Transportasi Darat Kondisi Transportasi di Provinsi DIY

LAPORAN AKHIR RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012 18 Tahun 2010 nilai produksi perikanan sebesar Rp. 647,02 milyar, atau naik sebesar 230,71 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 195,64 milyar. Andil perikanan darat sebesar 96,13 persen dan sisanya 3,87 persen merupakan hasil perikanan laut.

2.1.5 Kondisi Transportasi di Provinsi DIY

Kondisi transportasi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dibagi menjadi transportasi darat, transportasi laut, dan transportasi udara.

2.1.5.1 Transportasi Darat

Transportasi darat di Provinsi DIY dikelompokkan menjadi transportasi jalan raya dan transportasi kereta api.

A. Transportasi Jalan Raya

Jumlah Kendaraan Bermotor yang Terdaftar Menurut Jenisnya Jumlah kendaraan bermotor di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta megalami perkembangan jumlah yang cukup signifikan terkait dengan pertumbuhan penduduk di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumlah kepemilikan kendaraan bermotor mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil data Badan Pusat Statistik Provinsi daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011 didapat nilai bahwa jumlah kendaraan yang terdaftar di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk jenis mobil penumpang adalah berjumlah 15.166 unit, mbil bus berjumlah 150 unit, mobil barang berjumlah 2.332 unit, sepeda motor berjumlah 114.786 unit dan kendaraan khusus berjumlah 16 unit. Total secara keseluruhan berjumlah 132.450 unit. Secara lebih jelasnya jumlah kendaraan tiap jenis yang terdaftar di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2.4 Jumlah Kendaraan Bermotor Non Perorangan yang Terdaftar Menurut Jenisnya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011 Jenis Kendaraan Bukan Umum Perorangan Umum Perusahaan Pemerintah Jumlah Mobil Penumpang 15,104 39 23 15,166 Sedan 2,752 5 2,757 Setation Wagon 440 440 Mini Bus 10,941 18 10,959 Jeep 971 39 1,010 Lain-lain Mobil Bus 72 54 24 150 Bus Biasa 37 36 1 74 Mikro Bus 35 18 23 76 Bus Tingkat Lain-lain Mobil Barang 2,195 121 16 2,332 Pick Up 1,469 12 9 1,490 Van 15 1 16 Truk Barang 659 108 5 772 Truk Tank BBMAir 30 30 LAPORAN AKHIR RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012 19 Jenis Kendaraan Bukan Umum Perorangan Umum Perusahaan Pemerintah Jumlah Double Cabin 21 1 22 Lain-lain 1 1 2 Sepeda Motor 114,654 26 106 114,786 Sepeda Motor Solo 114,573 26 103 114,702 Sepeda Motor dengan Kereta Samping 23 23 Scooter 57 57 Trail Lain-lain 1 3 4 Kendaraan Khusus 16 16 Truk Pemadam Api Ambul;ans 2 2 Mobil Jenazah 2 2 Forklift 12 12 Lain-lain Total 132,041 240 169 132,450 Sumber : Data Provinsi DIY dalam Angka, Tahun 2011 Kendaraan Umum Menurut Jenisnya Jumlah kendaraan bermotor umum di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdaftar menurut jenisnya berupa jenis mobil penumpang berjumlah 124.177 kendaraan, bus berjumlah 11.028, mobil beban berjumlah 42.650 kendaraan, dan sepeda motor berjumlah 1.310.241 kendaraan. Total secara keseluruhan berjumlah 1.488.096 kendaraan. Peningkatan jumlah kendaraan secara keseluruhan terjadi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terjadi dari jumlah kendaraan berkisar 641.093 unit pada Tahun 2001 menjadi 1.488.096 unit pada Tahun 2010. Kondisi demikian memberikan multiplier effect terhadap peningkatan aktivitas transportasi yang menurunkan kinerja ruas jalan, serta meningkatkan tundaan lalu lintas, serta peningkatan emisi gas rumah kaca secara signifikan. Secara lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2.5 Jumlah Kendaraan Umum yang Terdaftar Menurut Jenisnya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011 KabupatenKota Jenis Kendaraan Mobil Penumpang Bus Mobil Beban Kendaraan Khusus Sepeda Motor Jumlah Kulon Progo 5,142 435 2,772 103,083 111,432 Bantul 22,537 711 10,844 314,839 348,931 Gunungkidul 6,854 749 5,016 125,471 138,090 Sleman 48,627 6,981 11,165 460,666 527,439 Yogyakarta 41,017 2,152 12,853 306,182 362,204 Jumlah 2010 124,177 11,028 42,650 1,310,241 1,488,096 2009 115,244 10,909 41,186 1,206,863 1,374,202 2008 108,387 10,876 39,654 478 1,116,914 1,276,309 2007 89,598 