Saran KESIMPULAN DAN SARAN
113 Hariyadi P. 2007. Upaya Peningkatan Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan melalui
Ilmu dan Teknologi Pangan. Southeast Asian Food Science and Technology SEAFAST Center IPB. Bogor.
Hariyadi,P. 2008. Beban Ganda: Permasalahan Keamanan Pangan di Indonesia Artikel Pangan Edisi No. 51XVIIIJuli-September2008.
Herath, D. dan Henson, S. 2005. Identification and quantification of barriers to HACCP implementation: Evidence from Ontario Food Processing sector.
Selected paper prepared for presentation at the American Agricultural Economics Association Annual Meeting, Providence, Rhode Island, July 24-
27, 2005
Hubeis, M. 1997. Menuju industri kecil profesional di era globalisasi melalui pemberdayaan manajemen industri. Orasi Ilmiah Guru Besar Tetap Ilmu
Manajemen Industri, Fakultas Tehnologi Pertanian.Bogor : IPB. Janes, FR. 1988. Interpretive Structural ModellingISM: a methodology for
structuring complex issues. Transactions Institute of Measurement and Control, Vol. 10 No. 3, pp. 145-54.
Jaya, R., Machfud dan Ismail, M. 2011. Aplikasi teknik ISM dan ME-MCDM untuk identifikasi posisi pemangku kepentingan dan alternatif kegiatan
untuk perbaikan mutu kopi gayo. Jurnal Teknologi Industi. Pertanian Vol. 21 1, 1-8.
Jharkharia,S. 2011. Interrelations of critical failure factors in ERP implementation: an ISM-based analysis. International Conference on
Advanced Management Science. IPEDR vol.19 2011. Singapore. [KADIN] Kamar Dagang dan Industri Indonesia. 2010. Kebutuhan Teknologi
dan Potensi Kerjasama Riset dengan Industri.[terhubung berkala] http: www.ristek.go.idfileuploadPengumuman2010KADIN.pdf. [20 Januari
2012]
Karaman, A. D., Ferit Cobanoglu , Renan Tunalioglu and Gulden Ova , 2012. Barriers and benefits of the implementation of food safety management
systems among the Turkish dairy industri: A case study. Food Control 25 2012 732- 739
Lawley R, Curtis L, and Davis J. 2008. The Food Safety Hazard Guidebook. RSC Publishing. Cambridge.
Machfud. 2001. Rekayasa model penunjang keputusan kelompok dengan fuzzy logic untuk system pengembangan agroindustri minyak atsiri.[Disertasi].
IPB. Bogor. [Menpangan] Menteri Negara Urusan Pangan. 1996. Undang- Undang RI No. 7
Tahun 1996 tentang Pangan. Kantor Menteri Negara Urusan Pangan. Jakarta.
114 [Menpangan] Menteri Negara Urusan Pangan dan Hortikultura. 1999.
Peraturan Pemerintah PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. Kantor Menteri Negara Pangan dan Hortikultura. Jakarta.
Mirah, AD. 2007. Manajemen Stratejik Pengembangan Agroindustri Berbasis Unggulan Daerah. Disertasi. Pasca Sarjana Tehnologi Industri Pertanian.
Bogor. Nababan TR. 2007. Analisis Strategi Pemasaran Produk Home Industri Roti
Studi Kasus di Home Industri Marinda, Kelurahan Gunung Batu, Bogor. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Pearce JA, Robinson RB. 1997. Manajemen Strategik :Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian. Maulana A, penerjemah; Jilid Satu. Jakarta: Bina Rupa
Aksara. Terjemahan dari: Strategic Managemen :Formulation, Implementation, and Controlling.
Purnawan, AH. 2010. Kajian pengembangan usaha IKM pangan komoditi roti dan kue di Kota Bogor Studi kasus di industri kecil Elsari Bogor. [Thesis].
Program Studi Industri Kecil Menengah. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rangkuti F. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama. Rahayu, 2009. Disain Peningkatan Daya Saing Industri Pengolahan Ikan Berbasis
Perbaikan Kinerja Mutu Dalam Rantai Pasokan Ikan Laut Tangkapan Di Wilayah Utara Jawa Barat.[Thesis]. Bogor : Fakultas Tehnologi Perikanan,
Institut Pertanian Bogor.
Randell AW. 2000. International food standards : The Work of Codex. Di dalam : Rees N, Watson D, editor. International Standard for Food Safety.
Maryland : An Aspen Publication. Rahayu, W. P. 2008. KLB Keracunan Pangan Tahun 2008: Laporan Tahunan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan, Badan POM RI, Jakarta.
