104
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA
Sesuai dengan rencana bisnis dan corporate plan, bank bjb
tetap berkomitmen untuk mencapai visi menjadi Sepuluh Bank Terbesar dan Berkinerja Baik di Indonesia. Berbagai
upaya untuk mencapai visi tersebut terus dilaksanakan
oleh bank bjb, baik peningkatan kinerja finansial maupun
kinerja non finansial seperti peningkatan implementasi Risk Management, Good Corporate Governance dan
pengembangan Sumber Daya Manusia. Beberapa strategi utama dalam mendukung peningkatan kinerja dalam
rangka pencapaian visi tersebut antara lain perluasan jaringan kantor baik di wilayah Jawa maupun luar Jawa,
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui program perekrutan pegawai yang sudah berpengalaman
serta peningkatan kualitas layanan melalui Kerja sama dengan pihak ketiga yang berkompeten. Disamping itu
dalam rangka perkuatan pengembangan bisnis di masa
mendatang, bank bjb telah melakukan Penawaran Umum Perdana Saham pada awal semester II 2010 ini. bank bjb
meyakini bahwa strategi-strategi bisnis yang diambil telah mengarah pada pencapaian visi menjadi “Sepuluh Bank
Terbesar dan Berkinerja Baik di Indonesia”.
Untuk dapat meraih visi dan misi tersebut, bank bjb
memiliki strategi yang di dasarkan pada hasil riset yang bertujuan untuk menggali potensi pengembangan usaha
terhadap kebutuhan customer akan produk dan jasa
perbankan saat ini, dari riset tersebut bank bjb telah
menerapkan kebijakan dan strategi pengembangan usaha pada tahun 2011, yaitu:
Peningkatan market share dan perbaikan struktur dana serta Penguatan Permodalan:
a. Kebijakan Penguatan Permodalan Peningkatan modal melalui IPO telah dilaksanakan
pada tahun 2010 dan right issue akan dilakukan pada tahun 2012 untuk menjaga kecukupan pemenuhan
modal minimum. b. Perbaikan Struktur Pendanaan
• Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga yang optimal dalam rangka peningkatan market share Dana
Pihak Ketiga. - Peningkatan Dana lebih difokuskan pada dana
retail - Review Dana Korporasi disesuaikan dengan
struktur pendanaan - Penerbitan Obligasi VII
BUSINESS DEVELOPMENT STRATEGY
According to business plan and corporate plan, bank bjb
still has the commitment to reach its vision in becoming one of the 10 biggest banks and good performance in
Indonesia. Bank bjb has encountered many efforts to reach
that vision by improving financial performance including non financial such as improving the implementation of Risk
Management, Good Corporate Governance and Human Resources Development. There are several main strategies
in supporting the improvement of performance to reach the vision such as expanding office networks inside and
outside Java island, quality enhancement of human resources through recruiting experienced employees
and improving services quality through partnership with competent third parties. Beside that, in order to strengthen
the business development in the future, bank bjb has done
First Shares Public Offering on the early second semester in
2010. bank bjb is confident that the business strategies is
directing to the vision accomplishment in becoming “ Ten Biggest Bank and Good Performance in Indonesia.
In order to accomplish the vision and mission, bank bjb has
the strategy based on research hypothesis dedicated to dig the business development potential to meet the customer
need for banking products and services at this moment.
From the research bank bjb has implemented policies and
business development strategies in 2011, such as:
Market Share and fund structure improvement also capital reinforcement:
a. Capital Reinforcement Policy Capital reinforcement through IPO has been done in
2010 and right issue will be conducted in 2012 to stabilize minimum capital adequacy fulfillment.
b. Funding Structure Improvement • ThirdPartiesFundgrowthoptimallyinimproving
third parties market share. - Fund Raising is focused on retail funding
- Corporate fund review is adjusted to fund structure
- Bond VII issuance
105
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
- Optimalisasi peningkatan Dana Pihak Ketiga Valas
c. Pengembangan Produk • Pengembanganprodukyangberorientasikepada
kebutuhan masyarakatpasar - repackaging produk
- Mengoptimalkan unit kerja grup pengembangan produk di masing-masing unit bisnis
d. Pengembangan Layanan • Peningkatankualitaslayananmelaluidirect sales
marketing • Peningkatankualitaslayananbaiklayanandifront
office maupun layanan di back office - Standarisasi layanan yang baik
- Assessment terhadap pelaksanaan standar layanan
- Reward dan punishment terhadap hasil Assessment pelaksanaan standard layanan
• Peningkatan kualitas layanan elektronik melalui dukungan teknologi informasi yang memadai
untuk memberikan pelayanan unggul dalam rangka meningkatkan competitive advantages dan
corporate image. - Internet Banking
- Smart Phone - SMS Broadcast
• PeningkatanKerjasamadenganpihakketigauntuk penghimpunan DPK dan fee based income
- Kerja sama dengan manager investasi - Kerja sama dengan perusahaan asuransi
- Penambahan sub agent Western Union - Memperluas networking dengan correspondent
bank • Pengembangan jasa transaksi perbankan, itur-
fitur transaksi yang berbasis teknologi dan penambahan jumlah jaringan outlet ATM guna
meningkatkan fee based income. - Optimalisasi fungsi ATM bagi nasabah melalui
penambahan Fitur layanan pada ATM - Menambah jaringan ATM baik Internal
maupun kerja sama dengan ATM Bank lain - Memperluas jaringan ATM dengan membuat
k e r j a s a m a d e n g a n A T M d i w i l a y a h Internasional.
• Pengembanganlayanancash management. - Peningkatan Kerja sama dengan Pemda untuk
layanan cash management - Optimum improvement on Foreign Exchange
Third Parties Fund. c. Product Development
• Product development oriented to the need of public market
- Repackaging the product - Optimalized working unit of product
development group in every business unit. d. Services Development
• Improving services quality through direct sales marketing
• Improvingservicesqualityinfrontoficesandback offices
- Good quality standard - A s s e s s m e n t t o q u a l i t y s t a n d a r d
implementation - Reward and punishment to the assessment
outcome of quality standard implementation • Electronicservicesqualityenhancementthrough
appropriate information technology to deliver excellent services in improving competitive
advantages and corporate image - Internet Banking
- Smart Phone - SMS Broadcast
- Quality services improvement to the investor • ImprovingPartnershipwiththirdpartiestocollect
DPK and fee based income - Partnership with investment manager
- Insurance partnership - Advancing sub agent of Western Union
- Expanding networking with correspondent bank
• Banking transaction services development , transaction features based on technology, and
adding the amount of outlet network ATM to increase fee based income. .
- Optimalization the ATM function for customer through advanced feature services on ATM
- Advancing ATM network internally and sustaining a cooperative relationship with
other bank. - Expanding the ATM networks by building
partnership with ATM in International area. • Cashmanagementservicesdevelopment
- I m p r o v i n g p a r t n e r s h i p w i t h r e g i o n a l government for cash management
106
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
- Peningkatan Kerja sama dengan Nasabah Korporat untuk layanan Cash Management
• Pengembangan layanan Mitra Prioritas melalui pengembangan jaringan dan produk wealth
management. - Pengembangan produk wealth management
- Peningkatan layanan berupa Finansial Advisor kepada nasabah prioritas
- Pengembangan Outlet layanan Mitra Prioritas ke Cabang-Cabang.
Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Jaringan • MemperluasjaringanlayananbaikdiwilayahPulau
Jawa maupun di luar Pulau Jawa : - Kantor Cabang
- KCP, Kantor Kas, Payment Point, Kas Mobil
- ATM EDC • MeningkatkankuantitasdankualitasRisetuntuk
rencana perluasan jaringan layanan baik di wilayah Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa :
- Menetapkan Kajian yang efektif melalui peningkatan kualitas Studi Kelayakan yang
realistis berdasarkan analisis yang matang - Monitoring terhadap performa Kantor
Cabang, KCP, Kantor Kas, Payment Point, Kas Mobil, ATM EDC dibandingkan dengan studi
kelayakan dan hasil mapping potensi bisnis di wilayah kerja masing-masing.
- Melakukan evaluasi pelaksanaan program kerja proyek oleh masing –masing unit kerja.
Peningkatan Market Share penyaluran Kredit a. Akselerasi fungsi bank sebagai lembaga intermediasi
• Peningkatanpemberiankreditretail maupun kredit consumer melalui diversifikasi produk
• Peningkatan penyaluran kredit sektor produktif yang difokuskan pada kredit mikro baik secara
langsung maupun melalui linkage program • Mengembangkan produk kredit yang memiliki
value preposition dan daya saing b. Pertumbuhan kredit yang optimal dalam rangka
peningkatan market share kredit. • PeningkatanPemasaranKredit
• Peningkatanakselerasiproseskreditdengantetap
memperhatikan prinsip kehati-hatian • Mempertahankan penyaluran kredit konsumsi
melalui re-packaging produk - Menciptakan produk kredit konsumsi yang
memiliki value preposition dan daya saing, - Improving partnership with corporate customer
for Cash Management • Mitra Prioritas Services development through
network development and wealth management product.
- wealth management product development - Service improvement, act as Financial Advisor
to priority customer - Mitra Prioritas outlet services development in
branches. Quantity and quality network improvement
• ExpandingnetworkservicesinJavaislandandalso outside Java island :
- Branch Offices - Sub branch Offices, Cash Offices,
Payment Point, Mobile cash - ATM EDC
• Improving quantity and quality research on network service expanding plan inside and outside
Java island: - Established effective studies through realistic
research of quality study enhancement based on mature analysis.
- Monitoring performances of branch offices, sub branch offices, payment point, cash
office, payment point, mobile cash, ATM EDC compare to research study and mapping
outcome of business potential in every working area.
- Conducting evaluation on workingproject program by every unit.
Market Share Improvement in Loan Distribution a. Accelerated bank function as intermediation
institution
• Improvementofretailloanandconsumerloan through product diversification.
• Improvementofproductiveloansectordistribution, focusing directly on micro loan or through the
linkage program.
• Developingloanproductwithvaluepreposition and competitive advantage.
b. The optimum Loan growth in improving market share loan.
• LoanMarketingImprovement • Aceleratedimprovementofloanprocessbytaking
care of prudential principal. • Maintainingconsumptiveloandistributionthrough
re-packaging product.
107
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
seperti Kredit Pemilikan Kendaraan car loan, Kredit Pemilikan Rumah KPR, dan Kredit
Kepemilikan Apartement Kondotel. - Penerbitan Kartu Kredit
• MempertahankanKualitasKredit - Meningkatkan monitoring secara efektif
- Mengembangkan sistem penagihan secara elektronik dan otomatis
c. Jaringan Layanan Kredit Pengembangan Sentra UMKM melalui perluasan
jaringan Sentra UMKM yang melekat di setiap wilayah cabang
Pengembangan Manajemen untuk mendukung peningkatan pertumbuhan bisnis Bank
a. Perencanaan Planning • Menetapkan arah dan Strategi Bank, Jangka
Panjang dan menengah Corporate Plan dan Business Plan dengan menetapkan milestone
setiap tahun • Meningkatkankuantitasdankualitasrisetuntuk
pengembangan bisnis termasuk Analisis Internal dan Eksternal
• PeningkatanKualitasPerformanceStrategiBank - Mereview penilaian Kinerja strategy
performance berbasis Balance Scorecard untuk seluruh level dan individu
- Implementasi Service Level Agreement level Korporat dan Cabang
b. Organisasi • ImplementasiPengembanganorganisasi,evaluasi
sistem prosedur - M e r e v i e w p e n g e m b a n g a n S t r u k t u r
Organisasi - Implementasi pendirian Kantor Wilayah
- Penyesuaian sistem dan prosedur sesuai dengan pengembangan Struktur Organisasi
• Pengembangan strategi Branding untuk meningkatkan Corporate Image
- Mensosialisasikan New Brand kepada seluruh Stakeholders.
- Memfungsikan Marketing Communication untuk membangun Image.
• PengembanganBudayaPerusahaansejalandengan pengembangan Re-Branding dan organisasi.
• SosialisasipenerapanBudayaPerusahaan. - Creating consumptive loan product with value
preposition and competitive advantage, such as car loan, house loan KPR, and Apartement
Condominium loan. - Credit Card issuance
• Maintainingloanquality - Improving monitoring effectively
- Developing claimed system by electronic or automatic.
c. Loan Services network Development of UMKM centre through expanding
UMKM centre network in every area of branches. Developing Management to support the growth of
business bank a. Planning
• Decidinglongtermandmiddletermofbanking direction and strategy Corporate Plan and
Business Plan by implementing milestone every year.
• Quality and quantity research improvement for business development including internal and
external analysis
• Bankingstrategicqualityperformance improvement
- Reviewing Performance appraisal strategy performance based on Balance Scorecard for
all level and individuals. - Implementing Service Level Agreement on
corporate and branch level. b. Organization
• Implementation,systemandproceduresevaluation development
- Reviewing Organizational structure - Implementing the building of regional
offices. - Adjusting system and procedures according to
organizational structure. • Developing branding strategy to improve the
Corporate Image - Socialized New Brand to all Stakeholders.
- Using Marketing Communication to build Image.
• Developing company culture along with re-branding and organization development.
• Socialized the implementation of company culture.
108
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
c. Peningkatan Optimalisasi dan Ekspansi Anak Perusahaan dan penyertaan modal, yaitu:
Melakukan penyertaan modal kepada BPR Pemerintah Daerah dan Perusahaan lainnya yang dapat memberikan
Value bagi Perusahaan. d. Peningkatan Layanan Operasional
• Meningkatkankecepatanlayanankepadanasabah counter party
• P e n y e m p u r n a a n k e t e n t u a n - k e t e n t u a n operasional
• Pemenuhan Aktiva Tetap dan Inventaris untuk menunjang aktivitas operasional Bank.
PENGEMBANGAN PRODUK BARU
pada kuartal pertama tahun 2010 bank bjb telah
meluncurkan 2 dua produk pendanaan baru yaitu Tabungan Tandamata Bisnis dan TabunganKu produk
perbankan nasional serta produk Tabungan Tandamata Berjangka dan produk Bancassurance Bahagia Optima
yang akan diluncurkan pada kuartal IV 2010.
K r e d i t K e p a d a P e r u s a h a a n P e m b i a y a a n Multifinance
Kredit kepada perusahaan multifinance dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat yang cukup tinggi akan
tersedianya dana untuk pembelian kendaraan bermotor, maupun barang-barang lainnya untuk berbagai tujuan.
Perusahaan pembiayaan yang menjadi sasaran penyaluran kredit untuk saat ini diprioritaskan dan dibatasi hanya
perusahaan pembiayaan yang bentuk usahanya adalah sewa guna usaha leasing dan pembiayaan konsumen
consumer finance.
Produk-produk baru Kredit Program 2010:
- Kridamas Koperasi, Program Kredit Pemberdayaan Masyarakat Koperasi Kepada Koperasi Simpan Pinjam
Unit Simpan Pinjam-Koperasi melalui Bank Sebagai Pelaksana Perguliran Dana adalah suatu bentuk
pemberian pinjaman dari LPDB-KUMKM kepada Bank dengan pola executing, untuk dipinjamkan kembali
kepada Koperasi Simpan Pinjam KSP Unit Simpan Pinjam USP-Koperasi guna pemberian pinjaman
pembiayaan kepada usaha mikro. - Kredit Skema Subsidi Resi Gudang S-SRG, adalah
Kredit yang mendapat subsidi bunga dari pemerintah c. Improvement of optimalization and expansion of
company group and capital participation, which is conducting capital participation to BPR regional
government and other company that could present value to the main company.
d. Operational Services Enhancement • Improvingquickservicestothecustomercounter
party • Operationalregulationcompletion
• Fixedassetsandinventoriesfulillmenttosupport banking operational activities.
NEW PRODUCT DEVELOPMENT
At the first quarter of 2010 bank bjb had launched 2 two
new funding products which are Tabungan Tandamata Bisnis and TabunganKu national banking product and
Tabungan Tandamata Berjangka product and Bahagia Optima Bancassurance product that will be launched at
fourth quarter of 2010.
Loan to Funding Company Multifinance
Multifinance company Loan is given to meet the highest need of society for funding resources to buy motor vehicles
or other comodities for several purposes.
Funding Companies that becoming the target of loan distribution at this moment are prioritized and limited
only for the funding companies with the form of leasing and consumer finance.
New Products of Loan Program on 2010:
- Kridamas Cooperation , loan for Society powering cooperation is given to saving borrowing unit
cooperation through the bank as the executor of fund distribution in the form of giving the loan from
LPDB-KUMKM to bank with executing pattern, being reborrowed by Savingsborrowing Cooperation KSP
savings and borrowings unit USP- a cooperation for giving corrowing funding to micro business.
- Warehouse receipt subsidized scheme of loan S-SRG, is the loan with subsidized interest from the
109
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
dengan jaminan Resi Gudang yang diberikan oleh PelaksanaLembaga Keuangan Non Bank kepada
Petani, Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani, dan Koperasi.
- Kredit Usaha Rakyat KUR bank bjb, adalah Kredit
Modal Kerja danatau investasi yang diberikan kepada usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi
perorangan dan atau Badan Usaha yang memiliki usaha produktif atau Lembaga Linkage, kemudian
dimintakan penjaminan kepada Penjamin untuk selanjutnya disebut Kredit.
P E R K E M B A N G A N A K T I V I T A S PEMASARAN
Dalam aktivitas pemasaran perusahaan senantiasa mendorong perkembangannya melalui aktivitas antara
lain: - Optimalisasi Fungsi Mitra Prioritas sebagai pengelola
prime customer. - Pelaksanaan Customer Gathering secara rutin.
- Peningkatan knowledge tenaga pemasaran melalui pelatihan dan sertifikasi.
- Promosi produk melalui berbagai media massa. government based on warehouse receipt guarantee
given by the executornon bank financial institution to the farmer, group of farmers, united groups of
farmers, and cooperation.
- Public Business Loan KUR of bank bjb, is working
capital loan andor investment given to micro, small and middle business, and individual cooperation
andor firm that own productive business or linkage institution, then asked for guarantee to the guarantor
to be called a loan.
D E V E L O P M E N T O F M A R K E T I N G ACTIVITIES
The company deliberately supporting the development of marketing activities through several activities such as:
- Optimalized the function of Mitra Prioritas as the organizer of prime customers
- Held the Customer Gathering continuously. - Knowledge improvement of marketing personnel
through training and certification. - Product promotion through mass media
110
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
PROSPEK USAHA PERUSAHAAN
Membaiknya kinerja sektor perbankan dan meningkatnya kesehatan bank-bank, membuat kepercayaan masyarakat
terhadap perbankan makin meningkat. Hal ini terbukti dengan membaiknya indikator-indikator perbankan,
termasuk diantaranya adalah meningkatnya fungsi intermediasi bank yang ditunjukkan oleh peningkatan
realisasi penyaluran kredit. Wilayah kerja perusahaan yang tersebar di wilayah
Provinsi Jawa Barat dan Banten serta dibeberapa kota besar di wilayah Indonesia merupakan salah satu potensi
dan kekuatan bank bjb. Apabila dilihat dari Kondisi
perekonomian, maka pada triwuan III tahun 2010 secara umum, kondisi perekonomian Jawa Barat menunjukkan
perkembangan yang lebih baik dibandingkan triwulan III tahun 2009. Hal tersebut ditunjukkan dengan
peningkatan laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto PDRB sebesar dari 3,95 pada triwulan III 2009
menjadi 4,02 pada triwulan III 2010. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan
seluruh sektornya yaitu sektor industry pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pertanian.
Dari segi penggunaan, pertumbuhan didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumahtangga termasuk konsumsi
lembaga non profit, perubahan stock dan ekspor.
INDIKATOR 2009
2010 INDICATOR
Tw.I Tw.II
Tw.III Tw.IV
Tw.I Tw.II
Tw.III
PDRB harga konstan Rp miliar
72.800 73.390
77.680 78.560
77.610 78.710
80.800 Constan GDP at Price
Rp billion Pertumbuhan PDRB
, yoy 4,38
3,19 3,95
6,12 6,63
6,94 4,02
Growth GDP , yoy
Laju inflasi tahunan ,yoy
7,45 3,13
1,87 2,02
2,99 4,68
5,41 Inflation ,yoy
Kondisi persaingan yang ketat di sektor perbankan nasional telah menyebabkan adanya perubahan perilaku
konsumen yang menuntut kualitas pelayanan yang terus meningkat. Dengan cost yang relatif kecil bagi konsumen
untuk berganti bank, maka bank-bank pun dituntut untuk selalu melakukan inovasi dalam menarik konsumen baru
maupun menjaga loyalitas konsumen yang ada sekarang.
bank bjb menjawab tantangan tersebut dengan terus
memperbaiki kualitas layanan terhadap para nasabahnya dengan telah membuka membuka kantor cabang baru
baik di wilayah Jawa Barat Banten maupun di luar Pulau Jawa seperti di kota Batam, Medan, Semarang dan
Surabaya dan akan membuka kantor cabang baru di kota Denpasar, Pekanbaru, Tegal, Balikpapan dan Makassar.
