LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
18
Tahun 2010 nilai produksi perikanan sebesar Rp. 647,02 milyar, atau naik sebesar 230,71 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 195,64 milyar. Andil perikanan darat
sebesar 96,13 persen dan sisanya 3,87 persen merupakan hasil perikanan laut.
2.1.5 Kondisi Transportasi di Provinsi DIY
Kondisi transportasi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dibagi menjadi transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi udara.
2.1.5.1 Transportasi Darat
Transportasi darat di Provinsi DIY dikelompokkan menjadi transportasi jalan raya dan transportasi kereta api.
A. Transportasi Jalan Raya
Jumlah Kendaraan Bermotor yang Terdaftar Menurut Jenisnya Jumlah kendaraan bermotor di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta megalami
perkembangan jumlah yang cukup signifikan terkait dengan pertumbuhan penduduk di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumlah kepemilikan kendaraan bermotor mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil data Badan Pusat Statistik Provinsi daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011 didapat nilai bahwa jumlah kendaraan yang
terdaftar di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk jenis mobil penumpang adalah berjumlah 15.166 unit, mbil bus berjumlah 150 unit, mobil barang berjumlah 2.332 unit,
sepeda motor berjumlah 114.786 unit dan kendaraan khusus berjumlah 16 unit. Total secara keseluruhan berjumlah 132.450 unit. Secara lebih jelasnya jumlah kendaraan tiap jenis yang
terdaftar di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.4 Jumlah Kendaraan Bermotor Non Perorangan yang Terdaftar Menurut
Jenisnya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011
Jenis Kendaraan Bukan Umum
Perorangan Umum
Perusahaan Pemerintah
Jumlah Mobil Penumpang
15,104 39
23 15,166
Sedan 2,752
5 2,757
Setation Wagon 440
440
Mini Bus 10,941
18 10,959
Jeep 971
39 1,010
Lain-lain Mobil Bus
72 54
24 150
Bus Biasa 37
36 1
74
Mikro Bus 35
18 23
76
Bus Tingkat Lain-lain
Mobil Barang 2,195
121 16
2,332 Pick Up
1,469 12
9 1,490
Van 15
1 16
Truk Barang 659
108 5
772
Truk Tank BBMAir 30
30
LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
19
Jenis Kendaraan Bukan Umum
Perorangan Umum
Perusahaan Pemerintah
Jumlah Double Cabin
21 1
22
Lain-lain 1
1 2
Sepeda Motor 114,654
26 106
114,786 Sepeda Motor Solo
114,573 26
103 114,702
Sepeda Motor dengan Kereta Samping
23 23
Scooter 57
57
Trail Lain-lain
1 3
4
Kendaraan Khusus 16
16 Truk Pemadam Api
Ambul;ans 2
2
Mobil Jenazah 2
2
Forklift 12
12
Lain-lain Total
132,041 240
169 132,450
Sumber : Data Provinsi DIY dalam Angka, Tahun 2011
Kendaraan Umum Menurut Jenisnya Jumlah kendaraan bermotor umum di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdaftar
menurut jenisnya berupa jenis mobil penumpang berjumlah 124.177 kendaraan, bus berjumlah 11.028, mobil beban berjumlah 42.650 kendaraan, dan sepeda motor berjumlah
1.310.241 kendaraan. Total secara keseluruhan berjumlah 1.488.096 kendaraan. Peningkatan jumlah kendaraan secara keseluruhan terjadi di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta terjadi dari jumlah kendaraan berkisar 641.093 unit pada Tahun 2001 menjadi 1.488.096 unit pada Tahun 2010. Kondisi demikian memberikan multiplier effect terhadap
peningkatan aktivitas transportasi yang menurunkan kinerja ruas jalan, serta meningkatkan tundaan lalu lintas, serta peningkatan emisi gas rumah kaca secara signifikan. Secara lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.5 Jumlah Kendaraan Umum yang Terdaftar Menurut Jenisnya di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011
KabupatenKota Jenis Kendaraan
Mobil Penumpang
Bus Mobil
Beban Kendaraan
Khusus Sepeda
Motor Jumlah
Kulon Progo 5,142
435 2,772
103,083 111,432
Bantul 22,537
711 10,844 314,839
348,931
Gunungkidul 6,854
749 5,016
125,471 138,090
Sleman 48,627
6,981 11,165 460,666
527,439
Yogyakarta 41,017
2,152 12,853 306,182
362,204
Jumlah 2010 124,177 11,028 42,650
1,310,241 1,488,096
2009 115,244 10,909 41,186
1,206,863 1,374,202
2008 108,387 10,876 39,654
478 1,116,914
1,276,309
2007 89,598 21,232 38,537
1,012,319 1,161,686
LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
20
KabupatenKota Jenis Kendaraan
Mobil Penumpang
Bus Mobil
Beban Kendaraan
Khusus Sepeda
Motor Jumlah
2006 84,786 17,673 36,812
916,204 1,055,475
2005 82,705 14,685 35,670
843,077 976,137
2004 78,817
9,968 34,031 755,101
877,917
2003 74,728
8,039 32,520 666,941
782,228
2002 70,203
7,400 30,816 597,143
705,562
2001 67,309
6,591 27,745 539,448
641,093
Sumber : Data Provinsi DIY dalam Angka, Tahun 2011
Kendaraan Wajib Uji Salah satu permasalahan peningkatan aktivitas gas rumah kaca di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta adalah banyaknya kendaraan yang wajib uji, dimana kendaraan-kendaraan tersebut tentunya mengalami permasalahan dari aspek emisi karena faktor usia, operasional
kendaraan, faktor kondisi fisik kendaraan, serta faktor lainnya.
