Kemampuan Berbagi Hasil Perilaku Siswa Siklus II

186

4.1.3.3.5 Kemampuan Berbagi

Berdasarkan hasil catatan harian guru, respon siswa mengenai pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi yang digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi sudah baik. Hal ini ditunjukkan dengan semangat dan keantusiasan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Mereka mendengarkan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh dan berpendapat bahwa pembelajaran yang baru saja dilakukan sangat efektif karena mereka tidak hanya belajar menulis, tetapi berpikir dan berdiskusi. Hal itu melatih kekritisan siswa dan keterampilan siswa dalam mengemukakan pendapat. Pada siklus II siswa lebih bisa berbagi dengan kelompok mereka dibandingkan pada siklus I. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan perilaku siswa ke arah lebih positif pada siklus II. Berdasarkan hasil catatan harian siswa yang termasuk ke dalam pendidikan karakter aspek berbagi, yaitu 1 perasaan yang dialami siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi, 2 kesulitan yang dialami siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi, 3 tanggapan siswa mengenai model think pair and share melalui media gambar animasi, 4 kesan terhadap gaya mengajar guru, dan 5 saran siswa terhadap penggunaan model think pair and share melalui media gambar animasi. Pendapat siswa mengenai perasaan yang dialami siswa selama mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share 187 melalui media gambar animasi, yaitu mereka merasa antusias dengan pembelajaran yang baru saja dilakukan. Hal ini terlihat dari pernyataan R-30 “Senang, antusias terhadap pembelajaran.” Selain itu, pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi juga membantu siswa lebih mudah memahami pembelajaran menulis paragraf argumentasi. Hal ini terlihat dari pernyataan R- 30 “Senang karena pada pembelajaran hari ini sangat menyenangkan, mengasyikkan, dan menghibur .” Selanjutnya, tentang kesulitan yang dialami siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi, yaitu sebagian siswa tidak mengalami kesulitan. Hal ini terlihat pada pernyataan R-30 “Sejauh ini tidak mengalami kesulitan.” Berikut ini adalah tanggapan siswa mengenai model think pair and share melalui media gambar animasi, yaitu mendukung karena media pembelajaran ini memudahkan siswa dalam menulis paragraf argumentasi. Terlihat pada pernyataan R-24 “Bagus karena animasinya menarik dan mendukung.” Adapun kesan siswa terhadap gaya mengajar guru, yaitu sudah baik dalam menyampaikan materi pembelajaran. Terlihat dari pernyataan R-15 “Masih kaku tapi sudah lumayan baik. ” Kesan, pesan, dan saran siswa terhadap penggunaan model think pair and share melalui media gambar animasi. Secara keseluruhan, siswa dapat menerima dengan baik pembelajaran menulis paragraf argumentasi model think pair and share melalui media gambar animasi yang telah dilaksanakan. Mereka merasa pembelajaran ini mudah dipahami dan pembelajaran menulis paragraf 188 argumentasi model think pair and share melalui media gambar animasi untuk terus ditingkatkan dan diterapkan pada pembelajaran yang lain. Hal terlihat pada pernyataan R-24 “Menurut saya, sebaiknya model itu selalu diterapkan dalam setiap pembelajaran .” Selain itu, siswa juga memberikan saran agar gambar animasi diperjelas, terlihat pada pernyataan R-15 “Harus lebih dikembangkan lagi .” Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa model think pair and share melalui media gambar animasi sangat mendukung pembelajaran menulis paragraf argumentasi. Adanya diskusi membuat mereka lebih bisa berbagi. Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa pada siklus I, juga semakin berkurang pada siklus II. Selain itu, siswa juga semakin senang mengikuti pembelajaran yang baru saja dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara yang termasuk ke dalam pendidikan karakter aspek berbagi, yaitu 1 apakah selama ini kalian berminat dengan pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi; 2 bagaimana pendapat kalian dengan pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi; 3 kesulitan apakah yang kalian hadapi selama mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi; 4 apa manfaat yang kalian peroleh setelah mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi; dan 5 apa harapan kalian mengenai pembelajaran menulis argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi. 189 Pertanyaan pertama mengenai minat siswa terhadap pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi. Hasil wawancara dengan siswa yang mendapat nilai tinggi mengatakan bahwa pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi sangat menarik. Hal ini terlihat pada pernyataan R-30 “Saya sangat berminat dengan pembelajaran menulis paragraf argumentasi. Saya juga semangat dalam mengikuti pembelajaran dan saya sudah tidak malu lagi bertanya dengan ibu .” Menurut siswa yang mendapat