COMPANY BUSINESS PROSPECT
The improvement of banking sector performance and bank’s health has made public trust to the banking
industry keep increasing. It is proven by the improvement of banking indicators, including the improvement of
intermediation function of the bank showed by the increasing of loan distribution realization.
The spreading working area of the company around West Java Province and Banten Province including
several big cities in Indonesia are one of the potential
and powerful value of bank bjb. Generally, from the
economic condition’s perspective, on the third quarter period of 2010 West Java economic condition had shown
a better development compare to the third quarter period of 2009. It was appointed by the increase of Regional
Gross Domestic Product PDRB from 3.95 on the third quarter of 2009 into 4.02 on the third quarter of 2010.
From the side of business field, this improvement was supported by all sectors such as manufacturing, trading,
hotel and restaurant, including agriculture. In Utility function, the improvement was supported by the increase
of home consumption including non profit institution consumption, stock exchange and export.
Tight competition in national banking condition has caused changing of consumer behavior demanding the
increase of quality services. Consumer only need relatively small cost to change their bank, therefore banks have to
be innovative in inviting new customer and also taking
care of exist consumer loyalties. bank bjb answered the
challenge by continue fixing quality of services to the customer by opening new branch offices in West Java
and Banten area , also outside Java Island such as Batam, Medan, Semarang and Surabaya, including new office in
Denpasar, Pekanbaru, Tegal, Balikpapan and Makassar.
Rp Miliar Rp Billion
111
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Selain itu, bank bjb juga membuka layanan Weekend
Banking dan Call Center yang memungkinkan memberikan layanan perbankan kepada nasabah selama 24 jam sehari
dan 7 hari seminggu serta mengoperasikan mobil edukasi sebagai bentuk layanan edukasi perbankan kepada
masyarakat sekaligus berfungsi sebagai layanan kas, dan menambah produk dan layanan baru kepada nasabah
seperti Mitra Prioritas yang merupakan produk Wealth
Management untuk nasabah prioritas bank bjb. Upaya yang dilakukan bank bjb telah berhasil meningkatkan
jumlah nasabah sebanyak 226.862 dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 dan juga menambah DPK dari
luar Jawa Barat dan Banten yang telah mencapai 25,94
dari total DPK bank bjb.
Terkait dengan rencana ekspansi dan mempererat
loyalitas para nasabah, bank bjb terus melakukan upaya
pemasaran dengan strategi yang terintegrasi melalui promosi, pembinaan hubungan yang baik dengan nasabah
corporate maupun nasabah ritel serta meningkatkan standar kualitas layanan maupun diversifikasi produk
dan jasa. Produk-produk unggulan utama pembiayaan
bank bjb diantaranya Kredit Multiguna Bhakti di kredit
sektor konsumsi dan Kredit Mikro Utama di kredit sektor produktif.
Dengan basis nasabah inti dari PNS di Jawa Barat dan Banten dan program channeling dengan Bank Perkreditan
Rakyat “BPR” dan koperasi di pelosok daerah Jawa Barat dan Banten, manajemen berkeyakinan bahwa bank
bjb mampu menghadapi persaingan dengan bank-bank
lain, terutama yang beroperasi di daerah Jawa Barat dan
Banten, mengingat pengalaman bank bjb yang cukup
lama dalam melayani nasabah di daerah inti, loyalitas
nasabahnya yang tinggi dan komitmen bank bjb untuk
selalu meningkatkan kualitas layanannya.
Peluang Investasi Jawa Barat dan Banten Terbuka Bagi Investor
Dalam rangka mempertahankan investasi yang ada serta mendorong terhadap pertumbuhan investasi baru,
Pemerintah Jawa Barat terus melakukan berbagai upaya satu diantaranya melalui kegiatan promosi. Promosi yang
dilakukan adalah promosi di dalam negeri maupun di luar negeri.
bank bjb had also open services of Weekend Banking
dan Call Center to give possible banking services to the customer on 24 hours a day and 7 days a week, operating
education mobile as an educative service form to the societies also hold the function as cash services and
delivering new products and services to the customer such as Mitra Prioritas, the Wealth Management product
for priority customer of bank bjb. The effort that is made by bank bjb had increase the amount of customer into
226,862 from 2007 until 2009, and also advancing DPK from outside West Java and Banten province reaching
through 25.94 from Total DPK bank bjb on July
2010.
Relating to expansion plan and strengthen the customer
loyalties, bank bjb always conducting marketing by
integrated strategy through promotion, building good relationship with the corporate and retail customer and
improving services quality standard including product and service diversification. Excellent funding products of bank
bjb are Multiguna bhakti Loan in consumptive sector and
Mikro Utama Loan in productive sector.
Based on core customers come from civil goverment employee in West Java and Banten provinces and
channelling program with Public Loan Bank BPR also cooperation in West Java and Banten sub district,
management of bank bjb is confident that bank bjb is
able to face competition with other banks, particularly with the banks operate in West Java and Banten area,
considering bank bjb has enough experience in handling
the customer in core area, the high loyalty of customer
and bank bjb commitment to always increase its quality
of services.
Investment Opportunity in West Java and Banten is opening wide for the investor
In order to sustain the existed investment and suporting new investment growth, West Java government keep
conducting several efforts, one of them is promotion activities.
112
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Kegiatan promosi investasi Jawa Barat di wilayah Asia dilaksanakan dalam bentuk partisipasi Jawa Barat pada
World Expo Shanghai China dan Business Meeting di Beijing yang dilaksanakan dari tanggal 4 Juli – 11 Juli
2010. Pada tanggal 7 Juli 2010 telah dilaksanakan pertemuan bisnis dengan 15 pengusaha yang bergabung
dalam Shanghai Association of International Economic Technological Cooperation. Acara dimulai dengan
kesediaan pihak Shanghai untuk melakukan kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak,
kemudian kepada BKPPMD dengan didampingi oleh Ketua Kadin Jabar melakukan persentasi mengenai
peluang investasi di Jawa Barat, baik investasi dalam kerangka Kerja sama Pemerintah dan swasta Public-
Private Partnership maupun yang sifatnya Direct Investment Project. Pertemuan ini akan ditindaklanjuti
dengan korespondensi kedua belah pihak, bahkan untuk memudahkan komunikasi pihak Shanghai meminta
adanya kantor perwakilan Jawa Barat di Shanghai. Kegiatan promosi investasi Jawa Barat di wilayah eropa
Timur dilaksanakan dalam bentuk partisipasi Jawa Barat pada Gifts Expo Moscow Rusia dan Business
Meeting di Moscow Rusia dan Minsk Belarus yang dilaksanakan oleh BKPPMD Provinsi Jawa Barat dengan
melibatkan unsur Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral. Adapun kegiatan selama di Moscow Rusia dan Minsk
Belarusia adalah Trade – Tourism – Investment TTI Mission, kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 15
September 2010 di Hotel President Moscow Rusia dan tanggal 17 September 2010 di Hotel Crowne Plaza
Minsk Belarusia dipimpin oleh Menteri Perdagangan RI, Dr. Mari Elka Pangestu yang melakukan berbagai
pertemuan dengan para pejabat dan usahawan Rusia dan Belarus. Misi bisnis Indonesia ke Moscow dan Minsk
merupakan upaya untuk melakukan penetrasi pasar perdagangan, menarik wisatawan dan menangkap
peluang investasi. Kegiatan TTI Mission tersebut dilaksanakan dalam
rangka memanfaatkan momentum 60 Tahun hubungan Indonesia – Rusia. Berbagai perubahan fundamental
dialami kedua bangsa menghadirkan peluang baru bagi terjalinnya kembali persahabatan antar dua sahabat lama.
Rusia dan Belarusia merupakan Negara dengan potensi ekonomi yang cukup besar yang dapat dimanfaatkan oleh
Jawa Barat. Rusia merupakan Negara penghasil minyak bumi dan gas alam cair terbesar didunia dengan GDP
The promotion in the country and overseas.West Java investment promotion activities in Asia teritories is
implemented in the form of West Java participation on World Expo Shanghai China and Business Meeting in
Beijing held on July 4 – July 11, 2010. Business meeting was held on July 7, 2010 with 15 entrepreneurs gathered
on Shanghai Association of International econommic Technological Cooperation. The event was started by the
approval of Shanghai side to do the beneficial partnership for both sides, followed by BKPMD assisted by Head of
KADIN Jabar presented the investment opportunities in West Java, Public Private Partnership and also Direct
Investment Project. This meeting will be followed by correspondences owf both sides, even Shanghai asked
for the opening of West Java representative office in Shanghai.
West Java investment promotion activities in East Europe implemented in the form of participating on Gifts Expo
Moscow Rusia, Business Meeting in Moscow Rusia, and Minsk Belarus held by BKPPMD of West Java Province
involving Energy and Mineral Resources Department. The activities in Moscow Rusia and Minsk Belarusia was
Trade – Tourism – Investment TTI Mission. It was held on September 15 , 2010 at President Moscow Rusia hotel
and September 17, 2010 at Crowne Plaza Minsk Belarusia Hotel lead by the Republic of Indonesian Minister of
Trading, Dr. Mari Elka Pangestu, done several meeting with government official and businessman in Rusia and Belarus.
Indonesia’s business mission to Moscow and Minsk were the effort to penetrate trade market, attracting tourists
and catching investment opportunities.
The TTI Mission was held in using 60 years momentum of relationship between Indonesia and Rusia. Several
fundamental changes had been experienced by both countries presenting new opportunities for repartnership
between two best friend. Rusia and Belarusia are countries with high enough potential economy to be beneficial for
West Java Province. Rusia is the biggest oil and natural gas resources in the world with USD 2,109 trillion of Gross
Domestic Product grades 7 in the world and capital
113
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Gross Domestic Product USD 2.109 Triliun ranking 7 dunia dan pendapatan perkapita mencapai USD 14.919.
Misi ini memperkenalkan potensi dan keunggulan komparatif Jawa Barat kepada pelaku dunia usaha di
Rusia dan Belarusia. Pada kegiatan itu kepala BKPPMD memaparkan selayang
pandang mengenai Jawa Barat dan menyampaikan potensi investasi KabupatenKota di Jawa Barat yang
dikemas dalam buku portofolio to the future dan hot items investment in demand di bidang ocean fishery center,
geothermal powerplant,international airport and west java tourism. Untuk pariwisata ditawarkan potensi pariwisata
laut, pantai dan gunung kepada Rusia dan Belarusia. Kegiatan lainnya adalah partisipasi Jawa Barat pada
Gifts Expo 2010, kegiatan ini merupakan pameran dan temu bisnis yang dilaksanakan dua kali setiap tahun di
Moscow dan merupakan pameran cenderamata terbesar di kawasan Eropa Timur.
Gifts Expo Autumn 2010 dilaksanakan pada tanggal 21 hingga 24 September 2010 diikuti oleh 600 peserta
pameran yang mewakili tidak kurang dari 2000 merk dari seluruh dunia mengambil bagian dalam kegiatan ini
adalah dari Negara Italia, Spanyol, Jepang, Turki, Ceko, India, Taiwan, Hongkong, Bulgaria, Korea, Israel dan
Rusia. Adapun Provinsi Jawa Barat ikut berpartisipasi dengan menampilkan wooden rattan furniture serta
batik fashion accessories. Respon para pelaku usaha di Rusia dan Belarusia cukup
apresiatif, pada umumnya meminta informasi lebih detail mengenai Jawa Barat. Hal ini disebabkan minimnya
pengetahuan dan pemahaman mengenai Jawa Barat, seperti untuk tujuan wisata mereka hanya mengenal Pulau
Bali, sedangkan jumlah wisatawan Rusia menunjukkan trend kenaikan setiap tahunnya. Oleh karena itu
diperlukan upaya keras untuk melakukan promosi yang kontinyu dan konsisten dalam melakukan penetrasi pasar
di wilayah Rusia dan Belarusia. Sementara itu Duta Besar RI di Moscow telah mengirimkan
surat nomor 978KMDBSIX2010 tanggal 21 September 2010 kepada Gubernur Jawa Barat sebagai bentuk
penghargaan dan ucapan terima kasih atas promosi yang telah dilaksanakan oleh Jawa Barat di Rusia dan Belarusia,
sekaligus ajakan untuk berpartisipasi pada Festival Busana income reaching USD 14.919. The mission introduces
West Java potential and comparative advantage to the entrepreneur in Rusia and Belarusia.
In the event, head of BKPPMD delivered a glance look of West Java and informing potential investment of District
City in West Java being package in the book about ocean fishery center, called portfolio to the future dan hot items
investment in demand and geothermal power plant, international airport and west java tourism. For tourism
area, the potential sea tourism, beach and mountain is offered to Rusia dan Belarusia.
Other activity is West Java participation in Gift Expo 2010, an exhibition event and business meeting held twice a
year in Moscow and the biggest gift exhibition in East Europe.
Gifts Expo Autumn 2010 was held on September 21 until 24, 2010 followed by 600 participants who represents
not less than 2000 branded from all around the world. Countries took part at this event were from Italy, Spain,
Japan, Turkey, Cheko, India, Taiwan, Hongkong, Bulgary, Korea, Israel and Rusia. West Java Province pasticipated
by showing wooden and rattan furniture and also batik fashion and accessories.
Basically, the entrepreneur’s response in Rusia was appreciative, they asked for more detail information
about West Java. Due to minimum knowledge and understanding about age , while tourists in Rusia tend to
show its increasing trend every year. Therefore, we need strong effort in implementing continually and consistent
promotion in order to penetrate the marker of Rusia and Belarusia,
Meanwhile, the ambasador of Indonesian Republic in Moscow has sent the letter to West Java Governor number
978KMDBSIX2010 dated on September 21, 2010 as a letter of appreciation and award for the promotion by
West Java Provinci in Rusia and Belarusia, including an invitation to participate at the Moslem Clothing Festival
114
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Mulisim di Kazan, Republik Tatarstan pada tanggal 29 Oktober 2010 berupa pengiriman satu atau dua orang
perancangan busana beserta busana-busana muslim. Investment Forum, di Jaabeurs Utrecht Belanda; Gelar
Potensi dan Investasi Daerah GPID, bertempat di Jakarta. Peluang investasi yang ditawarkan melalui event di atas
adalah peluang yang dinilai memiliki prospek baik dan dapat diusahakan oleh swasta baik dunia usaha dalam
negeri maupun asing, antara lain meliputi usaha-usaha Pengembangan industri minyak atsiri akar wangi, dari
Kabupaten Garut; Pengembangan kawasan wisata Jatiluhur, Pusat perdagangan produk agro Jawa Barat,
di Kabupaten Purwakarta; Kawasan wisata berbasis agro, di Kabupaten Bandung; Kawasan olah raga Jawa
Barat Padalarang, perkebunan dan pengolahan teh hijau, dan industri semen pozolan, di Kab. Bandung;
Pabrik pengolahan kelapa, Penambangan bentonit dan zeolit, di Kabupaten Tasikmalaya; Pengembangan
perkebunan karet, penambangan industri pasir besi, dan pelabuhan perikanan samudra Pelabuhan Ratu, di Kab
Sukabumi; Pembangkit listrik air skala kecil Mini Hydro, di Kabupaten Cianjur; Pengembangan sapi potong, di
Kabupaten Ciamis. Umumnya peluang investasi yang ditawarkan kepada investor melalui kegiatan promosi
2008 mendapat respon yang baik, dan beberapa dalam tahap untuk menindaklanjuti dalam proses perizinan.
Disamping mengadakan promosi melalui pameran, Jawa Barat telah mendirikan proyek Bandung Batan
Incorporate, hal tersebut untuk membuka peluang usaha dan pemasaran bagi usahawan kecil antara lain
pengrajin, pengusaha handicraft, makanan, garment, herbal dan accessories. Gagasan membuat sarana
pemasaran di Batam menuju target pemasaran “terpilih” di Semenanjung Singapura, Malaysia dan sekitarnya
Brunei, Thailand, Myanmar dan Kamboja serta Vietnam bagi aneka produk “terpilih” suatu daerah penghasil
produk kreatif- seperti Kota Bandung- sangatlah tepat. Kesulitan akses pasar para Usahawan kecil, Mikro dan
Koperasi, selama ini, pada dasarnya ketiadaan sarana pemasaran secara memadai sebagaimana dimaksudkan
usulan BBI Project ini. Setelah para UMKM memiliki produk yang baik memenuhi standar mutu, perizinan
dan syarat suatu produk baik lainnya promosi dan sarana penjualan dengan biaya terjangkau cost effective
sangatlah diminati. in Kazan, Republic of Tatarstan on October 29, 2010, by
sending one or two designers and their moslem dresses.
Investment Forum, at Jaabeurs Utrecht Belanda; Regional Potential and Investment Show GPID, placed in Jakarta
. Investment opportunities offered by that event is the opportunity to have good prospect and could carried on
by private business in the country and overseas, such as business of industrial development of atsiri akar wangi
oil in Garut District, development of Jatiluhur resort, Centre of West Java agro product trading, in Purwakarta
district, agro resort in Bandung district, West Java sport region Padalarang, plantation, green tea plantation and
pozolan cement industry in Bandung district, Coconut plantation, bentonit and zeolit mining in Tasikmalaya
district, rubber plantation, mining and iron sand industry and Pelabuhan ratu ocean fish harbor in Sukabumi district,
Mini Hydro electrical generator in Cianjur district, Cows cattle husbandry in Ciamis district. Particularly, investment
opportunity offered to the investor through the promotion activities in 2008 received good response and several of
them are on the process of permission to carry on.
Beside promoting through exhibition, West Java has built Bandung Batan Incorporate project to open a business
and marketing challenge for small businessman such as craftsman, handicraft, food, garment, herbal and
accessories businessman. The idea to built marketing infrastructure in Batam to reach the marketing target
“ chosen” in Semenanjung Singapore, Malaysia and the nearby neighbours Brunei, Thailand, Myanmar and
cambodia, also vietnam for several “chosen” products of a regional creative production like Bandung ciy is a
definitely correct. Inability for small, mikro and cooperation businessman to access the market nowadays particularly
because of the lack of appropriate marketing infrastructure as mentioned by BBI project recommendation. Promotion
and selling infrastructure with cost effective value is demandable after UMKM has owned a good product
that meets standard of qualification, permission and qualification of other good products.
115
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Upaya peningkatan realisasi investasi di Jawa Barat, juga tidak terlepas dari berbagai program Badan Koordinasi
Promosi dan Penanaman Modal Daerah BKPPMD Jawa Barat untuk meningkatkan pelayanan, diantaranya
program proaktif melalui kunjungan langsung ke kawasan industri yang ada di Jawa Barat. Pada program tersebut,
BKPPMD melakukan evaluasi pelayanan, menampung permasalahan dan mendapatkan masukan dari para
investor. Hal ini secara tidak langsung merupakan promosi yang efektif, terutama lewat pembentukan citra positif di
kalangan investor. Sepanjang tahun 2009, BKPPMD Jawa Barat sudah melakukan pertemuan dengan investor dan
calon investor di 13 kawasan dari 24 kawasan industry yang berada di wilayah Jawa Barat.
Di samping itu, untuk mendorong percepatan investasi di Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat mengeluarkan SK
No.570512-BKPPMD tanggal 14 April 2009 tentang pembentukan satuan tugas task force penanganan
permasalahan perusahaan PMAPMDN di Jawa Barat. Salah satu kebijakan Provinsi Jawa Barat dalam meraih
visi dan misi khususnya dalam meningkatkan investasi dan perdagangan adalah dengan mencanangkan
pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati Majalengka Kertajati Aerocity. Dengan adanya kebijakan
tersebut, maka diharapkan akan tercipta beberapa kondisi: pertama, terjadinya percepatan pertumbuhan investasi
yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, kedua, memenuhi kebutuhan masyarakat
dan dunia usaha dalam pemanfaatan outlet udara. Ketiga, meningkatkan indeks pembangunan manusia IPM Jawa
Barat. Keempat, meningkatkan pelayanan jemaah haji asal Jawa Barat dan sekitarnya serta kelima, meningkatkan
pariwisata Jawa Barat. Sumber pendanaan pembangunan lapangan udara ini
berasal dari swasta murni atau gabungan antara APBN, APBD dan swasta. Untuk merespon tingginya investor
serta dalam hal meningkatkan pertumbuhan Provinsi Jawa Barat, maka pengembangan bandara ini merupakan
peluang untuk bank bjb sebagai Bank Pemerintah
Daerah.
