Pemeliharaan dan program higiene dan sanitasi Penyimpanan

68 bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Daerah. Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2004 pasal 43 mengamanatkan pengawasan dan pembinaan IRTP kepada BupatiWalikota, dalam hal ini dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Daerah. Pembinaan teknologi, manajemen dan permesinan IKM banyak dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah. Dinas kesehatan daerah Kota Bogor Dinas Kesehatan Dinkes Kota Bogor mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi pemerintah di bidang kesehatan yang menjadi Urusan Rumah Tangga Daerah. Dinkes mempunyai fungsi antara lain mencakup pengembangan dan pembinaan pelayanan kesehatan, pencegahan dan pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, kesehatan keluarga dan penyuluhan kesehatan serta pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum. Struktur organisasi Dinkes Kota Bogor ,berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor No. 13 tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Lampiran 2, mencakup : a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ; 2. Sub Bagian Keuangan ; 3. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan . c. Bidang Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat, membawahi : 1. Seksi Promosi Kesehatan ; 2. Seksi Peran Serta Masyarakat ; 3. Seksi Pembiayaan Kesehatan Masyarakat . d. Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, membawahi : 1. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular ; 2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular ; 3. Seksi Penyehatan Lingkungan . e. Bidang Pembinaan Kesehatan Keluarga, membawahi : 1. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak ; 2. Seksi Kesehatan Remaja dan Lansia ; 3. Seksi Gizi . 69 f. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi : 1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan ; 2. Seksi Pembinaan dan Pengendalian Sarana Kesehatan Swasta ; 3. Seksi Perbekalan Kesehatan, Pengawasan Obat dan Makanan . g. UPTD Puskesmas jumlah 24 ; h. UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah LABKESDA . Pada Seksi Perbekalan Kesehatan Pengawasan Obat dan Makanan POM Perbekas salah satu tugasnya adalah menjalankan pembinaan dan pengawasan SP- PIRT melalui kegiatan Penyuluh Keamanan Pangan PKP dan kegiatan Pengawas Keamanan Pangan Kota Food District Inspector FDI. Penyuluh Keamanan Pangan PKP adalah pegawai negeri sipil yang mempunyai kualifikasi PKP yang mempunyai kompetensi sesuai dengan bidangnya dalam produksi pangan dan diberi tugas untuk melakukan penyuluhan keamanan pangan dari organisasi yang kompeten. Pengawas Pangan KabupatenKota District Food InspectorDFI adalah pegawai negeri sipil yang mempunyai kualifikasi DFI, yang mempunyai kompetensi sesuai dengan bidangnya dalam produksi pangan dan diberi tugas untuk melakukan pengawasan keamanan pangan IRTP dalam rantai pangan dari organisasi yang kompeten. Sumberdaya pada Seksi Perbekas ini saat ini memiliki 4 tenaga PKP yang aktif bertugas , dimana 3 orang tersebut juga merangkap sebagai tenaga Pengawas Pangan Kota DFI . Latar belakang pendidikan sumberdaya yang ada adalah semua Sarjana S1 bidang Farmasi. Selain itu sumberdaya yang sama dihunakan untuk melaksanakan tugas dalam pembinaan dan pengawasan obat-obatan. Sumber dana untuk kegiatan penyuluhan diperoleh dari APBD Kota Bogor dan penarikan biaya pendaftaran SP-PIRT sebesar Rp. 300.000,-pendaftar. Namun sejak tahun 2011, kebijakan biaya pendaftaran SP-PIRT telah dihapus. Alokasi dana yang ada pada Seksi Perbekas tahun 2012 kurang lebih 150 juta dengan proporsi pendanaan untuk kegiatan penyuluhan dan pengawasan pangan hanya sebesar kurang-lebih 75 juta. Target output sarana produksi pangan yang terbina sebanyak 100 buah. Hal ini antara lain menyebakan kegiatan penyuluhan terbatas