Analisa Sensitivitas BRI Agro

IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. PT BANK RAKYAT INDONESIA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 168

38. MANAJEMEN RISIKO lanjutan Manajemen Risiko Operasional lanjutan

6. Manajemen Kelangsungan Usaha MKU

Potensi gangguanbencana baik yang disebabkan antara lain oleh alam, manusia dan teknologi merupakan ancaman bagi kelangsungan usaha BRI, dimana BRI memiliki unit kerja operasional yang tersebar di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, Direksi BRI memandang perlu untuk mengembangkan dan menerapkan suatu Kebijakan Manajemen Kelangsungan Usaha MKU guna melindungi keamanan dan keselamatan jiwa pekerja, melindungi keselamatan jiwa nasabah dan stakeholders lainnya yang berada di lingkungan unit kerja operasional BRI Rencana Penanggulangan Bencana, serta mempertahankan kelangsungan aktivitas-aktivitas bisnisoperasional terpenting, menjaga aset BRI dan memiliki respon yang memadai dalam situasi gangguanbencana Rencana Kelangsungan Usaha. Kebijakan MKU diatur melalui Surat Edaran BRI No. S.02-DIRDMR012009. Implementasi MKU BRI mencakup seluruh unit kerja BRI yang antara lain dilakukan melalui pembentukan Tim Manajemen Krisis, penyusunan Call Tree dan penetapan alternate sites. Unit kerja BRI juga telah melakukan Penilaian Risiko Ancaman dan Bencana PRAB yang bertujuan untuk mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka persiapan menghadapi ancamanbencana di masing-masing unit kerja. Pelaksanaan uji coba MKU dilaksanakan setiap tahun dan diprioritaskan pada unit kerja yang rawan bencana termasuk di dalamnya 3 tiga Gedung Kantor Pusat yaitu Gedung BRI 1, Gedung IT dan Gedung Pusdiklat serta Asrama Siswa di Ragunan. Kesiapan organisasi BRI untuk memastikan pelaksanaan prosedur kelangsungan usaha sudah teruji dengan baik pada kejadian-kejadian bencana yang dialami oleh beberapa Unit Kerja BRI. Ketersediaan mobil E-Buzz dan Teras BRI Keliling yang tersebar di seluruh wilayah kerja BRI dimanfaatkan oleh Unit Kerja sebagai alternate site pada saat terjadi bencana sehingga Unit Kerja dapat beroperasional sesegera mungkin pasca terjadi bencana. Ketersediaan fasilitas dimaksud sangat mendukung kelangsungan aktivitas-aktivitas bisnisoperasional terpenting di BRI pasca terjadi bencana.

7. Penilaian Kecukupan Pengelolaan Risiko Produk danatau Aktivitas Baru PAB

Dalam rangka penerbitan setiap produk danatau aktivitas baru PAB di BRI, dilakukan proses manajemen risiko yang meliputi penilaian risiko oleh product owner terhadap setiap jenis risiko yang mungkin timbul dari penerbitan PAB, termasuk penetapan kontrol dan pengendalian yang ditujukan untuk memitigasi risiko PAB dimaksud. Divisi Manajemen Risiko BRI bertugas melakukan penilaian kecukupan atas pengelolaan risiko PAB dan merekomendasikan hasil penilaian dimaksud untuk mendapatkan persetujuan Direktur Bidang Manajemen Risiko BRI. Kebijakan PAB diatur melalui Surat Edaran BRI No. 03-DIRDMR082013.