Dengan demikian Bank bjb merencanakan akan turut
berpartisipasi baik dalam pembiayaan atau dengan melalui sindikasi dengan Bank lain dalam pembangunan
Lapangan udara ini. Kemudian bank bjb juga berencana
The improvement to investment realization in West Java was not apart from BKPPMD Regional Promotion
Coordination and Capital Investment Comittee in improving services such as proactive program through
direct visit to industrial area in West Java. In the program BKPPMD had done service evaluation, received information
and ideas from the investors. It was deliberately an effective promotion, particularly through building the
positive image to the investors. Along the year of 2009 Westt Java BKPPMD had done several meetings with the
investors and investors’ candidates in 13 areas and 24 industrial areas located in West Java.
West Java Governor published a decree number 570512- BKPPMD dated on April 14, 2009 concerning the form
of task force on handling problems on PMAPMDN companies to support investment development in West
Java. One of West Java Province policies in reaching the vision
and mission , particularly in order to improve investment and trade is conducting the development of West Java
international airport in Kertajati Majalengka Kertajati Aerocity. Based on the above policy, there will be several
condition : first, faster investment growth that give the impact to economic development in west Java, second,
meets the public need and business world in using air outlet. Third, improving West java human development
index IPM, fourth, improving services for haj participants from West Java and nearby area, and fifth, improving
West Java tourism.
Fund sources of the airport building come from pure private or the combination between APBN, APBD dan
private funds. The development of this airpot is the
opportunity for bank bjb as the Regional Development
Bank as the reponse for the high amount of investors and improving the growth of West Java Province.
Therefore, bank bjb is planning to participate in funding or
through syndicated loan with other banks on the building
of this airport. bank bjb also plans to take the opportunity
in enhancing services and network in the area surrouning
116
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
untuk mengambil peluang dalam meningkatkan layanan dan jaringan di daerah bandara tersebut, karena dengan
adanya bisnis bandara akan menciptakan dampak multiplier dengan terbukanya peluang usaha dari skala
mikro sampai besar. Adapun kegiatan promosi investasi yang dilakukan oleh
Pemerintah Provinsi Banten antara lain menyelenggarakan pameran di wilayah Batam yaitu di Sumatera Convention
Centre – Batam Centre, Pulau Batam pada kegiatan pameran ”The 10th Batam Expo 2010” , diharapkan
dengan mengikuti kegiatan investasi tersebut akan terjadi simultaneous effect ke berbagai sektor, yang
pada gilirannya akan berkontribusi pada kesejahteraaan masyarakat Banten.
Kegiatan promosi investasi lainnya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten pada tahun 2009 antara
lain meliputi keikutsertaan pada penyelenggaraan Invesda Expo di Jogja Center, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta pada tanggal 6 – 9 Agustus 2009. Agenda pameran dalam rangka mempromosikan peluang
investasi dan perdagangan di Indonesia secara terpadu, penyelenggaraan pada pada tahun 2009 ini merupakan
penyelenggaraan yang ke-5 yang diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah –
Departemen Dalam Negeri RI bekerja sama dengan BKPM RI, Departemen Perhubungan dan Pemerintah Daerah
Istimewa Yogyakarta bertempat di Jogja Expo Center Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Invesda Expo merupakan wahana bagi pemerintah provinsi, kabupaten dan kota sebagai daerah otonom untuk
terus berupaya mengembangkan potensi unggulannya guna menarik minat mitra bisnis dan investor serta
merupakan momentum bagi kalangan pelaku usaha guna meningkatkan profesionalisme, transaksi maupun
Kerja sama usaha. Maksud dan tujuan keikutsertaan pada acara tersebut adalah sebagai salah satu peluang
untuk Mempromosikan peluang investasi Provinsi Banten di sektor infrastruktur, industri, manufaktur, agrobisnis,
pariwisata dan sumber daya alam dan untuk menjalin hubungan kemitraan dengan pemerintah daerah lainnya
dan para investor. Adapun kegiatan promosi investasi yang dilakukan di luar
negeri antara lain kegiatan Trade, Tourism and Investment TTI dan memenuhi undangan KBRI Prancis pada Festival
the airport, because with the airport business, thre will be multiplier effect by opening business opportunity from
micro into big scale of business.
The investment promotion activities conducted by Banten Province Government were presented an exhibition in
Batam area, Sumatera Convention Center – Batam Center, Batam island on ”The 10th Batam Expo 2010”. It is hoped
by attending the exhibition there will be simultaneous effect to several sectors, contributed to the welfare of
Banten people.
Other investment promotions implemented by Banten Province Government in 2009 were their participation
in helding Invesda Expo in jogja Center, Special Regional Province of Yogyakarta in August 6-9, 2009. The
exhibition agenda was promoting investment and trading opportunities in Indonesia simultaniously. This exhibition
was the fifth exhibition held by General Directory of Regional Development – Department of Internal
Affairs Republic of Indonesia cooperated with BKPM RI, Department of Transportation and Special Regional
Province of Yogyakarta located in Jogya Expo Center.
Invesda Expo is an infrastructure for the government of province, district and sub district as an autonomy region
to keep developing their excellence potential in order to attrack business partner and investor, also becoming
momentum for businessman to improve profesionalism, transaction and business partnership. The aim and purpose
of the participation is one of the opportunity to promote investment opportunities in Banten Province, in the sector
of infrastucture, industry, manufacture, agrobusiness, tourism and natural resources and also to gain partnership
with other regional government and also investors.
Investment promotion activities in overseas were Trade, Tourism and Investment TTI and attending the invitation
of France KBRI at Indonesian Festival in France dated
117
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Indonesia di Prancis pada tanggal 5 Mei – 11 Mei 2010. Kemudian Pemerintah provinsi Banten turut serta
berpartisipasi pada Asia Pacific Cities Summit 2009 yang diselenggarakan di korea selatan event tersebut diikuti
oleh 150 kota dan para pengusaha di Asia Pasifik sehingga event ini merupakan suatu kesempatan yang sangat baik
bagi pemerintah Provinsi Banten untuk mempromosikan potensi dan peluang investasi yang dimiliki.
Secara umum penetrasi pasar kredit bank bjb terhadap
PDRB Provinsi Jawa Barat pada tahun 2009 mencapai 6,39, mengalami peningkatan sebesar 0,73
dibandingkan tahun 2008 sebesar 5,66. Hal ini
merupakan peluang yang sangat besar bagi bank bjb
untuk bertumbuh lebih baik dibandingkan bank-bank lain di pasar nasional. Dengan dukungan kuat dari
Pemegang Saham Pendiri, kekuatan Brand dan loyalitas
nasabah tradisional serta kekuatan infrastruktur bank bjb di pasar ini, bank bjb berkeyakinan bahwa di masa depan
keunggulan bersaing bank bjb akan dapat mendukung
sepenuhnya dalam mengoptimalisasikan peluang pasar di
Jawa Barat dan Banten untuk pertumbuhan bank bjb.
Berdasarkan laporan Statistik Bank Indonesia per
November 2010, share penyaluran kredit bank bjb
terhadap penyaluran kredit Provinsi Jawa Barat dan Banten sebesar 7,46, sedangkan terhadap penyaluran kredit di
on May 5 – May 11, 2010. The Government of Banten Province also participated in Asia Pacific cities Summit
2009 held in South Korea. The event is followed by 150 cities and businessman in Asia Pacific, therefore it was a
good opportunity for the government of Banten Province to promote the investment potention and opportunities
that they have.
Generally, loan market penetration of bank bjb to PDRB
West Java Province in 2009 reached 6.39 , improving 0.73 compare to 2008 , it was 5.66. This was a
huge opportunity to grow properly compare to other banks in national market. With the strong support from
the founder shareholder, Brand power and traditional customer loyalty including infrastructure power of bank
bjb in this market, bank bjb is confident that in the future competitive advantage of bank bjb will fully support the
market opportunity in West Java and Banten Province for
the development of bank bjb.
Based on statistic report of Bank Indonesia by August 2010,
loan distribution of bank bjb share to loan distribution of
West Java and Banten Province was 7.46, but to loan distribution around Indonesia was 1.28. From the side
118
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
seluruh Indonesia sebesar 1,28. Di sisi penghimpunan
dana, share bank bjb terhadap penghimpunan dana
Provinsi Jawa Barat dan Banten sebesar 13,53, sedangkan share terhadap penghimpunan dana di seluruh
Indonesia sebesar 1,50. Melihat besarnya potensi kredit yang ada di wilayah kerja
bank bjb selama ini yang merupakan daerah kawasan
integrated industry area seperti Jakarta-Bekasi-Cikarang, Bandung dan Tangerang. Kawasan-kawasan tersebut
merupakan kawasan industri terbesar selain Kawasan Industri Surabaya. Daerah tersebut merupakan daerah
yang berpotensi sangat besar bagi produk-produk pembiayaan bank, baik untuk pembiayaan sektor riil
maupun pembiayaan konsumer. Melihat potensi besar tersebut dan untuk memenuhi
keinginan pemegang saham, bank bjb berusaha untuk
meningkatkan komposisi pemberian kredit kepada sektor riil terhadap total kredit. Dengan tetap memelihara captive
market penyaluran kredit pada pegawai berpenghasilan tetap disertai meningkatkan penyaluran kredit pada sektor
riil baik secara langsung maupun melalui linkage program, rupiah maupun valas, atau secara sendiri maupun sindikasi.
Selain itu, sesuai misi dan fungsinya sebagai penggerak
ekonomi daerah, bank bjb akan berusaha menyalurkan
dana untuk proyek-proyek pembangunan daerah dengan tetap memperhatikan azas kehati-hatian dan kemampuan
pembayaran dari kredit yang disalurkan sehingga dapat memberikan dampak multiplier bagi kemajuan daerah
dan peningkatan komposisi kredit. Diversifikasi produk kredit merupakan bagian dari rencana
meningkatkan penyaluran kredit dengan melihat potensi sektor-sektor ekonomi dari masing-masing wilayah
kerja bank bjb. Sehingga produk-produk kredit bank bjb yang ada dan yang akan dibuat akan disesuaikan
dengan kebutuhan baik produk kredit konsumtif maupun produktif.
Keberagaman plafon yang ditawarkan khususnya dengan adanya kredit mikro utama yang dapat menjangkau
pelaku usaha mikro dan dengan adanya kebijakan internal peningkatan wewenang memutus kredit pemimpin
cabang, diharapkan bank bjb dapat memperkuat
keunggulan bersaing dalam percepatan proses penyaluran kredit.
of Fund raising, bank bjb share to the fund raising of West
Java and Banten Province was 13.53, and share to the fund raising around Indonesia was 1.50.
Learning the big loan potention under the working
area of bank bjb all this time, which was the integrated
industry area like Jakarta-Bekasi-Cikarang, Bandung and Tangerang, those area are the biggest industrial teritories
beside Surabaya industrial area. Those are the huge potential region for funding products of the bank , in real
sector and also consumer funding.
Seeing that big potention and to meet the need of
shareholder, bank bjb try to improve the composition
in granting loan for the real sector to the total amount of the loan. It is done by enduring loan distribution on
captive market to the employee with steady salary, also improving loan distribution in real sector directly and
through lingkage program, rupiahs and foreign exchange, individually or syndicated. Beside that, according to the
mission and function as the regional economic motor,
bank bjb will always try to distribute loans to the regional
development projects by noticing prudential principal and the ability to pay the instalment from the distributed loan
to give the multiplier impact for regional development and loan composition improvement.
Diversification of loan products is part of the plan to improve loan distribution by seeing potential economic
sector from every working area in bank bjb. Therefore
the existed loan products and the upcoming product in
bank bjb will be adjusted to the need of consumtive and
productive loans.
By varieties of offered plafond particularly on Mikro Utama Loan that could reach micro business entrepreneur and the
policy to increase Head of Branch Office’s authority, bank
bjb is hoped to strengthen the competitive advantage in
fastening the loan distribution process.
119
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Dalam rangka meningkatkan komposisi kredit sektor
riil, bank bjb akan secara aktif membantu UMKM untuk
mengakses pembiayaan perbankan dan pengembangan usaha dengan mengoptimalkan fungsi Sentra UMKM serta
pemanfaatan produk Kredit Mikro Utama, meningkatkan pelatihan-pelatihan bidang perkreditan; pengembangan
produk kredit valas; mengoptimalkan hubungan yang baik dengan pihak Pemda dalam hal pemasaran produk dan
menggali potensi ekonomi daerah serta mengembangkan strategi pemasaran yang efektif.
Berdasarkan data bahwa share kredit bank bjb terhadap
PDRB Jawa Barat sampai dengan November 2010 mencapai 10,38. Hal ini menunjukkan bahwa peluang bagi bank
bjb untuk meraih sektor riil masih cukup besar.
Tabel Data Pasar Kredit di Jawa Barat Credit Market Data Tables In West Java
Keterangan 2005
2006 2007
2008 2009
TW III 2010 Description
Kredit Nasional 695.648
792.297 1.002.012
1.307.688 1.437.930
1.706.403 National Credit
Produk Domistik Bruto PDB
1.750.815 1.847.127
1.964.327 2.082.316
2.176.976 2.234.705
Gross Domestic Product Kredit Nasional PDB
39,73 42,89
51,01 62,80
66,05 76,36
National CreditGDP Kredit Regional
54.179 63.398
77.007 97.419
113.367 210.840
Regional Credit Produk Domestik
Regional Bruto PDRB 242.884
257.499 274.180
290.171 307.528
317.542 Gross Domestic
Regional Product Kredit Regional
PDRB 22,31
24,62 28,09
33,57 36,86
66,40 Regional Credit
GDRP
Kredit bank bjb 9.670
11.764 13.048
16.429 19.632
21.895 bank bjb Credit
Produk Domestik Regional Bruto PDRB
242.884 257.499
274.180 290.171
307.528 317.542
Gross Domestik Regional Bruto
Total Kredit bank bjbPDRB
3,98 4,56
4,76 5,66
6,38 6,90
Total Credit bank
bjbGDRP
Nilai Investasi UMKM Nasional Produktif
302.449 369.823
461.101 538.842
653.228 734.118
National MSME Productive Investment
Value Kredit UMKM Nasional
Produktif 175.683
208.265 249.343
301.651 343.026
370.472 National MSME
Productive Credit Data Kredit UMKM
NasionalData UMKM Nasional
58,08 56,31
54,07 55,98
52,51 50,46
Data SME Credit National National
MSME Data Nilai Investasi UMKM
Jawa Barat 145.761
154.522 124.793
174.506 244.023
280.643 West Java Investment
UMKM Value Kredit UMKM Produktif
Jawa Barat 40.750
46.520 54.760
65.270 78.040
86.947 West Java Credit
UMKM Productive Data Kredit UMKM
JabarData UMKM Jabar
27,96 30,11
43,88 37,40
31,99 30,98
of MSME Credit Data Jabar MSME
Data Jabar Nilai Investasi UMKM
Jawa Barat 145.761
154.522 124.793
174.506 244.023
280.643 West Java UMKM
Investment Value
Kredit UMKM bank bjb 9.783
11.129 12.485
14.927 17.361
19.155 bank bjb
Credit UMKM Data Kredit UMKM
bjb Nilai Investasi UMKM Jabar
6,71 7,20
10,00 8,55
7,11 6,83
of SMEs Credit bjb
Investment Value of MSME Jabar
In order to increase the composition of loan in real sector,
bank bjb wil actively help UMKM to access banking
funding and business development by optimizing the function of UMKM centre and taking advantage of Mikro
Utama loan product, improving trainings in the credit area; developing foreign exchange loan product, optimalized a
good relationship with Regional Government in marketing the product and digging regional economic potention,
also developing efective marketing strategy.
According to the data, bank bjb loan share to West Java
PDRB until November 2010 reached 10.38. It showed
the opportunity for bank bjb to catch the real sector was
still big enough.
Rp Miliar Rp Billion
120
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Khusus bagi Kantor bank bjb yang berkedudukan
di Jawa Barat maka pengembangan prospek usaha perusahaan sangatlah terkait dengan potensi UKM
serta pertumbuhan ekonomi regional daerah Jawa Barat dan Banten. Hingga saat ini peran UKM terhadap
perekonomian Jawa Barat sangat signifikan, hal ini terlihat dari share kredit UMKM Jawa Barat terhadap investasi
UMKM Jawa Barat yang terus mengalami peningkatan, dari 30,11 pada tahun 2006, menjadi 30,98 pada
TW III 2010. Dengan demikian upaya pemberdayaan dan penguatan para pelaku UKM sangat strategis, baik dalam
kaitannya dengan penguatan struktur ekonomi regional yang tangguh, peningkatan kesempatan kerja atau
penurunan pengangguran, penanggulangan kemiskinan serta peningkatan daya beli masyarakat.
Sehubungan dengan Kredit UMKM, peluang pertumbuhan
bank bjb diharapkan akan lebih besar dari pertumbuhan
kredit di sektor lain di Jawa Barat. Penetrasi pasar kredit
UMKM bank bjb dibandingkan PDRB Provinsi Jawa Barat
pada tw III 2010 mencapai 6,51.Hal ini membuktikan
bahwa peluang bank bjb untuk melakukan penetrasi pasar
di pasar UMKM masih sangatlah besar. Oleh karena itu, di
masa depan bank bjb sangat memperhatikan penetrasi
dan perkembangan produk barunya yaitu Mikro Utama untuk disalurkan di Provinsi Jawa Barat dan Banten.
Bank Indonesia dalam rangka meningkatkan UMKM, memberikan insentif kepada krediturnya khususnya atas
dikeluarkannya ketentuan khusus untuk menghitung ATMR bagi aktiva produktif untuk UMKM, sehingga
masih ada peluang bagi bank bjb untuk melakukan
ekspansi di sektor ini.
Share kredit UMKM bank bjb terhadap kredit UMKM
Nasional produktif pada TW III 2010 mencapai 2,61,
hal ini menunjukkan bahwa porsi pasar bank bjb masih
kecil, sehingga ada peluang untuk membuka jaringan di luar wilayah Provinsi Jawa Barat dan Banten. Pembinaan
terhadap UMKM yang telah menjadi binaan bank bjb
dapat diteruskan sehingga pengembangan usahanya dapat menjadi lebih luas lagi, baik melalui cross selling
maupun pengembangan produk lainnya. Disamping
itu bank bjb secara berkala juga melakukan Pameran Produk UMKM Binaan bank bjb yang dimaksudkan
untuk saling bertukar produk yang saling dibutuhkan bagi masing-masing pelaku usaha dan memperkenalkan
Particularly for bank bjb office located in West Java,
the company business prospect is really connected with UKM potential and the development of regional
economic in West Java and Banten area. UKM role to West Java economical condition until this moment is
very significant, shown by West Java UMKM loan share to West Java UMKM investment is increasing from
30,11 in 2006, becoming 30,98 in quarter III year of 2010. Therefore, the empoown turn, empowering
effort and strengthening UKM businessman is very strategic, related to strong regional economic structure,
the improvement of job opportunity or deployment down turn, poverty management and public purchasing power
improvement.
According to UMKM Loan, bank bjb opportunity
to developed is hoped to be bigger than the loan development in other sector in West Java. Penetration
of bank bjb UMKM loan market compare to West Java
Province PDRB on quarter III year of 2010 reached 6.51.
It proofed that bank bjb opportunity to penetrate the market in UMKM market is very big. Therefore, bank bjb
really takes notice of penetration and the development of its new product in the future, which is Mikro Utama to be
distributed to West Java Provinces and Banten. In order to improve UMKM, giving incentives to the
creditor, particularly to the publishment of special regulation in counting ATMR Balancing Asset
According to Risk for productive assets in UMKM,
therefore there is a chance for bank bjb to do the
expansion in this sector.
bank bjb UMKM loan share to the productive national
UMKM loan on quarter III year of 2010 was 2.61, it
shown that the market portion of bank bjb was still small,
so there was still a chance to open network outside the area of West Java and Banten Province. The training to
UMKM who already became bank bjb trainee could be
continued, so the business development is getting wider
and banking services of bank bjb could be broaden,
through cross selling and other product development.
Beside that, continuously bank bjb also conduct the
product exhibition for bank jabar UMKM, to exchance product needed by each businessman and introducing
their product to the people in the city, therefore product
121
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
lebih luas kepada masyarakat perkotaan, sehingga produk yang memiliki potensi baik untuk lokal maupun ekspor
yang berasal dari daerah dapat memiliki tempat di sisi masyarakat luas.
Keberpihakan terhadap pengembangan usaha kecil menengah UKM, dinilai semakin penting guna
memperkuat struktur perekonomian daerah. Mengingat, sektor ini terbukti telah mampu menunjukkan peran dan
kontribusinya, baik dalam aspek penyerapan tenaga kerja, pemulihan ekonomi masyarakat, maupun penguatan
ketahanan ekonomi nasional. Sehubungan dengan Prospek di Wilayah Banten,
Peluang investasi bank bjb di Banten sangat besar
dengan dukungan infrastruktur yang sangat baik, yaitu tersedianya Bandara Udara Internasional Soekarno-
Hatta, Pelabuhan Merak, Jalan Bebas Hambatan Jakarta - Merak, Jaringan Jalan Kereta Api Jakarta - Rankasbitung
- Merak dan yang terbaru dan sedang dibangun adalah Pelabuhan Bojonegara. Untuk pasokan tenaga listrik,
Banten didukung oleh jaringan distribusi interkoneksi Jawa - Bali dengan salah satu pembangkit utamanya
yaitu yang berada di Suralaya Cilegon dan beberapa pembangkit lainnya yang dalam tahap pengembangan
yaitu PT Krakatau Daya Listrik KDL, anak perusahaan dari PT Krakatau Steel KS.
Sementara itu, sektor yang dikembangkan juga sektor- sektor yang produktif yang memiliki keterkaitan dengan
sumber daya domestik seperti perikanan, kelautan, kehutanan, pertambangan dan sumber daya alam lainnya,
yang tidak banyak memiliki kandungan impor, namun menyerap banyak tenaga kerja. Selain itu, investasi juga
diarahkan terhadap penyediaan infrastruktur dalam perekonomian yang memiliki dampak luas dampak
multiplier dalam perekonomian, seperti investasi di bidang infrastruktur, yakni jalan tol, bandara, pelabuhan
laut, listrik, pendidikan hingga kesehatan. Investasi ini memang membutuhkan dana ratusan triliun rupiah.
Banten merupakan Provinsi yang memiliki potensi untuk dikembangkan, dengan berkembangnya perusahaan-
perusahaan industri, hal ini akan memberikan peluang dan menimbulkan dampak yang sangat baik kepada
perekonomian di wilayah Banten serta dapat mendorong
daya beli masyarakat. Dalam hal ini bank bjb akan
with good potention for local and export came from the village could have their spot in the wider societies.
Taking side of small and middle term business development UKM is becoming more important to strengthen regional
economic structure. Considering this sector has proven to show their role and contribution on the absoption of
employee, economic public recovery, and also reinforcing the national economic endurance.
Related to the prospect in Banten area, Investment opportunity in Banten is very big with exellence support
of infrastructures such as Soekarno Hatta International airport, Merak harbour, Freeway of Jakarta Merak, Jakarta
Rail way road – Rangkasbitung – Merak and Bojonegara that is still in progress. For electricity suplly Banten is
supported by interconnected distribution network Java- Bali with one main generator in Suralaya cilegon and
several other generators in development progress such as PT. Krakatau Daya Listrik KDL, group company from
Krakatau Steel KS.
Meanwhile the developing sector are also productive sectors that have connection with domestic resources
like Fishery, oceanary, forest, mining and other natural resources that do not have importir item but absorbing
many employees. Investment also directed towards infrastucture in the economic that give multiplier effect
such as highway, airport, harbour, electricity,education and medic. It surely need hundreds of trillion rupiahs of
funds.
Banten in a potential province to be developed by the improvement of industrial companies, this gives an
opportunity and good impact to the economic in Banten area and could support public purchasing power. Bank
bjb will take this opportunity to make use of the potential
sectors through funding products by construction and
122
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
mengambil peluang untuk memanfaatkan sektor-sektor yang dinilai memiliki potensi, melalui produk pembiayaan
untuk konstruksi dan infrastruktur, pinjaman daerah bagi daerah yang memiliki potensi akan melakukan
pembangunan di daerahnya serta sektor-sektor lainnya, misalnya pariwisata, hotel, restoran, perdagangan dan
konsumtif. Melihat besarnya potensi yang ada di wilayah kerja
bank bjb selama ini yang merupakan daerah kawasan
integrated industrial area seperti Jakarta-Bekasi-Cikarang, Bandung dan Tangerang, daerah-daerah yang merupakan
penyangga Jakarta, bank bjb telah membuka jaringan
dan akan bertambah lagi untuk wilayah Jakarta, karena
80,0 uang beredar berada di wilayah Jakarta. bank bjb
telah dan akan terus mengambil peluang dan kesempatan yang ada baik dari sisi potensi dana maupun potensi
kredit. Untuk wilayah Jakarta, bank bjb telah dan akan
melakukan secara terus menerus pemasaran yang efektif, terutama didalam menawarkan produk kredit kepada
UMKM di wilayah bisnis Jakarta, karena banyak pelaku usaha Jawa Barat yang memiliki usaha di Jakarta dan
merupakan nasabah bank bjb. Maka untuk memelihara layanan dan kemudahan, bank bjb senantiasa untuk
mendekati kepada pelaku usaha yang memerlukan. Di dalam implementasi strategi untuk mencapai visi
bank bjb menjadi Sepuluh Bank Terbesar dan Berkinerja Baik, bank bjb juga berencana untuk membuka jaringan
di wilayah Bali, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Riau dan Sulawesi Selatan, disamping penambahan kantor
di wilayah DKI jakarta. Berdasarkan hasil perbandingan kondisi ekonomi, kondisi perbankan dan peluang pasar
yang diolah dari data Bank Indonesia, maka kota-kota
tersebut menjadi pertimbangan bank bjb untuk dijadikan
prioritas utama dalam pendirian jaringan kantor dan dimasukan dalam rencana bisnis tahun 2010.
No. Kota
Provinsi Dana fund
Kredit credit City
Provincial
1 Pekanbaru
Riau 36.736.862
42.117.707 Pekanbaru
Riau 2
Balikpapan Kalimantan Timur
49.058.822 46.980.545
Balikpapan Kalimantan Timur
3 Makasar
Sulawesi Selatan 36.843.930
41.141.474 Makasar
Sulawesi Selatan 4
Denpasar Bali
38.957.174 28.479.074
Denpasar Bali
5 Tegal
Jawa Tengah 111.213.588
110.764.355 Tegal
Jawa Tengah 6
Jakarta DKI Jakarta
1.124.422.525 692.251.388
Jakarta DKI Jakarta
infrastuctures, regional borrowings to potential regiono in order to developed their area and other sectors such as
tourism, hotel, restaurants, trading and consumtive.
Seeing the big exist potention in the working area of bank
bjb that is an integrated industrial area such as Jakarta-
Bekasi-Cikarang, Bandung and Tangerang, the area that
support Jakarta, bank bjb had open its network and will
be added more in Jakarta area, because 80 of money
circulate in Jakarta area. bank bjb inuous marketinghad
and always will take the opportunity and chance from funding and lending. Efectively implement continuous
marketing, particularly in offering loan products to UMKM in the business area of Jakarta, because there are many
West Java businessman who own their business in Jakarta
and they are bank bjb customer. Therefore to maintain the service and easiness, bank bjb always gets closer to
the businessman who need help.
In order to implement the strategy in reaching bank bjb
vision becoming Ten Biggest Bank and Good Performance,
bank bjb is planning to open its branches network in Bali,
Central Java, East Kalimantan, Riau and South Sulawesi, beside adding more branches in DKI Jakarta. Based on
the comparation data of economic condition, banking condition an market opportunity processed by Bank
Indonesia, those cities has become bank bjb priorities
consideration in opening new network offices stated on business plan 2010.
Rp Juta Rp Million
123
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Potensi Penghimpunan Dana
Berdasarkan laporan Statistisk Bank Indonesia per November 2010, share penghimpunan dana pihak ketiga
bank bjb terhadap penghimpunan dana pihak ketiga di
Provinsi Jawa Barat dan Banten sebesar 11,07 dan share penghimpunan dana pihak ketiga diseluruh Indonesia
sebesar 1,50dari penghimpunan dana pihak ketiga
di seluruh Indonesia. bank bjb selama ini mempunyai
wilayah kerja di tujuh Provinsi yaitu Jawa Barat, Banten, Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan dan Batam yang
mempunyai potensi penghimpunan dana pihak ketiga yang relatif besar.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia per November 2010, share penghimpunan dana pihak ketiga Provinsi Jawa
Barat sebesar 8,57 dan share penghimpunan dana pihak ketiga Provinsi Banten sebesar 2,50 dari penghimpunan
dana pihak ketiga di seluruh Indonesia. bank bjb selama
ini mempunyai wilayah kerja di tujuh Provinsi yaitu Jawa Barat, Banten, Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan dan
Batam yang mempunyai potensi penghimpunan dana pihak ketiga sebesar 78,93dari total penghimpunan
dana seluruh Indonesia atau terbesar di Indonesia. Besarnya potensi dana yang ada di wilayah kerjanya,
perusahaan secara terus menerus akan menciptakan dan memodifikasi produk-produk dana agar lebih memiliki
competitive advantages dan pelayanan yang lebih baik
Fund Raising Potention
Based on statistics report of Bank Indonesia by quarter IV
year of 2010, bank bjb third parties fund raising share
to third parties fund raising in West Java and Banten
Province was 11.07 and 1.50 in Indonesia. Bank bjb
has working areas in seven Provinces; West Java, Banten, Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan and Batam which
own the potention of third parties fund raising relatively big.
Based on Bank Indonesia report by quarter IV, 2010, West Java third parties fund raising share was 8.57 and
Banten third parties funound Indonesiad raising share was 2.50 from third parties fund raising shares all around
Indonesia. bank bjb has working area in seven Provinces;
West Java, Banten , Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan and Batam which own the potention to raise third parties
of fund in the amount of 78.93 from total fund raising in Indonesia or the bigest one in the nation.
The high amount of potential fund in the working areas, company will always create and modify fund products to
have more competitive advantages and better services compare to other bank. Fund’s product diversification with
124
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
dibanding bank pesaing. Diversifikasi produk dana dengan berbagai keuntungan, fasilitas dan kemudahan
akan diberikan bagi nasabah penyimpan dana. Pemberian hadiah langsung, penambahan fitur-fitur ATM, pembedaan
fungsi produk-produk yang ada merupakan bagian dari pengembangan produk dana.
Dengan memberikan pelayanan, kemudahan, fleksibilitas dan hasil yang lebih baik bagi nasabah penyimpan dana
merupakan solusi bank bjb bagi nasabah penyimpan
dana dalam mengelola keuangannya. Untuk potensi
penghimpunan dana pemerintah dan korporat, bank bjb
telah memberikan penawaran yang menarik. Penempatan dana kasda pemerintah daerah ditempatkan pada giro
merupakan potensi yang tinggi bagi bank bjb, yang
akan memberikan dampak kepada aktivitas pemenuhan penyaluran dana kepada sektor riil yang membutuhkan
pembiayaan dengan biaya yang relatif murah dibanding pinjaman yang diberikan oleh bank lain.
Selain itu, bank bjb memiliki unit layanan mitra prioritas
yang menawarkan produk layanan wealth management. Hal tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
nasabah akan alternatif produk dan layanan investasi yang tepat dan sesuai dengan profil nasabah. Dengan
adanya layanan investasi ini diharapkan bank bjb dapat
lebih menjaring nasabah-nasabah yang mempunyai dana berlebih serta menginginkan return yang lebih dari
dananya yang ditempatkan selain pada produk dana konvensional biasa. Produk ini ditujukan untuk nasabah
mempunyai karakter tersendiri dalam melakukan investasi dan menanggung risiko atas setiap investasi. Oleh
karena itu, pengembangan produk dana salah satunya adalah dengan menambah layanan investasi dengan
menyediakan beragam produk dan layanan investasi pilihan untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang
berbeda satu sama lainnya. Optimalisasi status sebagai Bank Devisa dengan
mengembangkan produk dana dalam valas ditujukan untuk meningkatkan simpanan pihak ketiga dalam valas
di bank bjb. Untuk mempermudah transaksi valas, bank bjb memberikan layanan jasa penukaran mata uang asing
sebagai usaha meningkatkan transaksi valas baik forward maupun spot. Peluang transaksi ekspor dan impor di
Jawa Barat, DKI dan Banten sangat besar, berdasarkan data bahwa industri yang menghasilkan barang ekspor
mengalami pertumbuhan. several benefits, facilities and easiness for the customer
who save their fund. Giving direct gifts, ATM features improvements, diversification of the existing products is
part of developing the product of the fund.
Bank bjb solution to the savings customer in managing
their finance is by delivering services, easiness, flexibility
and better outcomes to the customer of savings. Bank bjb
has presented an interesting offer to raise government and corporate fund. Placement of Regional Cash Fund
in Demand Deposits is high potention for bank bjb, that
will give impact to the activities of fund distribution to real sectors that need funding with relatively cheap cost
compare to other borrowings in other bank.
bank bjb also has mitra prioritas unit services that offer
wealth management product services. It all means to meet the need of customers for product alternatives and correct
investment services adjusted to the customer profile. By
this investment services, bank bjb could catch customers
with abundant fund to be placed in regular conventional funding products.This product assigns to customer who
has personal character in investing and risk taking for every investment. Therefore, one of funding product
development is adding investment services by supplying many kinds of products and chosen investment services
to meet the different need of customers.
Optimalized the status as Foreign Exchange Bank by developing funding products in foreign exchange
currencies is directed to improve third parties foreign
exchange currencies savings in Bank bjb. To simplify the foreign exchange transaction, bank bjb offer services of
foreign exchange currencies money changer as the effort to increase foreign exchange in “forward” also “spot”.
The opportunity of exporting and importing in West Java, DKI and Banten is very big according to the data that is
exporting industry had experienced improvement.
125
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Sehingga dengan adanya rencana pengembangan produk dana tersebut yang disinergikan dengan rencana
pembukaan jaringan kantor di luar wilayah kerja bank
bjb selama ini, diharapkan dapat lebih meningkatkan
penghimpunan dana ritel dan murah dari nasabah baru dan meningkatkan penambahan dana bagi nasabah lama
bank bjb.
Dengan mencermati perkembangan sebagaimana tersebut di atas, maka memberikan peluang kegiatan usaha bank
bjb di masa mendatang. bank bjb yang selama ini secara
konsisten menyalurkan kredit pada sektor-sektor yang produktif dan terfokus pada segmen industri kecil dan
menengah yang relatif memiliki risiko kredit lebih kecil
menjadikan bank bjb menjadi perusahaan yang kuat,
baik dari segi manajemen dan keuangan, terutama secara geografis yaitu di Provinsi Jawa Barat dan Banten.
Salah satu peristiwa penting, yaitu adalah berlakunya kebijakan pemerintah tentang pemberlakuan Otonomi
Daerah melalui Undang-undang Republik Indonesia No.32 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-
undang Republik Indonesia No.25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah, maka peran dan fungsi bank bjb sebagai salah
satu perusahaan milik Pemerintah Daerah akan semakin
meningkat. Dalam hal ini bank bjb dapat berperan
sebagai motor penggerak perekonomian Provinsi Jawa Barat dan Banten, yang di era otonomi daerah ini memiliki
keleluasaan lebih besar untuk mengelola sumber daya alamnya yang melimpah.
Terkait dengan aktivitas operasional dimasa mendatang
pencapaian kinerja bank bjb masih didominasi oleh
pendapatan yang berasal dari bunga, oleh karena itu perubahan suku bunga akan sangat mempengaruhi
pencapaian kinerja bank bjb. Dalam mengelola perubahan tingkat bunga, bank bjb telah menerapkan kebijakan
bunga mengambang untuk kredit-kredit komersial dan konsumer. Sehingga apabila terjadi perubahan suku
bunga akan dilakukan penyesuaian baik dari sisi aktiva
maupun pasiva.Kinerja bank bjb tidak terpengaruh secara
signifikan terhadap perubahan kurs mata uang asing, hal ini disebabkan portofolio aktiva dan pasiva dalam mata
uang asing masih kecil. Therefore, the plan to develop product funding is
combinated with the plan to open office network outside
the working area of bank bjb, are expected to improve
retail and cheap fund raising from new customer and
increase funding for the old customer of bank bjb.
Learning from the development as mentioned above, it
gives the business opportunity for bank bjb in the future. bank bjb becomes the strong company in management
and financial sides, particularly geografically in West
Java and Banten Province. It is because bank bjb had
consistently distributing loan on productive sectors and focused on small and middle term industrial segment that
relatively own smaller risk.
One of historical moment is the appliance of government policy concerning Regional Autonomy through the law of
Republic of Indonesia number 32 year of 1999 concerning Regional Government and Law of Reupblic of Indonesia
number 25 year of 1999 concerning Financial Balancing between Central and Regional Government, therefore
the role and function of bank bjb as one of the company
owned by Regional Government will be more improving.
bank bjb has its role as the economic motor of West
Java and Banten Province, who have bigger authority in managing their abundant resources.
In connection with operational activities in the future, the
achievement of bank bjb performance is still dominated by
income that come from interest, therefore the changing of interest rate will really influence the achievement of bank
bjb performance. bank bjb has implemented floating
interest policy in managing the changing of interest rate for commercial and consumer loans. Therefore, if there is
a movement of interest rate, there will be an adjustment
on the side of assets and liabilities. bank bjb performance
is not influenced significantly by the movement of Foreign Exchange Currencies, caused by assets and liabilities
portofolio in foreign exchange currencies is still small.
126
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
INFORMASI KEUANGAN PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN
Tabel berikut memperlihatkan komposisi pendapatan bunga dan syariah serta beban bunga dan syariah
perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, 2008 dan 2007.
Uraian 31 Desember December 31
Description 2007
2008 2009
2010
Pendapatan Bunga dan Syariah 2.459.590
3.079.494 3.944.548
4.894.312 Interest Income and Sharia
Beban Bunga dan Bagi Hasil Syariah 1.246.368
1.253.624 1.841.510
2.254.731 Interest Expenses and Sharing Sharia
Pendapatan Bunga dan Syariah Bersih 1.213.222
1.825.870 2.103.038
2.639.581 Net Interst Income and Sharia
Pendapatan Operasional Lainnya 219.749
174.708 262.083
277.712 Others Operational Income
Beban Operasional Lainnya 881.566
1.200.443 1.410.138
1.726.755 Others Operational Income
Laba Operasional 551.405
800.135 954.983
1.190.538 Oprational Income
Laba sebelum Beban Pajak Penghasilan 552.707
818.946 985.377
1.219.628 Income Before Tax
Laba Bersih 370.667
542.162 709.106
890.171 Net Income
Pendapatan
Selama tahun 2010, bank bjb dan anak perusahaan
berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 1.219.628 juta, meningkat sebesar 23,77 dari tahun
2009. Laba sebelum pajak ini berasal dari pendapatan bunga dan syariah bersih dan pendapatan operasional
lainnya.
FINANCIAL INFORMATION COMPANY AND SUBSIDIARY
This table shows composition of interest income and revenue sharing sharia as well as interest and sharia
revenue sharing expenses for the period ended at December 31, 2010, 2009, 2008, and 2007.
2.459.590
07
3.079.494
08
4.894.312
10 09
3.944.548
Pendapatan Bunga dan Syariah
Net Interest Income and Sharia
Rp Juta Rp Million
Pendapatan Bunga dan
Syariah Bersih
Net Interest Income and Sharia
+25,51
Income
During 2010 bank bjb and its subsidiary has generated
income before tax Rp 1,219,628 million increase 23.77 compared to 2009. Earning before tax primarily from
interest and sharia revenue sharing and other income.
Laba Operasional
Operational Income
+24,66
Rp Juta Rp Million
127
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Pendapatan Bunga dan Syariah
Pendapatan bunga dan syariah bank bjb untuk periode
31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 4.894.312 juta. Pendapatan bunga dan syariah ini berasal dari pendapatan
dalam Rupiah sebesar Rp 4.887.090 juta, dalam mata uang asing sebesar Rp 2.219 juta serta provisi dan komisi
sebesar Rp 5.003 juta. Pendapatan bunga dan syariah terbesar disumbangkan oleh Pendapatan Bunga Atas
Kredit Yang Diberikan kepada konsumen dan penempatan pada bank lain.
Pendapatan Bunga dan Syariah-bersih
Pendapatan bunga dan syariah bersih merupakan pendapatan yang berasal dari pendapatan bunga dan
syariah serta pendapatan komisi dan provisi setelah dikurangi dengan beban bunga dan bagi hasil syariah.
Pendapatan bunga dan syariah bersih bank bjb untuk
periode Desember 2010 sebesar Rp 2.639.581 juta.
