LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
58
BAB 4  ANALISIS  EMISI  GAS  RUMAH  KACA  DI PROVINSI
DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
4.1  Analisis Emisi Gas Rumah Kaca
Sumber gas rumah kaca di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dibagi menjadi beberapa jenis, meliputi sumber gas rumah kaca sektor pertanian dan lahan, sumber gas rumah kaca
sektor industri, sumber gas rumah kaca sektor transportasi, sumber gas rumah kaca sektor transportasi, serta sumber gas rumah kaca sektor limbah.
4.1.1 Analis Gas Rumah Kaca Sektor Berbasis Lahan
4.1.1.1  Perhitungan Gas Rumah Kaca Hasil dari Perubahan Tutupan Lahan
Biomassa hutan adalah materi organik yang merupakan hasil utama dari proses fotosintesis dikurangi  konsumsi  dari  respirasi  dan  pemanenan  Watson,  2009.  Stok  karbon  diprediksi
dari  biomassa  menurut  jenis  penutupan  hutan  dan  lahan  per  hektarnya  dengan  perkiraan sebanyak  50  dari  nilai  biomass  Westlake,  1966.  Namun  demikian  perbandingan  stok
karbon  dengan  biomassa  bervariasi tergantung dari  banyak faktor  yang  mempengaruhinya seperti  jenis  pohon,  tempat  tumbuh,  curah  hujan  dan  lain-lain.  Stok  karbon  diperhitungkan
dari seluruh kelompok penyimpanan pools karbon, yaitu sebagai berikut:
a.
Karbon dari biomasa di atas permukaan tanah Above ground biomass
b.
Karbon dari biomasa di bawah permukaan tanah Below ground biomass
c.
Karbon dari pohon mati Necromass dead wood
d.
Karbon dari serasah Litter
e.
Kandungan karbon di tanah Soil organic matter Pendugaan  penyimpanan  karbon  dalam  masing-masing  kelompok  di  atas  menggunakan
data sumber daya hutan mulai dari anakan seedling sampai dengan pohontegakan hasil pengukuran lapangan pada sample plot yang tersebar di seluruh Indonesia melalui kegiatan
Inventarisasi  Hutan  Nasional  NFI.  Perubahan  pada  data  stok  karbon  akan  berpengaruh pada perubahan nilai emisi maupun serapan karbonnya.
ANALISIS ANALISIS
ANALISIS ANALISIS    EMISI GAS
EMISI GAS EMISI GAS
EMISI GAS RUMAH KACA DI
RUMAH KACA DI RUMAH KACA DI
RUMAH KACA DI PROVINSI DIY
PROVINSI DIY PROVINSI DIY
PROVINSI DIY
4 4
4 4
BAB BAB
BAB BAB
LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
59
Gambar 4.1 Kelompok Penyimpanan Karbon
Gambar 4.2 RELRL dalam Aktivitas REDD+
LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rum Dalam  kegiatan  terkait  per
pengemisi  karbon  emitter  d emisi  dan  serapan  karbon
pelaporan  perubahan  emisi Metode inventarisasi gas ruma
pada gambar 1. Pada metode utama, yaitu data kegiatan ac
Gambar 4.3 Model Inven
Data  aktivitas  adalah  ukuran serapan  gas  rumah  kaca.  D
adalah  data  aktivitas  yang  m aktivitas  merupakan  data  pen
trend  di  masa  datang.  Pada Land  Use  Change  and  Fores
lahan  dengan  skala  nasional analisis sektor berbasis lahan
geografis yang sudah dalam b dari  pemetaan  dengan  meng
bentuk data digital.
