Memiliki dukungan sarana dan prasarana kota memadai
79 Tabel 16 Program dan indikator pelaksanaan strategi peningkatan pengawasan
mutu dan keamanan pangan RAN PG Tahun 2011-2015 No Program
Indikator
1 Pengawas Obat dan Makanan
Proporsi makanan yang memenuhi syarat 2
Pengawasam Produk dan Bahan Berbahaya
Prosentase makanan yang mengandung cemaran bahan berbahaya yang dilarang
3 Inspeksi dan Sertifikasi Makanan
‐ Prosentase sarana produksi makanan MD yg memenuhi GMP terkini
‐ Prosentase sarana produksi makanan bayi dan anak yg memenuhi GMP terkiniuhi standar GRPGDP
‐ Prosentase penjualan makanan yang meme 4 Peningkatan
jumlah dan
kompetensi tenaga penyuluh dan pengawas
- Jumlah tenaga penyuluh keamanan PKP - Jumlah tenaga pengawas KabKota FDI
5 Bimbingan teknis pada industri
rumah tangga pangan IRTP - Jumlah penyusunan Modul Penerapan Prinsip
Keamanan Pangan pada proses produksi di IRTP berdasarkan jenis produk
- Jumlah IRTP yang dilatih dan difasilitasi Penerapan Prinsip Keamanan Pangan pada proses produksi di
IRTP - Jumlah IRTP yang dilatih dan difasilitasi disain dan
implementasi CPPB pada IRTP - Monitoring dan verifikasi CPPB pada IRTP
- Monitoring dan verifikasi BinTek pada kantin sekolah
Sumber : Bappenas 2011
Sedangkan secara nasional telah ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional RPJPN 2005 - 2025 sebagaimana dinyatakan dalam Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2007; Kebijakan Pembangunan Industri Nasional melalui Peraturan Presiden 28 Tahun 2008; penjabaran Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional RPJMN; dan Rencana Strategis Kementrian Perindustrian tahun 2010-2014. Rencana strategis tersebut perlu diacu dalam Rencana Strategis
Dinas Provinsi dan KabupatenKota. Arah kebijakan industri 2005-2025 seperti dinyatakan dalam Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2007 antara lain : 1 Pembangunan industri diarahkan mewujudkan industri berdaya saing baik di pasar lokal maupun internasional, dan
terkait dengan pengembangan Industri Kecil dan Menengah; 2 Menciptakan lingkungan usaha mikro lokal yang dapat merangsang tumbuhnya rumpun
industri yang sehat dan kuat melalui penyediaan berbagai infrastruktur bagi peningkatan kapasitas kolektif, yang, antara lain, sarana dan prasarana fisik
transportasi, komunikasi, energi, sarana dan prasarana teknologi, prasarana
80 pengukuran, standardisasi, pengujian, dan pengendalian kualitas, serta sarana dan
prasarana pendidikan dan pelatihan tenaga kerja industri. Indikator kinerja urusan perindustrian yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Bogor 2010-2014 dan
Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan hanya mencakup jumlah industri kecil dan menengah IKM dengan target sebanyak 3510 unit IKM, dan jumlah
IKM yang memanfaatkan teknologi tepat guna .