Riemann, H. and F.L. Bryan. 1979. Foodborne Infection and Intoxication. 2nd edition, Academic Press, Inc., San Diego.
Sarter S, Gilles dan Patrick Gilabert . 2010. A Swot analysis of HACCP implementation in Madagascar. Food Control 21 2010 253–259
Sarter, Gilles dan Samira Sarter. 2012. Promoting a culture of food safety to improve hygiene in small restaurants in Madagascar. Food Control 25
2012 165-1. Sagheer, S., Yadav, S.S. and Deshmukh, S.G. 2008. An application of
interpretative structural modeling of the compliance to food standards. International Journal of Productivity and Performance Management
Vol. 58 No. 2, 2009 p. 136-159.
115 Sapers GM, Gorny JR, and Yousef AE. 2006. Microbiology of Fruits and
Vegetables. CRC Press.Boca Raton, London, New York. Saxena, Sushil JP, Vrat P. 1992. Scenario Building: A Critical Study of Energy
Conservation in The Indian Cement Industri. Technological Forecasting and Social Change 41: 121-146.
Siregar, D. 2009. Strategi Peningkatan Mutu Dan Keamanan Produk Olahan Markisa Di PT. Pintu Besar Selatan, Sumatera Utara. [Thesis]. Bogor.
Fakultas Tehnologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Sekretaris Jenderal Menteri Perindustrian. 2010. Rencana Strategis Kementerian
Perindustrian tahun 2010-2014 dan Peran Daerah Dalam Menghadapi FTA. Yogyakarta: Menperin.
S.M. Osés , P.A. Luning , L. Jacxsens , S. Santillana , I. Jaime and J. Rovira . 2012. Food safety management system performance in the lamb chain.
Food Control 25 2012 493-500.
Sudibyo, A, Rahayu, SE, Rohaman, MM, Ridwan, IN, Sirait, SD, Aprianita, N dan Sutrisniati, D. 2001. Pengembangan dan Penerapan Sistem HACCP
Hazard Analysis Critical Control Point Pada Industri Pangan di Indonesia. Warta IHP vol. 18 No. 1-2 : 7 – 18.
Sudibyo, A dan Sumarsi. 2004. Penelitian Terhadap Kesadaran dan Tanggung Jawab Industri Pangan Skala Kecil Dalam Memproduksi Pangan
Yang Aman dan Bermutu. Warta IHP Vol. 21 No. 1 – 2 : 41-54. Sukarman W. 2007. Modul Kuliah MAN 542 Pengelolaan Industri : Peran
Industri Perbankan dalam Mendukung Sektor UMKM di Indonesia. Bogor: Program Magister Profesional Industri Kecil Menengah Sekolah
Pascasarjana IPB.
Supar. 2005. Keamanan pangan produk peternakan ditinjau dari aspek prapanen: Permasalahan dan solusi. Prosiding Lokakarya Nasional Keamanan
Pangan Produk Peternakan Bogor , 14 September 2005. hlm. 56
−60. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.
Stanton G. 2000. Food Safety and International Trade : The Role of The WTO and The SPS Agreement. Di dalam : Rees N, Watson D, editor.
International Standard for Food Safety. Maryland : An Aspen Publication. Tarigan, A.B. 2010. Proses Produksi dan Pengawasan Mutu Roti di Perusahaan
Bogor Permai. Program Keahlian Supervisor Jaminan Mutu Pangan, Diploma, IPB.
Umar H. 2008. Strategic Management in Action. Cetakan Kelima. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Warfield, J. N. 1974a. Structuring complex systems, Battelle Monograph No 4, Battelle Memorial Institute, Columbus. Ohio, USA.
116 [WHO] World Health Organization. 1999. Report of WHO Food Safety
Programme: Strategies for Strategies for Implementing HACCP in Small andor Less Developed Businesses. The Netherlands The Hague.
Winarno FG. 1993. Makanan tradisional: keamanan, gizi, dan khasiat. Di dalam: Naskah Akademis Keamanan Pangan. IPB Press. Bogor.
Winarno FG. 1994. Mikrobiologi dan keamanan pangan. Di dalam: Naskah Akademis Keamanan Pangan. IPB Press. Bogor.
Winarno, F.G. 1997. Naskah Akademis. Keamanan Pangan. FTDC Food Technology Development Center Institut Pertanian Bogor.