21,232 38,537 1,012,319 1,161,686 LAPORAN AKHIR RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012 20 KabupatenKota Jenis Kendaraan Mobil Penumpang Bus Mobil Beban Kendaraan Khusus Sepeda Motor Jumlah 2006 84,786 17,673 36,812 916,204 1,055,475 2005 82,705 14,685 35,670 843,077 976,137 2004 78,817 9,968 34,031 755,101 877,917 2003 74,728 8,039 32,520 666,941 782,228 2002 70,203 7,400 30,816 597,143 705,562 2001 67,309 6,591 27,745 539,448 641,093 Sumber : Data Provinsi DIY dalam Angka, Tahun 2011 Kendaraan Wajib Uji Salah satu permasalahan peningkatan aktivitas gas rumah kaca di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah banyaknya kendaraan yang wajib uji, dimana kendaraan-kendaraan tersebut tentunya mengalami permasalahan dari aspek emisi karena faktor usia, operasional kendaraan, faktor kondisi fisik kendaraan, serta faktor lainnya. • Kendaraan Bukan Umum Wajib Uji Jumlah kendaraan bukan umum yang wajib uji, meliputi jenis Bus berjumlah 409 unit, Truk 10.313 unit, ambulan berjumlah 34 unit, mbil pick up berjumlah 22.867 unit, truk tangki berjumlah 105 unit, kendaraan khusus berjumlah 32 unit, kereta gandeng berjumlah 39 unit. Total keseluruhan berjumlah 33.809 unit. Tabel 2.6 Jumlah Kendaraan Bukan Umum yang Wajib Uji Emisi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011 Jenis Kendaraan KabupatenKota Provinsi DIY Kulon Progo Bantul Gunungkidul Sleman Yogyakarta Sedan Oto Bus 1 4 5 Bus 37 66 66 45 195 409 Truk 981 3,604 1,373 2,145 2,210 10,313 Ambulan 25 9 34 Pick Up 1,217 6,596 3,073 5,451 6,530 22,867 Tangki 3 13 7 3 79 105 Kendaraan Khusus 14 5 13 32 Kereta Gandeng 30 3 6 39 Kereta Tempel 5 5 Jip Mobil Penumpang Taksi Jumlah 2,263 10,324 4,528 7,652 9,042 33,809 Sumber : Data Provinsi DIY dalam Angka, Tahun 2011 • Kendaraan Umum Wajib Uji Jumlah kendaraan bukan umum yang wajib uji, meliputi jenis sedan berjumlah 729 unit, Oto Bus berjumlah 502 unit, Bus berjumlah 3.205 unit, Truk berjumlah 230 unit, mobil pick up berjumlah 17 unit, kendaraan khusus berjumlah 4 unit, serta kendaraan temple LAPORAN AKHIR RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012 21 berjumlah 15 unit. Total keseluruhan berjumlah 4.711 unit. Secara lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2.7 Jumlah Kendaraan Umum yang Wajib Uji Emisi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011 Jenis Kendaraan KabupatenKota Provinsi DIY Kulon Progo Bantul Gunungkidul Sleman Yogyakarta Sedan 200 529 729 Oto Bus 75 21 139 267 502 Bus 283 724 597 670 931 3,205 Truk 51 76 25 31 47 230 Ambulan Pick Up 17 17 Tangki 1 8 9 Kendaraan Khusus 4 4 Kereta Gandeng Kereta Tempel 15 15 Jip Mobil Penumpang Taksi Jumlah 414 1,036 778 968 1,515 4,711 Sumber : Data Provinsi DIY dalam Angka, Tahun 2011 Terminal di Provinsi DIY Terminal di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta secara umum tersebar di beberapa kabupatenkota dengan terminal induk tipe A terdapat di Terminal Giwangan Kota Yogyakarta. Luas Terminal Tipe A Giwangan adalah 58.850 m2, dengan kapasitas kendaraan adalah berjumlah 116 kendaraan AKAP, 25 AKDP, 240 kendaraan probadi roda 2, serta kendaraan pribadi roda 4. Lebih dari itu terdapat pula terminal dengan kapasitas tampungan kendaraan yang cukup besar, yaitu terminal Jombor dengan luas terminal mencapai 7.800 m 2 , serta memiliki kapasitas tampungan untuk 250 kendaraan. Secara lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2.8 Terminal di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011 KabupatenKota Terminal Luas m 2 Kapasitas Kulon Progo Wates 7,910 60 Kendaraan Jangkaran 1,000 12 Kendaraan Brosot 700 6 Kendaraan Ngeplang 1,000 12 Kendaraan Kenteng 1,000 12 Kendaraan Jagalan 1,000 12 Kendaraan Bantul Palbapang 15,000 30 Kendaraan Gunungkidul Dhaksinarga 18,250 59 Bus Besar Wonosari 65 Bus Kecil Sleman Jombor 7,800 250 Kendaraan Pakem 2,240 50 Kendaraan Condongcatur 3,397 70 Kendaraan LAPORAN AKHIR RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012 22 KabupatenKota Terminal Luas m 2 Kapasitas Prambanan 1,977 30 Kendaraan Yogyakarta Giwangan 58,850 116 AKAP 25 AKDP 70 Taksi 240 Kendaraan Pribadi Roda 2 125 Kendaraan Pribadi Roda 4 120,124 1,244 Sumber : Data Provinsi DIY dalam Angka, Tahun 2011

