Dari beberapa definisi menurut ahli di atas , persepsi dapat di definisikan sebagai proses penyampaian pesan kepada seseorang menurut pemahamannya
sendiri yang dibangun dari interaksinya dengan lingkungan.
2.3.2 Prinsip-Prinsip Persepsi
Pada dasarnya, persepsi memiliki beberapa prinsip-prinsip yang menyatakan sifat dari persepsi itu sendiri, yaitu :
1. Persepsi itu relatif bukannya absolut Berdasarkan kenyataan bahwa persepsi itu relatif, seorang guru dapat
meramalkan dengan lebih baik persepsi dari siswanya untuk pelajaran berikutnya karena guru tersebut telah mengetahui lebih dahulu persepsi
yang telah dimiliki oleh siswa dari pelajaran sebelumnya. 2. Persepsi itu selektif
Berdasarkan prinsip ini, dalam memberikan pelajaran seorang guru harus dapat memilih bagian pelajaran yang perlu diberi tekanan agar mendapat
perhatian dari siswa dan sementara itu, harus dapat menentukan bagian pelajaran yang tidak penting sehingga dapat dihilangkan agar perhatian
siswa tidak terikat pada bagian yang tidak penting ini. 3. Persepsi itu mempunyai tatanan
Bagi seorang guru, prinsip ini menunjukkan bahwa pelajaran yang disampaikan harus tersusun dalam tatanan yang baik. Jika butir-butir
pelajaran tidak tersusun baik, siswa akan hasilnya adalah salah interpretasi atau salah pengertian.
4. Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan
Jika pada hari pertama guru mengajak berdoa sebelum pelajaran dimulai, maka dipastikan bahwa pada hari-hari berikutnya siswa akan menanti guru
untuk memulai dengan doa sebelum pelajaran mulai. 5. Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang
atau kelompok lain sekalipun situasinya sama Slameto, 2010: 103.
2.3.3 Definisi Pengelolaan Kelas
Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam
pembelajaran Mulyasa, 2011: 91. Sedangkan menurut Djamarah 2002: 194 pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi
belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses interaksi edukatif. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru
mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran.
Pengelolaan kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses interaksi edukatif yang efektif.
2.3.4 Prinsip Penggunaan Pengelolaan Kelas
Prisnsip-prinsip manajemen kelas yang dikembangkan oleh Djamarah 2002: 207 terdiri dari :
a. Hangat dan antusias Hangat dan antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang
hangat dan akrab pada siswa selalu menunjukkan antusias pada tugasnya