PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 REVISI 2006 DAN PSAK NO. 55 REVISI 2006

Laporan Tahunan 2010฀Annual฀Report฀• bank bjb PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009 Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated 65 5. GIRO PADA BANK INDONESIA lanjutan 5. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA continued Rasio Giro Wajib Minimum GWM yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: The minimum reserve ratios as of December 31, 2010 and 2009 required under Bank Indonesia regulations are as follows: 2010 2009 GWM Rupiah Statutory Reserves in Rupiah Utama 8,00 5,00 Primary Sekunder 2,50 2,50 Secondary GWM Mata Uang Asing Statutory Reserves in Foreign Currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Utama 1,00 1,00 Primary GWM Syariah Syariah Statutory Reserves Rupiah 5,00 5,00 Rupiah Rasio Giro Wajib Minimum GWM tidak diaudit Bank adalah sebagai berikut: The ratio of minimum statutory reserves GWM unaudited of the Bank is as follows: 2010 2009 GWM Rupiah Statutory Reserves in Rupiah Utama 8,07 5,04 Primary Sekunder 5,30 7,47 Secondary GWM Mata Uang Asing Statutory Reserves in Foreign Currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Utama 1,10 1,02 Primary GWM Syariah Syariah Statutory Reserves Rupiah 5,05 5,41 Rupiah Bank dipersyaratkan untuk memiliki Giro Wajib Minimum GWM dalam mata uang Rupiah dalam kegiatannya sebagai bank umum dan syariah, serta GWM dalam mata uang asing dalam kegiatannya melakukan transaksi mata uang asing. GWM disimpan dalam bentuk giro pada Bank Indonesia. The Bank is required to maintain statutory reserves in Rupiah currency in its activities as a commercial and sharia bank, and foreign statutory reserves in its activities in the conduct of foreign currency transactions. These statutory reserves are deposited in the form of current accounts with Bank Indonesia. Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2010 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia PBI No.1219PBI2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang “Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing”. Sedangkan rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2009 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia PBI No. 1025PBI2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang “Perubahan Atas PBI No. 1019PBI2008 tentang GWM Bank Umum Pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing”. The statutory reserves ratio as of December 31, 2010 is calculated based on Bank Indonesia Regulation PBI No. 1219PBI2010 dated October 4, 2010 concerning “Statutory Reserves at Bank Indonesia for Commercial Banks in Rupiah and Foreign Currencies”. While the statutory reserves ratio as of December 31, 2009 is calculated based on Bank Indonesia Regulation PBI No. 1025PBI2008 dated October 23, 2008 concerning “The Amendment of PBI No. 1019PBI2008 concerning The Statutory Reserves of Commercial Banks with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies”. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009, perhitungan rasio GWM berdasarkan prinsip syariah didasarkan pada PBI No. 621PBI2004 tanggal 3 Agustus 2004 tentang Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang diamandemen dengan PBI No. 823PBI2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan PBI No. 1023 PBI2008 tanggal 16 Oktober 2008. As of December 31, 2010 and 2009, the calculation of statutory reserves based on sharia principles is in accordance with PBI No. 621 PBI2004 dated August 3, 2004 concerning The Statutory Reserves in Rupiah and Foreign Currencies for Commercial Banks conducting sharia activities based on sharia principles which has been amended by PBI No. 823PBI2006 dated October 5, 2006 and PBI No. 1023 PBI2008 dated October 16, 2008.