LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
106
2. Jarak dan Pencapaian ke fasilitas Pendidikan
Data yang diperoleh di lapangan menunjukan bahwa dari keseluruhan kepala keluarga memiliki anakcucu usia sekolah dasar, usia sekolah menengah pertama
dan memiliki anak usia sekolah menengah umum.
Untuk pendidikan dasar, jarak terdekat dari tempat tinggal adalah 0,5 km, sedangkan jarak terjauh 2 km. bagi warga yang memiliki keluarga usia pendidikan sekolah
menengah pertama SLTP, rata-rata menempuh jarak 3 km dari tempat tinggal. Jarak terdekat kurang dari 1 km sedangkan jarak terjauh 5 km.
3. Jarak dan Pencapaian ke Fasilitas Kesehatan
Aksesbilitas terhadap fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit, paling sedikit warga yang memiliki jarak lebih dari 3 km untuk mencapai fasilitas kesehatan.
Sebagian besar tempat tinggal warga berjarak antara 1 - 3 km dari fasilitas kesehatan. Jarak rata-rata menuju fasilitas kesehatan adalah
± 2 km.
4. Jarak dan Pencapaian ke Pusat Perdagangan Pasar
Aksesbilitas terhadap fasilitas perdagangan merupakan jarak yang dapat dicapai warga terhadap fasilitas perdaganganpasar. Pencapaian terhadap fasilitas
perdagangan dari tempat tinggal secara umum berkisar 3 - 4 km. akan tetapi masih dapat dijangkau dengan sarana transportasi seperti, sepeda motorojek, angkutan
umum baik bus kecil, angkota maupun angkudes karena dekat dengan jalan raya Pantura.
5. Jarak dan Pencapaian ke Pusat Pemerintahan
Analisis aksesibilitas terhadap pusat pemerintahan dalam hal ini adalah identifikasi jarak dari tempat tinggal menuju kantor pemerintahan seperti Kantor Kelurahan,
Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebagian besar warga yang akan terkena pangadaan tanahpembebasan lahan,memiliki jarak menuju ke kantor kelurahan kurang dari 1 km.
Jarak dari perkampungan tempat tinggal warga menuju ke kantor kecamatan berkisar antara 1 - 3 km. untuk pencapaian terhadap pusat pemerintahan
kabupaten, sebagian besar warga memiliki tempat tinggal berjarak lebih dari 7 km.
6. Jarak Terhadap Jalan Berkualitas baik Aspal Terdekat
Pencapaian warga terhadap jalan berkualitas baik sebagian besar berjarak 0 - 1 km dari tempat tinggal dan terlayani dengan angkutan umum, karena berada pada sisi
kanan kiri jalan raya Kolektor Primer dan jalan arteri Pantura.
7. Jarak ke Fasilitas Angkutan Umum
Karakteristik jarak terhadap pencapaian angkutan umum merupakan salah satu pendorong kemudahaan mobilitas penduduk. Dengan adanya angkutan umum
menyebabkan akses warga menuju pusat kota tempat lain menjadi lebih mudah.
Pencapaian angkutan umum dari tempat dapat ditempuh dengan berjalan kaki dengan jarak rata-rata kurang lebih dari 1 km 90, selebihnya 0,1 km baik dengan
sarana trasnportasi bus kecilisuzu bahkan terlayani bus antar kota antar propinsi AKAP, angkota, angkudes, maupun mobil pribadi, sepeda motor dan dokar.
4.1.5.2 Analisis Bangkitan-Tarikan Perjalanan Eksisting di Provinsi DIY
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami permasalahan pada sistem pergerakan yang dalam hal ini
permasalahan tersebut terjadi sebagai akibat dari besaran bangkitan dan tarikan perjalanan antar zona. Namun besaran bangkitan-tarikan perjalanan tersebut tidak terdistribusi secara
LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
107
merata dan beberapa diantaranya besaran bangkitan dan tarikan perjalanan tersebut terkonsentrasi pada Area Perkotaan Yogyakarta APY. Kondisi tersebut dapat terlihat dari
tingkat kerapatan garis keinginan desireline yang nampak rapat terjadi pada Area Perkotaan Yogyakarta APY.
Lebih dari itu kerapatan juga terjadi pada beberapa wilayah lain diluar Area Perkotaan Yogyakarta APY yang dalam hal ini meliputi beberapa wilayah pusat pertumbuhan, seperti
Bantul, Kasihan, Sewon, Pajangan, Gamping, Mlati, Depok, dan Wonosari. Secara lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Sumber : Hasil Analisis Tim Penyusun, Tahun 2012
Gambar 4.12 Hasil Analisis Asal-Tujuan Perjalanan Antar Zona dalam Bentuk
Desire Line di Provinsi DIY Hasil analisis desire-line diatas dapat direpresentasikan kedalam beberapa bentuk diagram
pie chart yang merepresentasikan besaran bangkitan dan tarikan perjalanan antar zona dan nilai pengumpulan pergerakan antar zona yang terkonsentrasi pada Area Perkotaan
Yogyakarta APY. Secara lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
108
Sumber : Hasil Analisis Tim Penyusun, Tahun 2012
Gambar 4.13 Hasil Analisis Asal-Tujuan Perjalanan Antar Zona Kombinasi Desire
Line dan Pie Chart di Provinsi DIY Untuk Area Perkotaan Yogyakarta APY dapat dilihat bahwa terjadi penumpukan aktivitas
akibat pergerakan penduduk yang memiliki kecenderungan menujuberasal di zona-zona perkotaan Yogyakarta. Secara lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Sumber : Hasil Analisis Tim Penyusun, Tahun 2012
Gambar 4.14 Hasil Analisis Asal-Tujuan Perjalanan Area Perkotaan
YogyakartaKombinasi Desire Line dan Pie Chart di Provinsi DIY
LAPORAN AKHIR
RAD-Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi DIY Tahun Anggaran 2012
109
4.1.5.3 Analisis Pembebanan Jaringan Eksisting di Provinsi DIY