Winarno, F.G. 2004. Keamanan Pangan, Cetakan 1 Jilid 2. M-Brio Press, Bogor. Wilcock, A., Ball, B., Aung, M. 2011. Effective implementation of food safety
initiatives: Managers, food safety coordinators and production workers perspectives. Food Control 22 2011 27-33.
Yapp, C. dan Fairman, R. 2006. Factors affecting food safety compliance within small and medium-sized enterprises: implications for regulatory and
enforcement strategies. Food Control
17 2006 42–51.
117
LAMPIRAN
118
119 Lampiran 1 Kualifikasi pakar yang digunakan dalam penelitian
No Nama Pakar
Jabatan Keahlian Terkait
Aplikasi 1 Dra
Nurhaedah, Apt
Kepala Seksi Perbekas POM
Dinas Kesehatan Kota Bogor
- Petugas Penyuluh
Keamanan Pangan -
Food District Inspector -
Pengalaman kerja lebih dari 10 tahun terkait
SP-PIRT SWOT
2 Gupuh Samirono, BBA
Kepala Seksi Industri Agro dan
Hasil Hutan Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Bogor
- Petugas Pembina IKM - Pengalaman kerja lebih
dari 10 tahun terkait IKM bidang makanan
SWOT, ISM
3. Dr. Ratih
Dewanti Hariyadi, MSc
Ketua Program Pasca Sarjana Ilmu
Pangan FATETA IPB
- Dosen ilmu pangan - Asesor KAN bidang
HACCP dan SMKP - Anggota Sub Panitia
Teknis Sistem Manajemen Mutu
bidang Pangan - Menjadi konsultan
GMP HACCP SMKP di berbagai industri
SWOT, ISM
4. Ir. Maman
Rohaman, MSc
Kepala Bidang Pengujian dan
Sertifikasi Balai Besar Industri
Agro - Pengalaman kerja lebih
dari 10 tahun terkait aspek GMPHACCP
- Peneliti bidang keamanan pangan
- Auditor HACCP SMKP
- Pengalaman konsultan GMP HACCP SMKP
di berbagai industri SWOT, ISM
5 H Maman
Surachman
Pemilik ELsari Ketua Asosiasi
IKM -
Pengusaha bakery lebih dari 5 tahun
- Pengalaman
menerapkan GMP pada perusahaannya
SWOT
120 Lampiran 2 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Bogor
121 Lampiran 3 Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor
122 Lampiran 4 Jumlah unit usaha industri di Kota Bogor tahun 2006 – 2011
Tahun jumlah unit usaha Presentase
peningkatan thn 2010-
2011
N O
CABANG INDUSTRI 2006
2007 2008
2009 2010
2011
I. A
.
INDUSTRI KIMIA, AGRO DAN HASIL HUTAN
IKAH INDUSTRI MENENGAH
BESAR
1. Makanan 2. Minuman
3. Kayu Olahan dan rotan 4. Pulp dan Kertas
5. Bahan Kimia dan karet 6.Bahan Galiannon logam
7. Kimia 9
8 10
8 6
2 5
15 9
10 10
7 2
8 22
9 11
11 7
2 6
25 12
12 11
8 2
8 25
13 13
12 9
2 9
25 14
13 13
11 2
9
48 59 68 78 83 87 4.82
B
INDUSTRI KECIL FORMAL
1.Makanan 2. Minuman
3. Kayu Olahan dan rotan 4. Pulp dan Kertas
5. Bahan Kimia dan karet 6.Bahan Galiannon logam
7. Kimia 180
40 111
79 13
37 43
193 49
114 79
13 37
58 213
58 118
83 23
37 61
225 61
120 92
23 37
65 240
69 120
93 23
37 71
263 78
121 100
24 37
78
503 543
593 623 653 701
7.35 C
INDUSTRI KECIL NON FORMAL
1. Makanan 2. Minuman
3. Kayu Olahan dan rotan 4. Pulp dan Kertas
5. Bahan Kimia dan karet 6.Bahan Galiannon logam
7. Kimia 979
203 80
28 -
35 23
998 207
82 33
- 35
23 1.017
211 84
34 -
36 25
1.037 216
84 37
- 36
28 1.057
221 84
41 -
36 31
1.078 226
84 47
- 36
35
1,348 1.378 1.407 1.438 1.470 1.506
2.45 Sub Total I
1.899 1.980 2.068 2.139 2.206 2.294
3.99 II
A
INDUSTRI LOGAM, MESIN, ELEKTRONIKA
DAN ANEKA
INDUSTRI MENENGAH BESAR
44 44
46 48
49 56
14.29
B INDUSTRI KECIL
FORMAL 340 347 363 331 336 338 0.60
C INDUSTRI KECIL
NON FORMAL 703 715 731 748 765 789 3.14
Sub Total II 1.087 1.106 1.140 1.127 1.150 1.183
2.87 Total
2.986 3.086 3.208 3.266 3.356 3.477 3.61
Sumber : Dinas Perindagkop Kota Bogor diolah
123 Lampiran 5 Industri roti yang terdaftar di Dinasperindag Kota Bogor
NO Nama
Industri Jenis
Komoditi Unit
Kapasitas Produksi
Per tahun
Nilai Investasi RP
Tenaga Kerja
1 Parkindo Lestari
Roti Buah
150.000 17,500,000
30 2 PT
Dunkindo Lestari Roti
Kg 100.000
17,500,000 30
3 PT Talkindo Selaksa A.
Roti Buah
1.400.000 231,180,000
29 4 PT
Hero Supermarket, tbk Roti buah
120.000 1,100,000
28 5 Bogor
Permai Roti
Buah 1.080.000
359,300,000 25
6 Dwi Kandi
Roti Buah
195.000 22,700,000
24 7 Tista
Roti Kue
Buah 360.000
25,000,000 20
8 PT Matahari Putra Prima
Roti Buah
57.600 248,000,000
15 9 Lautan
Bakery Roti
Kg 39.000
34,500,000 15
10 Merdeka Roti
Buah 270.000
175,000,000 14
11 Mahkota Bakery
Roti Buah
600.000 16,000,000
12 12 PT. Ramayana
Kg 7.200
41,000,000 12
13 Shany Bakery
Roti Buah
200.000 11,000,000
11 14 Tan
Tjoan Roti
Buah 150.000
13,000,000 11
15 Venus Roti
Buah 1.800.000
364,700,000 11
16 Berkah Roti
Buah 750.000
2,680,000 10
17 Evy Boy
Roti, Kue
Buah 500.000
20,000,000 10
18 Elsari RotiBrwonies
Buah 16.800
85,000,000 10
19 De Paris Roti
Roti Buah
270.000 120,000,000
9 20 PT
Mustika Citra Rasa Holla Roti Buah
46.000 140,400,000
9 21 Meridien
Roti Buah
150.000 15,000,000
8 22 Noora
Cake Roti
Buah 30.000
30,000,000 8
23 Sukses Bakeri
Roti Buah
780.000 14,600,000
7 24 Yun
Yen Roti
Buah 500.000
1,350,000 6
25 Nila Rosa Bakery
Roti Dus
50.000 10,000,000
6 26 Family
Bakery Roti
Buah 180.000
15,000,000 6
27 Delicius Roti
Kg 4000
16,000,000 6
28 Bogasari Roti
Buah 150.000
3,000,000 6
29 Heroy Sari
Roti Buah
100.000 3,500,000
6 30 SAE
Roti Roti
Buah 750.000
30,000,000 6
31 Dahlan Zein
Roti Buah
180.000 8,500,000
6 32 PIA
Apple Pie
Apple Loyang
7.500 81,500,000
6 33 Manis
Bakery Roti
Buah 260.000
1,250,000 5
34 Bambi Roti
dan kue Buah
2.600.000 28,000,000
5 35 PT
Eka Dasa Perkasa Roti
Buah 180.000
3,500,000 5
36 Rifia Roti
Buah 50.000
40,000,000 5
37 3 Roses
Roti, Kue
Kg 1.200
49,470,000 5
38 Jumbo Bakery
Roti Buah
108.000 80,000,000
5 39
Surya bakery Roti
Buah 180.000
1,200,000 4
40 Dwi Rabo Bakery
Roti Buah
180.000 2,000,000
4 41 Azakia
Cake Bakery Roti,
kue Kg
1.500 40,060,000
4 42 Keisha
Kue Loyang
9.216 45,800,000
4 43 Singapore
Bakery Roti,