8. Penerapan Strategi Anti Fraud BRI

Penerapan sistem pengendalian fraud telah dilakukan sesuai ketentuan dan prosedur pengendalian internal BRI, dimana perhatian khusus diberikan terhadap penyelesaian kasus-kasus fraud yang terjadi untuk menunjukkan intoleransi manajemen BRI terhadap fraud zero fraud tolerance. Penetapan dan penerapan Strategi Anti Fraud sebagai bagian dari penerapan Manajemen Risiko dalam rangka pencegahan dan pengelolaan kejadian fraud di BRI mencakup 4 empat pilar, yaitu pilar pencegahan, pilar deteksi, pilar investigasi, pelaporan dan sanksi, dan pilar evaluasi, pemantauan dan tindak lanjut. Komitmen Anti Fraud ditandatangani oleh Direktur dan Komisaris, jajaran manajemen dan seluruh pekerja BRI sebagai bentuk peningkatan employee awareness dan pencegahan fraud. Kebijakan Strategi Anti Fraud diatur melalui Surat Keputusan BRI No. S.17-DIRDMR072015. pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. PT BANK RAKYAT INDONESIA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 169

39. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan antara nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan kewajiban keuangan. Nilai wajar yang diungkapkan berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang telah terjadi setelah tanggal tersebut. 31 Desember 2015 31 Desember 2014 Nilai tercatat Nilai wajar Nilai tercatat Nilai wajar ASET Kas 28.771.635 28.771.635 22.469.167 22.469.167 Giro pada Bank Indonesia 61.717.798 61.717.798 51.184.429 51.184.429 Giro pada bank lain 8.736.092 8.736.092 10.580.440 10.580.440 Penempatan pada bank Indonesia dan bank lain 49.834.664 49.834.664 62.035.442 62.035.442 Efek-efek Nilai wajar melalui laba rugi 929.334 929.334 128.342 128.342 Tersedia untuk dijual 60.702.050 60.702.050 40.002.324 40.002.324 Dimiliki hingga jatuh tempo 63.242.163 59.898.853 44.037.794 44.304.122 Tagihan wesel ekspor 7.280.883 7.280.883 10.527.985 10.527.985 Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Tersedia untuk dijual 715.958 715.958 703.596 703.596 Dimiliki hingga jatuh tempo 3.100.000 3.083.712 3.600.000 3.540.075 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 845.125 845.125 39.003.595 39.003.595 Tagihan derivatif - - 536 536 Kredit yang diberikan, piutang dan pembiayaan syariah 563.580.109 525.895.593 494.534.046 485.068.444 Tagihan akseptasi 5.163.471 5.163.471 6.525.688 6.525.688 Penyertaan saham 6.239 6.239 1.944 1.944 Aset lain-lain 3.996.837 3.996.837 2.418.578 2.418.578 Total 858.622.358 817.578.244 787.753.906 778.494.707 LIABILITAS Liabilitas segera 5.138.562 5.138.562 7.043.772 7.043.772 Simpanan nasabah Giro 114.367.088 114.367.088 90.052.180 90.052.180 Tabungan 272.470.992 272.470.992 236.394.994 236.394.994 Deposito berjangka 282.157.299 282.157.299 295.874.672 295.874.672 Simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya Giro 164.048 164.048 111.872 111.872 Tabungan 5.704 5.704 4.835 4.835 Deposito berjangka dan on call 4.944.076 4.944.076 5.217.382 5.217.382 Inter-bank call money 6.051.245 6.051.245 3.321.303 3.321.303 Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 11.377.958 11.377.958 15.456.701 15.456.701 Liabilitas derivatif 445.753 445.753 717.523 717.523 Liabilitas akseptasi 5.163.471 5.163.471 6.525.688 6.525.688 Surat berharga yang diterbitkan 10.521.103 10.805.020 8.257.990 8.260.646 Pinjaman yang diterima 35.480.358 35.480.358 24.986.862 24.986.862 Pinjaman subordinasi 56.468 56.468 77.582 77.582 Liabilitas lain-lain 1.441.604 1.441.604 1.187.672 1.187.672 Total 749.785.729 750.069.646 695.231.028 695.233.684 Penyertaan saham yang tidak memiliki pengaruh signifikan. Aset lain-lain terdiri atas piutang bunga, piutang lain-lain dan pendapatan yang masih akan diterima dengan prinsip syariah. Termasuk simpanan nasabah dengan prinsip syariah. Liabilitas lain-lain terdiri atas utang bunga, setoran jaminan, liabilitas kontrak investasi, hutang koasuransi, reasuransi dan diklasifikasi siap untuk dijual, dana tabarru’ dan dana syirkah temporer.