• Kendaraan Bukan Umum Wajib Uji
Jumlah kendaraan bukan umum yang wajib uji, meliputi jenis Bus berjumlah 409 unit, Truk 10.313 unit, ambulan berjumlah 34 unit, mbil pick up berjumlah 22.867 unit, truk
tangki berjumlah 105 unit, kendaraan khusus berjumlah 32 unit, kereta gandeng berjumlah 39 unit. Total keseluruhan berjumlah 33.809 unit.
Tabel 2.6 Jumlah Kendaraan Bukan Umum yang Wajib Uji Emisi di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011
Jenis Kendaraan KabupatenKota
Provinsi DIY
Kulon Progo Bantul
Gunungkidul Sleman Yogyakarta Sedan
Oto Bus 1
4 5
Bus 37
66 66
45 195
409
Truk 981
3,604 1,373
2,145 2,210
10,313
Ambulan 25
9 34
Pick Up 1,217
6,596 3,073
5,451 6,530
22,867
Tangki 3
13 7
3 79
105
Kendaraan Khusus 14
5 13
32
Kereta Gandeng 30
3 6
39
Kereta Tempel 5
5
Jip Mobil Penumpang
Taksi Jumlah
2,263 10,324
4,528 7,652
9,042 33,809
Sumber : Data Provinsi DIY dalam Angka, Tahun 2011
• Kendaraan Umum Wajib Uji
Jumlah kendaraan bukan umum yang wajib uji, meliputi jenis sedan berjumlah 729 unit, Oto Bus berjumlah 502 unit, Bus berjumlah 3.205 unit, Truk berjumlah 230 unit, mobil
pick up berjumlah 17 unit, kendaraan khusus berjumlah 4 unit, serta kendaraan temple
LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
21
berjumlah 15 unit. Total keseluruhan berjumlah 4.711 unit. Secara lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.7 Jumlah Kendaraan Umum yang Wajib Uji Emisi di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2011
Jenis Kendaraan KabupatenKota
Provinsi DIY
Kulon Progo Bantul Gunungkidul Sleman Yogyakarta
Sedan 200
529 729
Oto Bus 75
21 139
267 502
Bus 283
724 597
670 931
3,205
Truk 51
76 25
31 47
230
Ambulan Pick Up
17 17
Tangki 1
8 9
Kendaraan Khusus 4
4
Kereta Gandeng Kereta Tempel
15 15
Jip Mobil Penumpang
Taksi
Jumlah 414
1,036 778
968 1,515
4,711
Sumber : Data Provinsi DIY dalam Angka, Tahun 2011
Terminal di Provinsi DIY Terminal di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta secara umum tersebar di beberapa
kabupatenkota dengan terminal induk tipe A terdapat di Terminal Giwangan Kota Yogyakarta. Luas Terminal Tipe A Giwangan adalah 58.850 m2, dengan kapasitas
kendaraan adalah berjumlah 116 kendaraan AKAP, 25 AKDP, 240 kendaraan probadi roda 2, serta kendaraan pribadi roda 4. Lebih dari itu terdapat pula terminal dengan kapasitas
tampungan kendaraan yang cukup besar, yaitu terminal Jombor dengan luas terminal mencapai 7.800 m
2
, serta memiliki kapasitas tampungan untuk 250 kendaraan. Secara lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.8 Terminal di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011
KabupatenKota Terminal
Luas m
2
Kapasitas Kulon Progo
Wates 7,910
60 Kendaraan Jangkaran
1,000 12 Kendaraan
Brosot 700
6 Kendaraan Ngeplang
1,000 12 Kendaraan
Kenteng 1,000
12 Kendaraan Jagalan
1,000 12 Kendaraan
Bantul Palbapang
15,000 30 Kendaraan
Gunungkidul Dhaksinarga
18,250 59 Bus Besar
Wonosari 65 Bus Kecil
Sleman Jombor
7,800 250 Kendaraan
Pakem 2,240
50 Kendaraan Condongcatur
3,397 70 Kendaraan
LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
22
