Perkembangan Transaksi e-Banking BRI Perkembangan Transaksi RTGS dan Kliring Perkembangan Transaksi Remittance

pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. TINJAUAN OPERASIONAL PENDUKUNG Sentra Operasi PENYEMPURNAAN PROSES BISNIS DAN EFISIENSI OPERASIONAL untuk mengoptimalkan kecepatan dan ketepatan layanan serta sebagai bentuk komitmen dalam mencapai kepuasan nasabah, BrI secara konsisten mengimplementasikan program penyempurnaan proses bisnis yang meliputi penyempurnaan internal business process seluruh transaksi back office dan enterprise reconciliation. Secara intensif, BrI berupaya meningkatkan eisiensi operasional yang bertujuan mereduksi biaya namun tetap memperhatikan inherent risk, antara lain melalui penerapan paperless settlement, transaksi e-banking,dan sentralisasi penyelesaian selisih kas aTM. Melalui program eisiensi ini, BrI mampu mengontrol biaya operasional yang berdampak pada kinerja keuangan BrI yang juga selaras dengan semangat green banking sebagai salah satu parameter kinerja operasional bagi industri perbankan. HASIL PROGRAM PENYEMPURNAAN realisasi strategi penyempurnaan proses bisnis dan program eisiensi operasional telah berhasil mendukung peningkatkan volume transaksi nasabah melalui berbagai itur yang dikelola BrI, antara lain:

1. Perkembangan Transaksi e-Banking BRI

Jumlah transaksi e-banking di tahun 2015 mencapai 2 .305 juta transaksi meningkat signiikan sebesar 39 dibanding 1.663,2 juta transaksi di tahun 2014, dengan total nilai transaksi mencapai rp 1.689 triliun.

2. Perkembangan Transaksi RTGS dan Kliring

Di tahun 2015 total transaksi incoming rTGS BrI mencatat nilai transaksi sebesar rp 6.815 triliun dengan jumlah transaksi sebesar 621 ribu transaksi. nilai transaksi outgoing rTGS tercatat rp 6.805 triliun dengan 767 ribu transaksi.

3. Perkembangan Transaksi Remittance

Jumlah Incoming Remittance Kerjasama yang berasal dari 50 lembaga kerjasama telah mencapai 4,4 Juta transaksi dengan nilai ekuivalen uSD 1,6 Milyar. Sementara transaksi Incoming Remittance non Kerjasama pada tahun 2015 tercatat 113 ribu transaksi, dengan nilai transaksi sebesar ekuivalen uSD 24,8 miliar. Transaksi outgoing remittance di tahun 2015 mencapai 53,8 ribu transaksi dengan nominal ekuivalen uSD 27,2 miliar. SERTIFIKASI ISO 9001:2008 - QUALITY MANAGEMENT SYSTEM Kegiatan Sentra operasi BrI yang mendukung tata kelola perusahaan yang baik telah mendapatkan sertiikasi ISo 9001:2008 Quality Management System dari Badan Sertiikasi LrQa Lloyd’s Register Quality Assurance yang telah diakreditasi oleh Badan akreditasi Internasional – uKaS United Kingdom Accreditation Service dan Komite akreditasi nasional Kan,dengan ruang lingkup: • Operation Centre System for Settlement RTGS Clearing • Remittance • Complaint Resolution • Card Perso Processing • e-Banking Reconciliation • ATM Reconciliation • Settlement Treasury e-Banking Pengembangan Tahun 2016 Menghadapi tahun 2016, BrI telah menyiapkan rencana strategis terkait proses operasional guna meningkatkan kinerja operasional serta perbaikan kualitas layanan kepada nasabah melalui berbagai program, mencakup: • Implementasi SKnBI Gen II Modul Individual dan Bulk serta rTGS Gen II. • Implementasi program kartu debit berchip nSICCS • pengembangan otomasi transaksi remittance. IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Manajemen Aktiva Tetap Logistik BrI berkomitmen untuk terus menyempurnakan proses pengelolaan dan pengadaan aktiva agar mampu mendukung pertumbuhan bisnis BrI secara optimal. Saat ini, BrI telah memiliki sistem manajemen aset yang terintegrasi sehingga mampu mengelola aktiva tetap serta pengadaan barang dan jasa secara eisien MANAJEMEN AKTIVA TETAP Strategi Manajemen Aktiva Tetap Strategi pengelolaan aktiva Tetap di tahun 2015 yang masih akan dilanjutkan di tahun 2016 adalah penekanan kepada percepatan proses pengadaan, khususnya properti tanahbangunan maupun fasilitas penunjang bangunan. Selain itu, monitoring properti milik BrI dan akurasi pencatatannya juga menjadi perhatian khusus. pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. TINJAUAN OPERASIONAL PENDUKUNG Manajemen Aktiva Tetap Logistik Sistem Informasi : Aplikasi Portal Logistik pengelolaan aktiva dilakukan dengan menggunakan aplikasi portal Logistik yang dikembangkan secara in-house oleh Divisi Teknologi dan Sistem Informasi BrI. proses yang dikelola dengan aplikasi portal Logistik tersebut antara lain anggaran, pengadaan, pengelolaan, asuransi, relokasi, reclass dan penghapusbukuan aktiva tetap. aplikasi portal Logistik dapat diakses sampai ke level Kantor Cabang atau Sentra pendidikan sehingga pengelolaan aktiva tetap dapat lebih eisien dan efektif sebagai berikut: 1. Monitoring posisi aktiva tetap dapat dilakukan secara online sehingga meminimalkan selisih antara isik aktiva tetap dengan rincian data yang tercatat di system. 2. otomasi pembebanan biaya penyusutan aktiva tetap untuk menghindari kesalahan pembukuan manual. 3. Meningkatkan leksibilitas pada saat proses relokasi perpindahan aktiva tetap antar unit kerja. 4. Mempercepat proses penutupan asuransi dengan proses penutupan asuransi dan pembayaran klaim asuransi atas kerugian aktiva yang dilakukan secara online dengan pihak penanggung asuradur. 5. Mempercepat dan memudahkan proses pengajuan anggaran. usulan anggaran dapat dilakukan secara online sehingga proses analisa langsung dapat dilakukan oleh Kantor pusat dalam menyusun kebutuhan anggaran. 6. proses pengadaan aktiva tetap yang dimulai dari ijin prinsip pengadaan sampai dengan distribusi aktiva tetap ke unit kerja dapat dimonitor. Dengan demikian evaluasi untuk perbaikan proses dapat dilakkan dengan lebih mudah. 7. Memenuhi kebutuhan informasi dengan cepat sehingga memudahkan pengambilan keputusan. Kinerja Optimalisasi Aset Non Produktif di Tahun 2015 Dengan langkah optimalisasi yang dilakukan di tahun 2015 atas properti terbengkalai, maka aset non produktif atau properti terbengkalai sebanyak 396 properti dengan rincian 225 properti tanah dan 171 properti bangunan mengalami penurunan dibandingkan tahun 2014, yang tercatat 418 properti terbengkalai dengan rincian 239 properti tanah terbengkalai dan 179 properti bangunan. Sampai dengan 31 Desember 2015, BrI telah menyelesaikan properti terbengkalai sebanyak 35 properti yang terdiri dari 23 properti tanah dan 12 properti bangunan. Dari 23 properti tanah tersebut, 14 unit dialihfungsikan menjadi unit kerja dan 9 unit dialihkan sebagai fasilitas penunjang kegiatan operasional. untuk 12 properti bangunan yang diselesaikan, 5 unit menjadi unit kerja dan 7 unit menjadi fasilitas penunjang kegiatan operasional BrI. Revaluasi Aktiva Tetap Non Produktif di Tahun 2015 proses revaluasi atas aktiva tetap BrI khususnya untuk aktiva tetap berupa tanah dan bangunan mulai dilakukan pada akhir tahun 2015 dan akan diteruskan sampai 2016. Strategi Manajemen Aktiva Tetap Tahun 2016 pada tahun 2016, BrI berencana untuk melakukan pembuatan Daftar rencana pengadaan Drp untuk memperoleh kebutuhan-kebutuhan barangjasa yang diperlukan