74 merupakan potensi yang strategis untuk perkembangan dan pertumbuhan kegiatan
ekonomi. Lokasi yang berdekatan dengan ibu kota Jakarta juga memudahkan akses sumber informasi di pemerintahan pusat ibu kota seperti BPOM, Kementerian
Perindustrian, Kementrian UKM, dan lainnya. Adanya Kebun Raya yang didalamnya terdapat Istana Bogor di pusat kota serta kedudukan Kota Bogor
diantara jalur tujuan wisata Puncak - Cianjur menjadikan Kota Bogor sebagai salah satu alternatif pusat perbelanjaan, perdagangan dan wisata kuliner bagi masyarakat
Kota Bogor dan sekitarnya. Kota Bogor masih memberikan daya tarik yang besar bagi para wisatawan.
Hal itu terlihat dari tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Bogor di tahun 2011 yang mencapai 3.264.169 orang yang terdiri dari 3.112.414 wisatawan lokal dan
151.755 wisatawan mancanegara. Dengan demikian, kunjungan wisatawan tahun 2011 tumbuh sebesar 10,02 dibandingkan kunjungan wisatawan di tahun 2010
yang mencapai 2.967.426 orang Bapeda, 2010. Tempat wisata di Kota Bogor yang menjadi tujuan para wisatawan diantaranya: Kebun Raya Bogor, Istana Bogor,
Museum Zoologi, Museum Etnobotani, Prasasti Batu tulis, Danau Situgede, Taman Topi Plaza Kapten Muslihat, Museum Tanah, Museum PETA, Museum
Perjuangan, dan Wisata Air The Jungle. Lokasi strategis menciptakan peluang pasar bagi produk industri IKM roti di
Kota Bogor. Hal ini juga berdampak baik bagi perkembangan ekonomi industri roti di Kota Bogor.
2. Sektor industri makanan menjadi sektor basis perekonomian Bogor
Berdasarkan data BPS Kota Bogor, sektor kedua yang dominan dalam pembentukan PDRB Kota Bogor periode 2005-2009 adalah sektor industri
pengolahan dengan laju 27,97 . Pada sektor industri pengolahan, sub sektor dominan adalah sektor makanan, minuman dan tembakau dengan jumlah industri
terbanyak. Berdasarkan data sensus industri tahun 2011, selama jangka waktu tahun 2005-2009 sektor makanan dan minuman menunjukan: 1 Peningkatan
jumlah output terbesar dibanding sektor lain mencapai 595 juta rupiah; 2 Peningkatan nilai tambah dari 55,82 juta rupiah menjadi 435,07 juta rupiah 7,79
kali lipat.
75 Industri makanan dan minuman termasuk dalam kategori industri penggerak
perekonomian Kota Bogor. Adapun ciri-ciri kelompok industri penggerak perekonomian antara lain: 1 Menggunakan bahan baku lokal atau bahan baku
yang mudah diperoleh; 2 Cara memproduksinya tidak sulit dikuasai oleh masyarakat setempat , karena berbasis talenta dan ketrampilan daerah ataupun
kalau membutuhkan alih tehnologi akan mudah dilakukan atau tidak menuntut ketrampilan tinggi; 3 Sebagian besar produknya dapat diserap oleh pasar
lokaldomestik, atau tidak memerlukan pemasaran yang sulit; 4 Mempunyai potensi untuk dikembangkan, apabila memungkinkan dikembangkan sebagai
produk unggulan daerah Bapeda, 2010.
3. Memiliki infrastruktur pendukung laboratorium uji terakreditasi
Pemerintah Kota Bogor telah memiliki laboratorium uji terakreditasi KAN No akreditasi LP-443-IDN yaitu Laboratorium Dinas Kesehatan yang beralamat
di Jl. Kesehatan No. 3 Tanah Sareal Kota Bogor . Ruang lingkup yang dimiliki antara lain untuk pengujian kimiafisika air dan air limbah, mikrobiologi makanan
dan minuman, bahan tambahanpengawetpewarna makanan, hygiene dan sanitasi. Biaya pengujian berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bogor No. 4 Tahun 2006.
Pengujian di laboratorium dibutuhkan dalam membuktikan pemenuhan persyaratan pada penerapan GMP seperti pengujian kualitas air yang digunakan
sesuai standar kualitas air menurut PerMenKes No. 907MenKesSKPer.VII2002; pengujian cemaran mikroba dan kimia sesuai Peraturan Kepala Badan POM RI No.
Hk.00.06.1.52.4011 tentang penetapan batas maksimum cemaran mikroba dan kimia dalam makanan; pengujian laboratorium untuk memeriksa status kesehatan
pekerja.
4. Memiliki dukungan sarana dan prasarana kota memadai
Kota Bogor telah memiliki kualitas dan jaringan air bersih PDAM yang cukup baik untuk mendukung operasional industri roti dalam pemenuhan sumber
air untuk proses produksi . Baku mutu air minum yang dipersyaratkan dalam penerapan GMP harus memenuhi standar kualitas air menurut PerMenKes No.
907MenKesSKPer.VII2002. Tingkat pelayanan Air minum oleh PDAM Tirta Pakuan melalui sambungan langsung SR pada tahun 2008 sebesar 98,72
RPJMD Kota Bogor, 2010-2014.