Pendapatan Operasional Lainnya
Pendapatan operasional lainnya merupakan pendapatan non bunga yang berasal dari pendapatan provisi dan
komisi selain dari kredit yang diberikan, keuntungan dari penjualan surat berharga, pendapatan transaksi valuta
asing dan pendapatan operasional lainnya. Tabel berikut memperlihatkan perbandingan pendapatan operasional
lainnya bank bjb dan anak perusahaan untuk periode
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010.
Uraian 31 Desember December 31
Description 2007
2008 2009
2010
Provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan
204.972 144.357
236.195 204.145
Fees and commissions from loans Keuntungan yang belum terealisasi atas
perubahan nilai wajar surat berharga yang diperdagangkan
- -
- -
Income unrealized value of changes in securities trade
Keuntungan dari penjualan surat berharga yang diperdagangkan
6.121 -
2.851 41.388
Income from sales securities Pendapatan transaksi valuta asing
4.144 22.380
16.227 13.698
foreign exchange Income Lain-lain
4.512 7.971
6.810 18.481
others
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
219.749 174.708
262.083 277.712
Total others operational income
Pendapatan operasional lainnya untuk periode Desember 2010 adalah sebesar Rp 277.712 juta. Pendapatan ini
sebagian besar berasal dari provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan sebesar Rp 204.145 juta, keuntungan
yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar surat berharga yang diperdagangkan sebesar Rp 41.389 juta dan
lain-lain sebesar Rp 18.481 juta. Pendapatan operasional
Interest Income and Sharia
Interest income and revenue sharing bank bjb at 31
December period is Rp 4,894,312 million. Interest income and revenue sharing is from income in Rupiah
Rp 4,887,090 million and in foreign currency Rp 2,219 million as well as fees and commission income Rp 5,003
million. The interest income and reventue sharing were primarily contributed from interest income from consumer
loan and interbank placement.
Other Operational Income
Net Interest income and sharia is income which is from interest income and sharia as well as commission and
provision income after deducted by interest expenses anda revenue sharing sharia is Rp 2,639,581 million.
Other Operational Income
Other operating income is non interest earning which is from fees and provisions income which is not from
loans, sale of bonds, foreign exchange, or other operating income. The table shows comparison other operating
income of bank bjb and its subsidiary between the period
ended at December 31, 2007, 2008, 2009, and 2010.
Other operating income for period of December 2010 is Rp 277,712 million. This revenue primarily from fees
and comission which is not from Rp 204,145 million, unrealized profit on changes in fair value of trading
Rp 41,389 million and others Rp 18,481 million. Other operating income is for one year period until December
31, 2010. Other operating income is from fees and
128
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
lainnya tersebut adalah selama 1 tahun dari 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010. Pendapatan
operasional lainnya merupakan pendapatan dari provisi dan komisi serta fee selain dari kredit yang diberikan yang
diantaranya berasal dari transaksi tabungan, ATM dan transfer dana, serta peningkatan atas keuntungan dari
penjualan surat berharga.
Beban Operasional Lainnya
Beban operasional lainnya bank bjb dan anak perusahaan
untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.726.755 juta. Beban operasional
ini sebagian besar berasal dari beban tenaga kerja dan tunjangan sebesar Rp 696.880 juta, beban umum dan
administrasi sebesar Rp 555.563 juta dan penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non
keuangan sebesar Rp 352.667 juta.
Uraian 31 Desember December 31
Description 2007
2008 2009
2010
Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses
Beban Tenaga kerja dan tunjangan 453.517
605.636 711.253
696.880 Labor Chargers Subsidy
Beban Umum dan administrasi 300.624
348.692 433.486
555.563 General Administrasi Expenses
Penyisihan pembalikan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan
dan non keuangan 48.812
110.658 160.184
352.667
Allowance for Losses on Decrease in Value of Financial Asset
Kerugian yang belum direalisasikan atas penurunan nilai wajar surat
berharga yang diperdagangkan 11.772
20.512 -
Unrealized Losses to Decrease the Value of Fair Trading Securities
Penyisihan kerugian penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi
1.944 18.723
7.402 5.072
Allowance for Losses on decrease in the value of commitment and
contingency Beban lainnya
64.897 96.222
97.813 116.573
other expenses
Jumlah Beban Operasional Lainnya
881.566 1.200.443
1.410.138 1.726.755
Total Other Opertional Expenses
comission and fee which is not from loans and includes administration fees from savings, ATM charges, and fund
transfer, as well as profit from sale of securities.
Other Operating Expenses
Others operating expenses bank bjb and its subsidiary for
a period ended at December 31, 2010 is Rp 1,726,755 million. This operating expenses primarily from salary
expenses and facilities of Rp 696,880 million, general and administrative expenses of Rp 555,563 million and
provision for possible losses of financial assets and non financial Rp 352,667 million.
Laba Bersih
Net Income
Rp Juta Rp Million
370.667 542.162
890.171
07 08
09 10
709.106
Laba Bersih
Net Income
+25,53
Beban Tenaga Kerja dan Tunjangan
Labor Chargers Subsidy
-2,02
Rp Juta Rp Million
129
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Laba Bersih
Pada tahun 2010, bank bjb dan anak perusahaan
berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 890.171 juta yang meningkat sebesar 25,53 dibanding tahun
sebelumnya.
Pengelolaan Aset
Tabel berikut menunjukkan komposisi aset bank bjb dan
anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, 2008, 2007dan 2006.
Uraian 31 Desember December 31
Description 2007
2008 2009
2010 Kas
1.049.539 1.303.688
1.386.775 1.374.719
Cash Giro pada Bank Indonesia
2.095.787 1.070.339
1.347.701 2.719.321
Current Account in Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih
16.747 19.125
176.630 201.924
Current Account in Others bank Penempatan pada Bank Indonesia dan
Bank lain- setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
3.507.881 3.827.603
6.734.048 12.546.470
Placement in Bank Indonesia and Other Banks minus Provisions Losses
Surat berharga - setelah dikurangi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
2.892.623 2.887.668
2.626.865 1.089.945
Securities - Net of Allowance for Impairment Losses
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
- -
- 1.322.876
Securities under Resale Agreement Kredit yang Diberikan - setelah
dikurangi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Bersih
Loans - net of allowance for Impairment Losses Net
Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa
1.423 1.378
2.702 512
Related Parties Pihak Ketiga
12.515.422 15.544.541
18.505.242 21.491.279
Third Parties Pembiayaan Syariah - setelah Dikurangi
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Sharia Financing After Minus Allowance
for Losses Decrease Value Pihak yang mempunyai Hubungan i\
Istimewa 162
12 3
847 Related Parties
Pihak Ketiga 313.679
577.315 687.325
1.577.565 Third Parties
Tagihan Akseptasi - setelah Dikurangi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai
- -
- 14.556
Acceptances Receivable - Net of Allowance for Impairment Losses
Penyertaan Saham - Bersih 6.412
29.791 29.232
30.834 Net Investment
Aset tetap-setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan
456.369 499.147
527.855 549.014
Fixed Assets, Net of Accumulated Depreciation
Aset Pajak Tangguhan - Bersih 3.553
29.215 60.990
48.216 Deffered Tax Asset
Aset Lain-lain - Bersih 183.892
251.047 324.961
477.621 Net Other Asset
Jumlah Aset 23.043.489
26.040.869 32.410.329
43.445.700 Total Assets
Jumlah Aset
Pada tahun 2010, total aset bank bjb dan anak perusahaan
adalah Rp 43.445.700 juta yang terdiri dari 49,47 Dana Pihak Ketiga dan 28,88 penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain. Nilai total aset ini meningkat Rp 11. 035.371 juta atau 34,05 dari Rp 32.410.329 pada
tahun 2009. Peningkatan aset ini terutama disebabkan oleh kenaikan dana pihak ketiga sebesar Rp 8.234.550
juta atau 34,72 bila dibandingkan per 31 Desember 2009 yang berjumlah Rp 23.718.912 juta.
Total Asset of bank bjb
The total asset of bank bjb and its subsidiary in 2010 is
Rp 43,445,700 million consisted of 49.47 of third party funds and 28.88 placement in Bank Indonesia and other
banks. The total asset increase Rp 11,035,371 million or 34.05 from Rp 32,410,329 in the year of 2009. The
increase of assets is primarily from the increase of third party of Rp 8,234,550 million or Rp 34.72 compared to
31 December 2009 of Rp 23,718,912 million.
Net Profit
In 2010, bank bjb and its subsidiary has generated
profit of Rp 890,171 million which is increased 25.53 compared to previous years.
Asset Management
This table shows asset composition of bank bjb and
its subsidiary on December 31, 2007, 2008, 2009 dan 2010.
Rp Juta Rp Million
130
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Aset Likuid
Aset likuid dimaksudkan untuk memenuhi komitmen kepada nasabah dan pihak lainnya, baik untuk kebutuhan
uang tunai transaksi melalui ATM, pembayaran kembali dana pihak ketiga, pemberian pinjaman dan memenuhi
kebutuhan likuiditas lainnya. Adapun komposisi aset
likuid bank bjb dan anak perusahaan terdiri dari kas, giro
pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan surat berharga dalam portofolio di
perdagangkan.
Uraian 31 Desember December 31
Description 2007
2008 2009
2010
Aset Likuid Liquid Asset
Rupiah 7.416.636
5.935.458 9.497.497
16.640.561 Rupiah
Mata Uang Asing 15.639
310.095 181.550
201.967 Foreign Curreny
Jumlah Aset Likuid – Gross 7.432.275
6.245.553 9.679.047
16.842.528 Total Liquid Asset
Aset Produktif
Aset produktif terdiri atas saldo aset likuid kecuali kas dan giro pada Bank Indonesia ditambah saldo surat berharga
dalam portofolio dimiliki hingga jatuh tempo, kredit konvesional dan pembiayaan syariah yang diberikan dan
penyertaan saham serta komitmen dan kontinjensi pada rekening administratif yang mempunyai risiko kredit.
Berikut perkembangan jumlah aset produktif per 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010.
Liquid Assets
Liquid asset is purposed for fulfill commitment to the customers and other parties, in cash ATM transaction,
third party payment, loans, and other liquidity requirement.
The composition liquid assest of bank bjb and its subsidiary
consists of cash, current account in Bank Indonesia, current account in other banks, interbank placement and
trading securities.
Jumlah Aset
Total Asset
Rp Juta Rp Million
23.043.489 26.040.869
43.445.700
07 08
09 10
32.410.329
Jumlah Aset
Total Assets
+28,88
Earning Assets
Earning Assets Productive assets consist of the balance of liquid assets except cash and demand deposits Current at
Bank Indonesia plus the balance of the portfolio securities held to maturity, conventional credit and Islamic Financing
Syariah facilities, equity investments, commitments and contingencies at the administrative account with the credit
risk. This following table growth of productive asset period December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010
Aset Likuid
Liquid Assets
+74,01
Rp Juta Rp Million
131
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Uraian 31 Desember December 31
Description 2007
2008 2009
2010
Aset Produktif On Balance Sheet
Productive Asset On balance Sheet
Giro pada bank lain – Bersih 16.747
19.125 176.630
201.924 Current Account in other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain – Bersih
3.507.881 3.827.603
6.734.048 12.546.470
Placement in BI and Others Banks Surat berharga – Bersih
2.892.623 2.887.668
2.626.865 1.089.946
Securities Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali -
- -
1.322.876 Securities under resale agreement
Kredit yang diberikan – Bersih 12.516.845
15.545.919 18.507.944
21.491.791 Net Loans
Pembiayaan syariah – Bersih 313.841
577.327 687.328
1.578.412 Net Sharia Financing
Tagihan Akseptasi – Bersih 14.556
Net Acceptance Receivable Penyertaan saham – Bersih
6.412 29.791
29.232 30.834
Net Invesment in share
Jumlah On Balance Sheet 19.254.349
22.887.433 28.762.047
38.276.810 Total On Balance Sheet
Off Balance Sheet Off balance Sheet
Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan
987.381 1.529.459
1.963.323 2.453.519
Credit Facility is not used to debitur Irrevocable letter of credit yang masih berjalan
3.974 1.131
2.059 1.338
Current LC Garansi yang diterbitkan
231.263 939.283
668.301 706.025
Warranty issued
Jumlah Off Balance Sheet 1.222.618
2.469.873 2.633.683
3.160.882 Total Off Balance Sheet
Jumlah Aset Produktif 20.476.967
25.357.306 31.395.730
41.437.692 Total Earning Asset
Kredit Yang Diberikan
Jumlah kredit yang diberikan bank bjb dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, 2009
dan 2010 dapat dilihat pada tabel berikut:
Uraian 31 Desember December 31
Description 2007
2008 2009
2010
Kredit yang diberikan – Gross 13.047.515
16.429.069 19.631.968
23.669.719 Loans
Dikurangi penyisihan kerugian 216.829
305.823 436.696
599.516 Allowance Losses
Kredit yang diberikan – Bersih 12.830.686
16.123.246 19.195.272
23.070.203 Net Loans
Penyaluran Dana
Posisi kredit yang diberikan bank bjb dan anak perusahaan
Bersih pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 23.070.203 juta yang terdiri dari kredit yang diberikan
– gross sebesar Rp 23.669.719 juta dan penyisihan kerugian sebesar Rp 599.516 juta. Posisi kredit yang
diberikan bank bjb dan anak perusahaan Gross per 31
Desember 2010 sebesar Rp20.700.327 juta, meningkat sebesar Rp 4.037.751 juta atau 20,57 dibandingkan
per 31 Desember 2009 sebesar Rp 19.631.968 juta.
Peningkatan kredit Gross yang diberikan bank bjb
terutama disebabkan oleh peningkatan kredit konsumsi,
peningkatan kredit modal kerja bank bjb dan anak
Loans
Total bank loans given by bank bjb and its subsidiary as
per December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010 can be seen in the following table:
Fund Distribution
Outstanding loans Net of bank bjb and its subsidiary
on December 31, 2010 amounted to Rp 23,070,203 million, which consists of loans - gross of Rp 23,669,719
million and allowance for losses amounting to
Rp 599,516 million. Outstanding bank loans of bjb
and its subsidiary Gross as of December 31, 2010 amounted to Rp 20,700,327 million, an increase of
Rp 4,037,751 million or 20.57 compared to December 31, 2009 of Rp19,631,968 million. The increase of credit
enhancements Gross given by the bank mainly caused by the increase of consumer credit, credit enhancements,
bank bjb and its subsidiary working capital which is in line
Rp Juta Rp Million
Rp Juta Rp Million
132
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
perusahaan sejalan dengan strategi dan kebijakan bank
bjb dalam meningkatkan kredit kepada sektor riil.
Keberhasilan ini diakibatkan karena penerapan strategi
bank bjb dalam mendistribusikan Kredit Mikro Utama
dengan mempergunakan jangkauan seluruh cabang, cabang pembantu serta memanfaatkan jaringan BPR dan
koperasi melalui linkage program. Berikut ini dijabarkan kredit yang diberikan berdasarkan
sektor:
Uraian 31 Desember December 31
Description 2007
2008 2009
2010
Pertanian 30.148
48.712 204.144
235.490 Agricultur
Pertambangan 8.250
16.863 17.360
36.509 Mining
Industri 73.118
129.801 294.544
382.091 Industry
Listrik, gas dan air 20.222
186.351 254.980
37.987 Electric, Gas and Water
Konstruksi 395.740
445.850 707.112
967.916 Contruction
Perdagangan 492.635
905.916 1.724.677
2.732.189 Trade
Pengangkutan dan Pergudangan 26.106
559.964 567.341
522.951 Transportation and Warehouse
Jasa dunia usaha 117.445
371.422 777.739
1.249.772 Business Service
Jasa-jasa sosial 74.469
111.732 223.866
284.376 Social Service
Lain-lain 11.809.382
13.652.458 14.860.205
17.220.437 Others
Jumlah kredit yang diberikan – Gross 13.047.515
16.429.069 19.631.968
23.669.719 Total Loans
Sektor lain-lain diatas adalah sektor yang ditujukan ke pasar ritel dan pasar konsumtif, yang terbagi menjadi
sebagai berikut:
Uraian 31 Desember December 31
Description 2007
2008 2009
2010 Konsolidasi
Consolidated
Graha Bhakti 1.072.612
508.770 217.488
101.340 Graha Bhakti
Purna Bhakti 362.134
391.896 433.830
439.083 Purna Bhakti
Multi Guna Bhakti 9.653.774
11.682.954 13.557.695
15.141.206 Multi Guna Bhakti
Kredit Sektor Lainnya 515.026
815.615 309.665
853.988 Other Sector Credit
Jumlah Kredit-Gross 11.603.546
13.399.235 14.518.678
16.535.617 Total Loans
- Kredit Graha Bhakti merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada para PNS berpenghasilan tetap untuk
keperluan pembangunan atau renovasi rumah. - Kredit Purna Bhakti merupakan fasilitas kredit yang
diberikan kepada para pensiunan yang gajinya dibayarkan melalui Bank.
- Kredit Multi Guna Bhakti merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil PNS
berpenghasilan tetap untuk keperluan konsumer,
with bank policy and strategy of bjb in increasing credit
to the real sector. This success mainly as a result of the
implementation strategy of bank bjb in distributing Main
Micro credit using the reach of all branches, sub branches and network of rural banks and cooperative advantage
through a linkage program.
The following loans are adjusted based on the sector:
Others sectors is a sector destined for the market retai and consumer market is devided as follows:
- Graha Bhakti Credit is a credit facility granted to the fixed-income civil servants for building or renovating
houses. - Purna Bhakti Credit is a credit facility granted to
Retirees whose salary is paid through the bank. - Multi Guna Bhakti Credit is a credit facility granted to
Civil Servants PNS for consumer purposes, such as school fees, purchase of household appliances and so
forth.
Rp Juta Rp Million
Rp Juta Rp Million
133
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
seperti biaya sekolah, pembelian peralatan rumah tangga dan sebagainya.
- Pembayaran kredit tersebut di atas sebagian besar dilakukan melalui pemotongan gaji bulanan oleh
Bank. Secara sub sektoral, sektor kredit konsumtif yang antara
lain terdiri dari Kredit Multigriya Bhakti adalah fasilitas kredit bagi para pegawai negeri berpenghasilan tetap
untuk keperluan pembangunan atau renovasi rumah tinggal atau pembelian kavling, Kredit Purna Bhakti adalah
fasilitas kredit bagi para pensiunan yang gajinya disalurkan
melalui bank bjb, Kredit Multi Guna Bhakti adalah fasilitas
kredit bagi para pegawai negeri berpenghasilan tetap untuk keperluan konsumtif, seperti untuk biaya sekolah,
pembelian alat-alat rumah tangga dan lain-lain serta kredit Wira Usaha Bhakti adalah fasilitas kredit bagi para
pegawai negeri sipil berpenghasilan tetap yang memiliki bidang usaha sampingan atau yang membuka usaha jasa
sosial masyarakat dokter, bidan baik yang bersangkutan maupun suami atau isterinya. Kredit Multi Guna Bhakti
untuk keperluan konsumtif masih memegang porsi terbesar dalam alokasi pemberian kredit yang diberikan
pada tanggal 31 Desember 2010 yakni mencapai 91,57 dari jumlah portofolio kredit konsumsi.
Pengelolaan Kewajiban
Tabel berikut memperlihatkan komposisi kewajiban bank
bjb dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember
2007, 2008, 2009 dan 2010:
Uraian 31 Desember December 31
Description 2007
2008 2009
2010
Kewajiban segera 470.092
320.762 662.211
685.701 Current Liability
Simpanan nasabah dan simpanan nasabah syariah
16.485.382 18.347.050
23.718.912 31.953.462
Saving and Sharia Simpanan dari bank lain
1.681.756 2.322.237
2.323.050 3.353.645
Saving Others bank Kewajiban akseptasi
- -
- 14.556
Payable Efek hutang yang diterbitkan-bersih
1.681.980 1.683.408
1.744.253 1.745.936
Securities Issued Pinjaman yang diterima
60.695 35.886
11.101 12.585
Loan Received Penyisihan kerugian penurunan nilai komit-
men dan kontinjensi 5.976
24.699 32.101
37.173 Allowance Losses
Hutang pajak 48.746
128.816 51.704
32.870 Tax Payable
Kewajiban lain-lain 432.475
696.141 775.454
613.726 Other Liability
Jumlah Kewajiban 20.867.102
23.558.999 29.318.786
38.449.653 Total Liability
- Payment of credit mentioned above are mostly done through monthly payroll deductions by the bank.
