Statistik uji : SEMINAR NASIONAL Seri Ke 5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
342 Indriatno, Imam dan Irwansyah, Rahmat. 1998. Analisis Tabulasi Silang Crostab dalam perencaaan
Wilayah dan Kota. Jurnal PWK. No. 2 Masitoh, Eis Al. 2013. Upaya Menjaga Eksisitensi Pasar Tradisional Studi Kasus: Revitalisasi
Pasar Piyungan Bantul. Jurnal PMI Vol. X. No. 2. Pramono, Ananta Heri, dkk. 2011. Menahan Serbuan Pasar Modern. Penerbit Lembaga
Ombudsman Swasta DIY. Yogyakarta.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan RD. Alfabeta. Bandung
Sulistiyo, H. dan Cahyono,B. 2010. Model Pengembangan Pasar Tradisional menuju Pasar Sehat di Kota Semarang. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 11. No.2.
Sumintarsih, dkk. 2011. Eksistensi Pasar Tradisional Relasi dan Jaringan Pasar Tradisional di Kota Surabaya, Jawa Timur. Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.
Kristiningtyas, Woro. 2012. Eksistensi Pasar Tradisional Ditinjau Dari Konsep Geografi, Interaksi Sosial dan Perilaku Produsen-Konsumen. Journal of Educational Social Studies.
Yuliarsih, Retno Widyati. 2002. Higienis dan Sanitasi. P.T Gransido. Jakarta.
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
343
I
B
M TAMBAK UDANG BERWAWASAN LINGKUNGAN Widodo Brontowiyono.
1
,
Dwipraptono A. H.i
2
, Bambang S.
3
, R Lupiyanto
4
. Alwy H.
5
, Erwin K. W.
1
, Adam I.A
.
1
1
Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia UII
2
Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi, UII
1
Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, UII
4
Pusat Studi Lingkungan, UII
5
Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada Email : widodo.brontogmail.com
ABSTRAK
Sejak tahun 2010 budidaya tambak udang di Desa Poncosari dan Gadingsari pantai selatan Kabupaten Bantul D.I. Yogyakarta semakin marak. Namun demikian, kepedulian
pengelola tambak tentang lingkungan masih rendah. Beberapa permasalahan yang timbul antara lain rusaknya lahan pertanian dan rusaknya ekosistem pantai, serta produktifitas
tambak semakin menurun. Pengabdian IbM ini memperkenalkan Pendekatan Probiotik kepada komunitas pengelola tambak sebagai alternatif meningkatkan produktifitas
usahanya. Sasaran pengabdian adalah kelompok tambak Tirta Anugrah Poncosari dan kelompok tambak Vanmae Gadingsari. Kelompok usaha ini potensial untuk di kembangkan
menjadi usaha berskala besar berbasis sumberdaya lokal. Kuncinya adalah melakukan manajemen dan penataan tambak yang berwawasan lingkungan yang meliputi
pengembangan sumberdaya manusia, teknologi tepat guna, kelembagaan, penataan kawasan, dan pengelolaan limbah, sehingga dapat menjadi pilot project pengelolaan
tambak di kawasan pantai selatan Bantul D.I. Yogyakarta. Kata kunci
: Tambak udang, lingkungan, probiotik
ABSTRACT
Since 2010, shrimp pond in the village Poncosari and Gadingsari south coast district of Bantul DI Yogyakarta increasingly widespread. However, concern about the
environmental manager of the pond is still low. Some of the problems that arise, among others, the destruction of agricultural land and the destruction of coastal ecosystems, as
well as farm productivity has declined. IbM devotion introduced probiotic approach to managing community ponds as an alternative to increasing the productivity of their
business. Service target is a group Tirta Anugrah Poncosari farms and farm groups Vanmae Gadingsari. The group is potential to be developed into a large-scale enterprises
based on local resources. The key is to do the management and arrangement of ponds environmentally sound which includes human resource development, appropriate
technology, institutional, regional arrangement, and waste management, so it can be a pilot project for the management of ponds in the southern coastal region of Bantul DI
Yogyakarta. Keywords:
Shrimp, environment, probiotics
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
344
ANALISIS SITUASI
Maraknya budidaya tambak udang di Desa Poncosari dan Gadingsari pantai selatan Kabupaten Bantul D.I.Yogyakarta menimbulkan beberapa masalah di antaranya rusaknya lahan
pertanian, serta rusaknya tata ruang kawasan pantai yang berakibat pada degradasilahan. Hal tersebut dikarenakan masyarakat melanggar peraturan daerah Perda Kabupaten Bantul Nomor 4
Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW, lokasi tambak tak boleh kurang dari 200 meter dari bibir pantai, namun kenyataan di lapangan, masih saja ada tambak yang tidak
mematuhi aturan dan menyalahi aturan lokasi yang memakai JJLS Jalur Jalan Lintas Selatan, dan tanah SG Sultan Ground, sehingga wilayah tambak tersebut tidak sesuai dengan peruntukkannya
dan juga tidak memiliki ijin. Permasalahan tersebut diperparah lagi dengan tidak adanya kepedulian masyarakat pengelola tambak tentang lingkungan.
