bank bjb is confident that the business strategies is

104 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA Sesuai dengan rencana bisnis dan corporate plan, bank bjb tetap berkomitmen untuk mencapai visi menjadi Sepuluh Bank Terbesar dan Berkinerja Baik di Indonesia. Berbagai upaya untuk mencapai visi tersebut terus dilaksanakan oleh bank bjb, baik peningkatan kinerja finansial maupun kinerja non finansial seperti peningkatan implementasi Risk Management, Good Corporate Governance dan pengembangan Sumber Daya Manusia. Beberapa strategi utama dalam mendukung peningkatan kinerja dalam rangka pencapaian visi tersebut antara lain perluasan jaringan kantor baik di wilayah Jawa maupun luar Jawa, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui program perekrutan pegawai yang sudah berpengalaman serta peningkatan kualitas layanan melalui Kerja sama dengan pihak ketiga yang berkompeten. Disamping itu dalam rangka perkuatan pengembangan bisnis di masa mendatang, bank bjb telah melakukan Penawaran Umum Perdana Saham pada awal semester II 2010 ini. bank bjb meyakini bahwa strategi-strategi bisnis yang diambil telah mengarah pada pencapaian visi menjadi “Sepuluh Bank Terbesar dan Berkinerja Baik di Indonesia”. Untuk dapat meraih visi dan misi tersebut, bank bjb memiliki strategi yang di dasarkan pada hasil riset yang bertujuan untuk menggali potensi pengembangan usaha terhadap kebutuhan customer akan produk dan jasa perbankan saat ini, dari riset tersebut bank bjb telah menerapkan kebijakan dan strategi pengembangan usaha pada tahun 2011, yaitu: Peningkatan market share dan perbaikan struktur dana serta Penguatan Permodalan: a. Kebijakan Penguatan Permodalan Peningkatan modal melalui IPO telah dilaksanakan pada tahun 2010 dan right issue akan dilakukan pada tahun 2012 untuk menjaga kecukupan pemenuhan modal minimum. b. Perbaikan Struktur Pendanaan •฀ Pertumbuhan฀ Dana฀ Pihak฀ Ketiga฀ yang฀ optimal฀ dalam rangka peningkatan market share Dana Pihak Ketiga. - Peningkatan Dana lebih difokuskan pada dana retail - Review Dana Korporasi disesuaikan dengan struktur pendanaan - Penerbitan Obligasi VII BUSINESS DEVELOPMENT STRATEGY According to business plan and corporate plan, bank bjb still has the commitment to reach its vision in becoming one of the 10 biggest banks and good performance in Indonesia. Bank bjb has encountered many efforts to reach that vision by improving financial performance including non financial such as improving the implementation of Risk Management, Good Corporate Governance and Human Resources Development. There are several main strategies in supporting the improvement of performance to reach the vision such as expanding office networks inside and outside Java island, quality enhancement of human resources through recruiting experienced employees and improving services quality through partnership with competent third parties. Beside that, in order to strengthen the business development in the future, bank bjb has done First Shares Public Offering on the early second semester in

2010. bank bjb is confident that the business strategies is

directing to the vision accomplishment in becoming “ Ten Biggest Bank and Good Performance in Indonesia. In order to accomplish the vision and mission, bank bjb has the strategy based on research hypothesis dedicated to dig the business development potential to meet the customer need for banking products and services at this moment. From the research bank bjb has implemented policies and business development strategies in 2011, such as: Market Share and fund structure improvement also capital reinforcement: a. Capital Reinforcement Policy Capital reinforcement through IPO has been done in 2010 and right issue will be conducted in 2012 to stabilize minimum capital adequacy fulfillment. b. Funding Structure Improvement •฀ Third฀Parties฀Fund฀growth฀optimally฀in฀improving฀ third parties market share. - Fund Raising is focused on retail funding - Corporate fund review is adjusted to fund structure - Bond VII issuance 105 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb - Optimalisasi peningkatan Dana Pihak Ketiga Valas c. Pengembangan Produk •฀ Pengembangan฀produk฀yang฀berorientasi฀kepada฀ kebutuhan masyarakatpasar - repackaging produk - Mengoptimalkan unit kerja grup pengembangan produk di masing-masing unit bisnis d. Pengembangan Layanan •฀ Peningkatan฀kualitas฀layanan฀melalui฀direct sales marketing •฀ Peningkatan฀kualitas฀layanan฀baik฀layanan฀di฀front office maupun layanan di back office - Standarisasi layanan yang baik - Assessment terhadap pelaksanaan standar layanan - Reward dan punishment terhadap hasil Assessment pelaksanaan standard layanan •฀ Peningkatan฀ kualitas฀ layanan฀ elektronik฀ melalui฀ dukungan teknologi informasi yang memadai untuk memberikan pelayanan unggul dalam rangka meningkatkan competitive advantages dan corporate image. - Internet Banking - Smart Phone - SMS Broadcast •฀ Peningkatan฀Kerja฀sama฀dengan฀pihak฀ketiga฀untuk฀ penghimpunan DPK dan fee based income - Kerja sama dengan manager investasi - Kerja sama dengan perusahaan asuransi - Penambahan sub agent Western Union - Memperluas networking dengan correspondent bank •฀ Pengembangan฀ jasa฀ transaksi฀ perbankan,฀ itur- fitur transaksi yang berbasis teknologi dan penambahan jumlah jaringan outlet ATM guna meningkatkan fee based income. - Optimalisasi fungsi ATM bagi nasabah melalui penambahan Fitur layanan pada ATM - Menambah jaringan ATM baik Internal maupun kerja sama dengan ATM Bank lain - Memperluas jaringan ATM dengan membuat k e r j a s a m a d e n g a n A T M d i w i l a y a h Internasional. •฀ Pengembangan฀layanan฀cash management. - Peningkatan Kerja sama dengan Pemda untuk layanan cash management - Optimum improvement on Foreign Exchange Third Parties Fund. c. Product Development •฀ Product฀ development฀ oriented฀ to฀ the฀ need฀ of฀ public market - Repackaging the product - Optimalized working unit of product development group in every business unit. d. Services Development •฀ Improving฀ services฀ quality฀ through฀ direct฀ sales฀ marketing •฀ Improving฀services฀quality฀in฀front฀ofices฀and฀back฀ offices - Good quality standard - A s s e s s m e n t t o q u a l i t y s t a n d a r d implementation - Reward and punishment to the assessment outcome of quality standard implementation •฀ Electronic฀services฀quality฀enhancement฀through฀ appropriate information technology to deliver excellent services in improving competitive advantages and corporate image - Internet Banking - Smart Phone - SMS Broadcast - Quality services improvement to the investor •฀ Improving฀Partnership฀with฀third฀parties฀to฀collect฀ DPK and fee based income - Partnership with investment manager - Insurance partnership - Advancing sub agent of Western Union - Expanding networking with correspondent bank •฀ Banking฀ transaction฀ services฀ development฀ ,฀ transaction features based on technology, and adding the amount of outlet network ATM to increase fee based income. . - Optimalization the ATM function for customer through advanced feature services on ATM - Advancing ATM network internally and sustaining a cooperative relationship with other bank. - Expanding the ATM networks by building partnership with ATM in International area. •฀ Cash฀management฀services฀development - I m p r o v i n g p a r t n e r s h i p w i t h r e g i o n a l government for cash management 106 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen - Peningkatan Kerja sama dengan Nasabah Korporat untuk layanan Cash Management •฀ Pengembangan฀ layanan฀ Mitra฀ Prioritas฀ melalui฀ pengembangan jaringan dan produk wealth management. - Pengembangan produk wealth management - Peningkatan layanan berupa Finansial Advisor kepada nasabah prioritas - Pengembangan Outlet layanan Mitra Prioritas ke Cabang-Cabang. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Jaringan •฀ Memperluas฀jaringan฀layanan฀baik฀di฀wilayah฀Pulau฀ Jawa maupun di luar Pulau Jawa : - Kantor Cabang - KCP, Kantor Kas, Payment Point, Kas Mobil - ATM EDC •฀ Meningkatkan฀kuantitas฀dan฀kualitas฀Riset฀untuk฀ rencana perluasan jaringan layanan baik di wilayah Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa : - Menetapkan Kajian yang efektif melalui peningkatan kualitas Studi Kelayakan yang realistis berdasarkan analisis yang matang - Monitoring terhadap performa Kantor Cabang, KCP, Kantor Kas, Payment Point, Kas Mobil, ATM EDC dibandingkan dengan studi kelayakan dan hasil mapping potensi bisnis di wilayah kerja masing-masing. - Melakukan evaluasi pelaksanaan program kerja proyek oleh masing –masing unit kerja. Peningkatan Market Share penyaluran Kredit a. Akselerasi fungsi bank sebagai lembaga intermediasi •฀ Peningkatan฀pemberian฀kredit฀retail maupun kredit consumer melalui diversifikasi produk •฀ Peningkatan฀ penyaluran฀ kredit฀ sektor฀ produktif฀ yang difokuskan pada kredit mikro baik secara langsung maupun melalui linkage program •฀ Mengembangkan฀ produk฀ kredit฀ yang฀ memiliki฀ value preposition dan daya saing b. Pertumbuhan kredit yang optimal dalam rangka peningkatan market share kredit. •฀ Peningkatan฀Pemasaran฀Kredit฀ •฀ Peningkatan฀akselerasi฀proses฀kredit฀dengan฀tetap฀ memperhatikan prinsip kehati-hatian •฀ Mempertahankan฀ penyaluran฀ kredit฀ konsumsi฀ melalui re-packaging produk - Menciptakan produk kredit konsumsi yang memiliki value preposition dan daya saing, - Improving partnership with corporate customer for Cash Management •฀ Mitra฀ Prioritas฀ Services฀ development฀ through฀ network development and wealth management product. - wealth management product development - Service improvement, act as Financial Advisor to priority customer - Mitra Prioritas outlet services development in branches. Quantity and quality network improvement •฀ Expanding฀network฀services฀in฀Java฀island฀and฀also฀ outside Java island : - Branch Offices - Sub branch Offices, Cash Offices, Payment Point, Mobile cash - ATM EDC •฀ Improving฀ quantity฀ and฀ quality฀ research฀ on฀ network service expanding plan inside and outside Java island: - Established effective studies through realistic research of quality study enhancement based on mature analysis. - Monitoring performances of branch offices, sub branch offices, payment point, cash office, payment point, mobile cash, ATM EDC compare to research study and mapping outcome of business potential in every working area. - Conducting evaluation on workingproject program by every unit. Market Share Improvement in Loan Distribution a. Accelerated bank function as intermediation institution ฀ •฀ Improvement฀of฀retail฀loan฀and฀consumer฀loan฀฀ through product diversification. •฀ Improvement฀of฀productive฀loan฀sector฀distribution,฀ focusing directly on micro loan or through the linkage program. ฀ •฀ Developing฀loan฀product฀with฀value฀preposition฀฀ and competitive advantage. b. The optimum Loan growth in improving market share loan. •฀ Loan฀Marketing฀Improvement฀ •฀ Acelerated฀improvement฀of฀loan฀process฀by฀taking฀ care of prudential principal. •฀ Maintaining฀consumptive฀loan฀distribution฀through฀ re-packaging product. 107 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb seperti Kredit Pemilikan Kendaraan car loan, Kredit Pemilikan Rumah KPR, dan Kredit Kepemilikan Apartement Kondotel. - Penerbitan Kartu Kredit •฀ Mempertahankan฀Kualitas฀Kredit - Meningkatkan monitoring secara efektif - Mengembangkan sistem penagihan secara elektronik dan otomatis c. Jaringan Layanan Kredit Pengembangan Sentra UMKM melalui perluasan jaringan Sentra UMKM yang melekat di setiap wilayah cabang Pengembangan Manajemen untuk mendukung peningkatan pertumbuhan bisnis Bank a. Perencanaan Planning •฀ Menetapkan฀ arah฀ dan฀ Strategi฀ Bank,฀ Jangka฀ Panjang dan menengah Corporate Plan dan Business Plan dengan menetapkan milestone setiap tahun •฀ Meningkatkan฀kuantitas฀dan฀kualitas฀riset฀untuk฀ pengembangan bisnis termasuk Analisis Internal dan Eksternal •฀ Peningkatan฀Kualitas฀Performance฀Strategi฀Bank฀ - Mereview penilaian Kinerja strategy performance berbasis Balance Scorecard untuk seluruh level dan individu - Implementasi Service Level Agreement level Korporat dan Cabang b. Organisasi •฀ Implementasi฀Pengembangan฀organisasi,฀evaluasi฀ sistem prosedur - M e r e v i e w p e n g e m b a n g a n S t r u k t u r Organisasi - Implementasi pendirian Kantor Wilayah - Penyesuaian sistem dan prosedur sesuai dengan pengembangan Struktur Organisasi •฀ Pengembangan฀ strategi฀ Branding฀ untuk฀ meningkatkan Corporate Image - Mensosialisasikan New Brand kepada seluruh Stakeholders. - Memfungsikan Marketing Communication untuk membangun Image. •฀ Pengembangan฀Budaya฀Perusahaan฀sejalan฀dengan฀ pengembangan Re-Branding dan organisasi. •฀ Sosialisasi฀penerapan฀Budaya฀Perusahaan.฀ - Creating consumptive loan product with value preposition and competitive advantage, such as car loan, house loan KPR, and Apartement Condominium loan. - Credit Card issuance •฀ Maintaining฀loan฀quality฀ - Improving monitoring effectively - Developing claimed system by electronic or automatic. c. Loan Services network Development of UMKM centre through expanding UMKM centre network in every area of branches. Developing Management to support the growth of business bank a. Planning •฀ Deciding฀long฀term฀and฀middle฀term฀of฀banking฀ direction and strategy Corporate Plan and Business Plan by implementing milestone every year. •฀ Quality฀ and฀ quantity฀ research฀ improvement฀ for฀ business development including internal and external analysis ฀ •฀ Banking฀strategic฀quality฀performance฀฀ ฀ improvement - Reviewing Performance appraisal strategy performance based on Balance Scorecard for all level and individuals. - Implementing Service Level Agreement on corporate and branch level. b. Organization •฀ Implementation,฀system฀and฀procedures฀evaluation฀ development - Reviewing Organizational structure - Implementing the building of regional offices. - Adjusting system and procedures according to organizational structure. •฀ Developing฀ branding฀ strategy฀ to฀ improve฀ the฀ Corporate Image - Socialized New Brand to all Stakeholders. - Using Marketing Communication to build Image. •฀ Developing฀ company฀ culture฀ along฀ with฀ re-branding and organization development. •฀ Socialized฀ the฀ implementation฀ of฀ company฀ culture. 108 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen c. Peningkatan Optimalisasi dan Ekspansi Anak Perusahaan dan penyertaan modal, yaitu: Melakukan penyertaan modal kepada BPR Pemerintah Daerah dan Perusahaan lainnya yang dapat memberikan Value bagi Perusahaan. d. Peningkatan Layanan Operasional •฀ Meningkatkan฀kecepatan฀layanan฀kepada฀nasabah฀ counter party •฀ P e n y e m p u r n a a n ฀ k e t e n t u a n - k e t e n t u a n฀ operasional •฀ Pemenuhan฀ Aktiva฀ Tetap฀ dan฀ Inventaris฀ untuk฀ menunjang aktivitas operasional Bank. PENGEMBANGAN PRODUK BARU pada kuartal pertama tahun 2010 bank bjb telah meluncurkan 2 dua produk pendanaan baru yaitu Tabungan Tandamata Bisnis dan TabunganKu produk perbankan nasional serta produk Tabungan Tandamata Berjangka dan produk Bancassurance Bahagia Optima yang akan diluncurkan pada kuartal IV 2010. K r e d i t K e p a d a P e r u s a h a a n P e m b i a y a a n Multifinance Kredit kepada perusahaan multifinance dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat yang cukup tinggi akan tersedianya dana untuk pembelian kendaraan bermotor, maupun barang-barang lainnya untuk berbagai tujuan. Perusahaan pembiayaan yang menjadi sasaran penyaluran kredit untuk saat ini diprioritaskan dan dibatasi hanya perusahaan pembiayaan yang bentuk usahanya adalah sewa guna usaha leasing dan pembiayaan konsumen consumer finance. Produk-produk baru Kredit Program 2010: - Kridamas Koperasi, Program Kredit Pemberdayaan Masyarakat Koperasi Kepada Koperasi Simpan Pinjam Unit Simpan Pinjam-Koperasi melalui Bank Sebagai Pelaksana Perguliran Dana adalah suatu bentuk pemberian pinjaman dari LPDB-KUMKM kepada Bank dengan pola executing, untuk dipinjamkan kembali kepada Koperasi Simpan Pinjam KSP Unit Simpan Pinjam USP-Koperasi guna pemberian pinjaman pembiayaan kepada usaha mikro. - Kredit Skema Subsidi Resi Gudang S-SRG, adalah Kredit yang mendapat subsidi bunga dari pemerintah c. Improvement of optimalization and expansion of company group and capital participation, which is conducting capital participation to BPR regional government and other company that could present value to the main company. d. Operational Services Enhancement •฀ Improving฀quick฀services฀to฀the฀customer฀฀counter฀ party •฀ Operational฀regulation฀completion฀ •฀ Fixed฀assets฀and฀inventories฀fulillment฀to฀support฀ banking operational activities. NEW PRODUCT DEVELOPMENT At the first quarter of 2010 bank bjb had launched 2 two new funding products which are Tabungan Tandamata Bisnis and TabunganKu national banking product and Tabungan Tandamata Berjangka product and Bahagia Optima Bancassurance product that will be launched at fourth quarter of 2010. Loan to Funding Company Multifinance Multifinance company Loan is given to meet the highest need of society for funding resources to buy motor vehicles or other comodities for several purposes. Funding Companies that becoming the target of loan distribution at this moment are prioritized and limited only for the funding companies with the form of leasing and consumer finance. New Products of Loan Program on 2010: - Kridamas Cooperation , loan for Society powering cooperation is given to saving borrowing unit cooperation through the bank as the executor of fund distribution in the form of giving the loan from LPDB-KUMKM to bank with executing pattern, being reborrowed by Savingsborrowing Cooperation KSP savings and borrowings unit USP- a cooperation for giving corrowing funding to micro business. - Warehouse receipt subsidized scheme of loan S-SRG, is the loan with subsidized interest from the 109 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb dengan jaminan Resi Gudang yang diberikan oleh PelaksanaLembaga Keuangan Non Bank kepada Petani, Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani, dan Koperasi. - Kredit Usaha Rakyat KUR bank bjb, adalah Kredit Modal Kerja danatau investasi yang diberikan kepada usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi perorangan dan atau Badan Usaha yang memiliki usaha produktif atau Lembaga Linkage, kemudian dimintakan penjaminan kepada Penjamin untuk selanjutnya disebut Kredit. P E R K E M B A N G A N A K T I V I T A S PEMASARAN Dalam aktivitas pemasaran perusahaan senantiasa mendorong perkembangannya melalui aktivitas antara lain: - Optimalisasi Fungsi Mitra Prioritas sebagai pengelola prime customer. - Pelaksanaan Customer Gathering secara rutin. - Peningkatan knowledge tenaga pemasaran melalui pelatihan dan sertifikasi. - Promosi produk melalui berbagai media massa. government based on warehouse receipt guarantee given by the executornon bank financial institution to the farmer, group of farmers, united groups of farmers, and cooperation. - Public Business Loan KUR of bank bjb, is working capital loan andor investment given to micro, small and middle business, and individual cooperation andor firm that own productive business or linkage institution, then asked for guarantee to the guarantor to be called a loan. D E V E L O P M E N T O F M A R K E T I N G ACTIVITIES The company deliberately supporting the development of marketing activities through several activities such as: - Optimalized the function of Mitra Prioritas as the organizer of prime customers - Held the Customer Gathering continuously. - Knowledge improvement of marketing personnel through training and certification. - Product promotion through mass media 110 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen PROSPEK USAHA PERUSAHAAN Membaiknya kinerja sektor perbankan dan meningkatnya kesehatan bank-bank, membuat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan makin meningkat. Hal ini terbukti dengan membaiknya indikator-indikator perbankan, termasuk diantaranya adalah meningkatnya fungsi intermediasi bank yang ditunjukkan oleh peningkatan realisasi penyaluran kredit. Wilayah kerja perusahaan yang tersebar di wilayah Provinsi Jawa Barat dan Banten serta dibeberapa kota besar di wilayah Indonesia merupakan salah satu potensi dan kekuatan bank bjb. Apabila dilihat dari Kondisi perekonomian, maka pada triwuan III tahun 2010 secara umum, kondisi perekonomian Jawa Barat menunjukkan perkembangan yang lebih baik dibandingkan triwulan III tahun 2009. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto PDRB sebesar dari 3,95 pada triwulan III 2009 menjadi 4,02 pada triwulan III 2010. Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan seluruh sektornya yaitu sektor industry pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pertanian. Dari segi penggunaan, pertumbuhan didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumahtangga termasuk konsumsi lembaga non profit, perubahan stock dan ekspor. INDIKATOR 2009 2010 INDICATOR Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III PDRB harga konstan Rp miliar 72.800 73.390 77.680 78.560 77.610 78.710 80.800 Constan GDP at Price Rp billion Pertumbuhan PDRB , yoy 4,38 3,19 3,95 6,12 6,63 6,94 4,02 Growth GDP , yoy Laju inflasi tahunan ,yoy 7,45 3,13 1,87 2,02 2,99 4,68 5,41 Inflation ,yoy Kondisi persaingan yang ketat di sektor perbankan nasional telah menyebabkan adanya perubahan perilaku konsumen yang menuntut kualitas pelayanan yang terus meningkat. Dengan cost yang relatif kecil bagi konsumen untuk berganti bank, maka bank-bank pun dituntut untuk selalu melakukan inovasi dalam menarik konsumen baru maupun menjaga loyalitas konsumen yang ada sekarang. bank bjb menjawab tantangan tersebut dengan terus memperbaiki kualitas layanan terhadap para nasabahnya dengan telah membuka membuka kantor cabang baru baik di wilayah Jawa Barat Banten maupun di luar Pulau Jawa seperti di kota Batam, Medan, Semarang dan Surabaya dan akan membuka kantor cabang baru di kota Denpasar, Pekanbaru, Tegal, Balikpapan dan Makassar. COMPANY BUSINESS PROSPECT The improvement of banking sector performance and bank’s health has made public trust to the banking industry keep increasing. It is proven by the improvement of banking indicators, including the improvement of intermediation function of the bank showed by the increasing of loan distribution realization. The spreading working area of the company around West Java Province and Banten Province including several big cities in Indonesia are one of the potential and powerful value of bank bjb. Generally, from the economic condition’s perspective, on the third quarter period of 2010 West Java economic condition had shown a better development compare to the third quarter period of 2009. It was appointed by the increase of Regional Gross Domestic Product PDRB from 3.95 on the third quarter of 2009 into 4.02 on the third quarter of 2010. From the side of business field, this improvement was supported by all sectors such as manufacturing, trading, hotel and restaurant, including agriculture. In Utility function, the improvement was supported by the increase of home consumption including non profit institution consumption, stock exchange and export. Tight competition in national banking condition has caused changing of consumer behavior demanding the increase of quality services. Consumer only need relatively small cost to change their bank, therefore banks have to be innovative in inviting new customer and also taking care of exist consumer loyalties. bank bjb answered the challenge by continue fixing quality of services to the customer by opening new branch offices in West Java and Banten area , also outside Java Island such as Batam, Medan, Semarang and Surabaya, including new office in Denpasar, Pekanbaru, Tegal, Balikpapan and Makassar. Rp Miliar Rp Billion 111 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Selain itu, bank bjb juga membuka layanan Weekend Banking dan Call Center yang memungkinkan memberikan layanan perbankan kepada nasabah selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu serta mengoperasikan mobil edukasi sebagai bentuk layanan edukasi perbankan kepada masyarakat sekaligus berfungsi sebagai layanan kas, dan menambah produk dan layanan baru kepada nasabah seperti Mitra Prioritas yang merupakan produk Wealth Management untuk nasabah prioritas bank bjb. Upaya yang dilakukan bank bjb telah berhasil meningkatkan jumlah nasabah sebanyak 226.862 dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 dan juga menambah DPK dari luar Jawa Barat dan Banten yang telah mencapai 25,94 dari total DPK bank bjb. Terkait dengan rencana ekspansi dan mempererat loyalitas para nasabah, bank bjb terus melakukan upaya pemasaran dengan strategi yang terintegrasi melalui promosi, pembinaan hubungan yang baik dengan nasabah corporate maupun nasabah ritel serta meningkatkan standar kualitas layanan maupun diversifikasi produk dan jasa. Produk-produk unggulan utama pembiayaan bank bjb diantaranya Kredit Multiguna Bhakti di kredit sektor konsumsi dan Kredit Mikro Utama di kredit sektor produktif. Dengan basis nasabah inti dari PNS di Jawa Barat dan Banten dan program channeling dengan Bank Perkreditan Rakyat “BPR” dan koperasi di pelosok daerah Jawa Barat dan Banten, manajemen berkeyakinan bahwa bank bjb mampu menghadapi persaingan dengan bank-bank lain, terutama yang beroperasi di daerah Jawa Barat dan Banten, mengingat pengalaman bank bjb yang cukup lama dalam melayani nasabah di daerah inti, loyalitas nasabahnya yang tinggi dan komitmen bank bjb untuk selalu meningkatkan kualitas layanannya. Peluang Investasi Jawa Barat dan Banten Terbuka Bagi Investor Dalam rangka mempertahankan investasi yang ada serta mendorong terhadap pertumbuhan investasi baru, Pemerintah Jawa Barat terus melakukan berbagai upaya satu diantaranya melalui kegiatan promosi. Promosi yang dilakukan adalah promosi di dalam negeri maupun di luar negeri. bank bjb had also open services of Weekend Banking dan Call Center to give possible banking services to the customer on 24 hours a day and 7 days a week, operating education mobile as an educative service form to the societies also hold the function as cash services and delivering new products and services to the customer such as Mitra Prioritas, the Wealth Management product for priority customer of bank bjb. The effort that is made by bank bjb had increase the amount of customer into 226,862 from 2007 until 2009, and also advancing DPK from outside West Java and Banten province reaching through 25.94 from Total DPK bank bjb on July 2010. Relating to expansion plan and strengthen the customer loyalties, bank bjb always conducting marketing by integrated strategy through promotion, building good relationship with the corporate and retail customer and improving services quality standard including product and service diversification. Excellent funding products of bank bjb are Multiguna bhakti Loan in consumptive sector and Mikro Utama Loan in productive sector. Based on core customers come from civil goverment employee in West Java and Banten provinces and channelling program with Public Loan Bank BPR also cooperation in West Java and Banten sub district, management of bank bjb is confident that bank bjb is able to face competition with other banks, particularly with the banks operate in West Java and Banten area, considering bank bjb has enough experience in handling the customer in core area, the high loyalty of customer and bank bjb commitment to always increase its quality of services. Investment Opportunity in West Java and Banten is opening wide for the investor In order to sustain the existed investment and suporting new investment growth, West Java government keep conducting several efforts, one of them is promotion activities. 112 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen Kegiatan promosi investasi Jawa Barat di wilayah Asia dilaksanakan dalam bentuk partisipasi Jawa Barat pada World Expo Shanghai China dan Business Meeting di Beijing yang dilaksanakan dari tanggal 4 Juli – 11 Juli 2010. Pada tanggal 7 Juli 2010 telah dilaksanakan pertemuan bisnis dengan 15 pengusaha yang bergabung dalam Shanghai Association of International Economic Technological Cooperation. Acara dimulai dengan kesediaan pihak Shanghai untuk melakukan kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak, kemudian kepada BKPPMD dengan didampingi oleh Ketua Kadin Jabar melakukan persentasi mengenai peluang investasi di Jawa Barat, baik investasi dalam kerangka Kerja sama Pemerintah dan swasta Public- Private Partnership maupun yang sifatnya Direct Investment Project. Pertemuan ini akan ditindaklanjuti dengan korespondensi kedua belah pihak, bahkan untuk memudahkan komunikasi pihak Shanghai meminta adanya kantor perwakilan Jawa Barat di Shanghai. Kegiatan promosi investasi Jawa Barat di wilayah eropa Timur dilaksanakan dalam bentuk partisipasi Jawa Barat pada Gifts Expo Moscow Rusia dan Business Meeting di Moscow Rusia dan Minsk Belarus yang dilaksanakan oleh BKPPMD Provinsi Jawa Barat dengan melibatkan unsur Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral. Adapun kegiatan selama di Moscow Rusia dan Minsk Belarusia adalah Trade – Tourism – Investment TTI Mission, kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 15 September 2010 di Hotel President Moscow Rusia dan tanggal 17 September 2010 di Hotel Crowne Plaza Minsk Belarusia dipimpin oleh Menteri Perdagangan RI, Dr. Mari Elka Pangestu yang melakukan berbagai pertemuan dengan para pejabat dan usahawan Rusia dan Belarus. Misi bisnis Indonesia ke Moscow dan Minsk merupakan upaya untuk melakukan penetrasi pasar perdagangan, menarik wisatawan dan menangkap peluang investasi. Kegiatan TTI Mission tersebut dilaksanakan dalam rangka memanfaatkan momentum 60 Tahun hubungan Indonesia – Rusia. Berbagai perubahan fundamental dialami kedua bangsa menghadirkan peluang baru bagi terjalinnya kembali persahabatan antar dua sahabat lama. Rusia dan Belarusia merupakan Negara dengan potensi ekonomi yang cukup besar yang dapat dimanfaatkan oleh Jawa Barat. Rusia merupakan Negara penghasil minyak bumi dan gas alam cair terbesar didunia dengan GDP The promotion in the country and overseas.West Java investment promotion activities in Asia teritories is implemented in the form of West Java participation on World Expo Shanghai China and Business Meeting in Beijing held on July 4 – July 11, 2010. Business meeting was held on July 7, 2010 with 15 entrepreneurs gathered on Shanghai Association of International econommic Technological Cooperation. The event was started by the approval of Shanghai side to do the beneficial partnership for both sides, followed by BKPMD assisted by Head of KADIN Jabar presented the investment opportunities in West Java, Public Private Partnership and also Direct Investment Project. This meeting will be followed by correspondences owf both sides, even Shanghai asked for the opening of West Java representative office in Shanghai. West Java investment promotion activities in East Europe implemented in the form of participating on Gifts Expo Moscow Rusia, Business Meeting in Moscow Rusia, and Minsk Belarus held by BKPPMD of West Java Province involving Energy and Mineral Resources Department. The activities in Moscow Rusia and Minsk Belarusia was Trade – Tourism – Investment TTI Mission. It was held on September 15 , 2010 at President Moscow Rusia hotel and September 17, 2010 at Crowne Plaza Minsk Belarusia Hotel lead by the Republic of Indonesian Minister of Trading, Dr. Mari Elka Pangestu, done several meeting with government official and businessman in Rusia and Belarus. Indonesia’s business mission to Moscow and Minsk were the effort to penetrate trade market, attracting tourists and catching investment opportunities. The TTI Mission was held in using 60 years momentum of relationship between Indonesia and Rusia. Several fundamental changes had been experienced by both countries presenting new opportunities for repartnership between two best friend. Rusia and Belarusia are countries with high enough potential economy to be beneficial for West Java Province. Rusia is the biggest oil and natural gas resources in the world with USD 2,109 trillion of Gross Domestic Product grades 7 in the world and capital 113 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Gross Domestic Product USD 2.109 Triliun ranking 7 dunia dan pendapatan perkapita mencapai USD 14.919. Misi ini memperkenalkan potensi dan keunggulan komparatif Jawa Barat kepada pelaku dunia usaha di Rusia dan Belarusia. Pada kegiatan itu kepala BKPPMD memaparkan selayang pandang mengenai Jawa Barat dan menyampaikan potensi investasi KabupatenKota di Jawa Barat yang dikemas dalam buku portofolio to the future dan hot items investment in demand di bidang ocean fishery center, geothermal powerplant,international airport and west java tourism. Untuk pariwisata ditawarkan potensi pariwisata laut, pantai dan gunung kepada Rusia dan Belarusia. Kegiatan lainnya adalah partisipasi Jawa Barat pada Gifts Expo 2010, kegiatan ini merupakan pameran dan temu bisnis yang dilaksanakan dua kali setiap tahun di Moscow dan merupakan pameran cenderamata terbesar di kawasan Eropa Timur. Gifts Expo Autumn 2010 dilaksanakan pada tanggal 21 hingga 24 September 2010 diikuti oleh 600 peserta pameran yang mewakili tidak kurang dari 2000 merk dari seluruh dunia mengambil bagian dalam kegiatan ini adalah dari Negara Italia, Spanyol, Jepang, Turki, Ceko, India, Taiwan, Hongkong, Bulgaria, Korea, Israel dan Rusia. Adapun Provinsi Jawa Barat ikut berpartisipasi dengan menampilkan wooden rattan furniture serta batik fashion accessories. Respon para pelaku usaha di Rusia dan Belarusia cukup apresiatif, pada umumnya meminta informasi lebih detail mengenai Jawa Barat. Hal ini disebabkan minimnya pengetahuan dan pemahaman mengenai Jawa Barat, seperti untuk tujuan wisata mereka hanya mengenal Pulau Bali, sedangkan jumlah wisatawan Rusia menunjukkan trend kenaikan setiap tahunnya. Oleh karena itu diperlukan upaya keras untuk melakukan promosi yang kontinyu dan konsisten dalam melakukan penetrasi pasar di wilayah Rusia dan Belarusia. Sementara itu Duta Besar RI di Moscow telah mengirimkan surat nomor 978KMDBSIX2010 tanggal 21 September 2010 kepada Gubernur Jawa Barat sebagai bentuk penghargaan dan ucapan terima kasih atas promosi yang telah dilaksanakan oleh Jawa Barat di Rusia dan Belarusia, sekaligus ajakan untuk berpartisipasi pada Festival Busana income reaching USD 14.919. The mission introduces West Java potential and comparative advantage to the entrepreneur in Rusia and Belarusia. In the event, head of BKPPMD delivered a glance look of West Java and informing potential investment of District City in West Java being package in the book about ocean fishery center, called portfolio to the future dan hot items investment in demand and geothermal power plant, international airport and west java tourism. For tourism area, the potential sea tourism, beach and mountain is offered to Rusia dan Belarusia. Other activity is West Java participation in Gift Expo 2010, an exhibition event and business meeting held twice a year in Moscow and the biggest gift exhibition in East Europe. Gifts Expo Autumn 2010 was held on September 21 until 24, 2010 followed by 600 participants who represents not less than 2000 branded from all around the world. Countries took part at this event were from Italy, Spain, Japan, Turkey, Cheko, India, Taiwan, Hongkong, Bulgary, Korea, Israel and Rusia. West Java Province pasticipated by showing wooden and rattan furniture and also batik fashion and accessories. Basically, the entrepreneur’s response in Rusia was appreciative, they asked for more detail information about West Java. Due to minimum knowledge and understanding about age , while tourists in Rusia tend to show its increasing trend every year. Therefore, we need strong effort in implementing continually and consistent promotion in order to penetrate the marker of Rusia and Belarusia, Meanwhile, the ambasador of Indonesian Republic in Moscow has sent the letter to West Java Governor number 978KMDBSIX2010 dated on September 21, 2010 as a letter of appreciation and award for the promotion by West Java Provinci in Rusia and Belarusia, including an invitation to participate at the Moslem Clothing Festival 114 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen Mulisim di Kazan, Republik Tatarstan pada tanggal 29 Oktober 2010 berupa pengiriman satu atau dua orang perancangan busana beserta busana-busana muslim. Investment Forum, di Jaabeurs Utrecht Belanda; Gelar Potensi dan Investasi Daerah GPID, bertempat di Jakarta. Peluang investasi yang ditawarkan melalui event di atas adalah peluang yang dinilai memiliki prospek baik dan dapat diusahakan oleh swasta baik dunia usaha dalam negeri maupun asing, antara lain meliputi usaha-usaha Pengembangan industri minyak atsiri akar wangi, dari Kabupaten Garut; Pengembangan kawasan wisata Jatiluhur, Pusat perdagangan produk agro Jawa Barat, di Kabupaten Purwakarta; Kawasan wisata berbasis agro, di Kabupaten Bandung; Kawasan olah raga Jawa Barat Padalarang, perkebunan dan pengolahan teh hijau, dan industri semen pozolan, di Kab. Bandung; Pabrik pengolahan kelapa, Penambangan bentonit dan zeolit, di Kabupaten Tasikmalaya; Pengembangan perkebunan karet, penambangan industri pasir besi, dan pelabuhan perikanan samudra Pelabuhan Ratu, di Kab Sukabumi; Pembangkit listrik air skala kecil Mini Hydro, di Kabupaten Cianjur; Pengembangan sapi potong, di Kabupaten Ciamis. Umumnya peluang investasi yang ditawarkan kepada investor melalui kegiatan promosi 2008 mendapat respon yang baik, dan beberapa dalam tahap untuk menindaklanjuti dalam proses perizinan. Disamping mengadakan promosi melalui pameran, Jawa Barat telah mendirikan proyek Bandung Batan Incorporate, hal tersebut untuk membuka peluang usaha dan pemasaran bagi usahawan kecil antara lain pengrajin, pengusaha handicraft, makanan, garment, herbal dan accessories. Gagasan membuat sarana pemasaran di Batam menuju target pemasaran “terpilih” di Semenanjung Singapura, Malaysia dan sekitarnya Brunei, Thailand, Myanmar dan Kamboja serta Vietnam bagi aneka produk “terpilih” suatu daerah penghasil produk kreatif- seperti Kota Bandung- sangatlah tepat. Kesulitan akses pasar para Usahawan kecil, Mikro dan Koperasi, selama ini, pada dasarnya ketiadaan sarana pemasaran secara memadai sebagaimana dimaksudkan usulan BBI Project ini. Setelah para UMKM memiliki produk yang baik memenuhi standar mutu, perizinan dan syarat suatu produk baik lainnya promosi dan sarana penjualan dengan biaya terjangkau cost effective sangatlah diminati. in Kazan, Republic of Tatarstan on October 29, 2010, by sending one or two designers and their moslem dresses. Investment Forum, at Jaabeurs Utrecht Belanda; Regional Potential and Investment Show GPID, placed in Jakarta . Investment opportunities offered by that event is the opportunity to have good prospect and could carried on by private business in the country and overseas, such as business of industrial development of atsiri akar wangi oil in Garut District, development of Jatiluhur resort, Centre of West Java agro product trading, in Purwakarta district, agro resort in Bandung district, West Java sport region Padalarang, plantation, green tea plantation and pozolan cement industry in Bandung district, Coconut plantation, bentonit and zeolit mining in Tasikmalaya district, rubber plantation, mining and iron sand industry and Pelabuhan ratu ocean fish harbor in Sukabumi district, Mini Hydro electrical generator in Cianjur district, Cows cattle husbandry in Ciamis district. Particularly, investment opportunity offered to the investor through the promotion activities in 2008 received good response and several of them are on the process of permission to carry on. Beside promoting through exhibition, West Java has built Bandung Batan Incorporate project to open a business and marketing challenge for small businessman such as craftsman, handicraft, food, garment, herbal and accessories businessman. The idea to built marketing infrastructure in Batam to reach the marketing target “ chosen” in Semenanjung Singapore, Malaysia and the nearby neighbours Brunei, Thailand, Myanmar and cambodia, also vietnam for several “chosen” products of a regional creative production like Bandung ciy is a definitely correct. Inability for small, mikro and cooperation businessman to access the market nowadays particularly because of the lack of appropriate marketing infrastructure as mentioned by BBI project recommendation. Promotion and selling infrastructure with cost effective value is demandable after UMKM has owned a good product that meets standard of qualification, permission and qualification of other good products. 