Perhitungan  dilakukan  denga Provinsi  Daerah  Istimewa  Y
rumah  kaca  tiap  luasan  tutu perhitungan tersebut untuk ke
A.  Matrik Perubahan Lahan
Dalam perhitungan mengg di  Provinsi  DIY  yang  men
Kaca di Provinsi DIY. Seca
Tabel 4.1 Matrik Peru
Sum of Luas Row Labels
Column Labels 2002
2002 814.9826914
2006
Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 201 erubahan  iklim,  sektor  kehutanan  dapat  b
dan  penyerap  karbon  sinker.  Untuk  meng n  yang  terjadi  perlu  dilakukan  pengukuran,
i  karbon  yang  dikenal  dengan  inventarisasi mah kaca yang digunakan adalah metode IPC
de inventarisasi gas rumah kaca tersebut ada activity data
dan faktor emisi atau serapan em
entarisasi Gas Rumah Kaca dari LULUCF
an  kuantitatif  kegiatan  manusia  yang  menyeb Dalam  penghitungan  emisi  karbon,  salah  s
merupakan  data  penutupan  lahan  dan  pe enutupan  lahan  di  masa  lalu  dan  sekarang
a  kegiatan  inventarisasi  GRK  dari  sektor  LU restry
,  data  aktivitas  diwujudkan  dalam  bentu alregional.  Untuk  Provinsi  Daerah  Istimewa
an untuk tutupan lahan digunakan data berbas bentuk peta digital. Data tersebut sebelumny
nggunakan  beberap  citra  satelit  yang  kemudia gan  melakukan  pengukuran  jumlah  luasan
Yogyakarta  yang  kemudian  dilakukan  perhi utupan  lahan  dengan  menggunakan  softwar
kemudian diolah dengan menggunakan softwa
an di Provinsi DIY
ggunakan metode historical digunakan matriks enjadi  asumsi  awal  dalam  melakukan  perhitu
ecara lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel be
rubahan Lahan di Provinsi DIY
2006 2007
2012
6914 37477.22172
42.02764142
2012
60
t  berfungsi  sebagai ngetahui  perubahan
n,  pemantauan  dan si  gas  rumah  kaca.
CC GL 2006 seperti a 2 dua komponen
emission factor .
ebabkan  emisi  atau satu  komponennya
perubahannya.  Data g  untuk  menghitung
LULUCF  Land  Use, ntuk  peta  penutupan
a  Yogyakarta  dalam asis sistem informasi
nya merupakan data dian  diolah  kedalam
an  tutupan  lahan  di rhitungan  emisi  gas
are  GIS.  Hasil  dari ware abacus.
riks perubahan lahan itungan  Gas  Rumah
berikut ini.
2014
21.68946892
LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
61
Sum of Luas Row Labels
Column Labels 2002
2006 2007
2012 2014
2007 2532.450192
2012 46755.97858
2014 1408.774352
2500 161.8200702
5001 20091
491.9659459 20092
19.31170013 20093
854.0536264 20121
Grand Total 814.9826914  37477.22172  2532.450192
48325.15756 1430.463821
Sumber : Hasil Analisis Tim Penyusun, Tahun 2012
Dapat dilihat lanjutan matriks perubahan lahan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Lanjutan Matrik Perubahan Lahan di Provinsi DIY
Sum of Luas Row Labels
5001 20091
20092 20093
20121 Grand Total
2002 836.6721604
2006 182.887173  3551.274697  117.3786258
41370.78986 2007
2532.450192 2012
46755.97858 2014
1408.774352 2500
98.17094487 6.739594279
266.7306093 5001
731.8453865 731.8453865
20091 34721.41001
13.4266784 35226.80263
20092 131188.2933
131207.605 20093
88.97719692  61054.66377 61997.69459
20121 436.3176883  436.3176883
Grand Total 731.8453865  35002.46812  134841.9719  61178.78199  436.3176883
322771.661
Sumber : Hasil Analisis Tim Penyusun, Tahun 2012
Dapat  dihitung  pula  emisi  bersih  untuk  aktivitas  penggunaan  lahan,  khususnya  pada beberapa  aktivitas  perubahan  tutupa  lahan.  secara  lebih  jelasnya  dapat  dilihat  pada
tabel berikut ini.
