3.6.5.1 Uji F atau Uji Simultan
Untuk menguji adanya pengaruh bersama-sama simultan persepsi siswa mengenai ketrampilan guru dalam mengelola kelas, motivasi belajar, dan
penggunaan internet sebagai sumber belajar mata pelajaran ekonomi digunakan uji F.
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat Ghozali, 2011: 98. Untuk mengetahui adanya pengaruh secara simultan ini, dapat
membandingkan probabilitas dengan taraf signifikansi 5. Apabila hasil perhitungan menunjukkan probabilitas 0, 05 maka dapat disimpulkan bahwa
persepsi siswa mengenai ketrampilan guru dalam mengelola kelas, motivasi belajar, dan penggunaan internet sebagai sumber belajar mata pelajaran ekonomi
berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Semarang.
3.6.5.2 Koefisien Determinasi secara Simultan R
2
Uji R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara
nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati
satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua infomasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.Ghozali,
2013:97.
Apabila nilai R
2
mendekati satu 1 maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel
terikat dan sebalikny, apabila R
2
mendekati nol 0 maka semakin lemah variasi variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Namun, penggunaan koefisien
determinasi ini mempunyai kelemahan. Jika terdapat satu tambahan variabel bebas, maka nilai R
2
pasti akan meningkat tak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya. Oleh sebab itu, peneliti
menggunakan nilai adjusted R
2
. Penggunaan nilai adjusted R
2
dinilai lebih baik karena nilai adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila satu variabel bebas dimasukkan dalam model.
Dalam kenyataan nilai adjusted R
2
dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus positif. Menurut Gujarati dalam Ghozali, 2011 jika dalam uji
empiris didapat nilai R
2
negatif, maka nilai adjusted R
2
dianggap bernilai nol. Sehingga, dengan koefisien determinasi R
2
ini digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi yang diberikan oleh variabel persepsi siswa
mengenai ketrampilan guru dalam mengelola kelas, motivasi belajar, dan penggunaan internet sebagai sumber belajar mata pelajaran ekonomi berpengaruh
secara simultan atau bersama-sama terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Semarang.
3.6.5.3 Koefisien Determinasi secara Parsial r
2
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan masing-masing variabel persepsi siswa mengenai ketrampilan guru
dalam mengelola kelas X
1
, motivasi belajar X
2
, dan penggunaan internet
sebagai sumber belajar mata pelajaran ekonomi X
3
berpengaruh secara parsial terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Semarang Y. Nilai
koefisien determinasi dapat dilihat dari output SPSS uji parsial pada tabel koefisien. Caranya dengan mengkuadratkan r yang diperoleh dari perhitungan
IBM SPSS Statistics 17.
3.6.5.4. Uji Parsial uji t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai probabilitasnya dengan taraf signifikansi 5. Jika nilainya 5, maka dapat dikatakan bahwa
persepsi siswa mengenai ketrampilan guru dalam mengelola kelas, motivasi belajar, dan penggunaan internet sebagai sumber belajar mata pelajaran ekonomi
berpengaruh secara parsial terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Semarang.
74
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Deskriptif
Data yang diperoleh dari hasil pengisisan angket kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk analisis deskriptif persentase dan uji statistik inferensial.
Analisis deskriptif persentase menjelaskan masing- masing variabel, yaitu variabel hasil belajar, variabel persepsi siswa mengenai ketrampilan guru dalam
mengelola kelas, motivasi belajar, dan penggunaan internet sebagai sumber belajar. Sedangkan uji statistik inferensial berguna untuk menguji hipotesis.
4.1.1.1 Analisis Deskriptif Hasil Belajar
Hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 8 Semarang dapat dilihat dalam dalam tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Hasil belajar
No Nilai
Kriteria F
Persentase
1 75-100
Tuntas 59
47, 97 2
75 Tidak tuntas
64 52, 03
Sumber: SMA Negeri 8 Semarang, 2015 Dari tabel 4.1 diketahui bahwa secara klasikal jumlah siswa yang telah
mencapai KKM dalam penelitian ini sebesar 47, 97. Jumlah tersebut masih di bawah batas ketuntasan klasikal yang ditetapkan sekolah yaitu 75 dari
keseluruhan jumlah siswa.
4.1.1.2 Analisis Deskriptif Persentase Variabel Persepsi Siswa Mengenai
Ketrampilan Guru dalam Mengelola Kelas
Data mengenai variabel persepsi siswa mengenai ketrampilan guru dalam
mengelola kelas diperoleh dengan menggunakan metode angket. Untuk variabel ini, digunakan delapan 8 indikator. Berikut gambaran rinci tentang persepsi
siswa mengenai ketrampilan guru dalam mengelola kelas :
a. Menunjukkan Sikap Tanggap
Dari hasil perhitungan, berikut deskripsi presentase indikator menunjukkan sikap tanggap :
Tabel 4.2 Deskripsi Statistik Indikator Menunjukkan Sikap Tanggap Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Variance sikaptanggap
94 12.00 8.00
20.00 15.7979 2.99311
8.959 Valid N
listwise 94
Sumber : Data primer yang diolah, 2015 lampiran 18 Dari tabel 4.2, dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa kelas XI IPS SMA
Negeri 8 Semarang mempersepsikan guru telah mampu menunjukkan sikap tanggapnya sebesar 80, yang diperoleh dari perhitungan 1620100 = 80,
yang termasuk dalam kategori tinggi. Jika ditinjau dari jawaban responden, maka
hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Distribusi Indikator Menunjukkan Sikap Tanggap
No. Interval Persentase Interval Frekuensi
Kriteria
1 84skor
≤100 20
– 23 45
47, 87 Sangat Baik
2 68skor
≤ 84 16
– 19 32
34, 04 Baik
3 52skor
≤68 12
– 15 9
9, 57 Cukup Baik
4 36skor
≤52 8
– 11 8
8, 51 Kurang Baik
5 20skor
≤36 4
– 7 0, 00
Tidak Baik
Jumlah 123
100
Sumber : Data primer yang diolah, 2015 lampiran 20