Kenaikan rasio Car di tahun
2015 tersebut juga menunjukkan bahwa kemampuan BrI dalam
menanggung risiko semakin meningkat.
Ketentuan yang digunakan dalam perhitungan Capital adequacy
ratio Car dan aktiva Tertimbang Menurut risiko aTMr antara lain:
•
risiko Kredit dihitung menggunakan metode
Standardized approach Basel II. yang mengacu kepada SE
BI no.136Dpnp tanggal 18 Februari 2011.
• risiko pasar dihitung
berdasarkan pendekatan Standard sesuai SE BI
no.1421Dpnp tanggal 18 Juli 2012.
• risiko operasional
menggunakan pendekatan Basic Indicator approach
sesuai SE BI no.113Dpnp tanggal 27 Januari 2009.
• Car dihitung berdasarkan
peraturan Bank Indonesia pBI mengenai Kewajiban
penyediaan Modal Minimum Bank umum. perhitungan Car
pada tanggal 31 Desember 2015 mengacu kepada no.
1512pBI2013 sedangkan perhitungan Car pada tanggal
31 Desember 2014 mengacu kepada pBI no. 1418
pBI2012.
• Sejak tanggal 24 agustus 2015,
perhitungan aTMr risiko Kredit diselaraskan dengan peraturan
otoritas Jasa Keuangan poJK no. 11poJK.032015 Tentang
Ketentuan Kehati-hatian Dalam rangka Stimulus perekonomian
nasional Bagi Bank umum. Dalam ketentuan tersebut
diatur perubahan perhitungan bobot risiko kredit sebagai
berikut: •
Bobot risiko untuk kredit konsumsi dalam rangka
kepemilikan rumah tinggal Kpr atau apartemen
Kpa atau kredit konsumsi dengan agunan berupa
rumah tinggal atau apartemen dengan syarat
tertentu ditetapkan paling rendah sebesar 35
• Bobot risiko untuk Kpr
yang merupakan program pemerintah dengan syarat
tertentu ditetapkan paling rendah sebesar 20.
• Bobot risiko kredit kepada
uMKM yang dijamin oleh lembaga penjaminan atau
asuransi kredit berstatus BuMD ditetapkan sebesar
50 sepanjang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan.
Berdasarkan perhitungan tersebut, total aTMr BrI untuk risiko kredit,
risiko pasar dan risiko operasional tercatat sebesar rp537,07 triliun,
atau naik 14,71 dibandingkan tahun 2014. Kenaikan terbesar
berasal dari aTMr risiko Kredit sebesar rp57,23 triliun dimana
kenaikan outstanding pinjaman selama tahun 2015 adalah rp68,03
triliun, sehingga rata-rata aTMr Kredit untuk penyaluran tahun 2015
tercatat 84,12.
Rasio Profitabilitas
net Interest MarginnIM
Margin pendapatan Bunga Bersih BrI tahun 2015 mengalami
penurunan tipis dibandingkan tahun 2014 yang berada pada level
8,51 menjadi 8,13. penurunan nIM tersebut antara lain disebabkan
oleh menurunnya produktiitas portofolio non-pinjaman yang
disebabkan oleh kenaikan rata- rata aktiva produktif non-pinjaman
yang cukup tinggi di tahun 2015. Meskipun demikian, pencapaian
tersebut menunjukkan daya saing BrI di industri perbankan Indonesia.
return on asset roa
pada akhir tahun 2015, BrI membukukan tingkat imbal hasil
rata-rata aset roa sebesar 4,19, sedikit menurun dibandingkan
tahun 2014 yang berada di level 4,73. peningkatan beban
pencadangan risiko kredit yang naik signiikan di tahun 2015 menjadi
faktor dominan dalam penurunan rasio ini.
return on Equity roE
BrI merupakan salah satu bank yang memiliki roE tertinggi di
industri perbankan dengan roE sebesar 29,89. roE tersebut
sedikit menurun dibandingkan dengan tahun 2014 di level
31,19. Selain dikarenakan melandainya pertumbuhan Laba
Bersih, penurunan roE terutama disebabkan oleh tingginya
pertumbuhan Modal Inti BrI dari rp82,11 triliun menjadi rp89,99
triliun yang bersumber dari laba ditahan.
IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan
Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan
proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa
TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn
Rasio Efisiensi
Cost Eiciency ratio CEr
pada tahun 2015, rasio CEr BrI mencapai 43,81, sedikit meningkat dibanding tahun 2014 dimana CEr berada di level 43,14. hal ini disebabkan oleh naiknya Beban operasional sebesar 17,07 dibandingkan dengan
pendapatan operasional Gross yang naik sebesar 33,44.
rasio Beban operasional terhadap pendapatan operasional Bopo
rasio Bopo BrI pada tahun 2015 mencapai 67,96 dari 65,42 di tahun 2014. hal ini sejalan dengan kondisi ekonomi yang kurang mendukung yang berdampak pada peningkatan pencadangan risiko kredit CKpn sebesar
7,89.
KEBIJAKAN STRUKTUR MODAL
Secara aktif, BrI mengelola struktur modal sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tujuan utama dari pengelolaan struktur modal adalah untuk memastikan bahwa setiap saat BrI dapat menjaga kecukupan modalnya untuk
mengantisipasi risiko-risiko utama yang pada pengelolaan bank, yaitu risiko Kredit, risiko pasar dan risiko operasional. Sehingga, dalam pengelolaan modal, BrI selalu mempertimbangkan keseimbangan antara
keuntungan berupa optimalisasi nilai pemegang saham dan mitigasi risiko.
uraIan BanK
2013 2014
2015 Modal Inti Tier 1
- -
- Modal Inti utama CET 1
- -
89.992.393 Modal Inti Tambahan aT 1
- -
- Total Modal Inti
65.964.040 82.108.763
89.992.393 Modal pelengkap Tier 2
3.507.996 3.597.794
20.588.224
Total Modal Tersedia 69.472.036
85.706.557 110.580.617
aTMr untuk risiko Kredit setelah memperhitungkan risiko spesiik
331.161.598 381.065.044
438.295.934 aTMr untuk risiko pasar
2.294.988 3.326.447
2.572.131 aTMr untuk risiko operasional
75.401.807 83.790.585
96.206.873
Total ATMR 408.858.393
468.182.076 537.074.938
rasio Car -
- -
rasio CET 1 -
- -
rasio Tier 1 16,13
17,54 16,76
rasio Tier 2 0,86
0,77 3,83
rasio Total 16,99
18,31 20,59
rasio Minimum Tier 1 5,00
6,00 6,00
rasio Minimum CET 1 -
4,50 4,50
Car Minimum Berdasarkan proil risiko 9,00
9,00 9,00
Tinjauan Keuangan
pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK.
ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN
Tinjauan Keuangan
Sesuai dengan peraturan BI, modal bank terdiri atas:
1. Modal Inti