RISIKO LIKUIDITAS lanjutan LIQUIDITY RISK continued RISIKO SUKU BUNGA INTEREST RATE RISK
Laporan T ahunan
2010
AnnualReport•
bank
bjb
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 Disajikan dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2010 and 2009
Expressed in millions of rupiah, unless otherwise stated
144
42. RISIKO SUKU BUNGA lanjutan 42. INTEREST RATE RISK continued
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga gross tidak diaudit: The following table summarizes the Bank’s exposure to the interest rate risk gross unaudited:
31 Desember 2010December31, 2010 Lebih dari
Lebih dari Lebih dari Lebih dari Lebih dari
3 bulan tapi 1 tahun tapi 2 tahun tapi 3 tahun tapi 4 tahun tapi
tidak lebih tidak lebih tidak lebih tidak lebih tidak lebih
dari 1 tahun dari 2 tahun dari 3 tahun dari 4 tahun dari 5 tahun
Tidak Tidak lebih More than
More than More than More than More than
Lebih dari Suku bunga dikenakan dari 3 bulan 3 months but
1 year but 2 years but 3 years but 4 years but
5 tahun tetap
bunga Not more than not more than
not more than not more than not more than not more than More than Fixed interest Non-interest
Jumlah 3 months
1 year 2 years
3 years 4 years
5 years 5 years
rate bearing
Total Aset
Assets
Kas -
- -
- -
- -
- 1.374.719
1.374.719 Cash
Giro pada Bank Indonesia 2.719.321
- -
- -
- -
- -
2.719.321 Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank lain 202.018
- -
- -
- -
- -
202.018 Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia and
Indonesia dan bank lain -
- -
- -
- -
12.546.470 -
12.546.470 other banks
Surat-surat berharga - bersih Marketable securities - net
Dimiliki hingga jatuh tempo -
- -
- -
- -
1.089.946 -
1.089.946 Held-to-maturity
Efek-efek yang dibeli dengan Marketable securities purchased
janji dijual kembali -
- -
- -
- -
1.322.876 -
1.322.876 under agreements to resell
Tagihan akseptasi -
- -
- -
- -
- 14.556
14.556 Acceptances receivable
Kredit yang diberikan 17.961.563
- -
- -
- -
4.104.754 -
22.066.317 Loans
Penyertaan saham -
- -
- -
- -
- 35.214
35.214 Investments in shares
Aset lain-lain -
- -
- -
- -
- 216.542
216.542 Other assets
Jumlah aset keuangan 20.882.902
- -
- -
- -
19.064.046 1.641.031 41.587.979
Total financial assets Kewajiban
Liabilities
Kewajiban segera -
- -
- -
- -
- 685.700
685.700 Obligations due immediately
Simpanan nasabah Deposits from customers
- Giro 7.458.301
- -
- -
- -
- -
7.458.301 Current accounts -
- Tabungan 4.690.402
- -
- -
- -
- -
4.690.402 Savings -
- Deposito berjangka 14.013.880
4.841.726 15.391
- -
- -
- -
18.870.997 Time deposits -
Simpanan dari bank lain Deposits from other banks
- Giro 32.745
- -
- -
- -
- -
32.745 Current accounts -
- Tabungan 118.491
- -
- -
- -
- -
118.491 Savings -
- Deposito berjangka 53.975
33.438 -
- -
- -
- -
87.413 Time deposits -
- Call money 2.727.000
- -
- -
- -
- -
2.727.000 Call money -
Kewajiban akseptasi -
- -
- -
- -
- 14.556
14.556 Acceptances payable
Efek hutang yang diterbitkan -
- -
- -
- -
1.745.936 -
1.745.936 Debt securities issued
Pinjaman yang diterima -
- -
- -
- -
12.585 -
12.585 Borrowings
Kewajiban lain-lain -
- -
- -
- -
- 527.243
527.243 Other liabilities
Jumlah kewajiban keuangan 29.094.794
4.875.164 15.391
- -
- -
1.758.521 1.227.499
36.971.369 Total financial liabilities
Jumlah gap repricing suku bunga 8.211.892
4.875.164 15.391
- -
- - 17.305.525
413.532 4.616.610
Total gap repricing interest rate
Laporan Tahunan 2010AnnualReport•
bank bjb
PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 Disajikan dalam jutaan rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH
JAWA BARAT DAN BANTEN Tbk AND SUBSIDIARY
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years ended December 31, 2010 and 2009 Expressed in millions of rupiah,
unless otherwise stated
145
43. RISIKO OPERASIONAL 43. OPERATIONAL RISK
Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya
proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang
mempengaruhi
operasional Bank.
Untuk mengawasi risiko operasional yang mungkin
terjadi, Bank telah mengembangkan suatu sistem dengan menggunakan metodologi pengukuran
sendiri self-assessment yang dilakukan oleh masing-masing
risk owner,
sehingga dapat
dibentuk suatu peta risiko yang mungkin terjadi di setiap unit kerja.
Operational risk is a risk incurred by insufficient and or malfunction of internal processes, human
error, system failure, or external problems that affect the Bank’s operation. To monitor the
possible occurrence of operational risk, the Bank has developed a self-assessment measurement
system to be performed by each risk owner, which enables the Bank to develop a risk mapping
system that could potentially be implemented at each work unit.
Dengan peta risiko, risiko operasional dapat diukur berdasarkan nilai komposit risiko yang ditetapkan
oleh Regulator
sehingga manajemen
dapat melakukan pengendalian terhadap dampak risiko
yang timbul. Untuk mengalokasikan kebutuhan modal risiko operasional, sesuai dengan Basel
Committee on Banking Supervision, serta roadmap implementasi Basel II di Indonesia, pertama kali
Bank akan menggunakan metodologi pendekatan Basic Indicator dan saat ini masih melakukan
pengumpulan data risiko yang akan digunakan dalam perhitungan beban modal Risiko operasional
dengan menggunakan pendekatan yang lebih kompleks Advanced Measurement Approach.
With this risk mapping, operational risks can be measured
accurately and
enables the
management to control any arising risk impact. To allocate
capital requirements
in measuring
operational risk, in accordance with the Basel Committee on Banking Supervision and also the
roadmap of Basel II implementation in Indonesia, the Bank will use the Basic Indicator approach and
currently is collecting data which will be used in the application
of the
Advanced Measurement
Approach methodology.