B. Angkutan Kereta Api

Angkutan kereta api di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu pilihan penggunaan moda transportasi untuk melakukan perjalanan regional di beberapa wilayah di Pulau Jawa. Stasiun di Provinsi DIY Adapun beberapa stasiun yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah, sebagai berikut : 1. Stasiun Lempuyangan Stasiun lempuyangan terletak di Kota Yogyakarta yang didirikan pada tanggal 2 Maret 1872 ini melayani pemberhentian semua KA ekonomi yang melintasi Yogyakarta. Stasiun Lempuyangan beserta dengan rel yang membujur dari barat ke timur merupakan perbatasan antara Kecamatan Gondokusuman di utara dan Danurejan di selatan. • Kereta api Progo: ke Stasiun Pasarsenen; • Kereta api Gajah Wong: ke Stasiun Pasarsenen; • Kereta api Senja Bengawan: Stasiun Tanahabang dan Stasiun Solojebres; • Kereta api Gaya Baru Malam Selatan: Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Surabaya Gubeng; • Kereta api Kahuripan: ke Stasiun Padalarang dan Stasiun Kediri; • Kereta api Pasundan: ke Stasiun Kiara Condong dan Stasiun Surabaya Gubeng; • Kereta api Logawa: ke Stasiun Jember dan Stasiun Purwokerto; • Kereta api Sri Tanjung: Stasiun Banyuwangi Baru; • Kereta api Prambanan Ekspres: ke Stasiun Kutoarjo dan Stasiun Palur; • Kereta api Madiun Jaya: ke Stasiun Yogyakarta dan Stasiun Madiun. Secara lebih jelasnaya dapat dilihat pada gambar berikut ini. LAPORAN AKHIR RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012 23 Gambar 2.2 Stasiun Lempuyangan Yogyakarta 2. Stasiun Maguwo Stasiun KA yang terletak di Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Jalur ini terletak di petak jalur KA antara jalur ganda Kutoarjo-Solo. Pada awalnya, stasiun ini hanyalah stasiun kecil yang fungsinya hanya menjadi titik persilangan KA jarak jauh, bongkar muat gerbong pupuk Sriwijaya ke emplasemen gudang dan titik langsir untuk gerbong ketel untuk memasok Avtur. Dengan selesainya pembangunan jalur ganda Yogyakarta-Solo, dan karena letaknya yang berdekatan dengan Bandar Udara Adi Sucipto, stasiun ini kemudian dibenahi dan saat ini disinggahi oleh KA Pramex tujuan Kutoarjo-Yogyakarta-Solo Balapan-Palur. Bangunan lama stasiun ini dipertahankan karena memiliki nilai sejarah dan pernah ditampilkan dalam film Janur Kuning 1979. Stasiun ini difungsikan menjadi stasiun bandar udara yang akan melayani KA bandara untuk mengangkut penumpang antara Bandara Adisucipto dengan Yogyakarta maupun Solo, sekaligus menjadi titik sistem transportasi terpadu di Yogyakarta. Stasiun Maguwo sekarang dilengkapi dengan jalur bawah tanah yang menghubungkan penumpang pesawat terbang langsung dari stasiun. Di halaman depan juga telah berfungsi halte pemberhentian sistem angkutan dalam kota TransJogja. Untuk keperluan ini, posisi stasiun telah digeser sejauh kurang lebih 300m ke arah timur dari titik asalnya. Gambar 2.3 Stasiun Maguwo Yogyakarta LAPORAN AKHIR RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012 24 3. Stasiun Patukan Stasiun Patukan PTN merupakan stasiun kereta api yang terletak di Ambarketawang, Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Stasiun ini berada di Daerah Operasi 6 Yogyakarta, dan merupakan stasiun KA paling barat di Kabupaten Sleman. Stasiun yang berketinggian +88 m dpl ini memiliki 5 jalur kereta api. Nama stasiun ini berasal dari nama dusun tempat stasiun ini berada. Jika sore tempat ini ramai dikunjungi