Ketertarikan pengelolaan tambak di kawasan pantai selatan Desa Poncosari dan Gadingsari Kabupaten Bantul dikarenakan omset yang dihasilkan bisa mencapai Rp 94.000,-kg untuk jenis
udang Vanamei sehingga banyak masyarakat yang berduyun-duyun alih profesi dari petani atau nelayan menjadi penambak udang. Di samping faktor tersebut pangsa pasar untuk penjualan bisnis
udang sangat menjanjikan. Menurut pusat data Statistik dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP, nilai ekspor hasil perikanan Indonesia berdasarkan total komoditi bulan januari
hingga november mencapai USD 3,77 miliar meningkat 6,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2012 dengan nilai USD 3,53 miliar.
Udang menjadi penyumbang terbesar pada komoditi ekspor perikanan Indonesia sepanjang tahun 2013 lalu. Nilai ekspor yang disumbang sebesar USD 1,280 juta, disusul ikan Tuna USD 606
juta serta hasil perikanan lainnya senilai USD 746 juta. Udang mengalamipeningkatan nilai ekspor sebesar 25,46 persen dengan nilai kontribusi terbesar adalah udang beku senilai 1,121 juta Dolar
Amerika. Terdapat dua kelompok tambak di Desa Poncosari dan Gadingsari yaitu kelompok tambak
Tirta Anugrah Poncosari dan kelompok tambak Vanmae Gadingsari . Kelompok usaha ini sangat potensial untuk di kembangkan menjadi usaha berskala besar berbasis sumberdaya lokal andaikan
dapat dikelola dengan manajemen dan penataan tambak yang berwawasan lingkungan, sehingga dapat menjadi pilot project percontohan pengelolaan tambak di kawasan pantai selatan Bantul
Yogyakarta. Berikut ini adalah profil bisnis dari kedua kelompok tersebut:
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
345
Tabel 1 : Profil kelompok mitra Aspek Bisnis
Kelompok Vannamei Gadingsari Lestari
Kelompok Tirta Anugrah Poncosari
Omset bln Rp 20.000.000, -
Rp.40.000.000,- Rp.50.000.000, - Rp.
75.000.000,
Jenis Udang Vannamei
Vannamei
Modal Usaha
Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000
Manajemen
Berdiri sejak tahun 2010 Usaha merupakan milik
kelompok yang beranggotakan 20 orang dan
berlatar belakang nelayan dan petani
Modal awal berasal dari anggota
Bibit udang awalnya didapatkan dari bantuan
Dinas Perikanan Kab. Bantul
Upah untuk anggota didasarkan pada
keuntungan yang dibagi bersama atau profit sharing
Berdiri sejak tahun 2010 Usaha merupakan milik
kelompok yang beranggotakan 50 orang dan
berlatar belakang nelayan dan petani
Modal awal berasal dari anggota
Bibit udang awalnya didapatkan dari bantuan
Dinas Perikanan Kab. Bantul
Upah untuk anggota didasarkan pada
keuntungan yang dibagi bersama atau profit sharing
SDM
Kelompok terdiri dari 20 orang anggota
Kelompok belum memiliki pengetahuan pengelolaan
tambak berwawasan lingkungan
Kelompok terdiri dari 50 orang anggota
Kelompok belum memiliki pengetahuan pengelolaan
tambak berwawasan lingkungan
Fasilitas
Setiap anggota memiliki 3 petak tambak dengan status
tanah milik Pemerintah Kesultanan Sultan Ground
dan memakai sempadan pantai
Setiap anggota memiliki 3 petak tambak dengan status
tanah milik Pemerintah Kesultanan Sultan Ground
dan memakai sempadan pantai
Lama Usaha
4 Tahun 4 Tahun
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
346
PERMASALAHAN MITRA
Tim pengusul bersama dengan mitra telah menyepakati persoalan prioritas untuk dapat diselesaikan dalam program IbM ini, yakni pada persoalan sumber daya manusia, teknologi tepat
guna, penguatan kelembagaan, penataan kawasan, dan pengolahan limbah yang terangkum dalam tabel berikut ini.
