Kelembagaan Swasta Kelembagaan Masyarakat

LAPORAN AKHIR RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012 177

5.1.1.5 Unsur BUMN

Unsur Badan Usaha Milik Negara yang berkewenangan dalam pengendalian, serta implementasi Rencana Aksi Daerah RAD tentang Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca adalah, sebagai berikut : 1. PT. Pertamina Persero, Tbk.; 2. PT. Perusahaan Listrik Negara Persero, Tbk.;

5.1.1.6 Unsur Perguruan Tinggi

Unsur perguruan tinggi yang berkaitan dengan upaya penurunan emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam hal ini, meliputi : 1. Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gajah Mada; 2. Pusat Studi Transportasi dan Lingkungan Universitas Gajah Mada; 3. Pusat Studi Energi Universitas Gajah Mada 4. Unsur Akademisi dan Pusat Studi lainnya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

5.1.2 Kelembagaan Swasta

Kelembagaan swasta yang terlibat dalam Rencana Aksi dan Mitigasi tentang Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca, meliputi : 1. Sekretariat Bersama Kartamantul; 2. Bus Rapid Transit; 3. Organda; 4. Perusahaan Industri Besar, Sedang, Kecil; 5. IKM-UKM.

5.1.3 Kelembagaan Masyarakat

Unsur kelembagaan masyarakat yang terlibat dalam usaha implementasi Rencana Aksi Daerah tentang Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca, meliputi : 1. Lembaga Sosial Masyarakat bidang Lingkungan, Transportasi dan Energi, Sosial, Pendidikan, Budaya, dan lain sebagainya; 2. Rukun Warga RW Rukun Tangga RT yang kegiatannya dikoordinasikan pada tingkat KelurahanDesa dan Kecamatan; 3. Organisasi lingkungan masyarakat, seperti Karang Taruna, Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa, dan lain sebagainya; 4. Masyarakat Umum; 5. LSMNGO yang aktif sebagai penggiat dan penyadaran lingkungan seperti Walhi, Merti Bumi Lestari, dan lain lain Secara lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.1 Kelembagaan dan Usulan Aksi Mitigasi Nama Lembaga Kegiatan Yang Menghasilkan Gas Rumah Kaca Upaya-upaya Untuk Menurunkan Gas Rumah Kaca Keterangan Tambahan Sektor Transportasi • Kementerian Perhubungan; • Kementerian PU; • BAPPENAS • Dinas PUP ESDM; • Kebijakan Incremental dan Sektoral; • Aktivitas Lalu Lintas Kendaraan Bermotor Pada Ruas Jalan; • Pertumbuhan • Evaluasi Kebijakan Sektor Transportasi, Tata Ruang, dan Kebijakan Sektoral Lainnya; • Perencanaan Transportasi • Konsep Penanganan Permasalahan Transportasi Harus Terintegrasi dan Tidak Dapat Bersifat Incremental ; • Kegiatan LAPORAN AKHIR RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012 178 Nama Lembaga Kegiatan Yang Menghasilkan Gas Rumah Kaca Upaya-upaya Untuk Menurunkan Gas Rumah Kaca Keterangan Tambahan • Dishubkominfo; • BLH; • BAPPEDA; • DPPKA; • Pertamina; • ORGANDA; • PUSTRAL; • TransJogja. Kendaraan Bermotor; • Kemacetan Lalu Lintas dan Tundaan Lalu Lintas; • Pajak Kendaraan Murah; • Kemudahan Mendapatkan STNK dan SIM; • Perkembangan Industri Leasing; • Peningkatan Impor Kendaraan Bermotor Terintegrasi; • Pembangunan Intelligent Transport ITS, meliputi : Studi Optimasi Simpang, Moda Shift Kendaraan Pribadi Menjadi Angkutan Masal; • Manajemen Parkir; • Pelatihan Smart DrivingEco Driving; • Penanganan Persilangan Sebidang; • Pengembangan UnmotorizedNon Motorized Priority; • Pembangunan Preservasi Jalan; pembangunan yang mengarah sampai dengan fisik harus diawali dengan Penyusunan studi makro, studi kelayakan, detail engineering design, studi UKL-UPL, konstruksi, pengawasan, dan monitoringevaluasi. Sektor Energi • Kementerian PU; • Kementerian ESDM; • Dinas PUP ESDM; • Pertamina; • PLN; • BAPPEDA; • BPPT; • LIPI. • Kebijakan Incremental dan Sektoral; • Penggunaan Bahan Bakar untuk Kendaraan Bermotor; • Penggunaan Energi Listrik Berlebihan; • Konsumsi Bahan Bakar untuk Keperluan Rumah Tangga Unidentified • Evaluasi Kebijakan Sektor Energi; • Penerapan Mandatori Manajemen Energi untuk Penggunaan Padat Energi; • Penerapan Program Kemitraan Konservasi Energi; • Penyediaan, Pengelolaan, dan Peningkatan Energi Terbarukan; • Penggunaan Lampu Hemat Energi LED; • Pengembangan Panel Surya; • Provinsi DIY Tidak Memiliki Pembangkit; • Panel Surya Mahal dalam Penyediaannya dan Permasalahan Penggunaan Battery dan Limbah Battery; • Perlu Study Cost- Benefit dalam Penggunaan Alternatif Energi Terbarukan; • Padat Energi dapat dilakukan dengan Pembatasan Subsidi BBMEnergi Listrik, Penghematan Penggunaan Listrik Sosialisasi, dsb.; Sektor Kehutanan • Kementerian Kehutanan • Dishutbun; • Perum Perhutani; • BAPPEDA • Kebijakan Incremental dan Sektoral; • Biomasa Pertanian; • Kerusakan Tutupan Lahan • Letusan Gunung Merapi • Evaluasi Kebijakan Sektor