By sub-sector, consumer credit sectors consist of Multigriya Bhakti Credit, a credit facility for the fixed-income civil
servants for who need to build, renovate or purchase of residential plots and Purna Bhakti Credit, a credit facility
for pensioners whose salary is disbursed through the
bank bjb, Multi Guna Bhakti Credit is a credit facility for
the fixed-income civil servants for consumptive purposes, such as school fees, household equipment and others as
well as credit Wira Bhakti Enterprises is a credit facility for the fixed-income civil servants who have sideline business
or who opened the business community social services doctors, midwives, either concerned or the husband
or wife. Multi Guna Bhakti Credit for consumptive purposes still holds the largest share in the allocation of
credit granted on December 31, 2010 reaching 91.57 of total portfolio loans.
Liability Management
The following table shows the composition of bank bjb
and its subsiadiary liabilities on December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010:
Rp Juta Rp Million
134
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Jumlah Kewajiban Jumlah kewajiban bank bjb dan anak perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 38.449.653 juta meningkat sebesar Rp 9.130.868 juta atau 31,14
bila dibandingkan dengan jumlah kewajiban bank bjb
dan anak perusahaan per 31 Desember 2009 sebesar Rp 29.318.786 juta. Peningkatan tersebut terutama
disebabkan oleh meningkatnya simpanan dan simpanan nasabah syariah nasabah sebesar Rp 8.234.550 juta
atau 34,72 .Peningkatan simpanan nasabah per 31 Desember 2010 sebagai akibat dari peningkatan
pemasaran dan promosi yang efektif diantaranya melalui program penarikan undian.
Total Liabilities bank bjb and its subsidiary total liabilities at December
31, 2010 was Rp 38,449,653 million, an increase of Rp 9,130,868 million or 31.14 when compared with
total liabilities of the bank bjb and its subsidiary as of
December 31, 2009 amounted to Rp 29,318,786 million. The increase was mainly caused by increasing customer
deposits amounted Rp 8,234,550 million or 34.72. Increased customer deposits as of December 31, 2010 as
a result of increased marketing and effective promotion of them through the drawing program.
Jumlah Kewajiban
Total Liabilities
Rp Juta Rp Million
20.867.102 23.558.999
38.449.653
07 08
09 10
29.318.786
Customers Deposit
The following table shows the composition of bank bjb
and its subsiadiary customer deposits as per December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010:
Simpanan Nasabah
Tabel berikut memperlihatkan komposisi simpanan
nasabah bank bjb dan anak perusahaan pada tanggal
31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010:
Uraian 31 Desember December 31
Description 2007
2008 2009
2010
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Related parties Rupiah
Rupiah
Giro 1.163.216
2.246.925 1.983.984
942.516 Curren Account
Tabungan Savings
Tandamata 417
2.348 490
357 Tandamata
Simpeda 4.710
3.918 3.420
4.809 Simpeda
Tandamata Haji -
- 3
11 Tandamata Haji
Tandamata Gold 2.876
- 2.578
2.011 Tandamata Gold
Tabungan Wadiah 119
173 63
259 Wadiah Saving
Tabungan Mudharabah 171
399 195
923 Mudharabah Saving
Rp Juta Rp Million
135
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Uraian 31 Desember December 31
Description 2007
2008 2009
2010
TabunganKu -
- -
10 TabunganKu
Deposito berjangka 348.461
259.531 16.099
1.509.950 Time Deposits
Deposito Mudharabah 122
467 728
390 Deposito Mudharabah
Dolar Amerika Serikat USD
Tabungan Tabungan
Tandamata -
- 51
15 Tandamata
Deposito berjangka 141
114 38
259 Deposito berjangka
Pihak ketiga Third party
Giro 5.213.421
5.060.241 6.152.998
6.488.100 Current Account
Giro Wadiah dan Mudharabah 47.785
82.758 114.024
152.026 Giro Wadiah dan Mudharabah
Tabungan Savings
Tandamata 1.125.532
1.301.760 1.641.770
2.048.742 Tandamata
Simpeda 1.185.970
1.363.311 1.616.597
2.061.020 Simpeda
Tandamata Haji -
32.857 39.804
46.829 Tandamata Haji
Tandamata Gold 291.287
334.221 348.163
452.299 Tandamata Gold
Tabungan Bisnis -
- -
7.939 Tabungan Bisnis
Tabungan Wadiah 16.337
13.674 15.629
39.022 Tabungan Wadiah
Tabungan Mudharabah 81.872
86.661 130.722
145.796 Tabungan Mudharabah
TabunganKu -
- -
51.348 TabunganKu
Deposito Berjangka 6.789.686
7.276.726 10.897.179
17.078.338 Deposito Berjangka
Deposito Mudharabah 57.136
149.231 319.601
595.032 Deposito Mudharabah
Valuta Asing Foreign Currency
Giro 138.640
15.282 21.281
27.685 Current Account
Tabungan Saving
Tandamata -
- 3.090
15.326 Tandamata
Deposito berjangka 17.483
116.453 410.405
282.450 Time Deposits
Jumlah simpanan nasabah 16.485.382
18.347.050 23.718.912
31.953.462 Total Saving
Jumlah simpanan nasabah bank bjb dan anak perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 31.953.462 juta yang terdiri dari simpanan dari
pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar R p 2 . 4 6 1 . 5 1 0 j u t a d a n p i h a k k e t i g a s e b e s a r
Rp 29.491.952 juta. Jumlah simpanan nasabah bank bjb
dan anak perusahaan per 31 Desember 2010 meningkat sebesar Rp 9.578.248 juta atau 34,72 bila dibandingkan
dengan simpanan nasabah bank bjb per 31 Desember
2009 yang berjumlah Rp 23.718.912 juta.
Tabungan
Pada tanggal 31 Desember 2010 bank bjb dan anak
perusahaan telah berhasil menghimpun simpanan nasabah dalam bentuk tabungan sebesar Rp 4.876.715
juta atau meningkat sebesar Rp 1.330.612 juta atau 37,52 dibandingkan per 31 Desember 2009.
Total customer deposits at the bank bjb and its subsidiary
on December 31, 2010 amounted Rp 31,953,462 million consisting of deposits from a related party of
Rp 2,461,510 million and third-party registration Rp
29,491,952 million. Total bank bjb and its subsidiary
customer deposits as of December 31, 2010 increased by Rp 9,578,248 million or 34.72 when compared
to bank bjb deposits as of December 31, 2009 which
amounted Rp 23,718,912 million.
Savings
On December 31, 2010 bank bjb and its subsidiary
managed to collect deposits from customer of Rp 4,876,715 million or an increase Rp 1,330,612 million
or 37.52 as December 31, 2009 compared to December 31, 2009.
Rp Juta Rp Million
136
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Deposito Berjangka
Per 31 Desember 2010, bank bjb dan anak perusahaan
berhasil menghimpun dana masyarakat dalam bentuk deposito berjangka sebesar Rp 17.361.047 juta,
meningkat sebesar Rp 5.716.997 juta atau naik 49,10 dibandingkan per 31 Desember 2009 Rp11.644.050
juta. Peningkatan Deposito bank bjb disebabkan adanya
peningkatan agresivitas pelaksanaan strategi pemasaran dan perluasan jaringan kerja dengan membuka kantor-
kantor cabang di luar Jawa Barat dan Banten.
Perkembangan Ekuitas
Tabel berikut memperlihatkan komposisi ekuitas bank bjb
dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010.
Uraian 31 Desember December 31
Description 2007
2008 2009
2010
Ekuitas Equity
Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.264.475
1.495.598 1.583.896
2.424.073 Paid Full-up Capital
Agio saham – bersih setelah biaya emisi saham
- -
- 823.423
Premium on share capital - net of shares issuance costs
Modal disetor lainnya 231.123
45.503 228.258
- Others Paid-up Capital
Saldo laba Profit Balance
- telah ditentukan penggunaannya 257.967
398.607 570.283
806.651 appropriated
- belum ditentukan penggunaannya 422.822
542.162 709.106
936.846 unappropriated
Jumlah Ekuitas 2.176.387
2.481.870 3.091.543
4.990.993 Total Equity
Time Deposits
As of December 31, 2010, the bank bjb and its subsidiary
managed to raise society in the form of time deposits of Rp17,361,047 million, an increase of Rp 5,716,997
million or an increase of 49.10 as of December 31, 2009 compared to Rp11,644,050 million. The increase
in bank deposits mainly caused by the aggressiveness of marketing strategies implementation and expansion of
network by opening branch offices outside of West Java and Banten.
Growth Equity
The following table shows the composition of the bank
bjb equity on December 31, 2007, 2008, 2009 and
2010.
Jumlah Ekuitas
Total Equity
Rp Juta Rp Million
2,176,387 2,481,870
4.990.992
07 08
09 10
3,091,543
Deposito
Deposits
+49,10
Tabungan
Saving
+37,52
Rp Juta Rp Million
137
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Ekuitas
Ekuitas bank bjb dan anak perusahaan pada tahun 2010
adalah sebesar Rp 4.990.993 juta, meningkat sebesar Rp 1.899.450 juta atau meningkat sebesar 61,44 bila
dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp 3.091.543 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena
peningkatan modal ditempat dan disetor penuh serta peningkatan agio saham sehubungan dengan hasil IPO
bank bjb di awal semester II tahun 2010.
Kemampuan Membayar Obligasi
Jumlah Obligasi yang terhutang per 31 Desember 2010
adalah Rp 1.750.000 juta. bank bjb telah memperoleh
peringkat obligasi dari PT. Pemeringkat Efek Indonesia per 31 Desember 2010 adalah AA- Stable Outlook. Peringkat
obligasi bank bjb dapat dilihat pada tabel berikut:
Obligasi Bond Nominal Nominal
Tanggal Pencatatan di Bursa Listing date
Peringkat Ratings Obligasi Bond
Obligasi III Rp 150.000 juta
25 April 2000 BBB-
Bond III Obligasi IV
Rp 1.000.000 juta 6 Oktober 2005
BBB+ Bond IV
Obligasi V Rp 1.000.000 juta
11 Desember 2006 A
Bond V Obligasi VI
Rp 750.000 juta 13 Juli 2009
A+ Bond VI
BBB+ dan BBB-
“Efek Hutang dengan Peringkat BBB didukung oleh kemampuan obligor yang memadai relatif dibandingkan
entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang
diperjanjikan, namun kemampuan tersebut dapat diperlemah oleh perubahan keadaan bisnis dan
perekonomian yang merugikan”.
A dan A+
“Efek hutang dengan peringkat A memiliki dukungan kemampuan obligor yang kuat relatif dibanding entitas
Indonesia lainnya untuk memnuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan,
namun cukup peka terhadap perubahan keadaan yang merugikan”.
“Tanda minus -
menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan dibawah rata-rata kategori yang bersangkutan”.
“Tanda plus +
menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan diatas rata-rata kategori yang bersangkutan.
BBB + and BBB-
“Debt Securities with a rating of BBB is supported by adequate obligor ability relative to other Indonesian
entities to comply with the obligation financially long term in accordance with the agreement, but Traffic can be
mitigated by changes in business conditions and economic disadvantage”.
A and A +
“Debt securities rated A has strong support obligors ability relative to other Indonesian entities to comply
with long-term financial obligations in accordance with the agreement, but it is quite sensitive to change due to
a disadvantage conditions”.
The minus sign -
Indicates that the ratings given relatively weak and below the average for the relevant category”.
“The plus sign +
Indicates that the ratings given relatively strong and above the average of the relevant category.
Equity
The equity of bank bjb in 2010 amounted to Rp 4,990,993
million, an increase of Rp 1,899,450 million or increased by 61.44 compared to the bank’s equity in 2009 of
Rp 3,091,543 million. The increase was mainly due to the increase of fully paid-up capital and the increase of
premium on share capital in connection with the IPO of
bank bjb at the beginning of the second semester of
2010.
Bonds Paying Ability
Total bonds payable as of December 31, 2010 is
Rp 1,750,000 million. bank bjb has obtained a bond rating
of AA-Stable Outlook from PT Credit Rating Indonesia as
of December 31, 2010. bank bjb bond ratings can be
seen in the following table:
138
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Pada tanggal 25 Mei 2010 berdasarkan surat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia Pefindo nomor 510PEF-
DirXI2010, Panitia Pemeringkat PT Pefindo menaikkan
peringkat obligasi bank bjb dari A+ menjadi AA- Double
A Minus, Stable Outlookyang berarti “Efek hutang jangka panjang dengan peringkat AA memiliki kualitas
kredit sedikit di bawah peringkat tertinggi, didukung oleh kemampuan obligor yang sangat kuat untuk memenuhi
kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, relatif dibandingkan entitas Indonesia
lainnya.
Kolektibilitas
Tingkat kolektibilitas piutang bank bjb pada tahun 2010
setelah adanya perubahan proses evaluasi penurunan nilai kredit yang dilakukan sehubungan dengan penerapan
PSAK No.55 revisi 2006 dengan dilakukannya penilaian penurunan kredit secara individual, 31 Desember 2007,
2008, 2009 dan 2010 dapat dilihat pada tabel berikut:
Uraian 31 Desember December 31
Description 2007
2008 2009
2010
Lancar 12.655.629
15.806.339 19.064.000
22.962.040 Current
Dalam perhatian khusus 300.779
494.838 181.490
268.139 Special mention
Kurang lancar 12.128
10.514 184.887
46.447 Substandard
Diragukan 20.998
19.112 28.401
70.888 Doubtful
Macet 57.981
98.266 173.190
322.205 Loss
Jumlah kredit yang diberikan – Gross 13.047.515
16.429.069 19.631.968
23.669.719 Loans - Gross
Penyisihan Kerugian -205.724
-289.618 436.696
599.516 Allowance For Losses
Jumlah kredit yang diberikan – Bersih 12.841.791
16.139.451 19.195.272
23.070.203 Loans – Netto
Kolektibilitas kredit yang diberikan yang dikategorikan sebagai Non Performing Loan NPL, adalah kredit yang
diberikan dengan kategori kurang lancar, diragukan dan macet sebagaimana yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Bank Indonesia pada tahun 2001 menetapkan batas maksimum NPL - Netto untuk bank-bank di Indonesia
adalah 5,0. Adapun NPL bank bjb pada tanggal 31
Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Uraian 31 Desember December 31
Description 2007
2008 2009
2010
NPL - Gross 77.513
115.569 369.701
439.540
NPL - Gross Rasio NPL - Gross
0,61 0,73
1,96 1,86
Rasio NPL - Gross NPL - Netto
14.735 15.312
145.683 68.642
NPL - Netto Rasio NPL - Netto
0,12 0,10
0,77 0,29
Rasio NPL - Netto
Jumlah kredit yang diberikan – Gross 12.722.569
15.835.537 19.631.968
23.669.719 Jumlah kredit yang diberikan – Gross
On May 25, 2010 based on a letter from PT Pemeringkat Efek Indonesia Pefindo, number 510PEF-DirXI2010,
mentioned that the Rating Committee of PT Pefindo raise
bank bjb bond rating from A + to AA- Double A Minus,
Stable Outlook which means “long-term debt securities with a rating of AA have credit quality slightly below the
highest rating, supported by a very strong ability of obligor to meet its long-term financial obligations in accordance
with the agreement, Indonesia relative to other entities.
Collectibility
bank bjb collectability level in 2010 after a change in credit
impairment evaluation process conducted in compliance with SFAS 55 revised 2006 with the assessment done
by an individual credit impairment, December 31, 2009, 2008 and 2007 can be seen in the table follows:
The collectibility of loans are classified as Non Performing Loan NPL, is a category of loans with substandard,
doubtful and loss as determined by Bank Indonesia. Bank Indonesia in 2001 set a maximum limit NPL - Net
to the banks in Indonesia is 5.0. As for the NPL bank
bjb on December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010 are
as follows:
Rp Juta Rp Million
Rp Juta Rp Million
139
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Catatan: Perhitungan rasio NPL untuk 31 Desember 2009, 2008 dan 2007
mengacu pada SE BI Nomor 710DPNP tanggal 31 Maret 2005 yang mana kredit kepada bank lain bukan merupakan komponen rasio NPL
untuk 31 Desember 2010 perhitungan rasio NPL mengacu pada SE BI Nomor 1211DPNP tanggal 31 Maret 2010 yang mana kredit kepada
bank lain merupakan komponen pada perhitungan rasio NPL.
Rasio-rasio Keuangan
Berikut tabel yang menunjukkan rasio keuangan
bank bjb pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, 2009
dan 2010 menurut ketentuan Bank Indonesia:
Uraian Description 2005
2006 2007
2008 2009
2010
CAR 15,46
15,52 16.70
14,97 20,94
22,85 ROA
3,04 2,61
2,44 3,31
3,24 3,15
ROE 18,87
17,86 19,58
24,98 28,09
24,95 NIM
10,04 6.60
6,01 8,45
7.63 7,32
NPL GROSS 0,45
0,41 0.70
0,78 1,97
1,86 NPL NET
0,13 0,13
0,16 0,11
0,76 0,29
BOPO 78,04
80,46 79,12
75,41 77.30
76,60 LDR
87,34 75,67
79,02 89,44
82,47 71,54
ASET PRODUKTIF BERMASALAH TERHADAP TOTAL ASET PRODUKTIF PRODUCTIVE NON-PERFORMING ASSETS TO TOTAL
EARNING ASSETS 0,34
0,27 0,46
0,56 1,25
1.11
ASET TETAP TERHADAP MODAL FIXED ASSETS TO CAPITAL 28,22
33,23 40,80
32,78 30,81
20,45
Rasio Kecukupan Modal CAR
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.321PBI2001 tanggal 13 Desember 2001 ditetapkan bahwa bank wajib
menyediakan modal minimum atau CAR sebesar 8,00
dan bank bjb berhasil mencapai rasio CAR melebihi
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Non Performing Loan NPL
NPL adalah kredit yang diberikan dan pembiayaan syariah dengan kategori Kurang Lancar, Diragukan dan
Macet seperti yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia pada tahun 2001 menetapkan batas
maksimum NPL Netto untuk bank-bank di Indonesia adalah 5,00.
Rasio Rentabilitas
Rasio imbal hasil aset ROA termasuk anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan
2010 masing-masing adalah sebesar 2,44, 3,31, 3,24 dan 3,15. Peningkatan ini disebabkan karena
adanya peningkatan pendapatan bersih Perseroan yang mengalami pertumbuhan yang lebih besar dibandingkan
peningkatan aset.
Catatan: NPL ratio was calculated for December 31, 2009, 2008 and 2007 refer
to the SE BI Number 710DPNP March 31, 2005 in which loans to other banks is not a component of the NPL ratio for December 31,
2010 NPL ratio calculations based on Bank Indonesia Circular No. 12 11DPNP dated March 31, 2010 in which loans to other banks is a
component in the calculation of the NPL ratio.
Financial Ratio
The following table shows the financial ratios
bjb bank on December 31, 2007, 2008, 2009
and 2010 under the terms of Bank Indonesia:
Capital Adequacy Ratio CAR
Bank Indonesia’s decree No.321PBI2001 December 13 2001, stipulated that the bank must provide a minimum
capital or CAR of 8.00, bank bjb CAR is managed
to reach beyond the provisions set by Bank Indonesia.
Non Performing Loan NPL Ratio
NPLs are loans and Sharia financing that are by category, substandard, doubtful and considered as losses as
determined by Bank Indonesia. In 2001, Bank Indonesia s a maximum limit of NPLs net for banks operating in
Indonesia at 5.00.
Profitability Ratios
The ratio of return on assets ROA of the bank, including its subsidiary on December 31, 2007, 2008, 2009 and
2010 amounted to 2.44, 3.31, 3.24 and 3.15 respectively. The increase is due to an increase in net
income of the Company that experienced greater growth than to the increase in assets.
140
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Rasio imbal hasil ekuitas ROE termasuk anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010
adalah sebesar 19,58, 24,98, 28,09 dan 24,95 Peningkatan rasio tersebut disebabkan karena adanya
peningkatan pendapatan bersih perusahaan yang mengalami pertumbuhan yang lebih besar dibandingkan
peningkatan ekuitas perusahaan.
Rasio Net Interest Margin NIM
Rasio Net Interest Margin NIM termasuk anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010
masing-masing adalah sebesar 6,01, 8,45, 7,63, dan 7,32. Penurunan NIM pada tahun 2010 disebabkan
oleh peningkatan rata-rata aktiva produktif lebih tinggi dari peningkatan pendapatan bunga bersih. Penurunan
NIM pada tahun 2009 terutama disebabkan oleh peningkatan rata-rata aktiva produktif yang lebih tinggi
dari peningkatan bunga bersih.
Rasio BOPO
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO termasuk anak perusahaan adalah rasio untuk
mengukur tingkat efisiensi yang dicapai. BOPO per 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010 berturut-turut
adalah sebesar 79,12, 75,41, 77,30 dan 76,60. Rasio BOPO Perusahaan terus dijaga dalam batas yang
sehat. Penurunan rasio ini sejalan dengan program efisiensi yang sedang dan terus dilaksanakan perusahaan.