oleh unit kerja di awal tahun.Dengan Drp, pelaksanaan pengadaan dapat lebih terarah dan tepat waktu. Selain itu, program kerja pada tahun 2016 termasuk penyempurnaan aplikasi portal Logistik, penyesuaian SLa pengadaan, dan pelaksanaan blanket order untuk jenis-jenis barang tertentu. PENGADAAN BARANG IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG JASA Strategi Pengadaan Barang Jasa Tahun 2015 pengadaan Barang dan Jasa yang berperan sebagai pendukung operasional bank dan kinerja bisnis secara umum. Dalam upaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan mengindahkan prinsip Tata Kelola perusahaan yang Baik, BrI bertekad untuk menciptakan proses pengadaan yang aman, efektif, dan eisien. Berikut beberapa strategi yang diterapkan selama tahun 2015: • Penerapan pengadaan dengan multi vendor Dengan penerapan strategi tersebut, BrI akan mendapatkan harga yang lebih kompetitif sehingga meningkatkan tingkat eisiensi. • Penerapan pengadaan dengan blanket order penerapan ini akan mempercepat proses pemenuhan barang danjasa yang bersifat rutin dan jumlah yang relatif besar. • Pengembangan Aplikasi Portal Logistik Dengan adanya system informasi tersebut, memonitoring proses pengadaan dapat dilakukan secara online. Program Kerja Pengadaan Barang Jasa di Tahun 2015 Transparansi Pengadaan Barang dan Jasa serta Implementasi e-procurement Bank BrI melaksanakan pengadaan barang dan jasa yang berkualitas dengan selalu menekankan pentingnya penerapan prinsip Good Corporate Gorvenance. oleh karena itu, untuk menciptakan proses pengadaan yang berkualitas, salah satu langkah yang dilakukan adalah menjaga transparansi dalam setiap proses pengadaan yang dilaksanakan. Manajemen Aktiva Tetap Logistik pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. TINJAUAN OPERASIONAL PENDUKUNG Manajemen Aktiva Tetap Logistik program kerja yang telah dilaksanakan agar transparansi proses pengadaan dapat terus terlaksana adalah dengan cara sebagai berikut: • pelaksanaan penilaian Finansial menggunakan aplikasi E-Procurement Modul E-Auction • pengumuman lelang pengadaan melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik. • Sertifikasi ISO 9001:2008 Sertiikasi tersebut telah diraih pada proses administrasi pengadaan di Bagian pembayaran, administrasi, dan distribusi pengadaan. Dengan diraihnya sertiikasi ISo 9001:2008 tersebut, diharapkan tingkat kepercayaan para rekanan kepada BrI akan meningkat karena transparansi terhadap prosedur pengadaan yang lebih baik. IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan DaTa-DaTa pEruSahaan anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. 1,14 haSIL SELF-aSSESMEnT GCG BrI unTuK pErIoDE Tahun 2014 aDaLah “SanGaT BaIK” DEnGan haSIL Sa-GCG SEBESar 1,14 Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan 360 Landasan penerapan Good Corporate Governance GCG 362 Tujuan Implementasi GCG 362 roadmap Tata Kelola perusahaan 364 pedomanKebijakan Tata Kelola 371 penerapan Tata Kelola perusahaan 373 penilaian penerapan Tata Kelola perusahaan 376 rapat umum pemegang Saham 383 pelaksanaan rupS Tahun 2015 393 Dewan Komisaris 407 Komisaris Independen 414 hubungan anggota Dewan Komisaris dengan Direksi dan pemegang Saham pengendali perseroan 415 Direksi 434 penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi 437 rapat Dewan Komisaris Dan Direksi 452 Komite-Komite Dewan Komisaris 452 Komite audit 459 KomiteFungsi nominasi dan remunerasi 468 Komite pengawasan Manajemen risiko 479 Komite Tata Kelola Terintegrasi 484 Sekretaris Dewan Komisaris 485 Komite-Komite DibawahDireksi 485 Komite Manajemen risiko pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN 489 Komite Kredit 489 Komite aset dan Liabilitas 492 Komite Capital Investasi 494 Komite pengarah project Managament ofice pMo Steering Committee 495 Fungsi Kepatuhan 499 Sekretaris perusahaan 502 Manajemen risiko 503 Satuan Kerja audit Intern SKaI 512 audit Eksternal akuntan publik 515 Sistem pengendalian Intern 520 perkara hukum 522 pencegahan Tindakan Korupsi 524 akses Informasi dan Data perusahaan 537 Kode Etik dan Budaya perusahaan 540 Whistleblowing System 547 penanganan Benturan Kepentingan 548 penerbitan Laporan Transparansi Kondisi Keuangan 550 pengungkapan rasio Gaji Tertinggi dan Terendah 550 pedoman penanganan pelanggaran dan Sanksi 550 pemberian Dana Kegiatan Sosial dan Kegiatan politik 550 Laporan harta Kekayaan penyelenggara negara LKhpn IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. Laporan Tata Kelola Perusahaan Reputasi BRI salah satunya dibangun diatas fondasi tata kelola perusahaan yang baik. Komitmen Manajemen BRI untuk terus berupaya meningkatkan kualitas prosedur internal untuk memastikan pemenuhan aspek Transparancy, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness yang disesuaikan dengan perubahan kondisi terkini BRI, peraturan perundang-undangan serta perkembangan industri perbankan untuk menjaga kepercayaan tidak hanya nasabah dan pemegang saham namun juga Stakeholder lainnya LANDASAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE GCG Sebagai good corporate citizen yang memiliki peran intermediary dalam perekonomian Indonesia serta sebagai Badan usaha Milik negara BuMn yang tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI, BrI