Perkembangan jenis makanan jadi lain yang tergolong produk substitusi

91 Wilcock et al. 2011 mengidentifikasi motivasi dalam menerapkan HACCP pada industri pangan kecil dan menengah antara lain karena regulasi pemerintah, keinginan lebih maju dari pesaingnya dan memenuhi persyaratan pelanggan. Oleh karena itu selain adanya regulasi wajib pemerintah, peluang potensi peluang pasar serta persaingan bisnis dapat diarahkan untuk meningkatkan motivasi IKM untuk menerapkan GMP dan memperoleh jaminan SP-PIRT. Bagi kebanyakan industri, penentuan utama seluruh persaingan serta tingkat profitabilitas secara umum adalah persaingan antara perusahaan dalam industri Umar, 2005.

5.4 Matrik Internal- Eksternal IE

Matriks IE disusun untuk mengetahui strategi apa yang sebaiknya digunakan. Sumbu horizontal Matrik IE dibagi menjadi 3 bagian yaitu range antara 1.00–1.99 lemah, range antara 2.00–2.99 rataan, dan range antara 3.00–4.00 kuat demikian pula sumbu vertikal dibagi menjadi 3 bagian yaitu range antara 1.00-1.99 rendah, range antara 2.00–2.99 sedang, dan range antara 3.00–4.00 tinggi. Dari hasil Matriks IFE dan EFE sebelumnya didapat nilai IFE 2.333 dan nilai EFE 2.476. Visualisasi posisi pada Matriks IE dapat dilihat pada Gambar 18. Berdasarkan hasil tersebut, terlihat posisi pemerintah Kota Bogor terkait penerapan GMP di IKM roti berada pada kotak sel V Matrik IE, yaitu pada kotak ‘jaga dan pertahankan’ hold and maintain, sehingga strategi yang disaranan defensif. I Grow and Build Strategi intensif atau Integrative II Grow and Build Strategi intensif atau integratif III Hold and Maintain Penetrasi dan pengembangan I V Grow and Build Strategi intensif atau Integrative V Hold and Maintain Penetrasi dan pengembangan VI Harvest or Divest VII Hold and Maintain Penetrasi dan pengembangan VIII Harvest or Divest IX Harvest or Divest Gambar 18 Matriks IE posisi pemerintah Kota Bogor. Rendah 1,0 ‐1,99 Lemah 1,0 ‐1,99 Rata 2,0,0 ‐2,99 Kuat 3,0 ‐4,0 EFE Tinggi 3,0 ‐4,0 Sedang 2,0 ‐2,99 92 Hal ini berarti strategi pemerintah daerah Kota Bogor adalah menjaga agar IKM roti yang saat ini telah memenuhi GMP tetap memenuhi persyaratan GMP melalui mekanisme pengawasan dan melakukan penetrasi terhadap IKM roti yang belum memenuhi persyaratan GMP melalui penyuluhan lebih intensif, publikasi, promosi maupun bimbingan mendukung IKM roti untuk memenuhi GMP. Selain itu pemerintah mencari alternatif pengembangan metode, paduan, publikasi dalam mendorong agar persyaratan GMP dapat dipahami oleh IKM roti.

5.5 Strukturisasi ISM Interpretive Structural Modelling

Dalam rangka memperkaya penyusunan formula strategi digunakan analisis mengunakan teknik ISM untuk melihat hubungan kontekstual antar elemen dan hirarki untuk elemen penyusun strategi. Elemen yang dipilih adalah 1 elemen pendukung 2 elemen penghambat 3 elemen aktor pelaku.

5.5.1 Strukturisasi Elemen Pendukung SO

Elemen dan sub elemen pendukung dirumuskan berdasarkan hasil identifikasi SWOT yaitu paduan faktor Kekuatan dan Peluang SO sehingga dihasilkan 12 sub elemen pendukung untuk meningkatan penerapan GMP pada IKM roti-kue terdiri dari: 1 Lokasi Kota Bogor yang strategis s1; 2 Sektor industri makanan-minuman menjadi sector basis dalam perekonomian Kota Bogor s2; 3 Memiliki pendukung laboratorium uji terakreditasi s3; 4 dukungan sarana dan prasarana kota memadai s4; 5 Kebijakan pembebasan biaya SP-PIRT s5; 6 Sumber keuangan daerah Kota Bogor cukup baik s6 ; 7 Sudah memiliki jaringan koordinasi lintas SKPD s7; 8 Pontensialnya peluang pasar dalam negeri o1; 9 Adanya bantuan program dari pemerintah pusat o2; 10 Perubahan pola konsumsi dan kesadaran hidup sehat masyarakat o3; 11 Perkembangan teknologi dan informasi o4; 12 Keberadaan dari lembaga pendidikanpeneliti di Kota Bogor o5. Hasil strukturisasi ISM dengan transitivity = 75 menunjukkan terdapat 5 level hirarki dan 12 elemen tersebar dalam tiga kategori sub sektor dependent, linkage dan independent dengan koordinat daya dorong driver power DP dan ketergantungan dependence power D seperti disajikan pada Gambar 19. Gambar di bawah dapat dibaca berdasarkan koordinatnya terbagi menjadi empat kuadran, yaitu 1 autonomous, 2 dependent, 3 linkage dan 4 independent dengan koordinat driver power DP dan dependence power D sebagai berikut: