Dampak Aktivitas yang Memicu Peningkatan Gas Rumah Kaca

LAPORAN AKHIR RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012 54 sumber gas rumah kaca. Lebih dari itu adalah kesadaran dalam pemeliharaan kawasan hutan, serta upaya mereduksi terjadinya alih fungsi lahan pertanian masih sangat kurang. Hal ini berkorelasi terhadap pemenuhan kebutuhan penduduk akan peningkatan kesejahteraan dan peningkatan pemenuhan kebutuhan kawasan hunian. Sebagai akibat dari permasalahan tersebut adalah semakin berkurangnya lahan hutan sebagai sumber penyerpan karbon, berkurangnya kawasan catchment area, serta terancamnya ketahanan pangan lokal maupun nasional, terutama di Provinsi DIY;

2.4.2.3 Komitmen dalam Pemeliharaan Lingkungan

Komitmen menjadi salah satu komponen penting dalam pemeliharaan masalah lingkungan. Dalam hal ini komitmen akan berpengaruh secara politik terhadap kondisi lingkungan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Keberpihakan terhadap lingkungan tentunya harus terwujud dalam berbagai macam kegiatan dan upaya, khususnya dalam kegiatan perencanaan dan pembangunan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Komitmen lingkungan dalam hal ini akan berdampak secara luas terutama terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca. Permasalahan kurangnya komitmen ini dapat dilihat dari : 1. Perencanaan pembangunan masih bersifat incremental dan belum terintegrasi dengan kaidah-kaidah lingkungan hidup secara terpadu; 2. Dalam kegiatan perencanaan dan pembangunan kaidah secara lingkungan masih belum secara luas terpenuhi, sebagai contoh produk perencanaan pembangunan tidak semuanya memuat Kajian Lingkungan Hidup Strategis, belum secara luas dikembangkan konsep green building, 3. Programkegiatan pembangunan terutama dalam upaya mereduksi masalah lingkungan yang berdampak pada peningkatan emisi gas rumah kaca masih belum diintegrasikan secara menyeluruh di semua sektor kegiatan; 4. Masih adanya pertentangan kebijakan sektor lingkungan, khususnya dalam pengendalian emisi dengan kebijakan peningkatan pendapatan daerah, serta peningkatan pertumbuhan ekonomi wilayah, sebagai contoh masalah pertumbuhan kendaraan bermotor, pertumbuhan aktivitas industri, pertumbuhan kawasan permukiman baru untuk memenuhi kebutuhan hunian, pertumbuhan aktivitas ekonomi dan sektor informal pedagang kaki lima, ojek, angkutan plat hitam;

2.4.3 Dampak Aktivitas yang Memicu Peningkatan Gas Rumah Kaca

Dampak dari aktivitas yang memberikan pengaruh peningkatan gas rumah kaca di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini dapat mulai dirasakan, diantaranya adalah, sebagai berikut : 1. Peningkatan suhu udara di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dari sekitar 24-32 C yang mengalami peningkatan menjadi 33 C; 2. Iklimcuaca menjadi lebih ekstrim lebih sering terjadi dimana suhu udara akibat gelombang panas menjadi lebih sering terjadi; 3. Perubahan musim yang tidak menentu, dimana musim hujan dan musim kemarau sampai saat ini tidak dapat diprediksi bulan terjadinya pergantian musim; 4. Peningkatan muka air laut di Kawasan pesisir bagian Selatan di Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulon Progo; 5. Abrasi pantai di kawasan pesisir di Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Kulon Progo; 6. Banyak bermunculannya bencana alam berupa angin putting beliung yang semakin meningkat intensitasnya; 7. Gangguan kesehatan karena perubahan cuacaiklim yang ekstrim. LAPORAN AKHIR RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012 55

BAB 3 PEMBAGIAN URUSAN

DAN RUANG LINGKUP Pembagian urusan dan ruang lingkup substansi penyusunan Rencana Aksi Daerah RAD tentang Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta secara umum dikelompokkan berdasarkan kondisi eksiting wilayah studi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, serta permasalahan tiap bidang yang terjadi pada beberapa wilayahkawasan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kaidah pembagian sektorbidang didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional tentang Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional tentang Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca, sektor yang menjadi target sasaran dalam penurunan emisi gas rumah kaca, meliputi : 1. Bidang Pertanian; 2. Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut; 3. Bidang Energi dan Transportasi; 4. Bidang Industri; 5. Bidang Pengelolaan Limbah; 6. Kegiatan Pendukung Lainnya. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, maka pengampu bidang atau kegiatan-kegiatan tersebut diatas dapat dikelompokkan sesuai dengan kewenangan dan pengelolaan tiap bidangsektor. Secara lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.1 Matrik Pembagian Urusan dan Ruang Lingkup Sumber Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Bidang Sumber Data Potensi Sumber Emisi Gas Rumah Kaca Wilayah Pertanian Dinas Pertanian, Survei Primer Visualisasi • Kotoran Ternak pada Peternakan skala besar; • Kotoran ternak dari ternak masyarakat; • Kabupaten Gunungkidul sebagai salah satu sumber terbesar karena memiliki potensi ternak yang cukup dominan; • Kabupaten Sleman; • Kabupaten Bantul; • Produksi Biomassa; • Kabupaten Bantul; • Kabupaten Sleman. • Konversi lahan pertanian menjadi non pertanian • Kabupaten Sleman menjadi permukiman dan area perdagangan dan jasa; • Kabupaten Bantul menjadi permukiman PEMBAGIAN URUSAN PEMBAGIAN URUSAN PEMBAGIAN URUSAN PEMBAGIAN URUSAN DAN RUANG LINGKUP DAN RUANG LINGKUP DAN RUANG LINGKUP DAN RUANG LINGKUP 3 3 3 3 BAB BAB BAB BAB