115 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Upaya peningkatan realisasi investasi di Jawa Barat, juga tidak terlepas dari berbagai program Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah BKPPMD Jawa Barat untuk meningkatkan pelayanan, diantaranya program proaktif melalui kunjungan langsung ke kawasan industri yang ada di Jawa Barat. Pada program tersebut, BKPPMD melakukan evaluasi pelayanan, menampung permasalahan dan mendapatkan masukan dari para investor. Hal ini secara tidak langsung merupakan promosi yang efektif, terutama lewat pembentukan citra positif di kalangan investor. Sepanjang tahun 2009, BKPPMD Jawa Barat sudah melakukan pertemuan dengan investor dan calon investor di 13 kawasan dari 24 kawasan industry yang berada di wilayah Jawa Barat. Di samping itu, untuk mendorong percepatan investasi di Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat mengeluarkan SK No.570512-BKPPMD tanggal 14 April 2009 tentang pembentukan satuan tugas task force penanganan permasalahan perusahaan PMAPMDN di Jawa Barat. Salah satu kebijakan Provinsi Jawa Barat dalam meraih visi dan misi khususnya dalam meningkatkan investasi dan perdagangan adalah dengan mencanangkan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati Majalengka Kertajati Aerocity. Dengan adanya kebijakan tersebut, maka diharapkan akan tercipta beberapa kondisi: pertama, terjadinya percepatan pertumbuhan investasi yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, kedua, memenuhi kebutuhan masyarakat dan dunia usaha dalam pemanfaatan outlet udara. Ketiga, meningkatkan indeks pembangunan manusia IPM Jawa Barat. Keempat, meningkatkan pelayanan jemaah haji asal Jawa Barat dan sekitarnya serta kelima, meningkatkan pariwisata Jawa Barat. Sumber pendanaan pembangunan lapangan udara ini berasal dari swasta murni atau gabungan antara APBN, APBD dan swasta. Untuk merespon tingginya investor serta dalam hal meningkatkan pertumbuhan Provinsi Jawa Barat, maka pengembangan bandara ini merupakan peluang untuk bank bjb sebagai Bank Pemerintah Daerah. Dengan demikian Bank bjb merencanakan akan turut berpartisipasi baik dalam pembiayaan atau dengan melalui sindikasi dengan Bank lain dalam pembangunan Lapangan udara ini. Kemudian bank bjb juga berencana The improvement to investment realization in West Java was not apart from BKPPMD Regional Promotion Coordination and Capital Investment Comittee in improving services such as proactive program through direct visit to industrial area in West Java. In the program BKPPMD had done service evaluation, received information and ideas from the investors. It was deliberately an effective promotion, particularly through building the positive image to the investors. Along the year of 2009 Westt Java BKPPMD had done several meetings with the investors and investors’ candidates in 13 areas and 24 industrial areas located in West Java. West Java Governor published a decree number 570512- BKPPMD dated on April 14, 2009 concerning the form of task force on handling problems on PMAPMDN companies to support investment development in West Java. One of West Java Province policies in reaching the vision and mission , particularly in order to improve investment and trade is conducting the development of West Java international airport in Kertajati Majalengka Kertajati Aerocity. Based on the above policy, there will be several condition : first, faster investment growth that give the impact to economic development in west Java, second, meets the public need and business world in using air outlet. Third, improving West java human development index IPM, fourth, improving services for haj participants from West Java and nearby area, and fifth, improving West Java tourism. Fund sources of the airport building come from pure private or the combination between APBN, APBD dan private funds. The development of this airpot is the opportunity for bank bjb as the Regional Development Bank as the reponse for the high amount of investors and improving the growth of West Java Province. Therefore, bank bjb is planning to participate in funding or through syndicated loan with other banks on the building of this airport. bank bjb also plans to take the opportunity in enhancing services and network in the area surrouning 116 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen untuk mengambil peluang dalam meningkatkan layanan dan jaringan di daerah bandara tersebut, karena dengan adanya bisnis bandara akan menciptakan dampak multiplier dengan terbukanya peluang usaha dari skala mikro sampai besar. Adapun kegiatan promosi investasi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten antara lain menyelenggarakan pameran di wilayah Batam yaitu di Sumatera Convention Centre – Batam Centre, Pulau Batam pada kegiatan pameran ”The 10th Batam Expo 2010” , diharapkan dengan mengikuti kegiatan investasi tersebut akan terjadi simultaneous effect ke berbagai sektor, yang pada gilirannya akan berkontribusi pada kesejahteraaan masyarakat Banten. Kegiatan promosi investasi lainnya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten pada tahun 2009 antara lain meliputi keikutsertaan pada penyelenggaraan Invesda Expo di Jogja Center, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 6 – 9 Agustus 2009. Agenda pameran dalam rangka mempromosikan peluang investasi dan perdagangan di Indonesia secara terpadu, penyelenggaraan pada pada tahun 2009 ini merupakan penyelenggaraan yang ke-5 yang diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah – Departemen Dalam Negeri RI bekerja sama dengan BKPM RI, Departemen Perhubungan dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta bertempat di Jogja Expo Center Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Invesda Expo merupakan wahana bagi pemerintah provinsi, kabupaten dan kota sebagai daerah otonom untuk terus berupaya mengembangkan potensi unggulannya guna menarik minat mitra bisnis dan investor serta merupakan momentum bagi kalangan pelaku usaha guna meningkatkan profesionalisme, transaksi maupun Kerja sama usaha. Maksud dan tujuan keikutsertaan pada acara tersebut adalah sebagai salah satu peluang untuk Mempromosikan peluang investasi Provinsi Banten di sektor infrastruktur, industri, manufaktur, agrobisnis, pariwisata dan sumber daya alam dan untuk menjalin hubungan kemitraan dengan pemerintah daerah lainnya dan para investor. Adapun kegiatan promosi investasi yang dilakukan di luar negeri antara lain kegiatan Trade, Tourism and Investment TTI dan memenuhi undangan KBRI Prancis pada Festival the airport, because with the airport business, thre will be multiplier effect by opening business opportunity from micro into big scale of business. The investment promotion activities conducted by Banten Province Government were presented an exhibition in Batam area, Sumatera Convention Center – Batam Center, Batam island on ”The 10th Batam Expo 2010”. It is hoped by attending the exhibition there will be simultaneous effect to several sectors, contributed to the welfare of Banten people. Other investment promotions implemented by Banten Province Government in 2009 were their participation in helding Invesda Expo in jogja Center, Special Regional Province of Yogyakarta in August 6-9, 2009. The exhibition agenda was promoting investment and trading opportunities in Indonesia simultaniously. This exhibition was the fifth exhibition held by General Directory of Regional Development – Department of Internal Affairs Republic of Indonesia cooperated with BKPM RI, Department of Transportation and Special Regional Province of Yogyakarta located in Jogya Expo Center. Invesda Expo is an infrastructure for the government of province, district and sub district as an autonomy region to keep developing their excellence potential in order to attrack business partner and investor, also becoming momentum for businessman to improve profesionalism, transaction and business partnership. The aim and purpose of the participation is one of the opportunity to promote investment opportunities in Banten Province, in the sector of infrastucture, industry, manufacture, agrobusiness, tourism and natural resources and also to gain partnership with other regional government and also investors. Investment promotion activities in overseas were Trade, Tourism and Investment TTI and attending the invitation of France KBRI at Indonesian Festival in France dated 117 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Indonesia di Prancis pada tanggal 5 Mei – 11 Mei 2010. Kemudian Pemerintah provinsi Banten turut serta berpartisipasi pada Asia Pacific Cities Summit 2009 yang diselenggarakan di korea selatan event tersebut diikuti oleh 150 kota dan para pengusaha di Asia Pasifik sehingga event ini merupakan suatu kesempatan yang sangat baik bagi pemerintah Provinsi Banten untuk mempromosikan potensi dan peluang investasi yang dimiliki. Secara umum penetrasi pasar kredit bank bjb terhadap PDRB Provinsi Jawa Barat pada tahun 2009 mencapai 6,39, mengalami peningkatan sebesar 0,73 dibandingkan tahun 2008 sebesar 5,66. Hal ini merupakan peluang yang sangat besar bagi bank bjb untuk bertumbuh lebih baik dibandingkan bank-bank lain di pasar nasional. Dengan dukungan kuat dari Pemegang Saham Pendiri, kekuatan Brand dan loyalitas nasabah tradisional serta kekuatan infrastruktur bank bjb di pasar ini, bank bjb berkeyakinan bahwa di masa depan keunggulan bersaing bank bjb akan dapat mendukung sepenuhnya dalam mengoptimalisasikan peluang pasar di Jawa Barat dan Banten untuk pertumbuhan bank bjb. Berdasarkan laporan Statistik Bank Indonesia per November 2010, share penyaluran kredit bank bjb terhadap penyaluran kredit Provinsi Jawa Barat dan Banten sebesar 7,46, sedangkan terhadap penyaluran kredit di on May 5 – May 11, 2010. The Government of Banten Province also participated in Asia Pacific cities Summit 2009 held in South Korea. The event is followed by 150 cities and businessman in Asia Pacific, therefore it was a good opportunity for the government of Banten Province to promote the investment potention and opportunities that they have. Generally, loan market penetration of bank bjb to PDRB West Java Province in 2009 reached 6.39 , improving 0.73 compare to 2008 , it was 5.66. This was a huge opportunity to grow properly compare to other banks in national market. With the strong support from the founder shareholder, Brand power and traditional customer loyalty including infrastructure power of bank bjb in this market, bank bjb is confident that in the future competitive advantage of bank bjb will fully support the market opportunity in West Java and Banten Province for the development of bank bjb. Based on statistic report of Bank Indonesia by August 2010, loan distribution of bank bjb share to loan distribution of West Java and Banten Province was 7.46, but to loan distribution around Indonesia was 1.28. From the side 118 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen seluruh Indonesia sebesar 1,28. Di sisi penghimpunan dana, share bank bjb terhadap penghimpunan dana Provinsi Jawa Barat dan Banten sebesar 13,53, sedangkan share terhadap penghimpunan dana di seluruh Indonesia sebesar 1,50. Melihat besarnya potensi kredit yang ada di wilayah kerja bank bjb selama ini yang merupakan daerah kawasan integrated industry area seperti Jakarta-Bekasi-Cikarang, Bandung dan Tangerang. Kawasan-kawasan tersebut merupakan kawasan industri terbesar selain Kawasan Industri Surabaya. Daerah tersebut merupakan daerah yang berpotensi sangat besar bagi produk-produk pembiayaan bank, baik untuk pembiayaan sektor riil maupun pembiayaan konsumer. Melihat potensi besar tersebut dan untuk memenuhi keinginan pemegang saham, bank bjb berusaha untuk meningkatkan komposisi pemberian kredit kepada sektor riil terhadap total kredit. Dengan tetap memelihara captive market penyaluran kredit pada pegawai berpenghasilan tetap disertai meningkatkan penyaluran kredit pada sektor riil baik secara langsung maupun melalui linkage program, rupiah maupun valas, atau secara sendiri maupun sindikasi. Selain itu, sesuai misi dan fungsinya sebagai penggerak ekonomi daerah, bank bjb akan berusaha menyalurkan dana untuk proyek-proyek pembangunan daerah dengan tetap memperhatikan azas kehati-hatian dan kemampuan pembayaran dari kredit yang disalurkan sehingga dapat memberikan dampak multiplier bagi kemajuan daerah dan peningkatan komposisi kredit. Diversifikasi produk kredit merupakan bagian dari rencana meningkatkan penyaluran kredit dengan melihat potensi sektor-sektor ekonomi dari masing-masing wilayah kerja bank bjb. Sehingga produk-produk kredit bank bjb yang ada dan yang akan dibuat akan disesuaikan dengan kebutuhan baik produk kredit konsumtif maupun produktif. Keberagaman plafon yang ditawarkan khususnya dengan adanya kredit mikro utama yang dapat menjangkau pelaku usaha mikro dan dengan adanya kebijakan internal peningkatan wewenang memutus kredit pemimpin cabang, diharapkan bank bjb dapat memperkuat keunggulan bersaing dalam percepatan proses penyaluran kredit. of Fund raising, bank bjb share to the fund raising of West Java and Banten Province was 13.53, and share to the fund raising around Indonesia was 1.50. Learning the big loan potention under the working area of bank bjb all this time, which was the integrated industry area like Jakarta-Bekasi-Cikarang, Bandung and Tangerang, those area are the biggest industrial teritories beside Surabaya industrial area. Those are the huge potential region for funding products of the bank , in real sector and also consumer funding. Seeing that big potention and to meet the need of shareholder, bank bjb try to improve the composition in granting loan for the real sector to the total amount of the loan. It is done by enduring loan distribution on captive market to the employee with steady salary, also improving loan distribution in real sector directly and through lingkage program, rupiahs and foreign exchange, individually or syndicated. Beside that, according to the mission and function as the regional economic motor, bank bjb will always try to distribute loans to the regional development projects by noticing prudential principal and the ability to pay the instalment from the distributed loan to give the multiplier impact for regional development and loan composition improvement. Diversification of loan products is part of the plan to improve loan distribution by seeing potential economic sector from every working area in bank bjb. Therefore the existed loan products and the upcoming product in bank bjb will be adjusted to the need of consumtive and productive loans. By varieties of offered plafond particularly on Mikro Utama Loan that could reach micro business entrepreneur and the policy to increase Head of Branch Office’s authority, bank bjb is hoped to strengthen the competitive advantage in fastening the loan distribution process. 119 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Dalam rangka meningkatkan komposisi kredit sektor riil, bank bjb akan secara aktif membantu UMKM untuk mengakses pembiayaan perbankan dan pengembangan usaha dengan mengoptimalkan fungsi Sentra UMKM serta pemanfaatan produk Kredit Mikro Utama, meningkatkan pelatihan-pelatihan bidang perkreditan; pengembangan produk kredit valas; mengoptimalkan hubungan yang baik dengan pihak Pemda dalam hal pemasaran produk dan menggali potensi ekonomi daerah serta mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. Berdasarkan data bahwa share kredit bank bjb terhadap PDRB Jawa Barat sampai dengan November 2010 mencapai 10,38. Hal ini menunjukkan bahwa peluang bagi bank bjb untuk meraih sektor riil masih cukup besar. Tabel Data Pasar Kredit di Jawa Barat Credit Market Data Tables In West Java Keterangan 2005 2006 2007 2008 2009 TW III 2010 Description Kredit Nasional 695.648 792.297 1.002.012 1.307.688 1.437.930 1.706.403 National Credit Produk Domistik Bruto PDB 1.750.815 1.847.127 1.964.327 2.082.316 2.176.976 2.234.705 Gross Domestic Product Kredit Nasional PDB 39,73 42,89 51,01 62,80 66,05 76,36 National CreditGDP Kredit Regional 54.179 63.398 77.007 97.419 113.367 210.840 Regional Credit Produk Domestik Regional Bruto PDRB 242.884 257.499 274.180 290.171 307.528 317.542 Gross Domestic Regional Product Kredit Regional PDRB 22,31 24,62 28,09 33,57 36,86 66,40 Regional Credit GDRP Kredit bank bjb 9.670 11.764 13.048 16.429 19.632 21.895 bank bjb Credit Produk Domestik Regional Bruto PDRB 242.884 257.499 274.180 290.171 307.528 317.542 Gross Domestik Regional Bruto Total Kredit bank bjbPDRB 3,98 4,56 4,76 5,66 6,38 6,90 Total Credit bank bjbGDRP Nilai Investasi UMKM Nasional Produktif 302.449 369.823 461.101 538.842 653.228 734.118 National MSME Productive Investment Value Kredit UMKM Nasional Produktif 175.683 208.265 249.343 301.651 343.026 370.472 National MSME Productive Credit Data Kredit UMKM NasionalData UMKM Nasional 58,08 56,31 54,07 55,98 52,51 50,46 Data SME Credit National National MSME Data Nilai Investasi UMKM Jawa Barat 145.761 154.522 124.793 174.506 244.023 280.643 West Java Investment UMKM Value Kredit UMKM Produktif Jawa Barat 40.750 46.520 54.760 65.270 78.040 86.947 West Java Credit UMKM Productive Data Kredit UMKM JabarData UMKM Jabar 27,96 30,11 43,88 37,40 31,99 30,98 of MSME Credit Data Jabar MSME Data Jabar Nilai Investasi UMKM Jawa Barat 145.761 154.522 124.793 174.506 244.023 280.643 West Java UMKM Investment Value Kredit UMKM bank bjb 9.783 11.129 12.485 14.927 17.361 19.155 bank bjb Credit UMKM Data Kredit UMKM bjb Nilai Investasi UMKM Jabar 6,71 7,20 10,00 8,55 7,11 6,83 of SMEs Credit bjb Investment Value of MSME Jabar In order to increase the composition of loan in real sector, bank bjb wil actively help UMKM to access banking funding and business development by optimizing the function of UMKM centre and taking advantage of Mikro Utama loan product, improving trainings in the credit area; developing foreign exchange loan product, optimalized a good relationship with Regional Government in marketing the product and digging regional economic potention, also developing efective marketing strategy. According to the data, bank bjb loan share to West Java PDRB until November 2010 reached 10.38. It showed the opportunity for bank bjb to catch the real sector was still big enough. Rp Miliar Rp Billion 120 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen Khusus bagi Kantor bank bjb yang berkedudukan di Jawa Barat maka pengembangan prospek usaha perusahaan sangatlah terkait dengan potensi UKM serta pertumbuhan ekonomi regional daerah Jawa Barat dan Banten. Hingga saat ini peran UKM terhadap perekonomian Jawa Barat sangat signifikan, hal ini terlihat dari share kredit UMKM Jawa Barat terhadap investasi UMKM Jawa Barat yang terus mengalami peningkatan, dari 30,11 pada tahun 2006, menjadi 30,98 pada TW III 2010. Dengan demikian upaya pemberdayaan dan penguatan para pelaku UKM sangat strategis, baik dalam kaitannya dengan penguatan struktur ekonomi regional yang tangguh, peningkatan kesempatan kerja atau penurunan pengangguran, penanggulangan kemiskinan serta peningkatan daya beli masyarakat. Sehubungan dengan Kredit UMKM, peluang pertumbuhan bank bjb diharapkan akan lebih besar dari pertumbuhan kredit di sektor lain di Jawa Barat. Penetrasi pasar kredit UMKM bank bjb dibandingkan PDRB Provinsi Jawa Barat pada tw III 2010 mencapai 6,51.Hal ini membuktikan bahwa peluang bank bjb untuk melakukan penetrasi pasar di pasar UMKM masih sangatlah besar. Oleh karena itu, di masa depan bank bjb sangat memperhatikan penetrasi dan perkembangan produk barunya yaitu Mikro Utama untuk disalurkan di Provinsi Jawa Barat dan Banten. Bank Indonesia dalam rangka meningkatkan UMKM, memberikan insentif kepada krediturnya khususnya atas dikeluarkannya ketentuan khusus untuk menghitung ATMR bagi aktiva produktif untuk UMKM, sehingga masih ada peluang bagi bank bjb untuk melakukan ekspansi di sektor ini. Share kredit UMKM bank bjb terhadap kredit UMKM Nasional produktif pada TW III 2010 mencapai 2,61, hal ini menunjukkan bahwa porsi pasar bank bjb masih kecil, sehingga ada peluang untuk membuka jaringan di luar wilayah Provinsi Jawa Barat dan Banten. Pembinaan terhadap UMKM yang telah menjadi binaan bank bjb dapat diteruskan sehingga pengembangan usahanya dapat menjadi lebih luas lagi, baik melalui cross selling maupun pengembangan produk lainnya. Disamping itu bank bjb secara berkala juga melakukan Pameran Produk UMKM Binaan bank bjb yang dimaksudkan untuk saling bertukar produk yang saling dibutuhkan bagi masing-masing pelaku usaha dan memperkenalkan Particularly for bank bjb office located in West Java, the company business prospect is really connected with UKM potential and the development of regional economic in West Java and Banten area. UKM role to West Java economical condition until this moment is very significant, shown by West Java UMKM loan share to West Java UMKM investment is increasing from 30,11 in 2006, becoming 30,98 in quarter III year of 2010. Therefore, the empoown turn, empowering effort and strengthening UKM businessman is very strategic, related to strong regional economic structure, the improvement of job opportunity or deployment down turn, poverty management and public purchasing power improvement. According to UMKM Loan, bank bjb opportunity to developed is hoped to be bigger than the loan development in other sector in West Java. Penetration of bank bjb UMKM loan market compare to West Java Province PDRB on quarter III year of 2010 reached 6.51. It proofed that bank bjb opportunity to penetrate the market in UMKM market is very big. Therefore, bank bjb really takes notice of penetration and the development of its new product in the future, which is Mikro Utama to be distributed to West Java Provinces and Banten. In order to improve UMKM, giving incentives to the creditor, particularly to the publishment of special regulation in counting ATMR Balancing Asset According to Risk for productive assets in UMKM, therefore there is a chance for bank bjb to do the expansion in this sector. bank bjb UMKM loan share to the productive national UMKM