LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
3
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations Framework Convention on Climate Change
; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah 4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang Wilayah Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
pulau Kecil; 6. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
8. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumberdaya Air; 9. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan;
10. Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2010 Tentang Penguatan Peran Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat di Daerah;
11. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 Tentang RPJMN 2010-2014; 12. Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011 Tentang Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca;
13. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2011 Tentang Inventarisasi Emisi Gas Rumah Kaca; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional; 15. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2004 Tentang Pedoman
Pengelolaan Pengaduan Kasus Pencemaran atau Perusakan Lingkungan Hidup; 16. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2010 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2009-2029; 17. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2009 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Tahun 2009-2013. 18. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Tahun 2005-2025. 19. Surat Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 35TIM2012 tentang
Pembentukan Tim Penyusun Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
1.5 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah penyusunan pekerjaan Rencana Aksi Daerah tentang Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca adalah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari 4 kabupaten
dan 1 kota, yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kotamadya Yogyakarta.
1.6 Metodologi dan Pendekatan
Metodologi dan pendekatan yang dibahas dalam kegiatan penyusunan Rencana Aksi Daera RAD tentang Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca, meliputi beberapa substansi pembahasan,
diantaranya adalah kerangka pikir studi, metode survei data, metode analisis, serta instrument analisis.
1.6.1 Kerangka Pikir Studi
Kerangka pikir studi memberikan gambaran pelaksanaan studi dari awal sampai dengan akhir proses pelaksanaan pekerjaan. Dalam hal ini penyusunan pekerjaan ini diawali dengan proses
identifikasi permasalahan Gas Rumah Kaca, yang dilanjutkan dengan survei primer dan sekunder yang kemudian dilanjutkan dengan perhitungan emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi
LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rum Daerah Istimewa Yogyakarta
analisis adalah secara sektor maupun peraturan perundang
Lebih lanjut pembahasan ad strategis implementasi setiap
dilanjutkan dengan perumusa Kaca.
Rencana Aksi Daerah RAD Istimewa Yogyakarta dilanjut
POKJA dalam perumusan P Peraturan Gubernur. Lebih la
dan evaluasi yang selanjutn Rencana Aksi Daerah tentan
Istimewa Yogyakarta. Secara dilihat pada gambar berikut ini
Sumber : Hasil Analisis Tim Penyusu
Gambar 1.1 Kerangka P
umah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 201 ta sebagai input dalam proses analisis. Dalam
toral yang melibatkan substansi kebijakan pem ng-undangan yang berlaku.
adalah melakukan usulan aksi mitigasi yan p usulan aksi mitigasi di Provinsi Daerah Istim
san rencana dan indikasi program penuruna D tentang Penurunan Emisi Gas Rumah Kac
jutkan dengan rapat pleno yang akan mem Peraturan Gubernur yang selanjutnya aka
lanjut kegiatan tersebut juga akan melalui m tnya akan dilakukan pula sosialisasi terhad
ang upaya Penurunan Emisi Gas Rumah Kac ra lebih jelasnya kerangka pikir pelaksanaan
ini.
usun, Tahun 2012
Pikir Penyusunan RAD Gas Rumah Kaca
2012
4
lam melakukan kegiatan embangunan di daerah
ang dilanjutkan dengan timewa Yogyakarta yang
nan emisi Gas Rumah aca di Provinsi Daerah
mbahas substansi Tim kan ditetapkan dengan
i mekanisme monitoring adap hasil penyusunan
aca di Provinsi Daerah an studi tersebut dapat
LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
5
1.6.2 Metode Survei Data
Survei data dalam kegiatan penyusunan Rencana Aksi Daerah tentang Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah dengan pendekatan secara
primer dan sekunder.
1.6.2.1 Survei Data Sekunder
Survei data sekunder yang dilakukan adalah dengan melakukan inventarisasi beberapa data terkait dengan :
1.
Kebijakan pembangunan daerah, seperti RPJMD, RTRW Provinsi DIY, kebijakan pembangunan dan sektoral terkait lainnya, serta peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
2.
Data statistik terkait yang bersumber dari berbagai instansi sektoral termasuk diantaranya adalah Badan Pusat Statistik;
3.
Data Peta yang bersumber dari single base map, serta citra satelit;
4.
Data sektoral lainnya, meliputi limbah, transportasi, energi, pertanian, peternakan, kehutanan, kondisi sosial-masyakat, budaya, serta kelembagaan instansi pemerintah.
1.6.2.2 Survei Data Primer
Kegiatan survei data primer yang dilakukan adalah dengan pendekatan visualisasi yang dimaksudkan untuk membandingkan, serta melakukan capture terhadap kondisi wilayah di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta secara riil. Diantaranya adalah survei kondisi transportasi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada areal tertentu, seperti Ruas Jalan Malioboro,
lokasi-lokasi transit point dan transfer point seperti Terminal Giwangan, Terminal Jombor, Halte Trans Jogja dan lain sebagainya. Lebih dari itu survei primer juga dilakukan di sekto lain baik
kehutanan, pertanian, peternakan, energi, industri, dan sektor limbah, serta beberapa wawancara yang dilakukan dengan stakeholder di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta terkait dengan kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan kelembagaan.
1.6.3 Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan adalah dilakukan dengan mix methods campuran antara kualitatif dan kuantitaif. Dalam hal ini dilakukan dengan mix methods karena pembahasan
masalah Gas Rumah Kaca bukan hanya sekedar melakukan perhitungan, namun juga mencari hubungan sebab-akibat, kajian secara teoritik, serta pembahasan kondisi sosio-ekonomi, serta
budaya masyarakat yang berkaitan dengan perilaku terhadap lingkungan.
1.6.4 Instrumen Analisis