berkomitmen penuh untuk selalu meningkatkan kualitas penerapan praktik terbaik Corporate Governance dalam kegiatan usahanya. Implementasi GCG di BrI mengacu pada beberapa peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi perbankan khususnya dan perusahaan publik pada umumnya, antara lain: · undang-undang rI no 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan undang- undang rI no 10 Tahun 1998. · undang-undang rI no 40 Tahun 2007 tentang perseroan Terbatas. pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. Laporan Tata Kelola Perusahaan · undang-undang rI no 19 Tahun 2003 tentang Badan usaha Milik negara. · peraturan pernerintah republik lndonesia no. 21 tahun 1992 tanggal 29 april 1992 tentang penyesuaian Bentuk hukum Bank rakyat lndonesia menjadi perusahaan perseroan persero. · peraturan Menteri Badan usaha Milik negara no. pEr-01MBu2011 tanggal 1 agustus 2011 tentang penetapan Tata Kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance pada Badan usaha Milik negara BuMn, sebagaimana telah diubah dengan peraturan Menteri Badan usaha Milik negara no. pEr-09MBu2012 tanggal 6 Juli 2012. · peraturan Bank lndonesia pBI no. 84pB12006 tanggal 30 Januari 2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank umurn sebagaimana telah diubah dengan peraturan Bank lndonesia pBI no. 814pB12006 tanggal 5 oktober2006. · Surat Edaran Bank Indonesia no 1515Dpnp tanggal 29 april 2013 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank umum. · peraturan otoritas Jasa Keuangan no. 18 poJK.032014 tanggal 18 november 2014 Tentang penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan. · peraturan otoritas Jasa Keuangan no.21 poJK.042015 tanggal 16 Desember 2015 penerapan pedoman Tata Kelola perusahaan Terbuka Guna menyesuaikan implementasi GCG dengan kondisi terkini, BrI juga menjalankan dan berpedoman pada best practices yang berlaku di industri secara umum maupun di bidang perbankan. Beberapa yang menjadi acuan BrI seperti: · principles of Corporate Governance oleh Organization for Economic Co-Operationand Development oECD. · aSEan Corporate Governance Scorecard. · pedoman umum GCG Indonesia oleh Komite nasional Kebijakan Governance KnKG. · pedoman GCG perbankan Indonesia oleh Komite nasional Kebijakan Governance KnKG. untuk memastikan keberlanjutan usaha, BrI merumuskan tata kelola perusahaan yang mengacu pada 5 prinsip GCG, yang meliputi: Transparansi , keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan, dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan. Akuntabilitas , kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggung- jawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. Responsibilitas , kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap per-uu dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan per-uu yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Independensi , adalah suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruhtekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan per-uu yang berlaku dan prinsip- prinsip korporasi yang sehat. Fairness adalah keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan per-uu yang berlaku. Selain itu, dalam rangka melengkapi pedoman pelaksanaan GCG sesuai dengan bagian dan fungsi kerja, BrI menyusun dan menerapkan kebijakan dan panduan operasional bagi setiap bagian dan unit-unit kerja dalam kegiatan operasional sehari-hari. IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. Laporan Tata Kelola Perusahaan TUJUAN IMPLEMENTASI GCG praktik Tata Kelola perusahaan yang Baik Good Corporate Governance telah sejak lama diterapkan BrI dalam organ maupun proses bisnis perusahaan. Komitmen penerapan GCG terbukti memberikan dampak positif dan sejalan dengan pencapaian kinerja perusahaan yang meningkat dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas untuk menjaga kepercayaan tidak hanya para nasabah customer dan pemegang saham namun juga Stakeholder lainnya. Implementasi tata kelola secara berkesinambungan dan konsisten bertujuan untuk : · Mendukung pencapaian Visi dan Misi Bank. · Mendukung pencapaian bank melalui peningkatan kinerja yang signiikan. · Memaksimalkan nilaiperusahaan. · Meningkatkan keyakinan dankepercayaan dari pemegangsaham dan stakeholders lainnyaterhadap perusahaan. · Menjamin kesehatan dan kemajuan Bank secara berkesinambungan. · Mendukung pengelolaan sumber daya Bank secara lebiheisien dan efektif. · Mengoptimalkan hubungan risk returns yang konsisten dengan strategi bisnis. · Mendukung terciptanya pengambilan keputusan oleh seluruh insan Bank yang didasari pada prinsip-prinsip GCG. · Membantu terwujudnya GCG sebagai budaya dan good corporate citizen. ROADMAP TATA KELOLA PERUSAHAAN Roadmap GCG peningkatan praktik tata kelola perusahaan merupakan salah satu cara memacu kinerja inancial dan operasional serta meningkatkan kepercayaan investor yang pada akhirnya berdampak pada penguatan daya saing perusahaan. Dalam rangka meningkatkan kualitas penerapan tersebut, BrI mengimplementasikan GCG melalui melalui 4 tahap, yaitu perumusan, Implementasi, Monitoring Evaluasi, serta Tujuan. yang dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan untuk memastikan tercapainya