kue Kg
12.000 49,770,000
4 44 Mekar
Jaya Roti
Buah 75.000
9,800,000 4
45 Edis Bakery
Roti Buah
35.000 19,300,000
3 46 Pelangi
Kue Kg
50.000 3,000,000
3
Sumber : Dinas Perindagkop Kota Bogor diolah
124 Lampiran 6 Industri roti yang mendapatkan SP-PIRT dari Dinas Kesehatan Bogor
No Nama
Industripemilik Jenis
Komoditi Nilai
hasil Pemeriksaan
Sarana Produksi
Tahun Terbit
Sertifikat
1 Bie ‐bie
brownies Kategori
B 2006
2 Lasalie Cake
Cake Kategori
B 2006
3 Andrea Roti
Kategori B
2006 4 Bogor
Permai Roti
Kategori B
2006 5 Lita
Dewi Roti
‐kue Kategori
B 2006
6 Iis Rosita Sari
Roti, cake
Kategori B
2006 7 Mitra
Resa brownies
Kategori B
2007 8 Novin
Bakery Roti
‐kue Kategori
B 2007
9 Jumbo bakery
Roti Kategori
B 2007
10 Ika Sukaesih
Roti ‐kue
Kategori B
2007 11 BreadCo
Yogya Roti
Kategori B
2007 12 BreadCodYogya
surken Roti
Kategori B
2010 13 Shofie
Indri Notari brownies
Kategori C
2006 14 Maya
bakery roti
‐kue Kategori
C 2006
15 Nora Bakery
roti ‐kue
Kategori C
2006 16 Teratai
roti ‐kue
Kategori C
2006 17 Siti
solekhah Kue
Kategori C
2006 18 Wagito
Kue Kategori
C 2006
19 Simon bakery
Roti Kategori
C 2006
20 Moms bakery
Roti ‐kue
Kategori C
2006 21 Ine
Agustiany Roti
Kategori C
2006 22 De
Paris Roti,
cake Kategori
C 2007
23 Roti lestari
roti ‐kue
Kategori C
2007 24 Roti
singapore roti
Kategori C
2007 25 Mona
bakery Roti
‐kue Kategori
C 2007
26 Vina lesmana
Roti ‐kue
Kategori C
2007 27 My
Bread rotiku Roti
Kategori C
2007 28 La
Sandy Roti
Kategori C
2007 29 Natasha
Roti ‐kue
Kategori C
2008 30 Lilly
Kusumawati Roti
‐kue Kategori
C 2008
31 Jawara bakery
Roti Kategori
C 2008
32 Galuh Sari
Roti ‐kue
Kategori C
2008 33 Roti
gantang Roti
Kategori C
2008 34 Foodmart
ekalos Roti
‐kue Kategori
C 2008
35 Mimi roti
Roti Kategori
C 2008
36 Sarah bakery cake
Roti, cake
Kategori C
2010 37 AlexCornus
Roti Kategori
C 2010
38 Rivara Roti
Kategori C
2010 39 Firda
sari Roti,
kue Kategori
C 2010
40 Roti Venus Bakery
Roti, kue
Kategori C
2010 41 Abdul
Hamid Roti
Kategori C
2010 42 Akazia
Cake Roti,
cake Kategori
C 2011
43 Heroy sari
Roti, kue
Kategori C
2011 44 Proboningsih
Roti, kue
Kategori C
2011 45 The
Cake House Roti,
cake Kategori
C 2011
46 Cecep Solihin
Roti Kategori
C 2011
47 Sunandar bakery
Roti Kategori
C 2011
48 Hoip Roti
Kategori K
aplikasi2009 49 Andry
Syarifudin Roti
Kategori K
aplikasi2012
Sumber : Dinas Kesehatan Kota Bogor diolah
125 Lampiran 7 Contoh formulir penilaian CPPB-IRT
126 Dengan kriteria penilaian masing-masing unsur sebagai berikut :
GRUP A : LINGKUNGAN PRODUKSI 1. Semak
B : bebas dari semak belukarrumput liar di dalam maupun di luar halaman. C : bebas dari semak belukarrumput liar di dalam halaman
K : terlihat semak belukarrumput liar di dalam maupun di luar halaman. 2. Tempat sampah
B : jumlahnya cukup dan selalu tertutup C : jumlahnya cukup tetapi sebagian terbuka.
K : jumlah kurang dan selalu terbuka. 3. Sampah
B : bebas dari sampah di dalam maupun di luar sarana produksi C : bebas dari sampah di dalam sarana produksi
K : terlihat sampah di dalam maupun di luar sarana produksi 4. Selokan
B : ada selokan dan berfungsi dengan baik. C : ada selokan dan tidak berfungsi dengan baik.
K : tidak ada selokan
GRUP B : BANGUNAN DAN FASILITAS B.1. Ruang Produksi
1. Konstruksi lantai B : kedap air, rata, halus tetapi tidak licin, kuat, dibuat miring mudah dibersihkan
C : tidak seluruhnya seperti B tetapi mudah dibersihkan K : tidak sesuai persyaratan dan sulit dibersihkan.
2. Kebersihaan lantai B : lantai selalu dalam keadaan bersih
C : lantai dalam keadaan kurang bersih K : lantai dalam keadaan kotor