Kemampuan Berbagi Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model

214 a b Gambar 23. Perbandingan Aktivitas Siswa Menyunting Paragraf Argumentasi Teman pada Siklus I dan Siklus II Pada gambar 23 menunjukkan aktivitas siswa menyunting. Pada gambar 23a menunjukkan aktivitas siswa menyunting pada siklus I. Berdasarkan gambar 23a dapat dijelakan bahwa siswa sudah cukup kritis dalam menyunting pekerjaan teman. Akan tetapi, dari foto tersebut terlihat masih terdapat siswa yang menghadap belakang dan mengajak bicara temannya pada saat kegiatan menyunting. Selain itu, masih terdapat siswa yang malas menyunting dan bersandar pada tembok. Gambar 23b menunjukkan aktivitas siswa menyunting pada siklus II. Pada gambar tersebut dapat terlihat bahwa sebagian besar siswa sudah menyunting paragraf argumentasi milik teman. Mereka mengamati dengan teliti hasil pekerjaan teman baik dari segi isi maupun bahasa.

4.2.3.5 Kemampuan Berbagi

Salah satu bentuk pendidikan karakter dalam pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi, yaitu berbagi. Pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think 215 pair and share melalui media gambar animasi terdapat aktivitas diskusi. Kegiatan diskusi ini bertujuan untuk melatih siswa bertukar informasi yang telah mereka temukan pada tahap think dengan teman sekelompoknya sehingga kesulitan yang dialami siswa dalam memahami isi gambar animasi dapat teratasi. Berdasarkan hasil catatan harian, wawancara, dan dokumentasi foto pada siklus I, terdapat beberapa siswa yang belum bisa berbagi dengan baik. Siswa masih merasa kesulitan dalam melakukan diskusi. Masih banyak siswa yang pasif pada saat diskusi kelompok. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II, siswa lebih bisa berbagi dengan teman sekelompoknya. Siswa yang awalnya bercanda dengan temannya pada saat kegiatan diskusi, pada siklus II mulai semangat mengikuti diskusi dan bisa berbagi dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara dan catatan harian, mereka sudah bisa berbagi dengan baik selama proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi. a b Gambar 24. Perbandingan Aktivitas Siswa Melaksanakan Think Pair and Share pada Siklus I dan Siklus II Pada gambar 24 menunjukkan aktivitas melakukan think pair and share. Salah satu kegiatan think pair and share adalah menulis. Pada gambar 24a menunjukkan aktivitas siswa menulis paragraf argumentasi pada siklus I. Gambar 216 tersebut menjelaskan bahwa masih terdapat siswa yang mencontek pekerjaan teman mereka. Mereka tidak percaya dengan hasil pekerjaan mereka sendiri. Pada gambar 24b menunjukkan aktivitas siswa menulis paragraf argumentasi pada siklus II. Gambar tersebut menunjukkan bahwa siswa sudah bersikap jujur dengan menulis paragraf argumentasi secara individu. Mereka nampak serius dengan tidak mengganggu teman mereka. 4.2.4 Perbandingan Hasil Penelitian Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi dengan Hasil Penelitian Kajian Pustaka Penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi ” mengalami peningkatan. Nilai rata-rata kelas sebelum diberi tindakan hanya 69,03 dan berada dalam kategori cukup. Perilaku siswa juga masih menunjukkan perilaku-perilaku negatif. Namun, setelah dilaksanakan pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi pada siklus I dan II mengalami peningkatan. Hasil tes keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi pada siklus I sebesar 73,12 dan berada dalam kategri cukup. Hasil tes pada siklus I belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan oleh peneliti. Oleh karena itu, peneliti melakukan perbaikan pada siklus II. Hasil tes menulis paragraf argumentasi pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 11,63 atau sebesar 16,05, yaitu dari 217 nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 73,12 menjadi 84,75 pada siklus II. Peningkatan hasil tes tersebut sangat memuaskan. Peningkatan hasil tes menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi diikuti dengan perubahan perilaku siswa. Pada siklus I, masih ada beberapa siswa yang menunjukkan perilaku negatif, yaitu siswa kurang bersemangat mengikuti pembelajaran, siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, sibuk berbicara, dan ada yang tidur pada saat pembelajaran berlangsung. Namun, pada siklus II perilaku siswa mengalami perubahan ke arah yang lebih positif. Siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, mereka terlihat antusias, dan memperhatikan penjelasan guru, sehingga suasana kelas pun menjadi lebih kondusif. Selain itu, siswa juga lebih aktif dalam mengemukakan pendapatnya, lebih kritis, disiplin, tanggung jawab, dan lebih bisa berbagi. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berkedudukan sebagai pelengkap dari penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut, misalnya penelitian yang dilakukan oleh Ni‟mah 2007, Hapsari 2008, Puryanti 2009, Hindawati 2010, Mujahadah 2010, dan Sulistyani 2010. Perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya akan dijabarkan sebagai berikut. Penelitian yang dilakukan oleh Ni‟mah 2007 dalam skripsinya yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Think Pair Share dalam Mata Pelajaran Sejarah pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Semarang ” menunjukkan bahwa hasil uji perbedaan dua rata-rata pretes t berada pada daerah penerimaan Ho 218 disimpulkan tidak ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji perbedaan rata-rata postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh bahwa kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok kontrol. Estimasi rata-rata pada kelompok kontrol yaitu 61,62-66,71 dengan rata- rata hasil belajar siswa 64,17 sedangkan estimasi rata-rata kelompok eksperimen 68,68-73,03 dengan rata-rata hasil belajar 70,85, berarti kelompok kontrol hasil belajarnya lebih rendah dibandingkan dengan kelompok eksperimen, maka ada pengaruh antara efektivitas model pembelajaran think pair share dalam mata pelajaran sejarah pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Semarang. Penelitian yang dilakukan oleh Hapsari 2008 dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi dengan Media Gambar Karikatur