Tabel 4.3 Net Emission di Provinsi DIY
Sum of co2t09_11_2
Column Labels
Row Labels 2012
2014 20091
20092 20093  Grand Total
2002 13508.17955
13,508.18 2006
21439.56072 88597.86209  1694313.158  58155.24017  1,862,505.82
Grand Total 21439.56072  13508.17955  88597.86209  1694313.158  58155.24017  1,876,014.00
LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
62
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Karbon dengan Metode Historical di Provinsi DIY
Menurut Data Penutupan Lahan Tahun 2000-2011
Sum of co2t09_11_2
Column Labels Row Labels
2002 2006
2007 2012
2014 2002
13508.18
2006 21439.56
2007 2012
2014 2500
-593.88
5001 20091
12638.61
20092 637.8655
20093 12537.51
20121 Grand Total
46659.66 13508.18
Sumber : Hasil Analisis Tim Penyusun, Tahun 2012
Berikut  dapat  dilihat  lanjutan  dari  perhitungan  net  emission  untuk  perubahan  tutupan lahan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tabel 4.5 Lanjutan Hasil Perhitungan Karbon dengan Metode Historical di
Provinsi DIY Menurut Data Penutupan Lahan Tahun 2000-2011
Sum of co2t09_11_2 Column Labels
Row Labels 5001
20091 20092
20093  20121  Grand Total
2002 13508.18
2006 88597.86  1694313  58155.24017
1862506
2007 2012
2014 2500
-2882.3 -123.671555
-3599.85
5001 20091
- 98.5518
12540.05
20092 637.8655
20093 -
1632.73 10904.78
20121 Grand Total
0  85715.56  1692582  58031.56862 1896497
Sumber : Hasil Analisisn Tim Penyusun, Tahun 2012
Berdasarkan  hasil  perhitungan  yang  dilakukan  didapat  Emisi  Tahunan  Gas  Rumah  Kaca untuk  sektor  berbasis  lahan  adalah  172.408,8  Ton  CO
2
eqTh,  sedangkan  Emisi  Tahunan per  Km
2
adalah  sebesar  54,1179 Ton CO
2
eqThKm
2
. Dalam  1  tahun tahun  2010  terjadi kerusakan  tutupan  lahan  hutan  sebesar  1.729,46  Ha  di  Kabupaten  Sleman  atau  sekitar
LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
63
17,2936 Km
2
lahan hutan akibat bencana alam letusan Gunung Merapi, maka kemungkinan reduksi gas CO
2
di Provinsi DIY yang tidak terurai atau terserap oleh tutupan hutan adalah sebesar  935.94,74  Ton dalam  1  satu Tahun.  Namun  angka ini tidak  signifikan  jika  dilihat
berdasarkan  angka  konsentrasi  gas  rumah  kaca  di  Provinsi  Daerah  Istimewa  Yogyakarta yang secara dominan terkonsentrasi pada daerah perkotaan, sedangkan hutan yang rusak
akibat letusan Gunung Merapi hanya pada wilayah Kabupaten Sleman dan kondisi tersebut termasuk  kategori  kejadian  luar  biasa.  Kemungkinan  angka  yang  mendekati  adalah
berdasarkan  data  dalam  angka  Provinsi  Daerah  Istimewa  Yogyakarta  Tahun  2010,  yaitu  : jumlah  kerusakan  hutan  akibat  pencurian  kayu  sebesar  32  Ha,  bencana  alam  sejumlah  3
Ha,  dan  kebakaran  sejumlah  4  Ha  dan  total  kerusakan  adalah  39  Ha  atau  setara  dengan 0,39  Ha.  Apabila  dikonversi  kedalam  jumlah  serapan  gas  CO2  adalah  sebesar  21.10598
Ton CO
2
eqThKm
2
.
4.1.1.2  Perhitungan Gas Rumah Kaca Hasil Eksresi Hewan Ternak