Uji Coba Angket Metode Pengumpulan Data

Uji coba angket dilakukan di SMA Negeri 8 Semarang. Responden dalam uji coba angket adalah siswa SMA Negeri 8 Semarang kelas XI IPS yang termasuk dalam populasi penelitian namun di luar sampel penelitian.

3.5.4.1 Uji Validitas Angket

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atu valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2006: 52. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sudah tepat mengukur apa yang seharusnya diukur atau belum, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin Baik validitas suatu test, maka alat tes tersebut akan semakin tepat mengenai sasaran. Uji validitas dilakukan terhadap tiga variabel, yaitu variabel persepsi siswa mengenai ketrampilan guru dalam mengelola kelas, motivasi belajar, dan penggunaan internet sebagai sumber belajar. Jumlah soal yang diujicobakan terdiri dari 59 butir soal. Kemudian responden yang digunakan dalam ujicoba sebnayak 30 responden. Hasil ujicoba validitas angket disajikan pada tabel sebagai berikut : Tabel 3.4 Uji Validitas Variabel Persepsi Siswa Mengenai Ketrampilan Guru dalam Mengelola Kelas No. Nilai Sig Ket. No. Nilai Sig Ket 1. 0, 000 Valid 14. 0, 000 Valid 2. 0, 068 Tidak Valid 15. 0, 000 Valid 3. 0, 000 Valid 16. 0, 029 Valid 4. 0, 011 Valid 17. 0, 039 Valid 5. 0, 038 Valid 18. 0, 000 Valid 6. 0, 000 Valid 19. 0, 021 Valid 7. 0, 009 Valid 20. 0, 032 Valid 8. 0, 000 Valid 21. 0, 000 Valid 9. 0, 011 Valid 22. 0, 013 Valid 10. 0, 012 Valid 23. 0, 000 Valid 11. 0, 011 Valid 24. 0, 000 Valid 12. 0, 116 Tidak Valid 25. 0, 032 Valid 13. 0, 000 Valid Sumber : Data primer yang diolah, 2015 lampiran 12 Tabel 3.4 menunjukkan bahwa variabel persepsi siswa mengenai ketrampilan guru dalam mengelola kelas yang diukur dengan delapan indikator dengan soal sebanyak 25 butir soal. Dari 25 butir soal yang diujicobakan, terdapat dua butir soal yang tidak valid, yaitu nomor 2 dan 12 dan lainnya valid. Butir soal yang tidak valid tidak digunakan atau dibuang karena masing-masing indikator sudah terwakili. Tabel 3.5 Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar No. Nilai Sig Ket. No. Nilai Sig Ket 1. 0, 000 Valid 10. 0, 001 Valid 2. 0, 000 Valid 11. 0, 016 Valid 3. 0, 000 Valid 12. 0, 000 Valid 4. 0, 001 Valid 13. 0, 712 Tidak Valid 5. 0, 003 Valid 14. 0, 000 Valid 6. 0, 040 Valid 15. 0, 001 Valid 7. 0, 003 Valid 16. 0, 040 Valid 8. 0, 000 Valid 17. 0, 001 Valid 9. 0, 211 Tidak Valid 18. 0, 000 Valid Sumber : Data primer yang diolah, 2015 lampiran 13 Tabel 3.5 menunjukkan bahwa variabel motivasi belajar diukur dengan menggunakan lima indikator dengan soal sebanyak 18 butir soal. Dari 18 butir soal yang diujicobakan, terdapat satu butir soal yang tidak valid, yaitu butir soal nomor 9 dan 13 yang lainnya dinyatakan valid. Butir soal yang tidak valid, tidak akan digunakan dalam penelitian sehingga jumlah butir soal yang digunakan untuk penelitian sebanyak 16 butir soal. Tabel 3.6 Uji Validitas Variabel Penggunaan Internet Sebagai Sumber Belajar No. Nilai Sig Ket. No. Nilai Sig Ket 1. 0, 000 Valid 9. 0, 000 Valid 2. 0, 030 Valid 10. 0, 000 Valid 3. 0, 002 Valid 11. 0, 000 Valid 4. 0, 047 Valid 12. 0, 004 Valid 5. 0, 000 Valid 13. 0, 153 Tidak Valid 6. 0, 001 Valid 14. 0, 000 Valid 7. 0, 002 Valid 15. 0, 000 Valid 8. 0, 000 Valid 16. 0, 000 Valid Sumber : Data primer yang diolah, 2015 lampiran 14 Tabel 3.6 menunjukkan bahwa variabel penggunaan internet sebagai sumber belajar diukur dengan menggunakan lima indikator dengan soal sebanyak 16 butir soal. Dari 16 butir soal yang diujicobakan, terdapat satu butir soal yang tidak valid, yaitu butir soal nomor 13 dan yang lainnya dinyatakan valid. Butir soal yang tidak valid, tidak akan digunakan dalam penelitian sehingga jumlah butir soal yang digunakan untuk penelitian sebanyak 15 butir soal.

