Tanaman Pangan Aktivitas Pertanian

LAPORAN AKHIR RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012 15 2010 tercatat sebanyak 250 KK atau sebanyak 824 jiwa. Jumlah KK transmigran terbanyak berasal dari Kabupaten Kulonprogo serta daerah penempatan terbanyak adalah Provinsi Sumatera Selatan.

2.1.3.3 Kualitas Pendidikan

Kualitas pendidikan yang memadai diperlukan penduduk untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Tingginya permintaan jasa pendidikan menuntut tersedianya penyelenggara pendidikan yang makin bermutu. Secara nasional, pendidikan diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun swasta. Pada tahun 2010 untuk jenjang TK hingga Sekolah Menengah Atas tercatat 5.178 unit sekolah atau meningkat 2,07 persen dibandingkan dengan tahun 2009 yang tercatat 5.073 sekolah. Pada jenjang Sekolah Dasar SD, pada tahun 2010 memiliki 1.858 sekolah dengan jumlah murid sebanyak 294.224 anak dan diasuh oleh 22.141 guru. Untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yakni SMP tercatat sebanyak 421 sekolah dengan 127.214 anak didik yang diasuh oleh 10.798 orang guru. Pada Sekolah Menengah Umum, tercatat sebanyak 5.624 orang guru yang mengajar 81.315 siswa yang tersebar pada 165 sekolah. Adapun untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan terdapat 195 unit sekolah dengan 77.077 siswa yang diajar oleh 8.067 orang guru. Jumlah murid putus sekolah tercatat 1.425 anak atau mengalami peningkatan 1,01 persen dibandingkan tahun 2009. Pada jenjang perguruan tinggi negeri, Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki 10 perguruan tinggi, dengan jumlah mahasiswa keseluruhan sebanyak 78.992 orang dengan jumlah dosen tetap sebanyak 4.545 orang. Adapun perguruan tinggi swasta PTStercatat sebanyak 112 institusi dengan rincian 38,39 persen akademi, 34,82 persen sekolah tinggi, 16,07 persen universitas serta masing-masing 7,14 persen politeknik dan 3,57 persen institut, dengan jumlah mahasiswa sebanyak 154.222 orang yang diasuh oleh 6.102 orang dosen.

2.1.3.4 Kesehatan

Untuk meningkatkan kualitas kesehatan penduduk, pemerintah berupaya menyediakan sarana dan prasarana kesehatan disertai tenaga kesehatan yang memadai baik kualitas maupun kuantitas. Upaya ini diarahkan agar tempat pelayanan kesehatan mudah dikunjungi dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat. Pada tahun 2010 sarana kesehatan yang tersedia di Provinsi D.I. Yogyakarta sebanyak 63 unit rumah sakit umum, 71 unit rumah bersalin, 180 unit balai pengobatan dan 121 unit puskesmas induk dan 1.697 praktek dokter perorangan. Untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk, pemerintah mencanangkan program Keluarga Berencana KB dengan memberikan sarana pelayanan dan prasarana yang memadai. Hal ini memperoleh respon baik dari masyarakat yang tercermin dengan tingginya pencapaian akseptor aktif, dan tahun 2010 tercatat mencapai 430.231 orang dari target sebanyak 436.212 orang atau 98,63 persen dari target. 45,50 persen dari akseptor aktif memilih suntik, disusul 24,57 persen menggunakan IUD serta 12,68 persen memakai pil dan selebihnya 17,25 persen menggunakan alat kontrasepsi lainnya.

2.1.4 Aktivitas Pertanian

2.1.4.1 Tanaman Pangan

Tanaman pangan meliputi komoditas padi, palawija serta hortikultura. Tanaman palawija terdiri dari komoditas jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang kedelai serta kacang hijau. Adapun hortikultura terdiri dari komoditas sayur-sayuran, buah- LAPORAN AKHIR RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012 16 buahanserta tanaman hias. Data tanaman hias tidak disajikan karena pengumpulan datanya tidak rutin setiap tahun. Pada tahun 2010, produksi padi tercatat sebesar 823.887 ton menurun sebesar 1,68 persen dari tahun 2009 dengan rincian 78,51 persen merupakan padi sawah dan 21,49 persen padi ladang. Dengan luas panen masingmasing sebesar 106.907 ha dan 40.151 ha diperoleh angka produktivitas sebesar 60,5 kuintal per ha untuk padi sawah dan 44,1 kuintal per ha untuk padi ladang. Produksi palawija didominasi oleh komoditas ubi kayu sebesar 1.114.665 ton, kemudian jagung sebesar 345.576 ton serta kacang tanah dan kedelai masing-masing 58.918 ton dan 38.244 ton. Adapun ubi jalar, kacang hijau, serta cantel relatif kecil masingmasing 6.484 ton, 610 ton, dan 228 ton. Komoditas yang mengalami kenaikan produksi apabila dibandingkan dengan tahun 2009 adalah kacang hijau, jagung dan ubi kayu, masingmasing sebesar 28,96 persen, 9,73 persen serta 6,39 persen. Sedangkan cantel, kacang tanah, kedelai dan ubi jalar mengalami penurunan masing-masing sebesar 23,49 persen, 10,59 persen, 5,05 persen dan 3,04 persen. Tanaman sayur-sayuran yang banyak dihasilkan adalah bawang merah, cabe besar dan sawi masing-masing sebesar 19.950 ton, 13.049 ton, 6.756 ton. Bawang merah dan sawi masing-masing mengalami kenaikan produksi sebesar 0,95 persen dan 18,68 persen; sedangkan cabe besar menurun 13,69 persen. Adapun produksi jenis tanaman sayur- sayuran lainnya relatif kecil. Pada tahun 2010, produksi salak mencapai 57.801,1 ton atau mengalami penurunan sebesar 7,62 persen dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya yang mencapai 62.571,7 ton. Buah-buahan lainnya yang mengalami penurunan produksi juga adalah mangga, durian, jambu biji, rambutan, alpukat, pepaya, belimbing, melon, jeruk siam, dan pisang masing-masing sebesar 71,65 persen, 41,61 persen, 26,03 persen, 19,24 persen, 17,12 persen, 13,22 persen, 9,55 persen, 7,08 persen, 5,39 persen dan 3,62 persen. Sedangkan tanaman tahunan lainnya mengalami kenaikan Kenaikan produksi cukup besar terjadi pada buah sukun 1.527,97. Diikuti jeruk besar, manggis, semangka, jambu air, nangka, sawo, duku dan nanas masingmasing turun sebesar 52,41 persen, 44,65 persen, 15,32 persen, 14,97 persen, 4,29 persen, 4,23 persen, 3,98 persen dan 0,87 persen.

2.1.4.2 Perkebunan