Tabel 2 : Permasalahan Mitra MasalahAspek
Kelompok Vannamei Gadingsari Lestari
Kelompok Tirta Anugrah Poncosari
Sumber daya manusia
Anggota kelompok berlatar belakang melayan dan
petani
Anggota belum pernah mendapatkan pelatihan dan
bimbingan teknis pengelolaan tambak
berwawasan lingkungan dan pengelolaan limbah
Belum memiliki skill dalam mengelola tambak secara
probiotik
Anggota kelompok berlatar belakang melayan dan
petani
Anggota belum pernah mendapatkan pelatihan dan
bimbingan teknis pengelolaan tambak
berwawasan lingkungan dan pengelolaan limbah
Belum memiliki skill dalam mengelola tambak secara
probiotik Teknologi
tepat guna Belum memiliki teknologi
tepat guna pengolahan tambak probiotik
Belum melakukan manajemen pengolahan
tambak berwawasan lingkungan
Belum memiliki best practice pengelolaan
tambak berwawasan lingkungan
Belum memiliki teknologi tepat guna pengolahan
tambak probiotik Belum melakukan
manajemen pengolahan tambak berwawasan
lingkungan
Belum memiliki best practice pengelolaan
tambak berwawasan lingkungan
Kelembagaan
Belum mempunyai struktur
kelembagaan
Belum pernah memiliki
legalitas kelembagaan Belum memiliki ADART
Belum menentukan program kelembagaan dalam tambak
berwawasan lingkungan
Belum mempunyai struktur
kelembagaan
Belum pernah memiliki
legalitas kelembagaan Belum memiliki ADART
Belum menentukan program kelembagaan
dalam tambak berwawasan
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
347
MasalahAspek Kelompok Vannamei
Gadingsari Lestari Kelompok Tirta Anugrah
Poncosari
Belum pernah melakukan Focus Group Disccusion
FGD untuk membahas penataan kawasan dan
pengelolaan tambak berwawasan lingkungan
lingkungan
Belum pernah melakukan Focus Group Disccusion
FGD untuk membahas penataan kawasan dan
pengelolaan tambak berwawasan lingkungan
Penataan Kawasan
Kelompok belum memiliki site plan kawasan tambak
yang sesuai dengan PERDA Kab. Bantul
Kelompok belum memiliki regulasi yang disepakati
bersama pemerintah mengenai batas pembukaan
tambak
Adanya penebangan pohon dilahan yang akan dijadikan
tambak udang baru Terjadinya abrasi dan
degradasi karena pembukaan tambak yang
tidak memperhatikan aspek lingkungan
Kelompok belum memiliki site plan kawasan tambak
yang sesuai dengan PERDA Kab. Bantul
Kelompok belum memiliki regulasi yang disepakati
bersama pemerintah mengenai batas pembukaan
tambak
Adanya penebangan pohon dilahan yang akan dijadikan
tambak udang baru Terjadinya abrasi dan
degradasi karena pembukaan tambak yang
tidak memperhatikan aspek lingkungan
Pengelolaan Limbah
Penggunaan antibiotik dan bahan kimia dalam budidaya
udang yang tidak beraturan untuk pencegahan dan
pengobatan penyakit dalam akuakultur mengakibatkan
akumulasi residu dan perkembangan strain bakteri
resisten
Limbah cair berupa kotoran udang masih dibuang ke laut
bebas Asap mesin diesel untuk
menggerakkan baling-baling air pengolahan tambak
Penggunaan antibiotik dan bahan kimia dalam
budidaya udang yang tidak beraturan untuk pencegahan
dan pengobatan penyakit dalam akuakultur
mengakibatkan akumulasi residu dan perkembangan
strain bakteri resisten
Limbah cair berupa kotoran udang masih dibuang ke
laut bebas Asap mesin diesel untuk
menggerakkan baling- baling air pengolahan
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
348
MasalahAspek Kelompok Vannamei
Gadingsari Lestari Kelompok Tirta Anugrah
Poncosari
mencemari udara sekitar dan berdampak pada
kebisisngan tambak mencemari udara
sekitar dan berdampak pada kebisisngan
TARGET LUARAN Target luaran dari kegiatan IbM ini adalah sesuai Tabel 3 dibawah.