KabupatenKota Terminal
Luas m
2
Kapasitas
Prambanan 1,977
30 Kendaraan
Yogyakarta
Giwangan 58,850
116 AKAP 25 AKDP
70 Taksi 240 Kendaraan Pribadi
Roda 2 125 Kendaraan Pribadi
Roda 4 120,124
1,244
Sumber : Data Provinsi DIY dalam Angka, Tahun 2011
B. Angkutan Kereta Api
Angkutan kereta api di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu pilihan penggunaan moda transportasi untuk melakukan perjalanan regional di beberapa wilayah di
Pulau Jawa.
Stasiun di Provinsi DIY Adapun beberapa stasiun yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah,
sebagai berikut : 1. Stasiun Lempuyangan
Stasiun lempuyangan terletak di Kota Yogyakarta yang didirikan pada tanggal 2 Maret 1872 ini melayani pemberhentian semua KA ekonomi yang melintasi
Yogyakarta. Stasiun Lempuyangan beserta dengan rel yang membujur dari barat ke timur
merupakan perbatasan
antara Kecamatan Gondokusuman di
utara dan Danurejan di selatan.
• Kereta api Progo: ke Stasiun Pasarsenen;
• Kereta api Gajah Wong: ke Stasiun Pasarsenen;
• Kereta api Senja Bengawan: Stasiun Tanahabang dan Stasiun Solojebres;
• Kereta api Gaya Baru Malam Selatan: Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Surabaya
Gubeng; •
Kereta api Kahuripan: ke Stasiun Padalarang dan Stasiun Kediri; •
Kereta api Pasundan: ke Stasiun Kiara Condong dan Stasiun Surabaya Gubeng; •
Kereta api Logawa: ke Stasiun Jember dan Stasiun Purwokerto; •
Kereta api Sri Tanjung: Stasiun Banyuwangi Baru; •
Kereta api Prambanan Ekspres: ke Stasiun Kutoarjo dan Stasiun Palur; •
Kereta api Madiun Jaya: ke Stasiun Yogyakarta dan Stasiun Madiun. Secara lebih jelasnaya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
23
Gambar 2.2 Stasiun Lempuyangan Yogyakarta
2. Stasiun Maguwo Stasiun KA yang terletak di Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten
Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Jalur ini terletak di petak jalur KA antara jalur ganda Kutoarjo-Solo.
Pada awalnya, stasiun ini hanyalah stasiun kecil yang fungsinya hanya menjadi titik persilangan KA jarak jauh, bongkar muat gerbong pupuk Sriwijaya ke emplasemen
gudang dan titik langsir untuk gerbong ketel untuk memasok Avtur. Dengan selesainya pembangunan jalur ganda Yogyakarta-Solo, dan karena letaknya yang
berdekatan dengan Bandar Udara Adi Sucipto, stasiun ini kemudian dibenahi dan saat ini disinggahi oleh KA Pramex tujuan Kutoarjo-Yogyakarta-Solo Balapan-Palur.
Bangunan lama stasiun ini dipertahankan karena memiliki nilai sejarah dan pernah ditampilkan dalam film Janur Kuning 1979.
Stasiun ini difungsikan menjadi stasiun bandar udara yang akan melayani KA bandara untuk mengangkut penumpang antara Bandara Adisucipto dengan Yogyakarta
maupun Solo, sekaligus menjadi titik sistem transportasi terpadu di Yogyakarta. Stasiun Maguwo sekarang dilengkapi dengan jalur bawah tanah yang
menghubungkan penumpang pesawat terbang langsung dari stasiun. Di halaman depan juga telah berfungsi halte pemberhentian sistem angkutan dalam
kota TransJogja. Untuk keperluan ini, posisi stasiun telah digeser sejauh kurang lebih 300m ke arah timur dari titik asalnya.