Rasio Pinjaman Terhadap Dana Yang Dihimpun LDR
Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang dihimpun LDR termasuk anak perusahaan pada tanggal
31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010 adalah sebesar 79,02, 89,44, 82,47 dan 71,54. Rasio
LDR yang meningkat dari tahun 2007 hingga tahun
2008 menunjukkan besarnya upaya bank bjb dalam
menjalankan fungsinya sebagai lembaga perantara keuangan sedangkan pada tahun 2009 dan 2010 rasio
LDR mengecil dari tahun sebelumnya yang disebabkan oleh pertumbuhan DPK lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan Kredit. bank bjb telah merencanakan
untuk memelihara LDR nya pada kondisi sehat sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia sehingga perusahaan
dalam kondisi yang efektif dan efisien dalam menjalankan kegiatan usahanya.
The ratio of return on equity ROE including subsidiary as at December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010 amounted
to 19.58, 24.98, 28.09 and 24.95 increase in the ratio, respectively. This is caused due to an increase in the
net income of the Company which experienced greater growth rather than the increase in company equity.
Ratio of Net Interest Margin NIM
Ratio of Net Interest Margin NIM, including subsidiary on December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010 amounted
to 6.01, 8.45, 7.63 and 7.32 respectively. NIM declined in 2010 is due to the increase in average earning
of assets that was higher than the increase in net interest income. NIM declined in 2009 mainly due to the increase
in average earning assets that was higher than the increase in net interest.
Operating Expenses to Operating Income BOPO Ratio
Ratio of Operating Expenses to Operating Income BOPO including its subsidiaries is a ratio to measure the level
of efficiency achieved. BOPO as of December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010 amounted to 79.12, 75.41,
77.30 and 76.60 respectively. Operating Expenses to Operating Income BOPO ratio of the company continues
to be maintained at a healthy level. Decrease in this ratio is in line with current efficiency programs and is ongoing
in the Company.
Loan to Deposit Ratio LDR
The ratio of Loan to Deposit LDR of the bank, including its subsidiaries, on December 31, 2007, 2008, 2009
and 2010 amounted to 79.02, 89.44, 82.47 and 71.54 respectively. The LDR ratio increase from 2007
to 2008 shows the commitment of bank bjb to carry out
its functions as a financial intermediary, while in 2009 and 2010 the ratio of LDR decreases from the previous
year caused by the growth of deposits is higher than the
growth of credit. bank bjb has plans to maintain its LDR
in a healthy level in accordance to Bank Indonesia so the company can be running its business in an effective and
efficient condition.
141
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Tingkat Kolektibilitas Piutang Rasio NPL Gross bank bjb pada tanggal 31 Desember
2010 adalah sebesar 1,86 sedangkan rasio NPL Netto
bank bjb pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar
0,29. Perbaikan Rasio NPL pada periode 31 Desember 2010 dibandingkan Rasio 31 Desember 2009 sebesar
0,76 dikarenakan adanya perbaikan kolektibilitas dari debitur yang non performing sebelumnya.
Ikatan Material Untuk Investasi Tahun 2010, bank bjb memiliki ikatan material dengan
beberapa bank lain dalam bentuk penempatan dana dalam bentuk surat berharga obligasi bank investasi. Per
31 Desember jumlah total penempatan investasi bank
bjb dalam bentuk surat berharga obligasi bank mencapai
Rp 105.000 juta dengan rata-rata tingkat bunga yang
diterima bank bjb sebesar 11,03. Dana yang digunakan
merupakan dana yang berasal dari ekses likuiditas bank yang bertujuan untuk optimalisasi return. Adapun nominal
penempatan dana bank bjb kepada bank lain pada
tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
SURAT BERHARGA OBLIGASI TANGGAL DATE
VALUTA NOMINAL
PENEMPATAN Nominal
Placement RATE P.A
Rate SECURITIES BOND
Terbit Jatuh Tempo
Due Date
BANK DANAMON I B 2007 19042007
19042012 IDR
25.000 10,60
BANK DANAMON I B 2007 BANK PANIN II B 2007
19062007 19062012
IDR 25.000
10,75 BANK PANIN II B 2007
BANK LAMPUNG II 2007 09112007
09112012 IDR
5.000 11,85
BANK LAMPUNG II 2007 BANK DKI V 2008
04032008 04032013
IDR 20.000
11,25 BANK DKI V 2008
BANK SULUT IV 2010 09042010
09042015 IDR
2.500 12,00
BANK SULUT IV 2010 BANK SULUT IV 2010
09042010 09042015
IDR 2.500
12,00 BANK SULUT IV 2010
BANK DANAMON II A 2010 09122010
09122013 IDR
25.000 8,75
BANK DANAMON II A 2010
Selain penempatan dana dalam bentuk surat berharga
obligasi bank investasi, bank bjb pun menempatkan dana
dalam surat berharga obligasi non bank investasi sebesar Rp 27.000 juta dengan rata-rata tingkat bunga yang
diterima oleh bank bjb 10,45. Dana yang digunakan
merupakan dana yang berasal dari ekses likuiditas bank yang bertujuan untuk optimalisasi return. Adapun nominal
penempatan dana bank bjb dalam surat berharga non
investasi pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The collectability of Accounts Receivable NPL Ratio Gross of bank bjb including subsidiaries at
December 31, 2010 amounted to 1.86 while the NPL
ratio net of bank bjb on 31 December 2010 amounted
to 0.29. NPL Ratio Improved in the period of December 31, 2010 compared to December 31, 2009 The ratio of
0.76 due to the improvement of the collectability of the earlier non-performing debtors.
Commitment of Materials For Investment In 2010, the bank bjb has material ties with several
other banks in the form of placement of funds in bond
securities investment. As of December 31 the bank bjb
total number of placements investment securities in the form of bank bonds reached Rp 105,000 million with the
interest average rate received by the bank amounted to 11.03. The funds used are derived from excess fund
which aims to optimalized return. As for the nominal
placement of bank bjb funds to other banks on December
31, 2010 is as follows:
In addition to the placement of funds in the form of
securities investment bank bonds, bank bjb also put
funds in securities of non-bank bond investments amounted to Rp 27,000 million with the average of
interest rate received by bank bjb of 10.45. The funds
used are derived from fund excess liquidity purposed for optimizing return. As for the nominal placement bank
bjb funds in non-investment securities at December 31,
2010 are as follows:
Rp Juta Rp Million
142
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
SURAT BERHARGA OBLIGASI Tanggal Date
VALUTA NOMINAL
PENEMPATAN Nominal
Placement RATE P.A
Rate Securities Bond
Terbit Issued
Jatuh Tempo Due Date
DANAREKSA II 2007 25092007
25092012 IDR
25.000 10,88
DANAREKSA II 2007 PPGD XII SERI A 2007
04092007 04092017
IDR 2.000
10,03 PPGD XII SERI A 2007
Pengeluaran Investasi Lainnya
Tabel dibawah menyajikan rincian pengeluaran investasi lainnya per 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010.
Uraian 2005
2006 2007
2008 2009
2010 Description
Tanah 34.062
54.373 58.277
6.0936 6.0935
67.038 Land
Bangunan 156.363
23.7871 332.203
352.515 376.809
406.058 Building
Perlengkapan 164160
22.0136 25.1566
327.108 380.727
414.475 Equipment
Kendaraan 15.260
22.975 23.421
23.565 24.651
27.964 Vehicle
Aset dalam Penyelesaian 50.590
60.476 1.971
10.716 36.647
56.386 Asset in Progress
Jumlah 420.435
595.831 667.438
774.840 879.769
972.201 Total
Informasi Keuangan Yang Mengandung Kejadian Yang Bersifat Luar Biasa
Selama tahun buku 2010, kegiatan usaha bank bjb
tidak mengalami kejadian yang bersifat luar biasa yang berdampak terhadap kinerja keuangan 2010, kecuali
penerapan PSAK 5055 dalam Laporan Tahunan bank
bjb 2010 yang mempengaruhi beberapa pos. Dampak Perubahan Suku Bunga Terhadap Kegiatan
Perusahaan
Selama tahun buku 2010, BI rate dan suku bunga penjaminan sebagai bunga acuan dalam menentukan
tingkat bunga perusahaan tidak mengalami perubahan yang signifikan yang dapat mempengaruhi kinerja
keuangan 2010. Peningkatan Giro Wajib Minimum pada akhir tahun 2010 tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan perusahaan.
Informasi dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan
Sejak 31 Desember 2010 hingga Laporan Tahunan ini diterbitkan tidak terdapat kejadian material penting yang
berdampak pada kinerja perusahaan dan menyebabkan risiko usaha di masa yang akan datang. Adapun Rencana
Bisnis bank bjb pada tahun 2011 adalah salah satunya
yaitu penyertaan modal kepada BPR yang berada di wilayah Jawa Barat dan Banten yang bertujuan untuk
perluasan bisnis bank bjb kredit kepada masyarakat terutama di wilayah yang belum terdapat bank bjb dan
Other Investment Expenses
The table below provides details of other investment expenditure of December 31, 2007, 2008, 2009 and
2010.
Financial Information Containing Extraordinary Events in Nature
During 2010 fiscal year, the business of bank bjb did not
experience an extraordinary events that are affecting the financial performance of 2010, unless the application of
SFAS 50 55 in bank bjb annual report of 2010, which
affects on several posts.
Interest Rate Change Impacts on Company Activities
During fiscal year 2010, the BI rate and interest rate guarantees as a reference in determining the interest rate
the company did not experience significant changes that could affect the financial performance of 2010. Statutory
Improvement at the end of 2010 has no significant effect on the company’s financial performance.
Information and Material Facts that happened After the Reporting Date of Accountants
From December 31, 2010 until the published date of the Annual Report, there are no significant material
events that impact on corporate performance and lead to business risks in the future. One of the Business Plan
of bank bjb in 2011 is a capital investment to BPR in
West Java and Banten, which aims to expand business of
bank bjb credit to the community, especially in areas that do not have any of bank bjb branches and Development
Offices of both inside and outside Java that aims to
Rp Juta Rp Million
Rp Juta Rp Million
143
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Pengembangan Jaringan Kantor baik di dalam maupun di luar Pulau Jawa yang bertujuan untuk meningkatkan
market share bank bjb dan memperluas jangkauan
pelayanan.
Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi Dengan Pihak
Afiliasi Dalam menjalankan kegiatan usahanya, bank bjb
mempunyai transaksi-transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi pemberian
kredit, penyertaan, serta penerimaan giro, tabungan dan deposito berjangka. Transaksi-transaksi tersebut di atas
dilaksanakan dengan syarat dan kondisi serta jangka waktu yang sama seperti kepada pihak ketiga, kecuali
transaksi pemberian jasa giro kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yaitu terdapat perbedaan 1,0 lebih tinggi
dari yang diberikan kepada pihak ketiga. Pemerintah Jawa Barat dan Banten giro kasda merupakan nasabah
perusahaan yang memberikan kontribusi yang besar baik dari sisi dana, kredit maupun ekuitas.
Selain memiliki portofolio dana yang cukup besar di bank
bjb, memberikan kontribusi terhadap perkembangan
kredit konsumtif yang besar, dimana para pegawainya dapat mengambil kredit dengan jaminan gaji yang telah
dikelola oleh bank bjb, Pemerintah Provinsi Jawa Barat merupakan Pemegang Saham Pengendali bank bjb yang
selama ini memberikan komitmen yang sangat tinggi
terhadap perkembangan bank bjb. Dengan adanya kontribusi yang begitu besar terhadap bank bjb, maka
pemberian jasa giro tersebut telah seimbang dibandingkan dengan pihak ketiga.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya adalah: Pemberian kredit kepada
karyawan dengan tingkat bunga yang kecil dibandingkan tingkat bunga yang dikenakan pada debitur lain, Tingkat
suku bunga rata-rata per tahun pada tanggal 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009 masing-masing adalah sebesar
9,00 annuitas bulanan 2005-2009, dan 6,50 annuitas bulanan 2008 dengan jangka waktu berkisar
antara 3 sampai dengan 8 tahun. Kredit ini dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan.
increase market share and expand the scope of banks
bjb service.
Information Of Material Transaction that has a Conflict of Interest and Transactions with Affiliated
Parties In conducting its business, the bank bjb has transactions
with affiliates, including lending, investments, and acceptance of demand deposits, savings and time
deposits. Such transactions above implemented with the terms and conditions and the same timeframe as
to third parties, except for transaction fees for current accounts to the Government of West Java province is the
difference 1.0 higher than that given to any third party. Government of West Java and Banten Giro Kasda is a
company that gives customers a great contribution both in terms of funds, credit and equity.
In addition to large portfolio of funds in bank bjb,
contributed to the development of a large consumer credit, where its employees can take credit with the
guarantee of salaries that have been managed by the
bank bjb, West Java Provincial Government is the Controlling Shareholder of bank bjb which has been
extending a very high commitment to the development
of the bank bjb. Given such a large contribution to the bank bjb, then the fees for current accounts had been
balanced compared to the third party.
Transactions with related parties which include: credit to the employees of small interest rate than the interest
rates charged on other debtors, interest rates on average per year in December 2005, 2006, 2007, 2008 and 2009
respectively is at 9.00 monthly annuity 2005-2009, and 6.50 monthly annuity 2008 for a period ranging from
3 to 8 years. These loans are paid back through monthly payroll deductions.
144
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Keterangan
31 Desember December 31
Description 2005
2006 2007
2008 2009
2010
Kredit yang diberikan kepada karyawan kunci
316 213
1.437 1.392
2.730 517
Loans to Employee Total kredit yang diberikan
9.857.458 11.498.702
12.722.569 15.835.537
18.924.987 22.066.317
Loans terhadap total kredit
yang diberikan 0,00
0,00 0,01
0,01 0,01
0,00 of Total Loans
Pembiayaan syariah kepada karyawan kunci
- -
162 12
3 849
Sharia Financing to Employee
Total Pembiayaan syariah 217.046
264.833 324.946
593.532 706.981
1.602.502 Total Financing Sharia
terhadap total pembiayaan syariah
- -
0,05 0,00
0,00 0,05
of total Sharia Financing
Penyertaan BPRPD-LPK 4.884
6.284 8.859
13.811 13.939
35.215 Investment to BPRPD-LPK
Total penyertaan saham 4.884
6.284 8.859
33.811 33.939
35.215
Total investments in shares
terhadap total penyertaan saham
100,00 100,00
100,00 40,85
41,07 100,00
of Total Investments Giro Pemerintah Provinsi
Jabar 757.094
468.745 1.013.895
2.198.815 1.811.520
942.516
West Java Provincial Government Current
Account Giro Pemerintah
Kabupaten Bandung -
- 149.321
44.157 170.134
-
Bandung City Current Account
Lainnya -
- -
3.953 2.330
- Others
terhadap total giro 13,86
7,08 17,72
30,34 23,98
12,38
of Total Current Account
Tabungan karyawan kunci 10.942
6.067 8.293
6.838 5.785
8.163 Employee Saving
terhadap total tabungan
0,61 0,28
0,31 0,22
0,15 0,17
of Total Saving Deposito Pemerintah
Provinsi Jabar 263.848
494.11 346.631
250 -
1.500.000
West Java Government Time Deposits
terhadap total deposito berjangka
6,19 7,32
4,81 3,20
0,00 7,71
of total Time Deposits Deposito karyawan kunci
- 871
2.093 3.707
15.101 6.674
Deposits Employee terhadap total deposito
berjangka -
0,01 0,03
0,05 0,13
0,03 of Total Time Deposits
Deposito lainnya -
6.63 -
6.405 1.764
3.925 Others Deposits
terhadap total deposito berjangka
- 0,10
- 0,08
0,02 0,02
of Total Time deposits Pendapatan bunga -
karyawan kunci 55
43 130
60 59
78 Interest Income Employee
Total pendapatan bunga dan syariah
2.074.421 2.384.432
2.393.751 2.997.885
3.944.548 4.894.312
Total Interest Income and Sharia
terhadap total pendapatan bunga dan
syariah 0,00
0,00 0,01
0,00 0,00
0,00
of Total Interest Income and Sharia
Beban bunga - Pemerintah Provinsi Jabar
58.079 91.578
53.489 77.484
150.169 86.797
Interest Expense - West Java Provincial
Government Total beban bunga dan
bagi hasil syariah 759.238
1.289.443 1.246.368
1.253.624 1.841.510
2.254.731 Total
terhadap total beban bunga dan bagi hasil
syariah 7,30
7,10 4,29
6,18 8,15
3,85
of Total Interest Expense and Sharing
Sharia Beban bunga pemerintah
Kabupaten Bandung -
- 5.764
5.158 3.095
-
Interest Expenses Bandung City
Government
Rp Juta Rp Million
145
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Keterangan
31 Desember December 31
Description 2005
2006 2007
2008 2009
2010
terhadap total beban bunga
- -
0,46 0,41
0,17 -
of Total Interest Expense
Beban bunga karyawan kunci
- 161
307 162
711 569
Employee Interest Expense
terhadap total beban bunga
- 0,00
0,02 0,01
0,04 0,03
of Total Interest expense
Lainnya -
1.229 -
- 1.65
225 Others
terhadap total beban bunga
- 0,10
- -
0,09 0,01
of Total Interest Expense
Pendapatan dividen BPR PD-LPK
233 452
494 574
542 1.229
Deviden Income from BPRPD-LPK
Total pendapatan dividen 233
452 494
1.225 4.182
5.004 Total Deviden Income
terhadap total pendapatan dividen
100,00 100,00
100,00 46,86
12,96 24,56
of Total Deviden Income
Kebijakan Akuntansi Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi bank bjb disusun
berdasarkan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan PSAK dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam-LK. Sepanjang
tahun 2010, terdapat beberapa perubahan penerapan kebijakan akuntansi yang berdampak terhadap Laporan
Keuangan bank bjb.
Perubahan Kebijakan Akuntansi, Alasan, dan Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan.
Perubahan penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK 50 55.
Pengaruhnya: • PSAK 50 55 revisi 2006 yang mulai diterapkan
pada 1 Januari 2010 dan akan diterapkan penuh pada 31 Desember 2011 ini merupakan laporan keuangan
yang mengacu pada International Accounting Standart IAS 39 mengenai “Recognition and
measurement of Financial Instrument” dan IAS 32 mengenai “Presentation and Disclosures of Financial
instrument” • PSAK5055mengubahpencatatanpadabeberapa
pos sehingga lebih terlihat kinerja dari bisnis inti dan bisnis pelengkap bank. Data ini, bisa membantu
regulator untuk menganlisa perbankan • Pencatatannya menjadi lebih transparan seperti
pembedaan kredit yang komitmennya telah ada dan yang belum terkait dengan kewajiban penyediaan
pencadangan. Selama ini pencatatan kredit tidak membedakan hal itu.
Company Accounting Policies The bank bjb Consolidated Financial Statements have
been prepared based on the accounting principles and practices generally accepted in Indonesia, namely the
Statement of Financial Accounting Standards SFAS and the Capital Market Supervisory Agency and Financial
Institution Supervisory Agency Bapepam-LK. During the year 2010, there were some changes in the application
of accounting policies that affect the bank bjb Financial
Statements.
Changes in Accounting Policies, Reason, and the Impact on financial statements.
Changes in the application of Statement of Financial Accounting Standards SFAS 50 55.
Effect: • SFAS5055revised2006whichwasimplemented
on January 1, 2010 and will be fully implemented on December 31, 2011, is a financial report that
refers to International Accounting Standard IAS 39 on “Recognition and measurement of Financial
Instruments” and IAS 32 on “Presentation and Disclosures of Financial instrument”
• SFAS 50 55 is to change the listing on several posts so that the performance of core business and
complementary business bank will be more visible. This data can help the regulator for the banking analyzes
• The documentation to be more transparent, such as credit distinction whose commitment has been
there and are not associated with the obligation to provide a backup. So far, the credit records has never
distinguished it.
Rp Juta Rp Million Kecuali disebutkan lain Except otherwise noted
146
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Management Discussion Analysist
Pembahasan dan Analisa Manajemen
• Hal yang cukup krusial dari kedua PSAK tersebut bagi bank adalah bahwa, kredit sebagai asset bank
digolongkan pada “Loan and Receivables” yang mana valuasinya adalah dengan cara amortized cost, hal
ini membawa konsekuensi bahwa nilai kredit dalam hal ini asset bank akan dipengaruhi oleh proyeksi
cashflow dari asset tersebut, sehingga kredit yang dikenakan bunga dibawah bunga pasarkan terdiskon
menjadi lebih kecil dari harga perolehannya Kredit yang dikucurkan; selain itu sistem akuntansi baru
ini memperkenalkan “Impairment” sifatnya mesti diperhitungkan per kasus berdasarkan probabilitas
suatu kreditkasus menjadi default. Di satu sisi kredit yang kualitasnya baik kelancaran pembayaran dan
prospek usaha bagus akan mengecilkan provisinya atau dalam hal ini impairment nya; sementara disisi
lain kredit yang kualitasya kurang baik akan menjadi semakin besar provisinya.