nilai sedang R-15 “Saya senang, berminat, dan tertarik mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dan saya tidak mengantuk seperti pembelajaran pada pertemuan yang lalu. ” Menurut siswa yang mendapat nilai rendah, mereka juga berminat. Hal ini terlihat dari pendapat R-21 “Saya senang dan sangat berminat dengan pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi. ” Pertanyaan kedua mengenai pendapat siswa terhadap pembelajaran menulis paragraf argumentasi yang telah diberikan guru selama ini. Hasil wawancara dengan siswa yang mendapat nilai tinggi R-30 “Pendapat saya mengenai model think pair and share sangat baik apabila digunakan dalam pembelajaran tidak hanya pembelajaran bahasa Indonesia, sedangkan media gambar animasi dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi sangatlah menunjang siswa dalam menuangkan gagasan ke dalam bentuk tulisan argumentatif. Ibu mengajarnya jelas dan bagus .” Menurut siswa yang mendapat nilai sedang R-15 “Menurut saya model think pair and share baik digunakan dalam suatu pembelajaran karena 190 peran guru tidak hanya sebagai guru saja, tetapi guru bisa bersosialisasi dengan siswa. Ibu mengajarnya bagus dan terlihat bersemangat .” Menurut siswa yang mendapat nilai rendah R-21 “Pendapat saya mengenai model think pair and share adalah baik untuk pembelajaran dan media gambar animasi sangat cocok untuk media pembelajaran. ” Pertanyaan ketiga mengenai kesulitan yang dialami siswa selama mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi. Hasil wawancara dengan siswa yang mendapat nilai tinggi mengatakan bahwa tidak ada kesulitan. Hal ini terlihat pada pernyataan R-30 “Selama proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi tidak ada kesulitan sama sekali .” Menurut siswa yang mendapat nilai sedang, tidak ada kesulitan. Hal ini terlihat dari pendapat siswa yang mendapat nilai sedang, yaitu R-15 “Secara keseluruhan saya tidak merasa kesulitan, hanya saja kesulitan saya adalah mengenai penulisan EYD dan saya masih bingung mau menyusun kalimat agar menjadi kalimat yang bisa bersifat argumentatif .” Menurut siswa yang mendapat nilai rendah, juga tidak ada kesulitan. Hal ini terlihat dari pendapat siswa yang mendapat nilai rendah, yaitu R-21 “Secara keseluruhan tidak ada kesulitan, hanya saja saya kurang mampu dalam menyusun kalimat yang baik. ” Pertanyaan keempat mengenai manfaat yang diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi. Hasil wawancara dengan siswa yang mendapat nilai tinggi R-30 “Manfaat yang saya peroleh selama mengikuti pembelajaran menulis paragraf argumentasi adalah bahwa media gambar animasi 191 dapat digunakan sebagai media untuk menulis paragraf argumentasi .” Menurut siswa yang mendapat nilai sedang, pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi sudah tepat. Hal ini terlihat dari pendapat siswa yang mendapat nilai sedang, yaitu R-15 “Manfaat yang saya peroleh adalah bahwa kita bisa belajar menulis paragraf menggunakan media yang sebelumnya belum pernah kita gunakan seperti media gambar animasi. Media gambar animasi ternyata lebih menarik dan lebih baik apabila digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi .” Menurut siswa yang mendapat nilai rendah R-21 “Manfaat yang saya peroleh adalah bahwa media gambar animasi ternyata dapat digunakan sebagai media dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi. ” Pertanyaan kelima mengenai harapan siswa mengenai pembelajaran menulis argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi. Hasil wawancara dengan siswa yang mendapat nilai tinggi mengatakan agar lebih bisa diterapkan pada pembelajaran lain. Hal ini terlihat pada pernyataan R-30 “Harapan saya, media gambar animasi dan model think pair and share bisa dikembangkan dalam pembelajaran lainnya .” Menurut siswa yang mendapat nilai sedang R-15 “Harapan saya, ibu jangan lupa kalau jadi guru harus bisa menggunakan media atau model yang menarik untuk siswa, seperti model think pair and share dan media gambar animasi .” Menurut siswa yang mendapat nilai rendah R-21 “Harapan saya terhadap pembelajaran menulis paragraf argumentasi adalah lebih asyik lagi kalau diselingi dengan permainan sehingga bisa serius tapi santai dan tidak terlalu tegang. ” 192 Gambar 17. Aktivitas Siswa Melaksanakan Think Pair and Share Pada gambar 17 merupakan aktivitas siswa melaksanakan think pair and share. Pada gambar tersebut dapat terlihat siswa melaksanakan think pair and share dengan baik. Siswa mengamati gambar animasi dengan teliti, berdiskusi, dan menulis paragraf argumentasi. Pada saat siswa berdiskusi, siswa aktif mengemukakan pendapat mereka dan menanyakan kesulitan yang mereka alami. Siswa yang bertanya dan memberikan tanggapan terhadap kelompok yang maju juga lebih banyak dibandingkan pada siklus I. Setelah siswa berdiskusi, siswa menulis paragraf argumentasi. Mereka menulis paragraf argumentasi secara individu dengan tenang dan tertib. 193