loan on quarter III year of 2010 was 2.61, it shown that the market portion of bank bjb was still small, so there was still a chance to open network outside the area of West Java and Banten Province. The training to UMKM who already became bank bjb trainee could be continued, so the business development is getting wider and banking services of bank bjb could be broaden, through cross selling and other product development. Beside that, continuously bank bjb also conduct the product exhibition for bank jabar UMKM, to exchance product needed by each businessman and introducing their product to the people in the city, therefore product 121 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb lebih luas kepada masyarakat perkotaan, sehingga produk yang memiliki potensi baik untuk lokal maupun ekspor yang berasal dari daerah dapat memiliki tempat di sisi masyarakat luas. Keberpihakan terhadap pengembangan usaha kecil menengah UKM, dinilai semakin penting guna memperkuat struktur perekonomian daerah. Mengingat, sektor ini terbukti telah mampu menunjukkan peran dan kontribusinya, baik dalam aspek penyerapan tenaga kerja, pemulihan ekonomi masyarakat, maupun penguatan ketahanan ekonomi nasional. Sehubungan dengan Prospek di Wilayah Banten, Peluang investasi bank bjb di Banten sangat besar dengan dukungan infrastruktur yang sangat baik, yaitu tersedianya Bandara Udara Internasional Soekarno- Hatta, Pelabuhan Merak, Jalan Bebas Hambatan Jakarta - Merak, Jaringan Jalan Kereta Api Jakarta - Rankasbitung - Merak dan yang terbaru dan sedang dibangun adalah Pelabuhan Bojonegara. Untuk pasokan tenaga listrik, Banten didukung oleh jaringan distribusi interkoneksi Jawa - Bali dengan salah satu pembangkit utamanya yaitu yang berada di Suralaya Cilegon dan beberapa pembangkit lainnya yang dalam tahap pengembangan yaitu PT Krakatau Daya Listrik KDL, anak perusahaan dari PT Krakatau Steel KS. Sementara itu, sektor yang dikembangkan juga sektor- sektor yang produktif yang memiliki keterkaitan dengan sumber daya domestik seperti perikanan, kelautan, kehutanan, pertambangan dan sumber daya alam lainnya, yang tidak banyak memiliki kandungan impor, namun menyerap banyak tenaga kerja. Selain itu, investasi juga diarahkan terhadap penyediaan infrastruktur dalam perekonomian yang memiliki dampak luas dampak multiplier dalam perekonomian, seperti investasi di bidang infrastruktur, yakni jalan tol, bandara, pelabuhan laut, listrik, pendidikan hingga kesehatan. Investasi ini memang membutuhkan dana ratusan triliun rupiah. Banten merupakan Provinsi yang memiliki potensi untuk dikembangkan, dengan berkembangnya perusahaan- perusahaan industri, hal ini akan memberikan peluang dan menimbulkan dampak yang sangat baik kepada perekonomian di wilayah Banten serta dapat mendorong daya beli masyarakat. Dalam hal ini bank bjb akan with good potention for local and export came from the village could have their spot in the wider societies. Taking side of small and middle term business development UKM is becoming more important to strengthen regional economic structure. Considering this sector has proven to show their role and contribution on the absoption of employee, economic public recovery, and also reinforcing the national economic endurance. Related to the prospect in Banten area, Investment opportunity in Banten is very big with exellence support of infrastructures such as Soekarno Hatta International airport, Merak harbour, Freeway of Jakarta Merak, Jakarta Rail way road – Rangkasbitung – Merak and Bojonegara that is still in progress. For electricity suplly Banten is supported by interconnected distribution network Java- Bali with one main generator in Suralaya cilegon and several other generators in development progress such as PT. Krakatau Daya Listrik KDL, group company from Krakatau Steel KS. Meanwhile the developing sector are also productive sectors that have connection with domestic resources like Fishery, oceanary, forest, mining and other natural resources that do not have importir item but absorbing many employees. Investment also directed towards infrastucture in the economic that give multiplier effect such as highway, airport, harbour, electricity,education and medic. It surely need hundreds of trillion rupiahs of funds. Banten in a potential province to be developed by the improvement of industrial companies, this gives an opportunity and good impact to the economic in Banten area and could support public purchasing power. Bank bjb will take this opportunity to make use of the potential sectors through funding products by construction and 122 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen mengambil peluang untuk memanfaatkan sektor-sektor yang dinilai memiliki potensi, melalui produk pembiayaan untuk konstruksi dan infrastruktur, pinjaman daerah bagi daerah yang memiliki potensi akan melakukan pembangunan di daerahnya serta sektor-sektor lainnya, misalnya pariwisata, hotel, restoran, perdagangan dan konsumtif. Melihat besarnya potensi yang ada di wilayah kerja bank bjb selama ini yang merupakan daerah kawasan integrated industrial area seperti Jakarta-Bekasi-Cikarang, Bandung dan Tangerang, daerah-daerah yang merupakan penyangga Jakarta, bank bjb telah membuka jaringan dan akan bertambah lagi untuk wilayah Jakarta, karena 80,0 uang beredar berada di wilayah Jakarta. bank bjb telah dan akan terus mengambil peluang dan kesempatan yang ada baik dari sisi potensi dana maupun potensi kredit. Untuk wilayah Jakarta, bank bjb telah dan akan melakukan secara terus menerus pemasaran yang efektif, terutama didalam menawarkan produk kredit kepada UMKM di wilayah bisnis Jakarta, karena banyak pelaku usaha Jawa Barat yang memiliki usaha di Jakarta dan merupakan nasabah bank bjb. Maka untuk memelihara layanan dan kemudahan, bank bjb senantiasa untuk mendekati kepada pelaku usaha yang memerlukan. Di dalam implementasi strategi untuk mencapai visi bank bjb menjadi Sepuluh Bank Terbesar dan Berkinerja Baik, bank bjb juga berencana untuk membuka jaringan di wilayah Bali, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Riau dan Sulawesi Selatan, disamping penambahan kantor di wilayah DKI jakarta. Berdasarkan hasil perbandingan kondisi ekonomi, kondisi perbankan dan peluang pasar yang diolah dari data Bank Indonesia, maka kota-kota tersebut menjadi pertimbangan bank bjb untuk dijadikan prioritas utama dalam pendirian jaringan kantor dan dimasukan dalam rencana bisnis tahun 2010. No. Kota Provinsi Dana fund Kredit credit City Provincial 1 Pekanbaru Riau 36.736.862 42.117.707 Pekanbaru Riau 2 Balikpapan Kalimantan Timur 49.058.822 46.980.545 Balikpapan Kalimantan Timur 3 Makasar Sulawesi Selatan 36.843.930 41.141.474 Makasar Sulawesi Selatan 4 Denpasar Bali 38.957.174 28.479.074 Denpasar Bali 5 Tegal Jawa Tengah 111.213.588 110.764.355 Tegal Jawa Tengah 6 Jakarta DKI Jakarta 1.124.422.525 692.251.388 Jakarta DKI Jakarta infrastuctures, regional borrowings to potential regiono in order to developed their area and other sectors such as tourism, hotel, restaurants, trading and consumtive. Seeing the big exist potention in the working area of bank bjb that is an integrated industrial area such as Jakarta- Bekasi-Cikarang, Bandung and Tangerang, the area that support Jakarta, bank bjb had open its network and will be added more in Jakarta area, because 80 of money circulate in Jakarta area. bank bjb inuous marketinghad and always will take the opportunity and chance from funding and lending. Efectively implement continuous marketing, particularly in offering loan products to UMKM in the business area of Jakarta, because there are many West Java businessman who own their business in Jakarta and they are bank bjb customer. Therefore to maintain the service and easiness, bank bjb always gets closer to the businessman who need help. In order to implement the strategy in reaching bank bjb vision becoming Ten Biggest Bank and Good Performance, bank bjb is planning to open its branches network in Bali, Central Java, East Kalimantan, Riau and South Sulawesi, beside adding more branches in DKI Jakarta. Based on the comparation data of economic condition, banking condition an market opportunity processed by Bank Indonesia, those cities has become bank bjb priorities consideration in opening new network offices stated on business plan 2010. Rp Juta Rp Million 123 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Potensi Penghimpunan Dana Berdasarkan laporan Statistisk Bank Indonesia per November 2010, share penghimpunan dana pihak ketiga bank bjb terhadap penghimpunan dana pihak ketiga di Provinsi Jawa Barat dan Banten sebesar 11,07 dan share penghimpunan dana pihak ketiga diseluruh Indonesia sebesar 1,50dari penghimpunan dana pihak ketiga di seluruh Indonesia. bank bjb selama ini mempunyai wilayah kerja di tujuh Provinsi yaitu Jawa Barat, Banten, Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan dan Batam yang mempunyai potensi penghimpunan dana pihak ketiga yang relatif besar. Berdasarkan laporan Bank Indonesia per November 2010, share penghimpunan dana pihak ketiga Provinsi Jawa Barat sebesar 8,57 dan share penghimpunan dana pihak ketiga Provinsi Banten sebesar 2,50 dari penghimpunan dana pihak ketiga di seluruh Indonesia. bank bjb selama ini mempunyai wilayah kerja di tujuh Provinsi yaitu Jawa Barat, Banten, Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan dan Batam yang mempunyai potensi penghimpunan dana pihak ketiga sebesar 78,93dari total penghimpunan dana seluruh Indonesia atau terbesar di Indonesia. Besarnya potensi dana yang ada di wilayah kerjanya, perusahaan secara terus menerus akan menciptakan dan memodifikasi produk-produk dana agar lebih memiliki competitive advantages dan pelayanan yang lebih baik Fund Raising Potention Based on statistics report of Bank Indonesia by quarter IV year of 2010, bank bjb third parties fund raising share to third parties fund raising in West Java and Banten Province was 11.07 and 1.50 in Indonesia. Bank bjb has working areas in seven Provinces; West Java, Banten, Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan and Batam which own the potention of third parties fund raising relatively big. Based on Bank Indonesia report by quarter IV, 2010, West Java third parties fund raising share was 8.57 and Banten third parties funound Indonesiad raising share was 2.50 from third parties fund raising shares all around Indonesia. bank bjb has working area in seven Provinces; West Java, Banten , Jakarta, Surabaya, Semarang, Medan and Batam which own the potention to raise third parties of fund in the amount of 78.93 from total fund raising in Indonesia or the bigest one in the nation. The high amount of potential fund in the working areas, company will always create and modify fund products to have more competitive advantages and better services compare to other bank. Fund’s product diversification with 124 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen dibanding bank pesaing. Diversifikasi produk dana dengan berbagai keuntungan, fasilitas dan kemudahan akan diberikan bagi nasabah penyimpan dana. Pemberian hadiah langsung, penambahan fitur-fitur ATM, pembedaan fungsi produk-produk yang ada merupakan bagian dari pengembangan produk dana. Dengan memberikan pelayanan, kemudahan, fleksibilitas dan hasil yang lebih baik bagi nasabah penyimpan dana merupakan solusi bank bjb bagi nasabah penyimpan dana dalam mengelola keuangannya. Untuk potensi penghimpunan dana pemerintah dan korporat, bank bjb telah memberikan penawaran yang menarik. Penempatan dana kasda pemerintah daerah ditempatkan pada giro merupakan potensi yang tinggi bagi bank bjb, yang akan memberikan dampak kepada aktivitas pemenuhan penyaluran dana kepada sektor riil yang membutuhkan pembiayaan dengan biaya yang relatif murah dibanding pinjaman yang diberikan oleh bank lain. Selain itu, bank bjb memiliki unit layanan mitra prioritas yang menawarkan produk layanan wealth management. Hal tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan alternatif produk dan layanan investasi yang tepat dan sesuai dengan profil nasabah. Dengan adanya layanan investasi ini diharapkan bank bjb dapat lebih menjaring nasabah-nasabah yang mempunyai dana berlebih serta menginginkan return yang lebih dari dananya yang ditempatkan selain pada produk dana konvensional biasa. Produk ini ditujukan untuk nasabah mempunyai karakter tersendiri dalam melakukan investasi dan menanggung risiko atas setiap investasi. Oleh karena itu, pengembangan produk dana salah satunya adalah dengan menambah layanan investasi dengan menyediakan beragam produk dan layanan investasi pilihan untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang berbeda satu sama lainnya. Optimalisasi status sebagai Bank Devisa dengan mengembangkan produk dana dalam valas ditujukan untuk meningkatkan simpanan pihak ketiga dalam valas di bank bjb. Untuk mempermudah transaksi valas, bank bjb memberikan layanan jasa penukaran mata uang asing sebagai usaha meningkatkan transaksi valas baik forward maupun spot. Peluang transaksi ekspor dan impor di Jawa Barat, DKI dan Banten sangat besar, berdasarkan data bahwa industri yang menghasilkan barang ekspor mengalami pertumbuhan. several benefits, facilities and easiness for the customer who save their fund. Giving direct gifts, ATM features improvements, diversification of the existing products is part of developing the product of the fund. Bank bjb solution to the savings customer in managing their finance is by delivering services, easiness, flexibility and better outcomes to the customer of savings. Bank bjb has presented an interesting offer to raise government and corporate fund. Placement of Regional Cash Fund in Demand Deposits is high potention for bank bjb, that will give impact to the activities of fund distribution to real sectors that need funding with relatively cheap cost compare to other borrowings in other bank. bank bjb also has mitra prioritas unit services that offer wealth management product services. It all means to meet the need of customers for product alternatives and correct investment services adjusted to the customer profile. By this investment services, bank bjb could catch customers with abundant fund to be placed in regular conventional funding products.This product assigns to customer who has personal character in investing and risk taking for every investment. Therefore, one of funding product development is adding investment services by supplying many kinds of products and chosen investment services to meet the different need of customers. Optimalized the status as Foreign Exchange Bank by developing funding products in foreign exchange currencies is directed to improve third parties foreign exchange currencies savings in Bank bjb. To simplify the foreign exchange transaction, bank bjb offer services of foreign exchange currencies money changer as the effort to increase foreign exchange in “forward” also “spot”. The opportunity of exporting and importing in West Java, DKI and Banten is very big according to the data that is exporting industry had experienced improvement. 125 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Sehingga dengan adanya rencana pengembangan produk dana tersebut yang disinergikan dengan rencana pembukaan jaringan kantor di luar wilayah kerja bank bjb selama ini, diharapkan dapat lebih meningkatkan penghimpunan dana ritel dan murah dari nasabah baru dan meningkatkan penambahan dana bagi nasabah lama bank bjb. Dengan mencermati perkembangan sebagaimana tersebut di atas, maka memberikan peluang kegiatan usaha bank bjb di masa mendatang. bank bjb yang selama ini secara konsisten menyalurkan kredit pada sektor-sektor yang produktif dan terfokus pada segmen industri kecil dan menengah yang relatif memiliki risiko kredit lebih kecil menjadikan bank bjb menjadi perusahaan yang kuat, baik dari segi manajemen dan keuangan, terutama secara geografis yaitu di Provinsi Jawa Barat dan Banten. Salah satu peristiwa penting, yaitu adalah berlakunya kebijakan pemerintah tentang pemberlakuan Otonomi Daerah melalui Undang-undang Republik Indonesia No.32 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang- undang Republik Indonesia No.25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, maka peran dan fungsi bank bjb sebagai salah satu perusahaan milik Pemerintah Daerah akan semakin meningkat. Dalam hal ini bank bjb dapat berperan sebagai motor penggerak perekonomian Provinsi Jawa Barat dan Banten, yang di era otonomi daerah ini memiliki keleluasaan lebih besar untuk mengelola sumber daya alamnya yang melimpah. Terkait dengan aktivitas operasional dimasa mendatang pencapaian kinerja bank bjb masih didominasi oleh pendapatan yang berasal dari bunga, oleh karena itu perubahan suku bunga akan sangat mempengaruhi pencapaian kinerja bank bjb. Dalam mengelola perubahan tingkat bunga, bank bjb telah menerapkan kebijakan bunga mengambang untuk kredit-kredit komersial dan konsumer. Sehingga apabila terjadi perubahan suku bunga akan dilakukan penyesuaian baik dari sisi aktiva maupun pasiva.Kinerja bank bjb tidak terpengaruh secara signifikan terhadap perubahan kurs mata uang asing, hal ini disebabkan portofolio aktiva dan pasiva dalam mata uang asing masih kecil. Therefore, the plan to develop product funding is combinated with the plan to open office network outside the working area of bank bjb, are expected to improve retail and cheap fund raising from new customer and increase funding for the old customer of bank bjb. Learning from the development as mentioned above, it gives the business opportunity for bank bjb in the future. bank bjb becomes the strong company in management and financial sides, particularly geografically in West Java and Banten Province. It is because bank bjb had consistently distributing loan on productive sectors and focused on small and middle term industrial segment that relatively own smaller risk. One of historical moment is the appliance of government policy concerning Regional Autonomy through the law of Republic of Indonesia number 32 year of 1999 concerning Regional Government and Law of Reupblic of Indonesia number 25 year of 1999 concerning Financial Balancing between Central and Regional Government, therefore the role and function of bank bjb as one of the company owned by Regional Government will be more improving. bank bjb has its role as the economic motor of West Java and Banten Province, who have bigger authority in managing their abundant resources. In connection with operational activities in the future, the achievement of bank bjb performance is still dominated by income that come from interest, therefore the changing of interest rate will really influence the achievement of bank bjb performance. bank bjb has implemented floating interest policy in managing the changing of interest rate for commercial and consumer loans. Therefore, if there is a movement of interest rate, there will be an adjustment on the side of assets and liabilities. bank bjb performance is not influenced significantly by the movement of Foreign Exchange Currencies, caused by assets and liabilities portofolio in foreign exchange currencies is still small. 126 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen INFORMASI KEUANGAN PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN Tabel berikut memperlihatkan komposisi pendapatan bunga dan syariah serta beban bunga dan syariah perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, 2008 dan 2007. Uraian 31 Desember December 31 Description 2007 2008 2009 2010 Pendapatan Bunga dan Syariah 2.459.590 3.079.494 3.944.548 4.894.312 Interest Income and Sharia Beban Bunga dan Bagi Hasil Syariah 1.246.368 1.253.624 1.841.510 2.254.731 Interest Expenses and Sharing Sharia Pendapatan Bunga dan Syariah Bersih 1.213.222 1.825.870 2.103.038 2.639.581 Net Interst Income and Sharia Pendapatan Operasional Lainnya 219.749 174.708 262.083 277.712 Others Operational Income Beban Operasional Lainnya 881.566 1.200.443 1.410.138 1.726.755 Others Operational Income Laba Operasional 551.405 800.135 954.983 1.190.538 Oprational Income Laba sebelum Beban Pajak Penghasilan 552.707 818.946 985.377 1.219.628 Income Before Tax Laba Bersih 370.667 542.162 709.106 890.171 Net Income Pendapatan Selama tahun 2010, bank bjb dan anak perusahaan berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 1.219.628 juta, meningkat sebesar 23,77 dari tahun 2009. Laba sebelum pajak ini berasal dari pendapatan bunga dan syariah bersih dan pendapatan operasional lainnya. FINANCIAL INFORMATION COMPANY AND SUBSIDIARY This table shows composition of interest income and revenue sharing sharia as well as interest and sharia revenue sharing expenses for the period ended at December 31, 2010, 2009, 2008, and 2007. 