• PenerapanPSAK5055membuatsistempencatatan berubah, terutama yang berkaitan dengan perhitungan
pendapatan bunga bersih tidak lagi memasukkan komponen imbal hasil dari surat berharga
• Dalam regulasi ini untuk menentukan cadangan Cadangan Kerugian Penurunan NilaiCKPN
berdasarkan data kerugian kredit yang telah terjadi incured loss yang diambil dari data tiga tahun
sebelumnya. Dengan kata lain bank harus melakukan penilaian debitur berdasarkan data historis tiga tahun
kebelakang. Bank juga wajib membuat pencadangan kredit bermasalah pada baki debit hari itu juga. Dengan
ketentuan ini, maka akan menganulir klasifikasi kredit bermasalah non performing loan berdasarkan
lima kolektibilitas lancar, dalam perhatian khusus, meragukan, kurang lancar, dan macet yang diukur
dari ketepatan pembayaran, neraca keuangan dan prospek usaha.
• ItisquitecrucialforthebankthatbothGAAPconsider that credit or loans were classified on “Loans and
Receivables” in which valuation is by amortized cost, this brings the consequence that the value of credit
in this case the bank’s assets will be affected by the projected cash flow from these assets, so that the
credit relationship with interest rates below market discounted it becomes smaller than at cost loans
disbursed; besides, this new accounting system introduced “Impairment” nature to be recounted
with by-case basis based on the probability of a credit case becomes the default. On one side of good credit
quality smoothness of payment and good business prospects will shrink its provision or in this case the
impairment; and on the other hand, the bad credit will have a greater provision.
• ApplicationofSFAS5055maketherecordingsystem has changed, particularly those net interest income
accounts no longer include the yield components of securities
• In this regulation, to determine the Reserve for Impairment Losses CKPN is based on the occurred
credit losses data incurred loss taken from the three years earlier data source. In other words, banks
should assess borrowers based on historical data for three years backward. Banks are also required to
make provision for bad debts on discharge tray that same day. With this provision, it would annul the
classification of NPL Non Performing Loans based on the five classified substandard, doubtful, substandard,
special condition and loss as measured from the accuracy of payments, balance sheet and business
prospects.
147
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
• Sedangkan penentuan pencadangan sebelumnya Penyisihan Penghapusan Aktiva ProduktifPPAP,
menggunakan ekspektasi kerugian kredit expectation loss yang ditentukan oleh perbankan tersebut. Kalau
dalam PPAP bank bisa menentukan pencadangan1, tapi dalam perhitungan PSAK 50 55 bisa 0,1 atau
lebih, tergantung data “historis default” kredit bank tersebut. Dengan kata lain bahwa dengan penerapan
regulasi ini bank sulit untuk memoles dipercantik laporan keuangannya karena memakai sumber
daya yang diambil dari data-data transaksi minimal tiga tahun atau maksimal lima tahun sebelumnya.
Beberapa kasus yang terjadi bahwa perbankan memoles laporan keuangannya dengan memperbesar
PPAP-nya sehingga akan mempengaruhi kinerja. • To determine the previous backup allowance for
Earning AssetsPPAP, the bank uses the expected credit losses expectation loss determined by the
banking system. In the PPAP bank can determine the back up of 1, but in calculating the SFAS 50 55,
if it could reach 0.1 or more, it depends on the “historical default” credit data of the bank. In other
words, the application of these regulations makes the bank difficult to enhance its financial statements
as it use a resources from the transaction data at least three years or a maximum of five years earlier.
In some cases, the banks enhance manipulate the Financial Report by enlarging its PPAP that will affect
the working performance.
Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
148
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
149
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
150
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Sebagai bank umum yang mengemban misi sebagai penggerak dan pendorong laju pertumbuhan
perekonomian daerah Jawa Barat dan Banten, bank
bjb sangat menjunjung tinggi prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance dan
menyadari pentingnya penerapan prinsip-prinsip tersebut dalam setiap langkah usaha bank demi kepentingan
stakeholder seperti para nasabah, investor, para pemegang saham serta masyarakat umum, termasuk pegawai serta
pihak lainnya.
Prinsip-prinsip Utama Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Good Corporate Governance GCG di
bank bjb berpedoman pada lima prinsip utama yaitu
keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran; yang dijadikan dasar dalam
penetapan Kebijakan Umum Direksi Tahunan KUDT. KUDT tersebut merupakan pedoman penyusunan Rencana
Bisnis Bank yang disusun setiap tahun dan merupakan landasan pelaksanaan tugas seluruh unit organisasi
bank bjb. Pencantuman prinsip utama Good Corporate
Governance dalam KUDT bertujuan untuk mewujudkan keseragaman, kesatuan bahasa, kesamaan pandangan
dan kesatuan gerak langkah operasional serta memastikan
bahwa seluruh jajaran bank bjb akan selalu berpedoman
pada Good Corporate Governance dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari. Dalam rangka meningkatkan
penerapan praktik Good Corporate Governance secara
menyeluruh di bank bjb seperti yang diisyaratkan oleh Bank Indonesia, bank bjb telah merancang dan
menyempurnakan pedoman kebijakan serta panduan implementasi Good Corporate Governance sesuai
ketentuan Bank Indonesia yang diatur didalam Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari
2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006
serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 912DPNP Tanggal 30 Mei 2007 tentang pelaksanaan Good Corporate
Governance bagi Bank Umum.
Struktur dan Prosedur Pelaksanaan Good Corporate Governance di bank bjb
berlandaskan pada komitmen bersama dari seluruh jajaran manajemen dan staf untuk tunduk dan patuh pada seluruh
peraturan dan perundangan yang berlaku. Hal ini dimulai
dari puncak kepengurusan bank bjb yang dilakukan
Corporate Governance Report
As a commercial Bank which mission is to drive and propel regional economic growth rate of West Java and Banten,
the bank bjb upholds the principles of Good Corporate
Governance and realizes the importance of applying these principles in every step of the Banking business in
the interest of stakeholders such as customers, investors, shareholders and the general public, including employees
and other parties.
Key Principles of Corporate Governance
Implementation of Good Corporate Governance GCG in
the bank bjb is guided by five key principles: transparency,
accountability, responsibility, independence and fairness, which is used as the basis in determining the Annual Public
Policy of the Board of Directors KUDT. KUDT is preparing guidelines for The Business Plan which is prepared every
year and are the foundation for all unit duties of bank
bjb’s organization. The inclusion of Good Corporate
Governance as the main principle in KUDT aims to achieve uniformity, unity of language, common vision and unity
of operational steps and to ensure that all levels of bank
bjb will always be guided by good corporate governance
in running the day-to-day work. In order to improve the implementation of Good Corporate Governance practices
at the bank bjb ‘s overall practice as signaled by Bank Indonesia, Banks have designed and perfected bank bjb
policy guidelines as well as guide the implementation of Good Corporate Governance in accordance to Bank
Indonesia as stipulated in Bank Indonesia’s Regulation 84PBI2006 dated January 30, 2006, and as amended by
Bank Indonesia Regulation. 814PBI2006 dated October 5, 2006 and Circular Letter of Bank Indonesia 912DPNP
Date May 30, 2007 concerning the implementation of Good Corporate Governance for Banks.
Structure and Procedure
Implementation of Good Corporate Governance in bank
bjb based on a shared commitment from all management
and staff to submit and adhere to all rules and regulations.
This began from the top management of the bank bjb,
conducted by an independent and professional Board of
151
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
oleh Dewan Komisaris dan Direksi yang independen dan profesional. Secara umum, kegiatan perbankan
dilakukan oleh Komisaris dan Direksi. Komisaris mengkaji kebijakan-kebijakan dan melaksanakan pengawasan
serta memberikan saran terhadap pengelolaan bank, sedangkan Direksi memimpin pelaksanaan kebijakan dan
pengelolaan sehari-hari.
Struktur tata kelola bank bjb terdiri atas:
a. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS; b. Dewan Komisaris;
c. Direksi; d. Komite-komite di bawah Dewan Komisaris;
e. Komite-komite di bawah Direksi; f. Corporate Secretary.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
RUPS yang dilaksanakan setiap tahun mempunyai wewenang untuk meminta pertanggungjawaban
Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan perusahaan, mengubah anggaran dasar, mengangkat
dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Direksi, memutuskan pembagian tugas dan wewenang Direktur
dan lainnya. bank bjb menjamin untuk memberikan
segala keterangan yang berkaitan dengan perusahaan kepada pemegang saham, sepanjang tidak bertentangan
dengan kepentingan perusahaan dan peraturan perundang-undangan. Keputusan yang diambil dalam
RUPST didasarkan pada kepentingan perusahaan. RUPS tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi
dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan
haknya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan.
bank bjb telah mengirimkan surat pemberitahuan
pengumuman RUPS 2010 kepada Bapepam-LK pada tanggal 29 Desember 2010 dengan Nomor surat 1147
DIR-CS2009. Diumumkan pada tanggal 31 Desember 2009 yang diiklankan pada surat kabar Bisnis Indonesia
dan Pikiran Rakyat.
Agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST pada tanggal 31 Maret 2010
• LaporanPertanggungjawabanDewanKomisarisdan Direksi tahun buku 2009
• Penggunaanlabatahunbuku2009 • Penambahan modal disetor tahun 2010 sebesar
minimal 50 dari deviden tahun buku 2009 • Pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris untuk
penunjukan Akuntan Publik Directors. In general, Banking activities are conducted
by the Commissioner and the Board of Directors. Commissioners reviewed the policies and carry out
supervision and provide advice on the management of the Bank, while Directors lead the implementation of policies
and day-to-day management.
bank bjb governance structure consists of:
a. General Meeting of Shareholders GMS; b. Board of Commissioners;
c. Board of Directors; d. Committees under the Board of Commissioners
e. Committees under the Board of Directors f. Corporate Secretary.
Annual General Meeting of Shareholders AGM
AGM, which is held each year, have the authority to hold accountable the Board of Commissioners and Directors
related to the management of the company, the changes of articles of associations, the appointing and dismissal
of the Board of Commissioners and Directors, decisions on division of duties and authorities of the Director, and
others. bank bjb guarantee to provide all information
related to the company to shareholders, as long as they are not contrary to the interests of the company and statutory
regulations. Decisions taken by the AGM are based on the interests of the company. GMS can not intervene
against the duties, functions and authority of the Board of Commissioners and Directors, without undermining
the authority of the GMS to run its rights in accordance to the statutes and regulations. Notice of AGM have
been submitted to Bapepam-LK on 29 December 2010 with letter number 1147DIR-CS2009.Announced on 31
Desember 2009 as advertised in Pikiran Rakyat and Bisnis Indonesia newspaper.
Annual General Meeting of Shareholders AGM Agenda on March 31, 2010
• Accountability Reports of the Boards for the 2009 Fiscal Year
• Theuseofthe2009iscalyear’searnings • Paid-upsharecapitalincreasein2010amountedto
at least 50 of the dividend for the year 2009 • AuthoritygrantstotheBoardofCommissionersfor
the appointment of Certified Public Accountants
Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
152
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
• Pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menerima, mencatat dan mengefektifkan setoran
modal tahun 2010 • PengalihanrecipissahamsebesarRp209kedalam
cadangan
• Penghapusan barang inventaris milik bank bjb
Rp 218.849,- • Penunjukan perwakilan pemegang saham bank
bjb untuk membahas dan memutuskan remunerasi
Dewan Komisaris dan Direksi • Penerbitan Obligasi VII Tahun 2010 dengan jumlah
maksimal 2 trilliun dengan jaminan umum atau khusus
Keputusan RUPST
1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Termasuk Laporan Keuangan Tahun Buku 2009 yaitu
mengesahkan Neraca dan Perhitungan Laba Rugi bank
bjb untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
13-12-2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik “Purwantono, Sarwoko, Sandjaja Ernst
Young Sebagaimana tercantum dalam laporannya Nomor: RPC-11255 tertanggal 23 Maret 2010 dengan
pendapat “wajar dalam semua hal yang material”, dan pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi
bank bjb Tahun Buku 2009”
2. Menyetujui pembagian laba tahun 2009 tetap berpedoman pada anggaran dasar yang berlaku,
sedangkan untuk tahun 2010 dan seterusnya diubah menjadi:
• Deviden dan Cadangan besarannya ditetapkan
dalam keputusan RUPS Tahunan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
• Jasa Produksi dan tantiem ditetapkan minimal sebesar 15 yang dihitung dari laba tahun
berjalan.
• CSR ditetapkan maksimal sebesar 5 yang dihitung dari laba tahun berjalan.
3. Menyetujui pemberian komitmen dari seluruh pemegang saham untuk melaksanakan penambahan
modal disetor tahun 2010 sebesar minimal 50 dari deviden Tahun Buku 2009.
4. Menyetujui memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk penunjukan Akuntan Publik untuk
Tahun Buku 2010. 5. Menyetujui pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris
untuk menerima, mencatat dan mengefektifkan setoran modal tahun 2010.
• AuthoritygrantstotheBoardofCommissionersto receive, record and make effective capital contribution
in 2010 • The transfer of shares receipts, Rp 209, into the
reserve
• Elimination of bank bjb-owned inventory
Rp 218,849,-
• Appointment of representatives of bank bjb
shareholders to discuss and decide the remuneration of the Board of Commissioners and Directors
• IssuanceofBondsVIIin2010withamaximumtotal of 2 trillion by general or special warranty
AGM Decisions
1. Approval and acceptance of the Annual Report Including Financial Statements for Fiscal Year 2009
which authorize the Balance Sheet and Income
Calculation of bank bjb for the fiscal year that ends
on 13-12-2009, audited by the office of the Public Accountants’ Purwantono, Sarwoko, Sandjaja Ernst
Young As stated in its report number: RPC-11 255, dated March 23, 2010 with an opinion of “fair in all
material respects”, and accountability of the Board
of Commissioners and Directors of the bank bjb for
Year Book 2009 “ 2. Approval of the profit distribution for 2009 remained
guided by the applicable statutes, while for 2010 and onwards changed to:
• The amount of Dividend and Reserves to be
specified in the decision of the Annual General Meeting of Shareholders taking into account the
legislation in force
• Production services and determined minimum bonuses of 15 which is calculated from current
year income
• CSRisdeterminedamaximumof5,calculated from current year income
3. Approval of a commitment from all shareholders to undertake additional paid-in capital in 2010 amounted
to at least 50 of the dividend for the 2009 Financial Year
4. Approval to authorize the Board of Commissioners to appoint the Certified Public Accountants for Fiscal
Year 2010 5. Approval of the Board of Commissioners’s
authorization to receive, record and make effective capital contribution in 2010.
153
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
6. Menyetujui pengalihan recipis saham sebesar Rp 209,- ke dalam cadangan.
7. Menyetujui penghapusan barang inventaris milik bank
bjb sebesar Rp 218.849,-
8. Menyetujui untuk memberikan kuasa untuk membahas dan memutuskan remunerasi Dewan Komisaris dan
Direksi kepada 7 perwakilan Pemegang Saham bank
bjb yaitu:
• GubernurProvinsiJawaBarat
• GubernurProvinsiBanten
• BupatiKabupatenBandung
• BupatiKabupatenKuningan
• WalikotaBanjar
• WalikotaBogor
• WalikotaCilegon
9. PersetujuanpenerbitanObligasiVIItahun2010dengan jumlah maksimal sebesar Rp 2.000.000.000.000,- dua
triliun rupiah dengan jaminan umum atau khusus.
Agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB pada tanggal 30 Maret 2010
1. Penegasan kembali dan perubahan anggaran dasar. 2. Pemberian kuasa kepada Direksi untuk melakukan
perubahan anggaran dasar apabila terdapat keberatan dan atau adanya permintaan dari Bappepam-LK dan
regulator lainnya. 3. Perubahan penerbitan saham seri B yang dijual kepada
publik semula 20 menjadi maksimal 40 dari modal disetor setelah IPO.
4. Perubahan program kepemilikan saham oleh karyawan dan manajemen.
5. Pemberian kuasa kepada Direksi untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan dalam rangka
penawaran umum saham perdana. 6. Perubahan mekanisme perhitungan manfaat pensiun
Direksi. 7. Perubahan nama dan logo perusahaan.
Keputusan RUPSLB
Sehubungan dengan agenda no. 1, 2, 3, 6 dan 8 merupakan agenda yang terkait dengan perubahan
anggaran dasar maka keputusanya disatukan dalam keputusan mengenai penegasan kembali dan perubahan
anggaran dasar. Dengan demikian keputusan RUPSLB menjadi sebagai berikut:
1. Menyetujui penegasan kembali anggaran dasar sehubungan akan dijadwalkannya kembali proses IPO
pada tahun 2010, dan perubahan seluruh anggaran
dasar bank bjb antara lain:
6. Approval of the transfer of shares receipts Rp 209, - into the reserve
7. Approval of the elimination of the inventory owned
by bank bjb Rp 218,849, -
8. Agreement to give the power to discuss and decide the remuneration of the Board of Commissioners and
Board of Directors to seven representatives of the Bank
Shareholders bank bjb namely:
• GovernorofWestJavaProvince
• GovernorofBantenProvince
• HeadofBandungRegent
• HeadofKuninganRegent
• MayorofBanjar
• MayorofBogor
• MayorofCilegon
9. ApprovalofBondsVIIin2010withamaximumof Rp 2,000,000,000,000, - two trillion rupiah with
general or special warranties.
Agenda General Meeting of Shareholders RUPSLB on March 30, 2010
1. Reaffirmation and changes in the basic budget. 2. Granting of power to the Directors to make changes
in the articles of association if there is objection or a request from Bappepam-LK and other regulators.
3. Changes in issues of series B shares that are sold to thepublic,fromtheoriginal20toamaximumof
40 of paid up capital after IPO. 4. Changes in employee stock ownership programs and
management. 5. Granting of power to the Directors to carry out all
necessary actions in order to offer its shares. 6. Changes in the mechanism of the calculation of
retirement benefits of Directors. 7. Changes of company name and logo.
EGM
In connection with the agenda no. 1, 2, 3, 6 and 8 which are the agendas associated with the amendment
incorporated in the decision of reaffirmation and changes in the basic budget, thus the decision of the EGM are as
follows: 1. Reaffirming approval of the statutes relating to the
rescheduling of the IPO process in 2010, and changes
to the entire budget of the bank bjb among others:
Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
154
Laporan Tahunan 2010 Annual Report
•
bank bjb
• UntukmemenuhiperaturanBappepam-LKantara
lain Peraturan Bappepam-LK Nomor: IX.J.1 tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar
perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
• Penghapusanbeberapaketentuandalamanggaran
dasar mengenai aktivitas syariah sehubungan dengan proses pemisahan spin off Unit Usaha
Syariah menjadi Bank Umum Syariah.
• Penyempurnaanketentuananggarandasardalam rangka mendukung peningkatan kinerja bank
bjb.
• Besaran dan peruntukan atas penggunaan
laba sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23.2
Anggaran Dasar bank bjb yang semula ditentukan
prosentasenya menyetujui menjadi diserahkan kepada persetujuan RUPS Tahunan dan struktur
klausul ketentuan pasal 32.2 menyetujui diubah dengan memisahkan antara ketentuan tentang
cadangan dan Deviden dengan ketentuan tentang Tantiem, Bonus dan CSR dalam masing-masing
bab tersendiri.
• Menyetujuikomposisibesaranmodaluntukseluruh saham yang ditempatkan adalah saham seri B
maksimum 40 dan selebihnya merupakan saham seri A.
• MenyetujuiPenerbitanSahamSeriByangdijual
kepada publik maksimal sebesar 40 dari modal disetor setelah IPO melalui penawaran umum
kepada masyarakat. 2. Menyetujui mengubah keputusan agenda 8 RUPSLB
tanggal 9 Januari 2009 yang dibuat di bawah tangan dan telah dinyatakan dalam akta Notaris, sebagaimana
dimuat dalam akta Nomor 20 tanggal 16 Januari 2008, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris
di Jakarta, perihal penetapan program kepemilikan
saham bank bjb oleh karyawan dan manejemen
melalui penjatahan pasti dengan cara membeli saham
bank bjb dengan nominal dan disetujui menjadi
memberikan jatah pasti kepada karyawan dan
manajemen untuk membeli saham bank bjb dengan
harga pasar.
3. Menyetujui memberi kuasa kepada Direksi bank bjb