Desain Uji coba Subjek Coba

161

5. Tahap Diseminasi Disseminate

Setelah uji coba sampai dengan analisis data uji coba instrumen dan menghasilkan instrumen prototipe tentatif, maka tahap selanjutnya adalah membuat pedoman instrumen penilaian seni lukis anak. Pedoman penilaian seni lukis anak divalidasi oleh pendidik seni lukis melalui FGD yang meliputi petunjuk penggunaan, kriteria penilaian, dan kelayakan penyajian yang meliputi sistematika, keterbacaan, dan penampilan fisik. Kemudian diadakan sosialisasi pada pendidik dan praktisi. Tahapan diseminasi tersebut disajikan pada Gambar 45. Gambar 45. Skema Tahap Diseminasi Instrumen Penilaian Seni Lukis Anak

C. Uji coba Produk

1. Desain Uji coba

Uji coba ini dilakukan di Kota Yogyakarta. Tempat ini dipilih karena berbagai pertimbangan Yogyakarta: 1 memiliki cukup banyak sekolah dasar yang melaksanakan program pembelajaran seni lukis anak, 2 ketersediaan pendidik dalam bidang seni lukis, 3 daerah ini dipilih juga karena banyak karya seni lukis yang berkembang di daerah ini, yang ditandai banyaknya Draf Pedoman FGD Analisis Pedoman Baku Revisi 162 sanggar seni lukis anak, dan 4 frekuensi lomba seni lukis anak yang relatif cukup tinggi dibandingkan daerah lain. Disain uji coba produk mengikuti alur seperti Gambar 46. Gambar 46. Desain Uji coba Intrumen Seni Lukis Desain uji coba seperti tampak pada Bagan 8 dilakukan di kelas 1, 2, dan 3 di tiga sekolah dengan melibatkan tiga orang guru seni lukis. Guru seni lukis yang terlibat diberi pelatihan sebelum melaksanakan uji coba. Uji coba ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari lapangan tentang konstruk instrumen, keterpakaian pedoman penggunaan instrumen, dan proses pengembangan instrumen. Konstruk instrumen penilaian karya lukis anak merupakan kriteria penilaian karya lukis anak. Hasil uji coba yang berupa prototipe instrumen penilaian karya lukis anak dan kemudian diseminarkan pada tanggal 16 April 2008 yang dihadiri 12 dua belas orang terdiri dari promotor, pakar pengukuran dan pakar pendidikan seni. Hasilnya kemudian dianalisis dan direvisi sehingga menjadi instrumen baku. Selanjutnya Seminar Analisis Instrumen Baku Draf Panduan FGD Revisi Panduan Baku Revisi Prototipe Instrumen 163 disusun draft pedoman penggunaan instrumen seni lukis anak dan kemudian divalidasi oleh pendidik seni lukis anak melalui FGD yang meliputi petunjuk penggunaan, kriteria penilaian, dan kelayakan penyajian yang meliputi sistematika, keterbacaan, dan penampilan fisik. Hasil FGD ini digunakan untuk memperbaiki pedoman penilaian sehingga menjadi pedoman guru dalam menilai seni lukis anak.

2. Subjek Coba

Subjek uji coba adalah pendidik yang mengajar seni lukis anak yang ada di tiga sekolah di Kota Yogyakarta. Pendidik diperlukan sebagai subjek uji coba untuk memperoleh koefisien keandalan instrumen dan keterpakaian instrumen penilaian karya lukis anak. Subjek penelitian peserta didik dipilih melalui dua tahap, yaitu tahap G- study dan tahap D-study. Pada tahap G-study dipilih tiga sekolah, masing- masing sekolah dipilih satu guru seni lukis. Sedangkan masing-masing sekolah terdiri dari siswa kelas satu, dua, dan tiga, jumlahnya sebanyak 20 orang di ambil secara random. Pada tahap D-study, pemilihan subjek penelitian ditentukan berdasarkan koefisien G-study dalam wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Subjek penelitian adalah peserta didik yang terdiri dari tiga sekolah, Sekolah Dasar Muhammadiyah Sapen, Sekolah Dasar Negeri Langensari , dan Sekolah Dasar MIN Tempel. Ketiga sekolah tersebut tersebar pada kota Yogyakarta dan kabupaten Sleman, dengan asumsi bahwa kedua 164 kabupatenkota tersebut dapat mewakilirepresentatif DIY. Dari ketiga sekolah tersebut dipilih kelas satu, dua, dan tiga sebagai subjek ujicoba karena pada KTSP untuk tingkat Sekolah Dasar dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan seni lukis hanya dilaksanakan pada kelas satu, dua, dan tiga. Penentuan tiga sekolah tersebut didasarkan pada pertimbangan sekolah yang melaksanakan pembelajaran seni sesuai dengan KTSP dengan didukung tenaga pendidik yang memiliki latar belakang pendidikan seni rupa.

3. Jenis Instrumen Pengumpul Data