3.5.4.2 Uji Reliabilitas Angket

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2006: 47. Untuk itu pernyataan- pernyataan yang termuat dalam kuesioner dibuat sedemikian rupa, sehingga jika diisi berulang kali oleh responden hasilnya masih relatif konsisten. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 17. Pengukuran reliabilitas menggunakan uji statik Cronbach Alpha. Menurut Nunnally dalam Ghozali 2013: 48, suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0, 70. Uji reliabilitas hasil dari penghitungan program IBM SPSS Statistics 17 menunjukkan nilai Cronbach Alpha dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut : Persepsi siswa mengenai ketrampilan guru dalam mengelola kelas, motivasi belajar, dan penggunaan internet sebagai sumber belajar Tabel 3.7 Hasil Uji Reliablitas Variabel Cronbach Alpha Kriteria Keterangan Persepsi Siswa 0, 932 0, 70 Reliabel Motivasi Belajar 0, 900 0, 70 Reliabel Penggunaan Internet 0, 923 0, 70 Reliabel Sumber : Data primer yang diolah, 2015 lampiran 15 Berdasarkan tabel 3.7, dapat dilihat bahwa angket uji coba untuk masing- masing variabel dinyatakan reliabel karena nilainya 0, 70. Dengan Cronbach Alpha sebesar 93, 2 untuk persepsi siswa mengenai ketrampilan guru dalam mengelola kelas, 90 untuk motivasi belajar, dan 92, 3 untuk penggunaan internet sebagai sumber belajar.

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono 2010: 207 menyatakan bahwa statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran penyebaran hasil penelitian masing-masing variabel secara kategorikal. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui kondisi nyata persepsi siswa mengenai keterampilan guru dalam mengelola kelas, motivasi belajar dan penggunaan internet sebagai sumber belajar mapel ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Semarang tahun ajaran 20142015 dengan cara menghitung rata-rata masing- masing variabel penelitian. Menurut Sudjana 2005: 47 untuk membuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama, kita lakukan sebagai berikut: 1 Menetapkan angka persentase tertinggi x 100 =100 2 Menetapkan angka presentase terendah x 100 =20 3 Menetapkan rentang presentase. Rentang presentase diperoleh dengan cara mengurangi tertinggi 100 dengan persentase terendah 20 sehingga diperoleh : 100 - 20 =80 4 Menetapkan interval kelas persentase. Interval diperoleh dengan cara membagi rentang dengan jenjang kriteria sehingga diperoleh: = = = 16 5 Menetapkan jenjang kriteria. Dalam menetapkan jenjang kriteria, peneliti mengelompokkan menjadi 5 kriteria yaitu sangat tinggi, tinggi , sedang, rendah, sangat rendah. Penyusunan tabel kriteria masing-masing variabel adalah sebagai berikut : Tabel 3.8 Kriteria Analisis Deskriptif Persentase Variabel Persepsi Siswa Mengenai Ketrampilan Guru dalam Mengelola Kelas No Interval Persentase Kriteria Kesiapan 1. 84skor ≤100 Sangat Baik 2. 68skor ≤ 84 Baik 3. 52skor ≤68 Cukup Baik

Dokumen yang terkait

Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengelola kelas terhadap hasil belajar IPS kelas VIII di MTs Nuurul Bayan Kecamatan Kalapanunggal Kabupaten Sukabumi

1 15 0

Pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar IPS siswa di SMP Muhammadiyah 1 Cileungsi

0 11 0

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS, MOTIVASI BELAJAR, DAN PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 8

0 3 35

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PROFESIONALITAS GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Profesionalitas Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Ajara

0 2 15

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PROFESIONALITAS GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Profesionalitas Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015.

0 4 13

PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru Dan Kemandirian Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Kelas XI IPS Pada SMA Negeri 1 Purwodadi

0 1 15

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI VARIASI GAYA MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pengaruh Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Mengenai Variasi Gaya Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Ne

0 1 19

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

0 1 18

PERSEPSI SISWA MENGENAI KEPRIBADIAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PERSEPSI SISWA MENGENAI KEPRIBADIAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2010/

0 1 16

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas Xi Ips Sma Muhammadiyah 1 Sura

0 0 17