2.459.590 07 3.079.494 08 4.894.312 10 09 3.944.548 Pendapatan Bunga dan Syariah Net Interest Income and Sharia Rp Juta Rp Million Pendapatan Bunga dan Syariah Bersih Net Interest Income and Sharia +25,51 Income During 2010 bank bjb and its subsidiary has generated income before tax Rp 1,219,628 million increase 23.77 compared to 2009. Earning before tax primarily from interest and sharia revenue sharing and other income. Laba Operasional Operational Income +24,66 Rp Juta Rp Million 127 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Pendapatan Bunga dan Syariah Pendapatan bunga dan syariah bank bjb untuk periode 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 4.894.312 juta. Pendapatan bunga dan syariah ini berasal dari pendapatan dalam Rupiah sebesar Rp 4.887.090 juta, dalam mata uang asing sebesar Rp 2.219 juta serta provisi dan komisi sebesar Rp 5.003 juta. Pendapatan bunga dan syariah terbesar disumbangkan oleh Pendapatan Bunga Atas Kredit Yang Diberikan kepada konsumen dan penempatan pada bank lain. Pendapatan Bunga dan Syariah-bersih Pendapatan bunga dan syariah bersih merupakan pendapatan yang berasal dari pendapatan bunga dan syariah serta pendapatan komisi dan provisi setelah dikurangi dengan beban bunga dan bagi hasil syariah. Pendapatan bunga dan syariah bersih bank bjb untuk periode Desember 2010 sebesar Rp 2.639.581 juta. Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya merupakan pendapatan non bunga yang berasal dari pendapatan provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan, keuntungan dari penjualan surat berharga, pendapatan transaksi valuta asing dan pendapatan operasional lainnya. Tabel berikut memperlihatkan perbandingan pendapatan operasional lainnya bank bjb dan anak perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010. Uraian 31 Desember December 31 Description 2007 2008 2009 2010 Provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan 204.972 144.357 236.195 204.145 Fees and commissions from loans Keuntungan yang belum terealisasi atas perubahan nilai wajar surat berharga yang diperdagangkan - - - - Income unrealized value of changes in securities trade Keuntungan dari penjualan surat berharga yang diperdagangkan 6.121 - 2.851 41.388 Income from sales securities Pendapatan transaksi valuta asing 4.144 22.380 16.227 13.698 foreign exchange Income Lain-lain 4.512 7.971 6.810 18.481 others Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 219.749 174.708 262.083 277.712 Total others operational income Pendapatan operasional lainnya untuk periode Desember 2010 adalah sebesar Rp 277.712 juta. Pendapatan ini sebagian besar berasal dari provisi dan komisi selain dari kredit yang diberikan sebesar Rp 204.145 juta, keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar surat berharga yang diperdagangkan sebesar Rp 41.389 juta dan lain-lain sebesar Rp 18.481 juta. Pendapatan operasional Interest Income and Sharia Interest income and revenue sharing bank bjb at 31 December period is Rp 4,894,312 million. Interest income and revenue sharing is from income in Rupiah Rp 4,887,090 million and in foreign currency Rp 2,219 million as well as fees and commission income Rp 5,003 million. The interest income and reventue sharing were primarily contributed from interest income from consumer loan and interbank placement. Other Operational Income Net Interest income and sharia is income which is from interest income and sharia as well as commission and provision income after deducted by interest expenses anda revenue sharing sharia is Rp 2,639,581 million. Other Operational Income Other operating income is non interest earning which is from fees and provisions income which is not from loans, sale of bonds, foreign exchange, or other operating income. The table shows comparison other operating income of bank bjb and its subsidiary between the period ended at December 31, 2007, 2008, 2009, and 2010. Other operating income for period of December 2010 is Rp 277,712 million. This revenue primarily from fees and comission which is not from Rp 204,145 million, unrealized profit on changes in fair value of trading Rp 41,389 million and others Rp 18,481 million. Other operating income is for one year period until December 31, 2010. Other operating income is from fees and 128 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen lainnya tersebut adalah selama 1 tahun dari 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010. Pendapatan operasional lainnya merupakan pendapatan dari provisi dan komisi serta fee selain dari kredit yang diberikan yang diantaranya berasal dari transaksi tabungan, ATM dan transfer dana, serta peningkatan atas keuntungan dari penjualan surat berharga. Beban Operasional Lainnya Beban operasional lainnya bank bjb dan anak perusahaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.726.755 juta. Beban operasional ini sebagian besar berasal dari beban tenaga kerja dan tunjangan sebesar Rp 696.880 juta, beban umum dan administrasi sebesar Rp 555.563 juta dan penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non keuangan sebesar Rp 352.667 juta. Uraian 31 Desember December 31 Description 2007 2008 2009 2010 Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses Beban Tenaga kerja dan tunjangan 453.517 605.636 711.253 696.880 Labor Chargers Subsidy Beban Umum dan administrasi 300.624 348.692 433.486 555.563 General Administrasi Expenses Penyisihan pembalikan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non keuangan 48.812 110.658 160.184 352.667 Allowance for Losses on Decrease in Value of Financial Asset Kerugian yang belum direalisasikan atas penurunan nilai wajar surat berharga yang diperdagangkan 11.772 20.512 - Unrealized Losses to Decrease the Value of Fair Trading Securities Penyisihan kerugian penurunan nilai atas komitmen dan kontinjensi 1.944 18.723 7.402 5.072 Allowance for Losses on decrease in the value of commitment and contingency Beban lainnya 64.897 96.222 97.813 116.573 other expenses Jumlah Beban Operasional Lainnya 881.566 1.200.443 1.410.138 1.726.755 Total Other Opertional Expenses comission and fee which is not from loans and includes administration fees from savings, ATM charges, and fund transfer, as well as profit from sale of securities. Other Operating Expenses Others operating expenses bank bjb and its subsidiary for a period ended at December 31, 2010 is Rp 1,726,755 million. This operating expenses primarily from salary expenses and facilities of Rp 696,880 million, general and administrative expenses of Rp 555,563 million and provision for possible losses of financial assets and non financial Rp 352,667 million. Laba Bersih Net Income Rp Juta Rp Million 370.667 542.162 890.171 07 08 09 10 709.106 Laba Bersih Net Income +25,53 Beban Tenaga Kerja dan Tunjangan Labor Chargers Subsidy -2,02 Rp Juta Rp Million 129 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Laba Bersih Pada tahun 2010, bank bjb dan anak perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 890.171 juta yang meningkat sebesar 25,53 dibanding tahun sebelumnya. Pengelolaan Aset Tabel berikut menunjukkan komposisi aset bank bjb dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, 2008, 2007dan 2006. Uraian 31 Desember December 31 Description 2007 2008 2009 2010 Kas 1.049.539 1.303.688 1.386.775 1.374.719 Cash Giro pada Bank Indonesia 2.095.787 1.070.339 1.347.701 2.719.321 Current Account in Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih 16.747 19.125 176.630 201.924 Current Account in Others bank Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain- setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai 3.507.881 3.827.603 6.734.048 12.546.470 Placement in Bank Indonesia and Other Banks minus Provisions Losses Surat berharga - setelah dikurangi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai 2.892.623 2.887.668 2.626.865 1.089.945 Securities - Net of Allowance for Impairment Losses Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - - - 1.322.876 Securities under Resale Agreement Kredit yang Diberikan - setelah dikurangi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Bersih Loans - net of allowance for Impairment Losses Net Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa 1.423 1.378 2.702 512 Related Parties Pihak Ketiga 12.515.422 15.544.541 18.505.242 21.491.279 Third Parties Pembiayaan Syariah - setelah Dikurangi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Sharia Financing After Minus Allowance for Losses Decrease Value Pihak yang mempunyai Hubungan i\ Istimewa 162 12 3 847 Related Parties Pihak Ketiga 313.679 577.315 687.325 1.577.565 Third Parties Tagihan Akseptasi - setelah Dikurangi Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai - - - 14.556 Acceptances Receivable - Net of Allowance for Impairment Losses Penyertaan Saham - Bersih 6.412 29.791 29.232 30.834 Net Investment Aset tetap-setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan 456.369 499.147 527.855 549.014 Fixed Assets, Net of Accumulated Depreciation Aset Pajak Tangguhan - Bersih 3.553 29.215 60.990 48.216 Deffered Tax Asset Aset Lain-lain - Bersih 183.892 251.047 324.961 477.621 Net Other Asset Jumlah Aset 23.043.489 26.040.869 32.410.329 43.445.700 Total Assets Jumlah Aset Pada tahun 2010, total aset bank bjb dan anak perusahaan adalah Rp 43.445.700 juta yang terdiri dari 49,47 Dana Pihak Ketiga dan 28,88 penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain. Nilai total aset ini meningkat Rp 11. 035.371 juta atau 34,05 dari Rp 32.410.329 pada tahun 2009. Peningkatan aset ini terutama disebabkan oleh kenaikan dana pihak ketiga sebesar Rp 8.234.550 juta atau 34,72 bila dibandingkan per 31 Desember 2009 yang berjumlah Rp 23.718.912 juta. Total Asset of bank bjb The total asset of bank bjb and its subsidiary in 2010 is Rp 43,445,700 million consisted of 49.47 of third party funds and 28.88 placement in Bank Indonesia and other banks. The total asset increase Rp 11,035,371 million or 34.05 from Rp 32,410,329 in the year of 2009. The increase of assets is primarily from the increase of third party of Rp 8,234,550 million or Rp 34.72 compared to 31 December 2009 of Rp 23,718,912 million. Net Profit In 2010, bank bjb and its subsidiary has generated profit of Rp 890,171 million which is increased 25.53 compared to previous years. Asset Management This table shows asset composition of bank bjb and its subsidiary on December 31, 2007, 2008, 2009 dan 2010. Rp Juta Rp Million 130 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen Aset Likuid Aset likuid dimaksudkan untuk memenuhi komitmen kepada nasabah dan pihak lainnya, baik untuk kebutuhan uang tunai transaksi melalui ATM, pembayaran kembali dana pihak ketiga, pemberian pinjaman dan memenuhi kebutuhan likuiditas lainnya. Adapun komposisi aset likuid bank bjb dan anak perusahaan terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan surat berharga dalam portofolio di perdagangkan. Uraian 31 Desember December 31 Description 2007 2008 2009 2010 Aset Likuid Liquid Asset Rupiah 7.416.636 5.935.458 9.497.497 16.640.561 Rupiah Mata Uang Asing 15.639 310.095 181.550 201.967 Foreign Curreny Jumlah Aset Likuid – Gross 7.432.275 6.245.553 9.679.047 16.842.528 Total Liquid Asset Aset Produktif Aset produktif terdiri atas saldo aset likuid kecuali kas dan giro pada Bank Indonesia ditambah saldo surat berharga dalam portofolio dimiliki hingga jatuh tempo, kredit konvesional dan pembiayaan syariah yang diberikan dan penyertaan saham serta komitmen dan kontinjensi pada rekening administratif yang mempunyai risiko kredit. Berikut perkembangan jumlah aset produktif per 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010. Liquid Assets Liquid asset is purposed for fulfill commitment to the customers and other parties, in cash ATM transaction, third party payment, loans, and other liquidity requirement. The composition liquid assest of bank bjb and its subsidiary consists of cash, current account in Bank Indonesia, current account in other banks, interbank placement and trading securities. Jumlah Aset Total Asset Rp Juta Rp Million 23.043.489 26.040.869 43.445.700 07 08 09 10 32.410.329 Jumlah Aset Total Assets +28,88 Earning Assets Earning Assets Productive assets consist of the balance of liquid assets except cash and demand deposits Current at Bank Indonesia plus the balance of the portfolio securities held to maturity, conventional credit and Islamic Financing Syariah facilities, equity investments, commitments and contingencies at the administrative account with the credit risk. This following table growth of productive asset period December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010 Aset Likuid Liquid Assets +74,01 Rp Juta Rp Million 131 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Uraian 31 Desember December 31 Description 2007 2008 2009 2010 Aset Produktif On Balance Sheet Productive Asset On balance Sheet Giro pada bank lain – Bersih 16.747 19.125 176.630 201.924 Current Account in other Banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain – Bersih 3.507.881 3.827.603 6.734.048 12.546.470 Placement in BI and Others Banks Surat berharga – Bersih 2.892.623 2.887.668 2.626.865 1.089.946 Securities Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali - - - 1.322.876 Securities under resale agreement Kredit yang diberikan – Bersih 12.516.845 15.545.919 18.507.944 21.491.791 Net Loans Pembiayaan syariah – Bersih 313.841 577.327 687.328 1.578.412 Net Sharia Financing Tagihan Akseptasi – Bersih 14.556 Net Acceptance Receivable Penyertaan saham – Bersih 6.412 29.791 29.232 30.834 Net Invesment in share Jumlah On Balance Sheet 19.254.349 22.887.433 28.762.047 38.276.810 Total On Balance Sheet Off Balance Sheet Off balance Sheet Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan 987.381 1.529.459 1.963.323 2.453.519 Credit Facility is not used to debitur Irrevocable letter of credit yang masih berjalan 3.974 1.131 2.059 1.338 Current LC Garansi yang diterbitkan 231.263 939.283 668.301 706.025 Warranty issued Jumlah Off Balance Sheet 1.222.618 2.469.873 2.633.683 3.160.882 Total Off Balance Sheet Jumlah Aset Produktif 20.476.967 25.357.306 31.395.730 41.437.692 Total Earning Asset Kredit Yang Diberikan Jumlah kredit yang diberikan bank bjb dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010 dapat dilihat pada tabel berikut: Uraian 31 Desember December 31 Description 2007 2008 2009 2010 Kredit yang diberikan – Gross 13.047.515 16.429.069 19.631.968 23.669.719 Loans Dikurangi penyisihan kerugian 216.829 305.823 436.696 599.516 Allowance Losses Kredit yang diberikan – Bersih 12.830.686 16.123.246 19.195.272 23.070.203 Net Loans Penyaluran Dana Posisi kredit yang diberikan bank bjb dan anak perusahaan Bersih pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 23.070.203 juta yang terdiri dari kredit yang diberikan – gross sebesar Rp 23.669.719 juta dan penyisihan kerugian sebesar Rp 599.516 juta. Posisi kredit yang diberikan bank bjb dan anak perusahaan Gross per 31 Desember 2010 sebesar Rp20.700.327 juta, meningkat sebesar Rp 4.037.751 juta atau 20,57 dibandingkan per 31 Desember 2009 sebesar Rp 19.631.968 juta. Peningkatan kredit Gross yang diberikan bank bjb terutama disebabkan oleh peningkatan kredit konsumsi, peningkatan kredit modal kerja bank bjb dan anak Loans Total bank loans given by bank bjb and its subsidiary as per December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010 can be seen in the following table: Fund Distribution Outstanding loans Net of bank bjb and its subsidiary on December 31, 2010 amounted to Rp 23,070,203 million, which consists of loans - gross of Rp 23,669,719 million and allowance for losses amounting to Rp 599,516 million. Outstanding bank loans of bjb and its subsidiary Gross as of December 31, 2010 amounted to Rp 20,700,327 million, an increase of Rp 4,037,751 million or 20.57 compared to December 31, 2009 of Rp19,631,968 million. The increase of credit enhancements Gross given by the bank mainly caused by the increase of consumer credit, credit enhancements, bank bjb and its subsidiary working capital which is in line Rp Juta Rp Million Rp Juta Rp Million 132 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen perusahaan sejalan dengan strategi dan kebijakan bank bjb dalam meningkatkan kredit kepada sektor riil. Keberhasilan ini diakibatkan karena penerapan strategi bank bjb dalam mendistribusikan Kredit Mikro Utama dengan mempergunakan jangkauan seluruh cabang, cabang pembantu serta memanfaatkan jaringan BPR dan koperasi melalui linkage program. Berikut ini dijabarkan kredit yang diberikan berdasarkan sektor: Uraian 31 Desember December 31 Description 2007 2008 2009 2010 Pertanian 30.148 48.712 204.144 235.490 Agricultur Pertambangan 8.250 16.863 17.360 36.509 Mining Industri 73.118 129.801 294.544 382.091 Industry Listrik, gas dan air 20.222 186.351 254.980 37.987 Electric, Gas and Water Konstruksi 395.740 445.850 707.112 967.916 Contruction Perdagangan 492.635 905.916 1.724.677 2.732.189 Trade Pengangkutan dan Pergudangan 26.106 559.964 567.341 522.951 Transportation and Warehouse Jasa dunia usaha 117.445 371.422 777.739 1.249.772 Business Service Jasa-jasa sosial 74.469 111.732 223.866 284.376 Social Service Lain-lain 11.809.382 13.652.458 14.860.205 17.220.437 Others Jumlah kredit yang diberikan – Gross 13.047.515 16.429.069 19.631.968 23.669.719 Total Loans Sektor lain-lain diatas adalah sektor yang ditujukan ke pasar ritel dan pasar konsumtif, yang terbagi menjadi sebagai berikut: Uraian 31 Desember December 31 Description 2007 2008 2009 2010 Konsolidasi Consolidated Graha Bhakti 1.072.612 508.770 217.488 101.340 Graha Bhakti Purna Bhakti 362.134 391.896 433.830 439.083 Purna Bhakti Multi Guna Bhakti 9.653.774 11.682.954 13.557.695 15.141.206 Multi Guna Bhakti Kredit Sektor Lainnya 515.026 815.615 309.665 853.988 Other Sector Credit Jumlah Kredit-Gross 11.603.546 13.399.235 14.518.678 16.535.617 Total Loans - Kredit Graha Bhakti merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada para PNS berpenghasilan tetap untuk keperluan pembangunan atau renovasi rumah. - Kredit Purna Bhakti merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada para pensiunan yang gajinya dibayarkan melalui Bank. - Kredit Multi Guna Bhakti merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil PNS berpenghasilan tetap untuk keperluan konsumer, with bank policy and strategy of bjb in increasing credit to the real sector. This success mainly as a result of the implementation strategy of bank bjb in distributing Main Micro credit using the reach of all branches, sub branches and network of rural banks and cooperative advantage through a linkage program. The following loans are adjusted based on the sector: Others sectors is a sector destined for the market retai and consumer market is devided as follows: - Graha Bhakti Credit is a credit facility granted to the fixed-income civil servants for building or renovating houses. - Purna Bhakti Credit is a credit facility granted to Retirees whose salary is paid through the bank. - Multi Guna Bhakti Credit is a credit facility granted to Civil Servants PNS for consumer purposes, such as school fees, purchase of household appliances and so forth. Rp Juta Rp Million Rp Juta Rp Million 133 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb seperti biaya sekolah, pembelian peralatan rumah tangga dan sebagainya. - Pembayaran kredit tersebut di atas sebagian besar dilakukan melalui pemotongan gaji bulanan oleh Bank. Secara sub sektoral, sektor kredit konsumtif yang antara lain terdiri dari Kredit Multigriya Bhakti adalah fasilitas kredit bagi para pegawai negeri berpenghasilan tetap untuk keperluan pembangunan atau renovasi rumah tinggal atau pembelian kavling, Kredit Purna Bhakti adalah fasilitas kredit bagi para pensiunan yang gajinya disalurkan melalui bank bjb, Kredit Multi Guna Bhakti adalah fasilitas kredit bagi para pegawai negeri berpenghasilan tetap untuk keperluan konsumtif, seperti untuk biaya sekolah, pembelian alat-alat rumah tangga dan lain-lain serta kredit Wira Usaha Bhakti adalah fasilitas kredit bagi para pegawai negeri sipil berpenghasilan tetap yang memiliki bidang usaha sampingan atau yang membuka usaha jasa sosial masyarakat dokter, bidan baik yang bersangkutan maupun suami atau isterinya. Kredit Multi Guna Bhakti untuk keperluan konsumtif masih memegang porsi terbesar dalam alokasi pemberian kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2010 yakni mencapai 91,57 dari jumlah portofolio kredit konsumsi. Pengelolaan Kewajiban Tabel berikut memperlihatkan komposisi kewajiban bank bjb dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010: Uraian 31 Desember December 31 Description 2007 2008 2009 2010 Kewajiban segera 470.092 320.762 662.211 685.701 Current Liability Simpanan nasabah dan simpanan nasabah syariah 16.485.382 18.347.050 23.718.912 31.953.462 Saving and Sharia Simpanan dari bank lain 1.681.756 2.322.237 2.323.050 3.353.645 Saving Others bank Kewajiban akseptasi - - - 14.556 Payable Efek hutang yang diterbitkan-bersih 1.681.980 1.683.408 1.744.253 1.745.936 Securities Issued Pinjaman yang diterima 60.695 