tahapantujuan akhir roadmap GCG yang diharapkan yaitu GCG Excellent. Strengthening GCG Sosialiszation Review GCG Establish Tata Kelola Terintegrasi TKT Optimalize TKT ASEAN CG Standard 2011-2013 2014 2015 2016 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. Laporan Tata Kelola Perusahaan Implementasi GCG Implementasi roadmap GCG BrI sejak dicanangkan pertama kali hingga tahun 2015, meliputi kegiatan-kegiatan berikut: 2002-2005 2006-2009 2010-2012 2013 2014 2015 - revisi GCG policy - Kode Etik BrI - Board Manual Dewan Komisaris dan Direksi - panduan Sekretaris perusahaan - panduan Transparansi dan pengungkapan - piagam Komite audit - Kebijakan umum Manajemen risiko - revisi panduan Kebijakan audit Intern - peraturan ketenagakerjaan - Kebijakan peraturan Displin - revisi Kebijakan umum Teknologi dan Sistem Informasi - Kebijakan Sekuriti Teknologi Sistem Informasi - revisi Kebijakan umum Logistik - revisi GCG policy - revisi Board Manual Dewan Komisaris dan Direksi - revisi panduan Sekretaris - perusahaan - revisi panduan Transparansi dan pengungkapan - revisi piagam Komite audit - panduan Komite pengawas Manajemen risiko - panduan Komite nominasi remunerasi - Ketentuan pembukaan rahasia Bank - piagam audit Intern audit Charter - revisi Kebijakan peraturan Displin - Ketentuan Whistleblowing System - arsitektur SDM - revisi Kebijakan peraturan Displin - revisi Kebijakan Sekuriti Teknologi Sistem Informasi - revisi Sistem Monitoring Kualitas Layanan - revisi GCG policy - revisi Kode Etik - revisi Board Manual Dewan Komisaris dan Direksi - revisi Board Manual dan panduan kerja Dewan Komisaris beserta Komite di bawahnya - piagam Kepatuhan Compliance Charter - Kebijakan penerapan Budaya Kepatuhan - pedoman penanganan Benturan Kepentingan - Kebijakan Strategi anti Fraud - revisi Kebijakan umum Teknologi dan Sistem Informasi - revisi Kebijakan umum Manajemen aktiva Tetap dan Logistik - revisi Sistem Monitoring Kualitas - Layanan - Standar Service Level agreement SLa - revisi Ketentuan Whistleblowing System - revisi GCG policy - revisi Kode Etik - Kebijakan Gratiikasi - pedoman penyusunan dan penggunaan anggaran pendidikan - Kebijakan prinsip Mengenal pekerja Know your Employee - revisi pedoman penilaian Tingkat Kesehatan Bank berbasis risiko - pelaksanaan program Bina Lingkungan - revisi Sistem pemberian penghargaan dan Sanksi dalam rangka peningkatan Kualitas Layanan - revisi Kebijakan akuntansi penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan BrI - review Ketentuan Benturan Kepentingan - pemutakhiran kebijakan dan prosedur audit Intern - pelaksanaan program pendampingan pekerja Baru ppB - Buku pedoman operasional penerapan program apu dan ppT di unit Kerja operasional - pedoman penilaian Tingkat Kesehatan Bank Berbasis risiko risk Based Bank rating - pengelompokkan nasabah dan Walk In Customer WIC Dengan menggunakan pendekatan berdasarkan risiko risk based approach - Internal Capital adequacy assessment process ICaap - Indikator risiko utama Iru atau Key risk Indicator KrI pT Bank rakyat Indonesia persero, Tbk - Kebijakan umum rencana Jangka panjang pT. Bank rakyat Indonesia persero Tbk. - pedoman pelaksanaan rencana Jangka panjang pT. Bank rakyat Indonesia persero Tbk. - Kebijakan umum Manajemen aktiva Tetap dan Logistik KEMaL BrI - Kebijakan Manajemen risiko Terintegrasi - Kebijakan umum Manajemen risiko - Strategi anti Fraud pT. Bank rakyat Indonesia persero , Tbk - pedoman penilaian Tingkat Kesehatan Bank Berbasis risiko risk Based Bank rating - kebijakan dan prosedur penerapan program anti pencucian uang apu dan pencegahan pendanaan terorisme ppt - pedoman tata kelola terintegrasi konglomerasi keuangan pT Bank rakyat Indonesia persero Tbk - piagam audit Intern BrI - Information Tecnology Strategic plan - penilaian Tingkat Maturitas penerapan Manajemen risiko IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. Laporan Tata Kelola Perusahaan PEDOMANKEBIJAKAN TATA KELOLA Semakin kompleksnya risiko yang dihadapi Bank, maka semakin meningkat pula kebutuhan akan praktik Good Corporate Governance. pelaksanaan Tata Kelola perusahaan yang Baik sangat diperlukan untuk membangun kepercayaan tidak hanya nasabah dan masyarakat umum namun juga dunia internasional. Sebagai wujud komitmen terhadap implementasi Tata Kelola perusahaan yang Baik, BrI telah memiliki Kebijakan Good Corporate Governance GCG policyCharter yang berlaku bagi seluruh organisasi dan insan BrI, yaitu Surat Keputusan Bersama SKB Dewan Komisaris dan Dreksi pT Bank rakyat Indonesia persero Tbk no.05-KoM BrI122013 jo. nokep S.64-DIr DKp122013 tanggal 16 Desember 2013. SKB GCG policyCharter yang dirumuskan berdasarkan perkembangan bisnis BrI, evaluasi atas pedoman sebelumnya serta best practice GCG tersebut mencakup 4 empat aspek tata kelola yaitu komitmen, struktur, proses dan hasil yang dijabarkan pada bagan berikut : pILar 1 KoMITMEn TaTa KELoLa pILar 2 STruKTur TaTa KELoLa pILar 3 proSES TaTa KELoLa pILar 4 haSIL TaTa KELoLa • Visi dan Misi • nilai-nilai perusahaan • pedoman Dewan • Komisaris • pedoman Direksi • Kode Etik • perjanjian Kerja • Bersama • pelestarian Sumber daya alam dan Lingkungan hidup • pelaksanaan rupS • pelaksanaan Fungsi, Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi • pelaksanaan Kegiatan usaha Bank • pengelolaan Sumber Daya Manusia SDM • Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan • Tata kelola teknologi informasi • IT governance • pengelolaan anak perusahaan • Sosialisasi kebijakan Bank • Dokumentasi proses • Kesinambungan • usaha • perlindungan nasabah • Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan • Kemanfaatan Bank bagi masyarakat dan perekonomian nasional Organ Utama a. a. rupS b. b. Dewan Komisaris c. c. Direksi Organ Pendukung a. Komite-komite b. Sekretaris Dewan Komisaris c. Sekretaris d. perusahaan e. Satuan Kerja f. Manajemen risiko g. Satuan Kerja h. Kepatuhan i. Satuan Kerja audit Intern Kebijakan dan Prosedur a. Kebijakan penyusunan rencana bank b. Kebijakan usaha c. Kebijakan d. pengawasan e. Kebijakan f. Transparansi dan pengungkapan Selain GCG PolicyCharter, BrI juga memiliki pedoman CGC lainnya atau GCG Manual diantaranya Kode Etik Code of conduct, panduan kerja Dewan Komisaris dan Direksi beserta Komite, serta prosedur dan kebijakan pendukung lainnya seperti kebijakan Sistem pengaduan pelanggaran Whistleblowing System, kebijakan Manajemen risiko, Kebijakan Kepatuhan, Kebijakan audit dan sebagainya. Secara berkala, kelengkapan GCG Manual tersebut dikaji ulang untuk melakukan penyesuaian kebijakan sesuai dengan kebutuhan Bank maupun sebagai kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. Laporan Tata Kelola Perusahaan KEBIJAKAN TATA KELOLA Pilar 1. Komitmen Tata Kelola Sepanjang perjalananan usaha, BrI berkomitmen untuk terus memperbaiki, meningkatkan dan menyempurnakan implementasi GCG agar selaras dengan perkembangan peraturan perundang-undangan dan kondisi usaha terkini. Komitmen GCG BrI tertanam dalam visi dan misi, core value, serta strategi kebijakan bisnis Bank yang kemudian dituangkan pula ke dalam elemen-elemen fundamental usaha Bank sebagai berikut: Visi dan Misi BrI mempunyai visi yang mencerminkan tujuan yang akan dicapai pada masa yang akan datang. Misi kemudian menjelaskan cara BrI dalam mencapai tujuan tersebut. Secara lebih jelas Visi dan Misi dijelaskan pada sub Bab.proil perusahaan. Nilai-nilai Perusahaan Core Value Core Value BrI mencakup nilai dan budaya yang menjadi landasan cara berpikir, berperilaku dan bertindak, untuk kemudian ditanamkan sebagai Budaya Kerja yang diterjemahkan dalam Tindakan Budaya Kerja. Secara lebih jelas Core Value dijelaskan pada sub Bab sub Bab.proil perusahaan. Pedoman Dewan Komisaris dan Direksi BrI mempunyai pedoman Dewan Komisaris dan Direksi yang memuat struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab, etika kerja, tata cara rapat, organisasi, dan hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi, yang digunakan sebagai acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas guna mencapai tujuan usaha perusahaan. Secara lebih jelas Kode Etik dijelaskan pada sub Bab Dewan Komisaris. Kode Etik Code Of Conduct BrI menyusun Kode Etik Bank sebagai pedoman tentang etika usaha, etika bekerja dan tata perilaku insan BrI dalam melaksanakan praktik-praktik pengelolaan perusahaan yang baik, termasuk berinteraksi dengan pemangku kepentingan stakeholder. Kode Etik BrI berlaku bagi seluruh insan BrI diseluruh jenjang organisasi. Secara lebih jelas Kode Etik dijelaskan pada sub Bab Kode Etik Code of Conduct. Perjanjian Kerja Bersama PKB perjanjian kerja bersama pKB disusun untuk mengatur syarat- syarat kerja sebagai hasil perundingan dan kesepakatan antara BrI dengan serikat pekerja BrI, yang kemudian menjadi pedoman kedua belah pihak dalam melaksanakan hubungan kerja dan sebagai rujukan utama dalam hal terjadi perselisihan hubungan kerja. pKB merupakan amanat dari undang-undang Ketenagakerjaan yang pada prinsipnya menjunjung hubungan industrial yang harmonis antara perusahaan dan pekerja. Secara lebih jelas perjanjian Kerja Bersama dijelaskan pada Bagian Tinjauan operasional SDM. Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Tanggungjawab terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup merupakan komitmen BrI untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi BrI sendiri, komunitas setempat maupun masyarakat pada umumnya. pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan BrI dipublikasikan kepada pemangku kepentingan dalam laporan secara berkala. Secara lebih jelas peran BrI dalam pelestarian sumber daya alam dijelaskan pada Bagian Tanggung jawabSosial perusahaan. IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. Laporan Tata Kelola Perusahaan Pilar 2. Struktur Tata Kelola Struktur Tata Kelola Bank meliputi organ utama, organ pendukung serta Kebijakan dan prosedur. 1. Bagan Struktur Tata Kelola BRI Check and Balance RUPS Dewan Komisaris Komite Audit Komite Manajemen Risiko Sekretariat Perusahaan Komite Nominasi Remunerasi Komite Kebijakan Kredit Satuan Kerja Manajemen Risiko Eksternal Audit Komite Pengawas Manajemen Risiko Komite Kredit Satuan Kerja Kepatuhan Komite Tata Kelola Terintegrasi ALCO Satuan Kerja Internal Audit Komite IT Komite Kebijakan SDM Komite Evaluasi Jabatan Komite Pengarah PMO Komite Capital Investasi Direksi Organ Utama ORGAN PENDUKUNG Komunitas Pelanggan Pekerja Sekretaris Dewan Komisaris ORGAN UTAMA STRUKTUR TATA KELOLA

a. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS

rupS adalah organ tertinggi di struktur GCG. rupS merupakan forum pemegang saham untuk pengambilan keputusan serta meminta pertanggungjawaban atas hal berkaitan dengan kepentingan usaha BrI dengan memperhatikan anggaran dasar serta peraturan perundang-undangan. rupS terdiri atas:

a. RUPS Tahunan, yang

diselenggarakan satu kali dalam setahun, yang wajib diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat 6 enam bulan setelah tahun buku berakhir. agenda wajib dalam rupS Tahunan BrI antara lain: persetujuan Laporan pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. Laporan Tata Kelola Perusahaan Tahunan, pengesahan laporan keuangan dan pengesahan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris serta penggunaan laba bersih dan penetapan auditor eksternal.

b. RUPS Luar Biasa, yang

dapat diselenggarakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan perusahaan. pelaksanaan rupS mengacu kepada anggaran dasar Bank dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Beberapa agenda yang dapat disahkan dalam rupS Luar Biasa antara lain: pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris, serta tindakan korporasi yang membawa dampak signiikan.

b. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah organ yang menjalankan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan Bank oleh Direksi. Dewan Komisaris berhak meminta informasi dan pertanggungjawaban dari Direksi dan komite di bawah direksi perihal berjalannya pengelolaan Bank, termasuk keputusan-keputusan yang diambil dalam rangka mencapai tujuan usaha. Dewan komisaris terdiri dari Komisaris dan Komisaris Independen. Komisaris independen ditetapkan paling kurang 50 lima puluhpersen dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank, kecuali untuk: a. penyediaan dana kepada pihak terkait, dan b. hal-hal yang diatur dalam anggaran Dasar Bank atau peraturan perundang- undangan yang berlaku. pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris mengacu pada anggaran Dasar Bank, dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Ketentuan lebih rinci terkait tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris BrI tertuang dalam pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris. Ketentuan lebih rinci mengenai tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris BrI dijelaskan dalam pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris.

c. Direksi

Direksi merupakan organ yang menjalankan pengelolaan Bank serta bertanggungjawab terhadap pencapaian usaha dan wajib melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Direksi bertanggung jawab kepada rapat umum pemegang Saham dan Direktur utama wajib mempunyai independensi terhadap pemegang Saham pengendali. pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direksi mengacu pada anggaran Dasar bank, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan lebih rinci mengenai tugas dan tanggungjawab Direksi Bank dijelaskan dalam pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi. ORGAN PENDUKUNG STRUKTUR TATA KELOLA

a. Komite Di Bawah Dewan Komisaris

• Komite audit • Komite nominasi dan remunerasi • Komite pengawasan Manajemen risiko • Komite Tata Kelola Terintegrasi Ketentuan lebih rinci terkait komite di bawah Dewan Komisaris tertuang dalam panduan Kerja Dewan Komisaris, pedoman tata tertib kerja Komite pengawas Manajemen risiko, pedoman tata tertib kerja Komite nominasi dan remunerasi, serta piagam Komite audit.

b. Komite Di Bawah Direksi

• Komite Manajemen risiko risk Management Committee rMC; • Komite Kebijakan perkreditan KKp; • Komite Kredit KK; • Komite aset dan Liabilitas asset-Liability Committee aLCo; • Komite pengarah Teknologi dan Sistem Informasi IT Steering IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. Laporan Tata Kelola Perusahaan Committee ITSC; • Komite Kebijakan Sumber Daya Manusia; dan • Komite Capital Investasi Capital Investment Committee • Komite Evaluasi Jabatan • Komite lainnya yang dapat ditetapkan kemudian Ketentuan lebih rinci terkait komite dibawah Direksi tertuang dalam Surat Keputusan masing-masing Komite.

c. Sekretaris Dewan Komisaris

Sekretaris Dewan Komisaris merupakan organ yang diangkat oleh Dewan Komisaris dan bertugas membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Ketentuan lebih rinci terkait tugas dan tanggung jawab Sekretaris Dewan Komisaris tertuang dalam panduan Kerja Sekretaris Dewan Komisaris Bank.

d. Sekretaris Perusahaan

Bank menunjuk Sekretaris perusahaan untuk membantu Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing terkait dengan pelaksanaan tata kelola perusahaan serta sebagai penghubung dan pengelola komunikasi baik antara perusahaan kepada pihak internal maupun pihak eksternal diantaranya pemegang saham, regulator serta pihak lain yang berkepentingan stakeholders. Ketentuan lebih rinci terkait tugas dan tanggung jawab Sekretariat perusahaan tertuang dalam panduan Sekretaris perusahaan Corporate Secretary Guidelines.

e. Satuan Kerja Manajemen Risiko

penerapan Manajemen risiko bertugas melaksanakan penerapan Manajemen risiko perusahaan ErM yang meliputi:meliputi 4 pilar sebagai berikut: • pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi • Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit • proses Manajemen risiko dan sistem informasi Manajemen risiko • Sistem pengendalian Internal Ketentuan lebih rinci terkait tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Manajemen risiko Bank tertuang dalam Kebijakan umum Manajemen risiko KuMr serta pedoman pelaksanaan penerapan Manajemen risiko p3Mr.

f. Satuan Kerja Kepatuhan

Satuan Kerja Kepatuhan merupakan unit Kerja independen yang bertanggungjawab dalam melaksanakan Fungsi Kepatuhan di BrI. Ketentuan lebih rinci terkait tugas dan tanggung jawab Direktur Kepatuhan dan jajarannya tertuang dalam piagam Kepatuhan Compliance Charter.

g. Satuan Kerja Audit Intern

audit Internal merupakan unit kerja yang secara struktural bertanggung jawab langsung kepada Direktur utama serta memiliki garis komunikasi dengan Komite audit. audit Intern bertugas sebagai penyedia assurance dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif dengan cara melakukan evaluasi terhadap kecukupan dan efektiitas manajemen risiko, pengendalian intern dan proses tata kelola perusahaan, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan memperbaiki operasional Bank. Tugas dan tanggung jawab audit Intern Bank diatur dalam piagam audit Intern audit Charter.

