Model Pengembangan METODE PENELITIAN

152

BAB III METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian pengembangan digunakan untuk menghasilkan instrumen yang baku dalam menilai karya lukis anak. Pendekatan ini digunakan, karena pengembangan instrumen penilaian seni lukis anak harus dimulai dengan membangun konstruk yang diukur. Konstruk instrumen penilaian ini merupakan “tingkat ukuran” yard stick karya seni lukis anak. Instrumen yang dikembangkan disertai dengan pedoman penggunaan instrumen. Instrumen penilaian seni lukis anak, sesuai dengan Standard for educational and psychological testing 1999 harus memiliki bukti validitas interpretasi hasil pengukuran. Konsep validitas bersifat “unity concept” yang dibangun dari teori yang melandasi konsep pengembangan, instrumen, dan bukti empirik. Bukti validitas suatu instrumen harus memiliki validitas interpretasi hasil pengukurannya. Bukti validitas interpretasi hasil pengukuran instrumen penilaian karya seni lukis anak memerlukan data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif yang diperlukan merupakan landasan teoritis bangunan konstruk instrumen, yang pengumpulannya dimulai sejak awal pengembangan konstruk, melalui berbagai penelusuran dan diskusi pakar seni lukis dan pendidikan seni lukis, termasuk praktisi seni lukis dan guru seni lukis di sekolah dasar. Data kuantitatif yang berupa hasil penilaian pendidik terhadap karya lukis anak 153 diperlukan untuk memperoleh informasi tentang besarnya koefisien keandalan hasil ukur instrumen. Kriteria pengembangan konstruk instrumen mencakup aspek proses dan hasil karya lukis anak. Setiap aspek diurai menjadi sejumlah indikator. Setelah indikator disusun menjadi item yang dirakit menjadi instrumen utuh. Instrumen diujicobakan kepada sejumlah pendidik agar dapat diketahui keterpakaiannya dan diestimasi koefisien reliabilitas hasil ukurnya. Pengembangan instrumen ini dilakukan dengan mengadopsi model penelitian dan pengembangan pendidikan secara umum. Beberapa model penelitian dan pengembangan yang dipakai dalam penelitian dan pengembangan R D antara lain: model Semmel Semmel, Thiagarajan, Plomp, dan model Borg Gall. Model Thiagarajan, Semmel Semmel dikenal dengan Four-D Model, yaitu Define, Design, Develop and Disseminate. Menurut Plomp 1997: 78 langkah-langkah R D adalah sebagai berikut: 1 preliminary investigation, 2 design, 3 realization construction, 4 test, 5 evaluation and revision, and 6 implemention. Menurut Borg Gall 1983, 275-276 ada sepuluh langkah dalam melakukan R D, seperti berikut ini. 1 Research and information collecting 2 Planning; 3 Develop preliminary form of product. 3 Preliminary field testing; 5 Main product revision; 6 Main field testing; 7 Operational product revision;8 Operstionsl field testing; 9 Final product revision; 10 Dissemination and implementation. Sesuai dengan tujuannya, penelitian ini menggunakan modifikasi model Semmel Semmel dengan model Plomp, yaitu dimulainya dengan tahap preliminary investigation yang dikemukakan oleh Plomp dan research development menurut Semmel 1974:5. Tahapan pengembangannya meliputi: define, design, develop, dan dissemination atau yang dikenal dengan 4D. 154 Pada tahap define, kegiatan yang dilakukan adalah merumuskan definisi konstruk, dalam hal ini adalah kriteria karya lukis anak, dan mengkaji konsep instrumen karya lukis anak berdasarkan teori dan hasil penelitian yang relevan. Kegiatan yang dilakukan tahap design adalah telaah konstruk instrumen oleh para pakar dan guru sekolah dasar seni budaya seni lukis. Tahap develop, kegiatan yang dilakukan adalah mengembangkan indikator, deskripsi, kriteria, dan penyusunan item instrumen. Terakhir, tahap dissemination, kegiatan yang dilakukan adalah uji coba instrumen terhadap guru sekolah dasar. Secara rinci model pengembangan instrumen disajikan pada Gambar 40. Gambar 40. Model Pengembangan Instrumen Penilaian Seni Lukis Anak DEFINE DESIGN DEVELOP DISSEMINATE ¾ Merumuskan definisi konstruk instrumen ¾ Mengkaji konsep instrumen karya lukis anak berdasarkan teori ¾ Pengembangan indikator ¾ Penyusunan item instrumen ¾ Telaah item instrumen ¾ Perbaikan instrumen ¾ Uji coba instrumen ¾ Analisis instrumen ¾ Pembakuan instrumen ¾ Penentuan konstruk instrumen ¾ Telaah konstruk oleh pakar ¾ Mendesain konstruk instrumen ¾ FGD ¾ Sosialisasi instrumen karya lukis anak Research Develepment Model PRELIMINARY INVESTIGATION ¾ Identifikasi kebutuhan alat penilaian seni lukis ¾ Elaborasi kebutuhan alat penilaian seni lukis yang relevan 155

B. Prosedur Pengembangan