Politik pada Siswa Kelas XI Jurusan Akuntansi SMK Veteran Semarang Tahun Ajaran 20072008 ” diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis karangan argumentasi dengan menggunakan media gambar karikatur politik sebesar 3,51. Skor rata- rata kelas pada tahap prasiklus sebesar 6,97 dan mengalami peningkatan sebesar 3 menjadi 9,17. Kemudian pada siklus II skor rata-rata kelas meningkat menjadi 10,35. Setelah digunakan pembelajaran menggunakan media gambar karikatur politik terjadi perubahan tingkah laku. Siswa yang sebelumnya merasa kurang siap dan aktif dalam pembelajaran menjadi siap dan lebih aktif mengikuti pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Puryanti 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Metode Problem Solving untuk Meningkatkan Keterampilan 219 Menulis Karangan Argumentasi pada Siswa Kelas X-2 SMA Islam Sudirman Tembarak Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 20082009 ” menunjukkan bahwa keterampilan menulis karangan argumentasi berdasarkan metode problem solving terbukti mengalami peningkatan. Hasil tes rata-rata pada siklus I adalah 69,64 atau termasuk kategori baik, sedangkan nilai rata-rata pada siklus II sebesar 85,12 atau termasuk kategori sangat baik. hal ini membuktikan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II sebanyak 15,12 atau sebesar 21,95. Perubahan tingkah laku siswa dapat dilihat secara jelas pada saat pembelajaran. Berdasarkan hasil data nontes siklus I, masih tampak perilaku negatif siswa saat pembelajaran berlangsung. Pada siklus II perilaku negatif siswa semakin berkurang dan perilaku positif siswa semakin bertambah. Penelitian yang dilakukan oleh Hindawati 2010 dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi melalui Media Teks Berita dengan Model Pembelajaran Problem Based Instruction PBI pada Siswa Kelas X-4 SMA Negeri 3 Brebes ” menunjukkan bahwa analisis data penelitian keterampilan menulis karangan argumentasi siswa dari siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Nilai rata-rata kelas dalam menulis karangan argumentasi siklus I sebesar 68,18. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 16,54 atau dengan nilai 79,46. Peningkatan keterampilan menulis karangan argumentasi diikuti dengan perubahan perilaku siswa. Perubahan perilaku tersebut, yaitu dari perilaku negatif menjadi perilaku positif. Penelitian yang dilakukan oleh Mujahadah 2010 dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Menulis Argumentasi 220 melalui Media Komik dalam Konteks Pekerjaan dengan Model Problem Terbuka OE: Open Ended Siswa Kelas XI SMK N 2 Kendal ” menunjukkan adanya peningkatan keterampilan menulis karangan argumentasi dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Hal ini tampak dari peningkatan rata-rata hasil tes keterampilan siswa. Hasil tes menulis karangan argumentasi dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Nilai rata-rata hasil prasiklus I 55,68 meningkat pada siklus I dengan nilai rata-rata 63,35. Nilai rata-rata hasil siklus I 63,35 meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 76,74 yaitu meningkat sebesar 13,39 atau sebesar 19,11. Perilaku siswa kelas XI jurusan Mekanik Otomotif 3 SMK N 2 Kendal setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media komik dalam konteks pekerjaan melalui model open ended mengalami perubahan ke arah positif. Penelitian yang dilakukan oleh Sulistyani 2010 dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan menulis Artikel dengan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair and Share melalui Media Majalah Dinding pada Siswa Kelas IX SMP Muhammadiyah Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan Tahun Ajaran 20092010 ” diketahui bahwa keterampilan menulis artikel siswa pada tahap prasiklus, nilai rata-rata yang dicapai sebesar 56,69 dalam kategori cukup. Setelah dilakukan tindakan menggunakan metode pembelajaran kooperatif think pair and share melalui media majalah dinding pada siklus I, nilai rata-rata yang dicapai sebesar 64,5 dengan kategori cukup. Pada siklus II nilai rata-rata yang dicapai rata-rata sebesar 75,61 dalam kategori baik. Hal ini berarti mengalami peningkatan sebesar 11,11 atau 17,22 dari siklus I ke siklus II dan 7,75 dari prasiklus ke siklus I. Selain itu, perilaku-perilaku negatif siswa selama mengikuti 221 pembelajaran pada tahap prasiklus dan siklus I mengalami perubahan ke arah positif pada siklus II. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi diposisikan sebagai pelengkap dari penelitian- peneltian sebelumnya. Peningkatan keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan sebagai pelengkap dari penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian yang dilakukan peneliti berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan model think pair and share untuk meningkatkan keterampilan menulis paragraf argumentasi. Selain itu, peneliti juga menggunakan media gambar animasi untuk memudahkan siswa dalam menulis paragraf argumentasi. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Think Pair and Share melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas X-8 SMA N 1 Bae Kudus ” mengkaji keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi. Nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 73,12 dengan kategori cukup. Nilai rata-rata pada siklus I belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan oleh peneliti, yaitu 80 sehingga dilakukan perbaikan pada siklus II. Pada siklus II, nilai rata-rata kelas meningkat sebesar 16,05 menjadi 84,75 dalam kategori baik. 222 Selama proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi juga terlihat adanya perubahan perilaku siswa dari arah yang negatif menuju ke arah yang lebih positif. Siswa secara bertahap mulai bisa menyesuaikan pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi yang dilakukan oleh peneliti. Perubahan perilaku siswa dapat dilihat dari keaktifan, kerja sama, kekritisan, kedisiplinan dan tanggung jawab, serta kemampuan berbagi. Setelah dilakukan pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi, siswa menjadi lebih aktif, mudah diajak kerja sama, kritis, disiplin dan tanggung jawab, serta lebih bisa berbagi. 223

