Refleksi Siklus II Hasil Penelitian Siklus II

193

4.1.3.4 Refleksi Siklus II

Berdasarkan hasil tes dan nontes yang telah dilaksanakan pada siklus II, pembelajaran menulis paragraf argumentasi sudah dapat diikuti dengan baik oleh siswa. Hal ini dikarenakan siswa sudah paham dan jelas terhadap pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa berdasarkan hasil tes pada akhir pembelajaran siklus II menunjukkan peningkatan dari siklus I. Pada siklus II ini, nilai tes siswa tidak ada yang berada dalam kategori kurang. Nilai rata-rata kelas pada keterampilan menulis paragraf argumentasi dari seluruh aspek siklus I hanya mencapai 73,12 dan termasuk dalam kategori cukup, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata kelas mencapai 84,75 dan termasuk dalam kategori baik. Dari pencapaian nilai rata-rata kelas siklus I dan siklus II ini diperoleh peningkatan sebesar 11,63. Rata-rata kelas pada siklus II telah mampu mencapai batas minimal ketuntasan belajar klasikal sebesar 80. Hasil tes pada siklus II masih terdapat tiga siswa yang berada dalam kategori cukup dan belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Namun, peneliti tidak melakukan tindak lanjut pada siswa tersebut karena penelitian yang dilakukan peneliti sudah sesuai dengan target yang diinginkan serta mengalami peningkatan karena lebih dari 75 siswa sudah memperoleh nilai di atas kriteria ketuntasan minimal. Perilaku siswa pada siklus II mengalami perubahan ke arah positif. Sebagian besar siswa sudah mampu berkonsentrasi dan memperhatikan penjelasan guru dengan baik. Siswa yang semula tidak bersemangat dan malas menjadi lebih 194 serius, antusias, dan sungguh-sungguh ketika mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi. Siswa juga tertib dan santun pada saat mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi. Mereka lebih termotivasi dalam pembelajaran sehingga nilai tes mereka menjadi lebih baik. Pembelajaran pada siklus II merupakan tindakan perbaikan dari pembelajaran pada siklus I. Pada siklus I masih banyak dijumpai kesulitan yang dihadapi siswa. Kesulitan tersebut kemudian dicarikan jalan keluar untuk diterapkan pada pembelajaran siklus II. Pada pembelajaran siklus II, guru memberikan motivasi kepada siswa serta membuat suasana lebih santai agar dapat mengurangi ketegangan. Guru menyampaikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa agar kesalahan siswa tidak diulangi lagi. Berdasarkan pendidikan karakter keaktifan siswa, dapat dijelaskan bahwa siswa lebih aktif dalam bertanya apabila mengalami kesulitan. Siswa lebih berani mengungkapkan pendapatnya dan menanggapi. Siswa juga terlihat lebih semangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Pada siklus II, masih ada siswa yang belum aktif. Akan tetapi, jumlah siswa yang belum aktif mengalami penurunan dibandingkan pada siklus I. Pendidikan karakter yang kedua yaitu kerja sama siswa dalam kelompok. Dalam melaksanakan pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi, kerja sama siswa dalam kelompok sudah baik. Mereka sudah bisa bertukar pendapat, meskipun masih ada siswa yang berbuat usil terhadap temannya. Namun, hal ini tidak membatasi mereka dalam bekerja sama. Pada saat kegiatan menyunting, siswa juga 195 menyunting hasil pekerjaan teman dengan teliti baik dari segi isi maupun bahasa. pada siklus II. Akan tetapi, jumlah siswa yang menganggu temannya lebih sedikit dibandingkan siklus sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan perilaku siswa pada siklus II, yaitu siswa menjadi lebih bisa menyadari mengenai arti kerja sama dalam berkelompok. Pendidikan karakter yang ketiga yaitu kedisiplinan dan tanggung jawab. Berdasarkan data nontes, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa memiliki sikap disiplin dan tanggung jawab yang baik dalam proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi. Hal ini terlihat ketika siswa selalu antusias dan mengikuti setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Siswa duduk rapi pada saat pembelajaran berlangsung dan melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Pada saat mengerjakan tugas individu atau menulis paragraf argumentasi, sebagian besar siswa sudah bersikap jujur mengerjakan tugas secara individu. Pendidikan karakter yang keempat yaitu kekritisan. Pada siklus II, siswa menjadi lebih kritis. Siswa lebih berani bertanya kepada guru apabila mereka mengalami kesulitan, mereka akan bertanya tanpa merasa malu. Hal tersebut dapat diketahui ketika siswa mempresentasikan hasil tugasnya di depan kelas, siswa yang pada siklus I hanya sedikit mengomentari temannya yang presentasi, kini pada siklus II mereka berani menanggapi jawaban temannya. Berdasarkan hasil deskripsi perilaku ekologis dan catatan harian guru, dapat disimpulkan bahwa kekritisan siswa mengalami peningkatan pada siklus II. Adapun pendidikan karakter yang terakhir yaitu kemampuan berbagi. Berdasarkan hasil catatan harian siswa dan wawancara, sebagian besar siswa 196 sudah tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi. Adapun kesulitan yang dialami siswa, yaitu kurangnya waktu yang diberikan oleh guru untuk menulis paragraf argumentasi. Pada saat siswa diwawancara oleh peneliti, siswa juga terlihat lebih santai dan tidak canggung lagi. Begitu pula pada saat siswa melakukan diskusi kelompok, mereka terlihat lebih bisa berbagi. Berdasarkan hasil catatan harian dan wawancara dapat disimpulkan bahwa siswa yang mengalami kesulitan pada siklus II mengalami penurunan dibandingkan pada siklus I. Selain itu, siswa juga lebih bisa berbagi dengan teman sekelompoknya. Berdasarkan uraian di atas, hasil tes dan nontes pada siklus II telah mencapai hasil yang maksimal. Hasil tes siswa telah mencapai KKM yang telah ditentukan oleh peneliti, yaitu 80. Nilai rata-rata siswa pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 11,63 atau sebesar 16,05. Selain itu, perilaku siswa juga mengalami peningkatan, yaitu siswa lebih aktif, mudah bekerja sama dalam kelompok, kritis, disiplin dan bertanggung jawab, serta bisa berbagi.

