220 mereferensikan perlunya penambahan indikator untuk komponen penilaian
tertentu yaitu untuk komponen-komponen penilaian produk dan penilaian diri untuk sasaran penilaian kelompok tertentu.
2. Data Uji Coba Koefisien Interrater
Konfirmasi data hasil uji coba dari hasil Anava, berikut ini disajikan hasil analisis koefisien interrater. Koefisien interrater merupakan salah satu sarana
untuk melihat tingkat konsistensi atau keajegan antar penilai dalam memberikan rating terhadap unjuk kerja karya seni lukis siswa. Untuk keperluan ini, peneliti
menggunakan koefisien Cohen’s Kappa.
a. Koefisien Interrater pada Penilaian Proses
Ada 3 tiga orang rater yang memberikan rating pada penilaian proses instrumen pendidikan seni lukis anak untuk kelas 1, kelas 2, dan kelas 3. Pada
penilaian proses ini, ada 7 tujuh item yang menjadi objek penilaian. Rangkuman hasil perhitungan konsistensi dan kesepakatan tiga rater tersebut disajikan pada
Tabel 25 untuk kelas 1, Tabel 26 untuk kelas 2, dan Tabel 27 untuk kelas 3. Tabel 25 memberi gambaran bahwa koefisien
κ
kappa antara ST dengan UD diperoleh dengan mengambil rata-rata koefisien kappa ketujuh item yang
dirating tersebut, yaitu 0,75. Kemudian antara ST dengan DI sebesar 0,71 , dan antara UD dengan DI sebesar 0,73. Tingkat konsistensi dan kesepakatan
penilai secara keseluruhan dalam menilai proses kelas 1 dapat diketahui dengan mengambil rata-rata koefisien kappa tiga pasangan tersebut, yaitu sebesar 0,73.
221 Tabel 25
Rangkuman Hasil Perhitungan Reliabilitas Antar Penilai pada Penilaian Proses Kelas 1
Penilai ST UD
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1
0,72
2 0,72
3 0,84
4 0,81
5
0,78
6 0,78
UD 7
0,63
1
0,75 0,74
2 0,68
0,77
3 0,81
0,71
4 0,70
0,67
5 0,68
0,65
6 0,70
0,79 DI
7 0,68
0,82
Nilai tersebut memberi gambaran bahwa ketiga penilai tersebut memiliki persepsi dan pemahaman terhadap konstruk penilaian sebesar 73 . Nilai koefisien
κ
tersebut lebih besar dari kriteria minimal yang digunakan, yaitu 0,70, sehingga instrumen tersebut memenuhi syarat koefisien reliabilitas.
Tabel 26 memberi gambaran bahwa koefisien
κ
kappa antara ST dengan UD diperoleh dengan mengambil rata-rata koefisien kappa ketujuh item yang
dirating tersebut, yaitu 0,67. Kemudian antara ST dengan DI sebesar 0,70, dan antara UD dengan DI sebesar 0,64. Tingkat konsistensi dan kesepakatan penilai
secara keseluruhan dalam menilai proses kelas 2 dapat diketahui dengan mengambil rata-rata koefisien kappa tiga pasangan tersebut, yaitu sebesar 0,67.
Nilai tersebut memberi gambaran bahwa ketiga penilai tersebut memiliki persepsi dan pemahaman terhadap konstruk penilaian sebesar 67. Nilai koefisien
κ
222 Tabel 26
Rangkuman Hasil Perhitungan Reliabilitas Antar Penilai pada Penilaian Proses Kelas 2
Penilai ST UD
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
1 0,61
2 0,64
3 0,81
4 0,77
5
0,69
6 0,6
UD 7
0,57
1
0,66 0,64
2 0,9
0,56
3 0,66
0,7
4 0,67
0,63
5 0,65
0,55
6 0,75
0,73 DI
7 0,61
0,65
tersebut mendekati kriteria minimal yang digunakan, yaitu 0,70 Nunally, 1978:245 Linn, 1989:106, sehingga instrumen tersebut mendekati syarat
koefisien reliabilitas. Tabel 27
Rangkuman Hasil Perhitungan Reliabilitas Antar Penilai pada Penilaian Proses Kelas 3
Penilai ST UD
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1
0,63
2 0,69
3 0,81
4
0,76
5 0,68
6 0,85
UD 7
0,73
1 0,67
0,75
2 0,68
0,46
3 0,70
0,76
4 0,62
0,74
5 0,56
0,71
6 0,59
0,62 DI
7 0,57
0,71
223 Tabel 27 memberi gambaran bahwa koefisien
κ
kappa antara ST dengan UD diperoleh dengan mengambil rata-rata koefisien kappa ketujuh item yang
dirating tersebut, yaitu 0,74. Kemudian antara ST dengan DI sebesar 0,63, dan antara UD dengan DI sebesar 0,68. Tingkat konsistensi dan kesepakatan penilai
secara keseluruhan dalam menila proses kelas 3 dapat diketahui dengan mengambil rata-rata koefisien kappa tiga pasangan tersebut, yaitu sebesar 0,73.
Nilai tersebut memberi gambaran bahwa ketiga penilai tersebut memiliki persepsi dan pemahaman terhadap konstruk penilaian sebesar 73. Nilai koefisien
κ
tersebut lebih besar dari kriteria minimal yang digunakan, yaitu 0,70, sehingga instrumen tersebut memenuhi syarat koefisien reliabilitas.
b. Koefisien Interrater pada Penilaian Produk