Kehutanan; • Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan; • Penambahan Tutupan Lahan Hutan dan Tanaman; • Mendukung Terlaksananya Program Menuju Indonesia Hijau MIH; • Letusan Gunung Merapi yang Menyebabkan Kerusakan Lahan Pada Kawasan TNGM Perlu Dipertanyakan dan Dilakukan Studi Lanjutan Terkait dengan Prosentase Serapan Karbon; • Pembatasan Perkembangan Lahan Saat ini Masih Menjadi Alternatif LAPORAN AKHIR RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012 179 Nama Lembaga Kegiatan Yang Menghasilkan Gas Rumah Kaca Upaya-upaya Untuk Menurunkan Gas Rumah Kaca Keterangan Tambahan Yang Sulit Dilakukan Karena Faktor Status Kepemilikan Lahan; • Rehabilitas hutan harus diikuti dengan penyusunan perencanaan tata hutan, pembatasa perkembangan lahan non terbangun, pembangunan hutan kota dan jalur hijau. Sektor Pertanian • Kementerian Pertanian; • Dinas Pertanian; • BAPPEDA • Sinkronisasi Kebijakan Pengembangan Lahan Pertanian dan Kebijakan Sektoral Lain Salah Satunya Pengembangan Lahan Terbangun; • Kerusakan Daerah Irigasi • Evaluasi Kebijakan Sektor Pertanian; • Perbaikan dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi; • Penerapan Teknologi Budidaya; • Pemanfaatan Penggunaan Pupuk Organik; • Pengembangan Lahan Pertanian Abadi Menjadi Kawasan Lindung; • Perbaikan Jaringan Irigasi untuk Memenuhi Kebutuhan Air dari Hulu dan Hilir; • Kegiatan Irigasi dapat diikuti dengan Penguatan Kelembagaan GP3AP3A; • Lahan pertanian abadi untuk melindungi dari konversi lahan. Sektor Peternakan • Kementerian Pertanian; • Dinas Pertanian; • BAPPEDA; • BPPT; • LIPI • Kebijakan incremental dan sektoral • Peningkatan Jumlah Ternak Karena Peningkatan Kebutuhan Asupan Daging; • Peningkatan Ekskresi Ternak; • Culture Masyarakat Pedesaan Gunungkidul • Evaluasi kebijakan sektor peternakan; • Pemanfaatan Kotoran Ternak untuk Biogas; • Pemanfaatan Limbah Biogas untuk Pupuk Kompos. • Perlu Kajian Lebih Lanjut Terkait dengan Biogas Termasuk Analisis Ekonomi; • Pelibatan LIPI dan Akademisi dalam Kegiatan Riset Perlu DIlakukan. Sektor Industri • Kementerian Perindustrian; • Disperindagkop; • UKM-IKM Swasta; • Pengusaha Industri; • BAPPEDA • Kebijakan incremental dan sektoral • Penggunaan BBM untuk Produksi; • Limbah Industri Cair dan Padat • Evaluasi Kebijakan Sektor Industri; • Penerapan Produksi Bersih. • Terdapat Dampak dari Penerapan Produksi Bersih, Diantaranya : • Efisiensi dan Pengurangan Emisi; • Namun kendalanya adalah kesulitan dalam Pengembangan Teknologi; • DIY Rata-rata UKM- IKM dan Industri Besar Tidak LAPORAN AKHIR RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012 180 Nama Lembaga Kegiatan Yang Menghasilkan Gas Rumah Kaca Upaya-upaya Untuk Menurunkan Gas Rumah Kaca Keterangan Tambahan Dominan. Sektor Limbah • Kementerian PU • Balai IPAL; • BLH; • Sekber Kartamantul; • LSM; • Masyarakat; • PSLH UGM. • Kebijakan Sektoral dan Incremental; • Peningkatan Timbunan Sampah; • Sampah Tidak Diolah; • System Open Dumping. • Review Terhadap Kebijakan Sektor Limbah; • Pengelolaan Sampah Terpadu 3R5R; • Reduksi Sistem Open Dumping dan Pengembangan Sanitary Landfill; • Pengembangan Sistem Composting; • Green Konsumer; • Waste to Energy; • Pemilahan Sampah Sebelum Pengangkutan.. Reduksi Timbunan Memerlukan Komitmen dan Teknologi. Kebijakan • Kementerian Dalam Negeri • Biro Hukum; • Biro Administrasi Perekonomian dan Sumberdaya Alam • Biro Administrasi Pembangunan; • Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan. Semua permasalahan yang terkait dengan RAD-GRK • Integrasi kebijakan pembangunan Provinsi DIY dengan Kebijakan Sektoral terkait dengan Penyusunan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca; • Implementasi Peraturan Gubernur tentang Aksi Mitigasi Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Pengesahan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Monitoring dan Evaluasi • Tim POKJA dan SKPD Terkait; • Inspektorat; • Bidang Pengendalian BAPPEDA Provinsi DIY. Semua permasalahan hal yang terkait dengan RAD-GRK • Monitoring Tahunan Sumber Emisi Gas Rumah Kaca; • Penyusunan dan Penyempurnaan Basis Data Gas Rumah Kaca termasuk melakukan Peningkatan dan Perbaikan SpesifikasiKualitas Data tahunan Baseline; • Review Terhadap Pelaksanaan Kebijakan Pembangunan yang Diintegrasikan dengan RAD-Gas Rumah Kaca. Kebijakan yang Perlu Diintegrasikan dengan RAD-GRK : • RPJMD Provinsi DIY; • RTRW Provinsi DIY; • MP3EI; • Perencanaan Pembangunan Sektoral Lainnya Pertanian Perhubungan, Ke- PUan dan ESDM, Kehutanan, Limbah, Perindustrian, Kemiskinan, Ketenagakerjaan, dan lain sebagainya. Sumber : Hasil Analisis Tim Penyusun, Tahun 2012 LAPORAN AKHIR RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012 181

