Giro pada Bank Indonesia dan bank lain Current accounts with Bank Indonesia and

Laporan Tahunan 2010฀Annual฀Report฀• bank bjb PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued

e. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain lanjutan e. Current accounts with Bank Indonesia and other banks continued Sebelum tanggal 1 Januari 2010, giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro, dan giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Prior to January 1, 2010, current accounts with Bank Indonesia are stated at the outstanding balance, and current accounts with other banks are stated at the outstanding balance less allowance for impairment losses. Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No.1219PBI2010 tentang Giro Wajib Minimum GWM Bank Umum pada Bank Indonesia dalam rupiah dan valuta asing. Peraturan ini berlaku efektif mulai tanggal 1 November 2010. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam rupiah ditetapkan sebagai berikut: - GWM Primer dalam rupiah sebesar 8 delapan persen dari DPK dalam rupiah; - GWM Sekunder dalam rupiah sebesar 2,5 dua koma lima persen dari DPK dalam rupiah; dan - GWM LDR dalam rupiah sebesar perhitungan antara Parameter Disinsentif Bawah atau Parameter Disinsentif Atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR Target dengan memperhatikan selisih antara KPMM Bank dan KPMM Insentif. Sedangkan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 1 dari DPK dalam valuta asing. On October 4, 2010, Bank Indonesia issued regulation No.1219PBI2010 concerning Statutory Reserves at Bank Indonesia for Commercial Banks in rupiah and foreign currencies. This regulation was effective starting on November 1, 2010. In accordance with such regulation, the Statutory Reserves in rupiah is stated as follows: - Primary Statutory Reserves in rupiah shall be maintained at 8 of Rupiah Third Party Funds. - Secondary Statutory Reserves in rupiah shall be maintained at 2.5 of Rupiah Third Party Funds; and - LDR Statutory Reserves is calculated between the Lowest Disincentive or the Highest Disincentive Parameter with the difference between the Bank’s LDR and the target LDR with consideration on the difference between the Bank’s CAR and Incentive CAR. While, Statutory Reserve in foreign currency is stated at 1 of foreign currency Third Party Funds. Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 1025PBI2008 tentang perubahan atas PBI No. 1019PBI2008 tentang Giro Wajib Minimum GWM Bank Umum pada Bank Indonesia dalam rupiah dan valuta asing. Peraturan ini berlaku efektif 24 Oktober 2008. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM ditetapkan sebesar 7,5 dari dana pihak ketiga dalam rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder, dan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 1 dari DPK dalam valuta asing. GWM Utama dalam rupiah ditetapkan sebesar 5 dari Dana Pihak Ketiga DPK dalam rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM Sekunder dalam rupiah ditetapkan sebesar 2,5 dari DPK dalam rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009. On October 23, 2008, Bank Indonesia issued regulation No. 1025PBI2008 concerning the amendment of PBI No. 1019PBI2008 regarding Statutory Reserves in Bank Indonesia for Commercial Banks in rupiah and foreign currencies. This regulation was effective on October 24, 2008. In accordance with the regulation, the minimum ratio of Statutory Reserves which the Bank shall maintain is 7.5 of Third Party Funds TPF in rupiah which consist of Primary Statutory Reserves and Secondary Statutory Reserves and 1 of TPF in foreign currency. Primary Statutory Reserves are 5 of TPF in rupiah and have been effective on October 24, 2008 and Secondary Statutory Reserves are 2.5 of TPF in rupiah which have been effective on October 24, 2009. Laporan Tahunan 2010฀Annual฀Report฀• bank bjb PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN lanjutan