35.886 11.101 12.585 Loan Received Penyisihan kerugian penurunan nilai komit- men dan kontinjensi 5.976 24.699 32.101 37.173 Allowance Losses Hutang pajak 48.746 128.816 51.704 32.870 Tax Payable Kewajiban lain-lain 432.475 696.141 775.454 613.726 Other Liability Jumlah Kewajiban 20.867.102 23.558.999 29.318.786 38.449.653 Total Liability - Payment of credit mentioned above are mostly done through monthly payroll deductions by the bank. By sub-sector, consumer credit sectors consist of Multigriya Bhakti Credit, a credit facility for the fixed-income civil servants for who need to build, renovate or purchase of residential plots and Purna Bhakti Credit, a credit facility for pensioners whose salary is disbursed through the bank bjb, Multi Guna Bhakti Credit is a credit facility for the fixed-income civil servants for consumptive purposes, such as school fees, household equipment and others as well as credit Wira Bhakti Enterprises is a credit facility for the fixed-income civil servants who have sideline business or who opened the business community social services doctors, midwives, either concerned or the husband or wife. Multi Guna Bhakti Credit for consumptive purposes still holds the largest share in the allocation of credit granted on December 31, 2010 reaching 91.57 of total portfolio loans. Liability Management The following table shows the composition of bank bjb and its subsiadiary liabilities on December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010: Rp Juta Rp Million 134 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen Jumlah Kewajiban Jumlah kewajiban bank bjb dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 38.449.653 juta meningkat sebesar Rp 9.130.868 juta atau 31,14 bila dibandingkan dengan jumlah kewajiban bank bjb dan anak perusahaan per 31 Desember 2009 sebesar Rp 29.318.786 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya simpanan dan simpanan nasabah syariah nasabah sebesar Rp 8.234.550 juta atau 34,72 .Peningkatan simpanan nasabah per 31 Desember 2010 sebagai akibat dari peningkatan pemasaran dan promosi yang efektif diantaranya melalui program penarikan undian. Total Liabilities bank bjb and its subsidiary total liabilities at December 31, 2010 was Rp 38,449,653 million, an increase of Rp 9,130,868 million or 31.14 when compared with total liabilities of the bank bjb and its subsidiary as of December 31, 2009 amounted to Rp 29,318,786 million. The increase was mainly caused by increasing customer deposits amounted Rp 8,234,550 million or 34.72. Increased customer deposits as of December 31, 2010 as a result of increased marketing and effective promotion of them through the drawing program. Jumlah Kewajiban Total Liabilities Rp Juta Rp Million 20.867.102 23.558.999 38.449.653 07 08 09 10 29.318.786 Customers Deposit The following table shows the composition of bank bjb and its subsiadiary customer deposits as per December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010: Simpanan Nasabah Tabel berikut memperlihatkan komposisi simpanan nasabah bank bjb dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010: Uraian 31 Desember December 31 Description 2007 2008 2009 2010 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Related parties Rupiah Rupiah Giro 1.163.216 2.246.925 1.983.984 942.516 Curren Account Tabungan Savings Tandamata 417 2.348 490 357 Tandamata Simpeda 4.710 3.918 3.420 4.809 Simpeda Tandamata Haji - - 3 11 Tandamata Haji Tandamata Gold 2.876 - 2.578 2.011 Tandamata Gold Tabungan Wadiah 119 173 63 259 Wadiah Saving Tabungan Mudharabah 171 399 195 923 Mudharabah Saving Rp Juta Rp Million 135 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Uraian 31 Desember December 31 Description 2007 2008 2009 2010 TabunganKu - - - 10 TabunganKu Deposito berjangka 348.461 259.531 16.099 1.509.950 Time Deposits Deposito Mudharabah 122 467 728 390 Deposito Mudharabah Dolar Amerika Serikat USD Tabungan Tabungan Tandamata - - 51 15 Tandamata Deposito berjangka 141 114 38 259 Deposito berjangka Pihak ketiga Third party Giro 5.213.421 5.060.241 6.152.998 6.488.100 Current Account Giro Wadiah dan Mudharabah 47.785 82.758 114.024 152.026 Giro Wadiah dan Mudharabah Tabungan Savings Tandamata 1.125.532 1.301.760 1.641.770 2.048.742 Tandamata Simpeda 1.185.970 1.363.311 1.616.597 2.061.020 Simpeda Tandamata Haji - 32.857 39.804 46.829 Tandamata Haji Tandamata Gold 291.287 334.221 348.163 452.299 Tandamata Gold Tabungan Bisnis - - - 7.939 Tabungan Bisnis Tabungan Wadiah 16.337 13.674 15.629 39.022 Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah 81.872 86.661 130.722 145.796 Tabungan Mudharabah TabunganKu - - - 51.348 TabunganKu Deposito Berjangka 6.789.686 7.276.726 10.897.179 17.078.338 Deposito Berjangka Deposito Mudharabah 57.136 149.231 319.601 595.032 Deposito Mudharabah Valuta Asing Foreign Currency Giro 138.640 15.282 21.281 27.685 Current Account Tabungan Saving Tandamata - - 3.090 15.326 Tandamata Deposito berjangka 17.483 116.453 410.405 282.450 Time Deposits Jumlah simpanan nasabah 16.485.382 18.347.050 23.718.912 31.953.462 Total Saving Jumlah simpanan nasabah bank bjb dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 31.953.462 juta yang terdiri dari simpanan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar R p 2 . 4 6 1 . 5 1 0 j u t a d a n p i h a k k e t i g a s e b e s a r Rp 29.491.952 juta. Jumlah simpanan nasabah bank bjb dan anak perusahaan per 31 Desember 2010 meningkat sebesar Rp 9.578.248 juta atau 34,72 bila dibandingkan dengan simpanan nasabah bank bjb per 31 Desember 2009 yang berjumlah Rp 23.718.912 juta. Tabungan Pada tanggal 31 Desember 2010 bank bjb dan anak perusahaan telah berhasil menghimpun simpanan nasabah dalam bentuk tabungan sebesar Rp 4.876.715 juta atau meningkat sebesar Rp 1.330.612 juta atau 37,52 dibandingkan per 31 Desember 2009. Total customer deposits at the bank bjb and its subsidiary on December 31, 2010 amounted Rp 31,953,462 million consisting of deposits from a related party of Rp 2,461,510 million and third-party registration Rp 29,491,952 million. Total bank bjb and its subsidiary customer deposits as of December 31, 2010 increased by Rp 9,578,248 million or 34.72 when compared to bank bjb deposits as of December 31, 2009 which amounted Rp 23,718,912 million. Savings On December 31, 2010 bank bjb and its subsidiary managed to collect deposits from customer of Rp 4,876,715 million or an increase Rp 1,330,612 million or 37.52 as December 31, 2009 compared to December 31, 2009. Rp Juta Rp Million 136 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen Deposito Berjangka Per 31 Desember 2010, bank bjb dan anak perusahaan berhasil menghimpun dana masyarakat dalam bentuk deposito berjangka sebesar Rp 17.361.047 juta, meningkat sebesar Rp 5.716.997 juta atau naik 49,10 dibandingkan per 31 Desember 2009 Rp11.644.050 juta. Peningkatan Deposito bank bjb disebabkan adanya peningkatan agresivitas pelaksanaan strategi pemasaran dan perluasan jaringan kerja dengan membuka kantor- kantor cabang di luar Jawa Barat dan Banten. Perkembangan Ekuitas Tabel berikut memperlihatkan komposisi ekuitas bank bjb dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010. Uraian 31 Desember December 31 Description 2007 2008 2009 2010 Ekuitas Equity Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.264.475 1.495.598 1.583.896 2.424.073 Paid Full-up Capital Agio saham – bersih setelah biaya emisi saham - - - 823.423 Premium on share capital - net of shares issuance costs Modal disetor lainnya 231.123 45.503 228.258 - Others Paid-up Capital Saldo laba Profit Balance - telah ditentukan penggunaannya 257.967 398.607 570.283 806.651 appropriated - belum ditentukan penggunaannya 422.822 542.162 709.106 936.846 unappropriated Jumlah Ekuitas 2.176.387 2.481.870 3.091.543 4.990.993 Total Equity Time Deposits As of December 31, 2010, the bank bjb and its subsidiary managed to raise society in the form of time deposits of Rp17,361,047 million, an increase of Rp 5,716,997 million or an increase of 49.10 as of December 31, 2009 compared to Rp11,644,050 million. The increase in bank deposits mainly caused by the aggressiveness of marketing strategies implementation and expansion of network by opening branch offices outside of West Java and Banten. Growth Equity The following table shows the composition of the bank bjb equity on December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010. Jumlah Ekuitas Total Equity Rp Juta Rp Million 2,176,387 2,481,870 4.990.992 07 08 09 10 3,091,543 Deposito Deposits +49,10 Tabungan Saving +37,52 Rp Juta Rp Million 137 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Ekuitas Ekuitas bank bjb dan anak perusahaan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp 4.990.993 juta, meningkat sebesar Rp 1.899.450 juta atau meningkat sebesar 61,44 bila dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp 3.091.543 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena peningkatan modal ditempat dan disetor penuh serta peningkatan agio saham sehubungan dengan hasil IPO bank bjb di awal semester II tahun 2010. Kemampuan Membayar Obligasi Jumlah Obligasi yang terhutang per 31 Desember 2010 adalah Rp 1.750.000 juta. bank bjb telah memperoleh peringkat obligasi dari PT. Pemeringkat Efek Indonesia per 31 Desember 2010 adalah AA- Stable Outlook. Peringkat obligasi bank bjb dapat dilihat pada tabel berikut: Obligasi Bond Nominal Nominal Tanggal Pencatatan di Bursa Listing date Peringkat Ratings Obligasi Bond Obligasi III Rp 150.000 juta 25 April 2000 BBB- Bond III Obligasi IV Rp 1.000.000 juta 6 Oktober 2005 BBB+ Bond IV Obligasi V Rp 1.000.000 juta 11 Desember 2006 A Bond V Obligasi VI Rp 750.000 juta 13 Juli 2009 A+ Bond VI BBB+ dan BBB- “Efek Hutang dengan Peringkat BBB didukung oleh kemampuan obligor yang memadai relatif dibandingkan entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun kemampuan tersebut dapat diperlemah oleh perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan”. A dan A+ “Efek hutang dengan peringkat A memiliki dukungan kemampuan obligor yang kuat relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memnuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun cukup peka terhadap perubahan keadaan yang merugikan”. “Tanda minus - menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan dibawah rata-rata kategori yang bersangkutan”. “Tanda plus + menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan diatas rata-rata kategori yang bersangkutan. BBB + and BBB- “Debt Securities with a rating of BBB is supported by adequate obligor ability relative to other Indonesian entities to comply with the obligation financially long term in accordance with the agreement, but Traffic can be mitigated by changes in business conditions and economic disadvantage”. A and A + “Debt securities rated A has strong support obligors ability relative to other Indonesian entities to comply with long-term financial obligations in accordance with the agreement, but it is quite sensitive to change due to a disadvantage conditions”. The minus sign - Indicates that the ratings given relatively weak and below the average for the relevant category”. “The plus sign + Indicates that the ratings given relatively strong and above the average of the relevant category. Equity The equity of bank bjb in 2010 amounted to Rp 4,990,993 million, an increase of Rp 1,899,450 million or increased by 61.44 compared to the bank’s equity in 2009 of Rp 3,091,543 million. The increase was mainly due to the increase of fully paid-up capital and the increase of premium on share capital in connection with the IPO of bank bjb at the beginning of the second semester of 2010. Bonds Paying Ability Total bonds payable as of December 31, 2010 is Rp 1,750,000 million. bank bjb has obtained a bond rating of AA-Stable Outlook from PT Credit Rating Indonesia as of December 31, 2010. bank bjb bond ratings can be seen in the following table: 138 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen Pada tanggal 25 Mei 2010 berdasarkan surat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia Pefindo nomor 510PEF- DirXI2010, Panitia Pemeringkat PT Pefindo menaikkan peringkat obligasi bank bjb dari A+ menjadi AA- Double A Minus, Stable Outlookyang berarti “Efek hutang jangka panjang dengan peringkat AA memiliki kualitas kredit sedikit di bawah peringkat tertinggi, didukung oleh kemampuan obligor yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, relatif dibandingkan entitas Indonesia lainnya. Kolektibilitas Tingkat kolektibilitas piutang bank bjb pada tahun 2010 setelah adanya perubahan proses evaluasi penurunan nilai kredit yang dilakukan sehubungan dengan penerapan PSAK No.55 revisi 2006 dengan dilakukannya penilaian penurunan kredit secara individual, 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010 dapat dilihat pada tabel berikut: Uraian 31 Desember December 31 Description 2007 2008 2009 2010 Lancar 12.655.629 15.806.339 19.064.000 22.962.040 Current Dalam perhatian khusus 300.779 494.838 181.490 268.139 Special mention Kurang lancar 12.128 10.514 184.887 46.447 Substandard Diragukan 20.998 19.112 28.401 70.888 Doubtful Macet 57.981 98.266 173.190 322.205 Loss Jumlah kredit yang diberikan – Gross 13.047.515 16.429.069 19.631.968 23.669.719 Loans - Gross Penyisihan Kerugian -205.724 -289.618 436.696 599.516 Allowance For Losses Jumlah kredit yang diberikan – Bersih 12.841.791 16.139.451 19.195.272 23.070.203 Loans – Netto Kolektibilitas kredit yang diberikan yang dikategorikan sebagai Non Performing Loan NPL, adalah kredit yang diberikan dengan kategori kurang lancar, diragukan dan macet sebagaimana yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia pada tahun 2001 menetapkan batas maksimum NPL - Netto untuk bank-bank di Indonesia adalah 5,0. Adapun NPL bank bjb pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010 adalah sebagai berikut: Uraian 31 Desember December 31 Description 2007 2008 2009 2010 NPL - Gross 77.513 115.569 369.701 439.540 NPL - Gross Rasio NPL - Gross 0,61 0,73 1,96 1,86 Rasio NPL - Gross NPL - Netto 14.735 15.312 145.683 68.642 NPL - Netto Rasio NPL - Netto 0,12 0,10 0,77 0,29 Rasio NPL - Netto Jumlah kredit yang diberikan – Gross 12.722.569 15.835.537 19.631.968 23.669.719 Jumlah kredit yang diberikan – Gross On May 25, 2010 based on a letter from PT Pemeringkat Efek Indonesia Pefindo, number 510PEF-DirXI2010, mentioned that the Rating Committee of PT Pefindo raise bank bjb bond rating from A + to AA- Double A Minus, Stable Outlook which means “long-term debt securities with a rating of AA have credit quality slightly below the highest rating, supported by a very strong ability of obligor to meet its long-term financial obligations in accordance with the agreement, Indonesia relative to other entities. Collectibility bank bjb collectability level in 2010 after a change in credit impairment evaluation process conducted in compliance with SFAS 55 revised 2006 with the assessment done by an individual credit impairment, December 31, 2009, 2008 and 2007 can be seen in the table follows: The collectibility of loans are classified as Non Performing Loan NPL, is a category of loans with substandard, doubtful and loss as determined by Bank Indonesia. Bank Indonesia in 2001 set a maximum limit NPL - Net to the banks in Indonesia is 5.0. As for the NPL bank bjb on December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010 are as follows: Rp Juta Rp Million Rp Juta Rp Million 139 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Catatan: Perhitungan rasio NPL untuk 31 Desember 2009, 2008 dan 2007 mengacu pada SE BI Nomor 710DPNP tanggal 31 Maret 2005 yang mana kredit kepada bank lain bukan merupakan komponen rasio NPL untuk 31 Desember 2010 perhitungan rasio NPL mengacu pada SE BI Nomor 1211DPNP tanggal 31 Maret 2010 yang mana kredit kepada bank lain merupakan komponen pada perhitungan rasio NPL. Rasio-rasio Keuangan Berikut tabel yang menunjukkan rasio keuangan bank bjb pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010 menurut ketentuan Bank Indonesia: Uraian Description 2005 2006 2007 2008 2009 2010 CAR 15,46 15,52 16.70 14,97 20,94 22,85 ROA 3,04 2,61 2,44 3,31 3,24 3,15 ROE 18,87 17,86 19,58 24,98 28,09 24,95 NIM 10,04 6.60 6,01 8,45 7.63 7,32 NPL GROSS 0,45 0,41 0.70 0,78 1,97 1,86 NPL NET 0,13 0,13 0,16 0,11 0,76 0,29 BOPO 78,04 80,46 79,12 75,41 77.30 76,60 LDR 87,34 75,67 79,02 89,44 82,47 71,54 ASET PRODUKTIF BERMASALAH TERHADAP TOTAL ASET PRODUKTIF PRODUCTIVE NON-PERFORMING ASSETS TO TOTAL EARNING ASSETS 0,34 0,27 0,46 0,56 1,25 1.11 ASET TETAP TERHADAP MODAL FIXED ASSETS TO CAPITAL 28,22 33,23 40,80 32,78 30,81 20,45 Rasio Kecukupan Modal CAR Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.321PBI2001 tanggal 13 Desember 2001 ditetapkan bahwa bank wajib menyediakan modal minimum atau CAR sebesar 8,00 dan bank bjb berhasil mencapai rasio CAR melebihi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Non Performing Loan NPL NPL adalah kredit yang diberikan dan pembiayaan syariah dengan kategori Kurang Lancar, Diragukan dan Macet seperti yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia pada tahun 2001 menetapkan batas maksimum NPL Netto untuk bank-bank di Indonesia adalah 5,00. Rasio Rentabilitas Rasio imbal hasil aset ROA termasuk anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010 masing-masing adalah sebesar 2,44, 3,31, 3,24 dan 3,15. Peningkatan ini disebabkan karena adanya peningkatan pendapatan bersih Perseroan yang mengalami pertumbuhan yang lebih besar dibandingkan peningkatan aset. Catatan: NPL ratio was calculated for December 31, 2009, 2008 and 2007 refer to the SE BI Number 710DPNP March 31, 2005 in which loans to other banks is not a component of the NPL ratio for December 31, 2010 NPL ratio calculations based on Bank Indonesia Circular No. 12 11DPNP dated March 31, 2010 in which loans to other banks is a component in the calculation of the NPL ratio. Financial Ratio The following table shows the financial ratios bjb bank on December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010 under the terms of Bank Indonesia: Capital Adequacy Ratio CAR Bank Indonesia’s decree No.321PBI2001 December 13 2001, stipulated that the bank must provide a minimum capital or CAR of 8.00, bank bjb CAR is managed to reach beyond the provisions set by Bank Indonesia. Non Performing Loan NPL Ratio NPLs are loans and Sharia financing that are by category, substandard, doubtful and considered as losses as determined by Bank Indonesia. In 2001, Bank Indonesia s a maximum limit of NPLs net for banks operating in Indonesia at 5.00. Profitability Ratios The ratio of return on assets ROA of the bank, including its subsidiary on December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010 amounted to 2.44, 3.31, 3.24 and 3.15 respectively. The increase is due to an increase in net income of the Company that experienced greater growth than to the increase in assets. 