masyarakat sekitar stasiun bahkan dari daerah-daerah disekitar dusun Patukan. Kereta api yang melewati stasiun ini, meliputi • Progo: ke Yogya Lempuyangan dan Jakarta Pasar Senen • Gajah Wong: ke Yogya Lempuyangan dan Jakarta Pasar Senen Gambar 2.4 Stasiun Patukan Yogyakarta 4. Stasiun Rewulu Stasiun Rewulu RWL merupakan stasiun kereta api yang terletak di Argomulyo, Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Stasiun yang terletak pada ketinggian +88 m dpl ini berada di Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Stasiun ini memiliki 5 jalur, dan berada dekat dengandepot BBM yang terletak 1 kilometer di selatan stasiun, terhubung secara langsung dengan salah satu jalur rel kereta api melewati perkampungan Gancahan hingga masuk depot. Gambar 2.5 Stasiun Rewulu Yogyakarta LAPORAN AKHIR RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012 25 5. Stasiun Sentolo Stasiun Sentolo STL merupakan stasiun kereta api yang terletak di Sentolo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Stasiun yang terletak pada ketinggian +54 m ini berada di Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Stasiun ini terletak di pinggir jalan raya Wates-Yogyakartasetelah menyeberangi rel di kiri. Ke arah selatan, sebelum Stasiun Wates, terdapat Stasiun Kalimenur yang sudah tidak digunakan lagi sejak tahun 1980-an. Gambar 2.6 Stasiun Sentolo Yogyakarta 6. Stasiun Wates Stasiun Wates WT merupakan stasiun kereta api yang terletak di Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Stasiun yang terletak pada ketinggian +18 m dpl ini berada di Daerah Operasi 6 Yogyakarta. Stasiun Wates memiliki 5 jalur, dengan fungsi sebagai berikut: • Jalur 1 untuk berjalan langsung atau pemberhentian KA dari arah barat, • Jalur 2 untuk berjalan langsung KA dari timur, • Jalur 3 untuk pemberhentian KA dari arah barattimur, • Jalur 4 untuk stabling rangkaian gerbong balast kricak, dan • Jalur 5 untuk pengisian balast kricak ke gerbongnya Kereta api yang melewati Stasiun Wates, meliputi : • Malabar: ke Malang dan Bandung • Lodaya: ke Solo Balapan dan Bandung • Senja Utama Yogya: ke Yogyakarta dan Jakarta Pasar Senen • Fajar Utama Yogya: ke Yogyakarta dan Jakarta Pasar Senen • Prambanan Ekspres: ke Kutoarjo dan Palur • Progo: ke Yogya Lempuyangan dan Jakarta Pasar Senen • Kahuripan: ke Kediri dan Padalarang • Pasundan: ke Surabaya Gubeng dan Bandung Kiaracondong • Senja Bengawan: ke Solo Jebres • Logawa: ke Cilacap, Purwokerto, dan Jember • Kereta api Gaya Baru Malam Selatan : ke Jakarta Pasar Senen LAPORAN AKHIR RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012 26 Gambar 2.7 Stasiun Wates Yogyakarta 7. Stasiun Yogyakarta Stasiun Yogyakarta kode: YK, +113 m dpl — juga dikenal sebagai Stasiun Tugu — terletak di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan berada di bawah naungan PT Kereta Api Persero Daerah Operasi VI. Stasiun ini beserta rel KA yang membujur dari barat ke timur merupakan daerah perbatasan antara Kecamatan Jetis dan Gedongtengen. Stasiun ini melayani pemberangkatan dan kedatangan kereta api KA kelas eksekutif dan bisnis. Pemberangkatan dan kedatangan KA kelas ekonomi dilayani di Stasiun Lempuyangan. Dahulu, di stasiun ini terdapat dua percabangan jalur di sisi barat stasiun yang saat ini sudah tidak ada lagi. Jalur pertama ke utara menuju Magelang dan Parakan. Bekas jalur Jogja-Magelang ini dapat kita lihat di