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Simpulan dari hasil penelitian tentang keterampilan menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi pada siswa kelas X-8 SMA Negeri 1 Bae Kudus adalah sebagai berikut. 1 Proses pembelajaran menulis paragraf argumentasi dengan model think pair and share melalui media gambar animasi pada siklus I dan siklus II secara keseluruhan memiliki alur yang hampir sama. Akan tetapi, peneliti melakukan perbaikan proses pembelajaran pada siklus II. Pada siklus I, siswa menulis paragraf argumentasi berdasarkan gambar animasi yang telah ditentukan oleh guru, sedangkan pada siklus II, siswa menulis paragraf argumentasi berdasarkan gambar animasi yang diperoleh berdasarkan suara terbanyak pilihan siswa. Pada siklus I, siswa mendapat materi menyunting secara sekilas, sedangkan pada siklus II siswa mendapat penguatan materi menyunting, kemudian praktik menyunting hasil pekerjaan teman. Berdasarkan hasil catatan harian siswa, siswa kesulitan melakukan diskusi dan menulis paragraf argumentasi. Oleh karena itu, guru memberikan arahan pada siswa untuk mencatat informasi yang telah mereka temukan sehingga pada saat diskusi mereka lebih mudah melakukan diskusi. Selain itu, pada siklus II guru juga memberikan arahan pada siswa untuk mencatat identifikasi masalah yang ada dalam gambar animasi, kemudian mengembangkannya ke dalam paragraf argumentasi. Adanya perbaikan pada siklus II menjadikan

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Pembelajaran Berpikir Berbicara Menulis melalui Media Foto Jurnalistik pada Siswa Kelas X.2 SMA N 1 Welahan Jepara

0 17 273

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi melalui Model Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial pada Siswa Kelas X5 SMA Negeri 1 Subah, Kabupaten Batang

0 2 193

Peningkatan Keterampilan Menulis Surat Resmi melalui Model Explicit Instruction dengan Media Animasi pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 1 Dukuhwaru Tahun Ajaran 2010 2011

1 20 268

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Model Examples Non Examples melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Kumesu 1 Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2010 2011

0 12 234

PENERAPAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X E SMA NEGERI 1 JOGOROGO KABUPATEN NGAWI TAHUN AJARAN 2009 2010

0 6 116

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis melalui Media Berita Foto pada Siswa Kelas X-4 SMA PGRI 01 Kendal.

0 0 3

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi melalui Penerapan Teknik Tutorial dengan Media Film Pendek pada Siswa Kelas X.1 SMA Negeri 1 Majenang, Kabupaten Cilacap.

0 0 3

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Model Examples Non Examples melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Kumesu 1 Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN DENGAN METODE THINK PAIR AND SHARE MELALUI PEMANFAATAN MEDIA MASSA CETAK PADA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 1 BODEH KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2010/2011.

0 0 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI STRATEGI ATM DENGAN MEDIA CONTOH CERPEN SISWA KELAS X-8 SMA N 2 BAE KUDUS.

0 0 3