Pengertian Performance Assessment Karakteristik Penilaian dalam Pendidikan Seni

111

a. Pengertian Performance Assessment

Berbagai pengertian yang disampaikan para ahli evaluasi tentang Performance assessment, namun pengertian yang dapat disampaikan antara lain dari Berk 1986: ix yang mengatakan bahwa “Performance assessment is the process of gathering data by systematic observation for making decisions about an individual”. Menurut Maertel yang dikutip oleh Zainul 2005: 3 bahwa pada prinsipnya performance assessment mempunyai dua karakteristik dasar yaitu: a peserta didik diminta mendemonstrasikan kemampuannya dalam membuat kreasi suatu produk atau terlibat dalam aktivitas perbuatan, b hasil karya atau produk lebih penting dari pada perbuatan performancenya. Melengkapi pendapat tersebut, Zainul 2005: 4 menyatakan bahwa asesmen kinerja secara sederhana didefinisikan sebagai penilaian terhadap proses perolehan, penerapan, pengetahuan dan ketrampilan, melalui proses pembelajaran yang menunjukkan kemampuan peserta didik dalam proses dan produk. Selanjutnya dinyatakan pula bahwa asesmen kinerja diwujudkan berdasarkan empat asumsi pokok, yaitu: 1 asesmen kinerja yang didasarkan pada partisipasi aktif peserta didik, 2 tugas- ugas yang diberikan atau dikerjakan oleh peserta didik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan proses pembelajaran, 3 asesmen tidak hanya untuk mengetahui posisi peserta didik pada suatu saat dalam proses pembelajaran, tetapi lebih dari itu, asesmen juga untuk memperbaiki proses pembelajaran, 4 dengan mengetahui kriteria yang digunakan untuk mengukur dan menilai keberhasilan proses pembelajarannya, peserta didik akan secara terbuka dan aktif berupaya untuk mencapai tujuan pembelajaran. 112 Selanjutnya Messick 1995: 33 mengatakan bahwa dalam hal memilih, apakah yang akan dinilai itu produk atau perbuatan performance tergantung pada karakteristik domain yang diukur. Dalam menentukan domain ini perlu ada judgment dari pendidik, apakah perbuatan dan produk sama penting atau dominan yang mana tergantung juga pada karakteristik bidang yang dinilai. Untuk melihat apakah Performance assessment yang dilakukan telah memenuhi standar kualitas, Popham 1995: 147 mengemukakan kriteria- kriteria tersebut sebagai berikut: 1 Generalizability, artinya apakah tugas-tugas yang diberikan pada anak didik telah memadai untuk digeneralisasikan pada tugas-tugas lain yang sejenis. 2 Authenticity, artinya apakah tugas yang diberikan peserta didik sepadan dengan apa yang sering dialami dalam kehidupan sehari-hari. 3 Multiple foci, artinya apakah tugas yang diberikan kepada peserta didik telah mengukur lebih dari satu kemampuan-kemampuan yang diinginkan. 4 Teachability, artinya tugas yang diberikan sudah relevan dengan yang diajarkan pendidik di kelas. 5 Fairness, artinya tugas yang diberikan sudah adil untuk peserta didik tidak bias gender, suku bangsa, agama, atau social ekonomi. 6 Feasibility, artinya apakah tugas-tugas yang diberikan relevan untuk dapat dilaksanakan mengingat faktor beaya, tempat, waktu , dan peralatan yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas tersebut. 7 Scorability, artinya apakah tugas yang diberikan dapat diskor dengan akurat dan reliabel. 113

b. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pengukuran