5.2 Identifikasi Sumber Pendanaan

Sumber pendanaan yang dibutuhkan dalam upaya penanganan Emisi Gas Rumah Kaca adalah melalui pendanaan pusat, daerah, pihak swasta melalui program CSR serta dukungan internasional. Dalam hal ini dukungan pendanaan tersebut didasarkan atas usulan aksi mitigasi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai salah satu bagian kegiatan yang terintegrasi dalam menurunkan Gas Rumah Kaca Nasional. Dukungan pendanaan tersebut antara lain ; 1. Dukungan Pendanaan Pusat berasal dari Dana Dekonsentrasi untuk Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Tugas Pembantuan untuk Pemerintah KabupatenKota; 2. Dukungan Pendanaan Lokal berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD yang penganggarannya dilaksanakan setiap tahun dan disahkan dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta; 3. Dukungan Pendanaan Internasional berasal dari hibah, pinjaman, maupun upaya internasional dalam memberikan dukungan dana dari setiap aksi mitigasi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang dalam hal ini dipilih aksi mitigasi yang benar-benar membutuhkan dukungan internasional terutama yang berkaitan dengan pengembangan metode baru.

5.3 Jadwal dan Pendanaan Implementasi RAD-GRK

Jadwal dan pendanaan untuk kegiatan implementasi Rencana Aksi Daerah tentang Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dilakukan secara terstruktur dan terintegrasi dengan mekanisme penganggaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD, Anggaran pendapatan Belanja Negara APBN, maupun dukungan pendanaan internasional. Secara lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.