Hakikat Media Gambar Animasi

41 Fase-2 Pair berkelompok Guru meminta kepada siswa untuk berpasangan. Guru memberikan persoalan kepada siswa dan siswa bekerja kelompok dengan cara berpasangan dengan teman sebangku think-pair untuk mendiskusikan masalah-masalah yang telah ditentukan oleh guru. Fase-3 Share berbagi Guru meminta pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi atau bekerja sama dengan kelas secara keseluruhan mengenai apa yang telah mereka bicarakan. Tiap kelompok melakukan presentasi share mengenai masalah yang telah didiskusikan tadi. Guru memimpin pleno dan tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya. Atas dasar hasil diskusi, guru mengarahkan pembicaraan pada materipermasalahan yang belum diungkap siswa. Simpulan. Guru membuat skor perkembangan tiap siswa.

2.2.4 Hakikat Media Gambar Animasi

Dalam proses belajar mengajar, media mempunyai fungsi yang sangat penting. Media pengajaran mempertinggi proses belajar mengajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai Wagiran, dkk. 2009:3. Beberapa jenis media pendidikan yang biasa digunakan dalam pembelajaran antara lain, media grafis seperti foto, gambar, grafik atau bagan, media tiga dimensi, media proyeksi seperti slide, film strip, penggunaan OHP, dan lingkungan Sudjana dan Rivai 2007:3-4. Penggunaan gambar animasi juga salah satu contoh pemanfaatan teknologi dalam pendidikan. Menurut Yudhiantoro 2003 animasi merupakan susunan 42 gambar mati grafik statis yang diberi efek sehingga seolah-olah bergerak. Tulisan yang meluncur dari samping ke tengak layar atau gambar yang dapar bergerak-gerak dari menghadap kiri menjadi menghadap ke kanan itu termasuk contoh animasi yang sederhana. Salah satu program komputer yang dapat membuat animasi adalah flash. Flash dapat menganimasi objek gambar sehingga seolah-olah gambar itu bergerak di sepanjang stage. Flash juga dapat mengubah bentuk objek, mengubah ukuran, mengubah warna, memutar maupun mengubah- ubah opacity kenampakan objek dari jelas hingga lenyap. Melengkapi pendapat Yudhiantoro, Ariasdi 2008:15 berpendapat bahwa animasi artinya menghidupkan gambar yang mati, menggerakkan gambar yang diam dengan cara membuat metamorfosis dari bentuk semula ke bentuk selanjutnya dalam durasi tertentu. Gambar animasi dieksplorasi dan dimanfaatkan untuk mendukung penyajian materi ajar berbasis multimedia. Animasi cocok untuk „menciptakan‟ realitas dari sesuatu yang semu, sesuatu yang tidak mampu ditangkap oleh realitas dalam citra visual. Pendapat yang berbeda diungkapkan oleh Sofian. Menurut Sofian 2009:2- 3 gambar animasi pada saat ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan dalam berbagai kegiatan dari mulai kegiatan santai sampai serius, dari mulai sebagai fungsi utama sampai fungsi tambahan atau hiasan. Animasi dibangun berdasarkan manfaatnya sebagai perantara atau media yang digunakan untuk berbagai kebutuhan, di antaranya 1 media hiburan, untuk menghibur penonton atau pengguna animasi sehingga memberikan kepuasan; 2 media presentasi, untuk membuat menarik perhatian para audien sehingga suasana menjadi tidak 43 kaku, dapat tercapai suatu penyampaian informasi atau terjadinya komunikasi yang baik, menarik perhatian dengan adanya pergerakan dan suara yang selaras, memperindah tampilan presentasi, memudahkan susunan presentasi, dan mempermudah penggambaran dari suatu materi; 3 media iklan atau promosi agar pemirsa atau penonton tertarik untuk membeli atau memiliki atau mengikuti apa yang disampaikan dalam alur cerita dari animasi tersebut; 4 media bantu, sebagai perangkat penuntun atau petunjuk dalam melakukan sesuatu; dan 5 media pelengkap, sebagai pelengkap atau tambahan atau hiasan pada suatu tampilan yang digunakan untuk mempercantik atau menarik pada objek yang ditampilkan. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa gambar animasi adalah menggerakkan gambar yang diam dengan cara membuat perubahan atau modifikasi dengan adanya pergerakan yang selaras sehingga dapat tercapai suatu penyampaian informasi atau komunikasi yang baik, dan mempermudah penggambaran dari suatu materi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan gambar animasi karena sangat membantu dalam proses pembelajaran. Penggunaan media gambar animasi berfungsi agar siswa dapat memusatkan perhatiannya dalam situasi pembelajaran, kemudian materi pelajaran yang dipadu dengan animasi gambar dan gerakan yang menarik dapat memotivasi dan menjadikan siswa senang untuk belajar karena suasana pembelajaran menjadi lebih santai dan terarah. Siswa juga akan menjadi lebih mudah memahami suatu materi karena memberi gambaran dan informasi yang lebih nyata dan jelas. Kompetensi dasar pun dapat dicapai karena proses 44 belajar mengajar menjadi lebih menarik, siswa terfokus perhatiannya dan termotivasi untuk mengetahui lebih jauh serta hasil belajarnya menjadi lebih bermakna. Media ini berupa gambar dan tulisan yang sinkron dengan gambar tersebut yang dimunculkan secara bergantian atau bersamaan. Tulisan dan gambar tersebut terangkum sebagai keterangan animasi. Karakteristik pada animasi tersebut adalah bentuknya yang menarik dan informatif. Menarik, artinya media animasi tersebut memiliki tampilan yang indah baik dari segi tulisan maupun bentuk gambarnya, sedangkan informatif artinya isi animasi yang disajikan dapat dijadikan informasi atau pengetahuan bagi siswa mengenai paragraf argumentasi. Oleh karena itu, media gambar animasi dapat dijadikan alternatif media pembelajaran yang dapat mewujudkan pembelajaran yang efektif, efisien, dan menyenangkan. Berikut ini adalah contoh media gambar animasi. Gambar 1. Contoh Media Gambar Animasi