Gambar 2.3 Stasiun Maguwo Yogyakarta
LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
24
3. Stasiun Patukan Stasiun
Patukan PTN merupakan stasiun
kereta api yang
terletak di
Ambarketawang, Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Stasiun ini berada di Daerah Operasi 6 Yogyakarta, dan merupakan stasiun KA paling barat
di Kabupaten Sleman. Stasiun yang berketinggian +88 m dpl ini memiliki 5 jalur kereta api. Nama stasiun ini berasal dari nama dusun tempat stasiun ini berada. Jika sore
tempat ini ramai dikunjungi masyarakat sekitar stasiun bahkan dari daerah-daerah disekitar dusun Patukan. Kereta api yang melewati stasiun ini, meliputi
• Progo: ke Yogya Lempuyangan dan Jakarta Pasar Senen
• Gajah Wong: ke Yogya Lempuyangan dan Jakarta Pasar Senen
Gambar 2.4 Stasiun Patukan Yogyakarta
4. Stasiun Rewulu Stasiun Rewulu RWL merupakan stasiun kereta api yang terletak di Argomulyo,
Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Stasiun yang terletak pada ketinggian +88 m dpl ini berada di Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Stasiun ini memiliki 5 jalur, dan
berada dekat dengandepot BBM yang terletak 1 kilometer di selatan stasiun, terhubung secara langsung dengan salah satu jalur rel kereta api melewati
perkampungan Gancahan hingga masuk depot.
Gambar 2.5 Stasiun Rewulu Yogyakarta
LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
25
5. Stasiun Sentolo Stasiun Sentolo STL merupakan stasiun kereta api yang terletak di Sentolo, Kulon
Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Stasiun yang terletak pada ketinggian +54 m ini berada di Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Stasiun ini terletak di pinggir jalan
raya Wates-Yogyakartasetelah menyeberangi rel di kiri. Ke arah selatan, sebelum Stasiun Wates, terdapat Stasiun Kalimenur yang sudah tidak digunakan lagi
sejak tahun 1980-an.
Gambar 2.6 Stasiun Sentolo Yogyakarta
6. Stasiun Wates Stasiun Wates WT merupakan stasiun kereta api yang terletak di Wates, Kulon
Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Stasiun yang terletak pada ketinggian +18 m dpl ini berada di Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Stasiun Wates memiliki 5 jalur, dengan
fungsi sebagai berikut:
• Jalur 1 untuk berjalan langsung atau pemberhentian KA dari arah barat,
• Jalur 2 untuk berjalan langsung KA dari timur,
• Jalur 3 untuk pemberhentian KA dari arah barattimur,
• Jalur 4 untuk stabling rangkaian gerbong balast kricak, dan
• Jalur 5 untuk pengisian balast kricak ke gerbongnya
Kereta api yang melewati Stasiun Wates, meliputi : •
Malabar: ke Malang dan Bandung •
Lodaya: ke Solo Balapan dan Bandung •
Senja Utama Yogya: ke Yogyakarta dan Jakarta Pasar Senen •
Fajar Utama Yogya: ke Yogyakarta dan Jakarta Pasar Senen •
Prambanan Ekspres: ke Kutoarjo dan Palur •
Progo: ke Yogya Lempuyangan dan Jakarta Pasar Senen •
Kahuripan: ke Kediri dan Padalarang •
Pasundan: ke Surabaya Gubeng dan Bandung Kiaracondong •
Senja Bengawan: ke Solo Jebres •
Logawa: ke Cilacap, Purwokerto, dan Jember •
Kereta api Gaya Baru Malam Selatan : ke Jakarta Pasar Senen
LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
26
Gambar 2.7 Stasiun Wates Yogyakarta
7. Stasiun Yogyakarta Stasiun Yogyakarta kode: YK, +113 m dpl — juga dikenal sebagai Stasiun Tugu —
terletak di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan berada di bawah naungan PT Kereta Api Persero Daerah Operasi VI. Stasiun ini beserta rel KA yang
membujur dari barat ke timur merupakan daerah perbatasan antara Kecamatan Jetis dan Gedongtengen. Stasiun ini melayani pemberangkatan dan kedatangan kereta api
KA kelas eksekutif dan bisnis. Pemberangkatan dan kedatangan KA kelas ekonomi dilayani di Stasiun Lempuyangan.
