33
kebenaran, mengubah pandangan dan sikap, memengaruhi, dan meyakinkan pembaca dengan selalu mengungkapkan fakta sebagai alat bukti untuk
memperkuat kekuatan argumenpendapat penulis secara teoretis, empiris, praktis, maupun logis.
2.2.2.3 Jenis-jenis Paragraf Argumentasi
Jenis-jenis paragraf argumentasi menurut Keraf 2000:108 terbagi menjadi tujuh, yaitu 1 genus atu definisi, mengajukan argumen dari definisi-definisi; 2
sebab dan akibat, didasarkan pada pola sebab-akibat yang mempergunakan corak berpikir kausal; 3 keadaan atau sirkumtansi, menyodorkan kedaan didasarkan
pada keadaan yang ada; 4 persamaan, dengan menyamakan antara metode- metode yang terkait dengan fakta yang sama; 5 perbandingan, dengan
membandingkan hal-hal yang bisa diperbandingkan; 6 pertentangan, dengan menggunakan metode pertentangan dalam fakta atau situasi. Didasarkan pada
relasi antara berbagai fakta dan peristiwa; dan 7 kesaksian atau otoritas, dengan memanfaatkan topik atau sumber dari luar.
Berbeda dengan Keraf, Alfiansyah 2009:2 berpendapat bahwa bentuk penalaran yang ada dalam paragraf argumentasi ada dua, yaitu penalaran induksi
dan penalaran deduksi. Penalaran induksi adalah bentuk penalaran yang bertolak dari pernyataan khusus kemudian menarik simpulan secara lebih umum.
Penalaran induksi tidak boleh membuat simpulan yang melebihi kelayakan fakta sebagai pendukung. Penalaran deduksi adalah penalaran yang bertolak dari
34
pernyataan umum yang dipakai untuk mengamati pernyataan khusus sebagai dasar mengambil simpulan.
Pendapat Alfiansyah diperkuat oleh pendapat Wagiran. Menurut Wagiran 2009:6 jenis-jenis paragraf argumentasi, yaitu tajuk rencana, surat pembaca,
opini, wacana debat, artikel, dan kolom. Teknik pengembangannya terbagi menjadi dua, yaitu deduktif-induktif dan sebab-akibat. Pola penalaran sebab-
akibat, yakni menyampaikan terlebih dahulu sebab-sebabnya dan diakhiri dengan pernyataan sebagai akibat dari sebab tersebut. Dalam penggunaannya, penalaran
sebab-akibat dapat disajikan menjadi akibat-sebab. Artinya, menyampaikan terlebih dahulu akibatnya, kemudian dicari sebab-sebabnya.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengajukan genus atau definisi, paragraf
dengan pola sebab dan akibat, paragraf yang terkait keadaan atau sirkumtansi, menyamakan fakta-fakta yang ada, membandingkan, mempertentangkan,
memanfaatkan topik dan sumber luar, paragraf deduktif, paragraf induktif.
2.2.2.4 Langkah-langkah Menulis Paragraf Argumentasi