4.1.3.4 Refleksi Siklus II

Berdasarkan hasil tes dan nontes yang telah dilaksanakan pada siklus II, pembelajaran menulis paragraf argumentasi sudah dapat diikuti dengan baik oleh siswa. Hal ini dikarenakan siswa sudah paham dan jelas terhadap pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Keterampilan menulis paragraf argumentasi siswa berdasarkan hasil tes pada akhir pembelajaran siklus II menunjukkan peningkatan dari siklus I. Pada siklus II ini, nilai tes siswa tidak ada yang berada dalam kategori kurang. Nilai rata-rata kelas pada keterampilan menulis paragraf argumentasi dari seluruh aspek siklus I hanya mencapai 73,12 dan termasuk dalam kategori cukup, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata kelas mencapai 84,75 dan termasuk dalam kategori baik. Dari pencapaian nilai rata-rata kelas siklus I dan siklus II ini diperoleh peningkatan sebesar 11,63. Rata-rata kelas pada siklus II telah mampu mencapai batas minimal ketuntasan belajar klasikal sebesar 80. Hasil tes pada siklus II masih terdapat tiga siswa yang berada dalam kategori cukup dan belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Namun, peneliti tidak melakukan tindak lanjut pada siswa tersebut karena penelitian yang dilakukan peneliti sudah sesuai dengan target yang diinginkan serta mengalami peningkatan karena lebih dari 75 siswa sudah memperoleh nilai di atas kriteria ketuntasan minimal. Perilaku siswa pada siklus II mengalami perubahan ke arah positif. Sebagian besar siswa sudah mampu berkonsentrasi dan memperhatikan penjelasan guru dengan baik. Siswa yang semula tidak bersemangat dan malas menjadi lebih

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Pembelajaran Berpikir Berbicara Menulis melalui Media Foto Jurnalistik pada Siswa Kelas X.2 SMA N 1 Welahan Jepara

0 17 273

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi melalui Model Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial pada Siswa Kelas X5 SMA Negeri 1 Subah, Kabupaten Batang

0 2 193

Peningkatan Keterampilan Menulis Surat Resmi melalui Model Explicit Instruction dengan Media Animasi pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 1 Dukuhwaru Tahun Ajaran 2010 2011

1 20 268

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Model Examples Non Examples melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Kumesu 1 Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2010 2011

0 12 234

PENERAPAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X E SMA NEGERI 1 JOGOROGO KABUPATEN NGAWI TAHUN AJARAN 2009 2010

0 6 116

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis melalui Media Berita Foto pada Siswa Kelas X-4 SMA PGRI 01 Kendal.

0 0 3

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi melalui Penerapan Teknik Tutorial dengan Media Film Pendek pada Siswa Kelas X.1 SMA Negeri 1 Majenang, Kabupaten Cilacap.

0 0 3

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Model Examples Non Examples melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Kumesu 1 Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN DENGAN METODE THINK PAIR AND SHARE MELALUI PEMANFAATAN MEDIA MASSA CETAK PADA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 1 BODEH KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2010/2011.

0 0 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI STRATEGI ATM DENGAN MEDIA CONTOH CERPEN SISWA KELAS X-8 SMA N 2 BAE KUDUS.

0 0 3