Tabel 3 : Target Luaran Aspek
Permasalahan Solusi
Target Luaran Sumber
daya manusia
Anggota kelompok berlatar belakang
melayan dan petani
Anggota belum pernah mendapatkan
pelatihan dan bimbingan teknis
pengelolaan tambak berwawasan
lingkungan dan pengelolaan limbah
Belum memiliki skill dalam mengelola
tambak secara probiotik
Mengadakan Pelatihan dan
bimbingan kepada kelompok tambak
mengenai pengelolaan tambak
berwawasan lingkungan
Memberikan praktek dan bimbingan
dilapangan mengenai teknis
pelaksanaan pengelolaan tambak
berwawasan lingkungan
Memberikan sosialisasi kepada
masyarakat sekitar yang menjadi calon
petambak Kelompok tambak
vannamei Gadingsari dan Tirta
Anugrah memiliki pengetahuan dan
keterampilan dalam pelaksanaan teknis
pengolahan tambak berwawasan
lingkungan
Teknologi tepat guna
Belum memiliki teknologi tepat guna
pengolahan tambak probiotik
Belum melakukan manajemen
pengolahan tambak berwawasan
lingkungan
Belum memiliki best Memberikan
bantuan pengedaan teknologi
pengolahan tambak probiotik
Membuat manajemen
pengolahan tambak berwawasan
lingkungan Kelompok tambak
Gadingsari dan Tirta Anugrah Poncosari
memiliki percontohan tambak
yang menerapkan teknologi probiotik
Kelompok melakukan
pengolahan tambak
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
349
Aspek Permasalahan
Solusi Target Luaran
practice pengelolaan tambak berwawasan
lingkungan sesuai dengan
manajemen pengolahan tambak
yang berwawasan lingkungan
Kelompok memiliki best practice
pengolahan tambak berwawasan
lingkungan
Kelembagaa n
Belum mempunyai struktur
kelembagaan
Belum pernah memiliki legalitas
kelembagaan
Belum memiliki
ADART
Belum menentukan program
kelembagaan dalam tambak berwawasan
lingkungan
Belum pernah melakukan Focus
Group Disccusion FGD untuk
membahas penataan kawasan dan
pengelolaan tambak berwawasan
lingkungan
Membuat struktur kelembagaan
kelompok tambak Membuat perijinan
legalitas kelompok tambak
Merumuskan ADART
kelompok tambak Membuat kerangka
program kerja kelompok tambak
Melaksanakan Focus Group
Discussion FGD untuk membahas
penataan kawasan daan pengelolaan
tambak berwawasan
lingkungan Terbentuknya
struktur kelembagaan
kelompok tambak Gadingsari dan
Tirta Anugrah
Kelompok memiliki legalitas
kelembagaan Terumuskannya
ADART Kelembagaan
kelompok tambak Gadingsari dan
Tirta Anugrah
Kelompok memiliki kerangka
program kerja
Penataan Kawasan
Kelompok belum memiliki site plan
kawasan tambak yang sesuai dengan
PERDA Kab. Bantul
Kelompok belum memiliki regulasi
yang disepakati Membuat site plan
perencanaan kawasan tambak
yang sesuai dengan PERDA Kab
Bantul
Merumuskan regulasi yang
Kelompok memiliki site plan
perencanaan kawasan tambak
Terumuskannya regulasi batas
pembukaan tambak
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
350
Aspek Permasalahan
Solusi Target Luaran
bersama pemerintah mengenai batas
pembukaan tambak
Adanya penebangan pohon dilahan yang
akan dijadikan tambak udang baru
Terjadinya abrasi dan degradasi
karena pembukaan tambak yang tidak
memperhatikan aspek lingkungan
disepakati bersama anatara kelompok
tambak dan pemerintah
mengenai batas pembukaan tambak
Melakukan aksi penanaman pohon
Mitigasi abrasi dan degradasi lahan
Pengelolaan Limbah