h. Audit Ekstern

pemeriksaan terhadap Bank dilakukan pula oleh eksternal auditor yaitu Bank Indonesia, Badan pemeriksa Keuangan BpK, pemeriksa lain sesuai regulasi dan Kantor akuntan publik. Bank wajib menunjuk akuntan publik dan Kantor akuntan publik yang terdaftar pada otoritas Jasa Keuangan dalam pelaksanaan audit laporan keuangan Bank. KEBIJAKAN DAN PROSEDUR

a. Kebijakan Penyusunan Rencana Bank

rencana Bank terdiri dari : 1. rencana Jangka panjang rJpcorporate plan yang berfungsi sebagai garis-garis besar haluan pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. Laporan Tata Kelola Perusahaan usaha atau strategi Bank untuk jangka waktu 5 lima tahun. Kebijakan terkait rJp tertuang dalam Kebijakan umum rJp dan pedoman pelaksanaan rJp. 2. rencana Bisnis Bank rBB merupakan rincian pelaksanaan strategi dan program kerja serta target- target kinerja Bank jangka waktu 3 tiga tahun. Kebijakan terkait rBB tertuang dalam Kebijakan umum rBB dan pedoman pelaksanaan rBB. 3. rencana Kerja anggaran perusahaan rKap merupakan rincian target- target kinerja Bank selama 1 satu tahun. Kebijakan terkait rKap tertuang dalam Surat Edaran Bank tentang rKap.

b. Kebijakan Usaha

Kebijakan dan peraturan internal BrI termasuk Standard operating procedure yang mencakup Surat Edaran, Surat Keputusan, Buku prosedur operasional danatau petunjuk pelaksanaan ditetapkan sejalan dengan kebijakan GCG. asas GCG harus tercermin dalam semua kebijakan dan peraturan internal Bank baik yang berkaitan dengan usaha Bank maupun berkaitan dengan manajemen internal Bank. Setiap pengembangan produk danatau aktivitas usaha baru harus dipastikan kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku. Ketentuan terkait produk dan atau aktivitas baru Bank diatur dalam ketentuan tersendiri.

c. Kebijakan Pengawasan

pengawasan Bank diimplementasikan melalui konsep 3 tiga garis pertahananthree lines of defense yaitu: i. First Line of Defense Merupakan pengawasan yang dilakukan oleh unit Kerja Bisnisoperasional sebagai pihak yang bertanggungjawab menjaga kualitas output dan proses bisnis sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan. ii. Second Line of Defense Merupakan pelaksanaan fungsi yang dilakukan oleh satuan kerja manajemen risiko dan satuan kerja kepatuhan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia. iii. Third Line of Defense pengawasan yang dilakukan audit intern melalui evaluasi kepada First Line dan Second Line of Defense serta memberikan laporan kepada Direktur utama dan Dewan Komisaris secara independen. Kebijakan pengawasan BrI terdiri dari: i. Kebijakan pengendalian internal, yang disusun dengan memperhatikan ruang lingkup: a. Lingkungan pengendalian, contoh: penerapan konsep three line of defense b. pengkajian dan pengelolaan risiko usaha, contoh: risk assessment terhadap produk danatau aktivitas bisnis bank c. aktivitas pengendalian yang dilaksanakan disetiap tingkatan struktur bank, contoh: kebijakan pengawasan atasan langsung, dual control dan sebagainya d. Sistem informasi dan komunikasi, contoh: informasi yang tersedia di dalam Data Ware house DWh e. pemantauan, Evaluasi dan tindak lanjut atas aktivitas pengendalian intern, contoh: kebijakan penerapan perangkat manajemen risiko. ii. Kebijakan pengawasan internal, antara lain meliputi kebijakan audit Intern, Strategi anti Fraud, hukum dan Kepatuhan. iii. Kebijakan pengawasan eksternal, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh auditor eksternal dan lembaga pengawas perbankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

d. Kebijakan transparansi dan Pengungkapan

Kebijakan internal Bank terkait transparansi dan pengungkapan tertuang dalam: a. panduan transparansi dan pengungkapan transparency and disclosure guidelines b. Kebijakan rahasia Bank IKhTISar uTaMa Laporan TaTa KELoLa pEruSahaan Laporan ManaJEMEn TanGGunG JaWaB SoSIaL pEruSahaan proFIL pEruSahaan rEFErEnSI pEraTuran oJK-KrITErIa ara 2015 anaLISIS pEMBahaSan ManaJEMEn rEFErEnSI pEraTuran BanK InDonESIa TInJauan opEraSIonaL pEnDuKunG Laporan KEuanGan KonSoLIDaSI 2015 pT BanK raKyaT InDonESIa pErSEro TBK. Laporan Tata Kelola Perusahaan c. Kebijakan tentang pelaporan baik laporan internal maupun eksternal termasuk laporan kepada otoritas pengatur dan pengawas Bank, yang dituangkan dalam kebijakan tersendiri menurut jenis laporan Evaluasi dan penyempurnaan kebijakan internal Bank dilakukan secara berkala oleh unit kerja pembuat kebijakan policy owner sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan Bank Pilar 3. Proses Tata Kelola proses Tata Kelola suatu perusahaan adalah cara atau mekanisme yang dilakukan oleh organ perusahaan dan jajaran dibawahnya dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dalam mewujudkan komitmen dan struktur tata kelola, untuk mencapai hasil tata kelola yang sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. proses Tata Kelola BrI diantaranya meliputi :

1. Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham