Eriska Ginalita Dwi Putri
                                                                                ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
61
provide guidance on aspects of mental, spiritual and moral. Our national orientation of our education leads people of Indonesia to be a man who believe, fear Allah, and noble college
in  which  there  are  lecturers  and  students  is  a  manifestation  of  civil  society  civil  society which could be a pioneer to eradicate corruption in the country. Eradication of corruption
should  not  be  left  entirely  to  law  enforcement  officers  that  indicated  much  involved  in corruption
PENDAHULUAN Latar Belakang
Korupsi di Indonesia berkembang pesat. Korupsi meluas, terjadi di mana-mana serta  terjadi secara sistematis,  seringkali korupsi dilakukan dengan rekayasa  yang canggih dan memanfaatkan
teknologi  modern.  Itulah  Korupsi  yang  terjadi  di  Indonesia  merupakan  fenomena  yang  sangat meresahkan  masyarakat.  Dampak  yang  ditimbulkan  dari  praktek-praktek  korupsi  sangat  berimbas
pada masyarakat karena hekekatnya korupsi merusak tatanan perekonomian, sistem politik, sistem demokrasi, sistem hukum, dan sistem tatanan sosial masyarakat. Kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah akan terus memudar jika budaya korupsi masih berkembang di Indonesia. Praktek  korupsi  dengan  segala  variantnya  sejak  dahulu  dan  ditemui  di  belahan  dunia
manapun.  Namun  praktek  korupsi  di  Indonesia  meluas.  Bukan  hanya  di  level  eksekutif  yang tertangkap tangan melakukan tindak pidana korupsi, level legislatif sebagai pengawas, bahkan level
yudikatif  sebagai  penghukum  para  koruptor  pun  juga  ada  oknum-oknum  yang  terlibat  ataupun tertangkap  tangan  melakukan  tindak  pidana  korupsi.  Begitu  memprihatinkanya  tindak  pidana
korupsi  ini,  hasil  dari  Transparancy  Internasional  TI,  memperlihatkan  Indonesia  merupakan negara paling korup no 6 dari 133 negara yang disurvey
Korupsi  sesungguhnya  sudah  lama  ada  terutama  sejak  manusia  pertama  kali  mengenal  tata kelola  administrasi.  Pada  kebanyakan  kasus  korupsi  yang  dipublikasikan  media,  seringkali
perbuatan  korupsi  tidak  lepas  dari  kekuasaan,  birokrasi,  ataupun  pemerintah.  Korupsi  itu  sering dikaitkan dengan politik, perekonomian dan kebijakan publik.
Lord Acton pernah membuat sebuah ungkapan yang menghubunkan antara “korupsi dengan “ kekuasaan” , yakni “ power tends to corrupts and absolute power corrupts absolutely “. Bahwa
“kekuasaan cenderung untuk korupsi dan kekuasaan yang absolut cenderung korupsi absolut.
24
Bentuk  kejahatan  yang  saat  ini  marak  diperbincangkan  adalah  kejahatan  kerah  putih  white collar Crime. Drakula tanpa taring, demikianlah julukan yang paling tepat untuk para pelaku white
collar  crime.  kejam  tetapi  keliatannya  sopan  dan  berwibawa.  Para  pelaku  dari  perbuatan  white
24
Ermansjah Djaja, Memberantas Korupsi Bersama KPK  komisi Pemberantasan Korupsi , Sinar Grafika, Jakarta, hlm 1
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
62 collar crime tersebut biasanya terdiri dari orang-orang terhormat atau orang-orang yang mempunyai
kekuasaan  atau  uang,  atau  yang  biasanya  menampakan  dirinya  sebagai  orang  baik-baik,  bahkan banyak diantara mereka yang dikenal sebagai dermawan, yang terdiri dari para politikus, birokrat,
pemerintah, penegak hukum, serta masih banyak lagi.
25
Banyak  penelitian  tentang  kejahatan  koorporasi  yang  mengungkap  bahwa  sebagian  besar masyarakat  kurang  mengenal  kejahatan  koorporasi,  sehingga  mereka  kurang  menyadari  bahaya
yang ditimbulkan kejahatan koorporasi. Hal ini disebabkan kejahatan koorporasi sangat kompleks, ditambah lemahnya penegakan hukum serta lemahnya sanksi hukum.
Sebagai  perwujudan dari  masyarakat Civil Society pendidikan tinggi dapat menjadi gerakan penyeimbang  dan  kontrol  terhadap  lembaga  penegak  hukum  dan  aparat  keamanan  dalam
memberantas  korupsi.  Kontrol  tersebut  tidak  bisa  dimaksudkan  sebagai  upaya  intervensi  terhadap proses persidangan dan penyelidikan kasus korupsi yang sedang berlangsung namun, dalam upaya
untuk  menyampaikan  kritik, masukan,  saran,  dan  evaluasi  terhadap  proses  pemberantasan  korupsi yang dilakukan.
Rumusan masalah
Dari latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, permasalahan yang akan dibahas adalah: 1.  Bagaimana penegakan hukum terhadap kasus-kasus korupsi  di Indonesia sekarang ini?
2.  Bagaimana  peran  perguruan  tinggi  sebagai  bagian  dari  masyarakat  madani  civilsociety  untuk memerangi korupsi yang marak di Indonesia?
PEMBAHASAN Masyarakat Madani
Masyarakat  madani  adalah  masyarakat  yang  beradab,  menjunjung  tinggi  nilai-nilai kemanusiaan,  yang  maju  dalam  penguasaan  ilmu  pengetahuan,  dan  teknologi.Konsep  masyarakat
madani  merupakan  penerjemahan  atau  pengislaman  dari  konsep “  Civil  Society”.  Orang  yang
pertama kali mengungkapkan istilah ini adalah Anwar Ibrahim
26
dan dikembangka oleh Nurcholis
25
Munir Fuady, Bisnis Kotor, Anatomi kejahatan Kerah Putih , Citra Aditya Bakti, Bandung ,  2004,hlm22
26
Menurut  Anwar  Ibrahim  masyarakat  madani  adalah  masyarakat  ideal  yang  memiliki  peradaban  maju  dan  sistem sosial yang subur yang diasaskan kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan perseorangan
dengan kestabilan masyarakat, yaitu masyarakat yang cenderung memiliki usaha serta inisiatif  individu baik dari segi pemikiran seni, pelaksanaan pemerintahan untuk mengikuti undang-undang bukan nafsu, demi terlaksananya sistem
yang transparan.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
63 Madjid
27
.  Pemaknaan    civil  society  sebagai  masyarakat  madani  merujuk  pada  konsep  dan  bentuk masyarakat madinah yang dibangun oleh Nabi Muhammad. Masyarakat Madina.
Menurut rumusan Perserikatan Bangsa-bangsa PBB masyarakat madani adalah masyarakat yang  demokratis  dan  menghargai  Human  Dignity  atau  hak-hak  tanggung  jawab  manusia.  Adapun
dalam frasa bahasa latin, masyarakat madani merupakan padanan frasa civilis society, artinya adalah suatu  masyarakat  yang  didasarkan  pada  hukum  dan  hidup  beradab.  Dalam  bahasa  inggris,
masyarakat  madani  dikenal  dengan  istilah    “civil  society”  artinya  adalah  masyarakat  yang menjungjung  tinggi  nilai-nilai    peradaban  untuk  mewujudkan  kehidupan  yang  demokratis,
diperlukan terciptanya masyarakat madani. Karakteristik Masyarakat Madani
Karakteristik masyarakat madani ditandai dengan adanya keterbukaan di bidang politik. ada beberapa karakteristik masyarakat madani
1.  Terintegrasinya  individu-individu  dan  kelompok-kelompok  eksklusif    kedalam  masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial
2.  Menyebarnya  kekuasaan  sehingga  kepentingan-kepentingan  yang  mendominasi  dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif
3.  Dilengkapi program-program pembangunan yang didominasi oleh negara dengan program- program pembangunan yang berbasis negara.
4.  Terjembatinya  kepentingan-kepentingan  individu  dan  negara  karena  keanggotaan organisasi-oganisasi  volunter  mampu  memberikan  masukan-masukan  terhadap  keputusan-
keputusan pemerintah 5.  Tumbuh kembangnya kreatifitas yang mulanya terhambat oleh rejim-rejim otoliter
6.  Meluasnya  kesetian  loyalti  dan  kepercayaan  trust  sehingga  individu-individu  mengakui keterkaitan dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri
7.  Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga sosial dengan berbagai ragam perspektif
8.  Bertuhan,  artinya  bahwa  masyarakat  tersebut  adalah  masyarakat  yang  beragama,  yang mengakui  adanya  tuhan  dan  menempatkan  hukum  tuhan  sebagai  landasan  yang  mengatur
kehidupan sosial
27
Menurut  Nurcholis  Madjid,  masyarakat  madani  adalah  masyarakat  yang  merujuk  pada  masyarakat  islam  yang pernah  dibangun  oleh  nabi  Muhammad  Saw  di  negeri  Madina.  Masyarakat  sebagai  kota  atau  masyarakat  yang
berkeadaban dengan  ciri antara lain egalitarisme, menghargai prestasi, keterbukaan, penegakan hukum dan keadila, toleransi dan pluralisme serta musyawarah
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
64 9.  Damai,  artinya  masing-masing  elemen  masyarakat,  baik  secara  individu,  maupun  secara
kelompok menghormati pihak lain secara adil 10. Tolong  menolong  tanpa  mencampuri  urusan  internal  individu  lain  yang  dapat  mengurangi
kebebasannya 11. Toleran, tidak mencampuri urusan pribadi pihak lain yang telah diberikan oleh Allah SWT
sebagai  kebebasan  manusia  dan  tidak  merasa  terganggu  oleh  aktivitas  pihak  lain  yang berbeda tersebut
12. Keseimbangan antara hak dan kewajiban 13. Berperadaban  tinggi  artinya  bahwa  masyarakat  tersebut  memiliki  kecintaan  terhadap  ilmu
pengetahuan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk umat manusia 14. Berahlak mulia
Prasyarat untuk terbentuknya masyarakat madani
Terdapat beberapa prasyarat yang harus  dipenuhi untuk menjadi masyarakat madani, yakni adanya democratic  governace pemerintahan demokratis  yang dipilih dan berkuasa secara secara
demokratis dan  democratic civilian atau masyarakat sipil yang sanggup menjungjung tinggi nilai- nilai keamanan sipil civil security, jawab  tanggung sipil   civil responsibility dan ketahan sipi
civil resilience. Apabila diurai lebih mendalam lagi, ada tujuh prasyarat masyarakat madani, yaitu: 1.  Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, dan kelompok dalam masyarakat
2.  Berkembangnya  modal  manusia  human  capital  dan  modal  sosial  social  capital  yang kondusif  bagi  terbentuknya  kemampuan  melaksanakan  tugas-tugas  kehidupan  dan
terjalinnya kepercayaan dan relasi sosial antar kelompok. 3.  Tidak  adanya  diskriminasi  dalam  berbagai  bidang  pembangunan  atau  dengan  kata  lain
terbukanya akses terhadap pelayanan sosial 4.  Adanya  hak  kemampuan  dan  kesempatan  bagi  masyarakat  dan  lembaga-lembaga  swadaya
untuk  terlihat  dalam  berbagai  forum.  Sehingga  isu-isu  kepentingan  bersama  dan  kebijakan publik dapat dikembangkan.
5.  Adanya  persatuan  antarkelompok  dalam  masyarakat  serta  tumbuhnya  sikap  saling menghargai perbedaan antarbudaya dan kepercayaan
6.  Terselenggaranya    sistem  pemerintahan  yang  memungkinkan  lembaga-lembaga  ekonomi, hukum, dan sosial berjalan secara produktif dan berkeadilan sosial
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
65 7.  Adanya jaminan, kepastian, dan kepercayaan antara jaringan-jaringan kemasyarakatan yang
memungkinkan terjalinnya hubungan  komunikasi antar masyarakat secara teratur, terbuka, dan terpercaya.
Peran Perguruan Tinggi Sebagai Bagian Dari Civil Society Dalam Memerangi Korupsi
Menurut  Fockema  Andrea,  kata  korupsi  berasal  dari  bahasa  latin  corruptio  atau  corruptus. Selanjutnya disebutkan bahwa corruptio itu berasal pula dari kata asal corrumpere, suatu kata latin
yang lebih tua. Dari bahasa latin itu turun ke banyak bahasa Eropa, seperti Ingrris yaitu  corruption, corrupt;  Perancis,  yaitu  corruption;  dan  Belanda  yaitu  corruptie  koruptie.  Dari  bahasa  Belanda
inilah turun ke bahasa Indonesia yaitu “korupsi”.
28
Arti  harfiah  dari  kata  korupsi  ialah  kebusukan,  keburukan,  kebejatan,  ketidakjujuran,  dapat disuap,  tidak  bermoral,  penyimpangan  dari  kesucian,  kata-kata  atau  ucapan  yang  menghina  atau
memfitnah.
29
Dalam Black’s Law Dictionary, korupsi merupakan suatu perbuatan yang dilakukan dengan
maksud  untuk  memberikan  suatu  keuntungan  yang  tidak  resmi  dengan  hak-hak  dari  pihak  lain, secara salah menggunakan jabatannya atau karakternya untuk mendapatkan suatu keuntungan untuk
dirinya sendiri atau orang lain Arti kata korupsi lainnya:
1.  Korup : buruk, palsu, suap 2.  Korup  :  buruk,  rusak,  suka  menerima  uang  sogok,  menyelewengkan  uang  atau  barang  milik
perusahaan atau negara, menerima uang dengan menggunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi
3.  Korupsi : penyuapan, pemalsuan 4.  Korupsi  :  penyelewengan  atau  penggelapan  uang  negara  atau  perusahaan  sebagai  tempat
seseorang bekerja untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Mengacu  kepada  berbagai  pengertian  korupsi  yang  telah  dikemukakan  diatas  sebenarnya
secara  umum  diatas,  sebenarnya  secara  umum  korupsi  tidak  lain  adalah  tindakan  yang  tidak  sah atau  gelap  terkait  dengan  keuangan  atau  lainnya  yang  dapat    dinilai  dengan  uang  yang  dilakukan
28
Andi Hamzah, Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional dan Internasional, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2005, hlm. 4
29
Dalam The Lexion Webster Dictionary 1978:  Corruption {L.Corruptio n}  The act of corruption, or the state of being corrupt;  putrefactive  decomposition,  putid  matter;  moral  pervesion;  moral  perversion;  depravity,perversion  of
integrity; corrupt or dishonest proceedings, bribery; perversion  from a state of purity; debasement, as of  a language; a debased from a word
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
66 seseorang  atau  suatu  kelompok  untuk  kepentingan  diri  sendiri,  orang  lain,  atau  kelompok  yang
sekarang ini disebut korporasi tidak saja merugikan negara tetapi juga seseorang atau publik karena kekuasaan yang dimilikinya.
30
Bentuk  kejahatan  yang  saat  ini  marak  diperbincangkan  adalah  kejahatan  kerah  putih  white collar Crime. Drakula tanpa taring, demikianlah julukan yang paling tepat untuk para pelaku white
collar  crime.  kejam  tetapi  keliatannya  sopan  dan  berwibawa.  Para  pelaku  dari  perbuatan  white collar crime tersebut biasanya terdiri dari orang-orang terhormat atau orang-orang yang mempunyai
kekuasaan  atau  uang,  atau  yang  biasanya  menampakan  dirinya  sebagai  orang  baik-baik,  bahkan banyak diantara mereka yang dikenal sebagai dermawan, yang terdiri dari para politikus, birokrat,
pemerintah, penegak hukum, serta masih banyak lagi.
31
Korupsi  ini  merupakan  salah  satu  jenis  kejahatan  kerah  putih  white  collar  crime  atau kejahatan berdasi. Berbeda dengan kejahatan konvensional yang melibatkan para pelaku kejahatan
jalanan street crime, blue collar crime, blue jeans crime, terhadap white collarcrime, pihak yang terlibat  adalah  mereka  yang  merupakan  orang-orang  terpandang  dalam  masyarakat  dan  biasanya
berpendidikan  tinggi.  Bahkan  modus  operandi  untuk  white  collarcrime  ini,  sepertinya  korupsi seringkali  dilakukan  dengan  cara-cara  canggih,  apalagi  berbaur  dengan  teori-teori  dalam  bidang
ilmu  pengetahuan,  seperti  akuntansi  dan  statistik.  Oleh  karena  itu,  meskipun  ada  permainan patgulipat,  dari  permukaannya  seolah-olah  perbuatan  yang  sebenarnya  white  collar  crime  dan
kelihatannya  merupakan  perbuatan  perbuatan  yang  biasa  dan  legal.  Jika  diukur    dari  canggihnya modus operandi, dilihat dari kelas orang yang terlibat, atau dilihat dari besarnya dana yang dijarah,
perbuatan  white  collar  crime  jelas  merupakan  kejahatan  kelas  tinggi,  yang  sebenarnya dilatarbelakangi oleh prinsip yang keliru, yaitu greedy is beautiful kerakusan itu indah.
Sebagaimana diketahui secara umum, korupsi dipahami sebagai suatu tindakan pejabat publik mnyelewengkan  kewenangan  untuk  kepentingan  pribadi,  keluarga,  kroni,  dan  kelompok  yang
mengakibatkan kerugian negara. Korupsi berkembang luas dalam pemerintan yang dikelola secara sentralistik seperti pada masa orde baru. Sentralisme kekuasaan selalu bergandengan dengan rezim
otoriter,  sehingga  antara  otoritarisme  dan  korupsi  berjalan  paralel.  Paralisme  terjadi  karena  rezim
30
Secara yuridis pengertian korupsi, baik arti maupun jenisnya diatur dalam 30 pasal dan telah dirumuskan didalam Undang-Undang  Nomor  31  tahun  1999  jo  Undang-Undang  Nomor  20  Tahun  2001  tentang  Pemberantasan  Tindak
Pidana Korupsi. Dalam pengertian yuridis, pengertian korupsi tidak hanya terbatas kepada perbuatan yang memenuhi rumusan  delik  dapat  mergikan  keuangan  negara  atau  perekonomian  negara,  tetapi  juga  perbuatan-perbuatan  yang
memenuhi rumusan delik, yang merugikan masyarakat atau orang perseorangan
31
Munir Fuady, Bisnis Kotor, Anatomi kejahatan Kerah Putih , Citra Aditya Bakti, Bandung ,  2004,hlm22
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
67 otoriter,  transparansi,  checks  and  balances,  partisipasi,  dan  kontrol  selalu  dimanipulasikan  untuk
tidak mengatakan tidak ada. Semakin besar kekuasaan dan kewenangan seseorang, semakin besar pula peluang melakukan
korupsi.  Bedanya,  terletak  pada  pelaku-pelaku  korupsi.  Dalam  rezim  otoriter,  berkembang  secara luas  korupsi  birokrasi  beaurocrazy  corruption  yang  dilakukan  oleh  birokrat  sipil  dan  militer.
Militerisme  menyebarkan  benih  korupsi.penguasa  kroni  merupakan  jaringan  patronase  korupsi. Itulah  sebaliknya,  skala  dan  volume  korupsi  dalam  rezim  otoriter  orde  baru  demikian  besar  dan
mengakar. Sebaliknya, dalam rezim demokratis, pelaku korupsi didominasi oleh aktor-aktor politik politicien corruption.
32
Memang  tak  bisa  dipungkiri,  saat  ini  korupsi  telah  mewabah  hampir  pada  seluruh  sendi kehidupan  bangsa  Indonesia.  Kejahatan  luar  biasa  ini  memerlukan  upaya  yang  luar  biasa  untuk
memberantasnya. Salah satu upaya untuk memberantasnya adalah memberikan pembekalan kepada mahasiswa  sebagai  pewaris  masa  depan.  Upaya  memasukkan  pendidikan  korupsi  dalam  proses
pendidikan  merupakan  bagian  dalam  upaya  membangun  karakter  para    calon  pemimpin  bangsa yang saat ini banyak disorot.
Para pelaku korupsi umumnya adalah para lulusan pendidikan tinggi. Oleh  karena itu, wajar kalau dalam Undang-undang tentang Pendidikan Tinggi 2012 mewajibkan matakuliah Agama dan
Kewargaan Negara untuk diajarkan di perguruan tinggi. Korupsi yang masif, yang terjadi sekarang ini  bisa  membangkrutkan  negara  pada  masa  yang  akan  datang.  Berbagai  kemunduran  dan
keterbelakangan  secara  relatif  dari  negeri  ini  tak  bisa  dipungkiri  disebabkan  oleh  adanya  korupsi yang  masif  tesebut.  Berita  media  belakangan  ini  misalnya,  begitu  memojokkan  dunia  pendidikan
tinggi di tanah air, yang terkait hampir semua kampus besar PTN ditengarai terlibat dalam praktik korupsi dalam pembangunan berbagai proyek di perguruan tingginya.
Adalah  hal  suatu  hal  yang  ironis,  Indonesia  sebagai  negara  muslim  terbesar  di  dunia, terperangkap  pada  persoalan  korupsi.  Hampir  tidak  ada  hari  yang  tanpa  berita  korupsi  di  media
nasional saat ini. Bahkan kasus korupsi yang dicurigai mengait dengan dana proyek puluhan triliun dari  APBN  kita,  sampai  saat  ini  masih
hangat  dibicarakan,  dengan  “aktornya”  Muhammad Nazaruddin.  Kita  katakan  ironis  karena  Islam  sebenarnya  mengajarkan  sangat  menentang  dengan
praktik-praktik korupsi dan semacamnya. Tahun lalu berita politik-hukum muncul tetang pemberian grasi dan remisi kepada terpidana
kasus  korupsi,  yang  dipersoalkan  banyak  pihak.  Tahun  ini  pun  hal  sama  terjadi.  Demikianlah,
32
Dwi Saputra dkk ed, Tiada Ruang Tanpa Korupsi, KP2KKN Jawa tengah, Semarang, 2004,hlm.27 dan 28
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
68 korupsi  di  Indonesia  sudah  menunjukkan  gambaran  yang  spektakuler,  fenomenal,  terus  bergulir
tanpa  kenal  henti.  Kasus  korupsi  sudah  menjadi  satu  masalah  terbesar  negeri  ini.  Beberapa  survei internasional menempatkan Indonesia sebagai negara korup.
Transparency  International  menempatkan  Indonesia  pada  peringkat  110  dari  178  negara sedunia,  pada  2010.  Sementara  Political and  Economy  Risk  Consultancy  PERC tahun  2009  lalu
menyatakan Indonesia adalah negara terkorup dari 16 negara tujuan. Tidak seorang pun yang tidak prihatin melihat realita ini. Dan, yang patut menjadi catatan bahwa penyakit akut korupsi justru ada
di  negara  kita  yang  dikenal  berpenduduk  muslim  terbesar  di  dunia.  Ini  sungguh  suatu  paradoks. Karena dalam Islam praktik korupsi adalah perbuatan yang sangat terlarang. Tidak sedikit ayat Al
Qur’an  dan  Hadits  Nabi  yang  menegaskan  larangan  melakukan  ghulul  mengambil  harta  yang bukan hak dan risywah suap sebagai padanan paling dekat dengan makna korupsi  yang populer
saat  ini.Surat  Al  Baqaroh  ayat  188,  misalnya  menegaskan  agar  tidak  berbuat  curang  dalam memperoleh  harta;
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu  dengan  jalan  yang  batil,  dan  janganlah  kamu  membawa  urusan  harta  itu  kepada  hakim,
supaya  kamu  dapat  memakan  sebagian  dari  harta  benda  orang  lain  itu  dengan  jalan  berbuat dosa, padahal kamu mengetahui”.
Ditegaskan pula melalui Surat An Nisa’ ayat 29: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu  saling  memakan  harta
sesamamu dengan jalan yang batil…”.Sementara itu, melalui hadits yang  diriwayatkan  Ahmad,  Nabi  Saw  bersabda,
“Laknat Allah bagi para penyuap dan penerima suap”.  Di  lain  kesempatan,  Nabi  Saw  juga  bersabda:  “Allah  tidak  akan  menerima  shalat  tanpa
bersuci  dan tidak  menerima  sedekah  hasil  ghulul  korupsi”HR.  Muslim.  Dalam  rangka
pencegahan  dini,  Nabi  Saw  bahkan  melarang  pejabat  negara  menerima  hadiah  dari  masyarakat: “Dari Abu hamid al-Saidy sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Hadiah-hadiah pada pejabat
a dalah  ghulul  pengkhianatan.”  HR.  Ahmad.  Institusi  pendidikan  diyakini  sebagai  sebagai
tempat  terbaik  untuk    untuk  menyebarkan  nilai-nilai    anti  korupsi,  mahasiswa  yang  akan  menjadi tulang  punggung  bangsa  ini  mendatang  sejak  dini  harus  diajarkan  dan  dididik  untuk  menjauhi
praktek  korupsi,  bahkan  lebih  dari  itu,  diharapkan  akan  turut  aktif  memeranginya  dengan  cara melakukan  pembinaan  pada  aspek  mental,  spiritual  dan  moral.  Orientasi  pendidikan  kita  nasional
kita mengarahkan manusia Indonesia untuk menjadi insan yang beriman, bertakwa, serta berakhlak mulia.
33
33
hukum.kompasiana.com20121227peran-strategis-perguruan-tinggi-dalam-pemberantasan- korupsi-520047.html
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
69 Perguruan  tinggi  yang  di  dalamnya  terdapat  terdapat  dosen  dan  mahasiswa  merupakan
perwujudan masyarakat sipil civil society  yang dapat menjadi pelopor pemberantasan korupsi di negara  ini.  Pemberantasan  korupsi  tidak  boleh  sepenuhnya  diserahkan  kepada  aparat  penegak
hukum yang diindikasi banyak terlibat dalam praktik korupsi. Institusi pendidikan diyakini sebagai sebagai tempat terbaik untuk  untuk menyebarkan nilai-
nilai  anti korupsi, mahasiswa yang akan menjadi tulang punggung bangsa ini mendatang sejak dini harus diajarkan dan dididik untuk menjauhi praktek korupsi, bahkan lebih dari itu, diharapkan akan
turut  aktif  memeranginya  dengan  cara  melakukan  pembinaan  pada  aspek  mental,  spiritual  dan moral. Orientasi pendidikan kita nasional kita mengarahkan manusia Indonesia untuk menjadi insan
yang beriman, bertakwa, serta berakhlak mulia.
34
Perguruan  tinggi  yang  di  dalamnya  terdapat  terdapat  dosen  dan  mahasiswa  merupakan perwujudan masyarakat sipil civil society  yang dapat menjadi pelopor pemberantasan korupsi di
negara  ini.  Pemberantasan  korupsi  tidak  boleh  sepenuhnya  diserahkan  kepada  aparat  penegak hukum yang diindikasi banyak terlibat dalam praktik korupsi
KESIMPULAN
1.  Korupsi merupakan permasalahan yang sangat serius untuk bangsa Indonesia dan ancaman yang  serius  bagi  kehidupan  bangsa  Indonesia,  sehingga    kejahatan  tersebut  dikategorilan
sebagai  extraordinary crime atau kejahatan yang luar biasa karena sangat merusak tatanan perekonomian,  tata  pemerintahan,  hukum,  dan  juga  sistem  sosial.  Para  pelaku  kejahatan
korupsi  pun  adalah  oknum-oknum  sebagai  pejabat  di  badan  eksekutif,  legislatif  dan yudikatif.  penanganan  kasus  korupsi  pun  terkadang  tebang  pilih,  mereka  yang  melakukan
kejahatan korupsi terkadang mendapatkan hukuman yang setimpal. 2.   Kemudian  jenis  kejahatan  ini  tidak  bisa  mengandalkan  aparat  penegak  hukum  saja,  tetapi
harus  melibatkan  peran  masyarakat  dan  institusi  pendidikan  yang  merupakan  bagian  dari masyarakat  madani  civil  society    yang  diyakini  sebagai  tempat  yang  tepat  untuk
menyebarkan  nilai-nilai moralitas,  kejujuran,  dan  aspek  penegakan  hukum lainnya  melalui perguruan  tinggi  inilah  akan  dihasilkan  sumber  daya  manusia  yang  berkualitas  dan
mempunyai aklaq yang baik
DAFTAR PUSTAKA
34
hukum.kompasiana.com20121227peran-strategis-perguruan-tinggi-dalam-pemberantasan- korupsi-520047.html
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
70 Andi  Hamzah,  Pemberantasan  Korupsi  Melalui  Hukum  Pidana  Nasional  dan  Internasional,  Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2005. Ermansjah Djaja, Memberantas Korupsi Bersama KPK  komisi Pemberantasan Korupsi , Sinar
Grafika, Jakarta. Dwi Saputra dkk ed, Tiada Ruang Tanpa Korupsi, KP2KKN, Jawa tengah, Semarang, 2004.
Marwan Effendy, Korupsi dan Strategi Nasional, Pencegahan Serta Pemberantasannya, Refensi, Jakarta 2013,.
O.C Kaligis, Deponeering Teori dan Praktik, Alumni, Bandung, Wahyudi  Kumorotomo, akuntabilitas Birokrasi Publik, Sketsa Pada Masa  Transisi, Yogyakarta  :
Magister Administrasi Publik  MAP  dan Pustaka Pelajar 2008. Yesmi Anwar, Kriminologi, Refika Aditama, Bandung, 2010
Website hukum.kompasiana.com20121227peran-strategis-perguruan-tinggi-dalam-pemberantasan-
korupsi-520047.html Eddy Suandi Hamid, Praktek Korupsi dan Peran Perguruan Tinggi Untuk Mengatasi Korupsi,
diaksespada tanggal 16 Agustus 2015,
dppm.uii.ac.id...DPPM-
UII_EDY_SUANDI_HAMID.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
71
ANALISIS KONDISI AWAL SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN XYZ  SUMATERA SELATAN DALAM MENCIPTAKAN
PELAYANAN MASYARAKAT YANG BERKEADILAN
Saladdin Wirawan Effendy
STIM Amkop Palembang uibila360gmail.com
ABSTRAK
Sebagai  suatu  unsur  Pemerintah  Daerah,  Sekretariat  Daerah  Kabupaten  XYZ Sumatera  Selatan    sangat  membutuhkan  suatu  sistem  manajemen  mutu  yang  dapat
memberikan  proses  penyelenggaraan  pemerintahan  dan  administrasi  kepada  Pemerintah. Untuk dapat mengembangkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 maka perlu adanya
analisis  awal  terhadap  sistem  manajemen  mutu  tersebut.  Penelitian  ini  menggunakan rancangan  penelitian  kualitatif  deskriptif.  Untuk  menganalisis  data  digunakan  teknik
triangulasi.  Dengan  metode  pengambilan  data  yaitu  observasi  dan  wawancara.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. Kondisi arsip yang tidak baik dimana arsip-arsip yang
ada tidak tertata, tersimpan dan teridentifikasi dengan baik sehingga sering kali saat suatu arsip  diperlukan  arsip  tersebut  tidak  ada  atau  ditemukan  dalam  waktu  yang  relatif  lama.
2. Belum adanya standar operasional prosedur sehingga menyebabkan pekerjaan menjadi kurang  terarah,  tertata  dan  terstruktur  dengan  baik,  sehingga  pelayanan  kepada
masyarakat menjadi terganggu Kata kunci: Kondisi awal, sistem manajemen mutu
ABSTRACT
As a local government, Secretariat District XYZ South Sumatra is in dire need of a quality management system that can deliver the process of governance and administration
to the Government. To be able to develop a quality management  system ISO 9001: 2008, the  need  for  a  preliminary  analysis  of  the  quality  management  system.  This  study  uses
descriptive qualitative research design. To analyze the data used triangulation techniques. With this method of data collection, observation and interviews. The results showed that 1.
Conditions were not good records  where the archives that there are arranged, stored and identified properly so that often when a required filing the archive does not exist or is found
in  a  relatively  long  time.  2.  The  absence  of  standard  operating  procedures,  causing  the work  to  be  less  focused,  organized  and  well  structured,  so  that  the  public  service  be
disrupted Keywords: Initial conditions, the quality management system
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pelayanan  terhadap  masyarakat  merupakan  tugas  utama  dari  Pemerintah  Daerah,  sebagai penyelenggara pemerintahan pada sebuah kabupatenkota. Pelayan yang dilakukan oleh pemerintah
daerah  merupakan  bentuk  dari  pelayanan  publik.  Dalam  rangka  memberikan  pelayanan  publik pemerintah daerah harus dapat menyelenggarakan pemerintahan yang baik dan benar sesuai dengan
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
72 peraturan dan perundangan yang belaku. Untuk itu maka pemeritah daerah dibantu oleh sekretariat
daerah  dalam  penyelenggaraannya.  Sekretariat  Daerah  bertugas  membantu  Bupati  dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana serta
memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat Daerah Kabupaten. Untuk dapat menyelenggarakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi
dan  tata  laksana  serta  memberikan  pelayanan  administrasi  kepada  seluruh  perangkat  Daerah Kabupaten  maka  Sekretariat  Daerah  harus  mempunyai  suatu  sistem  manajemen  yang  baik  untuk
pengelolaannya. Untuk itu maka di butuhkan suatu perangkat atau instrumen yang dapat menjamin tugas  penyelenggaraan  pemerintahan,  administrasi,  organisasi  dan  tata  laksana  serta  memberikan
pelayanan administrasi sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat. Sebagai  suatu  unsur  Pemerintah  Daerah,  Sekretariat  Daerah  Kabupaten  XYZ    Sumatera
Selatan    sangat  membutuhkan  suatu  sistem  manajemen  mutu  yang  dapat  memberikan  proses penyelenggaraan pemerintahan dan administrasi kepada Pemerintah.  Salah satu bentuk dari sistem
manajemen mutu yaitu ISO 9001:2008. ISO 9001:2008 sebagai salah satu Sistem Manajemen Mutu yang  telah  diakui  dunia  internasional  serta  diadaptasi  oleh  Pemerintah  Republik  Indonesia  untuk
diterapkan  pada  instansi-instansi  pemerintah  untuk  di  laksanakan.  ISO  9001:2008  merupakan landasan dasar untuk dapat menerapkan Manajemen Mutu Terpadu Total Quality Management..
Sebagai  suatu  unsur  pembantu  Bupati  dalam  penyelenggaraan  pemerintahan,  administrasi, organisasi  dan  tata  laksana  serta  memberikan  pelayanan  administrasi  kepada  seluruh  perangkat
Daerah Kabupaten XYZ  Sumatera Selatan, Sekretariat Daerah Kabupaten XYZ  Sumatera Selatan berkeinginan  untuk  dapat  menerapkan  Sistem  Manajemen  Mutu  ISO  9001:2008.  Dengan
penerapanSistem  Manajemen  Mutu  ISO  9001:2008Sekretariat  Daerah  Kabupaten  Oga  Komering Ilir dapat membangun dan menerapkan Sistem Manajemen Mutu di lingkungan kerjanya sehingga
pada akhirnya dapat membuat dan menetapkan sistem kerja yang baku untuk dapat dipakai sebagai acuan kerja yang standar.
Untuk dapat menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 maka dibutuhkan suatu tata kearsipan  yang  baik.  Tata  kearsipan  ini  merupakan  unsur  penting  dalam  penyelenggaraan
pemerintahan,  administrasi,  organisasi  dan  tata  laksana  serta  memberikan  pelayanan  administrasi kepada  seluruh  perangkat  Daerah  Kabupaten  XYZ    Sumatera  Selatan.  Sehingga  perlu  adanya
perbaikan  dan  pengembangan  tata  kearsipan  untuk  menciptakan  sistem  manajemen  mutu  ISO 9001:2008 di Sekretarian Daerah Kabupaten XYZ  Sumatera Selatan.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
73 Untuk  dapat  mengembangkan  sistem  manajemen  mutu  ISO  9001:2008  maka  perlu  adanya
analisis  awal  terhadap  sistem  manajemen  mutu  tersebut.  Berdasarkan  kondisi  awa  maka  penulis tertaris  untuk  mengambil  tema  penelitian  “Analisis  kondisi  awal  sistem  manajemen  mutu  pada
Sekretariat  Daerah  Kabupaten  XYZ  Sumatera  Selatan  dalam  menciptakan  pelayanan  masyarakat yang berkeadilan”
Perumusan Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  tersebut  maka  masalah  yang  diangkat  adalah  bagaimana  kondisi awal  sistem  manajemen  mutu  pada  Sekretariat  Daerah  Kabupaten  XYZ  Sumatera  Selatan  dalam
menciptakan pelayanan masyarakat yang berkeadilan.
Tujuan Penelitian
Adapun  tujuan  penelitian  untuk  mengetahui  dan  menganalisis  kondisi  awal  sistem manajemen  mutu  pada  Sekretariat  Daerah  Kabupaten  XYZ  Sumatera  Selatan  dalam  menciptakan
pelayanan masyarakat yang berkeadilan.
METODE PENELITIAN Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Maman 2002 penelitian  deskriptif  berusaha  menggambarkan  suatu  gejala  sosial.  Dengan  kata  lain  penelitian  ini
bertujuan untuk  menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat studi.
Metode Pengumpulan Data
Metode  pengumpulan  data  penelitian  yang  digunakan  dalam  pengumpulan  data-data  untuk penelitian ini dengan obeservasi dan wawancara.
Key Informan
Adapun  key  inforan  pada  penelitian  ini  adalah  Sekretaris  Daerah,  Kepala  Bagian  dan  Staf Sekretariat Daerah Kabupaten XYZ Sumatera Selatan.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
74
Fokus Penelitian
Pada  penelitian  yang  menjadi  fokus  penelitian  adalah  tata  arsip  dan  ketersediaan  prosedur kerja.
Teknik Analisis
Untuk menganalisis data digunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan  data  yang  memanfaatkan  sesuatu  yang  lain  dalam  membandingkan  hasil  wawancara
terhadap objek penelitian Moloeng, 2004. Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda Nasution, 2003 yaitu
wawancara,  observasi  dan  dokumen.  Triangulasi  ini  selain  digunakan  untuk  mengecek  kebenaran data  juga  dilakukan  untuk  memperkaya  data.  Menurut  Nasution,  selain  itu  triangulasi  juga  dapat
berguna  untuk  menyelidiki  validitas  tafsiran  peneliti  terhadap  data,  karena  itu  triangulasi  bersifat reflektif.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian
Berdasarkan  hasil  penelitian  didapat  hasil  bahwa  arsip-arsip  yang  ada  tidak  tertata  dan tersimpan dengan baik secara umum adalah:
1.  Tidak mengelola arsip secara baik 2.  Tidak  melakukan  identifikasi  terhadap  arsip  hanya  pada  bagian  umum  dan  bagian
perlengkapan kondisi idientifikasi dan penyimpanan arsipnya relatif baik. 3.  Pada  bagian  keuangan,  bagian  ekonomi,  bagian  kesra    identifikasi  arsip  tidak  baik,  tata
letak  dan  penyimpaan  serta  lingkungan  kerja  tidak  melindungi  arsip  yang  ada  sehingga tingkat  potensi  kerusakan  arsip  sangat  tinggi.  Selain  itu  tidak  adanya  daftar  arsip  untuk
mengetahui arsip yang disimpan atau dikelola. 4.  Pada  bagian  umum  dan  perlengkapan  penyimpanan  arsip  telah  di  tertatta  dengan  baik
tetapi tidak mempunyai daftar arsip yang disimpan 5.  Tidak adanya personi yang bertanggung jawab terhadap tata kelola arsip atau arsiparis
6.  Selain dari tata penyimpanan arsip yang tidak terkelola dengan baik, kondisi lingkungan kerja juga tidak tertata dengan baik.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
75 Secara umum contoh kondisi di atas dapat dilihat pada gambar-gambar di bawah ini :
Gambar 1                              Gambar 2                            Gambar 3 Kondisi Penyimpanan 1       Kondisi Penyimpanan 2            Lingkungan Kerja
Dari  ketiga  gambar  tersebut  menunjukkan  bahwa  tata  kelola  arsip  pada  Sekretariat  Daerah Kabupaten  XYZ    Sumatera  Selatan  tidak  berjalan  dengan  baik  sehingga  pengelolaannyapun
menjadi tidak baik juga. Selain  dari  arsip  yang  tidak  terkelola  dengan  baik,  bagian-bagian  pada  Sekretariat  Daerah
Kabupaten  XYZ    Sumatera  Selatan  belum  mempunyai  standar  operasional  prosedur  dalam menjalankan  pekerjaan  pelayanan  kepada  masyakat.  Sehingga  dalam  penyelesaian  suatu  pekerjaa
tidak  mempunyai  standar  yang  baku.  Hal  ini  diantaranya  berdasarkan  hasi  wawancara  dengan beberapa  bagian  diantaranya  bagian  ekonomi  dimana  salah  satu  kasubagnya  merasa  bingung  saat
harus melakukan pengawasan terhadap penyaluran gas lpg 3 kg ke masyarakat. Selain itu juga pada bagian  kesra,  belum  mempunyai  standar  operasional  prosedur  dalam  penyaluran  bantuan  hibah
sehingga  aparatur  pada  bidang  tersebut  tidak  mempunyai  standar  baku  daam  pelaksanaan pelayanan.  Pada  bidang  pemerintahan  belum  adanya  standar  baku  dari  penetapan  batas  desa
walaupun  sudah  terdapat  peraturan  pemerintah  yang  mengaturnya  tetapi  peraturan  tersebut  masih bersifat umum belum secara spesifik mengatur sesuai dengan kondisi di Kabupaten XYZ  Sumatera
Selatan. Dengan standar operasional prosedur ini akan merangkum peraturan-peraturan  yang telah ada sehingga dapat dengan mudah diterjemahkan dalam bentuk kegiatan pelayanan.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
76
Pembahasan
Arsip  adalah  rekaman  kegiatan  atau  peristiwa  dalam  berbagai  bentuk  dan  media  sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh  lembaga
negara,  pemerintahan  daerah,  lembaga  pendidikan,  perusahaan,  organisasi  politik,  organisasi kemasyarakatan,  perseorangan  dalam  pelaksanaan  kehidupan  bermasyarakat,  berbangsa  dan
bernegara. Berdasarkan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 Pasal 3 Ayat D tentang Kearsipan menyatakan  bahwa  pengelolaan  arsip  bertujuan  untuk  menjamin  pelindungan  kepentingan  negara
danhak-hak  keperdataan  rakyat  melalui  pengelolaandan  pemanfaatan  arsip  yang  autentik danterpercaya.
Dalam  Klausul  4.2.4  dinyatakan  bahwa  Rekaman  arsip  yang  ditetapkan  untuk  memberi bukti  kesesuaian  terhadap  persyaratan  dan  keefektifan  operasi  sistem  manajemen  mutu  harus  di
kendaIikan.  Organisasi  harus  menetapkan  prosedur  tendokumentasi  untuk  menentukan pengendalian  yang  dibutuhkan  untuk  identifikasi,  penyimpanan,  perlindungan,  pengambilan
kembali, masa simpan dan pemusnahan rekaman. Rekaman arsip harus tetap bisa dibaca, mudah dikenali dan diambil.
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 78 Tahun 2012 pasal 3 ayat b-d  dinyatakan bahwa tata kearsipan bertujuan untuk:
  menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti yang sah;   menjamin  terwujudnya  pengelolaan  arsip  yang  andal  dan  pemanfaatan  arsip  sesuai
dengan ketentuan;   menjamin  perlindungan  kepentingan  negara  dan  hak-hak  keperdataan  rakyat  melalui
pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya; Dari  kondisi  ini  menunjukkan  bahwa  tata  kearsipan  yang  tidak  baik  akan  menyebabkan
pelayanan kepada masyarakat menjadi tidak baik sebab tidak ada perlindungan kepentingan negara dan  hak-hak  keperdataan  rakyat  tidak  terjamin  perlindungannya.  Salah  satu  contoh  yang  terjadi
adalah kalahnya pemerintah dalam sengketa hak atas tanah dengan pihak swasta sebagi akibat dari tidak tersimpannya surat bukti kepemilikan atas tanah tersebut. Hal ini menjadi bukti bahwa betapa
pentingnya tata kearsipan yang baik. Selain  itu  pada  beberapa  kejadian  pemeriksaan  oleh  instansi  terkait  seringkali  arsip  yang
diperlukan  tidak  ditemukan  saat  diminta  atau  penemuan  arsip  tesebut  membutuhkan  waktu  yang relatif lama.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
77 Tujuan  kebijakan  Reformasi  Birokrasi  di  Indonesia  adalah  untuk  membangun  profil  dan
perilaku  aparatur  negara  yang  memiliki  integritas,  produktivitas,  dan  bertanggungjawab  serta memiliki kemampuan memberikan pelayanan yang prima melalui perubahan pola pikir dan budaya
kerja  dalam  sistem  manajemen  pemerintahan.  Sehingga  penataan  tata  laksana  instansi  pemerintah menjadi faktor penting untuk diperbaiki.
Salah  satu  upaya  penataan  tata  laksana  diwujudkan  dalam  bentuk  penyusunan  dan implementasi standar Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan  dalam pelaksanaan
tugas  dan  fungsi  aparatur  pemerintah.  Dalam  Peraturan  Menteri  Pendayagunaan  Aparatur  Negara dan  Reformasi  Birokrasi  Nomor  35  tahun  2012  tentang  pedoman  penyusunan  standar  operasional
prosedur  administrasi  pemerintahan  menyatakan  bahwa  manfaat  standar  operasional  prosedur adalah:
1. Sebagai  standarisasi  cara  yang  dilakukan  aparatur  dalam  menyelesaikan  pekerjaan  yang
menjadi tugasnya;
2. Mengurangi  tingkat  kesalahan  dan  kelalaian  yang  mungkin  dilakukan  oleh  seorang  aparatur
atau pelaksana dalam melaksanakan tugas;
3. Meningkatkan  efisiensi  dan  efektivitas  pelaksanaan  tugas  dan  tanggung  jawab  individual
aparatur dan organisasi secara keseluruhan;
4. Membantu aparatur  menjadi lebih  mandiri  dan tidak  tergantung  pada intervensi  manajemen,
sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari;
5. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas;
6. Menciptakan  ukuran  standar  kinerja  yang  akan  memberikan  aparatur  cara  konkrit  untuk
memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang telah dilakukan;
7. Memastikan  pelaksanaan  tugas  penyelenggaraan  pemerintahan  dapat  berlangsung  dalam
berbagai situasi;
8. Menjamin  konsistensi  pelayanan  kepada  masyarakat,  baik  dari  sisi  mutu,  waktu,  dan
prosedur;
9. Memberikan  informasi  mengenai  kualifikasi  kompetensi  yang  harus  dikuasai  oleh  aparatur
dalam melaksanakan tugasnya;
10.  Memberikan informasi bagi upaya peningkatan kompetensi aparatur; 11.  Memberikan  informasi  mengenai  beban  tugas  yang  dipikul  oleh  seorang  aparatur  dalam
melaksanakan tugasnya;
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
78 12.  Sebagai instrumen yang dapat melindungi aparatur dari kemungkinan tuntutan hukum karena
tuduhan melakukan penyimpangan; 13.  Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas;
14.  Membantu  penelusuran  terhadap  kesalahan-kesalahan  prosedural  dalam  memberikan pelayanan;
15.  Membantu  memberikan  informasi  yang  diperlukan  dalam  penyusunan  standar  pelayanan, sehingga sekaligus dapat memberikan informasi bagi kinerja pelayanan.
Dari  hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  belum  adanya  standar  operasional  prosedur  yang dipunyai  oleh  bagian-bagian  yang  ada  di  Sekretariat  Daerah  Kabupaten  XYZ    Sumatera  Selatan.
Dalam pelaksanaan pekerjaannya mereka lebih mengandalkan peraturan perudangan yang berlaku, sehingga seringkali ada ketidaksesuaian penyelesaian suatu masalah antara peraturan perundangan
yang berlaku dengan kondisi riil lapangan. Hal ini terjadi disebabkan karena peraturan perundangan yang  berlaku  tidak  membahasa  hingga  detail  penyelesaian  permasalahan  pelayanan.  Ketiadaan
standar  operasional  prosedur  ini  menyebabkan  aparatur  pemerintah  dalam  menyelesaikan  suatu permasalahan harus mempunyai bahan referensi untuk di jadikan bahan pertimbangan, padahal jika
mereka mempunyai standar operasional prosedur referensi tersebut telah dirangkum dalam standar operasional  prosedur  tersebut.  Standar  operasional  prosedur  ini  merupakan  langkah-langkah
pekerjaan  yang  dirangkum  atau  dibuat  berdasarkan  peraturan  perundangan  yang  berlaku  sehingga memudahkan aparatur pemerintahan dalam menimplementasikannya.
Rekomendasi
Dari hasil penelitian maka peneliti memberikan rekomendasi sebagai berikut: 1.  Perbaikan tata kelola arsip yang meliputi:
a.  Identifikasi arsip b.  Pembuatan daftar arsip
c.  Perbaikan penyimpanan arsip d.  Penyusunan arsip
2.  Penunjukkan  personil  sebagai  arsiparis  untuk  masing-masing  unit  kerja  untuk  melaksanakan tata kelola arsip.
3.  Perlu adanya tempat penyimpanan arsip secara sentralisasi pada  Sekretariat Daerah Kabupaten XYZ  Sumatera Selatan.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
79 4.  Membuat  standar  operasional  prosedur  pelayanan  untuk  masing-masing  bagian  yang
didasarkan  pada  peraturan  perundangan  yang  berlaku  dan  hasil  obserbasi  kondisi  di  daerah kabupaten XYZ Sumatera Selatan.
KESIMPULAN
Berdasarkan  hasil  penelitian  dapat  disimpulkan  bahwa  kondisi  sistem  manajemen  mutu  di Sekretariat Daerah Kabupaten XYZ   Sumatera Selatan belum berjalan dengan baik hasil ini dapat
terlihat dari: 1.
Kondisi  arsip  yang  tidak  baik  dimana  arsip-arsip  yang  ada  tidak  tertata,  tersimpan  dan teridentifikasi dengan baik sehingga sering kali saat suatu arsip diperlukan arsip tersebut tidak
ada atau ditemukan dalam waktu yang relatif lama. 2.
Belum adanya standar operasional prosedur sehingga menyebabkan pekerjaan menjadi kurang terarah,  tertata  dan  terstruktur  dengan  baik,  sehingga  pelayanan  kepada  masyarakat  menjadi
terganggu.
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan  terimakasih  ditujukan  kepada  pihak-pihak  yang  telah  membantu  penulis  dalam melakukan penelitian diantaranya:
1.  Sekretaris Daerah Kabupaten XYZ  Sumatera Selatan 2.  Staf DPPKAD Kabupaten XYZ  Sumatera Selatan
3.  Staf  Bagian  Ekonomi,  Kesra,  Pemerintahan  dan  Organisasi  Kabupaten  XYZ    Sumatera Selatan
DAFTAR PUSTAKA
Maman. 2002. Dasar-dasar Metode Statistika Untuk Penelitian. Bandung. CV.Pustaka Setia Moloeng. L J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. Rosda Karya
Nasution. 2003. Metode Research, Jakarta : PT. Bumi Aksara Undang-undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 78 Tahun 2012 tentangTata Kearsipan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 35 tahun 2012
tentang pedoman penyusunan standar operasional prosedur administrasi pemerintahan
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
80
KARAKTER ANTI KORUPSI DAN KEBAHAGIAAN PEGAWAI Sus Budiharto
Retno Kumolohadi
Program Magister Psikologi Profesi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Universitas Islam Indonesia
Email: budihartouii.ac.id
ABSTRAK
Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  kontribusi  karakter  anti  korupsi  terhadap kebahagiaan  pegawai.  Kebahagiaan  merupakan  salah  satu  kajian  penting  dalam  dunia
psikologi,  karena  berperan  penting  terhadap  kualitas  kehidupan  manusia.    Metode pengumpulan  data  dilakukan  dengan  menyebarkan  skala  karakter  anti  korupsi  yang  disusun
oleh  Kumolohadi  2013  mengacu  karakter  anti  korupsi  menurut  Komisi  Pemberantasan Korupsi  KPK,  skala  kepuasan  hidup  menurut  Diener,  Emmons,  Larsen,    Griffin  1985,
serta  skala  emosi  positif  dan  negatif  menurut  American  Psychological  Association  Watson, Clark,    Tellegen,  1988.  Data  telah  diperoleh  berdasarkan  126  pegawai  di  tiga  jenis
organisasi  di  Indonesia,  yaitu  pegawai  perguruan  tinggi  48,  pemerintah  40,  dan perusahaan tekstil  38. Data dianalisis menggunakan analisis  korelasi, regresi, dan analisis
varian.  Hasil  analisis  korelasi  menunjukkan  bahwa  karakter  anti  korupsi  berkorelasi  positif dengan  kepuasan  hidup  dan  emosi  positif  pegawai,  serta  berkorelasi  negatif  dengan  emosi
negatif  pegawai.  Hasil  analisis  regresi  menunjukkan  bahwa  karakter      berani  dan  tanggung jawab memberi kontribusi terhadap peningkatan kepuasan hidup pegawai, sedangkan karakter
jujur  memberi  kontribusi  terhadap  peningkatan  emosi  positif  dan  penurunan  emosi  negatif pegawai. Hasil analisis varian menunjukkan bahwa responden pegawai perguruan tinggi dan
pemerintah  merasakan  kepuasan  hidup  yang  lebih  tinggi  daripada  responden  pegawai perusahaan  tekstil.  Diketahui  pula  bahwa  responden  pegawai  perguruan  tinggi  memiliki
karakter  anti  korupsi  yang  lebih  tinggi  daripada  responden  pegawai  pemerintah  dan perusahaan tekstil.
Kata kunci: karakter anti korupsi, kepuasan hidup, emosi positif, emosi negatif, kebahagiaan
ABSTRACT
This  study  aims  to  determine  the  character  of  the  anti-corruption  contribute  to  the happiness of employees. Happiness is one of the key studies in psychology, because it is vital to
the quality of human life. Methods of data collection is done by spreading scale character of the  anti-corruption  compiled  by  Kumolohadi  2013  refers  to  the  character  of  the  anti-
corruption  by  the  Corruption  Eradication  Commission  KPK,  the  scale  of  life  satisfaction according  to  Diener,  Emmons,  Larsen,    Griffin  1985,  and  the  scale  of  positive  emotions
and  negative  according  to  the  American  Psychological  Association  Watson,  Clark, Tellegen, 1988. Data have been obtained by 126 employees in three types of organizations in
Indonesia, namely employees of universities 48, government 40, and textile companies 38. Data were analyzed using correlation analysis, regression and analysis of variance. Results of
correlation  analysis  showed  that  the  anti-corruption  character  positively  correlated  with  life satisfaction and positive emotions of employees, as well as negatively correlated with negative
emotions employee. Regression analysis showed that the bold character and  responsibility to contribute  to  an  increase  in  life  satisfaction  of  employees,  while  the  honest  character
contributing  to  the  increase  in  positive  emotions  and  negative  emotions  decrease  employee. Results of analysis of variance showed that respondent colleges and government employees to
feel higher life satisfaction than respondents employees of a textile company. It found that the respondent  employees  of  the  college  has  the  character  of  an  anti-corruption  higher  than  the
respondent government officials and textile companies. Keywords:  anti-corruption  character,  life  satisfaction,  positive  emotions,  negative  emotions,
happiness
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
81
PENDAHULUAN
Kebahagiaan  merupakan  variabel  penting  yang  mempengaruhi  kinerja  organisasi    Yang, 2014.   Kajian tentang kebahagiaan dalam organisasi dan dunia kerja dilakukan oleh para peneliti
yang  mendalami  psikologi  positif.  Psikologi  positif  merupakan  studi  terhadap  pengalaman  positif, sifat individu yang positif,  dan kebiasaan yang mengantarkan pengembangan diri. Psikologi positif
menekankan  pencapaian  kebahagiaan  dalam  tiga  ruang  lingkup,  yaitu  individu,  kelompok  dan komunitas  Compton,  2005.    Kebahagiaan  berdasarkan  perspektif  hedonik  dimaknai  sebagai
evaluasi  kognitif  terhadap  kepuasan  hidup,  serta  mengalami  emosi  positif  yang  lebih  banyak daripada emosi negatif Diener, Lucas,  Oishi, 2002.
Semakin  banyak  pemerintah  yang  menggunakan  data  penelitian  tentang  kebahagiaan  dalam proses  pembuatan  kebijakan  yang  memungkinkan  rakyat  untuk  hidup  lebih  baik.    Kebahagiaan
dianggap  sebagai  cara  yang  tepat  untuk  mengukur  kemajuan  sosial  dan  pemenuhan  kebijakan publik.    Berdasarkan  data  yang  dirilis  oleh  Gallup  Organization  diketahui  beberapa  faktor  yang
menjadi  indikator  kebahagiaan,  yaitu  produk  domestik  bruto  per  kapita,  rata-rata  usia  harapan hidup,  tingkat  korupsi,  dan  kebebasan  sosial.    Survey  indeks  kebahagiaan  terhadap  158  negara
pernah dilakukan pada tahun 2012. Berdasarkan survey tersebut, negara yang paling bahagia adalah Swiss,  Islandia,  Denmark,  Norwegia,  dan  Kanada.    Sedangkan  negara  yang  paling  tidak  bahagia
adalah Togo, Burundi, Suriah, Benin, dan Rwanda BBC Indonesia, 2015. Korupsi  merupakan  bentuk  kejahatan  yang  merampas  hak-hak  warga  negara  sehingga
keuangan  negara  yang  seharusnya  dimanfaatkan  untuk  mencukupi  hajat  hidup  orang  banyak dimanfaatkan  oleh  sekelompok  orang  untuk  kesejahteraan  hidupnya  sendiri.    Alkostar  2012
mengemukakan  bahwa  korupsi  merupakan  kejahatan  yang  korbannya    adalah  negara  dan  rakyat. Korupsi juga dapat merusak moral, karakter, dan budaya   bangsa.  Korupsi juga merupakan faktor
penghalang pembangunan ekonomi, sosial, politik, dan budaya bangsa Muqoddas, 2011. Karakter yang positif merupakan faktor penting bagi terwujudnya kebahagiaan.Kajian tentang
karakter  dapat  diambil  dari  perspektif  teori  tentang  sifat  dan  karakter  yang  relevan  dengan  nilai moralCohen    Morse,  2014.    Park,  Peterson    Seligman  2004  mengkaji  hubungan  karakter
yang positif strength character dengan kepuasan hidup pada 5299 orang dewasa. Kepuasan hidup merupakan  salah  satu  aspek  dalam  kebahagiaan.  Hasil  kajian  survey  melalui  internet,  diketahui
bahwa  harapan  hope,  kerja  keras  zest,  syukur  gratitude,  dancinta  love  berhubungan  dengan kepuasan hidup.
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
82
                