Pertumbuhan Ekonomi Struktur Ekonomi

LAPORAN AKHIR RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012 33 karena sebagian kegiatan impor sebelum tahun 2001 tidak tercatat di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi D.I. Yogyakarta. Menurut negara asal, nilai impor yang terbesar berasal dari China yang mencapai US 7,16 juta atau 27,61 persen dari total nilai impor. Kemudian Korea, Taiwan, Hongkong dan Jepang masing-masing sebesar 22,05 persen, 13,34 persen, 9,22 persen, dan 7,31 persen. Sedangkan sisanya berasal dari negaranegara lain sebesar 20,41 persen.

2.2.3 Pendapatan Daerah

Produk Domestik Regional Bruto PDRB adalah nilai tambah yang terbentuk dari keseluruhan kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah dengan rentang waktu tertentu. PDRB disajikan menurut harga konstan dan harga berlaku. Dari PDRB atas dasar harga konstan dapat dihitung pertumbuhan ekonomi yang menggambarkan pertambahan riil size ekonomi suatu wilayah. Adapun dengan PDRB atas dasar harga berlaku dapat dilihat struktur ekonomi yang menggambarkan andil masing-masing sektor ekonomi.

2.2.3.1 Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan perhitungan PDRB atas harga konstan, perekonomian Provinsi D.I. Yogyakarta tahun 2010 tumbuh sebesar 4,87 persen, lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 4,43 persen angka diperbaiki. Hal yang menggembirakan dari gambaran ekonomi D.I. Yogyakarta tahun 2010 adalah pertumbuhan positif dari hampir seluruh sektor, kecuali sektor pertanian. Sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan mengalami pertumbuhan paling besar yaitu sebesar 7,87 persen, disusul sektor industri pengolahan; sektor jasa-jasa; sektor konstruksi; sektor pengangkutan dan komunikasi; serta Perdagangan, hotel dan restoran masingmasing sebesar 7,0 persen, 6,44 persen, 6,06 persen, 5,5 persen dan 5,09 persen. Sedangkan sektor pertanian justru mengalami penurunan sebesar 0,7 persen. Meski andil sektor industri masih lebih kecil dari sektor perdaganganhotelrestauran, sektor pertanian ataupun sektor jasa-jasa, namun sektor industri tetap merupakan salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi yang potensial karena sifat industri yang mampu mendorong pembentukan nilai tambah yang tinggi.

2.2.3.2 Struktur Ekonomi

Nilai Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku Provinsi D.I. Yogyakarta pada tahun 2010 tercatat sebesar Rp 45.591.853 juta dengan PDRB per kapita sebesar Rp13.186.398 atau naik 9,12 persen. Berdasarkan komposisi nilai Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku dapat diketahui bahwa peran sektor Pertanian sebagai penyumbang terbesar dalam perekonomian Provinsi D.I. Yogyakarta mulai tergeser oleh sektor lain. Pada tahun 2010, andil terbesar berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,79 persen. Kemudian sektor pertanian ; sektor jasa-jasa dan sektor industri pengolahan memiliki andil 17,19 persen; 17,04 persen dan 13,28 persen. Sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan serta sektor bangunan masing-masing berperan sebesar 10,67 persen, 9,76 persen dan 9,70 persen. Sedangkan sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor pertambangan dan penggalian merupakan sektor dengan andil terkecil yakni masing-masing berkontribusi 0,92 persen dan 0,67 persen dari total PDRB harga berlaku.

2.3 Program Prioritas Daerah