238 diri, dan penilaian kelompok disajikan pada gambar berikut.
a. Penilaian Proses Kelas 1
Koefisien Genova pada penilaian proses di kelas 1 menunjukkan perkembangan yang meningkat seiring dengan peningkatan jumlah item yang
dirating oleh rater, Gambar 64 memberikan gambaran bahwa kecenderungan perkembangan koefisien Genova pada penilaian proses di kelas 1 dapat didekati
dengan persamaan linier maupun persamaan non-linear kuadratik. Kedua persamaan itu memberikan pendekatan koefisien Genova yang berbeda untuk
masing-masing banyaknya item yang dirating. Sebagai bahan perbandingan, kedua persamaan disajikan sebagai berikut.
Tabel 41 Estimasi Koefisien Genova dengan Persamaan Linear dan Non-Linear pada
Penilaian Proses Kelas 1 Persamaan Linear
Persamaan non-linear Persaman Kuadratik 6355
, 0461
, +
= x
y 4985
, 1374
, 0114
,
2
+ +
− =
x x
y
dengan: y = estimasi koefisien Genova, x = banyak item yang dirating oleh rater,
Tingkat determinasi model persamaan linear dalam memprediksi sebesar 82,34, sedangkan tingkat determinasi model persamaan non-linear dalam
memprediksi sebesar 97,5 sebagaimana yang tampak pada Gambar 64. Berdasarkan tingkat determinasi ini, tampak bahwa persamaan non-linear
memberikan besarnya koefisien Genova untuk jumlah item tertentu dengan lebih baik. Sebagai contoh untuk banyak item yang dirating x sebanyak 4 ditulis
239 x =4, maka koefisien Genova untuk masing-masing persamaan diperoleh dengan
mensubstitusikan x =4 pada kedua persamaan seperti ditunjukan berikut: Tabel 42
Perbandingan Hasil Estimasi Koefisien Genova untuk x =4 Menggunakan Persamaan Linear dan Non-Linear
Persamaan Linear Persamaan non-linear y =
6355 ,
0461 ,
+ x
= 0,04614 + 0,6355 = 0,8199
4985 ,
1374 ,
0114 ,
2
+ +
− =
x x
y 4985
, 4
1374 ,
4 0114
,
2
+ +
− =
= 0,8657 Jadi estimasi koefisien Genova jika jumlah item yang dirating oleh penilai 4
menggunakan persamaan linear adalah 0,8199, sedangkan bila menggunakan persamaan non-linear adalah 0,8657. Adapun koefisien Genova yang
sesungguhnya untuk x =4 adalah 0,85936. Hasil ini menunjukkan bahwa persamaan non-linear memberikan hasil yang lebih akurat, namun penafsirannya
Gambar 64. Tren perkembangan Koefisien Genova untuk Penilaian Proses Kelas 1
adalah banyak item yang dirating maksimum 6, karena lebih dari itu ditafsirkan tidak banyak berubah, walau pada grafik menunjukkan penurunan. Karakteristik
ini muncul sebagai akibat sifat-sifat yang berlaku pada persamaan non-linear
4985 ,
1374 ,
0114 ,
2
+ +
− =
x x
Y 975
,
2
= R
, , ,
Keterangan: Kurva Data Asli
Kurva Linear Kurva Non-Linear
240 kuadratik. Pada jumlah item 6, kurva cenderung naik itu berarti koefisien
Genova semakin bertambah seiring bertambahnya item yang dirating. Namun kurva akan cenderung turun setelah mencapai titik kulminasi yaitu untuk x =6.
Akibatnya untuk jumlah item6 kecenderungan estimasi koefisien Genova akan mengalami penurunan. Secara matematik penentuan titik kulminasi atau titik
maksimum dilakukan dengan menggunakan konsep turunan pertama fungsi sebagai berikut:
4985 ,
1374 ,
0114 ,
2
+ +
− =
x x
y 1374
, 0114
, .
2
1
+ −
= x
y Nilai x yang menyebabkan y bernilai maksimum diperoleh dengan mmbuat
1
y dengan nol ditulis
1
= y
6 026
, 6
0114 ,
. 2
1374 ,
1374 ,
0114 ,
. 2
1374 ,
0114 ,
. 2
1
≈ =
= +
− =
+ −
=
x x
x y
Jadi estimasi nilai koefisien Genova maksimum terjadi pada saat item yang dirating sebanyak 6 buah. Adapun nilai koefisien Genovanya dientukan
sebagai berikut. 4985
, 1374
, 0114
,
2
+ +
− =
x x
y 9125
, 4985
, 6
1374 ,
6 0114
,
2
= +
+ −
=
b. Penilaian Proses Kelas 2