Dahulu, di stasiun ini terdapat dua percabangan jalur di sisi barat stasiun yang saat ini sudah tidak ada lagi. Jalur pertama ke utara menuju Magelang dan Parakan. Bekas
jalur Jogja-Magelang ini dapat kita lihat di beberapa tempat di Jalan Tentara Pelajar, Yogyakarta. Jalur yang satu lagi, ke arah selatan menuju Palbapang di Kabupaten
Bantul. Bekas jalur ini juga masih terlihat di beberapa tempat, salah satunya adalah yang sekarang menjadi lapangan parkir di sisi barat laut Kraton Yogya.
Beberapa kereta api yang diberangkatkan dan berhenti di Stasiun Yogyakarta adalah, sebagai berikut :
• Kereta Api Kelas Eksekutif
- Argo Dwipangga - Argo Lawu
- Argo Wilis - Bima
- Gajayana - Taksaka
- Turangga
• Kelas Eksekutif dan BisnisEksekutif, Bisnis, dan Ekonomi
- Lodaya - Sancaka
- Malabar •
Kelas Bisnis - Fajar Utama Yogya
- Mutiara Selatan - Senja Utama Solo
- Senja Utama Yogya - Kereta Prameks Prambanan Ekspres yang menghubungkan Yogyakarta
dengan Palur dan Yogyakarta dengan Kutoarjo - Malioboro Ekspress tujuan Malang
LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
27
Gambar 2.8 Stasiun Tugu Yogyakarta
Penggunaan Kereta Api Sebagai Angkutan Penumpang dan Barang Provinsi DIY Kereta api digunakan salah satunya adalah sebagai angkutan penumpang yang sampai
dengan Tahun 2012 terdapat 27.784 siklus keberangkatan kereta api yang digunakan untuk mengangkut penumpang dari sekitar arata-rata 2.300 periode angkut kereta api setiap
bulannya. Jumlah penumpang untuk kereta api bisnis berjumlah 708.470 orang, kereta api bisnis berjumlah 781.112 orang, dan kereta api ekonomi berjumlah 1.829.569 penumpang.
Jumlah penumpang secara keseluruhan adalah 3.319.151 orang. Secara lebih jelasnya dapat dilhat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.9 Jumlah Angkutan Penumpang dengan Kereta Api di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2011
Bulan Kereta Api
Penumpang Jumlah
Eksekutif Bisnis
Ekonomi Januari
2,357 53,670
60,113 154,836
268,619
Februari 2,128
50,383 52,886
131,865 235,134
Maret 2,357
54,906 56,640
136,849 248,395
April 2,281
52,463 53,394
148,792 254,649
Mei 2,357
56,290 61,936
149,579 267,805
Juni 2,281
71,754 78,670
166,173 316,597
Juli 2,358
69,097 95,116
173,597 337,810
Agustus 2,358
60,118 66,956
110,492 237,566
September 2,281
44,941 56,345
200,443 301,729
Oktober 2,388
56,156 59,302
141,785 257,243
November 2,280
72,809 65,601
150,207 288,617
Desember 2,358
65,883 74,153
164,951 304,987
Jumlah 27,784
708,470 781,112
1,829,569 3,319,151
Sumber : Data Provinsi DIY dalam Angka, Tahun 2011
Untuk kereta api yang mengangkut barang terdapat beberapa siklus pengangkutan selama 1 satu tahun yang dihitung antara bulan Januari-Desember dengan jenis barang yang
diangkut, meliputi bahan bakar minyak sejumlah 326.233 kiriman, barang hantaran berjumlah 2.234 kiriman yang secara keseluruhan dalam 1 satu tahun berjumlah 328.467
pengiriman. Secara lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
28
Tabel 2.10 Jumlah Angkutan Barang dengan Kereta Api di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2011
Bulan Bahan Bakar
Minyak Kiriman
Barang Barang
Hantaran Jumlah
Januari 38,520
257 38,777
Februari 36,980
195 37,175
Maret 44,897
127 45,024
April 26,571
131 26,702
Mei 22,183
216 22,399
Juni 23,075
244 23,319
Juli 27,369
211 27,580
Agustus 26,568
150 26,718
September 19,418
111 19,529
Oktober 22,229
250 22,479
November 21,436
185 21,621
Desember 16,987
157 17,144
Jumlah 326,233
2,234 328,467
Sumber : Data Provinsi DIY dalam Angka, Tahun 2011
2.1.5.2 Transportasi Udara