2.2.5 Pembelajaran Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Think Pair

Dokumen yang terkait

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Pembelajaran Berpikir Berbicara Menulis melalui Media Foto Jurnalistik pada Siswa Kelas X.2 SMA N 1 Welahan Jepara

0 17 273

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi melalui Model Pembelajaran Inkuiri Jurisprudensial pada Siswa Kelas X5 SMA Negeri 1 Subah, Kabupaten Batang

0 2 193

Peningkatan Keterampilan Menulis Surat Resmi melalui Model Explicit Instruction dengan Media Animasi pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 1 Dukuhwaru Tahun Ajaran 2010 2011

1 20 268

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Model Examples Non Examples melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Kumesu 1 Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2010 2011

0 12 234

PENERAPAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X E SMA NEGERI 1 JOGOROGO KABUPATEN NGAWI TAHUN AJARAN 2009 2010

0 6 116

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi dengan Model Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis melalui Media Berita Foto pada Siswa Kelas X-4 SMA PGRI 01 Kendal.

0 0 3

Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Argumentasi melalui Penerapan Teknik Tutorial dengan Media Film Pendek pada Siswa Kelas X.1 SMA Negeri 1 Majenang, Kabupaten Cilacap.

0 0 3

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Model Examples Non Examples melalui Media Gambar Animasi pada Siswa Kelas V SD Negeri Kumesu 1 Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PENGUMUMAN DENGAN METODE THINK PAIR AND SHARE MELALUI PEMANFAATAN MEDIA MASSA CETAK PADA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 1 BODEH KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2010/2011.

0 0 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN MELALUI STRATEGI ATM DENGAN MEDIA CONTOH CERPEN SISWA KELAS X-8 SMA N 2 BAE KUDUS.

0 0 3