beberapa tempat di Jalan Tentara Pelajar, Yogyakarta. Jalur yang satu lagi, ke arah selatan menuju Palbapang di Kabupaten Bantul. Bekas jalur ini juga masih terlihat di beberapa tempat, salah satunya adalah yang sekarang menjadi lapangan parkir di sisi barat laut Kraton Yogya. Beberapa kereta api yang diberangkatkan dan berhenti di Stasiun Yogyakarta adalah, sebagai berikut : • Kereta Api Kelas Eksekutif - Argo Dwipangga - Argo Lawu - Argo Wilis - Bima - Gajayana - Taksaka - Turangga • Kelas Eksekutif dan BisnisEksekutif, Bisnis, dan Ekonomi - Lodaya - Sancaka - Malabar • Kelas Bisnis - Fajar Utama Yogya - Mutiara Selatan - Senja Utama Solo - Senja Utama Yogya - Kereta Prameks Prambanan Ekspres yang menghubungkan Yogyakarta dengan Palur dan Yogyakarta dengan Kutoarjo - Malioboro Ekspress tujuan Malang LAPORAN AKHIR RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012 27 Gambar 2.8 Stasiun Tugu Yogyakarta Penggunaan Kereta Api Sebagai Angkutan Penumpang dan Barang Provinsi DIY Kereta api digunakan salah satunya adalah sebagai angkutan penumpang yang sampai dengan Tahun 2012 terdapat 27.784 siklus keberangkatan kereta api yang digunakan untuk mengangkut penumpang dari sekitar arata-rata 2.300 periode angkut kereta api setiap bulannya. Jumlah penumpang untuk kereta api bisnis berjumlah 708.470 orang, kereta api bisnis berjumlah 781.112 orang, dan kereta api ekonomi berjumlah 1.829.569 penumpang. Jumlah penumpang secara keseluruhan adalah 3.319.151 orang. Secara lebih jelasnya dapat dilhat pada tabel berikut ini. Tabel 2.9 Jumlah Angkutan Penumpang dengan Kereta Api di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011 Bulan Kereta Api Penumpang Jumlah Eksekutif Bisnis Ekonomi Januari 2,357 53,670 60,113 154,836 268,619 Februari 2,128 50,383 52,886 131,865 235,134 Maret 2,357 54,906 56,640 136,849 248,395 April 2,281 52,463 53,394 148,792 254,649 Mei 2,357 56,290 61,936 149,579 267,805 Juni 2,281 71,754 78,670 166,173 316,597 Juli 2,358 69,097 95,116 173,597 337,810 Agustus 2,358 60,118 66,956 110,492 237,566 September 2,281 44,941 56,345 200,443 301,729 Oktober 2,388 56,156 59,302 141,785 257,243 November 2,280 72,809 65,601 150,207 288,617 Desember 2,358 65,883 74,153 164,951 304,987 Jumlah 27,784 708,470 781,112 1,829,569 3,319,151 Sumber : Data Provinsi DIY dalam Angka, Tahun 2011 Untuk kereta api yang mengangkut barang terdapat beberapa siklus pengangkutan selama 1 satu tahun yang dihitung antara bulan Januari-Desember dengan jenis barang yang diangkut, meliputi bahan bakar minyak sejumlah 326.233 kiriman, barang hantaran berjumlah 2.234 kiriman yang secara keseluruhan dalam 1 satu tahun berjumlah 328.467 pengiriman. Secara lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. LAPORAN AKHIR RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012 28 Tabel 2.10 Jumlah Angkutan Barang dengan Kereta Api di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011 Bulan Bahan Bakar Minyak Kiriman Barang Barang Hantaran Jumlah Januari 38,520 257 38,777 Februari 36,980 195 37,175 Maret 44,897 127 45,024 April 26,571 131 26,702 Mei 22,183 216 22,399 Juni 23,075 244 23,319 Juli 27,369 211 27,580 Agustus 26,568 150 26,718 September 19,418 111 19,529 Oktober 22,229 250 22,479 November 21,436 185 21,621 Desember 16,987 157 17,144 Jumlah 326,233 2,234 328,467 Sumber : Data Provinsi DIY dalam Angka, Tahun 2011

2.1.5.2 Transportasi Udara