Tingkat komitmen dan budaya kerja IKM masih kurang

84 Kementrian Kesehatan, Kementrian UKM ,Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Barat . Bantuan biasanya dapat berupa bentuk programdana insentif, training, bimbingan intensif, bantuan peralatan atau bantuan pemasaranpromosipameran bagi IKM. Namun program, jadwal dan besaran bantuan sangat tergantung dari instansi pusat. Salah satu program yang dianggarkan oleh BPOM untuk seluruh kabupatenkota di Indonesia tertera dalam Rencana Aksi Pangan Nasional 2011- 2015 dengan sumber APBN untuk kegiatan mutu dan keamanan pangan sebesar 599 milyar untuk tahun 2012, 647 milyar tahun 2013, 725 milyar tahun 2014 dan 1.000 milyar untuk tahun 2015 Bapenas, 2010.

3. Perubahan pola konsumsi dan hidup sehat masyarakat

Pola konsumsi masyarakat Indonesia dapat dikenali berdasarkan alokasi penggunaannya. Secara garis besar, alokasi pengeluaran konsumsi masyarakat digolongkan dalam dua kelompok penggunaan, yaitu pengeluaran untuk makanan dan pengeluaran untuk bukan makanan. Pengeluaran konsumsi untuk makanan hampir 56,86 dari seluruh pendapatan perkapitanya. Kaitan antara pola konsumsi komoditas pangan utama dengan tingkat pendapatan dapat dipahami atau dibuktikan pada tingkat makro maupun mikro menurut dua hukum, yaitu Hukum Engel dan Hukum Bennet. Hukum Engel menyatakan bahwa proporsi anggaran Rumah Tangga yang dialokasikan untuk konsumsi pangan pokok akan semakin kecil pada saat tingkat pendapatan meningkat. Hukum Bennet menyatakan bahwa rasio makanan pokok yang mengandung zat tepung akan menurun pada saat pendapatan meningkat atau persentase kalori yang diperoleh dari pangan pokok berkurang saat pendapatan meningkat, karena konsumen melakukan diversifikasi pangan yang dikonsumsinya dengan memasukkan kalori tinggi Hanani, 2009. Kecenderungan perubahan pola konsumsi produk pengganti nasi merupakan peluang bagi industri pangan termasuk IKM roti di Kota Bogor. Penduduk Kota Bogor memiliki tingkat konsumsi konsumsi pangan terbesar ke tiga di provinsi Jawa Barat setelah Kota Sukabumi dan Kota Depok. Dewasa ini terjadi perubahan pola hidup sehat di dalam masyarakat juga berdampak pada tingkat kepedulian konsumen dalam pemilihan produk yang aman dikonsumsi. Hal ini menjadikan peluang bagi IKM roti yang telah mendapatkan SP- 85 PIRT sebagai salah bentuk jaminan dari pemerintah bahwa produknya diproduksi dengan memenuhi persyaratan Good Manufacturing Practices yang ditentukan pemerintah.

4. Perkembangan teknologi dan informasi

Perkembangan teknologi dan informasi yang cepat merupakan peluang yang sangat besar bagi industri termasuk IKM roti di Kota Bogor. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi ini dapat mendukung kelancaran usaha baik pada aspek produksi maupun pemasaran.

5. Keberadaan dari lembaga pendidikanpeneliti di Kota Bogor

Di Kota Bogor dan sekitarnya terdapat beberapa perguruan tinggi seperti IPB, Universitas Pakuan, Universitas Djuanda, Diploma IPB , Universitas Ibnu Khaldun,Univeritas Nusa Bangsa, Diploma Analis Kimia yang dapat menjadi sumber informasi dan memiliki tenaga ahli yang dapat dimanfaatkan bagi IKM maupun pemerintah daerah. Perguruan tinggi tersebut umumnya juga punya aktivitas pengembangan dan pengabdian masyarakat yang salah satu kegiatannya ikut membantu membinamemfasilitasi IKM seperti Inkubator Bisnis, LPPM IPB, dan lain-lain. Hal ini dapat menjadi peluang kerjasama yang baik untuk meningkatkan penerapan Good Manufacturing Practices di IKM roti-kue di Kota Bogor. Lembaga penelitian yang berada di Kota Bogor cukup banyak, diantaranya seperti tercantum pada Tabel 18. Tabel 18 Daftar balai penelitian di Kota Bogor NO Nama Balai Penelitian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Balai Besar Industri Agro Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian Balai Penelitian Tanaman Pangan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Balai Pengujian Mutu Produk Peternakan Balai Penelitian Veteriner Balai Penelitian Perikanan Air Tawar Balai Penelitian Tanah Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia SEAFAST Center IPB Balitbang Botani Puslitbang Gizi dan Makanan, Balitbang Kesehatan Institut Pertanian Bogor Pusat Penelitian Pengembangan Peternakan