140 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen Rasio imbal hasil ekuitas ROE termasuk anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010 adalah sebesar 19,58, 24,98, 28,09 dan 24,95 Peningkatan rasio tersebut disebabkan karena adanya peningkatan pendapatan bersih perusahaan yang mengalami pertumbuhan yang lebih besar dibandingkan peningkatan ekuitas perusahaan. Rasio Net Interest Margin NIM Rasio Net Interest Margin NIM termasuk anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010 masing-masing adalah sebesar 6,01, 8,45, 7,63, dan 7,32. Penurunan NIM pada tahun 2010 disebabkan oleh peningkatan rata-rata aktiva produktif lebih tinggi dari peningkatan pendapatan bunga bersih. Penurunan NIM pada tahun 2009 terutama disebabkan oleh peningkatan rata-rata aktiva produktif yang lebih tinggi dari peningkatan bunga bersih. Rasio BOPO Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO termasuk anak perusahaan adalah rasio untuk mengukur tingkat efisiensi yang dicapai. BOPO per 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010 berturut-turut adalah sebesar 79,12, 75,41, 77,30 dan 76,60. Rasio BOPO Perusahaan terus dijaga dalam batas yang sehat. Penurunan rasio ini sejalan dengan program efisiensi yang sedang dan terus dilaksanakan perusahaan. Rasio Pinjaman Terhadap Dana Yang Dihimpun LDR Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang dihimpun LDR termasuk anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010 adalah sebesar 79,02, 89,44, 82,47 dan 71,54. Rasio LDR yang meningkat dari tahun 2007 hingga tahun 2008 menunjukkan besarnya upaya bank bjb dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga perantara keuangan sedangkan pada tahun 2009 dan 2010 rasio LDR mengecil dari tahun sebelumnya yang disebabkan oleh pertumbuhan DPK lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Kredit. bank bjb telah merencanakan untuk memelihara LDR nya pada kondisi sehat sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia sehingga perusahaan dalam kondisi yang efektif dan efisien dalam menjalankan kegiatan usahanya. The ratio of return on equity ROE including subsidiary as at December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010 amounted to 19.58, 24.98, 28.09 and 24.95 increase in the ratio, respectively. This is caused due to an increase in the net income of the Company which experienced greater growth rather than the increase in company equity. Ratio of Net Interest Margin NIM Ratio of Net Interest Margin NIM, including subsidiary on December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010 amounted to 6.01, 8.45, 7.63 and 7.32 respectively. NIM declined in 2010 is due to the increase in average earning of assets that was higher than the increase in net interest income. NIM declined in 2009 mainly due to the increase in average earning assets that was higher than the increase in net interest. Operating Expenses to Operating Income BOPO Ratio Ratio of Operating Expenses to Operating Income BOPO including its subsidiaries is a ratio to measure the level of efficiency achieved. BOPO as of December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010 amounted to 79.12, 75.41, 77.30 and 76.60 respectively. Operating Expenses to Operating Income BOPO ratio of the company continues to be maintained at a healthy level. Decrease in this ratio is in line with current efficiency programs and is ongoing in the Company. Loan to Deposit Ratio LDR The ratio of Loan to Deposit LDR of the bank, including its subsidiaries, on December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010 amounted to 79.02, 89.44, 82.47 and 71.54 respectively. The LDR ratio increase from 2007 to 2008 shows the commitment of bank bjb to carry out its functions as a financial intermediary, while in 2009 and 2010 the ratio of LDR decreases from the previous year caused by the growth of deposits is higher than the growth of credit. bank bjb has plans to maintain its LDR in a healthy level in accordance to Bank Indonesia so the company can be running its business in an effective and efficient condition. 141 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Tingkat Kolektibilitas Piutang Rasio NPL Gross bank bjb pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar 1,86 sedangkan rasio NPL Netto bank bjb pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar 0,29. Perbaikan Rasio NPL pada periode 31 Desember 2010 dibandingkan Rasio 31 Desember 2009 sebesar 0,76 dikarenakan adanya perbaikan kolektibilitas dari debitur yang non performing sebelumnya. Ikatan Material Untuk Investasi Tahun 2010, bank bjb memiliki ikatan material dengan beberapa bank lain dalam bentuk penempatan dana dalam bentuk surat berharga obligasi bank investasi. Per 31 Desember jumlah total penempatan investasi bank bjb dalam bentuk surat berharga obligasi bank mencapai Rp 105.000 juta dengan rata-rata tingkat bunga yang diterima bank bjb sebesar 11,03. Dana yang digunakan merupakan dana yang berasal dari ekses likuiditas bank yang bertujuan untuk optimalisasi return. Adapun nominal penempatan dana bank bjb kepada bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: SURAT BERHARGA OBLIGASI TANGGAL DATE VALUTA NOMINAL PENEMPATAN Nominal Placement RATE P.A Rate SECURITIES BOND Terbit Jatuh Tempo Due Date BANK DANAMON I B 2007 19042007 19042012 IDR 25.000 10,60 BANK DANAMON I B 2007 BANK PANIN II B 2007 19062007 19062012 IDR 25.000 10,75 BANK PANIN II B 2007 BANK LAMPUNG II 2007 09112007 09112012 IDR 5.000 11,85 BANK LAMPUNG II 2007 BANK DKI V 2008 04032008 04032013 IDR 20.000 11,25 BANK DKI V 2008 BANK SULUT IV 2010 09042010 09042015 IDR 2.500 12,00 BANK SULUT IV 2010 BANK SULUT IV 2010 09042010 09042015 IDR 2.500 12,00 BANK SULUT IV 2010 BANK DANAMON II A 2010 09122010 09122013 IDR 25.000 8,75 BANK DANAMON II A 2010 Selain penempatan dana dalam bentuk surat berharga obligasi bank investasi, bank bjb pun menempatkan dana dalam surat berharga obligasi non bank investasi sebesar Rp 27.000 juta dengan rata-rata tingkat bunga yang diterima oleh bank bjb 10,45. Dana yang digunakan merupakan dana yang berasal dari ekses likuiditas bank yang bertujuan untuk optimalisasi return. Adapun nominal penempatan dana bank bjb dalam surat berharga non investasi pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: The collectability of Accounts Receivable NPL Ratio Gross of bank bjb including subsidiaries at December 31, 2010 amounted to 1.86 while the NPL ratio net of bank bjb on 31 December 2010 amounted to 0.29. NPL Ratio Improved in the period of December 31, 2010 compared to December 31, 2009 The ratio of 0.76 due to the improvement of the collectability of the earlier non-performing debtors. Commitment of Materials For Investment In 2010, the bank bjb has material ties with several other banks in the form of placement of funds in bond securities investment. As of December 31 the bank bjb total number of placements investment securities in the form of bank bonds reached Rp 105,000 million with the interest average rate received by the bank amounted to 11.03. The funds used are derived from excess fund which aims to optimalized return. As for the nominal placement of bank bjb funds to other banks on December 31, 2010 is as follows: In addition to the placement of funds in the form of securities investment bank bonds, bank bjb also put funds in securities of non-bank bond investments amounted to Rp 27,000 million with the average of interest rate received by bank bjb of 10.45. The funds used are derived from fund excess liquidity purposed for optimizing return. As for the nominal placement bank bjb funds in non-investment securities at December 31, 2010 are as follows: Rp Juta Rp Million 142 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen SURAT BERHARGA OBLIGASI Tanggal Date VALUTA NOMINAL PENEMPATAN Nominal Placement RATE P.A Rate Securities Bond Terbit Issued Jatuh Tempo Due Date DANAREKSA II 2007 25092007 25092012 IDR 25.000 10,88 DANAREKSA II 2007 PPGD XII SERI A 2007 04092007 04092017 IDR 2.000 10,03 PPGD XII SERI A 2007 Pengeluaran Investasi Lainnya Tabel dibawah menyajikan rincian pengeluaran investasi lainnya per 31 Desember 2007, 2008, 2009 dan 2010. Uraian 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Description Tanah 34.062 54.373 58.277 6.0936 6.0935 67.038 Land Bangunan 156.363 23.7871 332.203 352.515 376.809 406.058 Building Perlengkapan 164160 22.0136 25.1566 327.108 380.727 414.475 Equipment Kendaraan 15.260 22.975 23.421 23.565 24.651 27.964 Vehicle Aset dalam Penyelesaian 50.590 60.476 1.971 10.716 36.647 56.386 Asset in Progress Jumlah 420.435 595.831 667.438 774.840 879.769 972.201 Total Informasi Keuangan Yang Mengandung Kejadian Yang Bersifat Luar Biasa Selama tahun buku 2010, kegiatan usaha bank bjb tidak mengalami kejadian yang bersifat luar biasa yang berdampak terhadap kinerja keuangan 2010, kecuali penerapan PSAK 5055 dalam Laporan Tahunan bank bjb 2010 yang mempengaruhi beberapa pos. Dampak Perubahan Suku Bunga Terhadap Kegiatan Perusahaan Selama tahun buku 2010, BI rate dan suku bunga penjaminan sebagai bunga acuan dalam menentukan tingkat bunga perusahaan tidak mengalami perubahan yang signifikan yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan 2010. Peningkatan Giro Wajib Minimum pada akhir tahun 2010 tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Informasi dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Sejak 31 Desember 2010 hingga Laporan Tahunan ini diterbitkan tidak terdapat kejadian material penting yang berdampak pada kinerja perusahaan dan menyebabkan risiko usaha di masa yang akan datang. Adapun Rencana Bisnis bank bjb pada tahun 2011 adalah salah satunya yaitu penyertaan modal kepada BPR yang berada di wilayah Jawa Barat dan Banten yang bertujuan untuk perluasan bisnis bank bjb kredit kepada masyarakat terutama di wilayah yang belum terdapat bank bjb dan Other Investment Expenses The table below provides details of other investment expenditure of December 31, 2007, 2008, 2009 and 2010. Financial Information Containing Extraordinary Events in Nature During 2010 fiscal year, the business of bank bjb did not experience an extraordinary events that are affecting the financial performance of 2010, unless the application of SFAS 50 55 in bank bjb annual report of 2010, which affects on several posts. Interest Rate Change Impacts on Company Activities During fiscal year 2010, the BI rate and interest rate guarantees as a reference in determining the interest rate the company did not experience significant changes that could affect the financial performance of 2010. Statutory Improvement at the end of 2010 has no significant effect on the company’s financial performance. Information and Material Facts that happened After the Reporting Date of Accountants From December 31, 2010 until the published date of the Annual Report, there are no significant material events that impact on corporate performance and lead to business risks in the future. One of the Business Plan of bank bjb in 2011 is a capital investment to BPR in West Java and Banten, which aims to expand business of bank bjb credit to the community, especially in areas that do not have any of bank bjb branches and Development Offices of both inside and outside Java that aims to Rp Juta Rp Million Rp Juta Rp Million 143 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Pengembangan Jaringan Kantor baik di dalam maupun di luar Pulau Jawa yang bertujuan untuk meningkatkan market share bank bjb dan memperluas jangkauan pelayanan. Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi Dengan Pihak Afiliasi Dalam menjalankan kegiatan usahanya, bank bjb mempunyai transaksi-transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi pemberian kredit, penyertaan, serta penerimaan giro, tabungan dan deposito berjangka. Transaksi-transaksi tersebut di atas dilaksanakan dengan syarat dan kondisi serta jangka waktu yang sama seperti kepada pihak ketiga, kecuali transaksi pemberian jasa giro kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yaitu terdapat perbedaan 1,0 lebih tinggi dari yang diberikan kepada pihak ketiga. Pemerintah Jawa Barat dan Banten giro kasda merupakan nasabah perusahaan yang memberikan kontribusi yang besar baik dari sisi dana, kredit maupun ekuitas. Selain memiliki portofolio dana yang cukup besar di bank bjb, memberikan kontribusi terhadap perkembangan kredit konsumtif yang besar, dimana para pegawainya dapat mengambil kredit dengan jaminan gaji yang telah dikelola oleh bank bjb, Pemerintah Provinsi Jawa Barat merupakan Pemegang Saham Pengendali bank bjb yang selama ini memberikan komitmen yang sangat tinggi terhadap perkembangan bank bjb. Dengan adanya kontribusi yang begitu besar terhadap bank bjb, maka pemberian jasa giro tersebut telah seimbang dibandingkan dengan pihak ketiga. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya adalah: Pemberian kredit kepada karyawan dengan tingkat bunga yang kecil dibandingkan tingkat bunga yang dikenakan pada debitur lain, Tingkat suku bunga rata-rata per tahun pada tanggal 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 9,00 annuitas bulanan 2005-2009, dan 6,50 annuitas bulanan 2008 dengan jangka waktu berkisar antara 3 sampai dengan 8 tahun. Kredit ini dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan. increase market share and expand the scope of banks bjb service. Information Of Material Transaction that has a Conflict of Interest and Transactions with Affiliated Parties In conducting its business, the bank bjb has transactions with affiliates, including lending, investments, and acceptance of demand deposits, savings and time deposits. Such transactions above implemented with the terms and conditions and the same timeframe as to third parties, except for transaction fees for current accounts to the Government of West Java province is the difference 1.0 higher than that given to any third party. Government of West Java and Banten Giro Kasda is a company that gives customers a great contribution both in terms of funds, credit and equity. In addition to large portfolio of funds in bank bjb, contributed to the development of a large consumer credit, where its employees can take credit with the guarantee of salaries that have been managed by the bank bjb, West Java Provincial Government is the Controlling Shareholder of bank bjb which has been extending a very high commitment to the development of the bank bjb. Given such a large contribution to the bank bjb, then the fees for current accounts had been balanced compared to the third party. Transactions with related parties which include: credit to the employees of small interest rate than the interest rates charged on other debtors, interest rates on average per year in December 2005, 2006, 2007, 2008 and 2009 respectively is at 9.00 monthly annuity 2005-2009, and 6.50 monthly annuity 2008 for a period ranging from 3 to 8 years. These loans are paid back through monthly payroll deductions. 144 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen Keterangan 31 Desember December 31 Description 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Kredit yang diberikan kepada karyawan kunci 316 213 1.437 1.392 2.730 517 Loans to Employee Total kredit yang diberikan 9.857.458 11.498.702 12.722.569 15.835.537 18.924.987 22.066.317 Loans terhadap total kredit yang diberikan 0,00 0,00 0,01 0,01 0,01 0,00 of Total Loans Pembiayaan syariah kepada karyawan kunci - - 162 12 3 849 Sharia Financing to Employee Total Pembiayaan syariah 217.046 264.833 324.946 593.532 706.981 1.602.502 Total Financing Sharia terhadap total pembiayaan syariah - - 0,05 0,00 0,00 0,05 of total Sharia Financing Penyertaan BPRPD-LPK 4.884 6.284 8.859 13.811 13.939 35.215 Investment to BPRPD-LPK Total penyertaan saham 4.884 6.284 8.859 33.811 33.939 35.215 Total investments in shares terhadap total penyertaan saham 100,00 100,00 100,00 40,85 41,07 100,00 of Total Investments Giro Pemerintah Provinsi Jabar 757.094 468.745 1.013.895 2.198.815 1.811.520 942.516 West Java Provincial Government Current Account Giro Pemerintah Kabupaten Bandung - - 149.321 44.157 170.134 - Bandung City Current Account Lainnya - - - 3.953 2.330 - Others terhadap total giro 13,86 7,08 17,72 30,34 23,98 12,38 of Total Current Account Tabungan karyawan kunci 10.942 6.067 8.293 6.838 5.785 8.163 Employee Saving terhadap total tabungan 0,61 0,28 0,31 0,22 0,15 0,17 of Total Saving Deposito Pemerintah Provinsi Jabar 263.848 494.11 346.631 250 - 1.500.000 West Java Government Time Deposits terhadap total deposito berjangka 6,19 7,32 4,81 3,20 0,00 7,71 of total Time Deposits Deposito karyawan kunci - 871 2.093 3.707 15.101 6.674 Deposits Employee terhadap total deposito berjangka - 0,01 0,03 0,05 0,13 0,03 of Total Time Deposits Deposito lainnya - 6.63 - 6.405 1.764 3.925 Others Deposits terhadap total deposito berjangka - 0,10 - 0,08 0,02 0,02 of Total Time deposits Pendapatan bunga - karyawan kunci 55 43 130 60 59 78 Interest Income Employee Total pendapatan bunga dan syariah 2.074.421 2.384.432 2.393.751 2.997.885 3.944.548 4.894.312 Total Interest Income and Sharia terhadap total pendapatan bunga dan syariah 0,00 0,00 0,01 0,00 0,00 0,00 of Total Interest Income and Sharia Beban bunga - Pemerintah Provinsi Jabar 58.079 91.578 53.489 77.484 150.169 86.797 Interest Expense - West Java Provincial Government Total beban bunga dan bagi hasil syariah 759.238 1.289.443 1.246.368 1.253.624 1.841.510 2.254.731 Total terhadap total beban bunga dan bagi hasil syariah 7,30 7,10 4,29 6,18 8,15 3,85 of Total Interest Expense and Sharing Sharia Beban bunga pemerintah Kabupaten Bandung - - 5.764 5.158 3.095 - Interest Expenses Bandung City Government Rp Juta Rp Million 145 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Keterangan 31 Desember December 31 Description 2005 2006 2007 2008 2009 2010 terhadap total beban bunga - - 0,46 0,41 0,17 - of Total Interest Expense Beban bunga karyawan kunci - 161 307 162 711 569 Employee Interest Expense terhadap total beban bunga - 0,00 0,02 0,01 0,04 0,03 of Total Interest expense Lainnya - 1.229 - - 1.65 225 Others terhadap total beban bunga - 0,10 - - 0,09 0,01 of Total Interest Expense Pendapatan dividen BPR PD-LPK 233 452 494 574 542 1.229 Deviden Income from BPRPD-LPK Total pendapatan dividen 233 452 494 1.225 4.182 5.004 Total Deviden Income terhadap total pendapatan dividen 100,00 100,00 100,00 46,86 12,96 24,56 of Total Deviden Income Kebijakan Akuntansi Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi bank bjb disusun berdasarkan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam-LK. Sepanjang tahun 2010, terdapat beberapa perubahan penerapan kebijakan akuntansi yang berdampak terhadap Laporan Keuangan bank bjb. Perubahan Kebijakan Akuntansi, Alasan, dan Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan. Perubahan penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK 50 55. Pengaruhnya: •฀ PSAK฀ 50฀ ฀ 55฀ revisi฀ 2006฀ yang฀ mulai฀ diterapkan฀ pada 1 Januari 2010 dan akan diterapkan penuh pada 31 Desember 2011 ini merupakan laporan keuangan yang mengacu pada International Accounting Standart IAS 39 mengenai “Recognition and measurement of Financial Instrument” dan IAS 32 mengenai “Presentation and Disclosures of Financial instrument” •฀ PSAK฀50฀฀55฀mengubah฀pencatatan฀pada฀beberapa฀ pos sehingga lebih terlihat kinerja dari bisnis inti dan bisnis pelengkap bank. Data ini, bisa membantu regulator untuk menganlisa perbankan •฀ Pencatatannya฀ menjadi฀ lebih฀ transparan฀ seperti฀ pembedaan kredit yang komitmennya telah ada dan yang belum terkait dengan kewajiban penyediaan pencadangan. Selama ini pencatatan kredit tidak membedakan hal itu. Company Accounting Policies The bank bjb Consolidated Financial Statements have been prepared based on the accounting principles and practices generally accepted in Indonesia, namely the Statement of Financial Accounting Standards SFAS and the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution Supervisory Agency Bapepam-LK. During the year 2010, there were some changes in the application of accounting policies that affect the bank bjb Financial Statements. Changes in Accounting Policies, Reason, and the Impact on financial statements. Changes in the application of Statement of Financial Accounting Standards SFAS 50 55. Effect: •฀฀ SFAS฀50฀฀55฀revised฀2006฀which฀was฀implemented฀ on January 1, 2010 and will be fully implemented on December 31, 2011, is a financial report that refers to International Accounting Standard IAS 39 on “Recognition and measurement of Financial Instruments” and IAS 32 on “Presentation and Disclosures of Financial instrument” •฀฀ SFAS฀ 50฀ ฀ 55฀ is฀ to฀ change฀ the฀ listing฀ on฀ several฀ posts so that the performance of core business and complementary business bank will be more visible. This data can help the regulator for the banking analyzes •฀฀ The฀ documentation฀ to฀ be฀ more฀ transparent,฀ such฀ as credit distinction whose commitment has been there and are not associated with the obligation to provide a backup. So far, the credit records has never distinguished it. Rp Juta Rp Million Kecuali disebutkan lain Except otherwise noted 146 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Management Discussion Analysist Pembahasan dan Analisa Manajemen •฀ Hal฀ yang฀ cukup฀ krusial฀ dari฀ kedua฀ PSAK฀ tersebut฀ bagi bank adalah bahwa, kredit sebagai asset bank digolongkan pada “Loan and Receivables” yang mana valuasinya adalah dengan cara amortized cost, hal ini membawa konsekuensi bahwa nilai kredit dalam hal ini asset bank akan dipengaruhi oleh proyeksi cashflow dari asset tersebut, sehingga kredit yang dikenakan bunga dibawah bunga pasarkan terdiskon menjadi lebih kecil dari harga perolehannya Kredit yang dikucurkan; selain itu sistem akuntansi baru ini memperkenalkan “Impairment” sifatnya mesti diperhitungkan per kasus berdasarkan probabilitas suatu kreditkasus menjadi default. Di satu sisi kredit yang kualitasnya baik kelancaran pembayaran dan prospek usaha bagus akan mengecilkan provisinya atau dalam hal ini impairment nya; sementara disisi lain kredit yang kualitasya kurang baik akan menjadi semakin besar provisinya. •฀ Penerapan฀PSAK฀50฀฀55฀membuat฀sistem฀pencatatan฀ berubah, terutama yang berkaitan dengan perhitungan pendapatan bunga bersih tidak lagi memasukkan komponen imbal hasil dari surat berharga •฀ Dalam฀ regulasi฀ ini฀ untuk฀ menentukan฀ cadangan฀ Cadangan Kerugian Penurunan NilaiCKPN berdasarkan data kerugian kredit yang telah terjadi incured loss yang diambil dari data tiga tahun sebelumnya. Dengan kata lain bank harus melakukan penilaian debitur berdasarkan data historis tiga tahun kebelakang. Bank juga wajib membuat pencadangan kredit bermasalah pada baki debit hari itu juga. Dengan ketentuan ini, maka akan menganulir klasifikasi kredit bermasalah non performing loan berdasarkan lima kolektibilitas lancar, dalam perhatian khusus, meragukan, kurang lancar, dan macet yang diukur dari ketepatan pembayaran, neraca keuangan dan prospek usaha. •฀฀ It฀is฀quite฀crucial฀for฀the฀bank฀that฀both฀GAAP฀consider฀ that credit or loans were classified on “Loans and Receivables” in which valuation is by amortized cost, this brings the consequence that the value of credit in this case the bank’s assets will be affected by the projected cash flow from these assets, so that the credit relationship with interest rates below market discounted it becomes smaller than at cost loans disbursed; besides, this new accounting system introduced “Impairment” nature to be recounted with by-case basis based on the probability of a credit case becomes the default. On one side of good credit quality smoothness of payment and good business prospects will shrink its provision or in this case the impairment; and on the other hand, the bad credit will have a greater provision. •฀฀ Application฀of฀SFAS฀50฀฀55฀make฀the฀recording฀system฀ has changed, particularly those net interest income accounts no longer include the yield components of securities •฀฀ In฀ this฀ regulation,฀ to฀ determine฀ the฀ Reserve฀ for฀ Impairment Losses CKPN is based on the occurred credit losses data incurred loss taken from the three years earlier data source. In other words, banks should assess borrowers based on historical data for three years backward. Banks are also required to make provision for bad debts on discharge tray that same day. With this provision, it would annul the classification of NPL Non Performing Loans based on the five classified substandard, doubtful, substandard, special condition and loss as measured from the accuracy of payments, balance sheet and business prospects. 147 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb •฀ Sedangkan฀ penentuan฀ pencadangan฀ sebelumnya฀ Penyisihan Penghapusan Aktiva ProduktifPPAP, menggunakan ekspektasi kerugian kredit expectation loss yang ditentukan oleh perbankan tersebut. Kalau dalam PPAP bank bisa menentukan pencadangan1, tapi dalam perhitungan PSAK 50 55 bisa 0,1 atau lebih, tergantung data “historis default” kredit bank tersebut. Dengan kata lain bahwa dengan penerapan regulasi ini bank sulit untuk memoles dipercantik laporan keuangannya karena memakai sumber daya yang diambil dari data-data transaksi minimal tiga tahun atau maksimal lima tahun sebelumnya. Beberapa kasus yang terjadi bahwa perbankan memoles laporan keuangannya dengan memperbesar PPAP-nya sehingga akan mempengaruhi kinerja. ฀•฀฀ To฀ determine฀ the฀ previous฀ backup฀ allowance฀ for฀ Earning AssetsPPAP, the bank uses the expected credit losses expectation loss determined by the banking system. In the PPAP bank can determine the back up of 1, but in calculating the SFAS 50 55, if it could reach 0.1 or more, it depends on the “historical default” credit data of the bank. In other words, the application of these regulations makes the bank difficult to enhance its financial statements as it use a resources from the transaction data at least three years or a maximum of five years earlier. In some cases, the banks enhance manipulate the Financial Report by enlarging its PPAP that will affect the working performance. Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan 148 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 149 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan 150 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Laporan Tata Kelola Perusahaan Sebagai bank umum yang mengemban misi sebagai penggerak dan pendorong laju pertumbuhan perekonomian daerah Jawa Barat dan Banten, bank bjb sangat menjunjung tinggi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance dan menyadari pentingnya penerapan prinsip-prinsip tersebut dalam setiap langkah usaha bank demi kepentingan stakeholder seperti para nasabah, investor, para pemegang saham serta masyarakat umum, termasuk pegawai serta pihak lainnya. Prinsip-prinsip Utama Tata Kelola Perusahaan Penerapan Good Corporate Governance GCG di bank bjb berpedoman pada lima prinsip utama yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran; yang dijadikan dasar dalam penetapan Kebijakan Umum Direksi Tahunan KUDT. KUDT tersebut merupakan pedoman penyusunan Rencana Bisnis Bank yang disusun setiap tahun dan merupakan landasan pelaksanaan tugas seluruh unit organisasi bank bjb. Pencantuman prinsip utama Good Corporate Governance dalam KUDT bertujuan untuk mewujudkan keseragaman, kesatuan bahasa, kesamaan pandangan dan kesatuan gerak langkah operasional serta memastikan bahwa seluruh jajaran bank bjb akan selalu berpedoman pada Good Corporate Governance dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari. Dalam rangka meningkatkan penerapan praktik Good Corporate Governance secara menyeluruh di bank bjb seperti yang diisyaratkan oleh Bank Indonesia, bank bjb telah merancang dan menyempurnakan pedoman kebijakan serta panduan implementasi Good Corporate Governance sesuai ketentuan Bank Indonesia yang diatur didalam Peraturan Bank Indonesia No. 84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 814PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia No. 912DPNP Tanggal 30 Mei 2007 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Struktur dan Prosedur Pelaksanaan Good Corporate Governance di bank bjb berlandaskan pada komitmen bersama dari seluruh jajaran manajemen dan staf untuk tunduk dan patuh pada seluruh peraturan dan perundangan yang berlaku. Hal ini dimulai dari puncak kepengurusan bank bjb yang dilakukan Corporate Governance Report As a commercial Bank which mission is to drive and propel regional economic growth rate of West Java and Banten, the bank bjb upholds the principles of Good Corporate Governance and realizes the importance of applying these principles in every step of the Banking business in the interest of stakeholders such as customers, investors, shareholders and the general public, including employees and other parties. Key Principles of Corporate Governance Implementation of Good Corporate Governance GCG in the bank bjb is guided by five key principles: transparency, accountability, responsibility, independence and fairness, which is used as the basis in determining the Annual Public Policy of the Board of Directors KUDT. KUDT is preparing guidelines for The Business Plan which is prepared every year and are the foundation for all unit duties of bank bjb’s organization. The inclusion of Good Corporate Governance as the main principle in KUDT aims to achieve uniformity, unity of language, common vision and unity of operational steps and to ensure that all levels of bank bjb will always be guided by good corporate governance in running the day-to-day work. In order to improve the implementation of Good Corporate Governance practices at the bank bjb ‘s overall practice as signaled by Bank Indonesia, Banks have designed and perfected bank bjb policy guidelines as well as guide the implementation of Good Corporate Governance in accordance to Bank Indonesia as stipulated in Bank Indonesia’s Regulation 84PBI2006 dated January 30, 2006, and as amended by Bank Indonesia Regulation. 814PBI2006 dated October 5, 2006 and Circular Letter of Bank Indonesia 912DPNP Date May 30, 2007 concerning the implementation of Good Corporate Governance for Banks. Structure and Procedure Implementation of Good Corporate Governance in bank bjb based on a shared commitment from all management and staff to submit and adhere to all rules and regulations. This began from the top management of the bank bjb, conducted by an independent and professional Board of 151 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb oleh Dewan Komisaris dan Direksi yang independen dan profesional. Secara umum, kegiatan perbankan dilakukan oleh Komisaris dan Direksi. Komisaris mengkaji kebijakan-kebijakan dan melaksanakan pengawasan serta memberikan saran terhadap pengelolaan bank, sedangkan Direksi memimpin pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan sehari-hari. Struktur tata kelola bank bjb terdiri atas: a. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS; b. Dewan Komisaris; c. Direksi; d. Komite-komite di bawah Dewan Komisaris; e. Komite-komite di bawah Direksi; f. Corporate Secretary. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPS yang dilaksanakan setiap tahun mempunyai wewenang untuk meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan perusahaan, mengubah anggaran dasar, mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Direksi, memutuskan pembagian tugas dan wewenang Direktur dan lainnya. bank bjb menjamin untuk memberikan segala keterangan yang berkaitan dengan perusahaan kepada pemegang saham, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan perusahaan dan peraturan perundang-undangan. Keputusan yang diambil dalam RUPST didasarkan pada kepentingan perusahaan. RUPS tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan. bank bjb telah mengirimkan surat pemberitahuan pengumuman RUPS 2010 kepada Bapepam-LK pada tanggal 29 Desember 2010 dengan Nomor surat 1147 DIR-CS2009. Diumumkan pada tanggal 31 Desember 2009 yang diiklankan pada surat kabar Bisnis Indonesia dan Pikiran Rakyat. Agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RUPST pada tanggal 31 Maret 2010 •฀ Laporan฀Pertanggungjawaban฀Dewan฀Komisaris฀dan฀ Direksi tahun buku 2009 •฀ Penggunaan฀laba฀tahun฀buku฀2009 •฀ Penambahan฀ modal฀ disetor฀ tahun฀ 2010฀ sebesar฀ minimal 50 dari deviden tahun buku 2009 •฀ Pemberian฀ kuasa฀ kepada฀ Dewan฀ Komisaris฀ untuk฀ penunjukan Akuntan Publik Directors. In general, Banking activities are conducted by the Commissioner and the Board of Directors. Commissioners reviewed the policies and carry out supervision and provide advice on the management of the Bank, while Directors lead the implementation of policies and day-to-day management. bank bjb governance structure consists of: a. General Meeting of Shareholders GMS; b. Board of Commissioners; c. Board of Directors; d. Committees under the Board of Commissioners e. Committees under the Board of Directors f. Corporate Secretary. Annual General Meeting of Shareholders AGM AGM, which is held each year, have the authority to hold accountable the Board of Commissioners and Directors related to the management of the company, the changes of articles of associations, the appointing and dismissal of the Board of Commissioners and Directors, decisions on division of duties and authorities of the Director, and others. bank bjb guarantee to provide all information related to the company to shareholders, as long as they are not contrary to the interests of the company and statutory regulations. Decisions taken by the AGM are based on the interests of the company. GMS can not intervene against the duties, functions and authority of the Board of Commissioners and Directors, without undermining the authority of the GMS to run its rights in accordance to the statutes and regulations. Notice of AGM have been submitted to Bapepam-LK on 29 December 2010 with letter number 1147DIR-CS2009.Announced on 31 Desember 2009 as advertised in Pikiran Rakyat and Bisnis Indonesia newspaper. Annual General Meeting of Shareholders AGM Agenda on March 31, 2010 •฀ Accountability฀ Reports฀ of฀ the฀ Boards฀ for฀ the฀ 2009฀ Fiscal Year •฀ The฀use฀of฀the฀2009฀iscal฀year’s฀earnings •฀ Paid-up฀share฀capital฀increase฀in฀2010฀amounted฀to฀ at least 50 of the dividend for the year 2009 •฀ Authority฀grants฀to฀the฀Board฀of฀Commissioners฀for฀ the appointment of Certified Public Accountants Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan 152 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb •฀ Pemberian฀ kuasa฀ kepada฀ Dewan฀ Komisaris฀ untuk฀ menerima, mencatat dan mengefektifkan setoran modal tahun 2010 •฀ Pengalihan฀recipis฀saham฀sebesar฀Rp฀209฀ke฀dalam฀ cadangan •฀ Penghapusan฀ barang฀ inventaris฀ milik฀ bank฀ bjb Rp 218.849,- •฀ Penunjukan฀ perwakilan฀ pemegang฀ saham฀ bank฀ bjb untuk membahas dan memutuskan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi •฀ Penerbitan฀ Obligasi฀ VII฀ Tahun฀ 2010฀ dengan฀ jumlah฀ maksimal 2 trilliun dengan jaminan umum atau khusus Keputusan RUPST 1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Termasuk Laporan Keuangan Tahun Buku 2009 yaitu mengesahkan Neraca dan Perhitungan Laba Rugi bank bjb untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 13-12-2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik “Purwantono, Sarwoko, Sandjaja Ernst Young Sebagaimana tercantum dalam laporannya Nomor: RPC-11255 tertanggal 23 Maret 2010 dengan pendapat “wajar dalam semua hal yang material”, dan pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi bank bjb Tahun Buku 2009” 2. Menyetujui pembagian laba tahun 2009 tetap berpedoman pada anggaran dasar yang berlaku, sedangkan untuk tahun 2010 dan seterusnya diubah menjadi: ฀ •฀ Deviden dan Cadangan besarannya ditetapkan dalam keputusan RUPS Tahunan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. ฀ •฀ Jasa฀ Produksi฀ dan฀ tantiem฀ ditetapkan฀ minimal฀ sebesar 15 yang dihitung dari laba tahun berjalan. ฀ •฀ CSR฀ ditetapkan฀ maksimal฀ sebesar฀ 5฀ yang฀ dihitung dari laba tahun berjalan. 3. Menyetujui pemberian komitmen dari seluruh pemegang saham untuk melaksanakan penambahan modal disetor tahun 2010 sebesar minimal 50 dari deviden Tahun Buku 2009. 4. Menyetujui memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk penunjukan Akuntan Publik untuk Tahun Buku 2010. 5. Menyetujui pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menerima, mencatat dan mengefektifkan setoran modal tahun 2010. •฀ Authority฀grants฀to฀the฀Board฀of฀Commissioners฀to฀ receive, record and make effective capital contribution in 2010 •฀ The฀ transfer฀ of฀ shares฀ receipts,฀ Rp฀ 209,฀ into฀ the฀ reserve •฀ Elimination฀ of฀ ฀ bank฀ bjb-owned inventory Rp 218,849,- •฀ Appointment฀ of฀ representatives฀ of฀ ฀ bank฀ bjb shareholders to discuss and decide the remuneration of the Board of Commissioners and Directors •฀ Issuance฀of฀Bonds฀VII฀in฀2010฀with฀a฀maximum฀total฀ of 2 trillion by general or special warranty AGM Decisions 1. Approval and acceptance of the Annual Report Including Financial Statements for Fiscal Year 2009 which authorize the Balance Sheet and Income Calculation of bank bjb for the fiscal year that ends on 13-12-2009, audited by the office of the Public Accountants’ Purwantono, Sarwoko, Sandjaja Ernst Young As stated in its report number: RPC-11 255, dated March 23, 2010 with an opinion of “fair in all material respects”, and accountability of the Board of Commissioners and Directors of the bank bjb for Year Book 2009 “ 2. Approval of the profit distribution for 2009 remained guided by the applicable statutes, while for 2010 and onwards changed to: ฀ •฀ The฀ amount฀ of฀ Dividend฀ and฀ Reserves฀ to฀ be฀ specified in the decision of the Annual General Meeting of Shareholders taking into account the legislation in force ฀ •฀ Production฀ services฀ and฀ determined฀ minimum฀ bonuses of 15 which is calculated from current year income ฀ •฀ CSR฀is฀determined฀a฀maximum฀of฀5,฀calculated฀ from current year income 3. Approval of a commitment from all shareholders to undertake additional paid-in capital in 2010 amounted to at least 50 of the dividend for the 2009 Financial Year 4. Approval to authorize the Board of Commissioners to appoint the Certified Public Accountants for Fiscal Year 2010 5. Approval of the Board of Commissioners’s authorization to receive, record and make effective capital contribution in 2010. 153 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb 6. Menyetujui pengalihan recipis saham sebesar Rp 209,- ke dalam cadangan. 7. Menyetujui penghapusan barang inventaris milik bank bjb sebesar Rp 218.849,- 8. Menyetujui untuk memberikan kuasa untuk membahas dan memutuskan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi kepada 7 perwakilan Pemegang Saham bank bjb yaitu: ฀ •฀ Gubernur฀Provinsi฀Jawa฀Barat ฀ •฀ Gubernur฀Provinsi฀Banten ฀ •฀ Bupati฀Kabupaten฀Bandung ฀ •฀ Bupati฀Kabupaten฀Kuningan ฀ •฀ Walikota฀Banjar ฀ •฀ Walikota฀Bogor ฀ •฀ Walikota฀Cilegon 9.฀ Persetujuan฀penerbitan฀Obligasi฀VII฀tahun฀2010฀dengan฀ jumlah maksimal sebesar Rp 2.000.000.000.000,- dua triliun rupiah dengan jaminan umum atau khusus. Agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB pada tanggal 30 Maret 2010 1. Penegasan kembali dan perubahan anggaran dasar. 2. Pemberian kuasa kepada Direksi untuk melakukan perubahan anggaran dasar apabila terdapat keberatan dan atau adanya permintaan dari Bappepam-LK dan regulator lainnya. 3. Perubahan penerbitan saham seri B yang dijual kepada publik semula 20 menjadi maksimal 40 dari modal disetor setelah IPO. 4. Perubahan program kepemilikan saham oleh karyawan dan manajemen. 5. Pemberian kuasa kepada Direksi untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan dalam rangka penawaran umum saham perdana. 6. Perubahan mekanisme perhitungan manfaat pensiun Direksi. 7. Perubahan nama dan logo perusahaan. Keputusan RUPSLB Sehubungan dengan agenda no. 1, 2, 3, 6 dan 8 merupakan agenda yang terkait dengan perubahan anggaran dasar maka keputusanya disatukan dalam keputusan mengenai penegasan kembali dan perubahan anggaran dasar. Dengan demikian keputusan RUPSLB menjadi sebagai berikut: 1. Menyetujui penegasan kembali anggaran dasar sehubungan akan dijadwalkannya kembali proses IPO pada tahun 2010, dan perubahan seluruh anggaran dasar bank bjb antara lain: 6. Approval of the transfer of shares receipts Rp 209, - into the reserve 7. Approval of the elimination of the inventory owned by bank bjb Rp 218,849, - 8. Agreement to give the power to discuss and decide the remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors to seven representatives of the Bank Shareholders bank bjb namely: ฀ •฀ Governor฀of฀West฀Java฀Province ฀ •฀ Governor฀of฀Banten฀Province ฀ •฀ Head฀of฀Bandung฀Regent ฀ •฀ Head฀of฀Kuningan฀Regent ฀ •฀ Mayor฀of฀Banjar ฀ •฀ Mayor฀of฀Bogor ฀ •฀ Mayor฀of฀Cilegon 9.฀ Approval฀of฀Bonds฀VII฀in฀2010฀with฀a฀maximum฀of฀ Rp 2,000,000,000,000, - two trillion rupiah with general or special warranties. Agenda General Meeting of Shareholders RUPSLB on March 30, 2010 1. Reaffirmation and changes in the basic budget. 2. Granting of power to the Directors to make changes in the articles of association if there is objection or a request from Bappepam-LK and other regulators. 3. Changes in issues of series B shares that are sold to the฀public,฀from฀the฀original฀20฀to฀a฀maximum฀of฀ 40 of paid up capital after IPO. 4. Changes in employee stock ownership programs and management. 5. Granting of power to the Directors to carry out all necessary actions in order to offer its shares. 6. Changes in the mechanism of the calculation of retirement benefits of Directors. 7. Changes of company name and logo. EGM In connection with the agenda no. 1, 2, 3, 6 and 8 which are the agendas associated with the amendment incorporated in the decision of reaffirmation and changes in the basic budget, thus the decision of the EGM are as follows: 1. Reaffirming approval of the statutes relating to the rescheduling of the IPO process in 2010, and changes to the entire budget of the bank bjb among others: Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan 154 Laporan Tahunan 2010 Annual Report • bank bjb ฀ •฀ Untuk฀memenuhi฀peraturan฀Bappepam-LK฀antara฀ lain Peraturan Bappepam-LK Nomor: IX.J.1 tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. ฀ •฀ Penghapusan฀beberapa฀ketentuan฀dalam฀anggaran฀ dasar mengenai aktivitas syariah sehubungan dengan proses pemisahan spin off Unit Usaha Syariah menjadi Bank Umum Syariah. ฀ •฀ Penyempurnaan฀ketentuan฀anggaran฀dasar฀dalam฀ rangka mendukung peningkatan kinerja bank bjb. ฀ •฀ Besaran฀ dan฀ peruntukan฀ atas฀ penggunaan฀ laba sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23.2 Anggaran Dasar bank bjb yang semula ditentukan prosentasenya menyetujui menjadi diserahkan kepada persetujuan RUPS Tahunan dan struktur klausul ketentuan pasal 32.2 menyetujui diubah dengan memisahkan antara ketentuan tentang cadangan dan Deviden dengan ketentuan tentang Tantiem, Bonus dan CSR dalam masing-masing bab tersendiri. ฀ •฀ Menyetujui฀komposisi฀besaran฀modal฀untuk฀seluruh฀ saham yang ditempatkan adalah saham seri B maksimum 40 dan selebihnya merupakan saham seri A. ฀ •฀ Menyetujui฀Penerbitan฀Saham฀Seri฀B฀yang฀dijual฀ kepada publik maksimal sebesar 40 dari modal disetor setelah IPO melalui penawaran umum kepada masyarakat. 2. Menyetujui mengubah keputusan agenda 8 RUPSLB tanggal 9 Januari 2009 yang dibuat di bawah tangan dan telah dinyatakan dalam akta Notaris, sebagaimana dimuat dalam akta Nomor 20 tanggal 16 Januari 2008, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta, perihal penetapan program kepemilikan saham bank bjb oleh karyawan dan manejemen melalui penjatahan pasti dengan cara membeli saham bank bjb dengan nominal dan disetujui menjadi memberikan jatah pasti kepada karyawan dan manajemen untuk membeli saham bank bjb dengan harga pasar.

3. Menyetujui memberi kuasa kepada Direksi bank bjb