Penggunaan antibiotik dan bahan
kimia dalam budidaya udang
yang tidak beraturan untuk pencegahan
dan pengobatan penyakit dalam
akuakultur mengakibatkan
akumulasi residu dan perkembangan
strain bakteri resisten
Limbah cair berupa kotoran udang masih
dibuang ke laut bebas
Asap mesin diesel untuk menggerakkan
baling-baling air pengolahan tambak
mencemari udara sekitar dan
berdampak pada kebisisngan
Penggunaan probiotik dengan
memanfaatkan mikroba dan
metodacontrol biologi biokontrol
yaitu mengeliminasi atau membatasi
mikroba pathogen untuk tumbuh dan
berkembang dengan memberika mikroba
yang bersifat antagonis, sehingga
akan terjadi dekomposisi polutan
dan sisa-sisa kotoran
Pengalihan pembuangan akhir
limbah cair pengolahan tambak
ke tempat lain
Mengadakan sosialisasi kepada
petambak mengenai bahaya pencemaran
udara dari mesin Pelaksanaan
pengelolaan tambak udang oleh
kelompok tambak Gadingsari dan Tirta
Anugrah dilakukan lebih ramah
lingkungan
ISBN: 978-602-71803-1-4 Yogyakarta, 16 Desember 2015
351
Aspek Permasalahan
Solusi Target Luaran
penggerak baling- baling air tambak
udang
Partisipasi mitra menjadi kunci keberhasilan kegiatan IbM. Setiap kegiatan dioptimalkan partisipasi mitra. Partisipasi tersebut dalam bentuk:
a keikutsertaan dalam kegiatan pelatihan b menyediakan dukungan tidak langsung terhadap pelaksanaan kegiatan, seperti tempat,
perlengkapan, dan konsumsi c pembiayaan untuk keberlanjutan program kegiatan ini
METODE PELAKSANAAN 4.1
Solusi yang ditawarkan
Solusi yang ditawarkan dari permasalahan mitra dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
Tabel 3 : Solusi yang Ditawarkan MasalahAspek
Kelompok Gadingsari dan Tirta Anugrah Sumber daya manusia
Mengadakan pelatihan dan bimbingan kepada kelompok tambak mengenai teknis pengelolaan
tambak berwawasan lingkungan Memberikan praktek dan bimbingan dilapangan
mengenai teknis pelaksanaan pengelolaan tambak berwawasan lingkungan
Memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar yang menjadi calon petambak
Teknologi tepat guna
Memberikan bantuan pengadaan teknologi pengolahan tambak probiotik
Membuat manajemen pengelolaan tambak berwawasan lingkungan
Membuat best practice pengelolaan tambak berwawasan lingkungan
Kelembagaan
Membuat struktur kelembagaan kelompok tambak Membuat perijinan legalitas kelompok tambak
Merumuskan ADART kelompok tambak Membuat kerangka program kerja kelompok tambak
Melaksanakan Focus Group Discussion FGD untuk
Prosiding Seminar Nasional seri ke-5 Menuju Masyarakat Madani dan Lestari
352 membahas penataan kawasan dan pengelolaan tambak
berwawasan lingkungan
Penataan Kawasan
Membuat site plan perencanaan kawasan tambak yang sesuai dengan PERDA Kab. Bantul
Merumuskan regulasi yang disepakati bersama antara kelompok tambak dan pemerintah mengenai batas
pembukaan tambak Melakukan aksi penanaman pohon
Mitigasi abrasi dan degradasi lahan
Pengelolaan Limbah
Penggunaan probiotik dengan memanfaatkan mikroba dan metode kontrol biologi biokontrol yaitu
mengeliminasi atau membatasi mikroba pathogen untuk tumbuh dan berkembang dengan memberikan
mikroba yang bersifat antagonis, sehingga akan terjadi dekomposisi polutan dan sisa-sisa kotoran
Pengelolaan air limbah