4.2 Pembahasan

Pembahasan didasarkan pada hasil penelitian selama dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Pembahasan hasil dua siklus itu meliputi hasil tes dan nontes. Pembahasan hasil tes merujuk pada pemerolehan skor yang dicapai siswa ketika mengerjakan tugas menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi. Aspek-aspek yang dijadikan penilaian

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Pembelajaran Berpikir Berbicara Menulis melalui Media Foto Jurnalistik pada Siswa Kelas X.2 SMA N 1 Welahan Jepara

0 17 273

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi melalui Model Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial pada Siswa Kelas X5 SMA Negeri 1 Subah, Kabupaten Batang

0 2 193

Peningkatan Keterampilan Menulis Surat Resmi melalui Model Explicit Instruction dengan Media Animasi pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 1 Dukuhwaru Tahun Ajaran 2010 2011

1 20 268

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Model Examples Non Examples melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Kumesu 1 Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2010 2011

0 12 234

PENERAPAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X E SMA NEGERI 1 JOGOROGO KABUPATEN NGAWI TAHUN AJARAN 2009 2010

0 6 116

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis melalui Media Berita Foto pada Siswa Kelas X-4 SMA PGRI 01 Kendal.

0 0 3

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi melalui Penerapan Teknik Tutorial dengan Media Film Pendek pada Siswa Kelas X.1 SMA Negeri 1 Majenang, Kabupaten Cilacap.

0 0 3

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Model Examples Non Examples melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Kumesu 1 Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN DENGAN METODE THINK PAIR AND SHARE MELALUI PEMANFAATAN MEDIA MASSA CETAK PADA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 1 BODEH KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2010/2011.

0 0 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI STRATEGI ATM DENGAN MEDIA CONTOH CERPEN SISWA KELAS X-8 SMA N 2 BAE KUDUS.

0 0 3